LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN LIVER ABSES DI RUANG MAMPLAM 1 RSUDZA BANDA ACEH TAHUN TAHUN 2015 2 015
Oleh: Rachmi Ph!!a P"#$i 1%121010200&'
KEPANITERAAN KLINIK KEPERAWATAN SENIOR STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (AKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS S)IAH KUALA BANDA ACEH 2015
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN LIVER ABSES DI RUANG MAMPLAM 1 RSUDZA BANDA ACEH 2015
A* P+!,+$#ia!
Liver abses (abses hati) adalah bentuk infeksi pada hati yang disebabkan karena infeksi bakteri, parasit, jamur maupun nekrosis steril yang bersumber dari sistem gastrointestinal yang ditandai dengan adanya proses supurasi dengan pembentukan pus di dalam parenkim hati (Sudoyo, 200)! "bses adalah pengumpulan #airan nanah tebal, ber$arna kekuningan disebabkan oleh bakteri, proto%oa atau invasi jamur ke jaringan tubuh! "bses dapat terjadi di kulit, gusi, tulang, dan organ tubuh seperti hati, paru&paru, bahkan otak, area yang terjadi abses ber$arna merah dan menggembung, biasanya terdapat sensasi nyeri dan panas setempat ('i#rosoft n#arta eferen#e Library, 200*)
B* K-a.i/ia.i +ada umumnya abses hati dibagi dua yaitu abses hati amebik ("") dan abses hati
pyogenik ("+)! "" merupakan komplikasi amebiasis ekstraintestinal yang sering dijumpai di daerah tropik- subtropik, termasuk indonesia! "bses hepar pyogenik ("+) dikenal juga sebagai hepatic abscess, bacterial liver abscess, bacterial abscess of the liver, bacterial hepatic abscess (Sudoyo, 200)! +ada era pre&antibotik, "+ terjadi akibat komplikasi appendisitis bersamaan dengan pylephlebitis! .akteri phatogen melalui arteri hepatika atau melalui sirkulasi vena portal masuk ke dalam hati, sehingga terjadi bakteremia sistemik, ataupun menyebabkan komplikasi infeksi intra abnominal seperti divertikulitis, peritonitis dan infeksi post operasi (obins, et al, 2002)!
C* E#i-,i .akteri ini bisa sampai ke hati melalui: a! /andung kemih yang terinfeksi b! Luka tusuk atau luka tembus c* nfeksi di dalam perut! * nfeksi dari bagian tubuh lainnya yang terba$a oleh aliran darah!
D* Pa#/i.i-,i
Infeksi kuman Masuk ke dalam system pencernaan Hepar
Vena porta System bilier
System arterial hepatik Mengalami kerusakan jaringan hepar
ng saraf mengeluarkan bradikinin, serotonin Infeksi merangsang dan Peradangan prostaglandin pengeluaran / inamasisistensis hepar #at pirogen oleh leukosit pa
!ongga abses yang penuh cairan yang berisi leukosit mati dan hidup, sel hati yang menacair sert puls di sampaikan ke SSP bagian korteks serebri Melepaskan #at I$%&, prostaglandin '( )pirogen leukosit d "bses halamus
Nyeri
Produksi energi menurun Metabolisme nutrisi menurun Mencapai hipotalamus
Intake nutrisi menurun!eaksi peningkatan suhu tubuh Intoleransi aktivitas
Gangguan nutrisi
Hipertermi
E* Ma!i/+.#a.i K-i!i
'anifestasi sistemik "+ lebih berat dari pada abses hati amebik! 1i#urigai adanya "+ apabila ditemukan sindrom klinis klisik berupa nyeri spontan perut kanan atas, yang ditandai dengan jalan membungkuk ke depan dengan kedua tangan diletakkan di atasnya (errero, 200)
1emam-panas tinggi merupakan keluhan yang paling utama, keluhan lain yaitu nyeri pada kuadran kanan atas abdomen, dan disertai dengan keadaan syok! "pabila "+ letaknya dekat digfragma, maka akan terjadi iritasi diagfragma sehingga terjadi nyeri pada bahu sebelah kanan, batuk ataupun terjadi atelektesis, rasa mual dan muntah, berkurangnya nafsu makan, terjadi penurunan berat badan yang unintentional (3ukeva, et al, 200)!
(* Km-ia.i Saat dignosis ditegakan, menggambarkan keadaan penyakit yang berat, seperti
septikaemia-bakteriemia dengan mortalitas 45, ruptur abses hati disertai peritonitis generalisata dengan mortalitas &65 kelainan plueropulmonal, gagal hati, kelainan didalam rongga abses, henobilia, empiema, fisistula hepatobronkial, ruptur kedalam perikard atau retroperitoneum! Sistem plueropulmonum merupakan sistem tersering terkena! Se#ara khusus, kasus tersebut berasal dari lesi yang terletak di lobus kanan hepar! "bses menembus diagfragma dan akan timbul efusi pleura, empyema abses pulmonum atau pneumonia! 7istula bronkopleura, biliopleura dan biliobronkial juga dapat timbul dari reptur abses amuba! +asien&pasien dengan fistula ini akan menunjukan ludah yang ber$arna ke#oklatan yang berisi amuba yang ada ("dams, 200)! G* P+m+$i.aa! P+!"!3a!,
'enurut 8ulius (94), pemeriksaan penunjang antara lain: 9! Laboratorium, untuk mengetahui kelainan hematologi antara lain hemoglobin, leukosit, dan pemeriksaan faal hati! 2! 7oto dada, dapat ditemukan berupa diafragma kanan, berkurangnya pergerakan diafragma, efusi pleura, kolaps paru dan abses paru! ;! 7oto polos abdomen, kelainan dapat berupa hepatomegali, gambaran ileus, gambaran udara bebas diatas hati! *!
+enatalaksanaan se#ara konvensional adalah dengan drainase terbuka se#ara operasi dan antibiotik spektrum luas oleh karena bakteri penyebab abses terdapat di dalam #airan abses yang sulit dijangkau dengan antibiotik tunggal tanpa aspirasi #airan abses! +enatalaksanaan saat ini adalah dengan menggunakan drainase perkunan#us abses
intra abdominal dengan tuntunan abdomen ultrasound atau tomografi #omputer! /omplikasi yang bisa terjadi adalah perdarahan, perforasi organ intra abdominal, infeksi, ataupun terjadi kesalahan dalam penempatan kateter untuk drainase (+alfreyman, 200;)! I* P$.+. K++$a4a#a! 9! +engkajian
'enurut 1oenges (2000), data dasar pengkajian pasien dengan "bses epar, meliputi: a! "ktivitas-istirahat, menunjukkan adanya kelemahan, kelelahan, terlalu lemah, latergi, penurunan massa otot-tonus! b! Sirkulasi, menunjukkan adanya gagal jantung kronis, kanker, distritmia, bunyi jantung ekstra, distensi vena abdomen! #! liminasi, 1iare, /eringat pada malam hari menunjukkan adanya flatus, distensi abdomen, penurunan-tidak ada bising usus, feses $arna tanah liat, melena, urine gelap pekat! d! 'akanan-#airan,
menunjukkan
adanya
anoreksia,
tidak
toleran
terhadap
makanan-tidak dapat men#erna, mual-muntah, penurunan berat badan dan peningkatan #airan, edema, kulit kering, turgor buruk, ikterik! e! =eurosensori, menunjukkan adanya perubahan mental, halusinasi, koma, bi#ara tidak jelas! f! =yeri-kenyamanan, menunjukkan adanya nyeri abdomen kuadran kanan atas, pruritas, sepsi perilaku berhati&hati-distraksi, fo#us pada diri sendiri! g! +ernapasan, menunjukkan adanya dispnea, takipnea, pernapasan dangkal, bunyi napas tambahan, ekspansi paru terbatas, asites, hipoksia! h! /eamanan, menunjukkan adanya pruritas, demam, ikterik, ekimosis, patekis, i!
angioma spider, eritema! Seksualitas, menunjukkan adanya gangguan menstruasi, impotent, atrofi testis!
2! 1iagnosa kepera$atan a! =yeri berhubungan dengan peradangan pada hepar b! ipertermi berhubungan dengan inflamasi pada hepar #! >angguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi tidak adekuat d! ntoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum ;! en#ana kepera$atan D
T"3"a!
9
3ujuan: Setelah diberikan
R+!ca!a #i!aa! I!#+$6+!.i 9! /aji skala nyeri! Lokasi dan penyebarannya
Ra.i!a9! 'engetahui skala nyeri yang dirasakan klien sehingga pera$at dapat
tindakan kepera$atan nyeri teratasi /riteria hasil: & /lien tidak mengeluh & &
2
nyeri kspresi $ajah tenang Skala nyeri berkurang
3ujuan: Setelah diberikan tindakan kepera$atan hipertermi teratasi /riteria hasil: & Suhu tubuh kembali normal & /lien tidak mengeluh panas lagi
2! .erikan posisi yang nyaman pada klien ;! "jarkan tehnik relaksasi dan tehnik distrasi kepada pasien *! "njurkan klien untuk beristrahat yang #ukup ! "njurkan pada keluarga klien untuk men#iptakan lingkungan yang tenang ! /olaborasi dengan dokter dalam pemberian obat analgetik sesuai indikasi 9! Observasi suhu tubuh klien
2!
"njurkan klien untuk memakai pakaian yang menyerap keringat
;!
"jarkan klien pentingnya mempertahankan #airan yang adekuat (sedikitnya 2000 l-hari) untuk men#egah dehidrasi, misalnya sari buah 2,&; liter-hari!
*!
.erikan kompres hangat pada lipatan
2!
;!
*!
!
menentukan tindakan yang tepat yang akan diberikan selanjutnya +osisi yang nyaman bagi klien membantu klien untuk dapat beristrahat 3ehnik relaksasi dan distrasi membantu mengalihkan perhatian klien dari rasa nyeri strahat yang #ukup membantu mengurangi rasa nyeri Lingkungan yang tenang membantu klien untuk dapat beristrahat
! 'embantu menekan rasa nyeri
9! 'emudahkan dalam menentukan intervensi selanjutnya 2! Sebagai indikator untuk mengetahui status hypertermi ;! 1alam kondisi demam terjadi peningkatan evaporasi yang memi#u timbulnya dehidrasi
ketiak dan femur
!
'onitor tanda vital : suhu badan
*! 'enghambat pusat simpatis di hipotalamus sehingga terjadi vasodilatasi kulit dengan merangsang kelenjar keringat untuk mengurangi panas tubuh melalui penguapan ! /ondisi kulit yang mengalami lembab memi#u timbulnya pertumbuhan jamur! 8uga akan mengurangi kenyamanan klien, men#egah timbulnya ruam kulit!
;
3ujuan: Setelah diberikan tindakan kepera$atan kebutuhan nutrisi terpenuhi /riteria hasil: & =afsu makan meningkat & .erat badan meningkat & +orsi makan dihabiskan
9! +antau intake dan outpun nutrisi klien 2! 3imbang berat badan klien ;! "uskultasi bising usus, palpasi abdomen #atat pasase flatus *! dentifikan kesukaan dan ketidaksukaan diet dari pasien ! .erikan makanan dalam porsi sedikit tapi sering dengan diet lunak ! .erikan makanan yang menarik dan masih dalam keadaan hangat 6! /olaborasi dengan ahli gi%i dalam pemberikan nutrisi yang sesuai dengan kondisi klien
9! 'engetahui jumlah kebutuhan klien akan nutrisi 2! 'engetahui kekurang nutrisi klien ;! 'engetahui apakah ada kontraksi usus *! 'enimbulkan nafsu makan klien ! 'embantu memenuhi kebutuhan nutrisi klien
! 'enambah nafsu makan klien
6! 'embantu memenuhi kekurangan nutrisi klien
7* R+/+$+!.i
Sudoyo, "!?!, dkk! (200)! Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 1 Edisi Empat ! 8akarta : .alai +enerbitan 7/&<! .runer dan Suddarth! ( 2000 )! Buku Ajaran KB! Edisi "! 8akarta: >@! @ameeron! (9)! Prinsip#prinsip Penyakit Dalam! 8akarta: .inarupa "ksara! 1oenges, !, 'oorhouse, '7 dan >eissler, "! (2090)! $encana Asuhan Kepera%atan! 8akarta : >@! arjono, dkk! (9)! Kamus Kedokteran Dorland! Edisi &'! 8akarta: .uku kedokteran >@! 8ulius! (94)! Ilmu penyakit dalam jilid I! 8akarta: >@! 'ansjoer, "rief! dkk! (2009)! Kapita (elekta Kedokteran) *ilid 1, Edisi Keti+a! 8akarta : 'edia "es#ulapius! alaman 92! 'i#rosoft n#antta eferen#e Library! (200*)! Liver, "mebiasis "bses and @alf 1iphteria- 7usa bakteriun ne#rosphorum! Sher$ood! (2009)! (ystem Pencernaan, dalam isiolo+i anusia dari (el ke sistem! 8akarta : >@! alaman ! Sylvia a! +ri#e! (200)! -an++uan (ystem -astro Intestinal, dalam buku Patofiolo+i! 8akarta : +enerbit .uku /edokteranm >@! alaman *62&*6*!