KONSEP DASAR ABSES RENAL A.
PENGERTIAN Abses (Latin: (Latin: abscessus) abscessus) merupakan merupakan kumpulan kumpulan nanah (netrofil (netrofil yang telah mati)
yang terakumulasi di sebuah kavitas jaringan karena adanya proses infeksi (biasanya oleh bakteri atau parasit) atau karena adanya benda asing (misalnya serpihan, luka peluru, atau jarum suntik). Proses ini merupakan reaksi perlindungan oleh jaringan untuk mencegah penyebaranperluasan infeksi ke bagian tubuh yang lain. Abses adalah infeksi kulit dan subkutis dengan gejala berupa kantong berisi beris i nanah. (!iregar, "##$) Abses adalah pengumpulan nanah yang terlokalisir sebagai akibat dari infeksi yang melibatkan organisme piogenik, nanah merupakan suatu campuran dari jaringan nekrotik, bakteri, dan sel darah putih yang sudah mati yang dicairkan oleh en%im autolitik. (&orison, "##') Abses (misalnya bisul) biasanya merupakan titik mata, yang kemudian pecah* rongga abses kolaps dan terjadi obliterasi karena fibrosis, meninggalkan jaringan parut yang kecil. (+nderood, "###) -ari pengertian di atas dapat disimpulkan baha abses adalah suatu infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri parasit atau karena adanya benda asing (misalnya luka peluru maupun jarum suntik) dan mengandung nanah yang merupakan campuran dari jaringan nekrotik, bakteri, dan sel darah dara h putih yang sudah mati yang dicairkan oleh en%im autolitik. Abses ginjal yaitu peradangan ginjal akibat infeksi. -itandai dengan pembentukan sejumlah sejumlah bercak kecil bernanah atau abses yang lebih besar yang disebabkan disebabkan oleh infeksi infeksi yang menjalar ke jaringan ginjal melalui aliran darah. Abses renal adalah infeksi lokal dikorteks ginjal. iasanya hal ini berkaitan dengan Pielonefritis atau +/0 akibat enterobactactiaceaeu, atau berasal dari infeksi hematogen (bia (biasan sanya ya stafi stafilo loko koku kus) s).. Pasi Pasien en mung mungki kin n memi memili liki ki ria riaya yatt bisu bisull atau atau karb karbun unke kell sebelumnya. (runner 1 !uddarth, "##": 2$'3) Abses ginjal Abses ginjal adalah abses yang terdapat pada parenkim pada parenkim ginjal. ginjal. iasanya ia terjadi pada korteks ginjal korteks ginjal ataupun di medula. medula. (http:id.ikipedia.orgikiAbses45injal (http:id.ikipedia.orgikiAbses45injal)) B. Anatomi Fisiologi Anatomi ginjal dan saluran kmi! 5injal merupakan merupakan organ organ pada tubuh manusia yang menjalankan menjalankan banyak banyak fungsi fungsi untu untuk k home homeos osta tasi sis, s, yang yang teru teruta tama ma adal adalah ah seba sebaga gaii orga organ n eksk ekskre resi si dan dan peng pengat atur ur kesetimbangan cairan dan asam basa dalam tubuh. /erdapat sepasang ginjal pada manusia, masing6masing di sisi kiri dan kanan (lateral) tulang vertebra dan terletak retroperitoneal (di belaka belakang ng perito peritoneu neum). m). !elain !elain itu sepasan sepasang g ginjal ginjal tersebu tersebutt dileng dilengkap kapii juga juga dengan dengan
sepasang ureter, sebuah vesika urinaria (buli6bulikandung kemih) dan uretra yang membaa urine ke lingkungan luar tubuh. a. Ginjal
5injal merupakan organ yang berbentuk seperti kacang, terdapat sepasang (masing6masing satu di sebelah kanan dan kiri vertebra) dan posisinya retroperitoneal. 5injal kanan terletak sedikit lebih rendah (kurang lebih 2cm) dibanding ginjal kiri, hal ini disebabkan adanya hati yang mendesak ginjal sebelah kanan. 7utub atas ginjal kiri adalah tepi atas iga 22 (vertebra /2"), sedangkan kutub atas ginjal kanan adalah tepi baah iga 22 atau iga 2". Adapun kutub baah ginjal kiri adalah processus transversus vertebra L" (kira6kira 8 cm dari krista iliaka) sedangkan kutub baah ginjal kanan adalah pertengahan vertebra L'. -ari batas6batas tersebut dapat terlihat baha ginjal kanan posisinya lebih rendah dibandingkan ginjal kiri.
!ecara umum, ginjal terdiri dari beberapa bagian: a.
7orteks, yaitu bagian ginjal di mana di dalamnya terdapatterdiri dari korpus renalis&alpighi (glomerulus dan kapsul oman), tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distalis.
b.
&edula, yang terdiri dari 962$ pyiramid. -i dalamnya terdiri dari tubulus rektus, lengkung enle dan tubukus pengumpul (ductus colligent).
c.
;olumna renalis, yaitu bagian korteks di antara pyramid ginjal
d.
Processus renalis, yaitu bagian pyramidmedula yang menonjol ke arah korteks
e.
ilus renalis, yaitu suatu bagianarea di mana pembuluh darah, serabut saraf atau duktus memasukimeninggalkan ginjal.
f.
Papilla renalis, yaitu bagian yang menghubungkan antara duktus pengumpul dan cali< minor.
g.
;ali< minor, yaitu percabangan dari cali< major.
h.
;ali< major, yaitu percabangan dari pelvis renalis.
i.
Pelvis renalis, disebut juga piala ginjal, yaitu bagian yang menghubungkan antara cali< major dan ureter.
j.
+reter, yaitu saluran yang membaa urine menuju vesica urinaria.
+nit fungsional ginjal disebut nefron. =efron terdiri dari korpus renalis&alpighi (yaitu glomerulus dan kapsul oman), tubulus kontortus proksimal, lengkung enle, tubulus kontortus distal yang bermuara pada tubulus pengumpul. -i sekeliling tubulus ginjal tersebut terdapat pembuluh kapiler, yaitu arteriol (yang membaa darah dari dan menuju glomerulus) serta kapiler peritubulus (yang memperdarahi jaringan ginjal). erdasarkan letakya nefron dapat dibagi menjadi " yakni: 2. =efron kortikal, yaitu nefron di mana korpus renalisnya terletak di korteks yang relatif jauh dari medula serta hanya sedikit saja bagian lengkung enle yang terbenam pada medula, dan
". =efron ju
+reter merupakan saluran sepanjang "86'# cm yang membaa hasil penyaringan ginjal (filtrasi, reabsorpsi, sekresi) dari pelvis renalis menuju vesica urinaria. /erdapat sepasang ureter yang terletak retroperitoneal, masing6masing satu untuk setiap ginjal. +reter setelah keluar dari ginjal (melalui pelvis) akan turun di depan m.psoas major, lalu menyilangi pintu atas panggul dengan a.iliaca communis. +reter berjalan secara postero6inferior di dinding lateral pelvis, lalu melengkung secara ventro6medial untuk mencapai vesica urinaria. Adanya katup uretero6vesical mencegah aliran balik urine setelah memasuki kandung kemih. /erdapat beberapa tempat di mana ureter mengalami penyempitan yaitu peralihan pelvis renalis6ureter, fleksura marginalis serta
muara ureter ke dalam vesica urinaria. /empat6tempat seperti ini sering terbentuk batukalkulus. +reter diperdarahi oleh cabang dari a.renalis, aorta abdominalis, a.iliaca communis, a.testicularisovarica serta a.vesicalis inferior. !edangkan persarafan ureter melalui segmen /2#6L2 atau L" melalui pleksus renalis, pleksus aorticus, serta pleksus hipogastricus superior dan inferior. $. %si$a urinaria
>esica urinaria, sering juga disebut kandung kemih atau buli6buli, merupakan tempat untuk menampung urine yang berasal dari ginjal melalui ureter, untuk selanjutnya diteruskan ke uretra dan lingkungan eksternal tubuh melalui mekanisme relaksasi sphincter. >esica urinaria terletak di lantai pelvis ( pelvic floor ), bersama6 sama dengan organ lain seperti rektum, organ reproduksi, bagian usus halus, serta pembuluh6pembuluh darah, limfatik dan saraf. -alam keadaan kosong vesica urinaria berbentuk tetrahedral yang terdiri atas tiga bagian yaitu ape<, fundusbasis dan collum. !erta mempunyai tiga permukaan (superior dan inferolateral de
>esicae urinaria diperdarahi oleh a.vesicalis superior dan inferior. =amun pada perempuan, a.vesicalis inferior digantikan oleh a.vaginalis. !edangkan persarafan pada vesica urinaria terdiri atas persarafan simpatis dan parasimpatis. Persarafan simpatis melalui n.splanchnicus minor, n.splanchnicus imus, dan n.splanchnicus lumbalis L26L". Adapun persarafan parasimpatis melalui n.splanchnicus pelvicus !"6 !$, yang berperan sebagai sensorik dan motorik. d.
#rtra
+retra merupakan saluran yang membaa urine keluar dari vesica urinaria menuju lingkungan luar. /erdapat beberapa perbedaan uretra pada pria dan anita. +retra pada pria memiliki panjang sekitar "# cm dan juga berfungsi sebagai organ seksual (berhubungan dengan kelenjar prostat), sedangkan uretra pada anita panjangnya sekitar '.8 cm. selain itu, Pria memiliki dua otot sphincter yaitu m.sphincter interna (otot polos terusan dari m.detrusor dan bersifat involunter) dan m.sphincter e
Pars pre6prostatika (262.8 cm), merupakan bagian dari collum vesicae dan aspek superior kelenjar prostat. Pars pre6prostatika dikelilingi otot m. sphincter urethrae internal yang berlanjut dengan kapsul kelenjar prostat. agian ini disuplai oleh persarafan simpatis.
b.
Pars prostatika ('6$ cm), merupakan bagian yang meleatimenembus kelenjar prostat. agian ini dapat lebih dapat berdilatasimelebar dibanding bagian lainnya.
c.
Pars membranosa (2"629 mm), merupakan bagian yang terpendek dan tersempit. agian ini menghubungkan dari prostat menuju bulbus penis melintasi diafragma urogenital. -iliputi otot polos dan di luarnya oleh m.sphincter urethrae eksternal yang berada di baah kendali volunter (somatis).
d.
Pars spongiosa (28 cm), merupakan bagian uretra paling panjang, membentang dari pars membranosa sampai orifisium di ujung kelenjar penis. agian ini dilapisi oleh korpus spongiosum di bagian luarnya.
!edangkan uretra pada anita berukuran lebih pendek ('.8 cm) dibanding uretra pada pria. !etelah meleati diafragma urogenital, uretra akan bermuara pada orifisiumnya di antara klitoris dan vagina (vagina opening ). /erdapat m. spchinter urethrae yang bersifat volunter di baah kendali somatis, namun tidak seperti uretra pria, uretra pada anita tidak memiliki fungsi reproduktif.
&.
Etiologi Abses ginjal bisa disebabkan oleh bakteri yang berasal dari suatu infeksi yang
terbaa ke ginjal melalui aliran darah atau akibat suatu infeksi saluran kemih yang terbaa ke ginjal dan menyebar ke dalam jaringan ginjal. Abses dipermukaan gnjal (abses perinefrik) hampir selalu disebabkan oleh pecahnya suau abses didalam ginjal, yang menyebarkan infeksi kepermukaan dan jaringan disekitarnya. D.
Klasi'ikasi &enurut asuki Purnomo, abses ginjal dibedakan menjadi " yaitu : 2. Abses 7orteks 5injal7arbunken ginjal +mumnya disebabkan oleh penyebaran infeksi kuman stafilokokus aureus yang
menjalar secara hematogen dari fokus infeksi diluar sistem saluran kemih (antara lain kulit). ". Abses 7ortiko6medular &erupakan penjalaran infeksi secara ascending oleh bakteri E.coli, proteus, atau Klebsiella spp E.
Pato'isiologi
?ika bakteri masuk kedalam jaringan yang sehat, maka akan terjadi suatu infeksi. !ebagian sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi jaringan dan sel6sel yang terinfeksi. !el6sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh dalam melaan infeksi, bergerak kedalam rongga tersebut, dan setelah menelan bakteri, sel darah putih akan mati, sel darah putih yang mati inilah yang membentuk nanah yang mengisi rongga tersebut. Akibat penimbunan nanah ini, maka jaringan disekitarnya akan terdorong. ?aringan pada akhirnya tumbuh disekeliling abses dan menjadi dinding pembatas. Abses dalam hal ini merupakan mekanisme tubuh mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut.
Pat!(a)
akteri gram positif (staphylococcus aureus !treptococcus mutans) &engelurakan en%im hyaluronidase dan en%im koagulase &etusak jembatan antar sel /ranspor nutrisi antar sel terganggu ?aringan rusakmatinekrosis &edia bakteri yang baik ?aringan terinfeksi
reaksi peradangan peradangan
demam
!el darah putih mati ?aringan menjadi abses dan berisi pus
pembedahan
Pecah
luka insisi
@esiko infeksi
nyeri
=yeri hipertermi
F.
Tanda dan Gjala
a. -emam, menggigil. b. =yeri di punggung sebelah baah c. =yeri ketika berkemih, air kemih mengandung darah (kadang6kadang). G.
Pmriksaan Dagnostik a. 5ambaran @adiologi
?ika terjadi satu atau lebih abses kecil dalam parenkim, maka biasanya tidak ditemukan gambaran @ontgen yang khas. /api jika abses kecil ini bersatu membentuk suatu abses besar atau karbunkel, maka pada foto polos akan tampak pembesaran ginjal, dengan gambaran lemak perirenal di daerah tersebut suram. Pada keadaan ini jangan dikerjakan pielografi retrograde. !edangkan pemeriksaan pielografi intravena pada keadaan ini baru berarti jika fungsi ginjal cukup untuk memperlihatkan sistem kalik. -itemukan kompresi perpindahan letak atau obliterasi kalik6kalik yang disebabkan oleh abses
5ambar abses di ginjal kiri : terlihat air pockets di ginjal kiri.
5ambar menunjukkan mass yang besar di ginjal kiri dengan kantung udara multiple dan tidak adanya fungsi parenkim ginjal. b. ;/ !can abses ginjal ercak6bercak daerah segitiga pada fungsi ginjal yang menurun memancar ke dalam %ona (daerah) fungsi ginjal yang normal. eberapa dari daerah parenkim ginjal yang hipofungsi tersebut muncul sebagai daerah6daerah seperti garis yang memancar. Abses ginjal yang fokal, besar, dan terlihat berupa massa berdensitas rendah. Abses6abses kecil akan menambah (enhanced ) kontras. c. Pemeriksaan urinalisis &enunjukkan adanya piuria dan hematuri, kultur urine menunjukkan kuman penyebab infeksi, sedangkan pada pemeriksaan darah terdapat leukositossi dan laju endap darah yang meningkat. d. Pemeriksaan ultrasonografi &enunjukkan adanya cairan abses, tetapi pemeriksaan ini sangat tergantung pada kemampuan pemeriksa. e. Pemeriksaan ;/ scan -apat menunjukkan adanya cairan nanah. *.
Pnatalaksanaan !uatu abses harus diamati dengan teliti untuk mengidentifikasi penyebabnya,
terutama apabila disebabkan oleh benda asing, karena benda asing tersebut harus diambil. Apabila tidak disebabkan oleh benda asing, biasanya hanya perlu dipotong dan diambil absesnya, bersamaan dengan pemberian obat analgetik dan antibiotik. -rainase abses dengan menggunakan pembedahan diindikasikan apabila abses telah berkembang dari peradangan serosa yang keras menjadi tahap nanah yang lebih lunak. -rain dibuat dengan tujuan mengeluarkan cairan abses yang senantiasa diproduksi bakteri. Apabila menimbulkan resiko tinggi, misalnya pada area6area yang kritis, tindakan pembedahan dapat ditunda atau dikerjakan sebagai tindakan terakhir yang perlu dilakukan. Apabila disebabkan oleh bakteri !taphylococcus aureus, antibiotik antistafilokokus seperti fluclo
I.
Kom+likasi 7omplikasi mayor dari abses adalah penyebaran abses ke jaringan sekitar atau
jaringan yang jauh dan kematian jaringan setempat yang ekstensif. Pada sebagian besar bagian tubuh, abses jarang dapat sembuh dengan sendirinya, sehingga tindakan medis secepatnya diindikasikan ketika terdapat kecurigaan akan adanya abses. !uatu abses dapat menimbulkan konsekuensi yang fatal. ,.
E+idmiologi Amerika !erikat insiden abses ginjal berkisar 262# kasus per 2#.### penerimaan
rumah sakit. -engan tingkat kematian 2,8 sampai 28. B8 kasus terjadi pada laki6laki. &eskipun pada perempuan memiliki tingkat resiko yang sama tergantung faktor predisposisi. K.
Etik Lgal 2. !emua tindakan membuat klien untuk menjadi lebih baik dan tidak membahayakan diri
klien. ". &elakukan tindakan terbaik untuk klien dan keluarga '. &enatalaksanakan keadilan $. &emberikan pendidikan kesehatan kepada klien L.
Pran ad-okasi Pra(at Peran peraat adalah tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang yang memenuhi kualifikasi sehingga dibenarkan mempunyai kedudukan dalam suatu system pelayanan kesehatan (Pusdiknakes,2939), menurut -oheney (299") peran peraat terdiri dari: 2. ;are giverpemberi pelayanan a. &emperhatikan individu dalam konteks sesuatu kebutuhan klien. b. Peraat menggunakan nursing proses untuk mengidentifikasi
diagnosa
keperaatan, mulai dari masalah fisik (fisiologis) sampai masalah psikologis. c. Peran utama adalah memberikan pelayanan keperaatan kepada individu, keluarga, kelompok atau masyarakat sesuai diagnose keperaatan yang terjadi mulai dari ".
masalah yang bersifat sederhana sampai dengan komplek. ;lien advocatepembela pasien Peraat bertanggung jaab untuk membantu klien
dan
keluarga
dalam
menginterpretasi informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan memberikan informasi lain yang diperlukan untuk mengambil prsetujuan (inform consent) atas '.
tidakan keperaatan yang diberikan. ;onsellorkonseling a. /ugas utama peraat adalah mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat sakitnya.
b. Adanya pola interaksi ini merupakan dasar dalam merencanakan metode untuk meningkatkan kemampuan adaptasinya. c. 7onseling diberikan kepada individu atau keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan pengalaman masa lalu. d. Pemecahan masalah difokuskan pada masalah mengubah perilaku hidup sehat $.
(perubahan pola interaksi) Cducator pendidik a. Peran ini dilakukan pada klien, keluarga, tim kesehatan lain baik secara spontan (saat interaksi) maupun secara disiapkan. b. /ugas peraat adalah membantu mempertinggi k. pengetahuan dalam upaya meningkatkan kesehatan, gejala penyakit sesuai kondisi dan tindakan yang
8.
spesifik. c. -asar pelaksanaan peran adalah intervensi dalam =ursing care Planning. ;oordinatorkoordinator Peran peraat adalah mengarahkan , merencanakan, mengorganisasikan pelayanan dari semua tim kesehatan. 7arena klien menerima banyak pelayanan dari banyak profesional misalnya nutrisi maka aspek yang harus diperhatikan adalah jenis, jumlah, komposisi, persiapan, pengelolaan, cara memberikan, monitoring, motivasi edukasi
D.
dan sebagainya. ;ollaboratorkolaboras -alam hal ini peraat bersama klien, keluarga dan tim kesehatan lainnya berupaya mengidentifikasi pelayanan kesehatan yang diperlukan termasuk tukar pendapat terhadap pelayanan yang diperlukan klien, memberi dukungan, paduan keahlian dan
B.
ketrampilan dari berbagai profesional pemberi pelayanan kesehatan. ;onsultankonsultan Clemen ini secara tidak langsung berkaitan dengan permintaan klien dan informasi tentang tujuan keperaatan yang diberikan. -engan peran ini dapat dikatakan
3.
keperaatan adalah sumber informasi yang berkaitan dengan kondisi spesifik klien. ;hange agentperubah Clemen ini mencakup perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis dalam hubungan dengan klien dan cara pemberian keperaatan kepada klien.
KONSEP AS#*AN KEPERAATAN
A. Pngkajian 2. Pengkajian primer a. Airay atuk dengan atau tanpa sputum, penggunaan bantuan otot pernafasan,
b. c.
oksigen, dan lain6lain. reathing -yspnea saat beraktivitas, tidur sambil duduk atau dengan beberapa bantal ;irculation /ekanan darah, nadi, frekuensi jantung, irama jantung, bunyi nafas ronchi,
kuku pucat atau sianosis, edema. ". Pengkajian sekunder a. Aktivitasistirahat 7eletihan, insomnia, nyeri, gelisah b. Climinasi 5ejala penurunan berkemih, urine berarna pekat c. 0ntegritas ego Ansietas, stres, marah, takut, mudah tersinggung d. &akanancairan 7ehilangan nafsu makan, mual, muntah, penambahan secara signifikan e. ygiene 7eletihan selama aktivitas peraatan diri, penampilan kurang f. =eurosensori 7elemahan, pusing, letargi, perubahan perilaku dan mudah ter singgung g. =yerikenyamanan =yeri dada akut kronik, nyeri abdomen, gelisah h. 0nteraksi sosial Penurunan aktivitas yang biasa dilakukan B. Diagnosa K+ra(atan 2. =yeri akut berhubungan dengan agen injuri ". ipertermi berhubungan dengan proses penyakit '. @esiko infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat &. Intr-nsi K+ra(atan 2. =yeri berhubungan dengan agen injuri /ujuan : setelah dilakukan tindakan keperaatan diharapkan nyeri berkurang atau
hilang. 7riteria hasil : pasien mengungkapkan secara verbal rasa nyeri berkurang, pasien rileks, //> dalam batas normal. 0ntervensi : a. Ebservasi //>, lokasi dan intensitas nyeri b. erikan lingkungan yang nyaman c. -orong pasien menggunakan teknik manajemen relaksasi d. erikan obat analgetik ". ipertermi berhubungan dengan proses penyakit
/ujuan : setelah dilakukan tindakan keperaatan diharapkan hipertermi dapat teratasi 7riteria hasil : suhu tubuh pasien dalam batas normal 0ntervensi : a. Ebservasi //> terutama suhu tubuh pasien b. Lakukan kompres hangat c. Anjurkan klien banyak minum, minimal 3 gelashari d. 7olaborasi dalam pemberian antipiretik '. @esiko infekai berhubungan dengan pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat /ujuan : setelah dilakukan tindakan keperaatan tidak timbul adanya tanda dan gejala infeksi 7riteria hasil : tidak ada rubor, kalor, dolor, tumor, dan fungsiolaesa serta terjadi perubahan gaya hidup untuk mencegah infeksi 0ntervensi : a. Ebservasi tanda6tanda infeksidan peradangan b. /ingkatkan upaya pencegahan dengan cuci tangan yang baik c. Pertahankan teknik aseptik d. 7olaborasi dalam pemberian antibiotik