LIMFADENITIS
BAB 1 PENDAHULUAN
Kelenjar getah bening termasuk dalam susunan retikuloendotel, yang tersebar di seluruh tubuh. Kelenjar inimempunyai fungsi penting berupa barier atau filter terhadap kuman-kuman/bakteri-bakteri yang termasuk ke dalam badan dan barier pula untuk sel-sel tumor ganas (kanker). Disamping itu bertugas pula untuk membentuk sel-sel limfosit darah tepi. Limfadenitis adalah peradangan kelenjar getah bening (kelenjar limfe) regional dari lesi primer akibat adanya infeksi dari bagian tubuh yang lain. Streptokokus dan bakteri staphylooal adalah penyebab paling umum dari limfadenitis, meskipun !irus, proto"oa, rikettsiae, jamur, dan basil #$ juga dapat menginfeksi kelenjar getah bening. Streptokokus dan bakteri penyebab adalah pagar staphylooal limfadenitis %mum, meskipun !irus, proto"oa, rikettsiae, jamur, j amur, dan #$& juga dapat menginfeksi kelenjar getah bening. 'enyakit yang melibatkan kelenjar getah bening di seluruh tubuh termasuk mononuleosis, infeksi sitomegalo!irus, toksoplasmosis, dan bruellosis. ejala aal limfadenitis adalah pembengkakan kelenjar yang disebabkan oleh penumpukan airan jaringan dan peningkatan jumlah sel darah putih akibat akibat respon tubuh terhadap infeksi. 'embesaran kelenjar terjadi karena adanya hiperplasia limfoid dan terbentuknya tuberkel, kemudian terjadi granulasi kronis, di kelenjar terjadi nekrosis dan perkejuan. Kelenjar dapat membesar dan melekat satu dengan yang lainnya serta melekat dengan jaringan sekitarnya, kemudian terjadi perkejuan selanjutnya terbentuk abses.
BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 DEFINISI LIMFADENITIS
Limfadenitis adalah peradangan pada satu atau beberapa kelenjar getah bening. 'eradangan tersebut akan menimbulkan hiperplasia kelenjar getah bening hingga terasa membesar seara klinik. Kemunulan penyakit iniditandai dengan gejala munulnya benjolan pada saluran getah bening misalnya ketiak, leher dan sebagainya. Kelenjar getah bening yang terinfeksi akan membesar dan biasanya teraba lunak dan nyeri. Kadang-kadang kulit diatasnya tampak merah dan teraba hangat.
2.2 ETIOLOGI LIMFADENITIS
Limfadenitis bisa disebabkan oleh infeksi dari berbagai organisme yaitu bakteri,!irus, proto"oa, riketsia atau jamur. Streptokokus dan bakteri staphylooal adalah penyebab paling umum dari limfadenitis, meskipun !irus, proto"oa, rikettsiae, jamur, dan basil #$ juga dapat menginfeksi kelenjar getah bening. &iri khasnya, infeksi tersebut menyebar menuju kelenjar getah bening dari infeksi kulit, telinga, hidung, atau mata atau dari beberapa infeksi seperti infetious mononuleosis, infeksi ytomegalo!irus, infeksi streptooal, tuberulosis, atau sifilis. *nfeksi tersebut bisa mempengaruhi kelenjar getah bening atau hanya pada salah satu daerah pada tubuh.
2.3 EPIDEMIOLOGI LIMFADENITIS Dari studi di belanda terdapat +. kasus limfadenitis, 0 dirujuk kepada
subspesialis, 1.+0 membutuhkan biopsy dan .0 mngalami keganasan. Studi kedokteran keluarga di 2merika Serikat tiga dari +13 pasien limfadenitis yang mengalami komplikasi yang berat. 'enderita limfadenitis di 4S%' 5.2dam 6alik Sumatera %tara pada tahun + dengan rentang + 7 tahun, yaitu 89 dengan jenis kelamin terbanyak adalah anita. Dari hasil penelitian ini juga diperoleh baha sebagian besar limfadenitis ada mengalami gejala sistemik. $erdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan 1 orang memiliki pembesaran kelenjar berdiameter : +m, + orang memiliki pembesaran kelenjar yang multiple, 8 orang memiliki pembesaran kelenjar dengan konsistensi kenyal, orang memiliki pembesaran kelenjar tanpa disertai adanya ulkus, dan + orang memiliki pembesaran kelenjar tanpa disertai adanya nyeri.
2.4 PATOFISIOLOGI LIMFADENITIS
Gambar 1: Patofiio!o"i Limfa#$%iti
Kelenjar getah bening (K$) adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh. #ubuh kita memiliki kurang lebih sekitar kelenjar getah bening, namun hanya di daerah sub mandibular, ketiak atau lipat paha yang teraba normal pada orang sehat. #erbungkus kapsul fibrosa yang berisi kumpulan sel-sel pembentuk pertahanan tubuh dan merupakan tempat penyaringan antigen (protein asing) dari pembuluh-pembuluh getah bening yang meleatinya. 'embuluh-pembuluh limfe akan mengalir ke kelenjar getah bening sehingga dari lokasi kelenjar getah bening akan diketahui aliran pembuluh limfe yang meleatinya. ;leh karena dileati oleh aliran pembuluh getah bening yang dapat membaa antigen dan memiliki sel pertahanan tubuh maka apabila ada antigen yang menginfeksi maka kelenjar
getah bening dapat menghasilkan sel-sel pertahanan tubuh yang lebih banyak untuk mengatasi antigen tersebut sehingga kelenjar getah bening membesar.
'embesaran kelenjar getah bening dapat berasal dari penambahan sel-sel pertahanan tubuh yang berasal dari kelenjar getah bening itu sendiri seperti limfosit, sel plasma, monosit dan histiosit atau karena datangnya sel-sel peradangan (neutrofil) untuk mengatasi infeksi di kelenjar getah bening (limfadenitis), infiltrasi sel-sel ganas atau timbunan dari penyakit metabolite marophage (gauher disease). Dengan mengetahui lokasi pembesaran kelenjar getah bening maka kita dapat mengarahkan kepada lokasi kemungkinan terjadinya infeksi atau penyebab pembesaran kelenjar getah bening. $enjolan, bisa berupa tumor baik jinak atau ganas, bisa juga berupa pembesaran kelenjar getah bening. Kelenjar ini ada banyak sekali di tubuh kita, antara lain di ujudaerah leher, ketiak, dalam rongga dada dan perut, di sepanjang tulang belakang kiri dan kanan sampai mata kaki. Kelenjar getah bening berfungsi sebagai penyaring bila ada infeksi lokal yang disebabkan bakteri atau !irus.
Kelenjar getah bening (K$) adalah agregat nodular jaringan limfoid yang terletak sepanjang jalur limfe di seluruh tubuh. Sel dendritik membaa antigen mikroba dari epitel dan mengantarkannya ke kelenjar getah bening yang akhirnya dikonsentrasikan di K$.
Dalam K$ ditemukan peningkatan limfosit berupa nodus tempat proliferasi limfosit sebagai respons terhadap antigen.
b. S*t$m !imfati+,r$ir+-!ai !imfoit
Sirkulasi darah ada dibaah tekanan dan komponennya (plasma) masuk dinding kapiler yang tipis ke jaringan sekitar. &airan ini disebut airan interstisial yang membasahi semua jaringan dan sel. $ila airan ini tidak dikembalikan ke sirkulasi dapat terjadi edema, pembengkakan progresif yang dapat menganam nyaa. 5al itu tidak terjadi oleh karena airan dikembalikan ke darah melalui dinding !enul.
1. HE,t$m/at $+tra0aai !imfoit $eberapa tempat di endotel !asular dalam !enul poskapilar berbagai organ limfoid
terdiri atas sel khusus, gemuk dan tinggi yang disebut 5>?. Sel-selnya berlainan sekali
dengan sel endotel yang gepeng yang membatasi kapiler lainnya. Setiap organ limfoid sekunder, keuali limpa mengandung 5>?. 5>? mengekspresikan sejumlah besar molekul adhesi. Seperti sel endotel !asular lainnya, 5>? mengekspresikan &26 family selektin (selektin > dan '), family musin (ly&26- dan &D19) dan superfamily immunoglobulin (*&26-, *&26-+. *&26-1, ?&26- dan 62d&26-) beberapa molekul adhesi disebut adresin !asular, oleh karena berperan dalam mengarahkan ekstra!asasi berbagai populasi limfosit dalam resirkulasi ke organ limfoid khusus. 2. Homing atau trafficking 'ada keadaan normal terjadi lintas arus limfosit aktif terus menerus melalui kelenjar getah
bening, tetapi bila ada antigen masuk, arus limfosit dalam kelenjar getah bening akan berhenti sementara. Sel yang antigen spesifik akan ditahan dalam kelenjar getah bening. Dalam menghadapi antigen tersebut, kelenjar dapat membengkak seperti yang sering ditemukan pada infeksi. 5al tersebut merupakan hal yang esensial untuk respons imun yang efektif terhadap antigen asing. Limfosit enderung berimigrasi ke tempat-tempat yang selektif. 5oming mukosa adalah kembalinya sel limfoid reaktif imunologis ke asalnya di folikel mukosa. 5al tersebut terjadi melalui ikatan antara molekul adhesi dan kemokin, reseptor yang mengarahkan berbagai populasi limfosit ke jaringan limfoid khusus atau inflamasi yang disebut dengan reseptor homing . L-selektin atau &D+L adalah molekul pada permukaan limfosit yang berperan pada homing limfosit. 2dresin mukosa adalah salah satu adresin yang mengikat integrin pada sel # yang memilih homing di saluran erna. 4eseptor pada permukaan limfosit tersebut akan memberikan arah dan tujuan kembali ke plak peyer. Limfosit yang aalnya disensitasi oleh antigen di plak peyer akan diaktifkan dan memproduksi sel memori yang akan berimigrasi kembali ke tempat yang semula mensensitasinya.
2. 'LASIFI'ASI LIMFADENITIS
Sebagian besar kasus merupakan respon jinak terhadap infeksi lokal atau sistemik. Sebagian besar anak dengan limfadenitis menunjukkan keil, teraba ser!iks, ketiak, dan kelenjar getah bening inguinal. Kurang umum adalah pembesaran suboksipital atau postaurikular node. Suprakla!ikula, epitrohlear, dan poplitea kelenjar getah bening teraba jarang terjadi, seperti yang diperbesar node mediastinum dan perut.
Limfadenitis dapat mempengaruhi node tunggal atau sekelompok node (adenopati daerah) dan dapat unilateral atau bilateral. ;nset dan perjalanan limfadenitis mungkin akut, subakut, atau kronis. jenis lymphadenitis@ 1. L*m/)a#$%iti #i$bab+a% o!$) 0ir-:
*nfetious mononuleosis lymphadenitis &ytomegalo!irus (&6?) lymphadenitis 5erpes simpleA !irus lymphadenitis ?ariella-herpes "oster lymphadenitis ?ainia lymphadenitis 6easles lymphadenitis 5uman immunodefiieny !irus (5*?) lymphadnitis, ith and ithout sali!ary gland in!o!l!ement 5uman immunodefiieny !irus (5*?) lymphadnitis of sali!ary gland in!o!l!ement +. L*m/)a#$%iti #i$bab+a% o!$) ba+t$ri: Bon-speifi aterial lymphadenitis (ommon, non-speifi speies) &at-srath lymphadenitis ( Afipia felis) $aillary angiomatosis of lymph nodes ( Bartonella henselae and B. quintana) Lymphogranuloma !enereum lymphadenitis (Chlamydia trachomatis) Syphiliti lymphadenitis (Trapenosoma pallidum) Lymphadenitis of Chipple disease
1. L*m/)a#$%iti #i$bab+a% o!$) m*obat$ria: Mycobacterium tuberculosis lymphadenitis (#$) 2typial myobaterial lymphadenitis Mycobacterium avium-intracellulare lymphadenitis Mycobacterium leprae lymphadenitis 6isellaneous myobaterial lymphadenitis
9. L*m/)a#$%iti #i$bab+a% o!$) (am-r Cryptococcus lymphadenitis Histoplasma lymphadenitis Coccidioidomycosis lymphadenitis Pneumocystis lymphadenitis
&. L*m/)a#$%iti #i$bab+a% o!$) /rotooa
Tooplasma lymphadenitis !eishmania lymphadenitis "ilaria lymphadenitis
. Ot)$r 6alaioplakia (most ommon in the mesenteri lymph nodes) 2. MANIFESTASI 'LINIS LIMFADENITIS
Kelenjar getah bening yang terserang biasanya akan membesar dan jika diraba terasa lunak dan nyeri, selain itu gejala klinis yang timbul adalah demam, nyeri tekan, dan tanda radang. Kulit di atasnya terlihat merah dan terasa hangat, pembengkakan ini akan menyerupai daging tumbuh atau biasa disebut dengan tumor. Dan untuk memastikan apakah gejala-gejala tersebut merujuk pada penyakit limfadenitis maka perlu adanya pengangkatan jaringan untuk pemeriksaan di baah mikroskop. Limfadenitis pada taraf parah disebut limfadenitis kronis. Limfadenitis ini terjadi ketika penderita mengalami infeksi kronis, misal pada kondisi ketika seseorang dengan faringitis kronis akan ditemukan pembesaran kelenjar getah bening leher (limfadenitis). 'embesaran di sini ditandai oleh tanda radang yang sangat minimal dan tidak nyeri. 'embesaran kronis yang spesifik dan masih banyak di *ndonesia adalah akibat tuberkulosa. Limfadenitis tuberkulosa ini ditandai oleh pembesaran kelenjar getah bening, padat/keras, multiple dan dapat berhubungan satu sama lain. Limfadenitis tuberulosa pada kelenjar getah bening dapat menjadi besar dan berhubungan sehingga leher penderita itu bias disebut seperti bull nek. 'ada keadaan seperti ini kadang-kadang sulit dibedakan dengan limfoma malignum. Limfadenitis tuberkulosa diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan histopatologi, terutama yang tidak disertai oleh tuberkulosa paru.
2.5 ANAMNESIS LIMFADENITIS a. '$!-)a% Utama @
'embengkakan Kelenjer di bagian baah 4egio Supra &la!iula Dekstra. $engkaknya sebesar telur puyuh , lunak serta nyeri bila di tekan. b. '$!-)a% /$%*$rta dari limfadenitis ialah @ •
2danya luka perih berdenyut biasanya munul pada daerah sellulitis
•
2noreksia
•
6alaise
•
6enggigil dan demam 18,3 - 9&.
•
#akikardia
•
#erdapat garis merah pada kulit mulai dari luka sampai ke limfonodi regional, biasanya meluas dan lunak akibat keterlibatan limfatik.
•
2dakah batuk, nyeri tenggorokan dan ruam.
'enurunan berat badan, demam, keringat malam adalah gejala dari limfoma. . 6i7a*at /$%*a+it
2danya peradangan tonsil (amandel) sebelumnya mengarahkan kepada infeksi oleh streptokokus. 2danya infeksi gigi dan gusi dapat mengarahkan kepada infeksi bakteri anaerob. #ransfusi darah sebelumnya dapat mengarahkan kepada &itomegalo!irus, >pstein $arr ?irus atau 5*?. #. 6i7a*at Obat, Obata%
4iayat obat-obatan@ fenitoin dan isonia"id. $. 6i7a*at /$+$r(aa% #a% /$r(a!a%a% 'aparan terhadap infeksi / kontak sebelumnya kepada orang dengan infeksi saluran nafas atas, faringitis oleh Streptoous, atau tuberulosis turut membantu mengarahkan penyebab limfadenitis. 4iayat perjalanan atau pekerjaan, misalnya perjalanan ke daerahdaerah di 2frika dapat mengakibatkan penyakit #ripanosomiasis, orang yang bekerja dalam hutan dapat terkena #ularemia. 2.8 PEME6I'SAAN FISI' LIMFADENITIS
'ada pemeriksaan fisik limfadenitis harus diatat ada tidaknya nyeri tekan, kemerahan, hangat pada perabaan, dapat bebas digerakkan atau tidak dapat digerakkan, 2pakah ada fluktuasi, konsistensi apakah keras atau kenyal. 'asien tampak sakit ringan atau berat , demam, dan pada kulit adakah lesi misalnya selulitis, abses, melanoma. 'eriksa dimana kelenjer getah bening yang membesar @ 6isalnya di bagian baah 4egio Supra &la!iula Dekstra, K$ di ser!ikal, aksilaris, inguinal, dll. •
•
%kuran@ Bormal bila diameter , m (pada lipat paha E,m dikatakan abnormal). Byeri tekan@ %mumnya diakibatkan peradangan atau proses perdarahan.
•
Konsistensi@ Keras seperti batu mengarahkan kepada keganasan, padat seperti karet mengarahkan kepada limfomaF lunak mengarahkan kepada proses infeksiF fluktuatif mengarahkan telah terjadinya abses/pernanahan.
•
'enempelan@ $eberapa Kelenjar etah $ening yang menempel dan bergerak bersamaan bila digerakkan. Dapat akibat tuberkulosis, sarkoidosis keganasan. 'embesaran K$ leher bagian posterior terdapat pada infeksi rubela dan
mononukleosis. 'ada pembesaran K$ oleh infeksi !irus, K$ umumnya bilateral (dua sisikiri/kiri dan kanan), lunak dan dapat digerakkan. $ila ada infeksi oleh bakteri, kelenjar biasanya nyeri pada penekanan, baik satu sisi atau dua sisi dan dapat fluktuatif dan dapat digerakkan. 2danya kemerahan dan suhu lebih panas dari sekitarnya mengarahkan infeksi bakteri dan adanya fluktuatif menandakan terjadinya abses. $ila limfadenitis disebabkan keganasan, tanda-tanda peradangan tidak ada, K$ keras dan tidak dapat digerakkan (terikat dengan jaringan di baahnya). 'ada infeksi oleh mikobakterium pembesaran kelenjar berjalan mingguan-bulanan, alaupun dapat mendadak, K$ menjadi fluktuatif dan kulit diatasnya menjadi tipis, dan dapat peah. 2danya tenggorokan yang merah, berak-berak putih pada tonsil, bintik-bintik merah pada langit-langit mengarahkan infeksi oleh bakteri streptokokus. 'embengkakan pada jaringan lunak leher (bull nek) mengarahkan kepada infeksi oleh bakteri difteri. Garingitis, ruam-ruam dan pembesaran limpa mengarahkan kepada infeksi epstein barr !irus. 2danya radang pada selaput mata dan berak koplik mengarahkan kepada ampak.
2.19 PEME6I'SAAN PENUNANG LIMFADENITIS
. Hai! Laboratori-m /a#a !imfa#$%iti : Lekositosis biasanya tanpa perubahan. 'ada akhirnya, kultur darah menjadi positif, umumnya spesies stafilokokus atau streptokokus. 'emeriksaan kultur dan sensiti!itas pada eksudat luka atau pus dapat membantu pengobatan infeksi. +. P$m$ri+aa% Mi+robio!o"i
'emeriksaan mikrobiologi yang meliputi pemeriksaan mikroskopis dan kultur. Spesimen untuk mikrobiologi dapat diperoleh dari sinus atau biopsi aspirasi. Dengan pemeriksaan ini kita dapat memastikan adanya mikroorganisme pada spesimen. Kultur (ontoh dikirim ke laboratorium dan diletakkan pada kultur medium yang membiarkan mikroorganisme untuk berkembang) kemungkinan diperlukan untuk memastikan diagnosa dan untuk mengidentifikasikan organisme penyebab infeksi. 3. U!trao%o"rafi ;USG<
%S merupakan salah satu teknik yang dapat dipakai untuk mengetahui ukuran, bentuk, dan gambaran mikronodular. %S juga dapat dilakukan untuk membedakan penyebab pembesaran kelenjar (infeksi, metastatik, lymphoma, atau reaktif hiperplasia). 4. Bio/i
$iopsi adalah pengambilan sejumlah keil jaringan dari tubuh manusia untuk pemeriksaan patologis mikroskopik. $iopsi 2spirasi
'asien yang menjalani GB2$ umumnya dideteksi memiliki massa jaringan lunak di baah permukaan kulit atau mukosa selama pemeriksaan klinis. 6assa leher dapat dideteksi dengan teknik ini. Karena massa yang dalam sulit dibiopsi, GB2$ dapat sangat membantu.
•
Kegagalan untuk mengeil setelah 9- minggu dapat menjadi indikasi untuk dilaksanakan biopsi K$.
•
$iopsi dilakukan terutama bila terdapat tanda dan gejala yang mengarahkan kepada keganasan.
•
K$ yang menetap atau bertambah besar alau dengan pengobatan yang adekuat mengindikasikan diagnosis yang belum tepat.
&. =T Sa%
San adalah mesin A-ray yang menggunakan komputer untuk mengambil gambar tubuh untuk mengetahui apa yang mungkin menyebabkan limfadenitis. san dapat digunakan untuk membantu pelaksanaan biopsi aspirasi kelenjar limfe intratoraks dan
intraabdominal. San dapat mendeteksi pembesaran K$ ser!ikalis dengan diameter mm atau lebih.
2.11 PENATALA'SANAAN LIMFADENITIS
'enatalaksanaan yang spesifik pada Limfadenitis #idak ada. Limfadenitis dapat terjadi setelah terjadinya infeksi melalui kulit atau infeksi lainnya yang disebabkan oleh bakteri seperti streptoous atau staphyloous. #erkadang juga dapat disebabkan oleh infeksi seperti tuberulosis atau cat scratch disease ($artonella). ;leh karena itu, untuk mengatasi Limfadenitis adalah dengan mengeliminasi penyebab utama infeksi yang menyebabkan Limfadenitis. Limfadenitis biasanya ditangani dengan mengistirahatkan ekstremitas yang bersangkutan dan pemberitan antibioti, penderita limdafenitis mungkin mengalami pernanahan sehingga memerlukan insisi dan penyaliran. Limfadenitis spesifik, misalnya oleh jamur atau tuberulosis, biasanya memerlukan biopsi atau biakan untuk menetapkan diagnosis. 'engobatan sesuai gejala harus dilakukan untuk menegah terjadinya komplikasi. 'engobatan gejala harus dimulai segera seperti pemberian@
-
2nalgesik (penghilang rasa sakit) untuk mengontrol nyeri 2ntipiretik dapat diberikan untuk menurunkan demam 2ntibiotik untuk mengobati setiap infeksi sedang sampai berat ;bat anti inflamasi untuk mengurangi peradangan Kompres dingin untuk mengurangi peradangan dan nyeri ;perasi mungkin diperlukan untuk mengeringkan abses. 5indari pemberian aspirin pada anak karena dapat meningkatkan risiko sindrom 4eye
pada anak. Kasus limfadenitis mesenterika ringan, tanpa komplikasi dan disebabkan oleh !irus biasanya hilang dalam beberapa hari atau minggu. #ata laksana pembesaran kelenjar getah bening leher didasarkan kepada penyebabnya. $anyak kasus dari pembesaran kelenjar getah bening leher sembuh dengan sendirinya dan tidak membutuhkan pengobatan apa pun selain dari obser!asi. Kegagalan untuk mengeil setelah 9- minggu dapat menjadi indikasi untuk dilaksanakan biopsy kelenjar getah bening. $iopsy dilakukan bila terdapat tanda dan gejala yang mengarahkan kepada keganasan, kelenjar getah bening yang menetap atau bertambah besar dengan pengobatan yang tepat, atau diagnosis belum dapat ditegakkan. Seara umum pengobatan Limfadenitis yaitu @
2. 'engobatan dilakukan dengan tuberkulositik.bila terjadi abses,perlu dilakukan aspirasi dan bila tidak berhasil, sebaiknya dilakukan insisi serta pengangkatan dinding abses dan kelenjar getah bening yang bersangkutan. $. 'embesaran kelenjar getah bening biasanya disebabkan oleh !irus dan sembuh sendiri, alaupun pembesaran kelenjar getah bening dapat berlangsung mingguan. 'engobatan pada infeksi kelenjar getah bening oleh bakteri (limfadenitis) adalah anti-bioti oral hari dengan pemantauan dalam + hari pertama f!-!o>ai!!i% dosis @ + mg/kg$$ 9 kali sehari. $ila ada reaksi alergi terhadap antibioti golongan peniillin dapat diberikan $/)a!$>i% dengan dosis @ + mg/kg$$(dosis maksimal mg) 1 kali sehari atau $r*t)rom*i% mg/kg$$ (dosis maksimal @ mg) 1 kali sehari. &. $ila penyebab limfadenopati adalah myobaterium tuberulosis maka diberikan obat anti tuberulosis selama H-+ bulan. 'erhimpunan Dokter 'aru *ndonesia ('D'*) mengklasifikasikan limfadenitis #$ kedalam #$ di luar paru dengan paduan obat +45I>/45. $ritish #horai Soiety 4esearh &ommittee and &ompbell ($#S4&&) merekomendasikan pengobatan selama H bulan dalam regimen +45>/845.
2.12 PEN=EGAHAN LIMFADENITIS
Limfadenitis dapat terjadi setelah terjadinya infeksi melalui kulit atau infeksi lainnya yang disebabkan oleh bakteri seperti streptoous atau staphyloous. #erkadang juga dapat disebabkan oleh infeksi seperti tuberulosis atau cat scratch disease ($artonella). Kesehatan umum yang baik dan kebersihan sangat membantu dalam penegahan infeksi yang mendasari limfadenitis.
2.13 'OMPLI'ASI LIMFADENITIS 1. P$mb$%t-+a% ab$
2bses adalah suatu penimbunan nanah, biasanya terjadi akibat suatu infeksi bakteri.
menegah penyebaran infeksi lebih lanjut.
2. S$/i ;$/ti+$mia ata- +$ra-%a% #ara)<
Sepsis adalah kondisi medis yang berpotensi berbahaya atau menganam nyaa, yang ditemukan berhubungan dengan infeksi yang diketahui atau diurigai.
3. Fit-!a ;t$r!i)at #a!am !imfa#$%iti *a%" #i$bab+a% o!$) TB=<
Limfadenitis tuberkulosa ini ditandai oleh pembesaran kelenjar getah bening, padat/keras, multiple dan dapat berkonglomerasi satu sama lain. Dapat pula sudah terjadi perkijuan seluruh kelenjar, sehingga kelenjar itu melunak seperti abses tetapi tidak nyeri. 2pabila abses ini peah ke kulit, lukanya sulit sembuh oleh karena keluar seara terus menerus sehingga seperti fistula. Gistula merupakan penyakit yang erat hubungannya dengan immune system / daya tahan tubuh setiap indi!idual.
2.14 P6OGNOSIS LIMFADENITIS
'rognosis untuk pemulihan adalah baik jika segera diobati dengan pengobatan yang tepat. Dalam kebanyakan kasus, infeksi dapat dikendalikan dalam tiga atau empat hari. Bamun, dalam beberapa kasus mungkin diperlukan aktu beberapa minggu atau bulan untuk pembengkakan menghilang, panjang pemulihan tergantung pada penyebab infeksi. 'engobatan yang tidak tuntas dapat menyebabkan resistensi dan septikemia. 2.1& DIAGNOSIS BANDING LIMFADENITIS
berdasarkan penyebab timbulnya peradangan pada kelenjar getah bening ada pada tabel di baah ini F ambar 1 @ Diagnosa banding berdasarkan penyebab timbul limfadenitis Diagnosis banding berdasarkan adanya benjolan @ . ondongan @ pembesaran kelenjar parotitis akibat infeksi !irus, sudut rahang baah dapat menghilang karena bengkak +. Kista duktus tiroglosus @ berada di garis tengah dan bergerak dengan menelan 1. Kista dermoid @ benjolan di garis tengah dapat padat atau berisi airan 9. 5emangioma @ kelainan pembuluh darah sehingga timbul benjolan berisi jalinan pembuluh darah, berarna merah atau kebiruan.
BAB 3 'ESIMPULAN
Seorang anita +9 tahun mengeluh adanya pembengkakan kelenjar di leher bagian baah regio supra la!iula dekstra. $engkaknya sebesar telur puyuh, lunak serta nyeri bila ditekan, badanya sering terasa hangat dan merasa lemah, selera makan berkurang. Dari data yang diperoleh, diduga anita tersebut menderita limfadenitis yaitu suatu peradangan pada kalenjar getah bening yang disebabakan oleh adanya infeksi mikroorganisme. 'engobatan sesuai gejala harus dilakukan untuk menegah terjadinya komplikasi, 'engobatan gejala harus dimulai segera seperti pemberian@
-
2nalgesik (penghilang rasa sakit) untuk mengontrol nyeri 2ntipiretik dapat diberikan untuk menurunkan demam 2ntibiotik untuk mengobati setiap infeksi sedang sampai berat ;bat anti inflamasi untuk mengurangi peradangan Kompres dingin untuk mengurangi peradangan dan nyeri
%ntuk mengidentifikasi mikroorganisme penyebab limfadenitis tersebut maka perlu dilakukan beberapa pemeriksaan penunjang seperti biopsi dan kultur. 'enetalaksanaan yang sesuai untuk anita tersebut adalah @ a.
ai!!i% dosis @ + mg/kg$$ 9 kali sehari. $ila ada reaksi alergi terhadap antibioti golongan peniillin dapat diberikan $/)a!$>i% dengan dosis @ + mg/kg$$(dosis maksimal mg) 1 kali sehari atau $r*t)rom*i% mg/kg$$ (dosis maksimal @ mg) 1 kali sehari.
b. $ila disebabkan oleh !irus maka ukup dengan istirahat dan diberikan !itamin untuk meningkatakan imunitas tubuh. .
$ila penyebab limfadenopati adalah myobaterium tuberulosis maka diberikan obat anti tuberulosis selama H-+ bulan. limfadenitis #$ kedalam #$ di luar paru dengan paduan obat +45I>/45.
DAFTA6 PUSTA'A
. 2nonim. +. Sollen Lymph Bodes. (http@//.mayolini.om/print/sollen-lymphnodes/DS33/6>#5;DJprintDS>*;BJall Accessed on Mei $% th & $'().) $. Barata*id+a+a. ,. & engganis /ris. $'($. /munologi 0asar& 1a2arta& Balai Penerbit "3/ 1. leadle, rlangga, .(++).Lymphadenitis. from http@//emediine.medsape.om/artile/H33o!er!ie,+ mei +1 H. 4.Sjamsuhidajat, dkk. +. $uku 2jar *lmu $edah->disi 1. &. 5al.9 . Sambandan et al. Cervical !ymphadenopathy- A evie*. Department of 6ediine, *ndia. . #ierney, Larene 6., et al. Diagnosis dan #erapi Kedokteran 'enyakit Dalam $uku +.