Laporan Pendahuluan Ca Colli di Ruang 14 RS Dr Saiful Anwar Malang
Oleh Trijati Trijati Puspita Lestari 105070207131003
JURUSAN ILMU KEPERAA!AN "AKUL!AS KED#K!ERAN UNI$ERSI!AS %RAIJA&A MALAN' ()1*
A. Anatomi Colli
Leher adalah bagian tubuh yang terletak diantara inferior mandibula dan linea nuchae superior (diatas), dan inc sura jugularis dan tepi superior clavicula (di bawah). Jaringan leher dibungkus oleh 3 fasia, fasia colli superfisialis membungkus m.stemokleidomastoideus dan berlanjut ke garis tengah di leher untuk bertemu dengan fasia sisi lain. asia colli media membungkus otot pretrakeal dan bertemu pula dengan fasia sisi lain di garis tengah yang juga merupakan pertemuan dengan fasia colli superfisialis. !e dorsal fasia colli media membungkus a.carotis communis, v.jugularisintema dan n.vagus menjadi satu. asia colli profunda membungkus m.prevertebralis dan bertemu ke lateral dengan fasia colli lateral. "embuluh darah arteri pada leher antara lain a.carotis communis (dilindungi oleh vagina carotica bersama dengan v.jugularis intema dan n.vagus, setinggi comu superior cartilago thyroidea bercabang menjadi a.carotis intema dan a.carotis e#tema), a.subclavia (bercabang menjadi a.vertebralis dan a.mammaria intema). "embuluh darah vena antara lain v.jugularis e#tema dan v.jugularis intema. $asa lymphatica meliputi nnll.cervicalis superficialis (berjalan sepanjang v.jugularis e#tema) dan nnll.cervicalis profundi (berjalan sepanjang v.jugularis intema). %nervasi oleh ple#us cervicalis, n.facialis, n.glossopharyngeus, dan n.vagus. &istem aliran limfe leher penting untuk dipelajari karena hampir semua bentuk radang atau keganasan kepala dan leher akan terlihat dan bermanifestasi ke kelenjar limfe leher. !elenjar limfe yang selalu terlibat dalam metastasis tumor adalah kelenjar limfe rangkaian jugularis intema yang terbentang antara klavicula sampai dasar tengkorak, dimana rangkaian ini terbagi menjadi kelompok superior, media dan inferior. !elompok kelenjar limfe yang lain adalah submental, submandibula, servicalis superficial, retrofaring, paratrakeal, spinalis asesonus, skalenus anterior dan supraclavicula.
B. DEFINISI TUMOR COLLI
'umor colli adalah setiap massa baik congenital maupun didapat timbul di segitiga anterior atau posterior leher diantara klavikula pada bagian inferior dan mandibulae serta dasar tengkorak pada bagian superior. "ada * kasus benjolan pada leher berasal dari tiroid +* benjolan pada leher disebabkan oleh keganasan, * berasal dari peradangan atau kelainan congenital. "atologi "embengkakan pada leher dapat dibagi kedalam 3 golongan•
!elainan kongenital - kista dan fistel leher lateral dan median, seperti
•
hygroma colli cysticum, kista dermoid %nflamasi atau peradangan - limfadenitis sekunder karena inflamasi banal (acne faciei, kelainan gigi dan tonsilitis) atau proses infamasi yang lebih spesifik (tuberculosis, tuberculosis atipik, penyakit garukan kuku, actinomikosis, toksoplasmosis).
isamping
itu
di
leher
dijumpai
perbesaran kelenjar limfe pada penyakit infeksi umum seperti rubella dan •
mononukleosis infeksiosa. /eoplasma - Lipoma, limfangioma, hemangioma dan paraganglioma caroticum yang jarang terdapat (terutama carotid body0 tumor glomus caroticum) yang berasal dari paraganglion caroticum yang terletak di bifurcatio carotis,merupakan tumor benigna. &elanjutnya tumor benigna dari kutub bawah glandula parotidea, glandula submandibularis dan kelenjar tiroid. 'umor maligna dapat terjadi primer di dalam kelenjar limfe (limfoma
maligna), glandula
parotidea,
glandula
submandibularis,
glandula tiroidea atau lebih jarang timbul dari pembuluh darah, saraf, otot, jaringan ikat, lemak dan tulang. 'umor maligna sekunder di leher pada umumnya adalah metastasis kelenjar limfe suatu tumor epitelial primer disuatu tempat didaerah kepala dan leher. Jika metastasis kelenjar leher hanya terdapat didaerah supracavikula kemungkinan lebuh besar bahwa tumor primemya terdapat ditempat lain di dalam tubuh. 1da dua kelompok pembengkakan di leher yaitu di lateral maupun di midline2line mediana . enjolan di lateral
1neurisma subcavia %ga servikal 'umor badan karotis 'umor cavikularis /eurofibroma 4ygroma kistik Limfonodi5inflamasi, karsinoma sekunder, retikulosis !ista branchiogenik 'umor otot 'umor strnomastoideus !antung faringeal !elenjar ludah5inflamasi, tunor. &indroma sjorgen Lipoma subcutan, dan subfascia !ista sebasea Laringokel 6. enjolan di Linea mediana Lipoma !ista sebasea Limfonodi submental5inflamasi, karsinoma sekunder, retikulosis "embesaran kelenjar thyroid5diffuse, multinodular, nodular soliter !ista thyroglossus ermoid sublingual ursa subhyoid "embagian mengenai "enyebaran 'umor ke kelenjar limfe / - belum ada tumor di leher / - ada tumor leher homolateral dan tumor masih mudah bergerak /6 - ada tumor kontralateral atau bilateral, masih mudah bergerak. /3 - ada tumor leher kontralateral atau bilateral, tidakdapat bergerak
C. ETIOLOGI
yang menyebabkan ca colli adalah sebagai berikut•
7sia 8 terdapat resiko malignasi apabila didapat nodul tiroid pada usia
•
9:+ tahun. &e# 8 wanita mempunyai resiko tiga kali lebih besar dari pada pria.
•
;iwayat penyakit serupa dalam keluarga0 adanya keterlibatan genetic pada
•
karsinoma ini. ;as ras asia dan kulit putih pada umumnya mempunyai resiko tinggi. "ernah menderita penyakit pembesaran kelenjar tiroid. 'erdapat * struma
•
nodosa mengalami degenrasi maligna.
•
endemik goiter umumnya menderita karsinom tiroid folikulare. ;adiasi pada leher dan kepala. "engaruh radiasi pada kanak5kanak dapat menyebabkan malignansi tiroid 35* dan pada dewasa 6*
D. MANIFESTASI KLINIS
!ecurigaan klinis adanya ca colli didasarkan pada observasi yang dikonfirmasikan dengan pemeriksaan patologis dan dibagi dalam kecurigaan tinggi, sedang dan rendah. =ang termasuk kecurigaan tinggi adalah• • • • • • •
riwayat neoplasma endokrin multipel dalam keluarga. pertumbuhan tumor cepat. nodul teraba keras. fiksasi daerah sekitar. paralisis pita suara. pembesaran kelenjar limpa regional. adanya metastasis jauh.
!ecurigaan sedang adalah• • • • •
usia 9: > tahun. riwayat radiasi leher. jenis kelamin pria dengan nodul soliter. tidak jelas adanya fiksasi daerah sekitar. diameter lebih besar dari + cm dan kistik.
!ecurigaan rendah adalah- tanda atau gejala diluar2selain yang disebutkan diatas.
E. Patofisiologi
?a colli merupakan neoplasma yang berasal dari kelenjar yang terletak di depan leher yang secara normal memproduksi hormone tiroid yang penting untuk metabolisme tubuh. %nfiltrasi ca colli dapat ditemukan di trachea, laring, faring, esophagus, pembuluh darah karotis, vena jugularis, struktur lain pada leher dan kulit. @etastase limfogen dapat meliputi semua region leher sedangkan metastase hematogen biasanya di paru, tulang, otak dan hati. !anker ini berdiferensiasi mempertahankan kemampuan untuk menimbun yodium pembesaran kelenjar getah bening. Lokasi kelenjar getah bening yang bisa membesar dan bisa teraba pada perabaan yakni di ketiak, lipat paha. 1da juga kelenjar getah bening yang terdapat di dalam tubuh yang mana tidak dapat diraba yakni didalam rongga perut. "enyebab dari pembesaran kelenjar getah bening adalah infeksi non spesifik, infeksi spesifik ('?), keganasan (lymphoma). 4ormon stimulator tiroid (thyroid stimulating hormone, '&4) memegang peranan terpenting untuk mengatur sekresi dari kelenjar tiroid. '&4 dihasilkan oleh lobus anterior kelenjar hipofisis. "roses yang dikenal sebagai negative feedback sangat penting dalam proses pengeluaran hormon tiroid ke sirkulasi.
F. Pemei!saan fisi! . %nspeksi adanya benjolan di leher depan atau lateral • bila terlihat sesak, waspada adanya penekanan pada trakea • 6. "alpasi benjolan kita palpasi, kalau dari tiroid maka pada waktu menelan •
•
akan ikut ke atas. pada tumor primer dapat berupa suatu nodul soliter atau multipel dengan konsistensi bervariasi dari kistik sampai dengan keras bergantung dari jenis patologi anatominya tetapi biasanya massa yang merupakan suatu karsinoma berukuran :+ cm dengan
•
konsistensi keras dan tidak bisa digerakkan dari dasarnya. bila kelenjar besar sekali tetapi belum terlihat gejala sesak napas, kita bisa tetap curiga ada tidaknya penekanan pada trakhea, caranya dengan menekan lobus lateral kelenjar maka akan timbul stridor akibat penekanan pada trakea.
•
perlu diketahui juga ada tidaknya pembesaran kgb regional secara
•
lengkap. dicari juga ada tidaknya benjolan pada tulang belakang, clavicula, sternum serta tempat metastase jauh lainnya di paru, hati, ginjal dan otak.
G. Pemei!saan "en#n$ang La%oatoi#m "emeriksaan laboratorium yang membedakan tumor jinak dan ganas tiroid belum
ada yang khusus, kecuali kanker meduler, yaitu pemeriksaan kalsitonon dalam serum. "emeriksaan '3 dan '+ kadang5kadang diperlukan karena pada ca colli dapat terjadi tiroktositosis walaupun jarang. 4uman 'iroglobulin (4'<) 'era dapat dipergunakan sebagai tumor marker dan kanker tiroid diferensiasi baik. Aalaupun pemeriksaan ini tidak khas untuk kanker tiroid, namun peninggian 4'< ini setelah tiroidektomi total merupakan indikator tumor residif atau tumbuh kembali (barsano). !adar kalsitonin dalam serum dapat ditentukan untuk diagnosis karsinoma meduler. Ra&iolog' •
foto polos leher ap dan lateral dengan metode soft tissue techniBue dengan posisi leher hiperekstensi , bila tumornya besar. 7ntuk melihat ada tidaknya
•
kalsifikasi. dilakukan pemeriksaan foto thora# pa untuk menilai ada tidaknya metastase
•
dan pendesakkan trakea. esofagogram dilakukan bila secara klinis terdapat tanda5tanda adanya infiltrasi
•
ke esophagus. pembuatan foto tulang belakang bila dicurigai adanya tanda5tanda metastase ke tulang belakang yang bersangkutan. ?t scan atau mri untuk mengevaluasi staging dari karsinoma tersebut dan bisa untuk menilai sampai di mana metastase terjadi.
Ultasonogafi 7ntuk mendeteksi nodul yang kecil atau yang berada di posterior yang secara
klinis belum dapat dipalpasi dan mendeteksi nodul yang multiple dan pembesar an. i samping itu dapat dipakai untuk membedakan yang padat dan kistik se rta dapat dimanfaatkan untuk penuntun dalam tindakan fnab. S(anning tioi&
engan sifat jaringan tiroid maka pemeriksaan scanning ini dapat memberikan beberapa gambaran aktivitas, bentuk dan besar kelenjar tiroid. !egunaan pemeriksaan ini, yaitu• •
• • • • • •
memperlihatkan nodul soliter pada tiroid. memperlihatkan multiple nodul pada struma yang klinis kelihatan seperti nodul soliter. memperlihatkan retrosternal struma mencari occul neoplasma pada tiroid. mengindentifikasi fungsi dari jaringan tiroid setelah operasi tiroid. mengindentifikasi ektopik tiroid. mencari daerah metastase setelah total tiroidektmi. needle biopsy0 dapat dilakukan dengan cara needle core biopsy atau fnab (biopsy jarum halus).
Pemei!saan "otong %e!# engan cara ini diharapkan dapat membedakan jinak atau ganas waktu operasi
berlangsung, dan sekaligus untuk menentukan tindakan operasi definitive. Pemei!saan )isto"atologi &engan "aafin (o#"e "emeriksaan ini merupakan pemeriksaan definitif atau gold standar. BIOPSI ASPIRASI "ada dekade ini biopsy aspirasi jarum halus banyak dipergunakan sebagai prosedur diagnostik pendahuluan dari berbagai tumor terutama pada tumor tiroid. 'eknik dan peralatan sangat sederhana , biaya murah dan akurasi diagnostiknya tinggi. engan mempergunakan jarum tabung ml, dan jarum no.66 C 63 serta alat pemegang, sediaan aspirator tumor diambil untuk pemeriksaan
sitologi.
erdasarkan
arsitektur
sitologi
dapat
diidentifikasi
karsinoma papiler, karsinoma folikuler, karsinoma anaplastik dan karsinoma meduler.
*. Penatala!sanaan Pem%e&a)an
"ertama5tama dilakukan pemeriksaan klinis untuk menentukan apakah nodul tersebut supek benigna atau maligna. ila suspek maligna ditentukan pula apakah kasus tersebut operable atau inoperable. ila operable, operasi yang dilakukan adalah lobektomi sisi yang patologik, atau lobektomi subtotal dengan
resiko bila ganas ada kemungkinan sel5 sel karsinoma yang tertinggal. 'indakan yang biasa dilakukan adalah tiroidektomi total. ila ada fasilitas pemeriksaan dengan sediaan beku dan ada persangkaan keganasan, pemeriksaan prefarat sediaan beku dilakukan dengan potongan5 potongan kebeberapa arah. ila hasilnya jinak, lobektomi saja sudah cukup memadai. ila ganas, lobus kontralateral diangkat seluruhnya (tiroidektomi totalis). apat pula dilakukan near total tiroidektomi. Jika hasil pemeriksaan kelenjar getah bening dicurigai adanya metastasis, dilakukan diseksi radikal kelenjar getah bening pada sisi yang bersangkutan.
Ra&iasi
ila tumor sudah inoperable atau pasien menolak operasi lagi untuk lobus kontralateral, maka dilakukan•
radiasi interna dengan i3. 4anya tumor5 tumor berdifferensiasi baik yang mempunyai afinitas terhadap i3 terutama yang follicular. ;adiasi interna dilakukan dengan syarat jaringan tiroid afinitasnya lebih besar harus dihilangkan dulu dengan jalan operasi atau ablasio dengan pemberian i3 dosis yang lebih tinggi sehingga jaringan tiroid normal
•
rusak semua, baru sisa i3 bisa merusak jaringan tumor. radiasi eksterna, memberikan hasil yang cukup baik untuk tumor5 tumor inoperable atau anaplastik yang tidak berafinitas dengan i3. &ebaiknya dengan sinar elektron5 6 mw dengan dosis + rad. &umsum tulang harus dilindungi. ;adiasi eksterna diberikan juga untuk terapi paliatif bagi tumor yang telah bermetastasis.
K)emotea"i
"ada ca colli yang bermetastasis regional yang inoperable juga pada tumor yang bermetastasis jauh yang berdifferensiasi buruk. Follo+, #"
Dnam minggu setelah tindakan tiroidektomi total dilakukan pemeriksaan sidik terhadap sisa jaringan tiroid normal. ila ada dilakukan ablasio dengan i3, kemudian dilanjutkan dengan terapi supresi dengan sampai kadar tshs 9:
"ada follow ca colli berdifferensiasi baik diperiksa kadar human tiroglobulin. an pada karsinoma tiroid medullare diperiksa kadar kalsitonin.
I. Kom"li!asi
!omplikasi yang seringkali muncul adalah pada tiroidektomi yang meliputi) "erdarahan. ;esiko ini minimum, namun hati5 hati dalam mengamankan hemostatis dan penggunaan drain setelah operasi. 6) @asalah terbukanya vena besar (vena tiroidea superior) dan menyebabkan embolisme udara. engan tindakan anestesi mutakhir, ventilasi tekanan positif yang intermitten, dan teknik bedah yang cermat, bahaya ini dapat di minimalkan. 3) 'rauma pada nervus laringeus rekurens. %a menimbulkan paralisis sebagian atau total (jika bilateral) laring. "engetahuan anatomi bedah yang kuat dan ke hati5 hatian pada saat operasi harus diutamakan.
-. PENGKA-IAN KEPERAATAN
a. &istem %ntegumen ) "erhatikan - nyeri, bengkak, flebitis, ulkus 6) %nspeksi kemerahan E gatal, eritema 3) "erhatikan pigmentasi kulit +) !ondisi gusi, gigi, mukosa E lidah b. &istem
1uskultasi paru
"erhatikan batuk produktif E nafas dis pnoe
!aji suhu
6) !aji 'rombositopenia - 9 .2m3 C menengah, 9 6.2m3 C berat
3) !aji 1nemia Aarna kulit, capilarry refill
ispnoe, lemah, palpitasi, vertigo
d. &istem ;espiratorik E !ardiovaskular ) !aji terhadap fibrosis paru yang ditandai - ispnoe, kering, batuk non produktif C terutama bleomisin 6) !aji tanda ?4 3) Lakukan pemeriksaan D!< e. &istem /euromuskular ) "erhatikan adanya perubahan aktifitas motorik 6) "erhatikan adanya parestesia 3) Dvaluasi refleks +) !aji ataksia, lemah, menyeret kaki ) !aji gangguan pendengaran >) iskusikan 1L f. &istem genitourinari ) !aji frekwensi 1! 6) "erhatikan bau, warna, kekeruhan urine 3) !aji - hematuria, oliguria, anuria +) @onitor 7/, kreatinin
K. Diagnosa Ke"ea+atan
a. ;esiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh b. %ntoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat anemia c. ;esiko terhadap perdarahan yang berhubungan dengan penurunan jumlah trombosit d. ;esiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual dan muntah e. "erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anoreksia, malaise, mual dan muntah, efek samping kemoterapi dan atau stomatitis f. !erusakan
integritas kulit
berhubungan
kemoterapi, radioterapi, imobilitas.
dengan pemberian
agens
g.
L. Inte/ensi Ke"ea+atan
a. ;esiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh 'ujuan - 1nak tidak mengalami gejala5gejala infeksi %ntervensi ). "antau suhu dengan teliti ;asional - untuk mendeteksi kemungkinan infeksi 6). 'empatkan anak dalam ruangan khusus ;asional - untuk meminimalkan terpaparnya anak dari sumber infeksi 3). 1njurkan semua pengunjung dan staff rumah sakit untuk melaksanakan teknik mencuci tangan dengan baik ;asional - untuk meminimalkan pajanan pada organisme infektif +). ). %nspeksi membran mukosa mulut. ersihkan mulut dengan baik ;asional - rongga mulut adalah medium yang baik untuk pertumbuhan organisme G). erikan periode istirahat tanpa gangguan ;asional - menambah energi untuk penyembuhan dan regeneras i seluler H). erikan diet lengkap nutrisi sesuai usia ;asional - untuk mendukung pertahanan alami tubuh
I). erikan antibiotik sesuai ketentuan ;asional - diberikan sebagai profilaktik atau mengobati infeksi khusus b. %ntoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat anemia 'ujuan - terjadi peningkatan toleransi aktifitas %ntervensi ). Dvaluasi laporan kelemahan, perhatikan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dala aktifitas sehari5hari ;asional - menentukan derajat dan efek ketidakmampuan 6). erikan lingkungan tenang dan perlu istirahat tanpa gangguan ;asional- menghemat energi untuk aktifitas dan regenerasi seluler atau penyambungan jaringan 3). !aji kemampuan untuk berpartisipasi pada aktifitas yang diinginkan atau dibutuhkan ;asional - mengidentifikasi kebutuhan individual dan membantu pemilihan intervensi +). erikan bantuan dalam aktifitas sehari5hari dan ambulasi ;asional - memaksimalkan sediaan energi untuk tugas perawatan diri c. ;esiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual dan muntah 'ujuan - C 'idak terjadi kekurangan volume cairan 5"asien tidak mengalami mual dan muntah %ntervensi ). erikan antiemetik awal sebelum dimulainya kemoterapi ;asional - untuk mencegah mual dan muntah 6). erikan antiemetik secara teratur pada waktu dan program kemoterapi ;asional - untuk mencegah episode berulang 3). !aji respon anak terhadap anti emetik ;asional - karena tidak ada obat antiemetik yang secara umum berhasil
+). 4indari memberikan makanan yang beraroma menyengat ;asional - bau yang menyengat dapat menimbulkan mual dan muntah ). 1njurkan makan dalam porsi kecil tapi sering ;asional - karena jumlah kecil biasanya ditoleransi dengan baik >). erikan cairan intravena sesuai ketentuan ;asional - untuk mempertahankan hidrasi d. "erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anoreksia, malaise, mual dan muntah, efek samping kemoterapi dan atau stomatitis 'ujuan - pasien mendapat nutrisi yang adekuat %ntervensi ). orong orang tua untuk tetap rileks pada saat anak makan ;asional - jelaskan bahwa hilangnya nafsu makan adalah akibat langsung dari mual dan muntah serta kemoterapi 6). %inkan anak memakan semua makanan yang dapat ditoleransi, rencanakan untuk memperbaiki kualitas gii pada saat selera makan anak meningkat ;asional - untuk mempertahankan nutrisi yang optimal 3). erikan makanan yang disertai suplemen nutrisi gii, seperti susu bubuk atau suplemen yang dijual bebas ;asional - untuk memaksimalkan kualitas intake nutrisi +). %inkan anak untuk terlibat dalam persiapan dan pemilihan makanan ;asional - untuk mendorong agar anak mau makan ). orong masukan nutrisi dengan jumlah sedikit tapi sering ;asional - karena jumlah yang kecil biasanya ditoleransi dengan baik >). orong pasien untuk makan diet tinggi kalori kaya nutrient ;asional - kebutuhan jaringan metabolik ditingkatkan begitu juga cairan untuk menghilangkan produk sisa suplemen dapat
memainkan peranan penting dalam mempertahankan masukan kalori dan protein yang adekuat G). 'imbang , ukur ' dan ketebalan lipatan kulit trisep ;asional - membantu dalam mengidentifikasi malnutrisi protein kalori, khususnya bila dan pengukuran antropometri kurang dari normal e. !erusakan integritas kulit berhubungan dengan pemberian agens kemoterapi, radioterapi, imobilitas 'ujuan - pasien mempertahankan integritas kulit %ntervensi ). erikan perawatan kulit yang cemat, terutama di dalam mulut dan daerah perianal ;asional - karena area ini cenderung mengalami ulserasi 6). 7bah posisi dengan sering ;asional - untuk merangsang sirkulasi dan mencegah tekanan pada kulit 3). @andikan dengan air hangat dan sabun ringan ;asional - mempertahankan kebersihan tanpa mengiritasi kulit +). !aji kulit yang kering terhadap efek samping terapi kanker ;asional - efek kemerahan atau kulit kering dan pruritus, ulserasi dapat terjadi dalam area radiasi pada beberapa agen kemoterapi ). 1njurkan pasien untuk tidak menggaruk dan menepuk kulit yang kering ;asional - membantu mencegah friksi atau trauma kulit >). orong masukan kalori protein yang adekuat ;asional - untuk mencegah keseimbangan nitrogen yang negative G). "ilih pakaian yang longgar dan lembut diatas area yang teradiasi ;asional - untuk meminimalkan iritasi tambahan f.
). orong anak untuk memilih wig (anak perempuan) yang serupa gaya dan warna rambut anak sebelum rambut mulai rontok ;asional - untuk membantu mengembangkan penyesuaian rambut terhadap kerontokan rambut 6). erikan penutup kepala yang adekuat selama pemajanan pada sinar matahari, angin atau dingin ;asional - karena hilangnya perlindungan rambut 3). 1njurkan untuk menjaga agar rambut yang tipis itu tetap bersih, pendek dan halus ;asional - untuk menyamarkan kebotakan parsial +). Jelaskan bahwa rambut mulai tumbuh dalam 3 hingga > bulan dan mungkin warna atau teksturnya agak berbeda ;asional - untuk menyiapkan anak dan keluarga terhadap perubahan penampilan rambut baru ). orong hygiene, berdan, dan alat alat yang sesuai dengan jenis kelamin , misalnya wig, skarf, topi, tata rias, dan pakaian yang menarik ;asional - untuk meningkatkan penampilan
DAFTAR PUSTAKA
oedihartono. II+. "roses !eperawatan di ;umah &akit. rooker, ?hristine. 6. !amus &aku !eperawatan. Jakarta - D.
Jakarta.
@arilynn D. oenges. III. ;encana 1suhan !eperawatan pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien, ed.3. Jakarta - D.
/asrul Dffendi. II. "engantar "roses !eperawatan. D ;obin &.L. dan !umar $. II. uku 1jar "atologi %. Jakarta - D.
-
Jakarta.
'jakra, 1hmad. II. "atologi. Jakarta - agian "atologi !7% Ailkinson, Judith @. 6>. uku &aku iagnosis !eperawatan, edisi G. D Jakarta.