LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLOGI Pengukuran Debit Sungai
Disusun Oleh :
KELOMPOK
: 1 (satu)
Anggota Kelompok
: Fauzia Ramdhani S 240110100055 240110100055 Prayuda Lesmana
240110100058
Tirta Kurniawan
240110100059 240110100059
Silvianur
240110100060
Arnella Qurrota A
240110100061 240110100061
Hari, Tanggal Praktikum
: Rabu, 23 November 2011
Pukul
: 08.00 – 10.00 WIB
Asisten Pratikum
: Okky Yuda Eva Febrianty Annisa
JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2011
BAB I LATAR BELAKANG
Pengelolaan sumberdaya air dapat diperoleh dengan cara mencari data debit air. Oleh karena itu data debit atau aliran sungai merupakan informasi yang paling penting bagi pengelola sumberdaya air. Debit puncak (banjir) diperlukan untuk merancang bangunan pengendali air banjir. Sementara data debit aliran kecil diperlukam untuk perncanaan alokasi (pemanfaatan)air untuk berbagai macam keperluan, terutama pada musim kemarau panjang. Debit aliran rata-rata tahunan dapat memberikan gambaran potensi sumberdaya air yang dapat dimanfaatkan dari suatu daerah aliran sungai. Debit aliran adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati sautu penampang melintang sungai persatuan waktu. Dalam sistem 3
satuan SI besarnya debit dinyatakan dalam satuan meter kubik perdetik (m /dt). Dalam teknisnya, debit aliran biasanya ditunjunjukkan dalam bentuk hidrograf aliran. Hidrograf aliran merupakan suatu perilaku debit sebagai respon adanya perubahan karakteristik biogeofisik yang berlangsung dalam suatu daerah aliran sungai (DAS) dan atau adanya peubah iklim total. Untuk menyelesaikan permasalahan pengelolaan sumberdaya air ini tentu saja dengan mencari tahu debit air. Mengetahui debit air dibedakan menjadi dua, yaitu pengukuran debit untuk sungai-sungai yang berukuran kecilhingga sedang dan untuk sungai-sungai besar yang banyak dijumpai di pulau-pulau diluar Jawa.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODOLOGI
3.1
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan metode apung : 1. ..... 2. Botol bekas air mineral. Bahan yang digunakan : 1. Aliran air sungai yang relatif lurus dan tidak banyak arus yang tidak beraturan. 2. Air yang di masukkan ke dalam botol bekas sampai terisi setengahnya. Alat yang digunakan metode alat ukur (current Meter) 1. Current meter (alat ukur aliran yang berbentuk propeler)
3.2
Metode Pelaksanaan
BAB IV HASIL PRAKTIKUM
4.1 Hasil Pengukuran Debit Menggunakan Metode Apung
Luas permukaan sungai : 360 cm
17,3 cm
26,5 cm
Lebar permukaan atas sungai = 360 cm Kedalaman sungai = 17,3 cm Panjang sisi miring sungai = 26,5 cm
Hasil yang di dapatkan dari metode apung : Pengkuran ke-
Waktu, t (detik)
Jarak, s (meter)
Kecepatan, V (m/s)
1.
20
18,8
0,94
2.
20
18,06
0,903
3.
20
18,3
0,915
Analisis perhitungan data Kecepatan : 1. 2. 3.
m/s
m/s
m/s
4.2 Hasil Pengukuran Menggunakan Alat Ukur Arus (Current Meter)
Luas permukaan sungai : 427 cm
1
2
Lebar permukaan atas sungai = 360 cm Panjang sisi miring sungai = 12,5 cm
3
12,5 cm
Hasil yang di dapatkan dari pengukuran menggunakan Current Meter Jarak masuk
Maximal
kipas ke air
Kecepatan
(cm)
(m/s)
11
4,95
2.
13
3.
17
Pengukuran
Kedalama
ke-
n (cm)
1.
Kecepatan
Suhu
, V (m/s)
(C)
0,4
0,2
29,5
5,85
0,4
0,3
25,7
7,65
0,3
0,2
24,4
Analisis perhitungan data : 1. Jarak Masuk Kipas ke Air kedalaman cm
2. Jarak Masuk Kipas ke Air kedalaman cm
3. Jarak Masuk Kipas ke Air kedalaman cm
BAB V PEMBAHASAN
BAB VI KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Asdak, Chay. 1995. Hidrologi dan pengelolaan daerah aliran sungai . Yogyakarta : Gajah Mada University Press Sosrodarsono, Suyono, Ir. 1980. Hidrologi Untuk Pengairan. Jakarta : Pradyna Paramita Rasimunandar. 1984 . Air Fungsi dan Kegunaannya Bagi Pertanian . Bandung : Sinar Baru Linsley, Ray K, Joseph B.Franzini, dan Ir. Djoko Sasongko. M.Sc. 1994. Teknik Sumber Daya Air ( Jilid 1.Edisi 3) . Jakarta : Erlangga
LAMPIRAN
Current Meter
Meteran