f. Keadaan Umum
: pasien lemah,gelisah,rewel,lesu,kesadaran
menurun g. Kepala
: Mesosephal
h. Mata i.
: kering,cekung,sangat cekung
Sistem Sis tem Pencer Pencernaa naan n : muko mukosa sa mulut mulut kering kering,di ,diste stens nsii abdo abdomen men,pe ,peris ristal taltic tic usus usus meningkat
>35x/menit,nafsu makan menurun,mual,muntah,minum menurun,mual,muntah,minum
normal,sedikit normal,sedikit haus. j.
Sistem Pernafasan Pernafasan : dispnea,pernafasan dispnea,pernafasan cepat cepat >40x/menit karena asidosis asidosis metabolic (kontraksi otot pernafasan) pernafasan)
k. Sist Sistem em kard kardio iova vask skul uler er
: nad nadii cep cepat at >1 >120 20x/ x/me meni nitt dan dan lema lemah, h,te tens nsii men menur urun un
pada diare sedang l.
Sistem Sis tem Inte Integum gumen en : warn warna a kulit kulit pucat, pucat,tur turgor gor menur menurun un >2de >2detik tik,su ,suhu hu meningkat >37ºC,akral >37ºC,akral hangat,akral dingin dingin (waspada (waspada syok),capillary refill refill time memanjang >2detik,kemerahan pada daerah perianal.
m. Sistem Perkemihan Perkemihan : urin produksi produksi oliguria oliguria sampai sampai anuria (200400ml/24jam),frekuensi 400ml/24jam),frekuensi berkurang dari sebelum sakit.
I.
DIAGN IAGNOS OSA A KE KEPE PER RAWA AWATAN TAN Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menjelaskan status ataumasalah kesehatan potensial atau actual (Gaffar,1999:61) (Gaffar,1999:61) Diagnosa berfungsi berfungsi sebagai alat untuk menggambarkan masalah pasien yang dapat ditangani oleh perawat. (Doengoes,2000:46) (Doengoes,2000:46) Diagnosa keperawatan berdasarkan masalah yang sering ditemukan pada pasien diare,(Carpenito,Lynda Juall,1999,Engrang,Barbara,1 Juall,1999,Engrang,Barbara,1998) 998) yaitu : 1. Defisit volume volume cairsn cairsn dan elektrolit berhubungan berhubungan dengan kehilangan banyak cairan melalui rute normal (muntah,diare) dan kurangnya asupan cairan.
2. Gangguan pola eliminasi BAB berhubungan dengan inflamasi,iritasi,adanya toksin/malabsorbsi. 3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan absorbsi nutrient asupan makanan tidak adekuat. 4. Nyeri berhubungan dengan hiperperistaltik,iritasi mukosa usus. 5. Resiko terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pasase feses yang sering
J.
INTERVENSI 1. Defisit volume cairsn dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan banyak cairan melalui rute normal (muntah,diare) dan kurangnya asupan cairan. •
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan kebutuhan cairan terpenuhi
dengan •
Kriteria Hasil: -Mempertahankan volume cairan adekuat dibuktikan oleh membrane
mukosa lembab -Turgor kulit baik,pengisian kapiler baik -TTV stabil -Keseimbangan masukan dan haluan dengan urine normal. •
Intervensi: 1) Kaji masukan dan haluaran,karakter,dan jumlah feses,hitung intake dan output,ukur berat jenis urin,observasi oliguri. Rasional:
memberikan informasi tentang keseimbangan cairan, fungsi ginjal dan control penyakit usus juga merupakan pedoman untuk penggantian cairan. 2) Kaji tanda vital ( tekanan darah, nadi dan suhu ) Rasional : hipotensi ( termasuk postural ) takikardi, demam dapat menunjukan respon terhadap dan atau efek kehilangan cairan. 3) Observasi kulit kering berlebihan dan membrane mukosa, turgor kulit menurun, pengisian kapiler lambat. Rasional : menunjukan kehilangan cairan berlebih / dehidrasi 4) Pertahankan pembatasan per oral,tirah baring,dan hindari kerja Rasional : Kolon diistirahatkan untuk penyembuhan dan menurunkan kehilangan cairan usus 5) Berikan cairan sering dan dalam jumlah kecil untuk mendorong urinasi terjadi 2 jam. Rasional : minuman berkarbonat menggantikan natrium dan kalium yang hilang pada diare dan muntah. 6) -Kolaborasi pemberian cairan parenteral sesuai indikasi Rasional : Mempertahankan istirahat usus,akan memerlukan pergantian cairan untuk rehidrasi. -Awasi hasil laboratorium, misalnya Ht dan elektrolit.
Rasional : mendeteksi homeostasis / ketidakseimbangan, membantu menentukan kebutuhan penggantian. -Berikan obat=anti diare Rasional : Menurunkan kehilangan cairan -Berikan anti emetic missal trimecobenzamida,hidroksin Rasional : Mengontrol mual,muntah -Berikan antipiretik ,missal asetaminoten (tyenol) Rasional : Mengontrol demam,menurunkan kehilangan cairan yang tak terlihat
2. Gangguan pada eliminasi berhubungan dengan inflamasi iritasi adanya toksin, malabsorbsi. •
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan pola eliminasi kembali
normal. •
Criteria hasil : melaporkan penurunan frekwensi, konsistensi kembali normal.
•
Intervensi : 1) Observasi dan catat frekwensi deteks, karakteristik dan factor pencetus. Rasional :
membantu membedakan penyakit individu dan mengkaji bertanya episode istirahat menurunkan motilitas usus. 2) Tingkatkan tirah baring, berikan alat – alat disamping tempat tidur. Rasional : menurunkan laju metabolisme. 3) Kaji makanan dan cairan yang mencetus diare. Rasional : menghindarkan iritasi dan meningkatkan istirahat usus.