PRAFORMULASI PEMBUATAN TABLET (ASAM ASKORBAT) VITAMIN C DENGAN METODE GRANULASI KERING
I.
Tujuan 1. Mampu menyusun dan mengkaji praformulasi bahan aktif (asam askorbat) yang akan digunakan dalam pembuatan sediaan tablet dan mampu menentukan metoda pembuatan dan pemilihan bahan tambahan berdasarkan kajian praformulasi bahan aktif yaitu asam askorbat. 2. Mampu melakukan pembuatan sediaan tablet asam askorbat dengan metode granulasi kering dan melakukan uji evaluasi mencetak tablet.
II.
III.
Spesifikasi Produk ®
1. Nama produk
: Vitacidu
2. Kandungan zat aktif
: Asam askorbat
3. Bentuk sediaan
: Tablet
4. Kekuatan sediaan
: 500 mg / 650 mg
5. Bahan pengemas primer
: Strip
Formulasi Acuan Asam ascorbat.
1
Daftar Bahan (mg/tablets)
Item
Nama Bahan
Jumlah/1000 tablet (g)
104
1
Asam askorbat
104
2,4
2
Aerosil
2,4
60
3
Avicel ph 102
60
0,13
4
FD&C Yellow Dye
0,13
®
No.10 Lake 37
5
Lactose (spray-dried)
37
3,2
6
Glyceryl behenate
3,2
1
IV.
2,4
7
Stearic acid
2,4
1
8
Magnesium stearat
1
Formulasi Modivikasi Akan dibuat tablet Asam askorbat dengan zat aktif sebanyak 500 mg dan bobot satu tablet dibuat 650mg. Daftar Bahan (mg/tab
Item
lets) 500
Nama
% Lazim
% Pakai
Bahan 1
Jumlah/1000 tablet (g)
Asam
500 mg
500 mg
QS
QS
500
askorbat 2
Avicel
ph
101 3
Amilum
(2)
3-25%
10%
kering 4
(2)
Larutan
0,5-5%
5%
PVP
V.
(2)
5
Mg Stearat
0,25-5%
6
Talk
1-10%
(2)
0,5% 1%
Alasan dan Fungsi Bahan 1. Zat Aktif
: Asam askorbat
Alasan penggunaan karena asam askorbat berfungsi untuk (2)
antioksidan . 2. Bahan Pengisi
: Avicel ph 101
Alasan penggunaan karena bobot zat aktif dalam 1x dosis sedikit untuk dibentuk dan dibuat bulk dan tidak mencukupi bobot total tablet. Bobot yang diinginkan untuk 1 tablet adalah 500 mg (6)
sehingga ditambahkan sukrosa sebagai pengisi . 3. Bahan Pengikat
: larutan PVP
2
Alasan penggunaan karena dalam formulasi granulasi kering larutan PVP dapat meningkatkan gaya kohesifitas serbuk, (6)
diperlukan untuk membentuk granul . 4. Bahan Penghancur
: Amilum kering
Alasan penggunaan karena sediaan tablet sukar untuk segera hancur ketika kontak dengan cairan lambung. Sedangkan sediaan tablet yang mudah pecah menjadi granul ketika berkontak dengan cairan pada saluran cerna, sehingga terjadi pelepasan zat aktif (6)
sehingga ditambah amilum kering sebagai penghancur . 5. Bahan Pelincir -
Lubrikant Alasan
: Mg Stearat
penggunaan
karena
kemungkinan
tablet
sulit
dikeluarkan dari ruang die dan terjadi gesekan antara punch dan die yang dapat menyebabkan bentuk tablet yang tidak rata. Sedangkan yang diinginkan tablet mudah dikeluarkan dari ruang die dalam bentuk tablet utuh. Maka ditambahkan mg stearat sebagai lubrikan membantu memperbaiki fluidity dan compactibilitas zat aktifnya -
(6)
Antiadheren dan glidant : Talk Alasan penggunaan karena massa cetak kemungkinan lengket pada permukaan punch dan die karena pengeringan yang kurang sempurna. Sedangkan yang diinginkan massa cetak tidak lengket pada permukaan punch dan die sehingga dihasilkan tablet yang sempurna, tidak mudah terjadi sticking. Maka ditambahkan talk sebagai antiadheren membantu memperbaiki fluidity dan compactibilitas zat aktifnya
VI.
(6)
Sifat senyawa obat dan bahan tambahan 1. Asam askorbat
Nama lain
: Vitamin C
Rumus molekul Struktur molekul
: C6H8O6 :
3
Indikasi
: Antioxidant, therapeutic agent..
Pemerian
:
Berwarna
putih
atau
kuning
terang,
non
hidroskopis, tidak berbau,serbuk kristal atau kristal tajam tidak berwarna,
rasa asam, bisa berubah
menjadi gelap bila terkena cahaya PH
: 2,1 – 2,6
Titik leleh
: 190 C
Kelarutan
: Praktis tidak larut dalam kloroform dan eter, larut
o
dalam 3,5 bagian air, 1 dalam 35 bagian etanol 95%, 1 dalam 50 bagian etanol Inkompaktibilitas : alkalis, metal ions berat, especially copper dan iron, oxidizing materials ,methenamine, phenylephrine hydrochloride, pyrilamine maleate, salicylamide, sodium nitrite, sodium salicylate, theobromine salicylate, dan picotamide. Penyimpanan
: Dalam wadah tertutup baik.
(3)
2. Amilum kering
Nama Lain
: Pati
Rumus Molekul
: ( C6H10O6 )n
Struktur molekul
:
4
Pemerian
: Bentuk serbuk sangat halus, warna putih, tidak berbau, tidak berasa
Kadar
: 5 - 20% sebagai penghancur
pH
: 5,5 - 6,5
Kelarutan
: - Praktis tidak larut dalam air dingin - Praktis tidak larut dalam etanol ( 95 % ) P.
Penggunaan
: Pengisi-Pengikat
Penyimpanan
: Dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk dan mkering.
(2)
3. Avicel PH 101
Rumus molekul
: (C6H10O5)n
Struktur molekul
:
Pemerian
: Serbuk putih, tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna
merupakan
bagian
selulosa
yang
terdepolimerasik Kelarutan
: sukar larut di 5% b/v larutan sodium hidroksida, praktis tidak larut dalam air, larutan asam, dan banyak pelarut organik Pemerian tidak
berasa,
tidak
berbau,
: Serbuk putih, tidak
berwarna
merupakan bagian selulosa yang terdepolimerasik 5
Inkompaktibilitas
3.
: dengan agen pengoksidasi kuat.
3
PVP (Polyvinyl pyrrolidone)
Nama lain
: Povidone
Rumus molekul
: (C6H9NO)n
Struktur molekul
:
Pemerian
: Halus, berwarna putih atau putih krem, tidak berbau atau hampir tidak berbau, serbuk higroskopis.
Kelarutan
: sangat larut dalam asam, kloroform, etanol (95%), keton, metanol dan air, praktis tidak larut dalam eter, hidrokarbon, dan mineral oil.
Fungsi
: Disintegrant, meningkatkan dissolution, agent suspending, tablet binder
PH
: 3 – 7
Titik leleh
: 150 C
o
Inkompaktibilitas :
Kompaktibel
dalam
larutan
dengan
garam
inorganik, resin alami dan sintetik dan zat kimia lainnya. Penyimpanan
4.
(2)
: Dalam wadah tertutup baik .
Talk
Nama Lain
: Talcum
Pemerian
: Bentuk serbuk hablur, sangat halus licin, mudah melekat pada kulit, bebas dari butiran, warna putih atau putih kelabu, tidak berbau, tidak berasa
Rumus Molekul
: Mg6(Si2O5)4(OH)4
6
Kadar
: 1 – 5 % sebagai antiadheren dan glidant
pH
: 6,5 - 10
Kelarutan
: Tidak larut dalam hampir semua pelarut.
Penggunaan
: Antiadheren dan Glidant
Inkompaktibilitas : Senyawa ammonium kuartener Penyimpanan
5.
: Dalam wadah tertutup baik.
(3)
Mg Stearat
Nama Lain
: Magnesii Stearas
Pemerian
: Bentuk serbuk halus, licin dan mudah melekat pada kulit, warna putih, bau lemah khas
Rumus Molekul
: C36H70MgO4
Berat molekul
: 591,27
Kadar
: 0,25 – 5% sebagai lubrikant
Kelarutan
: Praktis tidak larut dalam air, praktis tidak larut dalam etanol ( 95 % ) P., praktis tidak larut dalam eter P
Penggunaan
: lubrikan
Inkompaktibilitas : Asam kuat, alkalis dan garam besi Penyimpanan
VII.
: Dalam wadah tertutup baik.
(2)
Perhitungan Dibuat tablet Asam ascorbat 500 mg dalam 750 mg Massa slug : Fase dalam 92% + ½ Fase luar 1,5% sebagai lubrikan dan glidant Fase dalam Total masa slug
= 701,25 mg
Asam ascorbat
= 500 mg
Amilum kering (10% x 650 g)
= 75 mg
PVP( 5% x 650 mg)
= 37,5 mg
Avicel ph 101 (598-(500+65+32,5)
= 77,5mg
Mg stearat 0,5% x 750 mg
= 3,75 mg
7
Talkum 1% x 750 mg
= 7,5 mg
Misal : Slug yang diperoleh hanya 700 mg dengan kandungan zat aktif adalah (700/701,25) x 500 mg = 499,108 mg
Fase Luar Mg Stearat
Talk
x 700 mg = 3,72 mg
x 700 mg = 7,48 mg
Amilum kering
x 700 mg = 37,4 mg
Jumlah total massa cetak : (700 + 3,72 + 7,48 + 37,4) mg = 748,6 mg
VIII.
Penimbangan Dibuat 100 tablet -
Asam askorbat = 500 mg x 100
= 50000 mg = 50 g
-
Amilumkering = 75 mg x 100
= 7500 mg
= 7,5 g
-
PVP
= 37,5 mg x 100
= 3750 mg
= 3,75 g
-
Mg stearat
= 3,75 mg x 100
= 375 mg
= 0,375 g
-
Talkum
= 7,5 mg x 100
= 750 mg
= 0,75 g
-
Avicel ph 101 = 77,5 mg x 100
= 7750 mg
= 7,75 g
Dalam skala laboratorium 1000 tablet
IX.
-
Asam askorbat = 500 mg x 1000
= 500 g
-
Amilumkering = 75 mg x 1000
= 75 g
-
PVP
= 37,5 mg x 1000
= 37,5 g
-
Mg stearat
= 3,75 mg x 1000
= 3,75 g
-
Talkum
= 7,5 mg x 1000
= 7,50 g
-
Avicel ph 101 = 77,5 mg x 1000
= 77,50 g
Cara Kerja Pembuatan Dihaluskan bahan yang menggumpal, ditimbang
8
Campur semua bahan yang ada di fase dalam sampai homogen
Lakukan pre compression / slugging
Slug di ayak sehingga dihasilkan granul-granul
Evaluasi terhadap granul yang dihasilkan
Timbang granu
Sisa fase luar dicampur granul, masa cetak dikempa
Evaluasi tablet
X.
Evaluasi mencetak tablet 1. Waktu alir dan sudut istirahat 100 g dimasukan dalam corong pada alat Siapkan wadah dibawah corong Buka tutup corong, catat waktu meluncur granul melewati corong Kecepatan alir dibagi bobot granul (100 g) dan waktu (g/detik) Sudut istirahat (tg α =
)
2. Index pemampatan Granul dimasukan dalam gelas ukur dan volumnya dicatat (V o) Dilakukan pengetuka alat, catat vol ketukan (V 1) %T = (Vo- V1)/ Vo x 100 %
9
3. Rasio Hausner Rasio Hausner =
4. Carrs Index (Cl) Cl =
x 100%
5. Penentuan kadar air granul Ditimbang granul 5 g, letakan pada piring dibawah lampu sinari terus sampai berat konstan Hitung kadar air granul Berat mula-mula (a), setelah sinar (b) Kadar air = (a-b)/a x 100% 6. Organoleptis Tablet diamati secara visual (rupa, rasa, bau) 7. Keseragaman ukuran Diambil 20 tablet acak, ukur diameter dan tebal tablet dengan jangka sorong 8. Keseragaman bobot Diambil 20 tablet acak, timbang, hitung bobot rata-rata dan penyimpangan bobot rata-ratanya.
9. Kekerasan Alat hardness tester, diambil 20 tablet acak, kekerasan diukur luas permukaan tablet dengan beban (kg)
10. Friabilitas Alat fibrator. Diambil 20 atau 40 tablet acak, dbersihkan satu-satu, ditimbang, diamasukan semua tablet dalam alat, putar sebanyak 100 putaran, bersihkan lagi, timbang.
10
11. Keseragaman kandungan Diambil 20 tablet acak, dihitung kadar 10 tablet satu persatu dengan metode sesuai
12. Waktu hancur Masukan tablet dalam alat, waktu hancur dicatat saat tablet pertama kali hancur hingga tidak ada bagian yang tertinggal di kasa
13. Uji disolusi Alat metode paddle. Masukan satu tablet pada masing-masing tabung disolusi, jalankan alat, pengambilan sampel 5 ml pada selang waktu tertentu.
XI.
Daftar Pustaka (1) Rowe, R.C, Sheskey, P.J and Owen, S.C, 2009, Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations Compressed Solid Products, Six Edition , Pharmaceutical Press and American
Pharmacists Association, USA (2) Rowe, R.C, Sheskey, P.J and Owen, S.C, 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th Edition , Pharmaceutical Press and
American Pharmacists Association, USA (3) Ditjen POM, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV , Departemen Kesehatan Replubik Indonesia, Jakarta (4) British
Pharmacopoeia
Commission
Office,
2009, British
Pharmacopoeia Volume I & I, The Department of Health, Social,
Services and Public Safety, London (5) Lachman, Leon, 1994, Teori dan Praktek Farmasi Industri Edisi Ketiga , UI press, Jakarta
(6) Anonim, 2001, Petunjuk Operasional Penerapan Cara Pembuatan Obat Yang Baik, Badan POM, Jakarta
11
Yogyakarta, 2 April 2012 Mengetahui Asisten
(Lucky Daniar)
Praktikan
(Dwi Purnamasari)
12
XII.
Lampiran Kemasan dan etiket
13
APOTEK DWI PHARMA Jl. Kaliurang km. 7 YK, TELP 0274-5374883 APOTEKER: Dwi Purnamasari S. Farm., Apt SIP: KP 01.03.1.3.1991 SIA: 509/6345/DKS/2012 NO. 221
TGL 2/04/12 Ny. Timi (40 tahun) VITACIDU® Diminum 1 x sehari 1 tablet Jl. Kaliurang km 4 Sleman
VITACIDU ® Brosur
Asam askorbat Komposisi: 500 mg Vitamin C per tablet (7 50 mg)
pencegahan dan pengobatan devisiensi vitamin c, dengan gejala sariawan, perdarahan, dan peradangan pada gusi, menggembalikan kekuatan tubuh dalam masa pencegahan setelah sakit / pembedahan selama hamil dan masa latasi Indikasi
:
Kontraindikasi : hipersensitifitas Dosis Lazim Dewasa : Pencegahan 2-3 kali sehari 50-100 mg, pengobatan sehari 200-600 mg Efek samping : mual, muntah, kram perut, sakit kepala, insomnia, lelah Penyimpanan : Simpan pada suhu kamar
HARUS DENGAN RESEP DOKTER Reg. No. DKL 0533702110 A1 No. Batch : 3004092 Mig. Date : 30 april 2012 Exp. Date : 30 April 2014
PT. Dwi Pharma Laboratory Jogja- Indonesia
14