ANATOMI
PERJALANAN
oleh : Sharly Ayu Puspita 1061050036
Pe!i!i"# : $r% $r% Ja" A"&ries Ta"#'ilisa"( MARS
)EPANITERAAN )LINI) ILM* PEN+A)IT SARA, PERIO$E -6 JAN*ARI . -/ ,ER*ARI -015 ,A)*LT A)*LTAS )E$O)TERAN *NIERSITAS )RISTEN )RI STEN IN$ONESIA JA)ART JA)ARTA
Anatomi Perjalanan Nervus Olfaktorius (N I) 1
Jaras olfaktorius terdiri dari epithelium olfaktorius hidung, fila olfaktoria (nervus olfaktorius atau N I), bulbus olfaktorius dan traktus olfaktorius, serta area kortikal (paleokorteks) yang terbentang dari unkus lobus temporalis melewati substansia perforata anterior ke permukaan medial lobus frontalis di bawah genu korpus kalosum.
Epitelium olfaktorius menempati area sekitar 2 cm2 di atap masingmasing rongga hidung,
menutupi bagian superior konkha nasalis dan septum nasale. !truktur ini mengandung selsel reseptor, sel penun"ang, dan kelen"ar (glandula #owman) yang menyekresikan cairan serosa, 2
yang disebut mukus olfaktorius, tempat kemungkinan diuraikannya $at$at aromatik. !elsel sensorik (selsel olfaktorius) adalah sel bipolar yang prosesus perifernya berakhir di rambut rambut olfaktorius di epithelium olfaktorius.
Fila olfaktoria dan bulbus olfaktorius.
%rosesus sentral (neurit) selsel olfaktorius bersatu
membentuk berkas yang mengandung ratusan serabut tidak bermielin yang diselubungi oleh lapisan sel !chwan. &ila olfaktoria ini, yang ber"umlah sekitar 2' pada setiap sisi, sebetulnya adalah nervus olfaktorius (dengan demikian N I terdiri dari serabutserabut saraf perifer, tetapi 3
bukan serabut saraf perifer seperti pada saraf sensorik biasa). !erabut ini ber"alan melewati lubanglubang kecil di lamina kribriformis (“seperti ayakan”) dan masuk ke bulbus olfaktorius tempat serabutserabut ini membentuk sinaps pertama "aras olfaktorius. eskipun secara fisik tidak terletak di korteks serebri, bulbus olfaktorius sebenarnya merupakan bagian telensefalon. i dalamanya, sinaps yang kompleks dibentuk ke dendrite selsel mitral, tefted cells, dan sel granular.
Jaras olfaktorius. Neuron pertama "aras olfaktorius adalah sel-sel olfaktorius bipolar, sel kedua
adalah sel mitral dan tufted cells bulbus olfaktorius. Neurit selsel tersebut membentuk traktus olfaktorius (neuron kedua), yang terletak di dekat dan tepat di bawah korteks frontobasalis (orbitofrontalis). *raktus olfaktorius terbagi men"adi stria olfaktoria lateralis dan medialis di depan substansia perforate anterior+ bagian lainnya berakhir di trigonum olfaktorium, yang "uga 4
terletak di depan substansia perforata anterior. !erabutserabut stria lateralis ber"alan melalui limen insulae ke amigdala, girus semilunaris, dan girus ambiens (area prefiriformis). *empat ini merupakan lokasi neuron ketiga, yang berproyeksi ke bagian anterior garis parahipokampalis (area Broadmann 28, mengandung lapangan proyeksi kortikal dan area asosiasi sistem olfaktorius).
!erabut stria medialis berakhir di nuklei area septalis di bawah genu korpus
kalosum (area subkalosa) dan di depan komisura anterior . !erabut yang keluar dari nuklei ini kemudian berproyeksi ke hemisfer kontralateral dan ke sistem limbik.
Jaras olfaktorius
merupakan satusatunya "aras sensorik yang mencapai korteks serebri tanpa melalui relay di thalamus. ubungan sentralnya kompleks dan masih belum diketahui secara lengkap.
Hubunan sistem olfaktorius denan area otak lain.
-roma makan yang enak akan
membangkitkan selera makan dan mencetuskan refleks salivasi, sedangkan aroma yang tidak enak akan mencetuskan nausea dan keinginan untuk muntah, atau bahkan benarbenar muntah. %rosesproses ini "uga melibatkan emosi beberapa aroma menyenangkan, sedangkan aroma lainnya tidak menyenangkan.
/mosi tersebut kemungkinan berasal dari hubungan sistem
olfaktorius dengan hipotalamus, talamus, dan sistem limbik. i antara hubungan lainnya, area septal "uga mengirimkan serabut asosiasi ke girus cinguli. ubungan utama sistem olfaktori dengan area otonomik adalah medial forebrain bundle dan stria medularis talami. Medial forebrain bundle ber"alan kea rah lateral menu"u hipotalamus dan bercabang ke nuklei hipotalami. #eberapa serabut ini melan"utkan per"alanan ke batang otak untuk berakhir di pusat otonomik di formasio retikularis, nuklei salivatorii, dan nukleus dorsalis
5
nervus vagus.
!tria medularis talami berakhir di nukleus habenularis, "aras ini kemudian
berlan"ut ke nukleus interpedunkularis dan formasio retikularis batang otak. !ekanisme pen"antaran impuls.
Impulsimpuls olfactus mulamula timbul di dalam
epithelium olfactorium, yang melapisi suatu daerah yang amat terbatas pada bagian atap cavitas nasi.
i dalam epithelium olfactorium, selsel reseptor yang sesungguhnya adalah selsel
olfactus yang tersisip di antara selsel epithelium lainnya, selsel olfactus ini sebenarnya merupakan selsel saraf bipolar, dengan dendrit yang amat pendek berbentuk batang menu"u ke permukaan serta u"ungnya mengandung cilia yang halus, dan a0on yang keluar dari permukaan sebelah dalam tubuh sel tidak berselubung myelin.
-0ona0on ini berkumpul membentuk
sebuah berkas kecil, fila olfactoria (neurofibrae olfactiriae, yang ber"alan kea rah cranial melalui foraminae pada lamina cribrosa ossis ethmoidalis dan dengan demikian mencapai cavitas crania dan berakhir dalam hubungan synaptic dengan dendrite selsel mitral di dalam bulbus olfactorius. #ulbus olfactorius praktis terletak di sebelah cranial atap cavitas nasi. !e"umlah a0on dari selsel olfactus mengadakan hubungan synaptic dengan dendritedendrit atau sel mitral. ubungan synaptic ini dikenal sebagai glomerulus. -0ona0on dari sel mitral hamper segera membelok ke arah posterior untuk membentuk suatu berkas yang padat yang disebut tractus olfactorius.
-0ona0on sel mitral dapat mengeluarkan suatu cabang kolateral yang
mengadakan hubungan synaptic dengan sel granular di dalam bulbus olfactorius, dan a0on sel granular ini selan"utnya mengadakan hubungan synaptic dengan sel mitral yang sama, sehingga dengan demikian terbentuklah suatu lengkungan umpan balik yang dapat memperkuat impuls impuls yang dihantarkan melalui selsel mitral tersebut. 1e arah posterior tractus olfactorius pada akhirnya akan mengalami trifurcation mena"adi () stria olfactoria lateralis (paling besar dan penting) yang akan mencapai dan berakhir pada bagian anterior uncus. 3ncus merupakan corte0 area olfactorik primer utama dan yang paling penting pada manusia. (2) stria olfactoria medialis, mencapai permukaan medial hemispherium serebri dan berakhir di dalam corte0 cerebri langsung di sebelah anterior lamina terminalis pada area #roadmann 24, (5) stria olfactoria intermedia yang berakhir pada corte0 di daerah substansia perforate anterior.
6
aerahdaerah corte0 tersebut di atas merupakan pusatpusat olfactus primer yang berfungsi untuk persepsi olfactus. aerahdaerah corte0 seperti area #roadmann 26 dan 55, merupakan pusatpusat olfactus yang lebuh tinggi untuk pengenalan bau. !uatu kelainan di dalam cavitas nasi, suatu kerusakan atau iritasi pada epithelium olfactorium dapat merupakan suatu penyebab timbulnya gangguan olfactus.
7esi pada satu tractus
olfactorius dapat menimbulkan anosmia unilateralis.
#anuan Pen"idu dapat diklasifikasikan baik secara kuantitatif atau kualitatif. 8angguan
penghidu kuantitatif meliputi hiposmia (berkurangnya bau) dan anosmia (hilang atau tidak ada bau). 8angguan tersebut disebabkan oleh kerusakan nervus olfaktorius di perifer, yaitu pada fila olfaktoria (misalnya, misalnya akibat rhinitis, trauma dengan kerusakan fila di lamina kribiformis, atau efek samping obat), atau kerusakan sentral neuron kedua di bulbus olfaktorius dan9atau traktus olfaktorius (meningioma di sulkus olfaktorius merupakan penyebab yang umum). 8angguan penghidu kualitatif, disebut "uga parosmia, dapat meliputi kakosmia yang tidak menyenangkan (misalnya, bau fekal) atau hiperosmia (bau yang kuat secara abnormal). 8angguan ini biasanya disebakan oleh disfungsi sentral, seperti pada epilepsy lobus temporal.
7