LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN ASMA PNEUMONIA
Untuk memenuhi laporan profesi di Departemen Medical Periode: 16-21 Februari 2015 uan! 2" ##$ Malan!
%leh: Farida Agustiningrum Agustiningrum 1050&02011'100&
JURUSAN JURUS AN ILMU ILM U KEPERAW KEPER AWA ATAN TAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITA UNIVERSI TAS S BRAWIJAA BRAWIJAA !"#$ DEFINISI Pneu Pneumo moni nia a meru merupa paka kan n infe infeks ksii salu salura ran n napa napas s akut akut (an! (an! pali palin! n! seri serin! n! men(ebabkan men(ebabkan kematian di ne!ara berkemban!) berkemban!) Umumn(a pen(ebab pneumonia ialah bakt bakter erii tipi tipik k teru teruta tama ma Streptococ Streptococcus cus pneumoni pneumoniae, ae, Haemophi Haemophilus lus infl influe uenz nzae ae dan Staphylococcus Staphylococcus aureus. Pneumonia bakteri ditandai oleh !e*ala respiratorik akut dan !ambaran foto ront!en infiltrat bercak-bercak atau infiltrat difus (an! dikenal seba!ai !ambaran pneumonia lobaris +#aid, 2011)
Pneumonia adalah keradan!an parenkrim paru dimana asinus terisi den!an cairan dan sel radan!, den!an atau tanpa disertai infiltrasi sel radan! kedalam dindin! al.eoli dan ron!!a interstisium) +Mukt( dan $lsa!aff, 2010 dalam #i!alin!!in!, 2011)
KLASIFIKASI /erdapat beberapa pen!klasifikasian dari Pneumonia ini (akni: 1) erdasarkan Umur a) elompok umur 2 bulan Pneumonia berat ila disertai den!an tanda-tanda klinis seperti berhenti men(usu +*ika •
sebelumn(a men(usu den!an baik, ke*an!, rasa kantuk (an! tidak 3a*ar atau sulit ban!un, stridor pada anak (an! tenan!, men!i, demam +'"4 atau lebih atau suhu tubuh (an! rendah +di ba3ah '5,5 4, pernapasan cepat 60 kali atau lebih per menit, penarikan dindin! dada berat, sianosis sentral •
+pada lidah, seran!an apnea, distensi abdomen dan abdomen te!an!) ukan Pneumonia ika anak bernapas den!an frekuensi kuran! dari 60 kali per menit dan tidak
terdapat tanda pneumonia seperti di atas) b) elompok umur 2 bulan 7 5 tahun Pneumonia san!at berat atuk atau kesulitan bernapas (an! disertai den!an sianosis sentral, tidak •
dapat minum, adan(a penarikan dindin! dada, anak ke*an! dan sulit •
diban!unkan) Pneumonia berat atuk atau kesulitan bernapas dan penarikan dindin! dada, tetapi tidak disertai sianosis sentral dan dapat minum)
•
Pneumonia atuk atau kesulitan bernapas dan pernapasan cepat tanpa penarikan
•
dindin! dada) ukan pneumonia +batuk pilek biasa atuk atau kesulitan bernapas tanpa pernapasan cepat atau penarikan
•
dindin! dada) Pneumonia persisten alita den!an dia!nosis pneumonia tetap sakit 3alaupun telah diobati selama 10-18 hari den!an dosis antibiotik (an! kuat dan antibiotik (an! sesuai, biasan(a terdapat penarikan dindin! dada, frekuensi pernapasan
(an! tin!!i, dan demam rin!an +9%, 200') 2) erdasarkan ;tiolo!i
') erdasarkan transmisi: a) Pneumonia (an! didapatkan dari tempat pela(anan kesehatan akteri (an! sulit untuk diobati dan biasan(a parah ini men*adi masalah utama di tempat pera3atan kesehatan, tidak han(a rumah sakit dan panti *ompo, tetapi *u!a pusat-pusat dialisis !in*al dan tempat-tempat di mana oran!-oran! biasa mendapatkan pera3atan kemoterapi untuk kanker dan obat intra.ena lainn(a) Pneumonia (an! didapatkan di tempat kesehatan *u!a dapat disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae (an! biasa ter*adi di mas(arakat) an(a sa*a, daftar bakteri pen(ebab pneumonia *enis ini tidak berhenti sampai di situ karena settin! di rumah sakit men(ebabkan bakteri dapat berkemban! lebih cepat untuk resisten terhadap antibiotik standar sehin!!a men(ebabkan *umlah bakteri (an! resisten terhadap obat pun bertambah) akteri resisten seperti Pseudomonas aeruginosa dan M#$ membuat pera3atan men*adi lebih sulit untuk dilakukan) b) Pneumonia aspirasi atau inhalasi Pneumonia inhalasi atau aspirasi ini ter*adi apabila seseoran! men!hirup benda asin! ke dalam paru-paru)
sistem
imun
tubuh)
%bat-obatan
imunosupresi
seperti
kortikosteroid dan kemoterapi *u!a dapat menempatkan seseoran! terkena pneumonia oportunistik)
8) erdasarkan predileksi infeksi a) Pneumonia lobaris) #erin! pada pneumania bakterial, *aran! pada ba(i dan oran! tua) Pneumonia (an! ter*adi pada satu lobus atau se!men kemun!kinan sekunder disebabkan oleh obstruksi bronkus misaln(a : pada aspirasi benda asin! atau proses ke!anasan) Pen(akit pneumonia dimana seluruh lobus + biasan(a 1 lobus terkena infeksi secara diffuse) Pen(ebabn(a adalah streptococcus pneumonia) =esin(a (aitu bakteri (an! dihasilkann(a men(ebar merata ke seluruh lobus) b) ronkopneumonia) Ditandai den!an bercak-bercak infiltrat pada lapan!an paru) Dapat disebabkan oleh bakteria maupun .irus) #erin! pada ba(i dan oran!
tua)
aran!
dihubun!kan
den!an
obstruksi
bronkus)
Pada
ronchopneumonia terdapat kelompok-kelompok infeksi pada seluruh *arin!an pulmo den!an >multiple focl infection? (an! terdistibusi berdasarkan tempat dimana !erombolan bakteri dan debrisn(a tersan!kut di bronchus) Pen(ebab utaman(a adalah obstruksi bronchus oleh mucus dan aspirasi isi lambun! lalu bakteri terperan!kap disana kemudian memperban(ak diri lalu ter*adi infeksi pada pulmo) c) Pneumonia interstisial Merupakan pneumonia (an! dapat ter*adi di dalam dindin! al.eolar
ETIOLO%I Dari studi mikrobiolo!ik ditemukan pen(ebab utama bakteriolo!ik pneumonia adalah Streptococcus pneumoniae/pneumococcus +'0-50 @ kasus dan Haemophilus influenzae t(pe bAib +10-'0@ kasus, diikuti Staphylococcus aureus dan Klebsiela pneumoniae pada kasus berat) akteri lain seperti Mycoplasma pneumonia, Chlamydia sp., Pseudomonas sp, Escherichia coli +E.coli *u!a men(ebabkan pneumonia) Pneumonia pada neonatus ban(ak disebabkan oleh bakteri Bram ne!atif seperti Klebsiella spp, E coli di sampin! bakteri Bram positif seperti S.pneumoniae !rup b, Streptococcus, dan Staphylococcus aureus) +#aid, 2010 Pen(ebab utama .irus adalah espiratory Syncytial !irus "S!# (an! mencakup 15-80@ kasus diikuti .irus influenza $ dan %, parainfluenza, human metapneumo&irus dan adeno&irus) +#aid, 2010 Pada dekade terakhir ini epidemi infeksi Human 'mmunodeficiency !irus +
FAKTOR RISIKO Faktor dasar +fundamental (an! men(ebabkan tin!!in(a morbiditas dan mortalitas pneumonia di ne!ara berkemban! adalah : +Mulholland ) 1 dalam #aid, 2010 1) emiskinan (an! luas) emiskinan (an! luas berdampak besar dan men(ebabkan dera*at kesehatan rendah dan status sosio-ekolo!i men*adi buruk) 2) Dera*at kesehatan rendah) $kibat dera*at kesehatan (an! rendah maka pen(akit infeksi termasuk infeksi kronis dan infeksi
udan, et al 200" dalam #aid, 2010 dan melaporkan bah3a faktor-risiko pneumonia meliputi: -
-
!iEi kuran!, kuran! pemberian .itamin $ Citamin $ bermanfaat untuk menin!katkan imunitas dan melindun!i saluran pernapasan dari infeksi kuman) berat badan lahir rendah +risiko untuk menin!katn(a <#P$ Pemberian imunisasi Pemberian imunisasi dapat menurunkan risiko untuk terkena pneumonia)
-
imunisasi pertusis +D/P, campak, aemophilus influenEa, dan pneumokokus tidak adaAtidak memberikan $#<, polusi udara asil penelitian Dherani, dkk + 200" men(impulkan bah3a den!an menurunkan polusi pembakaran dari dapur akan menurunkan morbiditas dan mortalitas pneumonia) #elain asap bakaran dapur, polusi asap rokok *u!a berperan seba!ai faktor risiko) $nak dari ibu (an! merokok mempun(ai kecenderun!an lebih serin!
-
sakit <#P$ daripada anak (an! ibun(a tidak merokok) pemukiman padat) Faktor-risiko ini seharusn(a diperhatikan secara serius dan perlu inter.ensi-se!era a!ar penurunan insidens pneumonia berdampak si!nifikan pada penurunan $n!ka ematian $nak-alita)
MANIFESTASI KLINIS #eba!ian besar Bambaran klinis pneumonia anak-balita berkisar antara rin!an sampai sedan! hin!!a dapat berobat *alan sa*a) an(a seba!ian kecil berupa pen(akit berat men!ancam kehidupan dan perlu ra3at-inap) #ecara umum Bambaran klinis pneumonia diklasifikasi men*adi 2 kelompok +#aid, 2010) 1) Pertama, !e*ala umum misaln(a demam, sakit kepala, maleise, nafsu makan kuran!, !e*ala !astrointestinal seperti mual, muntah dan diare) 2) edua, !e*ala respiratorik seperti batuk, napas cepat +tach(pnoeA fast breathin!, napas sesak +retraksi dadaAchest indra3in!, napas cupin! hidun!, air hun!er dan sianosis) ipoksia merupakan tanda klinis pneumonia berat) $nak pneumonia den!an hipoksemia 5 kali lebih serin! menin!!al dibandin!kan den!an pneumonia tanpa hipoksemia) #ecara umum, !e*ala pneumonia hampir sama untuk semua *enis pneumonia, tetapi terutama terlihat mencolok pada pneumonia (an! disebabkan bakteri) Menurut or3in, 200", !e*ala utama pada pneumonia adalah seba!ai berikut: 1) Penin!katan frekuensi nafas (an! bermakna
2) Demam dan men!!i!il akibat proses inflamasi dan batuk (an! serin! kali produktif,
purulen,
dan
ter*adi
sepan*an!
hari)
a(i
mun!kin
terden!ar
menden!kur seba!ai upa(a untuk memperbaiki aliran udara) ') G(eri dada akibat iritasi pleura) G(eri mun!kin meluas ke area abdomen) 8) #putum ber3arna merah karat +untuk Streptococcus pneumoniae, merah muda +untuk Staphylococcus aureus, atau kehi*auan den!an bau khas +untuk Pseudomonas aeru!inosa 5) un(i crackle, bun(i paru tambahan *ika *alan nafas terbuka tiba-tiba) Merupakan indikasi adan(a infeksi *alan nafas ba3ah) 6) un(i men!i (aitu bun(i bernada tin!!i (an! terden!ar ketika udara masuk ke orificium atau kluban! (an! sempit, sehin!!a men(umbat aliran udara) &) eletihan akibat reaksi inflamasi akibat hipoksia, apabila infeksin(a serius) ") G(eri pleura akibat proses inflamasi dan edema ) iasan(a serin! ter*adi respon sub*ektif dispnea, karena penurunan pertukaran !as) 10) emoptisis (aitu batuk darah dapat ter*adi akibat cedera toksin lan!sun! pada kapiler , atau akibat reaksi inflamasi (an! men(ebabkan kerusakan kapiler) Menurut or3in, 200" pneumonia (an! disebabkan oleh pneumococcus terdapat 8 stadium pen(akit) 1) #tadium 1 +8-12 *am pertama Disebut *u!a h(peremia, adalah respons inflamasi a3al (an! berlan!sun! di daerah paru (an! terinfeksi) al ini ditandai den!an penin!katan aliran darah dan permeabilitas kapiler di tempat infeksi) (peremia ini ter*adi akibat pelepasan mediator inflamasi dari sel mast setelah men!aktifkan sel imun dan cedera *arin!an) Mediator-mediator tersebut antara lain histamine dan prosta!landin) De!ranulasi sel mast *u!a men!aktifkan *alur komplemen) ompleme beker*asama den!an histamine dan prosta!landin untuk mem.asodilatasi otot polos .askuler paru, menin!katkan aliran darah area cedera, dan menin!katkan permeabilitas kapiler) al ini men(ebabkan perpindahan eksudat plasma ke dalam ruan! interstitial sehin!!a ter*adi pemben!kakan dan edema antara kapiler dan al.eolus) Penimbunan cairan diantara kapiler dan al.eolus menin!katkan *arak (an! harus ditempuh oleh oksi!en dan karbon dioksida untuk berdifusi, sehin!!a ter*adi penurunan kecepatan difusi !as) arena oksi!en kuran! larut dibandin!kan den!an karbon dioksida, perpindahan oksi!en ke dalam darah ter!an!!u, sehin!!a men(ebabkan penurunan saturasi oksi!en hemo!lobin) Dalam stadium pertama ini infeksi men(ebar ke *arin!an sekitarn(a akibat penin!katan aliran darah dan rusakn(a al.eolus terdekat serta membrane kapiler di sekitar tempat infeksi seirin! den!an berla*utn(a proses inflamasi) 2) #tadium 2 +8" *am berikutn(a
Disebut *u!a hepatisasi merah) #tadium ini ter*adi se3aktu al.eolus terisi sel darah merah, eksudat, dan fibrin, (an! dihasilkan oleh pe*amu seba!ai ba!ian dari reaksi inflamasi) ') #tadium ' +'-" hari Disebut seba!ai hepatisasi kelabu, ter*adi se3aktu sel darah putih membuat kolonisasi di ba!ian paru (an! terinfeksi) Pada saat ini, endapan fibrin terakumulasi di seluruh daerah (an! cedera dan ter*adi fa!ositosis sel debris) 8) #tadium 8 +"-11 hari Disebut stadium resolusi, ter*adi se3aktu respon imun dan inflamasi mereda) #el debris, fibrin, dan bakteri telah dicerna) Makrofa!, sel pembersih pada raksi inflamasi mendominasi)
PEMERIKSAAN DIA%NOSTIK Prosedur dia!nostic ba!i klien den!an pneumonia dapat mencakup (an! berikut, namun demikian tidak terbatas han(a (an! tertera di sini sa*a, tetapi secara umum prosedur dia!nostic ini serin! dilakukan) 1) ont!en dada untuk memastikan konsolidasi dan distribusi paru, efusi pleural) Foto toraks +P$Alateral merupakan pemeriksaan penun*an! utama untuk mene!akkan dia!nosis) Bambaran radiolo!is dapat berupa infiltrat sampai konsolidasi den!an H air bronco!ramH, pen(ebab bronko!enik dan interstisial serta !ambaran ka.iti) Foto toraks sa*a tidak dapat secara khas menentukan pen(ebab pneumonia, han(a merupakan petun*uk ke arah dia!nosis etiolo!i, misaln(a !ambaran
pneumonia
lobaris
terserin!
disebabkan
oleh
#teptococcus
pneumoniae, Pseudomonas aeru!inosa serin! memperlihatkan infiltrat bilateral atau !ambaran bronkopneumonia sedan!kan lebsiela pneumonia serin! menun*ukkan konsolidasi (an! ter*adi pada lobus atas kanan meskipun dapat men!enai beberapa lobus) 2) Pemeriksaan sputum untuk kultur dan sensiti.itas ahan pemeriksaan (an! terbaik diperoleh dari batuk (an! spontan dan dalam) Di!unakan untuk pemeriksaan mikroskopis dan untuk kultur serta tes sensitifitas untuk mendeteksi a!en infeksius) +arbara , lon!, 16 : 856 Pen!ambilan dahak dilakukan pa!i hari) Pasien mula-mula kumur-kumur den!an akuades biasa, setelah itu pasien diminta inspirasi dalam kemudian membatukkan dahakn(a) Dahak ditampun! dalam botol steril dan ditutup rapat) Dahak se!era dikirim ke labolatorium +tidak boleh lebih dari 8 *am) ika ter*adi kesulitan men!eluarkan dahak, dapat dibantu nebulisasi den!an Gal '@) riteria dahak (an! memenuhi s(arat untuk pemeriksaan apusan lan!sun! dan biarkan (aitu bila ditemukan sel PMG I 25Alpk dan sel epitel 10Alpk ') Pemeriksaan analisis !as darah +$BD
Untuk men!e.aluasi status oksi!enasi dan status asam basa) +#andra M) Gettina, 2001 : 6"8 8) ematolo!i : hitun! sel darah putih +#DP untuk pneumonia bakterialis dan a!!lutinin din!in dan fiksasi komplemen untuk pemeriksaan .irus 5) /orasentesis untuk mendapat specimen cairan pleural bila terdapat efusi pleural) Pemeriksaan penun*an! 1) pemeriksaan darah bronkopneumonia oleh bakteri akan ter*adi leukositosis +menin!katn(a *umlah neutrofil) +#andra M, Gettina, 2001 : 6"8 2) =arin!oskopiAbronkoskopi untuk menentukan apakah *alan nafas tersumbat oleh benda padat) +#andra M, Gettina, 2001
PENATALAKSANAAN 1) Pemberian $ntibiotik Pemberian antibiotik pada penderita pneumonia sebaikn(a berdasarkan data mikroor!anisme dan hasil u*i kepekaann(a, akan tetapi karena beberapa alasan (aitu : a) pen(akit (an! berat dapat men!ancam *i3a b) bakteri pato!en (an! berhasil diisolasi belum tentu seba!ai pen(ebab pneumonia) c) hasil pembiakan bakteri memerlukan 3aktu) maka pada penderita pneumonia dapat diberikan terapi secara empiris) #ecara umum pemilihan antibiotik berdasarkan baktri pen(ebab pneumonia dapat dilihat seba!ai berikut : a) Penisilin sensitif #treptococcus pneumonia +P##P : Bolon!an Penisilin, /MP#M, dan Makrolid) b) Penisilin resisten #treptococcus pneumoniae +P#P : etalaktam oral dosis tin!!i +untuk ra3at *alan, #efotaksim, #eftriakson dosis tin!!i, Marolid baru dosis tin!!i, Fluorokuinolon respirasi c) Pseudomonas aeru!inosa : $mino!likosid, #eftaEidimJ #efoperasonJ#efepim, /ikarsilin, Piperasilin, arbapenem : MeropenemJ
a) a3at
Penderita tampak toksik
•
Umur kuran! dari 6 bulan
•
Distres pernafasan berat
•
ipoksemia +saturasi oksi!en kuran! dari '-8@ pada kondisi ruan!an
•
Dehidrasi atau muntah
•
/erdapat efusi pleura atau abses paru
•
ondisi imunokompromais
•
etidakmampuan oran! tua untuk mera3at
•
Didapatkan pen(akit pen(erta lain, misal pen(akit *an!tun! ba3aan)
•
Pasien membutuhkanpemberian atibiotika secara parenteral
b) Pemberian oksi!en melalui kateter hidun! atau masker) ika pen(akitn(a berat dan sarana tersedia, alat bantu napas mun!kin diperlukan bila terdapat !e*ala !a!al napas) c) Pemberian cairan dan nutrisi (an! adekuat) airan (an! diberikan men!andun! !ula dan elektrolit (an! cukup) umlah cairan sesuai den!an , kenaikan suhu dan status hidrasi) Pasien (an! men!alami sesak berat dapat dipuasakan, tetapi bila sesak sudah berkuran! asupan oral se!era dapat diberikan den!an GB/ +selan! naso!astrik drip susu atau makanan cair) d) ika sekresi lendir berlebihan dapat diberikan inhalasi den!an salin normal untuk memperbaiki transpor mukolisiar) e) oreksi kelainan elektrolit atau metabolik (an! ter*adi , misal hipo!likemi dan asidosis metabolik) f)
Men!atasi pen(akit pen(erta seperti ke*an!, demam, diare dll)
!) Penan!anan terhadap komplikasi Pence!ahan pneumonia selain den!an men!hindarkan atau men!uran!i faktor risiko dapat dilakukan den!an beberapa pendekatan, (aitu den!an pendidikan kesehatan di komunitas, perbaikan !iEi, pelatihan petu!as kesehatan dalam hal memanfaatkan
pedoman
dia!nosis dan pen!obatan pneumonia,
pen!!unaan
antibiotika (an! benar dan efektif, dan 3aktu untuk meru*uk (an! tepat dan se!era ba!i kasus (an! pneumonia berat) Penin!katan !iEi termasuk pemberian $#< eksklusif dan asupan Einc, penin!katan cakupan imunisasi, dan pen!uran!an polusi udara
didalam ruan!an dapat pula men!uran!i faktor risiko) Penelitian terkini *u!a men(impulkan bah3a mencuci tan!an dapat men!uran!i ke*adian pneumonia) Usaha Untuk mence!ah pneumonia ada 2 (aitu +artasasmita, 2010: 1) Pence!ahan Gon spesifik, (aitu: Menin!katkan dera*at sosio-ekonomi - emiskinan K - /in!kat pendidikan L - uran! !iEi K - Dera*at kesehatan L - Morbiditas dan mortalitas K 2) =in!kun!an (an! bersih, bebas polusi Pence!ahan #pesifik - e!ah = - Pemberian makanan (an! baikA!iEi seimban! ') erikan imunisasi Caksinasi (an! tersedia untuk mence!ah secara lan!sun! pneumonia adalah .aksin pertussis +ada dalam D/P, campak, ib +aemophilus influenEae t(pe b dan Pneumococcus +PC) Dua .aksin diantaran(a, (aitu pertussis dan campak telah masuk ke dalam pro!ram .aksinasi nasional di berba!ai ne!ara, termasuk
c)
Caksin ib Pada ne!ara berkemban!, bakteri aemophilus influenEae t(pe b +ib merupakan pen(ebab pneumonia dan radan! otak +menin!itis (an! utama) Didu!a ib men!akibatkan pen(akit berat pada 2 sampai ' *uta anak setiap tahun) Caksin ib sudah tersedia se*ak lebih dari 10 tahun, namun pen!!unaann(a masih terbatas dan belum merata) Pada beberapa ne!ara, .aksinasi ib telah masuk pro!ram nasional imunisasi, tapi di
d) Caksin Pneumococcus Pneumokokus merupakan bakteri pen(ebab utama pneumonia pada anak di ne!ara berkemban!) Caksin pneumokokus sudah lama tersedia untuk anak usia diatas 2 tahun dan de3asa) #aat ini .aksin pneumokokus untuk ba(i dan anak diba3ah ' tahun sudah tersedia, (an! dikenal seba!ai pneumococcal con(ugate &accine +PC) Caksin PC ini sudah dimanfaatkan di ban(ak ne!ara ma*u) asil penelitian di $merika #erikat setelah pen!!unaan .aksin secara rutin pada ba(i, menun*ukkan penurunan bermakna ke*adian pneumonia pada anak dan keluar!an(a terutama para lansia) #aat ini (an! beredar adalah .aksin PC &, artin(a .aksin men!andun! & serotipe bakteri pneumokokus dan dalam 3aktu dekat akan tersedia .aksin PC 10) asil penelitian di Bambia +$frika, den!an pemberian imunisasi PC ter*adi penurunan kasus pneumonia sebesar '&@, pen!uran!an penderita (an! harus dira3at di rumah sakit sebesar 15@, dan pen!uran!an kematian pada anak sebesar 16@) al ini membuktikan bah3a .aksin tersebut san!at efektif untuk menurunkan kematian pada anak karena pneumonia)
KOMPLIKASI 1) akteremia Merupakan komplikasi (an! serius *ika infeksi ber!erak ke dalam darah karena den!an be!itu akan den!an cepat men(ebar ke or!an (an! lainn(a termasuk otak) 2) $bses paru $bses ter*adi *ika terbentuk nanah dalam ron!!a di dalam paru) iasan(a diobati den!an antibiotik) /erkadan! memerlukan operasi atau drainase den!an *arum untuk men!eluarkan nanah) ') ;fusi pleura
Pneumonia dapat men(ebabkan cairan terakumulasi di dalam ron!!a pleura (an! merupakan ruan! antara dua lapisan *arin!an (an! melapisi paru-paru dan ron!!a dada) Pneumonia dapat men(ebabkan pleura terinfeksi dan menimbulkan pus) 8) #eptic shock $dan(a pertumbuhan bakteri dalam aliran darah dapat menutup sirkulasi normal dan men(ebabkan kebocoran kapiler, edema *arin!an (an! tidak terkontrol, dan mun!kin hin!!a ter*adi ke!a!alan or!an (an! men(ebabkan kematian) 5) #indrom !an!!uan pernapasan akut +$D# etika pneumonia telah men!enai seba!ian besar 3ila(ah kedua paru-paru, maka seseoran! akan men!alami sulit bernapas dan tidak mendapatkan cukup oksi!en)
ASUHAN KEPERAWATAN P&ng'a(ian 1) eluhan utama /an(akan keluhan utama (an! dirasakan klien) iasan(a keluhan utama adalah demam, batuk, pilek, n(eri dada, dan sesak nafas) /an(akan dimana letak n(eri dada, kualitas dan skala n(eri) $pakah n(eri ter*adi setiap saat atau pada 3aktu3aktu tertentu sa*a) /an(akan men!enai sesak (a! dirasakan, kualitas sesak dan kapan sa*a sesak ter*adi) /an(akan men!enai batuk) apan mulai batuk, apakah batuk men!eluarkan sputum, dan 3arna sputum) /an(akan *u!a se*ak kapan demma ter*adi) 2) i3a(at esehatan /an(akan ri3a(at kesehatan sekaran! dan ri3a(at kesehatan lalu) $pakah keluar!a ada (an! merokok, tin!!al di lin!kun!an berpolusi atau tidak) $pakah keluar!a ada (an! memiliki pen(ekit serupa) $pakah imunisasi len!kap) a!aimana ri3a(at nutrisi anak, apakah makanan (an! dikonsumsi ber!iEi) ') Pemeriksaan thora
: pada bronkopneumonia, biasan(a bun(i perkusi adalah pekak
karena adan(a edema pada al.eolusA $uskultasi : pada bronkopneumonia
biasan(a
terdapat
suara
paru
tambahan (aitu crackles) al ini mencerminkan inflamasi atau kon!esti paru) 8) Pemeriksaan dia!nostik - ont!en dada untuk memastikan konsolidasi dan distribusi paru, efusi pleural) - Pemeriksaan sputum untuk kultur dan sensiti.itas ahan pemeriksaan (an! terbaik diperoleh dari batuk (an! spontan dan dalam) Di!unakan untuk pemeriksaan mikroskopis dan untuk kultur serta tes sensitifitas untuk mendeteksi a!en infeksius)
-
Pemeriksaan analisis !as darah +$BD Untuk men!e.aluasi status oksi!enasi dan status asam basa) ematolo!i : hitun! sel darah putih +#DP untuk pneumonia bakterialis dan a!!lutinin din!in dan fiksasi komplemen untuk pemeriksaan .irus) pemeriksaan darah bronkopneumonia oleh bakteri akan ter*adi leukositosis +menin!katn(a *umlah neutrofil)
Diagn)sa '&*&ra+atan ,ang s&ring mun-u. -
Ban!!uan bersihan *alan nafas berhubun!an den!an akumulasi sputum pada
-
saluran nafas Ban!!uan pertukaran !as berhubun!an den!an edema al.eolar akibat reaksi inflamasi
P.anning Ban!!uan bersihan *alan nafas berhubun!an den!an akumulasi sputum pada saluran nafas /u*uan : Dalam 3aktu 128 *am bersihan *alan napas klien tercapai riteria asil : -
Frekuensi nafas normal +16- 20Amenit Pasien men!atakan sesak berkuran! $kumulasi sputum berkuran! lien dapat mendemonstrasikan batuk efektif
teknik batuk
efektif
dan
bernapas
dalam
dapat
memfasilitasi
pen!eluaran sekresi sputum) 8) ;dukasi keluar!a klien men!enai perubahan 3arna pada sputum, karakter, *umlah, dan bau)
asional:
perubahan (an! ter*adi
pada sputum dapat
men!informasikan
perubahan (an! ter*adi dalam tubuh klien) 5) =akukan suction *ika perlu) asional: suction dapat membersihkan *alan nafas (an! tertutup oleh sputum sehin!!a dapat membuka *alan nafas) ;.aluasi : # : Pasien men!atakan sesak berkuran! %: -
Frekuensi nafas normal +16- 20Amenit $kumulasi sputum berkuran! lien dapat mendemonstrasikan batuk efektif
$ : tu*uan tercapai secara keseluruhan P : hentikan inter.ensi, lan*utkan monitorin!
Ban!!uan pertukaran !as berhubun!an den!an edema al.eolar akibat reaksi inflamasi /u*uan: #etelah '28 *am fun!si pertukaran !as adekuat riteria hasil: -
/idak ter*adi sianosis /idak sesak normal +16-28Amnt B$ normal Pa%2 : &5-100 mm! o Pa%2 : '5-85 mm! o %2/ : 15-2'@ o #a%2 : 8-100@ o % ' : 22-26 meNA= o p : &,'5-&,85 o
: D(spneu, sianosis merupakan tanda ter*adin(a !an!!uan nafas disertai den!an ker*a *antun! (an! menurun, timbul takikardi, dan / (an! meman*an!) 5) olaborasi den!an tim medis dalam memberikan pen!obatan : pen!obatan (an! diberikan berdasarkan indikasi dapat membantu dalam proses terapi) 6) =akukan pen!ambilan darah untuk pemeriksaan B$ : pemeriksaan B$ utuk men!etahui kadar Pa%2, Pa%2, %2/, %'-, dan p darah) &) Pantau hasil lab : hasil lab menun*ukkan keadaan dan perkemban!an pasien selama dira3at) ") =aporkan pada dokter *ika tanda !e*ala semakin buruk, dan hasil lab men*auhi nilai normal) : seba!ai tindakan kolaborasi sehin!!a dapat men!ambil tindakan secara cepat dan tepat) ;.aluasi: # : klien men!atakan tidak sesak %: -
/idak ada sianosis normal +16-28Amnt B$ normal Pa%2 : &5-100 mm! o Pa%2 : '5-85 mm! o %2/ : 15-2'@ o #a%2 : 8-100@ o % ' : 22-26 meNA= o p : &,'5-&,85 o
$ : tu*uan tercapai secara keseluruhan) P : hentikan inter.ensi, lan*utkan monitorin!)