A. KO KONS NSEP EP DASA DASAR R PENY PENYA AKIT KIT KANK KANKER ER LAMB LAMBUN UNG G ( CA GASTER ) 1. DEFINISI
Kanker Kanker
lambun lambung g
atau ca ca gaster gaster merup merupaka akan n bentuk bentuk neop neoplasm lasmaa maligna maligna
gastrointesti gastrointestinal. nal. Karsinoma Karsinoma lambung lambung merupakan merupakan bentuk bentuk neoplasma neoplasma lambung lambung yang yang paling sering terjadi dan menyebabkan sekitar 2,6% dari semua kematian akibat kanker (Cancer Facts and Figures, 1991 Kanker lambung adala! sejenis kanker saluran cerna dengan insidensi paling tinggi. ak!ir ta!un 199" tela! dibuktikan ba!#a $elicobacter pylori juga memegang peranan kausal pada semua tumor ini. banyak pengidap kanker lambung semula melalu mel aluii gas gastri tritis tis kro kronis nis dan atro atroia ia sel did diduga uga ber berang angsur sur&an &angsu gsurr men menyeb yebabk abkan an berkembangnya tumor ganas. pembeda!an dan radiasi kini tidak diperlukan lagi karena kuman dapat dibasmi dengan antibiotika. ('jay, 'an 'an oan ) 2**2 Kanker lambung adala! adenokarsinoma yang muncul paling sering sebagai massa ma ssa ir ireg egul uler er de deng ngan an pe peno nonj njol olan an ul ulser serasi asi sen sentra trall yang da dala lam m ke lu lume men n da dan n menyerang lumen dinding lambung. ($arna#atia! ) 2**+
2. EPIDEMIOLOGI
Kanker Kanker lambun lambung g terus terus berkur berkurang ang di meri merika ka -erikat -erikat.. amun, amun, ini masi! masi! menjadi masala! serius dengan jumla! 1/."** kematian setiap ta!unnya, kebanyakan pada indi0idu dengan usia lebi! dari /* ta!un dan kadang&kadang pada indi0idu yang lebi! muda. Kebanyakan kanker lambung terjadi pada kur0atura kecil atau antrum lambung dan adenokarsinoma. nsiden kanker lambung lebi! banyak di epang, yang tela! menyababkan menyababkan diadakannya diadakannya skrining skrining massa untuk diagnosis a#al di negara ini. iet tampaknya menjadi aktor yang signiikan. iet tinggi makanan asap dan kurang bua!&bua!an dan sayuran dapat meningkatkan resiko ter!adap kanker lambung. Faktor lain yang ber!ubungan dengan insiden kanker lambung mencakup inlamasi lambung, anemia pernisiosa, aklor!idria ( tidak adanya asam !idroklorida , ulkus lambung, bakteri $. pylori, dan keturunan.
1
3. ETIOLOGI
3enyebab dari kanker lambung masi! belum diketa!ui, akan tetapi sejumla! aktor di!ubungkan dengan penyakit tsb. uga dipercaya ba!#a aktor eksogen dalam lingkungan seperti ba!an kimia karsinogen, 0irus onkogenik mungkin mengambil bagian penting dalam karsinoma lambung. Karena lambung mempunyai kontak yang lama dengan makanan, ba!an&ba!an makanan suda! dikaitkan. da yang timbul sebagai !ubungan dengan konsumsi garam yang meningkat. ngesti nitrat dan nitrit dalam diet tinggi protein tela! memberikan perkembangan dalam teori ba!#a senya#a karsinogen seperti nitrosamine dan nitrosamide dapat dibentuk ole! gerak pencernaan. 3enurunan kanker lambung di 4- pada decade lalu dipercaya sebagai !asil pendinginan yang meningkat yang mnyebabkan terjadinya bermacam&macam makanan segar termasuk susu, sayuran, bua!, juice, daging sapi dan ikan, dengan penurunan konsumsi makanan yang dia#etkan, garam, rokok, dan makanan pedas. adi dipercaya ba#!a pendinginan dan 0it C (dalam bua! segar dan sayuran dapat meng!ambat nitrokarsinogen. Faktor genetik mungkin memainkan peranan dalam perkembangan kanker lambung. Frekuensi lebi! besar timbul pada indi0idu dengan golongan dara! . 5i#ayat keluarga meningkatkan resiko indi0idu tetapi minimal, !anya /% dari organ dengan karsinoma lambung mempunyai ri#ayat keluarga.
4. PATOFISIOLOGIS
eberapa aktor dipercaya menjadi pemicu kanker yang mungkin yaitu polip, anemia pernisiosa, prostgastrektomi, gastritis atroi kronis dan ulkus lambung. iyakini ba!#a ulkus lambung tidak mempengaru!i indi0idu menderita kanker lambung, tetapi kanker lambung mungkin ada bersamaan dengan ulkus lambung dan tidak ditemukan pada pemeriksaan diagnostic a#al. Kanker lambung adala! adenokarsinoma yang muncul paling sering sebagai massa irregular dengan penonjolan ulserasi sentral yang dalam ke lumen dan menyerang lumen dinding lambung. 'umor mungkin menginiltrasi dan menyebabkan penyempitan lumen yang paling sering di antrum. niltrasi dapat melebar keseluru! lambung, menyebabakan kantong tidak dapat meregang dengan !ilangnya lipatan normal dan lumen yang sempit, tetapi !al ini tidak la7im. esi polipoid juga mungkin timbul dan menyebabkan sukar untuk membedakan dari polip benigna pada 8&ray. 2
Kanker lambung mungkin timbul sebagai penyebaran tumor supericial yang !anya melibatkan prmukaan mukosa dan menimbulkan keadaan granuler #alupun !al ini jarang. Kira&kira "% dari karsinom ditemukan pada 1:; distal lambung, selain itu mengin0asi struktur lokal seperti bag.ba#a! dari esop!agus, pancreas, kolon trans0ersum dan peritoneum.
;
5. PATHWAY =astritis atroik 3olip di lambung
nemia pernisiosa
lklorida
akteri H pylori
Faktor !ereditas (gol. ara! Faktor terpajan radiasi:lo am renik
4lkus di lambung nlamasi lambung
3ola makan (ikan:daging yang diasapkan, makanan panas, berbumbu, renda!, serat dan ua!& bua!an
3embesaran perut
Kelu!an 3encernaan
3eruba!an pada mukosa lambung yang abnormal
bsorpsi karsinogen dalam diet
=ang. euro
>ekas kenyang
Kelu! an 4mum
isagia
$ematosis melena
'urun
3erlukaan lambung
k terus obstrukti
-enda#a
noreksia
3ertumbu!an sel epitel yang abnormal (neoplasma yeri ?pigastrik
-esak naas
Kurangnya paparan inormasi tentang
P!#$%&%' N#!"" K#!%'* +%!" ,$##&%'
Ny!" R", I'/,"
C-% (A'"%)
/
0. KLASIFIKASI
da ; bentuk umum karsinoma atau kanker lambung, yaitu ) 1. Karsinoma ulserati merupakan jenis yang paling sering dijumpai dan !arus dibedakan dari ulkus peptikum jinak. 2. Karsinoma polipoid, tampak seperti kembang kol yang menonjol ke dalam lumen dan dapat berasal dari polip adenomatosa ;. Karsinoma iniltrati, dapat menembus seluru! ketebalan dinding lambung dan dapat menyebabkan terbentuknya A lambbung botol kulit A (linitis plastica yan tidak lentur.
. TANDA DAN GEALA
3ada ta!ap a#al kanker lambung, gejala mungkin tidak ada. eberapa penelitian tela! menunjukkan ba!#a gejala a#al, seperti nyeri yang !ilang dengan antasida, dapat menyerupai gejala pada pasien ulkus benigna. =ejala penyakit progresi dapat meliputi) 1. iasanya nonspesiik (tidak k!as 2. 5asa tidak enak:nyaman pada perut (abdominal discomfort
0. KLASIFIKASI
da ; bentuk umum karsinoma atau kanker lambung, yaitu ) 1. Karsinoma ulserati merupakan jenis yang paling sering dijumpai dan !arus dibedakan dari ulkus peptikum jinak. 2. Karsinoma polipoid, tampak seperti kembang kol yang menonjol ke dalam lumen dan dapat berasal dari polip adenomatosa ;. Karsinoma iniltrati, dapat menembus seluru! ketebalan dinding lambung dan dapat menyebabkan terbentuknya A lambbung botol kulit A (linitis plastica yan tidak lentur.
. TANDA DAN GEALA
3ada ta!ap a#al kanker lambung, gejala mungkin tidak ada. eberapa penelitian tela! menunjukkan ba!#a gejala a#al, seperti nyeri yang !ilang dengan antasida, dapat menyerupai gejala pada pasien ulkus benigna. =ejala penyakit progresi dapat meliputi) 1. iasanya nonspesiik (tidak k!as 2. 5asa tidak enak:nyaman pada perut (abdominal discomfort ;. Nausea (perasaan:sensasi sebelum munta! /. Bomiting (munta! . Anorexia (ke!ilangan selera makan 6. erat badan menurun (weight loss ". 3erdara!an (hemorrhage
. FAKTOR PREDISPOSISI
dapun aktor predisposisi dari kanker lambung ini yaitu ) 1. Faktor genetik, karena kanker lambung lebi! sering terjadi pada orang bergolongan dara! dari pada golongan dara! lainnya. 2. >ingkungan, karena kanker lambung sangat sering terjadi di epang, '!ailand, Finlandia, rlandia, dan Kolombia. ;. Kebiasaan makan makanan yang mengandung ba!an karsinogenik seperti daging asap, makanan yang diasamkan, dan tinggi nitrat. /. 3erokok dan pengguna alko!ol . 3ekerja dalam industri tertentu 6. -tatus ekonomi yang renda!.
. PEMERIKSAAN FISIK
3emeriksaan isik dapat membantu diagnosis seperti penurunan berat badan, anemia, teraba massa di epigastrium, jika tela! metastasisi ke !ati akan terba !ati yang irreguler, dan terkadang terba kelenjar lime kla0ikula.
1. PEMERIKASAAN PENUNANG
?ndoskopi untuk biopsi dan pencucian sitologis adala! pemeriksaan
•
diagnostik umum. 3emeriksaan sinar&8 ter!adap saluran = atas dengan barium, karena
•
metastase sering terjadi sebelum tanda peringatan ada 3emindai tomograi komputer, pemindai tulang, dan pemindai !epar
•
dilakukan dalam menentukan luasnya metastasis.
11. PROGNOSIS
3rognosisnya buruk, kebanyakan pasien tela! mengalami metastase pada #aktu didiagnosis. Faktor&aktor yang memperburuk penyakit ini antara la in) 1. Keterlibatan lesser cur0ature dari lambung 2. 4kuran tumor yang besar ;. -tadium lanjut (advanced stage
Catatan) 1. Kanker >ambung =anas (malignant gastric cancer kedua yang paling banyak dijumpai setela! adenocarcinoma. 2. $anya meliputi % dari semua kanker lambung ( gastric tumors. ;. 5isiko lebi! tinggi 8 pada $B ( Human Immunodeficiency Virus /. 5asio pria)#anita 1," ) 1. erarti lebi! banyak dialami ole! pria.
12. TERAPI6 TINDAKAN PENANGANAN
1. 5adiasi D eek kurang ber!asil 2. Kemoterapi D kurang ber!asil
6
Ebat kemoterapi yang sering digunakan mencakup kombinasi &luorourasil (F4, driamycin, dan mitomycin&C. ;. 3embeda!an a. =asterktomi sub total D Ca
13. PENATALAKSANAAN
'idak ada pengobatan yang ber!asil menangani karsinoma lambung kecuali mengangkat tumornya. ila tumor dapat diangkat ketika masi! terlokalisasi di lambung, pasien dapat sembu!. ila tumor tela! menyebar ke area lain yang dapat dieksisi secara beda!, penyembu!an tidak dapat dipengaru!i. 3ada kebanyakan pasien ini, paliasi eekti untuk mencega! gejala seperti obstruksi, dapat diperole! dengan reseksi tumor. ila
gasterktomi
subtotal
radikal
dilakukan,
puntung
lambung
dianastomosiskan pada jejunum, seperti pada gastrektomi untuk ulkus. ila gastrektomi total dilakukan kontinuitas gastrointestinal diperbaiki dengan anastomosis diantara ujung esoagus dan jejunum. ila ada metastasis pada organ 0ital lian, seperti !epar, pembeda!an dilakukan terutama untuk tujuan paliati dan bukan radikal. 3embeda!an paliati dilakukan untuk meng!ilangkan gejala obstruksi atau disagia. 4ntuk pasien yang menjalani pembeda!an namun tidak menunjukkan perbaikan, pengobatan dengan kemoterapi dapat memberikan kontrol lanjut ter!adap penyakit atau paliasi. 5adiasi digunakan untuk paliasi pada kanker lambung.
"
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN 1. PENGKAIAN
3engkajian merupakan ta!ap a#al dan landasan dalam proses kepera#atan, untuk itu diperlukan kecermatan dan ketelitian tentang masala! masala! klien se!ingga dapat memberikan ara!an ter!adap tindakan kepera#atan. Keber!asilan proses kepera#atan sangat bergantung pada ta!ap ini. 'a!ap ini terbagi atas ) (
ambung adala! rasa nyeri. yeri tersebut bisa akut atau kronik tergantung dan lamanya serangan. 4ntuk memperole! pengkajian yang lengkap tentang rasa nyeri klien digunakan) &
3ro0oking Incident ) apaka! ada peristi#a yang menjadi aktor memperberat dan aktor yang memperingan: mengurangi nyeri
&
Huality o 3ain) seperti apa rasa nyeri yang dirasakan atau digambarkan klien. paka! seperti terbakar, berdenyut, atau menusuk.
&
5egion ) radiation, relie) apaka! rasa sakit bisa reda, apaka! rasa sakit menjalar atau menyebar, dan dimana rasa sakit terjadi.
&
-e0erity (-cale o 3ain) seberapa jau! rasa nyeri yang dirasakan klien, bisa berdasarkan skala nyeri atau klien menerangkan seberapa jau! rasa sakit mempengaru!i kemampuan ungsinya.
&
'ime) berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apaka! bertamba! buruk pada malam !ari atau siang !ari.
c 5i#ayat penyakit sekarang
+
3engumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab dari Ca =aster, yang nantinya membantu dalam membuat rencana tindakan ter!adap klien. ni bisa berupa kronologi terjadinya penyakit tersebut se!ingga nantinya bisa ditentukan kekuatan yang terjadi dan bagian tubu! mana yang terkena. d 5i#ayat penyakit terda!ulu 3ada pengkajian ini ditemukan kemungkinan penyebab&penyebab dari a#al atau aktor pencetus terjadinya Ca =aster. e 5i#ayat penyakit keluarga 3ada pengkajian ini kemungkinan besar terjadinya penyakit ini disebabkan ole! aktor penyakit keluarga yang sering terjadi pada beberapa keturunan yang diturunkan secara genetik. 5i#ayat 3sikososial
paka! ada ri#ayat kanker pada keluarga
&
-tatus kese!atan dan penyakit yang diderita, upaya yang dilakukan
&
>ingkungan tempat tinggal klien
&
'ingkat pengeta!uan dan kepedulian pasien
&
$al&!al yang membuat status kese!atan pasien beruba! ) merokok, alko!ol, obat&obatan, polusi, lingkungan, 0entilasi.
b utrisi metabolic &
enis, rekuensi dan jumla! makanan dan minuman yang dikonsumsi se!ari
&
danya mual, munta!, anoreIia, ketidakmampuan memenu!i kebutu!an nutrisi
&
danya kebiasaan merokok, alko!ol dan mengkonsumsi obat& obatan tertentu.
&
Ketaatan ter!adap diet, kaji diet k!usus
&
enis makanan yang disukai (pedas, asam, manis, panas, dingin
&
danya makanan tamba!an
&
apsu makan berlebi!:kurang
9
&
Kebersi!an makanan yang dikonsumsi
c ?liminasi &
3ola K dan ) rekuensi, karakteristik, ketidaknyamanan, masala! pengontrolan
&
danya mencret bercampur dara!
&
danya iare dan konstipasi
&
Jarna eses, bentuk eses, dan bau &
danya nyeri #aktu
d kti0itas dan lati!an &
Kebiasaan akti0itas se!ari !ari
&
Kebiasaan ola! raga
&
5asa sakit saat melakukan akti0itas
e 'idur dan istira!at &
danya gejala susa! tidur: insomnia
&
Kebiasaan tidur per 2/ jam
3ersepsi kogniti &
=angguan pengenalan (orientasi ter!adap tempat, #aktu dan orang
&
danya gangguan proses pikir dan daya ingat
&
Cara klien mengatasi rasa tidak nyaman(nyeri
&
danya kesulitan dalam mempelajari sesuatu
g 3ersepsi dan konsep diri &
3enilaian klien ter!adap dirinya sendiri
! 3eran dan !ubungan dengan sesame &
Klien !idup sendiri:keluarga
&
Klien merasa terisolasi
&
danya gangguan klien dalam keluarga dan masyarakat
i 5eproduksi dan seksualitas &
danya gangguan seksualitas dan penyimpangan seksualitas
&
3engaru!:!ubungan penyakit ter!adap seksualitas
j
danya perasaan cemas,takut,tidak sabar ataupun mara!
&
&
5espon emosional klien ter!adap status saat ini
&
Erang yang membantu dalam pemeca!an masala! 1*
k Kepercayaan &
gama yang dianut,apaka! kegiatan ibada! terganggu
b. 3emeriksaan Fisik ibagi menjadi dua, yaitu pemeriksaan umum (status generalisata untuk mendapatkan gambaran umum dan pemeriksaan setempat (lokalis. $al ini perlu untuk dapat melaksanakan total care karena ada kecenderungan dimana spesialisasi !anya memperli!atkan daera! yang lebi! sempit tetapi lebi! mendalam. ; =ambaran 4mum 3erlu menyebutkan) 1 Keadaan umum) baik atau buruknya yang dicatat adala! tanda&tanda, seperti) 2 Kesadaran penderita) Composmentis) berorientasi segera dengan orientasi sempurna patis
)
terli!at
mengantuk
tetapi
muda!
dibangunkan
dan
pemeriksaan pengli!atan , pendengaran dan perabaan normal -opor) dapat dibangunkan bila dirangsang dengan kasar dan terus menerus Koma) tidak ada respon ter!adap rangsangan -omnolen) dapat dibangunkan bila dirangsang dapat disuru! dan menja#ab pertanyaan, bila rangsangan ber!enti penderita tidur lagi. ; Kesakitan, keadaan penyakit) akut, kronik, ringan, sedang, berat dan pada kasus raktur biasanya akut, spasme otot, dan !ilang rasa. / 'anda&tanda 0ital tidak normal karena ada gangguan baik ungsi maupun bentuk. eurosensori, seperti kesemutan, kelema!an, dan deormitas. 6 -irkulasi,
seperti
!ipertensi
(kadang
terli!at
sebagai
respon
nyeri:ansietas, !ipotensi ( respon ter!adap ke!ilangan dara!, penurunan nadi pada bagian distal yang cidera, capilary reil melambat, pucat pada bagian yang terkena, dan masa !ematoma pada sisi cedera. 2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. yeri b:d adanya sel epitel abnormal 2. Ketidakseimbangan nutrisi ) kurang dari kebutu!an tubu! b:d anoreksia 11
;. nsietas b:d penyakit dan pengobatan yang diantisipasi /. 5esiko ineksi b:d insisi beda!. 3. INTER7ENSI
I1. yeri b:d adanya sel epitel abnormal. 'ujuan ) -etela! diberikan asu!an kepera#atan nyeri berkurang , terkontrol. Kriteria !asil ) &
3asien tidak tampak meringis
&
-kala nyeri * ( tidak nyeri
&
3asien tampak lebi! rileks
nter0ensi ) &
Kaji karakteristik nyeri dan ketidaknyamanan lokasi, kualitas rekuensi, durasi,dsb. 5) memberikan dasar untuk mengkaji peruba!an tingkat nyeri dan menge0aluasi inter0ensi.
&
'enangkan pasien ba!#a anda mengeta!ui ba!#a nyeri yang dirasakan adala! nyata dan ba!#a anda kan membantu pasien dalam mengurangi nyeri tsb. 5) 5asa takut dapat meningkatkan ansietas dan mengurangi toleransi nyeri.
&
Kolaborasi dalam pemberian analgesik untuk meningkatkan peredaran nyeri optimal dalam batas resep dokter. 5) Cenderung lebi! eekti ketika diberikan dini pada siklus nyeri.
&
jarkan
pasien
strategi
baru
untuk
meredakan
nyeri
dan
ketidaknyamnan dengan distraksi, imajinasi, relaksasi. 5)
I2.
Ketidakseimbangan nutrisi ) kurang dari kebutu!an tubu! b:d anoreksia. 'ujuan ) -etela! diberikan asu!an kepera#atan kebutu!an nutrisi klien terpenu!i. 12
Kriteria !asil ) &
Klien akan memperta!ankan masukan nutrisi untuk kebutu!an metabolisme
&
asu makan meningkat
&
'idak terjadi penurunan berat badan
nter0ensi Kepera#atan ) &
jarkan pasien !al&!al sbb ) !indari pandangan, bau, bunyi&bunyi yang tidak menyenangkan didalam lingkungan selama #aktu makan. 5) anoreksia dapat distimulasi atau ditingkatkan dengan stimuli noksius.
&
-arankan makan yang disukai dan yang ditoleransi dengan baik ole! pasien,
lebi!
baik
lagi
makanan
dengan
kandungan
tinggi
kalori:protein. $ormati kesukaan makanan berdasarkan etnik. 5) makanan kesukaan yang dioleransi dengan baik dan tinggi kandungan kalori serta proteinnya akan memperta!ankan status nutrisi selama periode kebutu!an metabolic yang meningkat. &
erikan dorongan masukan cairan yang adekuat, tetapi batasi cairan pada #aktu makan. 5) tingkat cairan diperlukan untuk meng!ilangkan produk sampa! dan mencega! de!idrasi.
&
&
Kolaborati pemberian diet cair komersial dengan cara pemberian makan enteral melalui selang, diet makanan elemental:makanan yang diblender melalui selang makan silastik sesuai indikasi. 5) pemberian makanan melalui selang mungkin diperlukan pada pasien yang sangat lema! yang sistem gastrointestinalnya masi! berungsi.
I;.
nsietas b:d penyakit dan pengobatan yang diantisipasi. 'ujuan ) -etela! diberikan asu!an kepera#atan ansietas klien menurun. Kriteria !asil ) 1;
&
Klien lebi! rileks
&
adi normal
&
'idak terjadi peningkatan respirasi
nter0ensi ) &
erikan lingkungan yang rileks dan tidak mengancam. 5)
pasien dapat mengekspresikan rasa takut, masala!,
dan
kemungkinan rasa mara! akibat diagnosisi dan prognosisi. &
erikan dorongan partisipasi akti dari pasien dan keluarganya dalam keputusan pera#atan dan pengobatan. 5) untuk memperta!ankan kemandirian dan kontrol pasien.
&
njurkan pasien mendiskusikan perasaan pribadi dengan orang pendukung misalnya ro!ania#an bila diinginkan. 5) menasilitasi proses berduka dan pera#atan spiritual.
I/.
5isiko ineksi b:d insisi beda! 'ujuan ) -etela! diberikan asu!an kepera#atan tidak terjadi gejala ineksi. Kriteria !asil ) &
'idak timbul kemera!an
&
'idak adanya pembengkakan
&
'idak timbul nyeri
&
'idak ada peningkatan su!u
&
'idak ke!ilangan ungsi
nter0ensi ) &
Kaji luka ter!adap tanda dan gejala ineksi seperti kemera!an, bengkak, demam, nyeri tekan, dan ke!ilangan ungsi. 5)
luka !arus bersi!, karena jika keadaan luka kotor akan lebi! rentan terjadi ineksi.
&
Kaji abdomen ter!adap tanda peritonitis, nyeri tekan, kekakuan, distensi. 5) peritonitis dapat terjadi sekunder akibat beda! lambung.
&
Kolaborasi pemberian antibiotic proilaktik sesuai program. 5) antibiotic sering diberikan pada klien setela! beda! abdomen untuk mencega! ineksi. 1/
4. E7ALUASI
I1.
a.
I2.
Kebutu!an nutrisi tercukupi.
a. Klien
akan
memperta!ankan
masukan
nutrisi
untuk
kebutu!an
metabolisme b. asu makan meningkat c. 'idak terjadi penurunan berat badan
I;.
a. Klien terli!at lebi! rileks b. adi normal (6*&1** I:mnt untuk de#asa c. 5espirasi normal(12&2* I:mnt
I/
'idak ada gejala ineksi. a. 'idak timbul kemera!an b. 'idak adanya pembengkakan c. 'idak timbul nyeri d. 'idak ada peningkatan su!u e. 'idak ke!ilangan ungsi
DAFTAR PUSTAKA
anda,, Nursing
Diagnosis:
Definition
and
Classification 2**&2**6,anda
nternational,3!iladelp!ia,2**.
1
orraine, <. 2**. %atofisiologi #onsep #linis %roses'proses %enya!it Vol ( )disi * . akarta ) ?=C. -melt7er, -u7anne C, are, renda =. 2**1. u!u A"ar #eperawatan +edi!al'edah runner , -uddath& akarta ) ?=C. rooker, C!ristine. 2**1. Kamus -aku Kepera#atan. ?=C ) akarta. oenges,
arbara.
199+. .encana
Vol&/&akarta )
Asuhan
#erperawatan
+edi!al
edah
?=C
16