LAPORAN PENDAHULUAN MOLAHIDATIDOSA
A. Defini Definisi si Kehami Keh amilan lan mol molaa ad adala alah h sua suatu tu keh kehami amilan lan di man manaa set setela elah h fer fertil tilisa isasi si has hasil il kon konsep sepsi si tid tidak ak
berkembang menjadi embrio tetapi terjadi proliferasi dari vili korialis di sertai dengan degenerasi hidropik. Secara makroskopik, mola hidatidosa mudah dikenal yaitu berupa gelembung-gelembung putih, tembus pandang, pandang, berisi cairan jernih, dengan dengan ukuran bervariasi dari dari beberapa milimeter sampai 1 atau 2 cm. Uterus melunak dan berkembang lebih cepat dari usia gestasi yang normal , tidak di jumpai adanya janin , kavum uteri hanya terisi oleh jaringan seperti rangkaian buah anggur pra!irohardjo,2""#$. Untuk kejadian mola hidatidosa, terdapat faktor sosial ekonomi yang memicu % a. &erka! &erka!inan inan pada pada usia usia muda muda kurang kurang dari dari 1' tahun tahun atau atau di atas (' (' tahun. tahun. b. &ernah mengalami mola hidatidosa hidatidosa atau abortus. c. Kekur Kekurangan angan nutrisi nutrisi sepert sepertii kekurangan kekurangan protein, protein, kalori kalori dan defisiensi defisiensi vitamin vitamin ). ). B. Klasifika Klasifikasi si *enurut +he U.S. ational nstitutes nstitutes of ealth secara klinis pembagian mola diklasifikasikan diklasifikasikan
yaitu mola komplit dan mola parsialis. 1. *o *olla Ko Komplit Kehami Keh amilan lan mol molaa kom kompli plitt ya yaitu itu keh kehami amilan lan mo mola la tan tanpa pa ada adany nyaa jan janin. in. &ad &adaa pem pemeri eriksa ksaan an kandungan dijumpai pembesaran rahim tetapi tidak teraba bagian tubuh janin. al ini disebabkan 1 sperma membuahi sel telur dengan gen yang sudah tidak aktif, kemudian kromosom paternal berkembang menjadi kromosom (/ 00 atau (/ 0 yang sepenuhnya merupakan kromosom sang ayah, sehingga didapati perkembangan plasenta tanpa adanya janin. 2. *o *ola la &ars &arsia iali liss nko nkomp mpli lit$ t$ Kehamilan mola parsialis, adalah kehamilan yang terdapat perkembangan abnormal dari plasenta tetapi masih didapati janin. Kehamilan mola parsialis biasanya disebabkan karena 2 sperma membuahi 1 sel telur. al ini menyebabkan terjadi nya kehamilan triploidi /# 000 atau /# 00$, 00 $, seh sehing ingga ga sel selain ain ter terjad jadiny inyaa per perkem kemban bangan gan pla plasen senta ta yan yang g abn abnorm ormal al jug jugaa di diser sertai tai perkembangan janin yang abnormal pula. anin pada kehamilan mola parsialis biasanya juga meninggal di dalam rahim karena memiliki kelainan kromosom dan kelainan kongenital seperti bibir sumbing dan syndactily. syndactily. Selain itu mola parsialis juga dapat disebabkan adanya adanya pembuahan sel telur yang haploid oleh sperma diploid (/ 0 yang belum tereduksi. C. Eti Etiol ologi ogi &enyebab mola hidatidosa tidak diketahui secara pasti, namun faktor penyebabnya adalah% 1. 3aktor ovum &embuahan sel telur dimana intinya telah hilang atau tidak aktif lagi oleh sebuah sel sperma. Spermato4oon memasuki ovum yang telah kehilangan nukleusnya atau dua serum memasuki ovum tersebut sehingga akan terjadi kelainan atau gangguan dalam pembuahan.
2. munoselektif dari trofoblas &erkembangan molahidatidosa diperkirakan disebabkan oleh kesalahan respon imun ibu terhadap invasi oleh trofoblas. )kibatnya vili mengalami distensi kaya nutrient. &embuluh darah primitive di dalam vilus tidak terbentuk dengan baik sehingga embrio 5 kelaparan6, mati, dan diabsorpsi, sedangkan trofoblas terus tumbuh dan pada keadaan tertentu mengadakan invasi kejaringan ibu. 7. Usia 3aktor usia yang diba!ah 2" tahun dan diatas 7' tahun dapat terjadi kehamilan mola. 3rekuensi molahidatidosa pada kehamilan yang terjadi pada a!al atau akhir usia subur relatif tinggi. amun tidak dapat dipungkiri bah!a pada usia berapa pun dalam usia subur dapat terjadi kehamilan mola. (. 3aktor gi4i defisiensi protein, asam folat, histidin, dan beta karoten$. 8alam masa kehamilan keperluan akan 4at-4at gi4i meningkat. al ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan janin, Sesuai dengan fungsi gi4i khususnya protein yaitu untuk pembentukan jaringan atau fetus sehingga apabila terjadi kekurangan protein saat hamil dapat menyebabkan gangguan pembentukan fetus secara sempurna yang menimbulkan jonjot 9 jonjot korion berupa molahidatidosa. '. &aritas tinggi &ada ibu yang berparitas tinggi, cenderung beresiko terjadi kehamilan molahidatidosa karena trauma kelahiran atau penyimpangan transmisi secara genetik yang dapat diidentifikasikan dengan penggunaan stimulandrulasi seperti klomifen atau menotropiris personal$. amun juga tidak dapat dipungkiri pada primipara pun dakpat terjadi kehamilan molahidatidosa. /. nfeksi virus dan faktor kromosom yang belum jelas nfeksi mikroba dapat mengenai semua orang termasuk !anita hamil. *asuk atau adanya mikroba dalam tubuh manusia tidak selalu menimbulkan penyakit desease $. al ini sangat tergantung dari jumlah mikroba kuman atau virus $ yang termasuk virulensinya seta daya tahan tubuh. D. Manifestasi Klinis &ada stadium a!al, tanda dan gejal mola hidatidosa tidak dapat dibedakan dari kehamilan normal,
kemudian perdarahan pervagina terjadi pada hampir setiap kasus. &engeluaran pervagina mungkin ber!arna coklat tua menyerupai juice prune$ atau merah terang, jumlahnya sedikit-sedikit atau banyak, itu berlangsung hanya beberapa hari atau terus-menerus untuk beberapa minggu. &ada a!al kehamilan beberapa !anita mempunyai uterus lebih besar dari pada perkiraan menstruasi berakhir, kira-kira 2': !anita akan mempunyai uterus lebih kecil dari perkiraan menstruasi terakhir. &ada penderita mola dapat ditemukan beberapa gejala-gejala sebagai berikut% 1. +erdapat gejala - gejala hamil muda yang kadang - kadang lebih nyata dari kehamilan biasa dan amenore. 2. +erdapat perdarahan per vaginam yang sedikit atau banyak, tidak teratur, !arna kecoklatan seperti bumbu rujak. &ada keadaan lanjut kadang keluar gelembung mola seperti anggur .
7. &embesaran
uterus
tidak
sesuai
lebih
besar
$
dengan
tua
kehamilan
seharusnya. (. +idak teraba bagian - bagian janin dan balotemen, juga gerakan janin serta tidak terdengar bunyi denyut jantung janin. '. Kadar gonadotropin tinggi dalam darah serum pada hari ke 1"" atau lebih sesudah periode menstruasi terakhir. E. Patofisiologi onjot-jonjot korion tumbuh berganda dan mengandung cairan merupakan kista-kista kecil
seperti anggur. ;iasanya didalamnya tidak berisi embrio. Secara histopatologik kadang-kadang ditemukan jaringan mola pada plasenta dengan bayi normal. ;isa juga terjadi kehamilan ganda mola adalah satu janin tumbuh dan yang satu lagi menjadi mola hidatidosa.
rangka tulang pada kehamilan 7 9 ( bulan$. ang terlihat
justru gambaran mirip sarang lebah honeycomb$ atau gambaran mirip badai salju sno! storm$. 2. &emeriksaan ultrasonografi US<$. *erupakan pemeriksaan standar untuk mengidentifikasi kehamilan molahidatidosa. 8itemukan gambaran mirip badai salju sno! storm$ yang mengindikasikan khoriales yang hidropik dan
tidak adanya gambaran yang menunjukkan denyut jantung janin. ;ila ditegakkan diagnosis molahidatidosa, maka pemeriksaan rontgen paru harus di lakukan untuk melihat penyebaran ke paru 9 paru, karena paru 9 paru merupakan tempat metastasis pertama bagi &+< &enyakit +rofoblas
normal$ terutama pada trimester . emoglobin, hematokrit, eritrosit menurun. )nemia merupakan komplikasi yang sering terjadi disertai dengan kecenderungan terjadinya koagulopati, sehingga pemeriksaan darah
lengkap dan tes koagulasi dilakukan. - &rotein urine positif @$. '. &emeriksaan histologis>patologi anatomi. aitu pemeriksaan mikroskopis gelembung cairan mirip anggur. - &ada mola komplet, tidak terdapat jaringan fetus, terdapat proliferasi trofoblastik, vili yang hidropik, serta kromosom (/, 00 atau (/, 0. - &ada mola parsial, terdapat jaringan fetus beserta amnion dan eritrosit fetus. /. &emeriksaan +7 dan +( bila tampak tanda 9 tanda tirotoksikosis hipertiroid $. &enatalaksanaan +erapi mola terdiri dari ( tahap yaitu% 1. &erbaiki keadaan umum ang dimaksud usaha ini yaitu koreksi dehidrasi, transfusi darah bila anemia b A gr:$, jika
ada gejala preeklampsia dan hiperemis gravidarum diobati sesuai dengan protocol penanganannya. Sedang-kan bila ada gejala tirotoksikosis di konsul ke bagian penyakit dalam. 2. &engeluaran jaringan mola )da 2 cara yaitu% 1$ Kuretase 8ilakukan setelah persiapan pemeriksaan selesai pemeriksaan darah rutin, kadar B-h=<, serta foto thoraks$ kecuali bila jaringan mola sudah keluar spontan. ;ila kanalis servikalis belum terbuka, maka dilakukan pemasangan laminaria dan kuretase dilakukan 2( jam kemudian. Sebelum kuretase terlebih dahulu disiapkan darah dan pemasangan infus dengan tetesan oCytocin 1" U dalam '"" cc 8eCtrose ':>. Kuretase dilakukan sebanyak 2 kali dengan interval minimal 1 minggu. Seluruh jaringan hasil kerokan dikirim ke laboratorium &). 2$ isterektomi 7. +erapi profilaksis dengan sitostatika &emberian kemoterapi repofilaksis pada pasien pasca evaluasi mola hidatidosa masih menjadi kontroversi. ;eberapa hasil penelitian menyebutkan bah!a kemungkinan terjadi neoplasma setelah evaluasi mola pada kasus yang mendapat-kan metotreksat sekitar 1(:, sedangkan yang tidak mendapat sekitar (D:. &ada umumnya profilaksis kemoterapi pada kasus mola hidatidosa
ditinggalkan dengan pertimbangan efek samping dan pemberian kemoterapi untuk tujuan terapi definitive memberi-kan keberhasilan hampir 1"":. Sehingga pemberian profilaksis diberikan apabila dipandang perlu pilihan profilaksis kemoterapi adalah% *etotreksat 2" mg> hari * selama ' hari. (. &emeriksaan tindak lanjut follo! up$. - Eama penga!asan berkisar satu sampai dua tahun - Setelah penga!asan penderita dianjur-kan memakai kontrasepsi kondom, pil kombinasi atau diafragma dan pemeriksaan fisik dilakukan setiap kali pada saat penderita datang -
kontrol &emeriksaan kadar B-h=< dilakukan setiap minggu sampai ditemukan kadar B-h=< normal
-
tiga kali berturut-turut Setelah itu pemeriksaan dilanjutkan setiap bulan sampai kadar B-h=< normal selama / kali
-
berturut-turut ;ila terjadi remisi spontan kadar B-h=<, pemeriksaan fisis, dan foto thoraks setelah saru tahun semua-nya normal$ maka penderita tersebut dapat berhenti menggunakan kontrasepsi
-
dan hamil lagi. ;ila selama masa observasi kadar B-h=< tetap atau bahkan meningkat pada pemeriksaan klinis, foto thoraks ditemukan adanya metastase maka penderita harus dievaluasi dan dimulai pemberian kemoterapi.
H. Ko%likasi &ada penderita mola yang lanjut dapat terjadi beberapa komplikasi sebagai berikut% 1. )nemia, &erdarahan yang berulang 9 ulang dapat menyebabkan anemia. )nemia adalah
defisiensi besi sering dijumpai dan kadang 9 kadang terdapat eritropoiesis megaloblastik, mungkin akibat kurangnya asupan gi4i karena mual dan muntah disertai meningkatnya kebutuhan folat trofoblas yang cepat berproliferasi. 2. Syok, &erdarahan yang hebat dapat menyebabkan syok, bila tidak segera ditangani dapat berakibat fatal. &erdarahan mungkin terjadi sesaat sebelum abortus, atau yang lebih sering terjadi secara intermiten selama beberapa minggu sampai beberapa bulan. Ffek dilusi akibat hipervolemia yang cukup berat dibuktikan terjadi pada sebagian !anita yang molahidatidosanya lebih besar. Kadang 9 kadang terjadi perdarahan berat yang tertutup di dalam uterus. 7. +irotoksikosis> ipertiroidisme, &ada kehamilan biasa, plasenta membentuk uman =horionic +hyrotropin =+$. &ada trimester-1, +( tiroksin$ meningkat antara D-12 mg>1"" ml, sedangkan +7 triyodotiroin$ tidak terlalu banyak meningkat, &ada penyakit molahidatidosa perubahan fungsi tiroid lebih menonjol lagi. Kadar +( dalam serum biasanya melebihi 12 mg>1"" ml, akibatnya kadar +( bebas lebih tinggi. (. nfeksi sekunder.
'. &erforasi uterus perlubangan pada rahim$ terjadi saat melakukan tindakan kuretase suction curettage$ terkadang terjadi karena uterus luas dan lembek boggy$. ika terjadi perforasi, harus segera diambil tindakan dengan bantuan laparoskop. /. Keganasan penyakit trofoblas gestasional$ &enyakit trofoblas ganas malignant trophoblastic disease$ berkembang pada 2": kehamilan mola. Gleh karena itu, Huantitative =< sebaiknya dimonitor terus-menerus selama satu tahun setelah evakuasi postevacuation$ mola sampai hasilnya negatif yoman, 2""#$. I.
&OC Mola'i(ati(osa
DAFTAR PUSTAKA
;udiana, S*3 Gbstetri dan ISU& Sanglah.
erdman, +. eather. 2"12. Buku NANDA Internasional Diagnosis Keperawatan . akarta % F<=. *ukharomah, Eailatul. 2"11. Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Teradinya !olla . Semarang % )kademi Kebidanan )bdi usada. &ra!irohardjo, Sar!ono. 2"1". Pelayanan Kesehatan !aternal dan Neonatal . akarta % ;ina &ustaka. &ra!irohardjo, Sar!ono. 2""#. Ilmu Kandungan" #disi Ketiga. akarta % ;ina &ustaka.