LAPORAN PENDAHULUAN ISOLASI SOSIAL MENARIK DIRI
Disusun Oleh: HASMAWATI NIM : 2014.01.012
PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AN!UWANGI 201"
1
M#s#l#h U$#%#
Isolasi sosial : menarik diri
2
P&'s P&'ses es Te&(#) &(#)in in*# *# M#s# M#s#l# l#h h
a
Pengertian Peri Perilak laku u isol isolasi asi sosi sosial al menr menraik aik diri diri meru merupa paka kan n
suat suatu u gang ganggu guan an hubu hubung ngan an
interp interperso ersonal nal yang yang terjadi terjadi akibat akibat adany adanyaa keprib kepribadi adian an yang yang tidak tidak fleksib fleksibel el yang yang
menimbulkan perilaku maladaptive dan mengganggu fungsi seseorang dalam hubungan sosial (Depkes RI, 2000 !anda dan "ejala #enurut $udi %nna &elia (200', tanda dan gejala ditemui seperti: •
%patis, ekspresi sedih, afek tumpul
•
#enghindar dari orang lain (menyendiri •
&omunikasi kurang)tidak ada &lien tidak tampak ber*akap+*akap dengan klien lain)peraat
•
!idak ada kontak mata, klien sering menunduk
•
$erdiam diri di kamar)klien kurang mobilitas •
#enolak
berhubungan
dengan
orang
lain,
klien
memutuskan
per*akapan atau pergi jika diajak ber*akap+*akap
b
•
!idak melakukan kegiatan sehari+hari
•
Posisi janin saat tidur
!anda dan gejala •
Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap penyakit (rambut botak karena terapi
•
Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik)menyalahkan diri sendiri
•
"angguan hubungan sosial (menarik diri
•
Per*aya diri kurang (sukar mengambil keputusan
•
#en*ederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai harapan yang suram, mungkin klien akan mengakiri kehidupannya
*
Rentang Respon -osial .aktu membina suatu hubungan sosial, setiap individu berada dalam rentang respons yang adaptif sampai dengan maladaptif Respon adaptif merupakan respons yang dapat diterima oleh norma / norma sosial dan budaya setempat yang se*ara umum berlaku, sedangkan respons maladaptif merupakan respons yang dilakukan
individu dalam menyelesaikan masalah yang kurang dapat diterima oleh norma / norma sosial dan budaya setempat Respons sosial maladaptif yang sering terjadi dalam kehidupan sehari / hari adalah menarik diri, tergantung (dependen, manipulasi, *uriga, gangguan komunikasi, dan kesepian #enurut -tuart dan -undeen, ''', respon setiap individu berada dalam rentang adaptif sampai dengan maladaptive yang dapat dilihat pada bagan berikut : a Respon %daptif adaptif adalah respon yang masih dapat diterima oleh norma /norma sosial dan kebudayaan se*ara umum yang berlaku di masyarakat Respon adaptif terdiri dari :
#enyendiri(-olitude: #erupakan respons yang dibutuhkan seseorang
untuk merenungkan apa yang telah dilakukan di lingkungan sosialnya dan suatu *ara mengevaluasi diri untuk menentukan langkah selanjutnya -olitude umumnya dilakukan setelah melakukan kegiatan 2 1tonomi: #erupakan kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan ide+ide pikiran, perasaan dalam hubungan sosial $ekerja sama (mutualisme: adalah suatu kondisi dalam hubungan interpersonal dimana individu tersebut mampu untuk saling memberi dan menerima 3 -aling
tergantung
(interdependen:
#erupakan
kondisi
saling
tergantung antara individu dengan orang lain dalam membina hubungan interpersonal b Respon maladaptive Respon maladaptif adalah respon yang menimbulkan gangguan dengan berbagai tingkat keparahan (-tuart dan -undeen, ''4 Respon maladaptif terdiri dari :
#enarik diri: merupakan suatu keadaan dimana seseorang menemukan
kesulitan dalam membina hubungan se*ara terbuka dengan orang lain 2 #anipulasi: #erupakan gangguan hubungan sosial yang terdapat pada individu yang menganggap orang lain sebagai objek Individu tersebut tidak dapat membina hubungan sosial se*ara mendalam Impulsif: Individu impulsif tidak mampu meren*anakan sesuatu, tidak mampu belajar dari pengalaman, tidak dapat diandalkan 3 5arkisisme: Pada individu narkisisme terdapat harga diri yang rapuh, se*ara terus menerus berusaha mendapatkan penghargaan dan pujian, sikap egosenetris, pen*emburuan, marah jika orang lain tidak mendukung 6 !ergantung (dependen: terjadi bila seseorang gagal mengembangkan rasa per*aya diri atau kemampuannya untuk berfungsi se*ara sukses
7
8uriga: !erjadi bila seseorang gagal mengembangkan rasa per*aya
dengan orang lain &e*urigaan dan ketidakper*ayaan diperlihatkan dengan tanda+tanda *emburu, iri hati, dan berhati+hati Perasaan individu ditandai dengan humor yang kurang, dan individu merasa bangga dengan sikapnya yang dingin dan tanpa emosi
d
9aktor Predisposisi dan Presipitasi 9aktor predisposisi terjadinya perilaku menarik diri adalah kegagalan perkembangan yang dapat mengakibatkan individu tidak per*aya diri, tidak per*aya orang lain, ragu takut salah, putus asa terhadap hubungan dengan orang lain, menghindar dari orang lain, tidak mampu merumuskan keinginan dan meresa tertekan -edangkan faktor presipitasi dari faktor sosio+*ultural karena menurunnya stabilitas keluarga dan berpisah karena meninggal dan fakto psikologis seperti berpisah dengan orang yang terdekat atau kegagalan orang lain untuk bergantung, merasa tidak berarti dalam keluarga sehingga menyebabkan klien berespons menghindar dengan menarik diri dari lingkungan (-tuart and -undeen, ''6
+
P'h'n %#s#l#h: Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi
Isolasi sosial: #enarik diri
"angguan konsep diri: arga diri rendah
4
M#s#l#h ,e-e#$#n *#n/ %un/,in %unul
a Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi b Isolasi sosial: menarik diri * "angguan konsep diri: harga diri rendah
D#$# *#n/ -e&lu )i,#(i Resi,' -e&u#h#n -e&se-si sens'&i : h#lusin#si
Data -ubjektif: •
&lien mengatakan mendengar bunyi yang tidak berhubungan dengan stimulus nyata
•
&lien mengatakan melihat gambaran tanpa ada stimulus yang nyata
•
&lien mengatakan men*ium bau tanpa stimulus
•
&lien merasa makan sesuatu
•
&lien merasa ada sesuatu pada kulitnya
•
&lien takut pada suara)bunyi)gambar yang dilihat dan didengar
•
&lien ingin memukul)melempar barang+barang
Data 1bjektif: •
&lien berbi*ara dan tertaa sendiri
•
&lien bersikap seperti mendengar)melihat sesuatu
•
&lien berhebti bi*ara ditengah kalimat untuk mendengarkan sesuatu
•
Disorientasi
Is'l#si S'si#l : %en#&i, )i&i
Data -ubyektif: •
&lien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa+apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri
Data 1byektif: •
&lien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin men*ederai diri)ingin mengakhiri hidup
"angguan konsep diri : harga diri rendah
Data subyektif: •
&lien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa+apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri
Data obyektif: •
&lien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin men*ederai diri atau ingin mengakhiri hidup
3
"
Di#/n's# ,e-e#$#n *#n/ %un/,in %unul •
Isolasi sosial: menarik diri
•
"angguan konsep diri : harga diri rendah
Ren#n# Tin)#,#n Ke-e#$#n
:perubahan sensori persepsi halusinasi
Di#/n's# I
Tu(u#n u%u% : klien tidak men*ederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan Tu(u#n ,husus :
&lien dapat membina hubungan saling per*aya dasar untuk kelan*aran hubungan interaksi seanjutnya !indakan : $ina hubungan saling per*aya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik dengan *ara :
2
a
-apa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
b
Perkenalkan diri dengan sopan
*
!anyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai
d
;elaskan tujuan pertemuan
e
;ujur dan menepati janji
f
!unjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
g
$erikan perhatian kepada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien
&lien dapat mengenal halusinasinya !indakan :
%dakan kontak sering dan singkat se*ara bertahap
2
1bservasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya: bi*ara dan tertaa tanpa stimulus memandang ke kiri)ke kanan) kedepan seolah+olah ada teman bi*ara
$antu klien mengenal halusinasinya a
!anyakan apakah ada suara yang didengar
b
%pa yang dikatakan halusinasinya
*
&atakan peraat per*aya klien mendengar suara itu , namun peraat sendiri tidak mendengarnya
3
6
d
&atakan baha klien lain juga ada yang seperti itu
e
&atakan baha peraat akan membantu klien
Diskusikan dengan klien : a
-ituasi yang menimbulkan)tidak menimbulkan halusinasi
b
.aktu dan frekuensi terjadinya halusinasi (pagi, siang, sore, malam
Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi (marah, takut, sedih, senang beri kesempatan klien mengungkapkan perasaannya
&lien dapat mengontrol halusinasinya !indakan :
Identifikasi bersama klien *ara tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi ( tidur, marah, menyibukkan diri dll
2
Diskusikan manfaat *ara yang digunakan klien, jika bermanfaat ber pujian
Diskusikan *ara baru untuk memutus)mengontrol timbulnya halusinasi: a
&atakan < saya tidak mau dengar=
b
#enemui orang lain
*
#embuat jadal kegiatan sehari+hari
d
#eminta keluarga)teman)peraat untuk menyapa jika klien tampak bi*ara sendiri
3
3
$antu klien memilih dan melatih *ara memutus halusinasinya se*ara bertahap
6
$eri kesempatan untuk melakukan *ara yang telah dilatih
7
>valuasi hasilnya dan beri pujian jika berhasil
?
%njurkan klien mengikuti !%&, orientasi, realita, stimulasi persepsi
&lien mendapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya !indakan : %njurkan klien untuk memberitahu keluarga jika mengalami halusinasi 2 Diskusikan dengan keluarga (pada saat berkunjung)pada saat kunjungan rumah: a
"ejala halusinasi yang dialami klien
b
8ara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk memutus halusinasi
*
8ara meraat anggota keluarga yang halusinasi dirumah, diberi kegiatan, jangan biarkan sendiri, makan bersama, bepergian bersama
d
$eri informasi aktu follo up atau kenapa perlu mendapat bantuan : halusinasi tidak terkontrol, dan resiko men*ederai diri atau orang lain
6
&lien memanfaatkan obat dengan baik !indakan :
Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang dosis, frekuensi dan manfaat minum obat
2
%njurkan klien meminta sendiri obat pada peraat dan merasakan manfaatnya
%njurkan klien bi*ara dengan dokter tentang manfaat dan efek samping minum obat yang dirasakan
3
Diskusikan akibat berhenti obat+obat tanpa konsultasi
6
$antu klien menggunakan obat dengan prinsip 6 benar
Di#/n's# 1: Is'l#si s'si#l: %en#&i, )i&i Tu(u#n U%u% :
&lien dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga tidak terjadi halusinasi Tu(u#n Khusus :
&lien dapat membina hubungan saling per*aya !indakan : $ina hubungan saling per*aya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik dengan *ara : a -apa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal b Perkenalkan diri dengan sopan * !anyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai d ;elaskan tujuan pertemuan e ;ujur dan menepati janji f !unjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya g $erikan perhatian kepada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien
2 &lien dapat menyebutkan penyebab menarik diri !indakan: 2
&aji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda+tandanya
22
$eri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab menarik diri atau mau bergaul
2
Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda+tanda serta penyebab yang mun*ul
23
$erikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
&lien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain !indakan :
Identifikasi bersama klien *ara tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi ( tidur, marah, menyibukkan diri dll
2
&aji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan dengan orang lain a $eri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan prang lain b Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lain * $eri reinfor*ement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain
&aji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain a beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan dengan orang lain b diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain * beri reinfor*ement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
3 &lien dapat melaksanakan hubungan sosial !indakan: 3 &aji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain 32 Dorong dan bantu kien untuk berhubungan dengan orang lain melalui tahap : @ &lien / Peraat @ &lien / Peraat / Peraat lain @ &lien / Peraat / Peraat lain / &lien lain
@ & / &eluarga atau kelompok masyarakat 3 $eri reinfor*ement positif terhadap keberhasilan yang telah di*apai 33 $antu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan 36 Diskusikan jadal harian yang dilakukan bersama klien dalam mengisi aktu 37 #otivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan 3? $eri reinfor*ement positif atas kegiatan klien dalam kegiatan ruangan
6 &lien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain !indakan: 6
Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan dengan orang lain
62
Diskusikan dengan klien tentang perasaan masnfaat berhubungan dengan orang lain
6
$eri reinfor*ement positif atas kemampuan klien mengungkapkan perasaan manfaat berhubungan dengan oranglain
7 &lien dapat memberdayakan sistem pendukung atau keluarga !indakan: 7 $ina hubungan saling per*aya dengan keluarga : @
-alam, perkenalan diri
@
;elaskan tujuan
@
$uat kontrak
@
>ksplorasi perasaan klien
72 Diskusikan dengan anggota keluarga tentang : @ Perilaku menarik diri @ Penyebab perilaku menarik diri @ %kibat yang terjadi jika perilaku menarik diri tidak ditanggapi @ 8ara keluarga menghadapi klien menarik diri 7 Dorong anggota keluarga untukmemberikan dukungan kepada klien untuk berkomunikasi dengan orang lain 73 %njurkan anggota keluarga se*ara rutin dan bergantian menjenguk klien minimal satu kali seminggu 76 $eri reinfor*ement positif positif atas hal+hal yang telah di*apai oleh keluarga
Di#/n's# 2 : h#&/# )i&i &en)#h Tu(u#n U%u% :
&lien dapat berhubungan dengan orang lain se*ara optimal Tu(u#n ,husus :
&lien dapat membina hubungan saling per*aya !indakan : $ina hubungan saling per*aya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik dengan *ara : a
-apa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
b
Perkenalkan diri dengan sopan
*
!anyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai
d
;elaskan tujuan pertemuan
e
;ujur dan menepati janji
f
!unjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
g
$erikan perhatian kepada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien
2 &lien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki !indakan: 2 Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien 22 -etiap bertemu klien hindarkan dari memberi penilaian negatif 2 Atamakan memberikan pujian yang realistik
&lien dapat menilai kemampuan yang digunakan !indakan: Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan selama sakit 2 Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaannya
3 &lien dapat (menetapkan meren*anakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki !indakan: 3 Ren*anakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan @
&egiatan mandiri
@
&egiatan dengan bantuan sebagian
@
&egiatan yang membutuhkan bantuan total
32 !ingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien 3 $eri *ontoh *ara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan
6 &lien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya !indakan: 6 $eri kesempatan pada klien untuk men*oba kegiatan yang telah diren*anakan 62 $eri pujian atas keberhasilan klien 6 Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah
7 &lien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada !indakan: 7
$eri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang *ara meraat klien dengan harga diri rendah
72
$antu keluarga memberikan dukungan selama klien diraat
7
$antu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
D#$#& Pus$#,#
$udi %nna &eliat 200' #odel praktik keperaatan professional jia ;akarta >8" Bosep Iyus 200? &eperaatan ;ia ;akarta >8"
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL 5PERTEMUAN PERTAMA6
A. PROSES KEPERAWATAN &ondisi &lien : -: &lien mengatakan orang+orang jahat dengan dirinya 1: &lien tampak menyendiri, klien terlihat mengurung diri, klien tidak mau ber*akap+ *akap dengan orang lain 2 Diagnosa &eperaatan: Isolasi -osial !ujuan &eperaatan : a #embina hubungan saling per*aya dengan klien b #engidentifikasi penyebab isolasi sosial klien 3 !indakan &eperaatan $ina hubungan saling per*aya dengan klien • -P : • Identifikasi penyebab isolasi sosial pasien 2 Diskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain Diskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan orang lain 3 %jarkan pasien *ara berkenalan dengan satu orang 6 %njurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbin*ang+bin*ang dengan orang lain dalam kegiatan harian . STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN FASE ORIENTASI
:
-alam !erapeutik : <-elamat pagi PakC= Perkenalkan nama saya -inar -urya Putri, biasa di panggil -inar, saya mahasisa -!I&>- $anyuangi -aya praktek disini mulai dari hari ini 5ama $apak siapa -enang di panggil apa 2 Ealidasi < $agaimana perasaan $apak hari ini %pa yang terjadi sehingga $apak dibaa kesini= &ontrak : !opik : <-enang ya bisa berkenalan dengan bapak hari ini, bagaimana kalau kita • berbin*ang+bin*ang untuk lebih saling mengenal sekaligus agar bapak dapat mengetahui keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain .aktu: < $erapa lama pak $agaimana kalau 6 menit saja= • !empat :
<$apak, kalau boleh saya tau orang yang paling dekat dengan ibu siapa= <#enurut bapak apa keuntungann berinteraksi dengan orang lain dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain=
•
•
<&alau bapak tidak tahu saya akan memberitahukan keuntungan dari berinteraksi dengan orang lain, yaitu bapak punya banyak teman, saling menolong, saling ber*erita, dan tidak selalu sendirian= <-ekarang saya akan mengajarkan bapak berkenalan $agus, bapak dapat mempraktekkan apa yang saya ajarkan tadi $agaiman kalau kegiatan berbin*ang+ bin*ang dengan orang lain di masukkan kedalam jadal kegiatan harian=
FASE TERMINASI :
>valuasi respon klien terhadap tindakan keperaatan >valuasi -ubyektif: <$agaimana perasaan bapak setelah kita berbin*ang+bin*ang • tadi= >valuasi 1bjektif: <8oba ibu *eritakan kembali keuntungan berinteraksi dan • kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain= 2 !indak Fanjut:
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL 5PERTEMUAN KEDUA6
A. PROSES KEPERAWATAN &ondisi &lien : -: &lien mengatakan malas berinteraksi 1: &lien menyendiri di kamar, klien tidak mau melakukan aktivitas di luar kamar, klien tidak mau melakukan interaksi dengan yang lainnya 2 Diagnosa &eperaatan: Isolasi -osial !ujuan &eperaatan : a #embina hubungan saling per*aya dengan klien b &lien dapat mempraktekkan *ara berkenalan denagn orang lain * &lien memiliki keinginan untuk melakukan kegiatan berbin*ang+bin*ang dengan orang lain 3 !indakan &eperaatan $ina hubungan saling per*aya dengan klien • -P : • >valuasi jadal kegiatan harian pasien 2 $erikan kesempatan kepada pasien mempraktekkan *ara berkenalan dengan satu orang $antu pasien memasukkan kegiatan berbin*ang+bin*ang dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian
. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN FASE ORIENTASI
:
-alam !erapeutik : < -elamat Pagi PakC= masih ingat dengan saya $enar bapakC saya suster -inar= 2 Ealidasi : < $agaimana perasaan bapak hari ini masih ingat dengan yang kemarin saya ajarkan= &ontrak : !opik : <-esuai dengan janji kita kemarin, hari ini kita akan mempraktekkan • bagaimana *ara berkenalan dengan satu orang= .aktu : <-esuai dengan kesepakatan kita kemarin, kita akan melakukannya • selama 6 menit, bagaimana menurut bapak !empat : <&esepakatan kita kemarinCC &ita akan melakukannya di teras depan, • apakah bapak setuju= FASE KERJA :
•
•
•
<-ebelum kita berkenalan dengan orang lain, *oba bapak perlihatkan kepada saya bagaimana *ara berkenalan dengan orang lain= <ebat, bapak dapat melakukannya dengan baik -ekarangvmari kita melakukannya dengan satu orang yang bapak belum kenalCC = <$agus, bapak dapat mempraktekkan dengan baik dan sesuai dengan apa yang sa ya ajarkan $agaimana kalau kegiatan berkenalan dengan orang lain yang baru dikenal di masukkan kedalam jadal kegiatan harian=
FASE TERMINASI : 1.
2.
3.
>valuasi respon klien terhadap tindakan keperaatan >valuasi -ubyektif : <$agaimana perasaan bapak setelah kita berbin*ang+ • bin*ang tadi= -iapa nama orang yang bapak ajak berkenalan tadi= >valuasi 1bjektif : <&lien terlihat berkenalan dengan orang yang baru di • kenalnya sebanyak orang= !indak Fanjut :<$apak saat saya tidak ada bapak dapat melakukan hal seperti yang bapak lakukan tadi dengan orang yang belum bapak kenal, kemudian bapak ingat nama yang pernah bapak ajak kenalan atau bisa bapak *atat di buku saat berkenalan= &ontrak yang akan datang !opik : <$aiklah, pertemuan kita *ukup sampai disini $esok kita akan melakukan berkenalan dengan orang lain sebanyak 2 orang atau lebih= . aktu : <$erapa lama bapak punya aktu untuk interaksi dengan orang lain $agaimana kalau besok kita melakukannya selama 6 menit= !empat : < Di mana bapak bisa melakukannya besok $agaimana kalau besok kita melakukannya di tempat ini lagi -elamat siang bapakCCC=
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL 5PERTEMUAN KETIGA6
A. PROSES KEPERAWATAN &ondisi &lien : -: &lien mengatakan sudah dapat berinteraksi dengan orang lain 1: &lien tampak sudah mau keluar kamar, klien dapat melakukan aktivitas di ruangan 2 Diagnosa &eperaatan: Isolasi -osial !ujuan &eperaatan : a &lien mempu berkenalan dengan dua orang atau lebih b &lien dapat memasukkan kedalam jadal kegiatan harian 3 !indakan &eperaatan $ina hubungan saling per*aya dengan klien • -P : • >valuasi jadal kegitan harian pasien 2 $erikan kesempatan pada klien berkenalan %njurkan pasien memasukkan kedalam jadal kegiatan harian
. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN FASE ORIENTASI
:
-alam !erapeutik : < -elamat Pagi PakC= masih ingat dengan saya $enar bapakC saya suster -inar= 2 Ealidasi : < $agaimana perasaan bapak hari ini masih ingat dengan yang kemarin bapak lakukan= &ontrak : !opik : < -esuai dengan janji kita kemarin, hari ini bapak akan melakukan interaksi • dengan orang lain sebanyak 2 orang atau lebih pada orang yang tidak bapak kenal atau orang baru= . aktu : < -esuai dengan kesepakatan kita kemarin, kita akan melakukannya • selama 6 menit bagaimana menurut bapak= !empat : <&esepakatan kita kemarinCC &ita akan melakukannya di teras, apakah • bapak setuju= FASE KERJA : •
<-ebelum kita berkenalan dengan orang lain, *oba bapak perlihatkan kepada saya bagaimana *ara berkenalan dengan orang lain ebat ibu dapat melakukannya dengan baik=
•
•
<-ekarang, mari kita melakukannya dengan orang lain yang bapak tidak kenal sebanyak 2 orang atau lebihCC $agus, bapak dapat mempraktekkan dengan baik dan mulai berkembang dalam berinteraksi dengan orang lain= <$agaimana kalau kegiatan berkenalan dengan orang lain yang baru dikenal di masukkan kedalam jadal kegiatan harian=
FASE TERMINASI :
>valuasi respon klien terhadap tindakan keperaatan >valuasi -ubyektif : <$agaimana perasaan bapak setelah kita berbin*ang+bin*ang • tadi -iapa saja nama orang yang bapak ajak berkenalan tadi= >valuasi 1bjektif : <&lien terlihat berkenalan dengan orang yang baru di • kenalnya sebanyak orang= 2 !indak Fanjut :