1
BAB I PENDAHULUAN
Secara Fisiologi, Fisiologi, pergerakan pergerakan bola mata dipersarafi dipersarafi oleh 3 serat saraf yang mengatur mengatur pergerakan otot-otot mata, yaitu saraf okulomotorius (nervus III), saraf trokhlearis (nervus IV), dan saraf abdusen (nervus VI) Saraf-saraf tersebut memiliki fungsi spesifik pada tiap otot-otot pergerakan mata !danya gangguan pada salah satu saraf tersebut dapat menyebabkan penglihatan ganda (diplopia), defiasi mata, dan kelainan pergerakan bola mata" Serat Serat saraf abdusen abdusen (nervu (nervuss VI)
memili memiliki ki tugas tugas mensar mensarafi afi aktivita aktivitass otot otot rektus rektus
lateralis #tot ini akan mengatur pergerakan bola mata menu$u daerah temporal Saat saraf ini mengalami kelemahan, akan menyebabkan gagalnya mata untuk abduksi% Sedangkan $ika lumpuh, akan ter$adi paralisis otot rektus lateralis yang kemudian akan menyebabkan mata berdeviasi ke dalam pada tatapan primer (melihat lurus kedep kedepan) an) dan dan tida tidak k dapat dapat diab diabduk duksi si &ata &ata yang yang $uli $uling ng ke dala dalam m dise disebut but $uga $uga strabismu strabismuss konvergen (esotropia (esotropia) ) 'ntuk mengkompensas mengkompensasii hal ini, akan ditemukan pasien dengan postur kepala menengok ke sisi otot yang paresis3 !ngka !ngka kasus kasus ganggua gangguan n nervus nervus VI ini merupak merupakan an yang tertin tertinggi ggi dibandi dibandingk ngkan an gangguan serat saraf yang lain angguan saraf abdusen biasanya merupakan temuan terisolasi dan paling sering disebabkan oleh tumor atau lesi vaskuler angguan ini $uga dapat disebabkan oleh meningitis, dan perdarahan subaraknoid, serta akibat peningkatan tekanan intracranial *elumpuhan abdusen dapat diatasi dengan oklusi mata yang lumpuh atau dengan prisma, penyuntikan toksin botolinum tipe ! ke dalam otot rektus medialis antagonis mungkin bermanfaat secara simptomatik, namun tindakan bedah pada otot rekrus medialis, termasuk reseksi rektus lateralis dan reseksi rektus medialis, biasa dilakukan+
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi nervus abdusent dan isio!o"i #er"era$an bo!a mata
ergerakan bola mata dimediasi oleh 3 macam otot, yang menerima inervasi motoric dari dari saraf saraf kranial kranialis is okulomo okulomotor tor (nervu (nervuss III), III), trokle trokleari ariss (nervu (nervuss IV), IV), dan abdusen abdusen (nervus VI) " #tot rektus rektus medial, medial, dipersaraf dipersarafii oleh nervus nervus III, berfungsi berfungsi sebagai sebagai adduktor adduktor % #tot rektus rektus lateral, lateral, dipersar dipersarafi afi oleh nervus nervus VI, VI, berfungsi berfungsi sebagai sebagai abduktor abduktor 3 #tot rektus rektus superior, superior, dipersarafi dipersarafi oleh oleh nervus III, III, berfungsi berfungsi untuk untuk elevasi, elevasi, adduksi, adduksi, dan intorsi #tot rektus rektus inferior inferior,, dipersarafi dipersarafi oleh oleh nervus III, III, berfungsi berfungsi untuk depresi, depresi, adduksi, adduksi, dan ekstorsi + #tot oblikus oblikus superior, superior, dipersar dipersarafi afi oleh nervus IV, IV, berfungs berfungsii untuk depresi, depresi, intorsi, intorsi, dan abduksi . #tot oblikus oblikus inferior inferior,, dipersarafi dipersarafi oleh oleh nervus III, III, berfungsi berfungsi untuk untuk elevasi, elevasi, ekstorsi, ekstorsi, dan abduksi. /uklei nervus okulomotor dan troklearis terletak ditegmentum mesensefali, sedangkan nucleus nervus abdusen terletak dibagian tegmentum pontis di bagian ba0ah dasar ventrikel ke empat Serabut radicular saraf kranial ketu$uh (nervus fasialis) melingkari nucleus nervus abdusens di lokasi ini Serabut radikuler nervus abdusen ber$alan ke pons dan keluar dari batang batang otak di taut pontomedularis /ervus abdusen kemudian ber$alan di sepan$ang permukaan ventral pons di lateral arteri basilaris, menembus dura, dan bergabung dengan deng an saraf lain ke otot-otot mata di sinus kavern kavernosu osus s 1idala 1idalam m sinus, sinus, nervus nervus krania kranialis lis III, III, IV, IV, dan VI memili memiliki ki hubunga hubungan n spesial yang erat dengan cabang pertama dan kedua nervus trigeminus, serta arteri carotis interna (gambar ") Selain itu, nervus ne rvus di sinus kavernosus terletak sangat dekat dengan bagian lateral dan superior superior sinus sfenoidali sfenoidaliss dan sinus etmoidalis etmoidalis ambar %
3
ambar 3 menggambarkan ker$a masing-masing otot mata pada enam arah tatapan mata diagnostic3
ambar " /ervus okulomotor, okulomotor, troklearis, troklearis, dan abdusen #tot ocular
ambar % er$alanan saraf ke otot-otot ekstraokuler2 tampak dorsal
4
ambar 3 1iagram posisi mata pada posisi . tatapan diagnostic
2.2. Etio#ato"enesis
erdapat + tempat yang potensial ter$adi lesi pada /VI yaitu lesi tingkat nukleus atau fasikulus, lesi tingkat subarakhnoid4 basiler, lesi tingkat puncak petrosus, lesi tingkat sinus kavernosus dan orbita5 2.2.1. Lesi tin"$at Nu$!eus dan %asi$u!us
6esi pada tingkat ini menyebabkan kelainan hori7ontal ga7e ipsilateral, sering bersamaan dengan parese fasialis perifer sebagian bagian dari ge$ala klinis 6esi sering bersamaan dengan kelainan intraparenkimal batang otak seperti neoplas neoplasma, ma, infeks infeksi, i, kompre kompresi si inflam inflamasi asi Sebagai Sebagai tambah tambahan an lesi lesi metabo metabolit lit
5
8erni 8e rnicke cke *orsak *orsakoff off sindrom sindromaa sering sering $uga $uga melibat melibatkan kan nukleu nukleuss /VI, /VI, &S adala adalah h peny penyeba ebab b lain lainny nyaa yang yang seri sering ng meli melibat batka kan n /VI /VI tingk tingkat at nukl nukleus eus Sindroma Foville adalah suatu sindroma yang ditandai dengan defisit gerakan abduksi abduksi,, hori7o hori7ontal ntal ga7e ga7e dan kelemah kelemahan an fasial fasialis, is, kehilan kehilangan gan pengeca pengecapan, pan, analgesia fasialis, horner sindroma, ketuliaan ipsilateral Sindroma 9aymond adalah suatu kombinasi parese /VI dengan hemiplegi kontralateral, sebagai akibat akibat kete keterl rlib ibat atan an trak traktu tuss pira pirami mida dali liss yang yang berd berdek ekat atan an denga dengan n /VI /VI Sind Sindro roma ma &ill &illar ardd-u ubl bler er adala adalah h komb kombin inas asii defi defisi sitt abduk abduksi si hemip hemiple legi gi kontralateral, parese fasialis ipsilateral Struktur yang dikenal adalah fasikulus /VI, piramidalis dan fasikulus /VI 2.2.2. Lesi Tin"$at Basi!er&subara$'noid
ada kelain kelainan an di meninge meningeal al basili basiliss sepert sepertii infeks infeksii :;, :;, $amur, $amur, bakteri bakteri,, meningitis karsinomatos atau invasi langsung tumor dari sinus, fosa posterior, nasofaring, sifilis meningovaskuler, sarkoidosis, uillain-:arre Syndrome dan herpes 7oster 1ilatasi 1ilatasi aneurisma, aneurisma, ektasia ektasia ! basilaris basilaris dapat menyebabkan kelainan kelainan otak multiple multiple eningkatan eningkatan tekanan intrakranial intrakranial oleh sebab apa sa$a dapat mengganggu /VI tingkat ini atologis yang sama ter$adi pada traksi servikal, trauma, manipulasi neurosurgery dan neurosurgery dan lumbal punksi 2.2.(. Lesi Tin"$at Petrosus
!da penyebab utama kerusakan di puncak ospetrosus " &astoi &astoidit ditis is atau atau infeks infeksii telinga telinga tengah tengah dapat dapat menyebab menyebabkan kan peradan peradangan gan difus ospetrosus dan trombosis sinus petrosus e$ala klinis berupa nyeri telinga yang hebat dengan kombinasi parese /VI, VII, VIII dan kadang V Sindroma ini dikenal dengan sindroma radenigo % rombosis sinus lateralis oleh karena mastoiditis menyebabkan peningkatan intrakrania intrakraniall yang hebat akibat gangguan drainase vena serebral serebral arese /VI dapat akibat langsung maupun tidak langsung
6
3 *ars *arsin inom omaa /aso /asofa fari ring ng atau atau tumo tumorr sinu sinuss para parana nasa sal, l, meta metast stas asee dapat dapat menginfiltrasi fisura-fisura di basis kranii dengan parese /VI yang tidak nyeri :ila disertai hilangnya sekresi air mata dengan4 tanpa kelainan /V% harus diduga proses di sphenopalatina arese /VI ransient :enigna dapat ter$adi menyusul infeksi pada anak e$ala biasanya membaik setelah beberapa minggu
2.2.). Lesi Tin"$at Sinus Kavernosus
6esi tingkat ini sering disebabkan oleh lesi vaskuler seperti fistula karotico kaverno kavernosus sus,, dural dural shunt, shunt, aneuri aneurisma sma intrak intrakaver avernos nosa, a, iskhem iskhemik, ik, inflam inflamasi asi infeksius4noninfeksius, neoroplasma dapat melibatkan /VI bersamaan saraf otak lain *ombinasi disfungsi okulosimpatetik dan defisit abduksi ipsilateral selalu selalu menun$ menun$ukka ukkan n lesi lesi sinus sinus kaverno kavernosus sus romb rombosi osiss sinus sinus kavern kavernosu osuss merupakan komplikasi sepsis dari infeksi kulit 0a$ah atas dan sinus paranasal !neurisma intrakavernosa ! *arotis sering ter$adi pada 0anita usia lan$ut dengan hipertensi :ila dilatasi ter$adi di segmen depan dari pinggir sinus dapat menyebabkan edema palpebra, eksopthalmus, kebutaan dan lesi /III dengan nyeri yang hebat :ila lesi di posterior sinus akan ter$adi iritasi /VI dengan rasa nyeri dan parese /VI :ila ruptur aneurisma ke dalam sinus akan ter$adi ter$adi eksopthalmus eksopthalmus pulsatif pulsatif yang unilateral unilateral Ini disebut Fistula Fistula *arotico *arotico kavernosa 1apat $uga ter$adi pada fraktur basis kranii yang merobek karotis ditingkat sinus kavernosa
6esi /VI di orbita yang terisolasi sangat $arang ter$adi elah dilaporkan paralysis /VI orbita setelah anestesi dental arese /VI bersama /III, IV, IV, VI di fisura fisura orbit orbitali aliss superi superior or dapat dapat disebab disebabkan kan oleh oleh infilt infiltras rasii karsin karsinoma oma
7
nasofaring, tumor benigna di orbita dengan visual loss, proptosis, diplopia yang kronik progresif 6esi di fisura orbitalis superior atau intrakranial tepat belakang fisura $arang menyebabkan kelumpuhan saraf tanpa atau dengan proptosis ringan 6esi di orbita cenderung menyebabkan proptosis sebagai ge$ala utama
2.(. ,aniestasi K!inis
&anifestasi klinis pada lesi nervus VI adalah -
#rthop #rthophor horia ia pada posisi posisi primer primer !pabi !pabila la melirik melirik ke arah sisi sisi lesi, lesi, maka abduksi abduksi tidak tidak bisa dilakukan oleh mata pada sisi lesi &isalnya pada gambar di ba0ah, yang yan g mana terdapat lesi di kanan, terlihat mata kanan tidak bergerak ke arah kanan%
ambar #rtophoria dan esotrophia kiri -
1ipl 1iplop opia ia bino binokul kuler er (me (memb mbur uruk uk pada pada $ara $arak k $auh) $auh)
-
enu enurrunan unan peng pengli liha hattan
-
/yeri
-
e$a e$ala la lain lain menur menurut ut kaus kausany anya, a, seper seperti ti penur penurun unan an pende pendeng ngar aran an akib akibat at mast mastoid oidit itis is,, vaskulitis, tanda-tanda trauma 2.). Pemeri$saan Penun-an" emeriksaan emeriksaan 6aboratorium 6aboratorium ;:;, kadar glukosa, glukosa,
la$u la$u endap darah darah (erythrocyte sedimentation rate) di$umpai rate) di$umpai meningkat pada proses
8
infl inflam amas asii akut akut dan kroni kronis, s, keru kerusa saka kan n $ari $aring ngan an (nek (nekro rosi sis) s),, penya penyaki kitt kolage kolagen, n, rheumatoid, malignansi, dan kondisi stress fisiologis (misalnya kehamilan) emeri riks ksaa aan n 9adi 9adiol olog ogii ;;-Scan Scan,, &9I, &9I, lumbal lumbal punctu puncture re,, dan cerebral eme angiography angiography 2.*. Dia"nosa Bandin"
- iant ;ell !rteritis iant ;ell !rteritis merupakan peradangan arteri temporal atau arteri cranial iant ;ell !rteritis umumnya berhubungan dengan polymyalgia dengan polymyalgia rheumatic rheumatic *arakteristik dari penyakit ini antara lain a 'mur 'mur = +> +> ta tahun hun b #nset dia0ali oleh sakit kepala yang terlokalisir c *ekakuan *ekakuan arteri arteri temporal temporalis is atau atau penurunan penurunan denyut denyut arteri arteri temporali temporaliss d 6a$u 6a$u endap endap dara darah h = +> +> mm4 mm4h h e ada biopsi biopsi arteri arteri ditemuka ditemukan n infiltrasi infiltrasi sel mononucle mononuclear ar dengan dengan peradangan peradangan granulomatosa &anifestasi klinisnya adalah lemas, demam, sakit kepala, penglihatan kabur atau ganda, ganda, sakit sakit pada sendi sendi proksi proksimal mal yang yang simetr simetris is (rahan (rahang), g), namun namun manife manifesta stasi si bervariasi sesuai dengan lokasi inflamasi? - Fraktur #rbita Fraktur orbita biasanya mengikuti trauma midfacial enampakan klinis yang paling sering di$umpai adalah ekimosis periokular dan edema erkadang disertai $uga dengan dengan perubah perubahan an posis posisii dari dari bola bola mata mata sehing sehingga ga pasien pasien mengelu mengeluh h diplop diplopia ia 'mumnya trauma mengenai otot rektus inferior@ 2./. Penata!a$sanaan
:eberapa kasus tidak ganas asien diminta untuk melakukan pemeriksaan ke dokter, minimal . minggu, dan . bulan sekali untuk memantau keluhan diplopia
9
!pabila !pabila setelah setelah follow follow up . bulan, deviasi deviasi masih menetap menetap dan tidak membaik, membaik, maka tindaka tindakan n pembeda pembedahan han patut patut didisk didiskusi usikan kan dengan dengan pasien pasien rosed rosedur ur bedah bedah yang yang dilakuk dilakukan an adalah adalah pelema pelemahan han kedua kedua otot otot rektus rektus medial medialis is dan resesi resesi otot otot rektus rektus medialis dan reseksi rektus lateralis mata yang sama+
2.0. Pro"nosis
!d vitam dubius et bonam !d fungsionam dubius et bonam !d sanationam dubius et bonam
10
BAB III LAP+AN KASUS
(.1 Identi Identita tass Pasi Pasien en
/ama
/A
'mur
%5 ahun ? :ulan %
Beni enis *elami amin
erempuan uan
!lamat
:r &anyar *ete0el, Su Suka0ati, ianyar
eker$aan
ega0ai S0asta
I9B
3 !pril %>"
(.2 Anamnesis
*eluhan 'tama
idak idak bisa menggerak menggerakkan kan mata kanan kanan ke arah arah kanan kanan dan melihat melihat double se$ak hari 9i0ayat enyakit Sekarang
asien datang dengan keluhan utama mata kanan tidak bisa digerakkan ke kanan se$ak hari yang lalu secara mendadak *eluhan ini dirasakan tidak berubah (sama sa$a) se$ak onset asien $uga mengeluhkan melihat double, double, pusing, dan nyeri pada kelopak mata kanan atas bersamaan dengan onset
11
keluhan utama Satu hari sebelum keluhan utama muncul, pasien merasakan sakit kepala bagian kanan, yang kemudian kemudian menghilang menghilang *eluhan lain sepeti mata kabur, merah, berair, keluar kotoran disangkal Saat ini pasien sedang hamil 3 bulan (3%) 9i0ayat penyakit lainnya seperti hipertensi, diabetes, asma, alergi, demam, dan gangguan saraf disangkal 9i0ayat enyakit 1ahulu
9i0ayat penyakit mata, pengobatan mata, trauma mata C kepala, operasi mata, penggunaan kacamata, dan gangguan saraf disangkal 9i0ayat *eluarga
idak ada keluarga pasien mengalami keluhan yang sama dengan pasien 9i0ayat Sosial
*ebiasaan merokok dan minum alkohol disangkal
(.( Pemer Pemeri$s i$saan aan %isi %isi$ $
emeriksaan Fisik 'mum
*eadaan 'mum
:aik
*esadaran
;ompos &entis
ensi
"">45>
/adi
?>D4menit
9espirasi
%>D4menit
emper peratur aksila
3. 3.o;
Status #ftalmologi Visus 9efraksi4inhole Supra cilia &adarosis Sikatriks alpebra superior Adema
#1 .4. idak dilakukan
#S .4. idak dilakukan
idak ada idak ada
idak ada idak ada
idak ada idak ada idak ada idak ada
idak ada idak ada idak ada idak ada
12
:en$olan alpebra inferior Adema
idak ada
idak ada
idak ada idak ada idak ada idak ada idak ada
idak ada idak ada idak ada idak ada idak ada
idak dilakukan idak ada
idak dilakukan idak ada
idak ada idak ada idak ada idak ada idak ada idak ada
idak ada idak ada idak ada idak ada idak ada idak ada
idak ada idak ada idak ada idak ada idak ada idak ada
idak ada idak ada idak ada idak ada idak ada idak ada
idak ada
idak ada
idak ada idak ada idak ada idak ada idak ada
idak ada idak ada idak ada idak ada idak ada
utih idak ada
utih idak ada
idak ada
idak ada
idak ada idak ada idak ada idak ada idak dilakukan
idak ada idak ada idak ada idak ada idak dilakukan
13
*e$ernihan *edalaman Iris 8arna *oloboma Sinekia anterior Sinekia posterior upil :entuk 9egularitas 9efleks cahaya langsung 9efleks cahaya konsensual 6ensa *e$ernihan 1islokasi4subluksasi
Bernih /ormal
Bernih /ormal
;oklat idak ada idak ada idak ada
;oklat idak ada idak ada idak ada
:ulat 9eguler ositif ositif
:ulat 9eguler ositif ositif
Bernih idak ada
Bernih idak ada
(.) esume
erempuan %5 tahun datang dengan keluhan mata kanan tidak bisa digerakkan ke kanan se$ak hari yang lalu secara mendadak disertai disertai melihat melihat double, double, pusing, dan nyeri pada kelopak mata kanan atas sampai saat ini Satu hari sebelum ge$ala, pasien merasakan sakit kepala bagian kanan yang menghilang sebelum keluhan utama muncul Saat ini pasien sedang hamil 3 bulan (3%) 9i0ayat gangguan mata dan penyakit lainnya disangkal 9i0ayat keluarga dengan penyakit yang sama disangkal
#rthophoria .4.
Hirs'ber" 3isus
#rthophoria .4.
4era$an
/ormal enang
Pa!#ebra Kon-un"tiva
/ormal enang
14
Bernih /ormal :ulat, reguler 9efleD (E) Bernih Bernih 9efleD fundus (E) "3
Kornea Bi!i$ ,ata De#an Iris Pu#i! Lensa 3itreus %undus$o#i TI+ 5S'iot67
(.* Dia"nos Dia"nosis is
#1 6esi /ervus VI
(./ enana Tat Tata!a$sana a!a$sana
-
-
;ek ;ek lab lab 16, 16, 1S, 1S, 6A1 6A1,, urea urea4k 4kre reat atin inin in,, S# S#4 4
-
; Scan Scan orbi orbita ta dan dan kep kepal alaa
(.0 Pro"nos Pro"nosis is
!d vitam
1ubius et bonam
!d fungs ungsiionam onam
1ub 1ubiius et bona bonam m
!d sanat anatio iona nam m
1ub 1ubiius et bona bonam m
Bernih /ormal :ulat, reguler 9efleD (E) Bernih Bernih 9efleD fundus (E) "3
15
BAB I3 PE,BAHASAN
asien datang dengan keluhan utama mata kanan tidak bisa digerakkan ke kanan se$ak hari yang lalu secara mendadak *eluhan ini dirasakan tidak berubah (sama sa$a) se$ak onset onset asien $uga mengeluhkan mengeluhkan melihat double, double, pusing, dan dan nyeri pada kelopak mata kanan atas bersamaan dengan onset keluhan utama Satu hari sebelum keluhan utama muncul, pasien merasakan sakit kepala bagian kanan, yang kemudi kemudian an menghi menghilan lang g Saat Saat ini pasien pasien sedang sedang hamil hamil 3 bulan bulan (3%) (3%) 9i0aya 9i0ayatt penyakit lainnya seperti hipertensi, diabetes, asma, alergi, demam, dan gangguan saraf disangkal 9i0ayat penyakit mata, pengobatan mata, trauma mata C kepala, operasi mata, penggunaan kacamata, dan gangguan saraf disangkal 9i0ayat keluarga dengan penyakit yang sama disangkal *eluhan utama penderita yaitu mata kanan tidak bisa bergerak ke arah kanan /ervus VI mempersarafi otot rektus lateralis yang menggerakkan bola mata ke arah temporal !pabil !pabilaa ter$ad ter$adii lesi lesi pada nervus nervus VI, maka maka kontrak kontraksi si otot otot rektus rektus lateral lateralis is akan akan terganggu, yang menyebabkan gerakan abduksi terganggu *eluhan penyerta yang lain yaitu diplopia, disebabkan karena perbedaan penglihatan penglihatan antara antara mata kanan dan kiri, kiri, sehing sehingga ga otak otak sulit sulit mensin mensintes tesis is stimul stimulus us cahaya cahaya ob$ek ob$ek men$ad men$adii bayanga bayangan n tunggal englihatan double ini double ini dapat menyebabkan pasien mengeluh pusing, seperti pada kasus ini /yeri di supra palpebra yang dirasakan pada pasien ini disebabkan karena diduga ter$adi iritasi pada saraf yang menginervasi 1i antara seluruh nervus kranialis, nervus VI memiliki per$alanan terpan$ang di dalam ruang subaraknoid &aka dari itu kemungkinan keterlibatan gangguan nervus ini oleh karena gangguan pada sistem saraf pusat maupun sistem lain yang berdekatan lebih tinggi erdapat + tempat yang potensial untuk ter$adinya lesi nervus VI 1ari ge$ala yang pasien keluhkan, seperti nyeri serta tidak adanya ri0ayat trauma atau infeksi, kemungkinan pasien mengalami lesi nervus VI di sinus kavernosus 6esi di tingkat
16
ini, sering disebabkan oleh lesi vaskuler seperti fistula, aneurisma dan iskemia :ila lesi di posterior sinus, akan ter$adi iritasi nervus VI dengan rasa nyeri dan parese nervus VI VI angguan angguan yang dapat menyebabkan menyebabkan lesi lesi pada nervus ini ini diantaranya diantaranya adalah meningitis, penekanan akibat perdarahan, tumor cerebral, peningkatan tekanan intrak intrakran ranial ial,, dan lain-l lain-lain ain asien asien tidak tidak melapor melaporkan kan ri0aya ri0ayatt penyakit penyakit saraf saraf serta serta penyakit lainnya, seperti hipertensi, diabetes, asma, alergi, dan demam tinggi emeriksaan penun$ang diperlukan sebagai rencana penatalaksanaan seperti ; Scan orbita dan kepala serta pemeriksaan lab untuk menentukan kausa ; Scan dilakukan untuk mengeksklusi penyebab akibat gangguan saraf, seperti tumor atau penekanan lainnya pada nervus VI emeriksaan lab selain sebagai prosedur tetap sebelum ; Scan, dilakukan $uga untuk menemukan apakah ada kelainan pada komponen darah untuk menyingkirkan penyebab oleh gangguan vaskular *elainan pada komponen darah mungkin ditemukan, mengingat pasien ini sedang hamil
17
BAB 3 SI,PULAN
:erdasarkan pemaparan kasus di atas, dapat diambil kesimpulan bah0a diagnosis pasien adalah lesi nervus VI
18
DA%TA PUSTAKA
" 9o0land 9o0land 6e0is , , edley edley imothy imothy ! ! %>"> &errits &errits /eurology /eurology "%th edition edition /e0 Gork 6ippincott 8illiams C 8ilkins % 6indsay 6indsay *enneth *enneth 8 "@@5 /eurolo /eurology gy and /eurosur /eurosurger gery y Illust Illustrat rated ed 3th editio edition n okyo okyo ;hurchill 6ivingstone 3 :aehr :aehr &, Frost Frostsch scher er & %>"% %>"% 1iagnosis 1iagnosis op opik ik /eurolo /eurologi gi 1''S 1''S Adisi Bakarta Bakarta enerbit :uku *edokteran A; Anrenhaus Anrenhaus &ichael &ichael , dkk %>"% !bducent !bducent nerve nerve palsy palsy 1iperoleh 1iperoleh !pril !pril %>" dari http44emedicinemedscapecom4article4""@?3?3-overvie0 + Ava-9iordan Ava-9iordan aul, aul, 8hitcher 8hitcher Bohn %>"> %>"> Va Vaughan C !sbury !sbury #ftalmolo #ftalmology gy 'mum Adisi "5 Bakarta enerbit :uku *edokteran A; . *ibble *ibble Bonathan Bonathan 1, >? %>>? he :ig icture icture &edical &edical hysiolo hysiology gy 'S! he &cra0->% /ervus /ervus !bducen !bducen ( / VI ) ) 'S' 1igital 1igital 6ibrary 6ibrary ? Seethar Seetharama aman n &ythil &ythili i %>"% %>"% iant iant ;ell ;ell !rter !rteriti itis s 1ipero 1iperoleh leh !pril !pril %>" dari dari http44emedicinemedscapecom4article433%?3-overvie0 @ &athur /eera$ %>" %>"% #rbital Fra Fractures 1iperoleh http44emedicinemedscapecom4article4?.5@?+-overvie0
!pril
%>" >"
dari