Sirop larutan sejati vitamin C TUJUAN PERCOBAAN 1. Mengevalu Mengevaluasi asi formula formula yang yang digunakan digunakan dalam dalam pembuata pembuatan n sediaan. sediaan. 2. Mengevalu Mengevaluasi asi sediaan sediaan yang yang telah dibuat dibuat secara secara fisika fisika dan kimia. kimia. 3. Menentuka Menentukan n titik titik kritis kritis pembuata pembuatan n sediaa sediaan. n.
TEORI DASAR Larutan sejati adalah campuran dua atau lebih komponen yang membentuk
fase fase tungga tunggall homoge homogen n terdir terdirii dari dari fase fase pelaru pelarutt dan fase fase terlaru terlarut. t. Sediaa Sediaan n larutan sejati umumnya terdiri dari : a. Bahan berkhasiat b. Bahan pembantu terdiri dari
1.
Pelarut: air dan pelarut campur
Pengatur pH : dapar
Pengawet
Antioksidan
Flavour: pemanis, warna dan pewangi.
Belum gliserin n ss
PREFORMULASI a. Preform Preformulasi ulasi zat zat aktif Vitami Vitamin n C(asam askorb askorbat) at)
Nama zat Rumus molekul Sinonim
Vitamin C (asam askorbat) C6H8O6 L-asam askorbat [50-81-7] (FI IV hlm.39); hlm.39); asam 6-aminoheksanoat 6-aminoheksanoat (FI III hlm.47); hlm.47); 3-oxo-L-gulofuranolactone; 2,3-didehydro-L-threohexono 2,3-didehydro-L-threohexon o 1,4 lactone
Struktur Molekul
Pemerian
Polimorfisme, solvat, sifat kristal, dan ukuran partikel Kelarutan (mg/mL) dalam air Kelarutan (mg/mL) dalam etanol (95%) Kelarutan (mg/mL) dalam pelarut lain
Titik lebur Bobot jenis
pH, konsentrasi dalam H2O pKa
Stab Stabil ilit itas as “bu “bulk” lk” obat obat
Stabilitas larutan
Hablur atau serbuk putih atau agak kuni kuning ng,, rasa rasa asam asam,, dan dan tida tidak k berb berbau au.. Oleh Oleh pengar ngaruh uh cahay ahaya a lamb ambat lau laun menjadi menjadi berwarna berwarna gelap. gelap. (FI (FI III III hlm. hlm.47 47 dan FI IV hlm.39) Krist istal biasanya berbentuk pipi ipih, terkadang jarum, dan sistem monoklinik. Rotasi optik: +20,5o ke +21,5o. (BP 2002 hlm.156) 1 : 3,5 (pada 20 oC). (HOPE hlm.49) 1 : 25 (pada suhu 20oC). (HOPE hlm.49) Pada suhu 20oC, 1 : 20 dalam propilen glikol; 1 : 100 dalam gliserin; praktis tidak larut (1 : >10000) dalam kloroform, eter, dan fixed oil. (HOPE hlm.49) 190oC – 192oC. (FI IV hal.39) Partikel 1,65 g/cm3; kristal 1 - 1,2 g/cm3; serbuk 0,9 – 1,1 g/cm3; bulk 0,7 – 0,9 g/cm3 (kr (kristal); l); dan 0,5 – 0,7 g/cm3 (serbuk). (HOPE hlm.48) pH 2 pada konsentrasi 50 mg/mL; pH 3 pada konsentrasi 5 mg/mL. (Florey jilid I1) pKa1 = 4,17 pKa2 = 11,6 (Florey jilid 11) Dis Disimpa impan n dala dalam m wada wadah h non non-log -logam am yan yang g tert tertut utup up rapa rapat, t, terl terlin indu dung ng dari dari caha cahaya ya.. Disimpan dalam kondisi sejuk dan kering. (HOPE hlm.49) Cenderung stabil dalam udara (tanpa keberadaan O2 dan agen pengoksidasi). Asam askorbat stabil dalam panas, tetapi tida tidak k stab stabil il dala dalam m ling lingku kung ngan an bera berair ir terutama terutama larutan larutan alkali. alkali. Proses Proses oksidasi oksidasi diperc dipercepa epatt dengan dengan adanya adanya cahaya cahaya dan
panas, serta ion Cu2+ dan Fe3+. (HOPE hlm.49) Data analitik penetapan kadar
1.
Metode titrimetri: •
Aqueous (FI IV hal. 39)
Timb Timban ang g seks seksam ama a lebi lebih h kura kurang ng 400 mg asam asam askorb askorbat, at, larutk larutkan an dalam campuran 100 mL air dan 25 mL asam sulfat 2 N. tambahkan 3 mL kanji LP. Titras rasi segera dengan iodium 0,1 N LV. 1 mL iodium 0,1 N setara dengan 8,806 mg C6H8O6 •
Menurut BP 1973
Timbang
dan
gerus
20
tablet.
Larutkan serbuk dengan massa yang ekiv ekival alen en deng dengan an 0,15 0,15 gram gram asam asam askorbat dalam campuran 30 mL air dan 20 mL asam sulfat encer. Titrasi dengan 0,1 N amonium seri sulfat dan men menggu ggunaka nakan n
indika dikato torr
laru arutan tan
Fe2(SO4)3. 1 mL amonium seri sulfat 0,1 N setara dengan 8,806 gram C 6H8O6 •
Menurut 1980
Laru Larutk tkan an 0,2 0,2 gram gram asam asam asko askorb rbat at dalam dalam campu campuran ran 50 mL air air matan matang g yang yang tela telah h didi diding ngin inka kan n dan dan 10 mL asam asam sulfur sulfur.. Titras Titrasii dengan dengan 0,05 0,05 M iodin iodin VS dan dan mengg menggun unaka akan n laruta larutan n pati
sebagai
indikator tor
sampai
terbentuk warna biru tetap. 1 mL iodi iodin n 0,05 0,05 M seta setara ra deng dengan an 0,00881 gram C 6H8O6. 2. Metode Metode spektrofo spektrofotome tometri tri •
Kolorimetri
•
Spektrofotometri UV
•
Spektrofluorometri
3. Metod Metode e turbidi turbidimet metri ri
Metode
ini
digunakan
untuk
pene penent ntua uan n kada kadarr asam asam ask askorba orbatt dalam makanan dengan reaksi antara asam selenium dengan asam askorbat dan ion “stannous” pada pH rendah dan suhu kamar. 4. Metod Metode e kromat kromatog ograf rafii •
Kromatografi kertas
•
Kromatografi Gas (Gas Liquid
Chromatography) •
Tinggi
Krom Kromat atog ogra rafi fi (High
Cair Cair
Kine Kinerj rja a
Pressure
Liquid
Chromatography) 5. Metod Metode e enzi enzimat matik ik 6. Metod Metode e polaro polarogra grafi fi
Efek farmakologi Dosis
Bentuk Sediaan
Kete Ketera rang nga an tam tambahan ahan
Asam askorbat digunakan untuk mencegah dan mengobati scurvy. Dianjurkan 40 mg mg/hari (U (UK) at atau 60 60 mg/h mg/har arii (USA (USA). ). Nila Nilaii ADI ADI (Acc (Accep epta tabl ble e Daily Daily Inta Intake ke)) asam asam asko askorb rbat at menu menuru rutt WHO adalah 15 mg/kg BB. (HOPE hlm.49) Tablet asam askorbat. (FI IV hlm.39) Injeksi asam askorbat. (FI IV hlm.40) Oral Oral drop drop vita vitami min n C untu untuk k anak anak-a -ana nak. k. (HOPE hlm.50) Bebe Bebera rap pa dosis sis untuk ntuk asam asam askor skorb bat telah telah dikem dikemban bangka gkan n demi demi kepent kepenting ingan an pasien, termasuk dosis untuk mikroenkapsulasi. Spesifikasi untuk asam askorbat terdapat dalam Food Chemical Codex. (HOPE hlm.50)
b. Pref Prefor ormu mula lasi si pela pelaru rut. t. Nama zat Rumus kimia Deskri Deskrips psii
Aquadest H2O Air murni murni adalah adalah air yang yang dimurn dimurnika ikan n yang diperoleh dengan destilasi, perlak perlakuan uan mangg mangguna unakan kan penuk penukar ar ion, ion, osm osmosis osis bali balik, k, atau atau pros proses es lain lain yang yang sesuai sesuai.. Dibuat Dibuat dari dari air yang yang memen memenuhi uhi persyaratan a ir minum. Tidak andu zat tambahan tambahan lain. (FI IV
Pem Pemeria erian n Kelarutan Titik didih pH Bobot jenis Konstanta di dielektrik Wadah dan penyimpanan
hlm.112) Cair Cairan an jern jernih ih,, tida tidak k berw berwar arna na,, tida tidak k berbau, tidak punya rasa. (FI III hlm.96) Bercampur dengan hampir semua pelarut polar. 100°C. 5,0 – 7,0. (FI IV hlm.112) 1 g/cm3 pada suhu 25°C. 78,54. Dala Dalam m wada wadah h tert tertut utup up rapa rapat. t. (FI IV hlm.112)
Deng Dengan an memp memper erha hati tika kan n sifa sifatt fisi fisik k dan dan kimi kimia a dari dari zat zat akti aktiff sedi sediaa aan, n, ditemukan ditemukan beberapa beberapa permasala permasalahan han dalam pembuata pembuatan n sediaan, sediaan, antara antara lain : a.
pH laruta larutan n vitamin vitamin C sangat sangat rendah rendah sehin sehingga gga rasany rasanya a sangat sangat asam. asam.
b.
Vitamin C dalam bentuk larutan sangat tidak stabil, terutama dalam larutan alkali. Proses oksidasi dipercepat dengan adanya cahaya dan panas, serta ion Cu2+ dan Fe3+. Walaupu Walaupun n vitamin vitamin C yang teroksidasi teroksidasi tersebut tidak menghasilkan hasil urai yang toksik, namun menghasilkan warna larutan yang gelap. Hal ini menyebabkan penampilan sediaan menjadi kurang baik.
2.
PENYELESAIAN MASALAH Karena rasa larutan sangat asam, sediaan perlu ditambahkan pemanis.
Setelah mempertimbangkan mempertimbangkan data kelarutan, stabilitas, dan inkompatibilitas beberapa eksipien yang biasa digunakan dalam pembuatan sediaan oral, diputuskan untuk menggunakan gliserin dan sirupus simpleks sebagai pemanis dalam sediaan ini.
Nama zat Rumus molekul Sinonim Kadar zat aktif
Gliserin C3H8O3 1,2,3-propanetriol Mengandung tidak kurang dari 95,0% dan tida tidak k lebi lebih h dari dari 101, 101,0% 0% C3H8O3. (FI IV hlm.413) Pemerian Gliserin berupa cairan bening, tidak ber berwarn warna, a, kent kental al,, dan higro igrosk sko opik. pik. Rasa Rasany nya a mani manis, s, deng dengan an kem kemanis anisan an seki sekita tarr 0,6 0,6 kali kali keman emanis isan an sukr sukros osa. a. (HOPE hlm.301) Kelarutan (mg/mL) Larut. (pada suhu 20oC) dalam air (HOPE hlm.301) Kelarutan (mg/mL) Larut. (pada suhu 20oC) dalam etanol (95%) (HOPE hlm.301)
Kelarutan (mg/mL) Pada suhu 20oC, 1:500 dalam eter; 1:11 dalam pelarut lain dalam dalam etil etil asetat asetat;; larut larut dalam dalam metano metanol; l; agak agak larut larut dala dalam m aset aseton on;; prak praktis tis tidak tidak lar larut dalam lam benz benzen en dan klor klorof ofor orm m. (HOPE hlm.301) Titik didih 290 oC ( 1 atm) dengan adanya dekomposisi. (Pharmaceutical Excipents hlm.123) Titik leleh 17,9 oC. (Pharmaceu (Pharmaceutical tical Excipents Excipents hlm.123) Konstanta dielektrik 45. (Pharmaceutical Excipents hlm.123) Bobot jenis Tidak kurang dari 1,249. (FI IV hlm.413) Indeks bias 1,471 – 1,474. (FI III hlm.271) Stabilitas Gliserin bersifat higroskopis. Gliserin murn murnii tida tidak k menga engala lami mi oks oksidas idasii oleh oleh udara pada penyimpanan normal, namun dapat terdekomposisi oleh panas, meng mengha hasi silk lkan an akro akrole lein in yang yang bers bersif ifat at toks toksik ik.. Camp Campur uran an glis gliser erin in deng dengan an air, air, etanol etanol,, dan propil propilen en glikol glikol stabil stabil secara secara kimia. (HOPE hlm.301) Inkompatibilitas Gliserin da dapat me meledak jijika di dicampurkan dengan agen pengoksidasi kuat, seperti kromium trioksida, potasium klorat, atau potasi potasium um perma permanga nganat nat.. Dalam Dalam laruta larutan, n, reaksi terjadi dalam kecepatan yang lebih lambat dan disertai dengan pembentukan beberapa produk oksidasi. Pembentukan warn warna a yang yang lebi lebih h gela gelap p (discoloration) discoloration) gliser gliserin in terjad terjadii jika jika terke terkena na cahaya cahaya,, jika jika meng mengal alam amii kont kontak ak deng dengan an ZnO, ZnO, atau atau bismut nitrat. Kontam Kontamina inan n besi besi dapat dapat menye menyebab babkan kan cam campura puran n yang yang meng mengan andu dung ng feno fenol, l, salisil isila at, dan tanin berubah warna menjadi lebih gelap. Glis Gliser erin in mem membent bentuk uk kom komplek pleks s asam asam borat, yang disebut dengan asam gliseroborat, yang merupakan asam yang lebi lebih h kuat uat dari ari asam borat orat.. (HOPE hlm.301) Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, terhindar dari kontak dengan air karena gliserol bersifat higroskopis higroskopis dan terhindar terhindar dari senyawa senyawa peng pengok oksi sida da kuat kuat.. Peny Penyim impa pana nan n dala dalam m wadah wadah yang yang kedap kedap untuk untuk menghi menghinda ndari ri absorpsi. (FI III hlm.271) Kegunaan dalam Seba Sebaga gaii pema pemanis nis pada pada kons konsen entr tras asii > formulasi 20%; 20%; peng pengaw awet et (ant (antim imik ikro roba ba)) < 25%; 25%; hume humekt ktan an max 30%; 30%; dan dan pem pembasa basah h
dalam sediaan eliksir max. 20%. (HOPE hlm.30 hlm.301, 1, Pharma Pharmaceu ceutic tical al Excipe Excipents nts hlm.123) Sirupus simpleks D-glucitol C6H14O6
BM : 182,17
Fungsi : anti cap-locking (15-30%)
Deskri Deskripsi psi : tidak tidak berbau berbau,, putih putih atau atau hampir hampir tidak tidak berwa berwarna rna,,
serbuk higroskopis, tingkat kemanisan 50-60% dari gula.
Keasaman : pH = 4,5-7,0 (larutan 10% b/v)
Bobot jenis (sebenarnya) : 1,507 g/cm 3 Titik leleh : 110-112oC (bentuk anhidrat), 93oC (bentuk metastabil) Kelembaban : sangat higroskopis, kelembaban relatif lebih besar dari 60% Osmolaritas : 5,48% b/v larutan sorbitol hemihidrat isoosmotik dengan serum Kelarutan : 1 : 0,5 (dalam air)
Stabil Stabilita itas s : inert, inert, kompat kompatibe ibell dengan dengan banyak banyak eksipi eksipien, en, tidak tidak
terdekompo terdekomposisi sisi pada suhu tinggi/den tinggi/dengan gan adanya adanya amin, nonkorosi nonkorosif, f, nonvolatil.
Inkomp Inkompati atibil bilita itas s : sorbito sorbitoll akan akan membe membentu ntuk k kompl kompleks eks yang yang
laruta air dengan ion logam divalen atau trivalen dalam suasana asam atau basa. Larutan sorbitol bereaksi dengan besi oksida, meningkatkan degradasi penicillin dalam larutan netral.
Sorbitol solutio : bening, tidak berwarna, tidak berbau, cairan
kental. (HOPE ed. 5 hal. 720)
Karena vitamin C menghasilkan warna yang gelap bila teroksidasi, sediaan perlu ditambahkan pewarna untuk menutupi warna hasil oksidasi tersebut sehingga penampilan sediaan tetap menarik, terutama karena sediaan ini ditujukan bagi anak-anak. Pewarna yang akan digunakan dalam sediaan ini adalah tartrazin. Selain itu, ditambahkan pula essens untuk memberikan rasa dan wangi agar sediaan lebih menarik. Essens yang dipilih adalah:
Essens jeruk
Fungsi : pemberi rasa
Deskripsi : beraroma jeruk, tidak berwarna, cair
Sedia Sediaan an tidak tidak perlu perlu mengg mengguna unakan kan penga pengawet wet karen karena a sifat sifat vitam vitamin in C yang yang mempunyai pH yang sangat rendah menyebabkan mikroorganisme tidak dapat tumbuh di dalamnya.
Aqua destillata
Sinonim : air suling
Pem Pemerian rian : cairan iran jern jernih ih;; tida tidak k ber berwarn warna; a; tid tidak berb erbau; au; tid tidak mempunyai rasa
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
ALAT DAN BAHAN Alat: Tabung sedimentasi
Kaca arloji
Pipet tetes
Timbangan
Cawan penguap
Spatula
Gelas kimia
Alat Hoppler
Gelas ukur
Kompor
Batang pengaduk
Matkan
pH meter
Mortar dan stamper
Bahan Vitamin C Pewarna tartrazin Aquadest Gliserin Sirupus simpleks Perasa jeruk
3. Rx
KESIMPULAN FO FORMULA Vitamin C Gliserin Sorbitol Essens jeruk Tratrazin Aquadest
4.
PENIMBANGAN
Nama Zat Vitamin C Gliserin Essens jeruk Beta Karoten CI 40800 Aquadest
5.
1200 mg 15% 30% 0,1% qs ad to 60 ml
Jumlah dalam Rx 100mg/5mL 40 % 0,1% qs
Jumlah yang dibutuhkan 2000 mg 40 mL 0,1 mL qs
Ad to 60 mL
Ad to 100 mL
Cek ( )
Pembuatan sediaan :
Kalibrasi gelas kimia 150 mL.
Timbang 3000 mg vitamin C. Larutkan dalam 20 mL aquadest. Masukkan ke dalam gelas kimia terkallibrasi.
Bilas Bilas gela gelas s kimia kimia deng dengan an masin masing-m g-masi asing ng 1 mL aqua aquade dest st seba sebanya nyak k 3 kali. kali. Masukkan hasil bilasan ke dalam gelas kimia terkalibrasi.
Ukur 22,5 mL gliserin dengan gelas ukur. Masukkan ke dalam gelas kimia.
Ukur 45 ml sorbitol dengan gelas ukur. Masukkan ke dalam gelas kimia.
Bilas Bilas gela gelas s kimia kimia deng dengan an masin masing-m g-mas asing ing 1 mL aqua aquade dest st seban sebanya yak k 3 kali. kali. Masukkan hasil bilasan ke dalam gelas kimia terkalibrasi.
1 tetes essens citrus dicampurkan ke dalam 1 ml etanol dan diambil 3 tetes dan dimasukkan ke dalam gelas kimia terkalibrasi.
Timbang 3 mg tartrazin dan dilarutkan ke dalam 10 ml aquadest dan ambil 6 tetes dan dimasukkan ke dalam gelas kimia terkalibrasi.
Tambahkan aquadest hingga tanda batas kalibrasi.
Kalibrasi botol 60 mL.
Masukkan larutan ke dalam botol hingga tanda batas kalibrasi.
Beri etiket, label dan sediaan dimasukkan ke dalam kotak.
Larutan yang lebih digunakan untuk uji evaluasi.
Evaluasi sediaan.
Evaluasi secara organoleptik
Evaluasi bobot jenis dengan piknometer
Evaluasi viskositas dengan Hoppler
Evaluasi pH dan amati terjadinya pengendapan
Penentuan Viskositas (cara Hoppler) 1. Tabung Hoppler Hoppler diisi dengan larutan hingga hingga hampir penuh. penuh. 2. Kemudian Kemudian dimasukkan dimasukkan bola no.2 no.2 3.
Keda Kedala lam m tab tabun ung g hopp hopple lerr dita ditamb mbah ahka kan n lagi lagi den denga gan n laru laruta tan n samp sampai ai
tabu tabung ng penu penuh h kemu kemudi dian an ditu ditutu tup p sede sedemi miki kian an hing hingga ga tida tidak k terd terdap apat at gelembung dalam tabung. 4. Tabung dibalik dibalik kemudian waktu waktu tempuh bola antar garis dicatat. dicatat. 5. Viskositas Viskositas larutan dihitung dihitung menggunakan menggunakan rumus. rumus. η (viskositas)
= B(ρ 2 – ρ1)t
Penentuan Berat Jenis (menggunakan Piknometer) 1.
Pik
nometer kosong dicuci lalu di keringkan dalam oven hingga kering 2. u piknometer yang telah bebas lemak ditimbang.
Lal
Lar
3.
utan utan dim dimasuk asukka kan n
ke dala dalam m
pik piknome nomete terr
hin hingga gga
penu penuh h
kemu kemudi dian an
piknometer ditutup tanpa meninggalkan udara didalamnya. 4.
Pik
nometer berisi larutan ditimbang. 5.
Pik
nometer dicuci dan dikeringkan lagi dalam oven 6.
Lal
u pikn piknom omet eter er diis diisii deng dengan an air air hing hingga ga penuh enuh lalu lalu ditu ditutu tup p tanp tanpa a meninggalkan udara didalamnya. 7.
Pik
nometer berisi air ditimbang. 8.
Be
rat jenis larutan dihitung menggunakan rumus BJ larutan Piridoksin HCl = Berat pikno isi larutan – berat pikno kosong Berat pikno isi air – berat pikno kosong PENGOLAHAN DATA Perhitungan Berat Jenis Sediaan Berat piknometer kosong = 17,433 gram Berat piknometer + air = 27,495 gram Berat jenis sampel = Berat piknometer sampel - Berat piknometer kosong Berat piknometer air - Berat piknometer kosong Berat piknometer + larutan vitamin C = 28,705 gram BJ vitamin vitamin c = 28,705 – 17,433 = 1,12 gram/cm 3 27,495– 17,433
Viskositas Sediaan Jadi Konsta Konstanta nta Bola Bola (B) (B) = 0,0074 0,0074 Waktu (t)
= 335 detik
Berat Jenis Bola (ρ 1)
= 2,2290
Viskositas (η)= B (ρ 1- ρ2) t = 0,0074 (2,2290 –1,12) 335 = 2,75 poise
PEMBAHASAN Asam askorbat digunakan untuk mencegah dan mengobati skurvi. Selain itu, asam askorbat digunakan juga untuk antioksidan pada konsentrasi 0,01-0,1% b/v. Asam askorbat juga banyak digunakan untuk mengontrol pH untuk larutan injeksi. Asam askorbat askorbat juga telah dibuktika dibuktikan n boleh boleh digunaka digunakan n sebagai sebagai agen agen penstab penstabilil untuk untuk campuran misel yang mengandung zat tetrazepam.