A. KO KONS NSEP EP DASA DASAR R Definisi
Bron Bronko kopn pneu eumo moni niaa adala adalah h perad peradan anga gan n pada pada paru paru yang yang meny menyeb ebab abka kan n konsolidasi subsegmental atau konsolidasi lobus yang nampak pada lapang paru bagian bawah (Djojodibroto, 2009). 2009). Menu Menuru rutt iday idayat at (200 (200!) !) Bron Bronko kopn pneu eumo moni niaa adal adalah ah pera perada dang ngan an pada pada parenkim paru yang disebabkan oleh bakteri, "irus, jamur ataupun benda asing. #edangkan menurut Misnadiarly (200!) bronkopneumonia juga disebut pneumonia lobula lobularis ris merupa merupakan kan perada peradanga ngan n yang yang terjadi terjadi pada pada per$aba per$abanga ngan n bronku bronkuss yang yang ditandai dengan ber$ak%ber$ak pada paru yang disebabkan oleh bakteri atau "irus. Bronkopneumonia suatu $adangan pada parenkim paru yang meluas sampai bronkioli atau dengan kata lain peradangan yang terjadi pada jaringan paru melalui $ara $ara penye penyebara baran n langsu langsung ng melalu melaluii saluran saluran perna& perna&asan asan atau melalui melalui hemato hematogen gen sampai ke bronkus (Bennete, 20'). esi esimp mpul ulan an
dari dari
pern perny yataa ataan n
diat diatas as
bron bronko kopn pneu eumo moni niaa
dise disebu butt
juga juga
pneumonia lobularis yaitu suatu s uatu peradangan pada parenkim paru yang menyerang bronkiolus dan juga mengenai al"eolus yang sering terjadi pada anak%anak dan balita, yang disebabkan oleh berma$am%ma$am etiologi seperti bakteri, "irus, jamur. Etiologi
*enyebab bronkopneumonia yang biasa dijumpai yaitu+ aktor -n&eksi a. *ada ada neo neona natu tus+ s+ Streptokokus group B, B , Respiratory Sincytial Virus Virus (#/). (#/). /irus+ Virus Virus parainfluensa, parainfluensa, virus influenza, influenza, Adenovirus, Adenovirus, #/, Cytomegalovirus. b. *ada anak%anak + ') /irus + Parainfluensa, Parainfluensa, Influensa Virus Virus,, Adenovirus, Adenovirus, #/ 2) rga rgani nism smee atip atipik ikal al + Mycoplasma pneumonia )
Bakteri eri+ Pneumokokus, Pneumokokus, Mycoakterium tuerculosis *ada umumnya umumnya seseorang seseorang yang terserang terserang Bron$hopn Bron$hopneumo eumonia nia disebabkan disebabkan oleh oleh penuru penurunan nan mekani mekanisme sme pertah pertahana anan n tubuh tubuh terhada terhadap p "irule "irulensi nsi organi organisme sme
patogen. *enyebab Bron$hopneumonia Bron$hopneumonia yang biasa ditemukan adalah+
a. Bakteri + Diplo$o$us *neumonia, *neumo$o$$us, #treto$o$$us emoliti$us 1ureus, aemophilus -n&luena, Basilus riendlander (lebsial *neumoni), My$oba$terium 3uber$ulosis. b. /irus + espiratory synti$al "irus, "irus in&luena, "irus sitomegalik. $. 4amur
+ 5itoplasma 5apsulatum, 5ripto$o$$us 6epromas, Blastomi$es
Dermatides, 1spergillus #p, 5andinda 1lbi$ans, My$oplasma *neumonia. 1spirasi benda asing. d. aktor lain yang mempengaruhi timbulnya Bron$hopnemonia adalah+ e. aktor predisposisi + 7sia, 8enetik &. aktor pen$etus + 8ii burukkurang, berat badan lahir rendah (BB:), tidak mendapatkan 1#- yang memadai, imunisasi yang tidak lengkap, polusi udara, kepadatan tempat tinggal. Patofisiologi
Bronkopneumonia merupakan in&eksi sekunder yang biasanya disebabkan oleh "irus penyebab bronkopneumonia yang masuk ke saluran perna&a san sehingga terjadi peradangan bronkus dan al"eolus.-n&lamasi bronkus ditandai adanya penumpukan se$ret, sehingga terjadi demam, batuk produkti&, ron$hi positi& dan mual. -n&lamasi atau peradangan pada dinding al"eoli dan jaringan sekitarnya terjadi bila pertahanan tubuh tidak kuat maka mikroorganisme dapat melalui jalan na&as sampai ke al"eoli. #etelah itu mikroorganisme yang terdapat di al"eoli akan membentuk suatu proses peradangan yang meliputi empat stadium, yaitu+ a. #tadium - (; < '2 jam pertamakongesti) Disebut hiperemia, menga$u pada respon peradangan permulaan yang berlangsung pada daerah baru yang terin&eksi.al ini ditandai dengan peningkatan aliran darah dan permeabilitas kapiler di tempat in&eksi.iperemia ini terjadi akibat pelepasan mediator%mediator peradangan dari sel%sel mast setelah pengakti&an sel imun dan $edera jaringan. Mediator%mediator tersebut men$akup histamin dan prostaglandin. Degranulasi sel mast juga mengakti&kan jalur komplemen. omplemen bekerja sama dengan histamin dan prostaglandin untuk melemaskan otot polos "askuler paru dan peningkatan permeabilitas kapiler paru. al ini mengakibatkan perpindahan eksudat plasma ke dalam ruang interstitium sehingga terjadi pembengkakan dan edema antar kapiler dan al"eolus. *enimbunan $airan di antara kapiler dan al"eolus meningkatkan jarak yang harus ditempuh oleh
oksigen dan karbondioksida maka perpindahan gas ini dalam darah paling berpengaruh dan sering mengakibatkan penurunan saturasi oksigen hemoglobin= b. #tadium -- (;! jam berikutnya) Disebut hepatisasi merah, terjadi sewaktu al"eolus terisi oleh sel darah merah, eksudat dan &ibrin yang dihasilkan oleh penjamu (host) sebagai bagian dari reaksi peradangan. :obus yang terkena menjadi padat oleh karena adanya penumpukan leukosit, eritrosit dan $airan, sehingga warna paru menjadi merah dan pada perabaan seperti hepar, pada stadium ini udara al"eoli tidak ada atau sangat minimal sehingga anak akan bertambah sesak. #tadium ini berlangsung sangat singkat, yaitu selama ;! jam= $. #tadium --- ( < ! hari) Disebut
hepatisasi
kelabu
yang
terjadi
sewaktu
sel%sel
darah
putih
mengkolonisasi daerah paru yang terin&eksi.*ada saat ini endapan &ibrin terakumulasi di seluruh daerah yang $edera dan terjadi &agositosis sisa%sisa sel. *ada stadium ini eritrosit di al"eoli mulai diresorbsi, lobus masih tetap padat karena berisi &ibrin dan leukosit, warna merah menjadi pu$at kelabu dan kapiler darah tidak lagi mengalami kongesti= d. #tadium -/ (> < '2 hari) Disebut juga stadium resolusi yang terjadi sewaktu respon imun dan peradangan mereda, sisa%sisa sel &ibrin dan eksudat lisis dan diabsorbsi oleh makro&ag sehingga jaringan kembali ke strukturnya semula. Tanda dan Gejala
a. esulitan dan sakit pada saat perna&asan ') 6yeri pleuritik 2) 6a&as dangkal dan mendengkur ) 3akipnea b. Bunyi na&as di atas area yang menglami konsolidasi ') Menge$il, kemudian menjadi hilang 2) rekels, ronki, $. d. e. &. g. h.
8erakan dada tidak simetris Menggigil dan demam !,! ? 5 sampai ;','?5, delirium Dia&oesis 1noreksia Malaise Batuk kental, produkti& #putum kuning kehijauan kemudian berubah menjadi kemerahan atau berkarat
i. j.
8elisah #ianosis 1rea sirkumoral, dasar kuku kebiruan
Penatalaksanaan
*enatalaksanaan pneumonia khususnya bronkopneumonia pada anak terdiri dari 2 ma$am, yaitu penatalaksanaan umum dan khusus (-D1-, 20'2). a
*enatalaksaan 7mum ') *emberian oksigen lembab 2%; :menit sampai sesak na&as hilang atau *a2 pada analisis gas darah @ A0. 2) *emasangan in&us untuk rehidrasi dan koreksi elektrolit. ) 1sidosis diatasi dengan pemberian bikarbonat intra"ena.
b
*enatalaksanaan husus ') Mukolitik, ekspektoran dan obat penurun panas sebaiknya tidak diberikan pada >2 jam pertama karena akan mengaburkan interpretasi reaksi antibioti awal. 2) bat penurun panas diberikan hanya pada penderita dengan suhu tinggi, takikardi, atau penderita kelainan jantung ) *emberian antibiotika berdasarkan mikroorganisme penyebab dan mani&estasi klinis. *neumonia ringan amoksisilin '0%2C mgkgBBdosis (di wilayah dengan angka resistensi
penisillin tinggi dosis dapat dinaikkan menjadi !0%90
mgkgBBhari). $
*enatalaksanaan Medis Menurut 6gastiyah (200C) pengobatan diberikan berdasarkan etiologi dan uji resistensi, akan tetapi, karena hal itu perlu waktu, dan pasien perlu therapi se$epatnya maka biasanya diberikan + ') *enisilin C0.000 ukg BBhari ditambah dengan kloram&enikol C0 < >0 mgkg BBhari atau diberikan antibiotik yang mempunyai spektrum luas seperti ampisilin. *engobatan ini diteruskan sampai bebas demam ; < C hari. 2) *emberian oksigen dan $airan intra"ena biasanya diperlukan $ampuran glukosa C dan 615: 0,9 dalam perbandingan + ' ditambah larutan 5: '0 meEC00 ml botol in&us. arena sebagian besar pasien jatuh ke dalam asrdosis metabolik akibat kurang makan dan hipoksia, maka dapat diberikan koreksi sesuai dengan hasil analisis gas darah arteri.
d
*enatalaksanan eperawatan ') Menjaga kelan$aran pernapasan
*asien dengan bronkopneumonia terjadi penumpukan sekret pada salluran perna&asan sehingga perawat dapat membantu untuk mengeluarkan sekret dan untuk memenuhi kebutuhan oksigen perlu dibantu dengan memberikan oksigen 2litermenit agar tidak terjadi dispnea dan sianosis. 2) *ada anak yang agak besar dapat dilakukan + a) Berikan posisi semi &owler b) 1jarkan batuk e&ekti& $) :akukan isap lendir sesering mungkin jika lendir tidak bisa dikeluarkan d) Mengontrol suhu tubuh Komplikasi
omplikasi yang dapat terjadi dari bronkopneumonia adalah sebagai berikut. a. 1telektasis adalah pengembangan paru%paru yang tidak sempurna atau kolaps paru merupakan akibat kurang mobilisasi atau re&leF batuk hilang. b. Gm&isema adalah suatu keadaaan dimana terkumpulnya nanah dalam rongga pleura terdapat di satu tempat atau seluruh rongga pleura. $. 1bses paru adalah pengumpulan pus dalam jaringan paru yang meradang. d. -n&eksi sistemik. e. Gndokarditis yaitu peradangan pada setiap katup endokardial. &. Meningitis yaitu in&eksi yang menyerang selaput otak. Pemeriksaan Penunjang
*emeriksaan
penunjang
yang
dapat
dilakukan
pada
pasien
dengan
bronkopneumoni (#andra, 200') adalah+ a. *emeriksaan laboratorium ') *emeriksaan darah *eningkatan jumlah leukosit. itung leukosit dapat membantu membedakan pneumoni "iral dan bakterial. -n&eksi "irus leukosit normal atau meningkat (tidak melebihi 20.000mm dengan lim&osit predominan) dan bakteri leukosit meningkat 'C.000%;0.000mm dengan neutro&il yang predominan. *ada hitung jenis leukosit terdapat pergeseran ke kiri serta peningkatan :GD. 2) *emeriksaan sputum untuk mengetahui atau membedakan pneumoni "iral dan bakterial ) 1nalisa gas darah untuk menge"aluasi status oksigenasi dan status asam basa. 1nalisa gas darah menunjukkan hipoksemia dan hipokarbia, pada stadium lanjut dapat terjadi asidosis respiratorik.
b. *emeriksaan radiologi ontgen thoraks menunujukan konsolidasi lobar yang seringkali dijumpai pada in&eksi pneumokokal atau klebsiella. -n&ilrate multiple seringkali dijumpai pada in&eksi sta&ilokokus dan haemo&ilus. 8ambaran radiologis mempunyai bentuk di&us bilateral dengan peningkatan $orakan bronkho"askular dan in&iltrat ke$il dan halus yang tersebar di pinggir lapang paru. Bayangan ber$ak ini sering terlihat pada lobus bawah.
aktor pen$etus (bakteri, "irus, jamur, benda asing)
Patha! -n"asi saluran napas atas
uman berlebih didalam bronkus
Ketidakefektifan #ersihan jalan napas
*roses peradangan
uman terbawa kesaluran $erna
1kumulasi sekret dibronkus
-n&eksi saluran $erna
*roduksi sekret meningkat
-n&eksi saluran napas bawah
Dilatasi pembuluh darah
Gksudat masuk dial"eoli
*eningkatan &lora normal diusus
1noreksia
-ntake nutrisi menurun
8angguan di&usi gas
ipoksia
Gangguan pertukaran gas
Malabsorpsi atigue Ketidakseim#angan nutrisi kurang dari ke#utuhan tu#uh
rekuensi B1B HFhari (diare)
Resiko ketidakseim#angan $olume %airan
&ntoleransi akti$itas
*eningkatan suhu tubuh
"ipertermi
#uplai o2 dalam darah menurun *eristaltik usu meningkat
*eradangan
'. AS("AN KEPERA)ATAN *. Pengkajian
a. -dentitas. *ada pengkajian identitas, anak%anak merupakan kelompok rentang terserang in&eksi pada saluran pernapasan, salah satunya bronkopneumonia. aktor usia, jenis kelamin, lingkungan tempat tinggal, mempengaruhi proses keparahan atau kesembuhan dari seorang anak dengan bronkopneumonia. 1nak dengan daya tahan terganggu akan menderita pneumonia berulang atau tidak dapat mengatasi penyakit ini dengan sempurna. #elain itu daya tahan tubuh yang menurun akibat G*, penyakit menahun, trauma pada paru, anesthesia, aspirasi dan pengobatan antibiotik yang belum baik. +. Ria!at Keperaatan.
a. eluhan utama. #esak yang di tandai dengan + anak sangat gelisah, dispnea, pernapasan $epat dan dangkal, diserai pernapasan $uping hidupng, serta sianosis sekitar hidung dan mulut. adang disertai muntah dan diare.atau diare, tinja berdarah dengan atau tanpa lendir, anoreksia dan muntah. b. iwayat penyakit sekarang Bronkopneumonia biasanya didahului oleh in&eksi saluran pernapasan bagian atas selama beberapa hari. #uhu tubuh dapat naik sangat mendadak sampai 9% ;0o5 dan kadang disertai kejang karena demam yang tinggi. *ernah menderita penyakit in&eksi yang menyebabkan sistem imun menurun. $. iwayat penyakit dahulu *ernah menderita penyakit in&eksi yang menyebabkan sistem imun menurun d. iwayat kesehatan keluarga. 1nggota keluarga lain yang menderita penyakit in&eksi saluran pernapasan dapat menularkan kepada anggota keluarga yang lainnya. e. iwayat kesehatan lingkungan. Bronkopneumonia sering terjadi pada musim hujan dan awal musim semi. #elain itu pemeliharaan kesehatan dan kebersihan lingkungan yang kurang juga bisa menyebabkan anak menderita sakit. :ingkungan pabrik atau banyak asap dan debu ataupun lingkungan dengan anggota keluarga perokok.
&.
-munisasi.
1nak yang tidak mendapatkan imunisasi beresiko tinggi untuk mendapat penyakit in&eksi saluran pernapasan atas atau bawah karena system pertahanan tubuh yang tidak $ukup kuat untuk melawan in&eksi sekunder. g. iwayat pertumbuhan dan perkembangan. 1danya penurunan berat badan akibat dari na&su makan menurun h. 6utrisi. iwayat gii buruk atau meteorismus (malnutrisi energi protein I MG*). i.
ebutuhan dasar ') *ola na&as + *asien dengan bronkopneumoni mengalami perna&asan $epat dan dangkal, perna&asan $uping hidung, dengan irama inreguler.
2)
*ola makan + *asien sering tidak mau makan atau minum karena batu dan sesak, bahkan sampai dimuntahkan kembali makanan yang dimasukkan.
) *ola eliminasi + Biasanya pola eliminasi pasien terganggu karena adanya perubahan pola makan, intake yang kurang dan pasien bisa diare. ;) *ola istirahat dan tidur + *asien sering tidak bisa tidur dengan nyenyak karena apabila sesak na&as atau batuk, pasien terbangun. C) *ola akti"itas + Biasanya tergantung pada tahap perkembangannya, misalnya bermain dengan warna%warna terang, kontak mata antara anak dengan orang tuanya. 6amun jika pasien dengan pasien bronkopneumoni, kurang berakti"itas. A) *ola kebersihan diri + 7ntuk pemenuhan kebersihan diri pasien, biasanya dilakukan oleh orang tuanya dan dibantu oleh perawat. j.
*emeriksaan &isik
') eadaan umum + *asien tampak lemah dan gelisah 2) esadaran + 5omposmentis ) epala + ulit kepala biasanya lembab, rambut basahberminyak ;) Mata + 8erakan bola mata seringkali tegang C) 3elinga + % A) idung + Biasanya ada sekretberingus, sianosir, $uping hidung. >) Mulut + #ianosis, bibir kering !) ulit + Biasanya turgor kulit jelek kekurangan "olume $airan 9) 3horaF+ terjadi penarikan diding bagian bawah kedalam, terdapat suara na&as tambahan, tidak simetris '0) 1bdomen+ peningkatan peristaltik usus
'') Gkremitas+ teraba panas ,. Diagnosa Keperaatan Diagnosa Keperaatan
Diagnosa keperawatan yang dapat diangkat sesuai dengan pathway adalah sebagai berikut (616D1, 20'C). a. etidake&ekti&an bersihan jalan napas berhubungan dengan akumulasi sekresi mukus pada bronkus (jalan na&as). b. 8angguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidaksamaan "entilasi per&usi $. ipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolisme tubuh akibat proses in&eksi, toksimea. d. -ntoleransi akti"itas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dengan kebutuhan oksigen. e. 1nsietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan &.esiko ketidakseimbangan "olume $airan berhubungan dengan proses in&eksi pada saluran pen$ernaan
'' Peren%anaan No. '.
Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Bersih an j alan n a&as t idak 65+ ' #tatus pernapasan+ "entilasi e&ekti& berhubungan dengan #tatus pernapasan+ kepatenan jalan napas produksi $airan dalam paru ontrol aspirasi #etelah dilakukan tindakan keperawatan selama yang berlebihan 'F2; jam pasien bersihan jalan na&as pasien dapat teratasi dengan kriteria hasil + ' suara na&as bersih "esikuler, tidak ada sianosis dan dyspneu Menunjukkan jalan na&as yang paten (pasien tidak merasa ter$ekik, irama na&as, &rekuensi perna&asan dalam rentang normal, tidak ada suara na&as abnormal) #aturasi 2 dalam batas normal H 90
&nter$ensi ' aji perna&asan pasien Beri air minum hangat pada pasien (susu hangat) *osisikan pasien untuk memaksimalkan "entilasi eluarkan sekret dengan su$tion Berikan terapi 2 sesuai kebutuhan Bantu dalam pemberian tindakan nebuliser, inhaler dosis terukur :akukan drainage postural dengan perkusi dan "ibrasi
2.
8angguan pertukaran gas NO#tatus pernapasan+ "entilasi b.d suplasi oJ menurun #etelah dilakukan tindakan keperawatan selama F2; jam pertukaran pada pasien dapat kembali normal dengan, + ' rkuensi na&as normal (0%;0Fmenit) Menunjukkan perbaikan dalam laju aliran ekspirasi
'
Rasional 7ntuk mengidenti&ikasi masalah 1ir hangat dapat membantu mengen$erkan dahak Meningkatkan pemenuhan 2 untuk mempermudah mengeluarkan sekret membantu dalam pemenuhan 2 membantu melebarkan bronkus membantu mengeluarkan dahak
Deteksi bronkospasme ' mengetahui status saat auskultasi . &ungsi jalan perna&asan *antau klien terhadap pasien dyspnea dan hipoksia. memonitor kondisi Beri posisi untuk &isiologis pasien meningkatkan "entilasi meningkatkan 2 pasien Berikan obat%obatan melebarkan bronkus bronkodialtor dan aerosol dapat kortikosteroid dengan mengen$erkan dahak tep at dan waspada membantu dalam kemung kinan e&ek kebutuhan oksigen
.
sampingnya. Berikan terapi aerosol untuk membantu mengen$erkan sekresi sehingga "entilasi paru mengalami perbaikan. Berikan terapi 2 sesuai kebutuhan ipertermi berhubungan 65+ 6-5+ e"er 3reatment dengan proses in&eksi 3hermoregulasi '.7kur tanda%tanda "ital+ '.#uhu !,9%;','o5 #etelah dilakukan asuhan keperawatan selama ' suhu, nadi, tekanan menunjukkan proses F2; jam, suhu menjadi normal, dengan kriteria darah dan pernapasan penyakit in&eksius akut. hasil *ola demam dapat '. #uhu tubuh dalam rentang normal (A,C%>,C membantu dalam 5) 2.5atatlah asupan dan diagnosis, dan dapat 2. 6adi dalam rentang normal (A0%'20Fmenit) keluaran $airan. memi$u timbu ln ya . dalam rentang normal 0%A0 Fmenit) kejang ;. ulit tidak teraba hangatpanas .1njurkan kaluarga utuk 2.Mengetahui keseimbangan memberikan minum $airan baik intake yang banyak pada maupun output. pasien. .Memper$epat proses penguapan melalui urine dan keringat, selain itu ;.1njurkan keluarga untuk dimaksudkan untuk memberikan kompres mengganti $airan tubuh hangat pada daerah aFila yang hilang. dan lipatan paha. ;.Memberikan e&ek C.1njurkan keluarga untuk "asodilatasi pembululuh tidak memakai selimut darah. dari pakaian yang tebal. C.7ntuk memudahkan dalam A.Berikan terapi $airan proses penguapan. intra"ena dan obat% A.*emberian terapi $airan
obatan sesuai dengan hasil kolaborasi.
;.
esiko krtidakseimbangan "olume$airan bd diare
NO- ' eseimbangan $airan hidrasi status nutrisi+ asupan makanan dan $airan #etelah dilakukan tindakan keperawatan selama F 2; jam de&isit "olume $airan teratasi dengan kriteria hasil+ ' Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, B4 urine normal, 3ekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal 3idak ada tanda tanda dehidrasi, Glastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan Glektrolit, b, mt dalam batas normal p urin dalam batas normal
N&' aji inpu t d an outpu t $airan aji status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah dalam batas normal) Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi $airan (B76 , mt , osmolalitas urin, albumin, total protein ) aji status nutrisi pasien olaborasi pemberian $airan -/
intra"ena untuk mengganti $airan yang hilang dan obat%obatan sebagai preparat yang di &ormulasikan untuk penurunan panas '
Menentukan kebutuhan $airan pasien Menilai status hidrasi pasien Mengetahui adanya hasil yang abnormal Mengetahui input nutrisi Men$egah hidrasi
C.
6utrisi kurang dari kebutuhan berhubungan napsu makan menurun, muntah
A
-ntoleran akti"itas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dengan kebutuhan oksigen
6-5 ' Mengetahui status gii #utrition monitoring pasien dan masalahnya. ' kaji pola kebutu han Menetapkan $ara nutrisi pasien dan mengatasi muntah. menimbang berat Meningkatkan asupan badan. nutrisi pasien kaji &rekuensi muntah yang dirasakan pasien. Mengetahui ke$ukupan berikan susu susuai nutrisi pasien perhari. indikasi Mengetahui perkembangan $atat porsi makanan yang bb pasien dihabiskan pasien Menilai adanya kelemahan setiap hari. Monitor adanya penurunan BB dan gula darah Monitor pu$at, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungti"a 65 + '.aji akti"itas pasien '.7ntuk mengetahui '. energi kemampuan &isik pasien 2. intoleransi akti"itas 2.7kur 33/ pasien 2.Mengetahui kondisi &isik pasien se$ara umum . perlindungan diri+ 1D: .1njurkan keluarga untuk .7ntuk menghemat energi membatasi akti"itas pasien dan men$egah #etelah dilakukan tindakan keperawatan kelemahan pada pasien selama F2; jam diharapkan pasien kembali pasien ;.Men$egah hipoksia toleran terhadap akti"itas dengan kriteria hasil+ pemberian *asien dapat bergerak akti& tanpa disertai ;.olaborasi oksigen. peningkatan tekanan darah, nadi dan &rekuensi . perna&asan
NO' Status nutrisi! asupan makanan dan cairan 2 Status nurtisi! asupan nutrisi "ontrol erat adan #etalah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama F2;jam kebutuhan nutrisi pasien dapat adekuat ' 1danya peningkatan berat badan sesuai tujuan 3idak ada tanda tanda malnutrisi 3idak terjadi penurunan berat badan 3idak ada oedem
DA/TAR P(STAKA
Bennete. 20'. Pediatric Pneumonia.http+emedi$ine.meds$ape.$omarti$le9A>!22%o"er"iew. Djojodibroto. 2009. Respirologi $Respiratory Medicine%. 4akarta+ G85 erdman. 20'C. #anda International! &iagnosis "epera'atan. 4akarta + G85 idayat. 200!. Pengantar Ilmu "ese(atan Anak untuk Pendidikan "eidanan. 4akarta+ #alemba Medika -katan Dokter 1nak -ndonesia. 20'2. Panduan Pelayanan Medis Ilmu "ese(atan Anak . 4akarta + *enerbit -D1Misnadiarly. 200!. Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan! Pneumonia. 4akarta+ *ustaka bor 616D1. 20'C. &iagnosis "epera'atan! &efinisi dan "lasifikasi )*+,-)*+ . 4akarta+ G85. 6gastiyah. 200C. Asu(an "epera'atan Penyakit &alam. Gdisi -. 4akarta+ G85.