DAFTAR ISI
Daftar Isi........................................ Isi............................................................... .............................................. ................................1 .........1 Skenario.............................. Skenario..................................................... .............................................. ...........................................2 ....................2 STEP 1........................................... 1.................................................................. .............................................. ................................2 .........2 STEP 2........................................... 2.................................................................. .............................................. ................................3 .........3 STEP 3........................................... 3.................................................................. .............................................. ................................3 .........3 STEP 4........................................... 4.................................................................. .............................................. ................................6 .........6 STEP 5........................................... 5.................................................................. .............................................. ................................6 .........6 STEP 7........................................... 7.................................................................. .............................................. ................................7 .........7 LO 1.......................................... 1................................................................. .............................................. ..............................7 .......7 LO 2.......................................... 2................................................................. .............................................. ..............................26 .......26 LO 3.......................................... 3................................................................. .............................................. .............................31 ......31 LO 4.......................................... 4................................................................. .............................................. .............................41 ......41 Kesi!"#an............................... Kesi!"#an...................................................... .............................................. .....................................51 ..............51 Daftar P"staka............................. P"staka.................................................... ............................................... ................................52 ........52
SKE$ARIO 3 PROSTODO$SIA
Bu Sulanri, 63 tahun, wiraswasta, datang ke RSGM UJ, ingin dibuatkan gigi tiruan untuk mengganti gigi tiruannya, karena gigi yang hilang bertambah. Pasien merasa tidak nyaman untuk makan karena susah pada saat mengunyah dan malu saat berbiara. berbiara. Penabutan Penabutan terakhir terakhir gigi belakang kanan rahang atas karena berlubang. !da "uga gigi lepas sendiri tanpa penabutan. #ipe penderita exacting . $esehatan umum % mempunyai sakit &M. Pemeriksaan Pemeriksaan intra 'ral% gigi g'yang (3 dan resesi gingi)a % *+, *3, 3+, 3, -+, -, karies pr'/unda +3, sisa akar +-, 0semua gigi indikasi penabutan1. Gigi hilang **, *-, *2, *6, *, *, +*, ++, +2, +6, +, 3*, 33, 3-, 32, 36, 3 0memakai gigi tiruan lepasan1. Gigi yangada terdapat kalkulus. 't' r'ntgen % pada gigi *+, *3, 3+, 3, -+, - res'rbsi tulang al)e'lar, +3 terdapat gambaran radi'lusent bagian apikal. 4estibulum stibulum p'st R! dalam, tuberma5illa tuberma5illa besar, besar, retr'myl'hi'i retr'myl'hi'id d dalam, t'rus palatinus besar. $emudian $emudian d'kter gigi melakukan melakukan pemeriksaan pemeriksaan anatomical landmark , menentukan diagn'sis dan renana perawatan untuk pasien tersebut.
STEP 1
*. 5ating #ipe #ipe pender penderita ita yang yang rewel, rewel, tidak tidak k''per k''perati/ ati/,, ingin ingin tahu tahu lebih lebih banyak banyak terhadap perawatan, ingin hasilnya sempurna, sulit menerima saran dan pendapat 'rang lain, man"a. +. Retr Retr'm 'my yl'hi l'hi'i 'id d Perlekatan 't't antara gigi M+ dan M3 di bagian lingual. 3. !nat !nat'm 'mi ial al land landma mark rk Suatu titik sebagai penun"uk suatu ukuran dari denti/aial, bisa berupa titik, garis ataupun sudut. -. #uberm berma5 a5il illa la #uber'sitas al)e'lar7al)e'lar tuberkel8 tuberkel yang men'n"'l ke lateral ataupun 'klusal.
2. #'rus rus pal palat atin inus us Pen'n" Pen'n"'la 'lan n tulang tulang pada pada palatum palatum,, umumny umumnyaa ter"adi ter"adi diteng ditengah ah palatu palatum, m, bentuk simetris, pada tulang ma5illa. STEP 2
*. +. 3. -. 2. 6.
Bagaimana Bagaimana penanga penanganan nan untuk untuk pasien dengan dengan tipe tipe e5ating9 e5ating9 !pa sa"a sa"a maam:m maam:maam aam pemer pemeriks iksaan aan pada pada skenar skenari'9 i'9 Bagaimana Bagaimana hubungan hubungan /'t' r'ntgen r'ntgen dengan dengan keadaan keadaan intra'ral intra'ral gigi +39 +39 !pa sa"a diagn' diagn'sa sa pada pada skenari skenari'9 '9 !pa sa"a sa"a renan renanaa perawata perawatan n yang akan akan dilak dilakuka ukan9 n9 Baga Bagaim iman anaa hubu hubung ngan an diab diabet etes es mell mellit itus us deng dengan an ren renan anaa pera perawa wata tan n
pr'st'd'nsia9 . !pakah !pakah penabu penabutan tan berhub berhubunga ungan n dengan dengan renana renana perawatan9 perawatan9 . Bagai Bagaima mana na hubu hubung ngan an ren renan anaa pera perawa watan tan deng dengan an anat' anat'mi mial al land landma mark rk pada pasien9 ;. !pa pengaruh pengaruh keadaan keadaan intra'ral intra'ral dengan dengan renana renana perawata perawatan9 n9
STEP 3
*.
tu"u tu"uan an
pera perawa wata tan n
sede sedeta tail il
mung mungki kin n
kepa kepada da
pasi pasien en,,
men"elaskan kekurangan dan kelebihan dari renana perawatan dan e/ek sampin sampingny gnyaa terhada terhadap p pasien pasien,, sebaik sebaiknya nya d'kter d'kter gigi gigi tidak tidak men"an" men"an"ika ikan n sesuatu yang berlebihan terhadap renana perawatan pasien, d'kter gigi seba sebaik ikny nyaa mem memberi berika kan n perh perhat atia ian n dan dan kesa kesaba bara ran n yang yang lebi lebih h agar agar pendapatnya dapat diterima dengan baik 'leh pasien.
+. Maa Maam m pem pemer erik iksa saan an % a1 Pem Pemerik eriksa saan an suby subyek ekti ti// % menan enany yakan akan iden identi tita tass pasi pasien en,, riwa riway yat penyakit, kelainan sistemik, riwayat perawatan gigi, dll b1 Pemeriksaan intra 'ral % melihat status umum pasien, memeriksa keadaan keadaan gigi, gigi, "aringa "aringan n lunak, lunak, 'klusi 'klusi,, )estib )estibulu ulum, m, /renul /renulum, um, t'rus t'rus palatinus dn mandibularis, tuberma5illa, lidah, sali)a, dll 1 Pemerik Pemeriksaan saan ekstra ekstra 'ral % ukuran ukuran kepala kepala,, bentuk bentuk wa"ah, kesimet kesimetrisa risan n wa"ah, kelen"ar lim/e, dll
d1 Pemeri Pemeriks ksaa aan n penu penun" n"an ang g % radi' radi'gr gra/i a/i,, untu untuk k meli meliha hatt kead keadaa aan n tula tulang ng al)e'lar dan "aringan pendukung lainnya 3. =ubungan =ubungan /'t' /'t' r'ntgen r'ntgen dengan dengan keadaan keadaan intra intra 'ral gigi +3 yaitu pada pada hasil hasil r'ntgen menun"ukan adanya gambaran radi'lusen pada bagian apikal gigi +3 yang bisa berarti adanya abses pada bagian periapikal gigi yang berasal dari in/eksi bakteri dari saluran akar gigi akibat karies pada gigi +3 telah mena menapa paii pr'/ pr'/un unda da.. !bses bses ini ini bisa bisa berp berpen enga garu ruh h terh terhad adap ap renan renanaa perawatan gigi tersebut. -. &iag &iagn' n'sa sa pad padaa sken skenari ari' '% Peri'd'ntitis pada gigi *+ *3 3+ 3 -+ - !bses periapikal pada gigi +3 >ekr'sis pulsa pada gigi +dentulu' dentulu'ss ridge ada gigi ** *- *2 *6 * * +* ++ +2 +6 + 3* 33 3- 32 36 3 #'rus #'rus palatinus besar #uberma5illa besar 2. Renan Renanaa perawat perawatan an yang yang akan akan dilak dilakuka ukan n% kstraksi pada gigi *+ *3 3+ 3 -+ - -* -3 -- -2 -6 +3 +Salling dan splinting pada gigi *+*3 3+ 3 -+ - #'rekt'mi #'rekt'mi pada t'rus palatinus Rem')able denture rahang atas dan rahang bawah 6. =ubu =ubung ngan an diab diabete etess melli mellitu tuss deng dengan an renan renanaa peraw perawat atan an pr's pr'st' t'd' d'ns nsia ia adalah adalah renan renanaa perawat perawatan an yang yang dapat dapat menimb menimbulk ulkan an luka luka dan in/eks in/eksii misalnya ekstraksi gigi. Pasien &M sangat rentan mengalami in/eksi dan kerada keradanga ngan n yang yang dapat dapat menimb menimbulk ulkan an rasa tidak tidak nyaman nyaman pada pada pasien pasien apalag apalagii &M tipe tipe yang yang tidak tidak terk'n terk'ntr' tr'l. l. Sehing Sehingga ga sebelum sebelum dilaku dilakukan kan renana perawatan di bidang ked'kteran gigi sebaiknya dilakukan k'nsul terl terleb ebih ih dahu dahulu lu ke spes spesia iali liss peny penyak akit it dala dalam. m. =al: =al:ha hall yang ang perl perlu u dipe diperh rhat atik ikan an
anta antara ra
lain lain
mempe emperh rhat atik ikan an
desa desain in
gigi gigi
tiru tiruan an
dan dan
meminimalkan luka bedah. . =ubu =ubung ngan an ekst ekstra raks ksii gigi gigi deng dengan an ren renan anaa pera perawa wata tan n adal adalah ah bahw bahwaa ekstraksi gigi merupakan salah satu renana perawatan. Setelah dilakukan ekstraksi "angan langsung dilakukan insersi gigi tiruan karena biasanya pr'ses penyembuhan p'ket -:6 bulan, pemakaian gigi tiruan dapat dilakukan *(:*+ bulan setelah penabutan gigi agar gigi tiruan stabil.
. =ubung =ubungan an renana renana perawatan perawatan dengan dengan anat'mi anat'mial al landmark landmark pada pasien pasien yaitu anat'mial landmark pasien sangat mempengaruhi pembuatan gigi tiruan dalam hal retensi dan stabilisasi. 4estibulum dan retr'myl'hi'id yang dalam lebih retenti/, tuberma5illa besar "uga lebih retenti/ untuk gigi tiruan. ;. Pengaruh Pengaruh keadaan keadaan intra'ral intra'ral dengan dengan renana renana perawatan perawatan % Berpen Berpengaru garuh h "ika "ika pasien pasien mempun mempunya yaii andid andidiasi iasiss dan memilik memilikii 'ral 'ral
hygie hygiene ne yang yang "elek "elek maka maka memerl memerluka ukan n renan renanaa perawa perawatan tan yang yang lebih lebih banyak. #idak berpengaruh
karena pada akhirnya semua gigi pada pasien semua
gigi indikasi penabutan.
STEP 4
M!PP?>G
STEP 5
Mampu menentukan dan melaksanakan % *. +. 3. -.
@angkah:langkah diagn'sa perawatan pr'st'd'nsia #ipe:tipe pasien dan penanganannya &iagn'sa dan renana perawatan pr'st'd'nsia =ubungan penyakit sistemik 0diabetes mellitus1 pr'st'd'nsia
STEP 7
pada
perawatan
1. Lan%ka&'#an%ka& (ia%nosa !era)atan !rosto(onsia Pemeriksaan di bidang pr'st'd'nsia dapat dibagi men"adi 3, yaitu % *1 <')ert 5aminati'n Pemeriksaan ini dilakukan dengan memperhatikan bagaimana
karakter pasien untuk menentukan tipe seperti apa pasien tersebut. Se"ak pasien masuk ke dalam ruangan, dari ekspresinya, suaranya, penampilannya, dan ara ber"abat tangan, se'rang 'perat'r harus memperhatikan pasien dengan seksama. $arena dari ekspresi dan suara, kita dapat mengetahui tingkat keperayaan diri pasien, apakah pasien merasa yakin untuk melakukan perawatan gigi tiruan atau pasien terlihat malas dan tidak bersemangat. Penampilan pasien yang rapi dan berantakan "uga dapat mengindikasikan bagaimana keadaan r'ngga mulutnya atau tingkat kebersihan r'ngga mulutnya. =al ini tentu
mempengarungi
keberhasilan
perawatan
yang
sangat
memerlukan k'ndisi r'ngga mulut yang bersih dan baik. Selain itu adanya bau r'k'k yang terium dari pasien "uga mengindikasikan kebiasaan buruk yang berakibat buruk terhadap pemakaian gigi tiruan. Satu hal lagi yang harus diperhatikan adalah keadaan pasien ketika sedang berk'nsultasi. Pasien yang gelisah, menggigit kuku, dan terlihat stres bisa sa"a memiliki ambang batas terhadap rasa tidak nyaman yang rendah. =al ini tentu berpengaruh terhadap adapatasi pasien terhadap pemakaian gigi tiruan yang merupakan benda asing. &ari ')ert e5aminati'n ini diharapkan se'rang 'perat'r mampu mengetahui tipe pasien, dan /akt'r:/akt'r psik'l'gi yang mungkin dapat di"adikan pertimbangan dalam membuat renana perawatan.
+1 =ist'ry 5aminati'n a1 Pers'nal =istiry !namnesis adalah riwayat yang lalu dari suatu penyakit atau kelainan, berdasarkan ingatan penderita pada waktu dilakukan wawanara dan pemeriksaan medi atau dental.
&itin"au dari ara penyampaian berita, anamnesis ada dua maam % !ut' !namnesis% erita mengenai keadaan penyakit yang • •
disampaikan sendiri 'leh pasien. !ll' !namnesis% erita mengenai
penyakit
ini
tidak
disampaikan 'leh pasien yang bersangkutan, melainkan memalui bantuan 'rang lain. Umpamanya pada pasien bisu, ada kesulitan bahasa, penderita yang mengalami keelakaan atau pada anak:anak keil. 0drg. =aryant' !. Gunadi. =ip'krates. *;;*%*(61 =al : hal yang ditanyakan saat anamnesis% a. >ama Penderita Untuk membedakan pasien satu dengan yang lainnya, mengetahui
asal
suku
atau
rasnya.
$arena
tiap
ras
berhubungan dengan penyusunan gigi depan. 0drg. =aryant' !. Gunadi. =ip'krates. *;;*%*(1 b. !lamat &engan mengetahui alamat, pasien dapat dihubungi segera bila ter"adi sesuatu yang tidak diharapkan, umpamanya kekeliruan pemberian 'bat. Juga membantu kita mengetahui latar belakang lingkungan hidup pasien, sehingga dapat pula diketahui status s'sialnya. 0drg. =aryant' !. Gunadi. =ip'krates. *;;*%*(1
. Peker"aan &engan mengetahui peker"aan pasien, keadaan s'sial ek'n'minya "uga dapat diketahui. Pada umumnya lebih tinggi kedudukan s'sial pasien, lebih besar tuntutannya terhadap /akt'r estetik. 0drg. *;;*%*(1 d. Jenis $elamin
=aryant' !.
Gunadi.
=ip'krates.
Aanita umumnya enderung lebih memperhatikan /akt'r estetik dibandingkan pria. Untuk pria membutuhkan pr'tesa yang lebih kuat karena pria menun"ukkan kekuatan mastikasi yang besar. Pria "uga lebih mementingkan rasa enak7nyaman. Selain
itu,
bentuk
gigi
wanita
enderung
banyak
lengkungan7bulatannya dibanding pria yang kesannya lebih kasar dan persegi. Pasien wanita men'pause "uga harus diperhatikan karena pada peri'de ini, mulut pasien terasa kering dan terbakar. 0drg. =aryant' !. Gunadi. =ip'krates. *;;*%*(1 e. Usia Pr'ses penuaan
mempengaruhi
t'leransi
"aringan,
kesehatan mulut, k''rdinasi 't't, mengalirnya sali)a, ukuran pulpa gigi, dan pan"ang mahk'ta klinis. Usia tua "uga di"umpai penyakit k'mplikasi seperti hipertensi, "antung, dan diabetes mellitus. Selain itu, kemampuan adaptasi dan retensi "aringan peri'd'ntal usia tua terhadap gigi tiruan mulai berkurang. 0drg. =aryant' !. Gunadi. =ip'krates. *;;*%*(1 /. Penabutan #erakhir Gigi Untuk mengetahui apakah gigi itu diabut atau tanggal sendiri. @ama antara penabutan terakhir dengan pembuatan pr'tesa sangat berpengaruh karena pembentukan kembali "aringan bekas ekstraksi membutuhkan waktu -:2 bulan dan res'rbsi tulang al)e'lar pada edentulus residual paling stabil setelah *(:*+ bulan. Pada saat ini residual ridge umumnya sudah stabil untuk dipasang pr'tesa. 0drg. =aryant' !. Gunadi. =ip'krates. *;;*%*(1 g. Pengalaman Memakai Gigi tiruan Pasien yang pernah memakai pr'tesa sudah pengalaman, sehingga
adaptasi
terhadap
pr'tesa
baru
mudah
dan
berlangsung epat. Sebaliknya bagi yang belum pernah memakai
pr'tesa,
pr'ses
adaptasi
ukup
sulit
dan
membutuhkan waktu yang ukup lama. 0drg. =aryant' !. Gunadi. =ip'krates. *;;*%*(1 h. #u"uan Pembuatan Gigi #iruan $ita tanyakan kepada pasien, apakah pasien mementingkan pemenuhan /akt'r estetik atau /ungsi'nal. #etapi, k'nstruksi biasanya sesuai kebutuhan pasien. 0drg. =aryant' !. Gunadi. =ip'krates. *;;*%*(;1 $eterangan lain 0 'nt'h% Penderita bruksisma berat dimana
i.
geliginya sudah lemah dian"urkan memakai geligi tiruan pada malam hari "uga, supaya ketegangan atau strain yang di terima 'leh gigi yang masih ada dapat dikurangi1. 0drg. =aryant' !. Gunadi. =ip'krates. *;;*1 b1 Medial =ist'ry Riwayat penyakit umum yang pernah di derita sebaiknya ditanyakan dengan menga"ukan pertanyaan:pertanyaan terpilih. Penderita sebaiknya ditanya apakah ia sedang berada dalam perawatan se'rang d'kter7 lain dan bila demikian, 'bat:'bat apa sa"a yang sedang di minuk. =al ini perlu diketahui karena penyakit dan peng'batan tertentu dapat mempengaruhi "aringan yang terlibat dalam perawatan dental
*
&iabetes Mellitus Pada pendertita diabetes, suatu k'mbinasi in/eksi dan penyakit pembuluh darah menyebabkan berkembangnya k'mplikasi:k'mplikasi di dalam mulut, seperti "aringan muk'sa yang meradang, epat berkembangnya penyakit peri'd'ntal yang sudah ada dengan hilangnya tulang al)e'lar seara meny'l'k dan mudah ter"adinya abses periapikal.
?n/eksi
m'nilial,
berkurangnya
sali)a,
bertambahnya pembentukan kalkulus, merupakan hal yang khas
dari
penyakit
diabetes
yang
tidak
terk'ntr'l.
Mani/estasi klinis ini ter"adi bersama:sama dengan ge"ala: ge"ala yang sering ditemukan seperti p'liuria, haus, mengeringnya kulit, gatal:gatal, epat lapar, epat lelah, serta berkurangnya berat badan. =al pertama yang harus dilakukan adalah meng'ntr'l diabetesnya dan menyehatkan kembali "aringan mulut. &alam lingkungan mulut yang sudah sehat kembali, pembuatan pr'tesa dapat dilakukan dengan saran:saran tambahan sebagai berikut. Pertama, hindari tindakan pembedahan yang besar selama hal itu mungkin dilakukan. Gunakan bahan etak yang bisa mengalir bebas dan buat desain rangka geligi tiruan yang terbuka dan mudah dibersihkan, serta distribusikan beban /ungsi'nal pada semua bagian yang dapat memberikan dukungan. @alu, susunlah
'klusi
yang
harm'nis.
Bila
dibutuhkan,
rangsanglah pengaliran air liur dengan 'bat hisap yang bebas karb'hidrat. #ekankan kepada pasien mengenai pentingnya
pemeliharaan
kesehatan
mulut.
!khirnya,
tentukan kun"ungan ulang penderita setiap enam bulan sekali 0bahkan kalau 'erlu lebih sering dari itu1 untuk mempertahankan kesehatan mulut 0Gunadi, dkk., *;;* % **(1. +
Penyakit $ardi')askular =al ini perlu diperhatikan pada waktu penabutan gigi. =indari
pemakaian
anastetikum
yang
mengandung
)as'k'nstrikt'r seperti adrenalin8 'leh karena bahan ini dapat mempengaruhi tekanan darah. 3
#uberkul'sis dan !nemia Pada penderita ini menyebabkan res'rpsi berlebihan pada tulang al)e'lar. Untuk kasus ini sebaiknya gunakanlah
-
elemen gigi tiruan yang tidak ada t'n"'l 0cusp1 &epresi Mental
Penderita depresi mental biasanya diberi peng'batan dengan 'bat yang mempunyai e/ek samping mengeringnya muk'sa mulut. =al ini akan mengakibatkan berkurangnya retensi geligi tiruan. Maka perawatan dalam bidang pr'st'd'ntik sebaiknya ditunda dahulu sampai perawatan terhadap depresi mentalnya dapat diatasi. Se'rang penderita yang /rustasi biasanya menempatkan /akt'r estetik tidak seara realisti. ?a mungkin datang dengan sebuah /'t' yang dibuat pada waktu ia masih muda7 rema"a serta mengharapkan penampilan yang sesuai dengan /'t' tadi diterapkan pada pr'tesa yang akan dibuat. 31 &e/initie 5aminati'n a1 ?ntra ral !. $eadaan umum $eadaan umum meliputi % i. $ebersihan mulut 0oral hygiene1 ii. Muk'sa mulut &iperiksa apakah muk'sa n'rmal atau tidak. Aarna dari muk'sa dapat menggambarkan kesehatan, dimana warna muk'sa yang tidak n'rmal biasanya akan berwarna merah meradang. Selian itu, lesi pat'l'gis termasuk lesi muk'sa atau "aringan dibawahnya "uga diperiksa. Cang perlu diperhatikan pula pada muk'sa adalah adanya "aringan hyperplasia 0 flabby1 dan kekenyalan muk'sa. Jaringan flabby dapat dibuang dengan tindakan bedah karena dapat mengganggu stabilisasi dari gigi tiruan. iii. rekuensi karies Status gigi • Pemeriksaan dilakukan pada seluruh gigi geligi. Pada tahap ini diteliti adanya k'ndisi:k'ndisi tertentu yang di"umpai seperti gigi karies, bertambal, mahk'ta •
dan "embatan, migrasi, malp'sisi, ekstrusi, g'yang, dsb. !rtikulasi !rtikulasi diperiksa untuk mengetahui adanya hambatan 0bl'king1.
i). Palatum Palatum mempunyai bentuk yang berbeda antara pasien yang satu dengan pasien yang lain. Pemeriksaan palatum ini bisa seara langsung pada r'ngga mulut pasien atau melalui m'del agar lebih akurat. Bentuk palatum terdiri atas % a1 Bentuk Duadratik 0Bentuk lengkung atau seperti huru/ U1 Bentuk ini mempunyai retensi yang baik, karena dapat menahan pelepasan ke arah )ertikal dan lateral, dimana mempunyai kedalaman yang sedang dengan rugae yang "elas dibagian anteri'r. b1 Bentuk )'id 0Bentuk datar1 Retensi dan stabilisasi pada gigi tiruan kurang baik, karena
dari
bentuk
tersebut
dapat
menimbulkan
kurangnya daya tahan terhadap pergerakkan gigi tiruan atas ke arah depan selama melakukan /ungsi mastikasi. 1 Bentuk #appering 0Bentuk 41 &imana palatum tinggi dan sempit sehingga kurang menguntungkan dari segi retensi pada gigi tiruan. Makin kuat gigi tiruan menekan sisi palatum maka makin epat kemungkinan gigi tiruan akan terlepas. ). Sali)a $ualitas sali)a berpengaruh pada retensi gigi tiruan. Sali)a yang kental 0mu'us1 kurang baik, karena kurang mampu membasahi seluruh permukaan basis gigi tiruan7 Selain itu, sali)a yang kental tidak dapat membentuk lapisan /ilm yang tipis, sehingga k'ntak basis gigi tiruan dan muk'sa pendukung tidak dapat rapat. Sebaliknya, sali)a ener dapat membentuk /ilm tipis hingga k'ntak basis dan muk'sa lebih rapat. &aya pembasahannya pun
lebih baik, karena lebih mudah menyebar ke seluruh permukaan basis gigi tiruan. $uantitas sali)a "uga perlu bagi retensi gig tiruan. Sali)a dalam "umlah tertentu banyak dapat mengganggu retensi karena memberikan kesan se'lah:'lah gigi tiruan teredam di dalamnya sepan"ang hari, dan pasien senatiasi berkeinginan
untuk
melakukan
gerakan
menelan.
Sebaliknya, sali)a yang terlalu sedikit "uga merugikan, karena tidak ukup untuk membasahi seluruh permukaan basis gigi tiruan. Jadi, yang paling baik ialah, sali)a yang tidak terlalu kental, dan "umlahnya ukup
)i. @idah Pemeriksaan pada
lidah
dapat
dilakukan
seara
)isualisasi, dilihat mengenai ukuran dan p'sisi lidah. Ukuran lidah dapat n'rmal, mikr'gl'si, atau makr'gl'si. Sementara p'sisi lidah menurut klasi/ikasi Aright dapat dibagi men"adi 3 kelas, yaitu% *. $elas ? E lidah berada pada p'sisi n'rmal. U"ung lidah bersandar rileks di area permukaan lingual gigi:gigi anteri'r rahang bawah dan bagian tepi lateral lidah berk'ntak dengan permukaan lingual gigi:gigi p'steri'r rahang bawah dan basis gigi tiruan atau pada permukaan lingual pr'essus al)e'laris rahang bawah. +. $elas ?? E tepi lateral lidah berada pada p'sisi yang n'rmal, namun u"ung lidahnya menggulung ke atas atau ke bawah. 3. $elas ??? E lidah pada p'sisi tertarik 0retracted position1. U"ung lidah tidak menyentuh gigi:gigi atau ridge rahang bawah. Sehingga sebagian besar dasar
mulut dapat terlihat. $arena p'sisinya yang tertarik, lidah terlihat seperti membentuk sudut.
Gambar: (kiri) posisi normal lidah pada rahang tak bergigi, (kanan) posisi normal lidah pada rahang bergigi (Suryandari, astri. 200) &ari pen"elasan di atas, p'sisi lidah kelas ? merupakan p'sisi lidah yang paling ideal karena pada k'ndisi ini terdapat ketinggian dasar mulut yang adekuat sehingga sayap lingual basis gigi tiruan nantinya dapat berk'ntak dengan lidah dan lidah dapat men"aga peripheral seal dari gigi tiruan. Sedangkan pada k'ndisi p'sisi lidah kelas ?? dan terutama kelas ???, dasar mulut pada umumnya terlalu rendah sehingga lidah tidak dapat berk'ntak dengan sayap lingual basis gigi tiruan dan pada akhirnya menyebabkan kurangnya retensi pada gigi tiruan. )ii. Pemeriksaan Jaringan Peri'd'ntal $eadaan "aringan peri'd'ntal
yang
mengalami
peradangan, perdarahan merupakan k'ndisi yang tidak menguntungkan dalam renana perawatan gigi tiruan. Se'rang 'perat'r harus memperhatikan keg'yangan gigi, kedalaman pocket peri'd'ntal, untuk mengetahui keadaan "aringan penyangga seperti tulang al)e'lar dan ligamen peri'd'ntal. Gigi yang kedalaman p'ketnya F3mm
menun"ukkan ter"adinya kerusakan tulang al)e'lar, dan hal tersebut dapat menyebabkan resesi gingi)a. Gigi yang mengalami resesi gingi)a
akan
mempengaruhi suatu renana perawatan karena resesi gingi)a
akan
menyebabkan
terbukanya
sementum.
Sementum yang terbuka ini sangat rentan terkena karies, sehingga gigi tersebut tidak dapat dipasangi clasp untuk retensi. )iii. 4estibulum Merupakan elah antara muk'sa bergerak dan tidak bergerak. 4estibulum diukur dari dasar /'rni5 hingga hingga punak ridge. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan kaa mulut 0n'm'r 31.
Pemeriksaan
dilakuka pada regi' p'steri'r dan anteri'r terutama pada bagian yang tak bergigi, dimulai dari /'rni5 sampai punak ridge. Sedangkan pada daerah yang masih ada giginya, dari dasar /'rni5 sampai ke tepi gingi)al. a1 4estibulum dalam % Bila kaa mulut terbenam lebih dari setengah diameter b1 4estibulum dangkal
%
Bila
kaamulut
yang
terbenam kurang dari setengah diameter kaamulut. 4estibulum digunakan untuk retensi dan stabilitas gigi tiruan.
4estibulum yang lebih dalam lebih retenti)e
daripada yang dangkal. i5. renulum renulum yaitu lipatan "aringan lunak yang menahan pergerakan 'rgan yang dapat bergerak, termasuk lidah. !renulum labialis pada rahang atas dan bawah dan frenulum lingualis pada rahang bawah merupakan struktur yang perlekatannya seringkali dekat
dengan punak
residual ridge. Pemeriksaan /renulum meliputi tinggi: rendahnya perlekatan masing:masing. renulum lingualis pada rahang bawah dan /.labialis pada rahang atas7bawah
merupakan struktur yang perlekatannya seringkali dekat dengan punak residual ridge. Perlekatan semaam ini akan mengganggu penutupan tepi 0 seal 1 dan stabilitas gigi tiruan. @etak perlekatan /renulum dapat dig'l'ngkan% a. #inggi % bila perlekatannya hampir sampai ke punak residual ridge. b. Sedang % bila eprlekatannya kira:kira di tengah antara punak ridge dan /'rni5. . Rendah % bila perlekatannya dekat dengan /'rni5. renulum ini
ber/ungsi
untuk
retensi
dan
estetik.
renulum yang tinggi dapat meng:ganggu penutupan tepi 0seal1 dan stabilitas geligi tiruan. 5. Bentuk Ridge Ridge merupakan
punak
tulang
al)e'lar.
memeriksa bentuk ridge adalah dengan palpasi ridge pada bagian edentulus. #erdapat empat maam bentuk ridge antara lain % a. suare % lebih menguntungkan daya retenti/nya b. ')'id % lebih bagus untuk stabilisasi . tapering % daya retenti/nya "elek, tidak menguntungkan d. /lat % tidak menguntungkan Bentuk ridge berhubungan dengan H retensi dan stabilitas. Bentuk ridge suare mempunyai retensi yang paling baik karena mempunyai luas penampang yang luas. Bentuk ridge ')'id mempunyai stabilitas yang baik. Bentuk ridge tapering, memerlukan relie/ agar dapat retenti/ . Bentuk ridge /lat merupakan bentuk yang paling tidak menguntungkan terhadap retensi dan stabilitas. 5i. #'rus Palatina Merupakan t'n"'lan tulang yang terdapat pada garis tengah palatum. ungsinya untuk stabilisasi gigi tiruan. #'rus palatina ini ada yang besar, sedang dan keil. Pemeriksaannya dengan memakai burnisher, denngan
menekan beberapa tempat sehingga dapat dirasakan perbedaan kekenyalan "aringan. 5ii. #'rus Mandibula
dengan
ara
menekan
daerah
palatum
menggunakan burnisher. Bila terasa ada daerah keras dan daerah tersebut berwarna putih bila ditekan maka terdapat t'rus mandibularis. $ehadiran t'rus mandibularis dapat mempersulit upaya untuk memper'leh gigi tiruan yang nyaman karena tepi:tepi gigi tiruan langsung menekan muk'sa yang menutupi t'n"'lan tulang tersebut. &alam hal demikian perlu
dilakukan
pengambilan
t'rus
seara
t'rekt'mi. Biasanya dilakukan pengambilan pada tulang ini bila pada pemasangan gigi tiruan dirasakan bisa mengganggu kestabilan gigi tiruan tersebut. 5iii. #uber Ma5ilaris &isini dapat dilihat besar, sedang atau keilnya dari satu sisi maupun dua sisi. Bentuk tuber ma5ilaris yang besar sangat berguna untuk retensi gigi geligi tiruan didaerah underut. !pabila hanya besar pada satu sisinya dapat diatasi dengan menari arah pasangnya. 5i). ks'st'sis Merupakan t'n"'lan tulang pada pr'ssesus al)e'laris yang berbentuk membulat seperti t'nus palatinus, t'rus mandibula serta ta"am akibat penabutan gigi bila diraba, terasa sakit dan tidak dapat digerakkan.
b1 kstra ral Pemeriksaan ekstra'ral dilakukan dengan met'de )isual dan taktil yang meliputi pemeriksaan struktur skeletal, kulit, serta muskular untuk mengetahui adakah kelainan atau )ariasi struktur serta keadaan pat'l'gis. *. Skeletal Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan bentuk wa"ah, pr'/il wa"ah, bentuk Iyg'ma, angulasi mandibula, bentuk maksila serta pemeriksaan #MJ. Pemeriksaan bentuk wa"ah meliputi bentuk ')'id, tirus, atau suare. =al tersebut mempengaruhi dalam renana perawatan pembuatan gigi tiruan untuk mengembalikan estetis wa"ah sesuai dengan keadaan semula. Pr'/il wa"ah dapat diklasi/ikasikan klas ?, ??, dan ???. $lasi/ikasi ini sesuai dengan klasi/ikasi angle. Pr'/il wa"ah perlu diketahui untuk renana pembuatan gigi tiruan terutama pada pasien dengan tipe pr'/il klas ?? dan ???, pada keadaan tertentu pasien menginginkan penggunaan gigi tiruan sekaligus memeperbaiki tipe pr'/il tersebut. Bentuk Iyg'ma atau tulang pipi apakah men'n"'l atau enderung datar, hal tersebut berpengaruh terhadap bentuk wa"ah. Pada pemeriksaan #MJ menggunakan palpasi dapat diketahui ada atau tidaknya liking
atau hyperplasia k'ndil, hal ini mempengaruhi
kenyamanan penderita dalam menggunakan gigi tiruan. +. $ulit di sekitar wa"ah dan leher Pemeriksaan ini menggunakan met'de )isual apakah terdapat pembengkakan, laerasi atau luka yang terbuka, memar, bekas luka, atau pigmentasi. $eadaan tersebut mungkin dapat meru"uk pada kesehatan sistemik pasien. !danya pembengkakan mungkn karena pengaruh in/eksi 'd'nt'gen atau penyakit yang menyebabkan pembengkakan kelen"ar seprti hip'tir'idism. Memar, bekas luka yang tak kun"ung sembuh mungkin mani/estasi dari kelainan perdarahan seperti
hem'/ilia.
$eadaan:keadaan
tersebut
harus
diperhatikan dan digali lebih lan"ut melalui anamnesa atau pemeriksaan lebih lan"ut "ika perlu. pemeriksaan lain yang penting adalah adanya asimetri
wa"ah. perat'r harus
mengetahui apakah asimetri yang ter"adi merupakan /isi'l'gis atau pat'l'gis. 3. Pemeriksaan 't't Pemeriksaan ini meliputi ada atau tidak kelumpuhan 't't, hypertr'pi 't't, serta kedutan. Pemer'ksaan dengan ara palpasi pada 't't:'t't pengunyahan meliputi 't't temp'ralis, masseter, pteryg'id lateral dan medial. !danya hal tersebut mungkin
merupakan
dampak
kelainan
sara/
yang
bermani/estasi di 't't:'t't pengunyahan. $elainan tersebut menyebabkan /ungsi pengunyahan tidak ber"alan dengan baik sehingga
sebelum
pembuatan
gigi
tiruan
sebaiknya
memperbaiki /ungsi 't't:'t't pengunyahan. Peeriksaan Ekstra Ora# *. Aa"ah
Keteran%an
a.
Struktur
kulit
elastisitasnya
wajah
mencerminkan
menunjang
prakiraan
retensi gigi tiruan a. Warna kulit
penting guna memilih warna
gigi b. Bentuk wajah
menentukan bentuk gigi
anterior Dikenal
4
bentuk
dasar
wajah,
yaitu
persegi, segitiga, dan lonjong. Sedankan utnuk bentuk gigi insisif pertama baisanya sesuai dengan bantuk wajah dilihat secara terbalik c. Tandatanda
patologis,
bila
ada
harus
diamati dan dicari penyebabnya d. !simetri
bentuk
wajah
perlu
diamati,
apakah patologis, genetik, atau akibat penyimpangan
fungsi
rahang.
"ada
pembuatan gigi tiruan, hendaknya asimteri wajah
ini
#disembunyikan#
dengan
susunan gigi yang diberi sedikit $ariasi. !simteri wajah dapat dilihat dari depan dengan membandingkan sisi kiri dan sisi kanan,
atau
dengan
melihat
kontir
lengkung %igomatik dari atas kepala, sisi kiri dibandingkan dengan sisi kanan. e. "ro&l
wajah
dilihat
dari
samping
menentukan bentuk permukaan labial gigi anterior. Dikenal ' bentuk pro&l wajah, yaitu ( lurus
biasanya permukaan labial gigi
anterior
agak
datar,
dan
hubungan
tahang normal )embung
hubungan rahang protrusif,
permukaan labial gigi anterior sebaiknya cembung )ekung progeni,
hubungan rahang biasanya
dan
pemrukaan
labial
gigi
anterior datar +. Mulut
@ebar elah mulut perlu diamati untuk mengantisipasi kesulitan dalam menetak rahang
#anda:tanda
pat'l'gis,
bila
ada
sebaiknya
disembuhkan dulu. @uka di sudut mulut dapat merupakan tadan kekurangan )itamin tertentu, atau gigitan 0dimensi )ertikal1 yang terlalu rendah
Bentuk garis elah mulut 0pertemuan bibir atas dan bibir bawah1 dapat merupakan pentun"uk temperamen
indi)idu. Bila garis ini lurus, menandakan bahwa 'rang biasa:biasa sa"a8 garis yang melengkung ke bawah menandakan bahwa 'rangnya lebih banyak murung, dan pesimistik. Jika garisnya melengkung ke atas menun"ukkan bahwa indi)idu merupakan 'rang 3. t't:'t't wa"ah
yang periang dan 'ptimistik t't wa"ah yang terlalu kend'r dapat menimbulkan masalah dalam peniptaan estetika yang 'ptimal, terutama bila pasien termasuk kel'mp'k tipe banyak tuntutan atau bawel. $einginan utnuk menghilangkan kerut:kerut wa"ah dapat mengganggu retensi gigi tiruan lepas, khususnya Gigi tiruan lengkap, karena biasanya gigi H gigi enderung disusun si luar batas t'leransi 't't
Sebaliknya, 't't yang terlalu kaku "uga menimbulkan masalah dalam pembentukan perluasan sayap gigi tiruan
t't:'t't
di
sekitar
elah
mulut
"uga
perlu
diperhatikan. Bila terallu kaku, dapat menyulitkan -. =ubungan !ntar Rahang
dalam penetakan dan pemasangan gigi tiruan atas. =ilangnya se"umplah gigi p'steri'r akan menyebabkan tinggi gigit 0&41 berkurang. Seara )isual kadan: kadang perubahan ini dapat terlihat8 mandibla se'lah: 'lah lebih ma"u dengan punak dagu lebih terd'r'ng ke depan, lipatan bibir di sudut mulut tanpak lebih "elas
2.
Sendi
$elanaran gerakan sendi dapat diraba dengan u"ung
temp'r'mandibula
"ari yang ditempatkan di muka telinga atau u"ung "ari
r
diamsukan ke dalam lubang telinga dan sedikit ditekankan ke dinding anteri'rnya. $eletuk sendi dapat terdengar dari "arak tertentu atau teraba sebagai gerakan
k'ndilus
yang
sedikit
mel'mpat.
?ni
merupakan ge"ala awal dari gangguan /ungsi rahang, yang sebagian besar penyebabnya karena 'klusi gigi yang tidak seimbang. $'ntak 'klusi yang tidak seimbang sebaiknya diperbaiki dulu dengan ara pengasahan selekti/. =al ini terutama penting bila gigi asli akan mena"di antag'nis bagi gigi tiruan lengkap 6. $elen"ar
yang akan dibuat. &engan "ari tangan diraba kelen"ar: kelan"ar ludah dan kelen"ar lim/a di daerah leher dan kepala. Pembengkakan atau nyeri pada kelen"ar lim/a menun"ukkan adanya penyakit in/eksi di sekitar daerah tersebut
1 Penun"ang Pemeriksaan penun"ang radi'gra/i ber/ungsi untuk mengetahui % *. +. 3. -. 2.
$ualitas "aringan penyangga, terutama bagi gigi abutment !danya gigi terbenam atau sisa akar $elainan periapikal !danya kista !danya res'rpsi tulang terutama pada gigi penyangga serta
p'la res'rpsi pada edent'ulus ridge 6. !danya penyakit sistemik seperti skler'sis -1 Penegakan &iagn'sis &alam bidang pr'st'd'ktik, yang dimaksud dengan diagnostik" adalah pr'ses yang dilakukan untuk mengenali terdapatnya keadaan tidak wa"ar atau alamiah, meneliti adanya abn'rmalitas, serta menetapkan penyebabnya. &iagn'sis yang ditulis dalam kartu status
harus menakup semua hal yang abn'rmal, menguntungkan maupun merugikan dari pr'ses pembuatan geligi tiruan. Pada bidang pr'st'd'nsia terdapat dua maam diagn'sis yaitu, partial edentul'us dan /ull edentul'us. =ilangnya beberapa gigi biasa disebut partial edentulous dan hilangnya seluruh gigi disebut full edentulous. !ull edentulous dapat dide/inisikan sebagai keadaan /isik dari rahang diikuti hilangnya seluruh gigi dan k'ndisi dari "aringan pendkung tersedia untuk terapi pengganti atau rek'nstruksi. #dentulous sebagian dide/inisikan sebagai hilangnya beberapa gigi pada lengkung rahang. 21 Pr'gn'sis &alam menentukan pr'gn'sis terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain % a. akt'r @'kal % 'ral higine, dan /at'r anat'mis. ral higine yang baik dapat mendukung pemakaian gigi tiruan dengan baik dan dapat bertahan dengan lama sehingga pr'gn'sisnya pun akan baik. at'r anat'mis dari pasien mempengaruhi dari retensi dan kestabilan gigi tiruan terutama gigi tiruan penuh pada rahang bawah yang ditentukan 'leh dalamnya retr'myl'hy'id. !pabila retr'myl'hy'id ini dalam maka dapat diberikan pembuatan sayap lingual yang lebih luas sehingga meningkatkan retensi dan stabilitas gigi tiruan dan memberikan pr'gn'sis yang baik. b. akt'r Sistemik % penyakit sistemik yang di derita pasien seperti diabetes mellitus, hipertensi dll dapat men"adi pertimbangan dalam dilakukannya perawatan sehingga berpengaruh pula pada pr'gn'sisnya. . akt'r $linis % usia, keparahan penyakit, dan ker"asama pasien. Usia yang enderung muda memiliki tingkat adaptasi yang lebih tinggi daripada usia yang tua. Usia yang sudah lan"ut "uga memiliki tingkat penyakit yang enderung lebih parah. $er"asama pasien yang baik dapat mempermudah dilakukannya perawatan sehingga sebaliknya.
memberikan
pr'gn'sis
yang
baik,
begitupula
#erdapat 3 kuni keberhasilan dalam perawatan pr'st'd'nsia, yaitu % kesehatan umum, nutrisi, dan psik'l'gis pasien. $esehatan dan nutrisi yang baik mempengaruhi kemampuan pasien dalam memakai gigi tiruan. $etidaksesuaian psik'l'gis pasien bisa diakibatkan dari kaitan antara pemakaian gigi tiruan dengan usia lan"ut. Pada pasien yang lan"ut usia memiliki metab'lisme yang tidak memadai pada tulang yang tak bergigi. &imana pada tulang tersebut dapat ter"adi res'rbsi yang epat daripada yang diharapkan. Sehingga pr'gn'sisnya dapat buruk apabila pasien sudah tidak bergigi dan mengalamai mandibulekt'mi, karena sisa tulang berkurang atau bahkan tinggal setengahnya. 2. Ti!e'ti!e !asien (an !enan%anann*a $'munikasi yang baik antara d'kter gigi dengan pasien sangatlah
dibutuhkan dalam menapai keberhasilan perawatan, baik perawatan pr'st'd'nsia maupun perawatan gigi lainnya. M'ti)asi pasien dalam memakai gigi tiruan dapat tumbuh melalui k'munikasi yang baik tersebut. =al ini dapat diapai 'leh d'kter gigi dengan memilih pendekatan yang tepat kepada pasien. leh karena itu, d'kter gigi perlu mengetahui maam: maam sikap mental pasien pr'st'd'nsia terhadap perawatan maupun pemakaian gigi tiruan. Sikap mental pasien telah diklasi/ikasikan 'leh ='use 0*;31 berdasarkan pandangan terhadap perawatan dan pemakaian gigi tiruan, yaitu% philosophical, exacting, indifferent, dan hysterical . *1 Phil's'phikal Sikap mental philosophical merupakan sikap mental terbaik dalam perawatan gigi tiruan. Pasien dengan sikap mental ini memiliki m'ti)asi menggunakan gigi tiruan untuk memelihara kesehatan gigi dan penampilannya. Pasien memiliki keyakinan bahwa mengganti gigi yang hilang adalah n'rmal dan pr'sedurnya dapat diterima. Pasien dapat mengatasi k'n/lik dan mengatur waktu dan kebiasaannya
dengan ara yang rapi. Pasien dapat menghilangkan /rustasi di saat yang sulit dan bela"ar menyesuaikan diri seara epat. Sikap mental philosophical biasanya dimiliki 'leh + tipe pasien. #ipe yang pertama adalah pasien yang belum pernah memakai gigi tiruan, namun sadar akan kebutuhannya untuk memakai gigi tiruan. Pasien sangat peraya kepada d'kter gigi. Pasien tipe ini perlu senantiasa diberi penyuluhan agar m'ti)asinya yang baik tetap te r"aga. #ipe kedua yang memiliki sikap mental philosophical adalah pasien yang sudah pernah memakai gigi tiruan dengan memuaskan dan perlu dibuatkan gigi tiruan lagi karena hal lain. Pasien ini telah mengerti bagaimana
pemakaian
gigi
tiruan,
baik
keterbatasan
hingga
kesulitannya. $arakteristik pasien dengan sikap mental philosophical adalah% a b d e /
Rasi'nal Bi"aksana #enang Berpikiran sehat Sabar di situasi yang sulit Memiliki m'ti)asi dan keinginan untuk memelihara kesehatan gigi dan mulutnya dengan memakai gigi tiruan
+1 5ating Pasien dengan sikap mental exacting mungkin memiliki semua sikap baik yang ada di pasien philosophical . >amun, pasien memerlukan perhatian, usaha, dan kesabaran yang lebih dari d'kter gigi. Pasien ini met'dikal, teliti, akurat, dan tiba:tiba dapat menga"ukan permintaan atau keluhan yang parah. Pasien sukar menerima pendapat atau nasehat, bahkan ingin turut mengatur perawatan. Mereka suka setiap langkah dari pr'sedur di"elaskan seara detail. Jika pasien ini memiliki intelegensi dan pemahaman yang baik, maka mereka dapat men"adi tipe terbaik, namun "ika sebaliknya, akan menghabiskan waktu yang lebih lama, karena
edukasi pasien sampai pemahaman terapai adalah hal terbaik yang dapat dilakukan untuk kesuksesan perawatan. Sikap mental exacting biasanya dimiliki 'leh + tipe pasien. #ipe yang pertama adalah pasien yang sangat khawatir penampilannya akan berubah setelah memakai gigi tiruan. Pasien ini mengharapkan gigi tiruan yang persis seperti gigi aslinya. #ipe kedua yang memiliki sikap mental exacting adalah pasien yang sudah pernah memakai gigi tiruan namun tidak pernah puas, baik dalam penampilan maupun pemakaiannya. Pasien tidak mudah peraya kepada d'kter gigi. #erkadang pasien menginginkan "aminan tertulis yang apabila gigi tiruan yang diharapkan pasien tidak terpenuhi, maka akan diminta 'ngk's ganti rugi.
yang dik'nsumsinya. Menurut pasien, pemasangan gigi tiruan adalah suatu hal yang tidak perlu. Pasien biasanya datang atas d'r'ngan dari 'rang lain, sehingga dapat bersikap apatis, tidak tertarik, dan m'ti)asinya kurang. Pasien "uga tidak memperhatikan instruksi, tidak k''perati/, dan enderung menyalahkan d'kter gigi untuk kesehatan gigi dan mulut yang buruk. &'kter gigi harus hati:hati dalam mengambil langkah, karena pr'gn'sis perawatan pada pasien ini kurang baik, sehingga m'ti)asi harus terus ditumbuhkan se"ak awal perawatan. Pr'gn'sis dapat men"adi baik apabila ada penerimaan dari pasien dan instruksi kepadanya berhasil. Pr'gram edukasi mengenai k'ndisi gigi dan mulut, pentingnya men"aga oral hygiene dan mengganti giginya yang hilang serta perawatan dental merupakan renana perawatan yang dian"urkan sebelum pembuatan gigi tiruan. dukasi dapat berupa memberikan 'nt'h akibat buruk yang k'nkret "ika tidak melakukan perawatan gigi tiruan, dapat dengan disertai /'t' untuk meyakinkan pasien. Jika ketertarikannya tidak dapat distimulasi, hal terbaik yang dapat dilakukan
adalah
men'lak
pasien
ini,
dengan
harapan,
ketertarikannya dapat distimulasi 'leh 'rang lain. Pada banyak 'nt'h, minimnya ketertarikan ini men"adi alasan mengapa pasien tersebut edentolous. $arakteristik pasien dengan sikap mental indifferent adalah % a. b. . d. e. /.
#idak peduli dengan penampilannya sendiri #idak merasakan pentingnya masalah k'munikasi #idak ulet #idak mau merep'tkan dirinya sendiri dalam pemakaian pr'tesa $urang menghargai upaya d'kter gigi yang merawatnya &iet buruk
-1 =ysterial Pasien dengan sikap mental hysterical merupakan tipe pasien yang em'si'nal, tidak stabil, sensiti/, sangat kuatir, gugup, dan
hipersensiti)itas. Pr'gn'sisnya sering tidak baik, dan pert'l'ngan pr'/esi'nal tambahan, seperti psikiater, diperlukan selama perawatan. Pasien dengan sikap mental ini harus dibuat sadar akan masalah gigi dan mulutnya. Sikap mental hysterical biasanya dimiliki 'leh + tipe pasien. #ipe yang pertama adalah pasien yang kesehatan umum maupun mulutnya buruk. Pasien takut akan perawatan gigi dan yakin bahwa pemakaian gigi tiruan akan gagal. #ipe kedua yang memiliki sikap mental hysterical adalah pasien yang sudah pernah men'ba memakai gigi tiruan namun selalu tidak puas karena dihantui 'leh perasaan bahwa penampilannya telah berubah. Pasien selalu ingin menuntut "aminan bahwa gigi tiruan yang dibuat harus sama dengan gigi aslinya.
pr'sedur, buat pasien rileks, k'nsultasi dengan psikiatris Pendekatan /armak'l'gis % sedasi 'ral
+ perati/ •
Pendekatan perilaku % men"awab pertanyaan pasien dengan
•
tenang, meyakinkan pasien. Pendekatan /armak'l'gis % anastesi l'kal yang e/ekti/, sedasi
'ral. 3 P'st'perati/ Pendekatan perilaku % memberikan instruksi yang "elas pada • •
pasien, pen"elasan k'mplikasi dan ara penanggulangannya. Pendekatan /armak'l'gis % analgesik, medikasi tambahan
+en"r"t ,#" 1-6/ ti!e !asien (i0a%i ena(i a. Pasien yang ber/ikir sehat.
Pasien tipe ini lebih peraya terhadap d'kter gigi karena yakin terhadap perawatan yang akan diterima. @ebih tenang dalam menghadapi segala sesuatu. b. Pasien yang ber/ikir tidak sehat Psik'tik diamana pasien tidak terlalu banyak berharap dan tidak mudah menerima gigi
tiruan. Paran'id dimana pasien merasa bahwa semua
'rang melawan dia dan mudah marah. Manik depresi dimana sikap yang tidak tetap,lebih baik pada persetu"uan yang tertulis. 3. Dia%nosa (an renana !era)atan !rosto(onsia ?. &iagn'sis Pr'st'd'nsia &alam bidang pr'st'd'ktik, yang dimaksud dengan diagnostik"
adalah pr'ses yang dilakukan untuk mengenali terdapatnya keadaan tidak wa"ar atau alamiah, meneliti adanya abn'rmalitas, serta menetapkan penyebabnya. Suatu e)aluasi dapat dibuat dari data diagn'stik yang diper'leh melalui anamnesis pada saat pemeriksaan mulut pasien. Setelah semua data terkumpul melalui pemeriksaan klinis 'b"ekti/, anamnesis maupun m'del studi, maka diagn'sa dapat ditegakkan. &iagn'sis yang ditulis dalam kartu status harus menakup semua hal yang abn'rmal, menguntungkan maupun merugikan dari pr'ses pembuatan geligi tiruan. Pada bidang pr'st'd'nsia terdapat dua maam diagn'sis yaitu, partial edentul'us dan /ull edentul'us. =ilangnya beberapa gigi biasa disebut partial edentulous dan hilangnya seluruh gigi disebut full edentulous. !ull edentulous dapat dide/inisikan sebagai keadaan /isik dari rahang diikuti hilangnya seluruh gigi dan k'ndisi dari "aringan pendkung
tersedia
untuk
terapi
pengganti
atau
rek'nstruksi.
#dentulous sebagian dide/inisikan sebagai hilangnya beberapa gigi pada lengkung rahang. &ari kasus pada skenari' tiga dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami /ull edentulus ridge. ??.
Renana Perawatan Pr'st'd'nsia
Renana perawatan disusun berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan seara tuntas. Seara garis besar terdapat + tahapan renana perawatan% a1 Pre:pembuatan gigi tiruan &alam pr'ses ini dilakukan langkah:langkah pendahuluan seperti tindakan
bedah,
perawatan
peri'd'ntal,
k'nser)ati/
termasuk
end'd'ntik dan perawatan penyakit mulut. #ahapan pertama ini bertu"uan untuk meniptakan lingkungan r'ngga mulut yang sehat. a. #indakan bedah pra pr'stetik Persiapan tindakan bedah, seperti penabutan gigi, pembedahan gigi impaksi, t'rekt'mi, al)e'lekt'mi, )estibul't'mi maupun /renul'kt'mi dilakukan untuk meniptakan k'ndisi sr'ngga mulut yang sehat danmendukung retensi dan stabilitas gigi tiruan. b. Perawatan k'nser)ati/ Perawatan k'nser)ati/ atau rest'rati/ tidak terbatas hanya pada perawatan karies sa"a, tetapi harus menakup % a1 Memberikan kekuatan yang ukup untuk preparasi sandaran 'klusal b1 Mengurangi ruang interpr'ksimal yang berlebihan 1 Memberikan ruang 'klusal yang ukup luas d1 Membentuk daerah untuk retensi e1 Mendukung terpenuhinya /akt'r estetik /1 Memberikan k'ntur gigi yang sesuai . Penyakit mulut Perawatan pada bidang penyakit mulut ditu"ukan untuk niptakan k'ndisi r'ngga mulut yang bersih dan sehat. Bisa dilakukan medikasi, edukasi ataupun perawatan laninnya pada bidang penyakit mulut. d. Perawatan 'rt'd'ntik Gigi yang sudah lama diabut biasanya akan meninggalkan ruang k's'ng yang semakin lama akan semakin sempit karena ter"adinya migrasi dari gigi tetangga. =al ini menyebabkan gigi men"adi malp'sisi sehingga kurang menguntungkan apabila akan dilakukan pemasangan gigi tiruan. e. Perawatan peri'd'ntik
Pada perawatan pr'st'd'ntik mutlak harus didukung dengan "aringan peri'd'ntal yang benar:benar sehat, seperti perawatan salling dan r''t planning. b1 Pembuatan gigi tiruan &alam pr'ses ini r'ngga mulut pasien perlu disiapkan untuk pemasangan gigi tiruan yang akan dibuat. &alam tahapan ini dilakukan pr'ses pembuatan send'k etak dan b'rder m'lding, penentuan dimensi )ertikal dan relasi sentrik, penyusunan gigi, trial gigi tiruan, k'ntr'k setelah pemasangan dan ek 'klusi dan artikulasi. ?ndikat'r dari keberhasilan pembuatan gigi tiruan adalah berhasil mengembalikan /ungsi kunyak7mastikasi, /ungsi /'netik dan estetik. &asar pertimbangan yang dilakukan dalam perawatan pr'st'd'ntia terkait dengan 3 hal penting % *
$'ndisi @'kal $'ndisi l'kal yang dimaksud terkait dengan k'ndisi gigi geligi serta "aringan
lunak
disekitarnya
yang
digunakan
sebagai
bahan
pertimbangan untuk /ungsinya sebagai gigi retensi dan pemilihan "enis gigi tiruan. +
$'ndisi sistemik Seringkali k'ndisi sistemik bermani/estasi di dalam r'ngga mulut, baik pada "aringan keras maupun "aringan lunak. $'ndisi sistemik yang paling berpengaruh dalam k'ndisi r'ngga mulut dan paling sering ditemui adalah kelainan diabetes mellitus. Penyakit sistemik ini seringkali menyebabkan k'ndisi 5er'st'mia yang menyebabkan adanya penyakit peri'd'ntal yang pr'gresi/ disertai adanya kalkulus yang banyak. Maka k'ndisi ini men"adi dasar pertinbangan dilakukan perawatan peri'd'ntia terlebih dahulu. $'ndisi 5er'st'mia ini "uga menyebabkan /ungsi lubrikasi menurun, akibatnya iritasi muk'sa
lebih
mudah
ter"adi.
Selain
itu
diabetes
mellitus
menyebabkan kehilangan tulang al)e'lar yang pr'gesi/, k'ndisi
yang demikian akan sangat mempengaruhi stabilitasi retensi gigi tiruan dalam waktu yang singkat. =al ini men"adi dasar perawatan 3
dilakukannya pemilihan "enis gigi tiruan !spek ek'n'mi men"adi dasar pertimbangan dalam pemilihan gigi tiruan. Gigi tiruan sebagian ekat memiliki tingkat harga yang lebih mahal
dibanding
lepasan.
Pemilihan
bahan
"uga
men"adi
pertimbangan ek'n'mi. Basis gigi tiruan yang menggunakan bahan akrilik memiliki estetik yang bagus serta harga yang lebih murah, akan tetapi terkadang mengganggu /ungsi biara bila plat akrilik terlalu tebal. Bahan lain yang men"adi alternati/ dengan lempeng yang tipis dan ketahan yang lebih kuat adalah menggunakan l'gam, akan tetapi tingkat ek'n'mi atau harga l'gam lebih mahal dibanding akrilik, serta kemungkinan alergi "uga ter"adi. Berikut ini merupakan indikasi dari pemilihan "enis gigi tiruan mempertimbangan k'ndisi l'kal gigi geligi % a. Gigi #iruan @engkap 0G#@1 ?ndikasi G#@ % Pasien endent'lus ridge • Gigi yang tersisa tidak dapat dipertahankan 0 gigi ekstruksi, gigi • dengan penyakit peri'd'ntal pr'gresi/, estetik "elek, menganggu penyusunan gigi tiruan1 dan gigi yang tersisa tidak mampu •
mendukung Pasien men'lak rek'mendasi alternati)e
$'ntra indikasi pembuatan G#@ % • •
• •
#idak ada perawatan alternati/ Pasien belum siap seara /isik dan mental, misalnya tidak mau memakai gigi tiruan penuh Pasien alergi terhadap material gigi tiruan penuh Pasien tidak tertarik mengganti gigi yang hilang
b. ?ndikasi Gigi #iruan Sebagian 0G#S1 a1 Gigi #iruan Sebagian @epasan
•
Spae edent'lus kehilangan gigi lebar, edentul'us yang ada tidak
•
memadai menggunakan "enis ekat #idak terdapat gigi yang ukup untuk digunakan retensi, tetapi
belum mengalami edentul'us ridge penuh Gigi retensi kurang kuat 0mengalami kelainan peri'd'ntal1 • b1 Gigi #iruan Sebagian
peah 1 !nat'mi gigi keil
Pada skenari' pasien indikasi menggunakan gigi tiruan lengkap. Pasien tidak bergigi mempunyai keenderungan untuk mema"ukan mandibula seara tidak senga"a dan berusaha untuk berk'ntak dengan rahang atas. =al ini dikarenakan adanya perubahan7pengurangan dimensi )ertikal dan tidak adanya sentrik p'sisi. Sehingga "ika pasien dibuatkan gigi tiruan lengkap maka dimensi )ertikal dan physi'l'gial rest p'siti'n akan kembali seperti pada saat gigi asli ada. Retensi dapat dide/inisikan sebagai kekuatan menahan dari suatu gigi tiruan terhadap daya lepas pada saat gigi tiruan tersebut dalam keadaan diam. Pemeriksaan retensi dilakukan dengan memasangkan gigi tiruan kuat:kuat dalam mulut dan men'ba melepaskannya dengan gaya tegak lurus terhadap bidang 'klusal. Bila gigi tiruan dapat bertahan terhadap gaya:gaya tersebut, berarti gigi tiruan mempunyai retensi yang ukup. $eberhasilan gigi tiruan lengkap dipengaruhi /akt'r antara lain, pengetahuan serta kemahiran 'perat'r untuk tahap klinis maupun lab'rat'rium pada setiap kun"ungan serta ker"a sama antara pasien dan lab'rat'rium. $eberhasilan pembuatan G#@ tergantung dari retensi yang dapat menimbulkan e/ek pada dukungan "aringan sekitarnya, sehingga dapat mempertahankan keadaan "aringan n'rmal. =al ini menakup %
•
$'ndisi edentul'us 0tidak begigi1 berupa % pr'essus al)e'laris, sali)a, batas muk'sa bergerak dan tidakbergerak, k'mpesibilitas "aringan muk'sa, bentuk dan gerakan 't't:'t't muka, bentuk dan
• • •
gerakan lidah. Ukuran, warna, bentuk gigi dan gusi yang ''k Si/at dan material yang hampir sama dengan k'ndisi mulut Penetapan atau pengaturan gigi yang benar, meliputi % o P'sisi dan bentuk lengkung deretan gigi P'sisi indi)idual gigi o Relasi gigi dalam satu lengkung dan antara gigi:gigi rahang atas o dan rahang
bawah.
akt'r yang mempengaruhi $eberhasilan G#@ akt'r retensi dan stabilisasi adalah /akt'r yang penting dalam keberhasilan gigi tiruan lengkap. akt'r:/akt'r yang mempengaruhi retensi G#@% a. akt'r /isis% $eripherial seal , e/ekti/itas peripherial seal sangat
mempengaruhi e/ek retensi dari tekananatm's/er. P'sisi terbaik peripherial seal adalah di sekeliling tepi gigi tiruan yaitu pada permukaan bukal gigitiruan atas, pada permukaan bukal gigi tiruan bawah.Peripherial seal bersambung dengan P'stdam padarahang atas men"adi sirkular seal. Sirkular seal ini ber/ungsi membendung agar udara dari luar tidak dapatmasuk ke dalam basis gigi tiruan 0 fitting surface1 dan muk'sa sehingga tekanan atm's/er di dalamnya tetapter"aga. !pabila pada sirkular seal terdapat keb''ran 0seal tidak utuh7terputus1 maka pr'tesa akan mudahlepas. =al inilah yang harus dihindari dan men"adi penyebab utama ter"adinya kegagalan dalam pembuatanpr'tesa gigi tiruan lengkap.P'stdam, diletakkan tepat disebelah anteri'r garis getar dari palatum m'lle dekat/')ea palatina. 0. !daptasi yang baik antara gigi tiruan dengan muk'sa mulut. $etepatan k'ntak antara basis gigi tiruan denganmuk'sa mulut,
tergantung dari e/ekti)itas gaya:gaya /isik dari adhesi dan k'hesi, yang bersama:sama dikenalsebagai adhesi selekti/. . Perluasan basis gigi tiruan yang menempel pada muk'sa 0 fitting surface1. Retensi gigi tiruan berbandinglangsung dengan luas daerah yang ditutupi 'leh basis gigi tiruan. (. %esidual %idge, karena disini tidak ada lagi gigi yang dapat dipakai sebagai pegangan terutama pada rahangatas. e. akt'r k'mpresibilitas "aringan lunak dan tulang di bawahnya untuk menghindari rasa sakit dan terlepasnyagigi tiruan saat ber/ungsi f. Pemasangan gigi geligi yang penting terutama untuk gigi anteri'r 0depan1 karena harus mengingat estetis 0ukuran,bentuk, warna1 walaupun tidak kalah pentingnya untuk pemasangan gigi p'steri'r 0belakang1 yang tidak harus samaukurannya dengan gigi asli, tetapi lebih keil, untuk mengurangi permukaan pengunyahan supaya tekanan
padawaktu
penguyahan
tidak
memberatkan
"aringan
pendukung. Untuk pemasangan gigi yang harus diperhatikan adalah personality expression,
umur,
"enis
kelamin
yang
mananantinya
akan
berpengaruh dalam pemilihan ukuran, warna dan k'ntur gigi. &isamping itu "uga perlu diperhatikan keberadaan o&er bite, o&er 'et , cur&e &on spee, cur&e monson, agardiper'leh suatu keadaan yang diharapkan pada pembuatan gigi tiruan.
Seara garis besar pr'sedur renana perawatan dalam bidang pr'st'd'nsia adalahsebagai berikut % *. liminati'n '/ in/eti'n % mengeliminasi in/eksi maupun penyebab in/eksi yang ada di r'ngga mulut. +. liminati'n '/ path'l'gy % menghilangkan pat'l'gi yang ada di r'ngga mulut seperti tum'r dan kista di dalam r'ngga mulut. 3. Prapr'stheti surgery % tindakan bedah pra:pr'thesti yang umum dilakukan, 'nt'hnya % renet'my, !l)e'let'my, !l)e'l'plasy, 4estibul'plasy, 4estibulet'my, dll.
-. Pr'stheti treatment % membuatkan perawatan baik gigi tiruan ekat maupun lepasan yang sebagian atau seluruhnya. 2. &ental =ealth duati'n 0&=1 % pemberian
edukasi
atau
pembela"aran tentang men"aga kesehatan gigi dan mulut setelah memakai gigi tiruan.
&esign plat
$eterangan % *. !nasir gigi +. lemen 3. Basis
% akrilik % rahang atas dan rahang bawah % akrilik
warna putih Gigi diarsir Gigi yang di silang
% plat akrilik % gigi yang hilang yang sudah diabut % gigi yang tidak ada seara /isi'l'gi
4. "0"n%an !en*akit sisteik (ia0etes e##it"s !a(a !era)atan !rosto(onsia
!da beberapa hal dalam riwayat medis atau status sistemik pasien yang harus diperhatikan dan die)aluasi sebelum melakukan pembuatan pr'sedur pr'st'd'ntik. $'ndisi sistemik pasien harus dipertimbangkan dalam renana perawatan. Beberapa penyakit sistemik memiliki hubungan langsung dengan keberhasilan perawatan gigi tiruan, meskipun tidak ada
mani/estasi l'kal yang terlihat. Banyak penyakit sistemik yang memiliki mani/estasi l'kal tanpa adanya ge"ala sistemik, dan yang lain memiliki reaksi l'kal dan sistemik. Riwayat penyakit umum yang pernah diderita pasien sebaiknya ditanyakan dengan menga"ukan pertanyaan:pertanyaan terpilih. Penderita sebaiknya ditanya apakah ?a sedang berada dalam perawatan d'kter umum7lain dan bila demikian, 'bat:'bat apa sa"a yang sedang diminum. =al ini perlu dikatahui karena penyakit dan peng'batan tertentu dapat mempengaruhi "aringan yang terlibat dalam perawatan dental, seperti diabetes melitus, penyakit kardi')askular, tuberul'sis, lues, depresi mental, keanduan al'h'l, dsb. 0@usiana $.B., *;;21. Selain penyakit sistemik dan 'bat yang sedang dik'nsumsi, kebiasaan pasien untuk meng'ntr'l kesehatannya "uga perlu diketahui. *. Gangguan Penernaan Gigi yang hilang menyebabkan ter"adinya gangguan pengunyahan dan dapat memengaruhi asupan makanan dan status giIi sese'rang. /isiensi pengunyahan sangat dipengaruhi 'leh status /ungsi'nal gigi geligi di r'ngga mulut. $emampuan penurunan /ungsi pengunyahan berhubungan dengan pr'ses penernaan di dalam tubuh. Pada pasien dengan gigi hilang hampir seluruhnya, akan enderung mengurangi makan untuk menghindari rasa sakit akibat hilangnya gigi saat pr'ses pengunyahan. =al inilah yang menyebabkan sistem penernaan pasien terganggu karena makanan yang dipr'ses berkurang sedangkan ker"a lambung terus ber"alan hingga asam lambung pun meningkat sehingga akan sering merasakan sakit pada ulu hati. Berdasarkan uraian di atas, maka k'ndisi pasien akan memungkinkan hilangnya na/su makan, penurunan berat badan, serta ter"adinya 5er'st'mia karena nutrisi yang masuk kurang, asam lambung pun meningkat akibat sekresi sali)a yang berkurang. Untuk itu, sebelum
melakukan perawatan pr'st'd'ntik maka yang perlu dipertimbangkan adalah k'nsultasi giIi dan pemberian suplemen untuk memperbaiki p'la makan. Serta pada pembuatan gigi tiruannya, ekstensi basis harus sesuai dan stabilitas yang baik diperlukan untuk menegah iritasi muk'sa. +. &iabetes Melitus &iabetes melitus adalah kelainan yang disebabkan kerusakan dalam penggunaan
karb'hidrat.
$arakteristiknya
adalah
gluk'saria
dan
peningkatan gula darah, biasa ter"adi pada pasien umur 2(K6( tahun. &iabetes mere/leksikan ketidakseimbangan antara penggunaan gluk'sa 'leh "aringan, pengeluaran gluk'sa 'leh li)er, dan pr'duksi serta pengeluaran h'rm'n pankreas, anterior pituitary, dan adren''rtikal. =al ini menyebabkan e/ek mudah terkena in/eksi bakteri karena tahanan "aringan yang rendah. Pada penderita diabetes melitus, k'mbinasi in/eksi dan penyakit pembuluh darah menyebabkan k'mplikasi di dalam mulut, seperti radang "aringan muk'sa, aggresi&e periodontitis, res'rpsi tulang al)e'lar, hip'sali)asi, dan merupakan /akt'r risik' abses periapikal. Mani/estasi 'ral "arang ter"adi pada pasien diabetes terk'ntr'l, tetapi pada pasien diabetes yang tidak terk'ntr'l sering ter"adi degenerasi "aringan peri'd'ntium. Berkurangnya sali)a, in/eksi m'nilial, dan bertambahnya pembentukan kalkulus "uga merupakan khas dari penyakit diabetes yang tidak terk'ntr'l. &iabetes yang tidak terk'ntr'l inilah yang paling mempengaruhi perawatan. Mani/estasi 'ral yang biasanya ter"adi, yaitu% a. Muk'sa membran men"adi berwarna merah terang dan terlihat kering. b. ?n/eksi gingi)a dan peri'd'ntal sehingga menyebabkan terbentuknya p'ket, kehilangan tulang, serta keg'yangan gigi. . Mulut terasa kering d. Pasien sering merasa haus dan sensasi rasa yang tidak nyaman. e. Seing ter"adi karies akibat adanya 5er'st'mia.
/. Mani/estasi klinis diabetes melitus ter"adi bersama:sama dengan ge"ala:ge"ala
yang
sering
ditemukan
seperti
p'liuria,
haus,
mengeringnya kulit, gatal:gatal, epat lapar, epat lelah, serta berkurangnya berat badan. =al:hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan pr'sth'd'ntik yaitu, pada pasien diabetes melitus resp'n tulang terhadap tekanan pr'tesa kurang dan membutuhkan perawatan yang hati:hati untuk men"aga kesehatan "aringan, kenyamanan pasien, dan /ungsi yang 'ptimal. Pr'ses healing pada "aringan setelah trauma biasanya ber"alan lambat sehingga membutuhkan kesabaran dalam men"alani renana perawatan dan mana"emen dentalnya. &iabetes mellitus menyebabkan penguraian serat:serat k'lagen yang ber/ungsi
sebagai
penyusun
utama
"aringan
peri'd'ntal
sehingga
berdampak pada keg'yahan gigi karena kehilangan hubungan dengan pr'essus al)e'laris Penganan hiperglikemi untuk penderita diabetes mellitus membutuhkan pemberian insulin harus dibawah pengawasan medis untuk menghindari k'mplikasi "angka pan"ang yang serius. Muk'sa yang kering membuat penggunaan gigi tiruan tidak nyaman, karena gagal membentuk lapisan tipis untuk perlekatan gigi tiruannya serta karena turunnya tegangan permukaan antara muk'sa yang kering dengan gigi tiruan, hal ini disebut gangguan stabilisasi dan retensi gigi tiruan. &alam perawatan pr'tesa untuk pasien diabetes melitus "uga harus memerhatikan
hal:hal
tambahan
seperti,
menghindari
tindakan
pembedahan yang besar selama hal itu mungkin dilakukan, menggunakan bahan etak yang bisa mengalir bebas, dan membuat desain rangka gigi tiruan yang terbuka dan mudah dibersihkan. Beban /ungsi'nal gigi tiruan harus didistribusikan pada semua bagian yang dapat memberikan dukungan dan susunan 'klusi pun harus harm'nis. Bila dibutuhkan, perangsangan pengaliran air liur dengan 'bat hisap yang bebas karb'hidrat
dapat dilakukan. Perlu ditekankan pada pasien mengenai pentingnya pemeliharaan kesehatan mulut. #entukan kun"ungan ulang penderita setiap enam bulan sekali 0bahkan kalau perlu lebih sering dari itu1 untuk mempertahankan kesehatan mulut. %ecall berkala "uga diperlukan untuk men"aga basis gigi tiruan beradaptasi dengan baik dan 'klusinya benar. =al ini berkaitan dengan tahanan "aringan pasien diabete melitus yang kurang, sehingga ada kemungkinan gigi tiruan "adi g'yang atau berubah p'sisinya. 0Gunadi, dkk., *;;*%**(1. &iabetes mellitus 0&M1 bukan merupakan k'ntraindikasi untuk setiap tindakan perawatan ked'kteran gigi, misalnya tindakan 'perati/ seperti penabutan gigi, kuretase pada p'ket dan sebagainya. =al ini tidak masalah bagi d'kter gigi apabila penderita di bawah pengawasan d'kter ahli sehingga keadaanya terk'ntr'l. Untuk setiap tindakan 'perati/ ada beberapa /akt'r yang perlu diperhatikan yaitu /akt'r sebelum dan setelah tindakan 'perati/. akt'r sebelum 'perati/ antara lain keadaan umum penderita, kadar gula darah dan urin penderita, anastetikum yang akan digunakan serta tindakan asepsis. #indakan yang perlu dilakukan setelah tindakan 'perati/ adalah penegahan terhadap kemungkinan ter"adinya in/eksi, "uga keadaan umum serta kadar gula darah dan urin 0#arigan, +((31. !nastetikum yang digunakan untuk tindakan 'perati/ harus aman, tidak b'leh meninggikan kadar gula dalam darah. Pemakaian adrenalin sebagai l'kal anastesi masih dapat diterima karena kadarnya tidak terlalu besar walaupun adrenalin dapat meninggikan kadar gula dalam darah. Pr'ain sebagai anastesi l'kal sangat dian"urkan 0#arigan, +((31. Sebelum tindakan 'perati/ sebaiknya penderita diberi suatu antibi'tik untuk menegah in/eksi 0antibi'tik pr'/ilaksis, "uga pemberian )itamin < dan B k'mpleks, dapat membantu memeperepat pr'ses penyembuhan serta mengurangi kemungkinan ter"adinya in/eksi setelah perawatan.
$ultur bakteri perlu dilakukan untuk kasus:kasus in/eksi 'ral akut. Jika ter"adi resp'n yang kurang baik dari pemberian antibi'tik yang pertama, d'kter gigi dapat memebrikan lagi antibi'tik yang lebih e/ekti/ berdasarkan u"i kepekaan bakteri pada pasien 0#arigan, +((31. #indakan perawatan gigi penderita tergantung pada pengetahuan d'kter gigi tentang keadaan penyakit tersebut. Jika pasien telah didiagn'sis dan dik'ntr'l dengan adekuat, maka tidak ada masalah sepan"ang d'kter gigi benar:benar mempertimbangkan hal:hal yang dapat menghilangkan k'mplikasi. =al:hal yang perlu diperhatikan pada perawatan gigi pasien &M adalah 0#arigan, +((31% 0*1 =al:hal tentang keadaan kesehatan pasien &M harus didiskusikan dengan d'kter yang merawatnya. 0+1 Semua in/eksi r'ngga mulut harus dirawat dengan segera dengan antibi'tik yang tepat. 031 $esehatan r'ngga mulut yang baik harus dipertahankan, sehingga iritasi l'kal akan hilang seara teratur, pembentukan kalkulus berkurang dan sangat diharapkan gingi)itis dan penyakit peri'd'ntal dapat diegah. Pasien di"adwalkan untuk perawatan di pagi hari dan diinstruksikan untuk mengk'nsumsi makan paginya seperti biasa. !pabila perawatan melewati waktu makan maka pasien harus diberi waktu mengk'nsumsi makanan7 minuman ringan seperti orange 'uice. !pabila kesulitan mengunyah setelah perawatan, dian"urkan untuk mengk'nsumsi makanan lunak seperti soup, milkshake dan lain sebagainya untuk men"aga pemasukan kal'ri. Pada setiap pr'sedur perawatan gigi diinstruksikan untuk tetap mengk'nsumsi 'bat hip'glikemik sesuai d'sis yang diperuntukkan baginya. Pada pasien dengan terapi insulin dapat dilakukan m'di/ikasi dengan makan paginya. Pasien diinstruksikan mengk'nsumsi makan paginya disertai insulin separuh d'sis pagi dan separuh lagi
sesuadah perawatan. Minimalkan stres selama perawatan gigi apabila memungkinkan pr'ses perawatan dibagi men"adi beberapa kun"ungan yang tidak terlalu lama 0Setyawati, +(((1. #indakan asepsis perlu diperhatikan apabila kita akan merawat gigi dan mulut penderita &M yang sudah terk'ntr'l, karena penderita pada umumnya mempunyai daya tahan tubuh yang rendah terhadap in/eksi. !danya &M yang tidak terdiagn'sa, tidak dirawat, kurang dik'ntr'l menyebabkan risik' yang lebih besar atau serius bagi d'kter gigi dalam mengatur renana perawatan. $emungkinan ter"adinya k'ma diabetes 0hiperglikemia1, shock
insulin
0hip'glikemia1,
penyebaran
in/eksi,
kurangnya resp'n penyembuhan pembedahan harus men"adi pertimbangan utama. Pasien yang memiliki risik' ini harus die)aluasi dengan hati:hati dan k'nsultasi kesehatan "ika ada satu kemungkinan di r'ngga mulut 0#arigan, +((31. 3. Penyakit $ardi')askular Pada pasien dengan riwayat medis penyakit kardi')askular, butuh k'nsultasi medis sebelum pr'sedur dental apalagi pada saat penabutan gigi. =indari pemakaian anastetik yang mengandung )as'k'nstrikt'r seperti adrenalin dan epine/rin karena bahan ini dapat meningkatkan denyut "antung dan tekanan darah. Perawatan sebaiknya tidak dilakukan apabila tekanan darah sedang tinggi. =indari pula melakukan perawatan dengan waktu yang lama karena pasien dengan penyakit kardi')askular epat lelah. !pabila akan dilakukan pr'sedur bedah, diindikasikan penggunaan antibi'ti pr'/ilaksis. Sebelum melakukan perawatan, ada baiknya melakukan k'nsultasi terlebih dahulu ke kardi'l'g. 0Gunadi, dkk., *;;* % **(1. Pasien dengan prosthetic heart &al&e 0gangguan katup "antung1, end'karditis akibat bakteri, kelainan "antung bawaan, dan demam reumatik tinggi dengan dis/ungsi katup "antung harus mendapatkan premedikasi
terlebih dahulu dengan pemberian antibi'tik
am'5iilin ataupun
eritrimyin. !ntibi'tik lindamyin "uga dapat diberikan apabila pasien alergi dengan am'5iilin ataupun eritrimyin. &alam perawatan, perlu diperhatikan pula 'bat yang sedang dik'nsumsi pasien karena pasien dengan gangguan katup "antung biasanya sedang mengk'nsumsi 'bat antik'agulan. -. =ipertensi #ekanan darah yang n'rmal biasanya di bawah *+(7( mm=g, apabila melebihi dapat dikatakan hipertensi, baik dari yang ringan hingga berat. &alam
hubungannya
dengan
perawatan
gigi,
k'ndisi
hipertensi
berpengaruh pada penggunaan anestesi, seperti tidak diindikasikan anestesi epine/rin atau adrenaalin karena mengandung )as'k'nstrikt'r yang dapat meningkatkan denyut "antung dan tekanan darah. Sebelum melakukan tindakan
yang
in)asi)e
seperti
penabutan
atau
'perasi
seperti
al)e'l'kt'mi, sebaiknya dik'nsultasikan terlebih dahulu. =al:hal tersebut dilakukan "uga untuk menghindari dampak "ika ter"adi trauma dalam perawatan. =indari pula pr'ses perawatan yang menyebabkan kelelahan pada pasien. Sebaiknya, tekanan darah dik'ntr'l dengan meru"uk ke spesialis penyakit dalam. &alam perawatan, perlu diperhatikan pula 'bat yang sedang dik'nsumsi pasien karena pasien hipertensi biasanya sedang mengk'nsumsi 'bat yang mengandung agen diureti sehingga sali)a men"adi sedikit. 2. pilepsi pilepsi mempengaruhi desain suatu geligi tiruan. Grand mal seiure dapat menyebabkan /raktur pada pr'tesa dan kehilangan gigi. Pembuatan
gigi
tiruan
lepasan
pada
pasien
epilepsi
biasanya
dik'ntraindikasikan pada pasien epilepsi yang tanpa adanya arning. >amun "ika epilepsinya terk'ntr'l, diindikasikan. Semua bahan rest'rasi bagi penderita epilepsi harus radi'pak agar kalau tertelan dapat terlihat seara radi'gra/. Bila perlu, ekstensi basis pada gigi tiruan pasien epilepsi
dilakukan sebagai tambahan retensi untuk menghindari gigi tiruan terlepas dan tertelan saat pasien mengalami ke"ang. Jika pasien sedang mengk'nsumsi 'bat:'batan yang mengandung phenytoin, maka gigi tiruan lepasan tidak b'leh mengiritasi gingi)al sebab 'bat ini bere/ek gingi)al hypertrophy. 6. !lk'h'lisme Sebagai pemakai gigi tiruan sebagian lepasan, peandu alk'h'l biasanya mengeewakan. #anda:tanda penderita semaam ini antara lain napasnya berbau alk'h'l, trem'r, mata dan kulit pada bagian tengah wa"ah memerah, gugup, dan kurus. &alam upaya menutupi rasa rendah dirinya, penderita alk'h'lik menuntut pemenuhan /akt'r estetik yang tinggi untuk pr'tesa yang akan dibuat. $eyakinan dirinya serta ker"a sama dengan penderita ini dapat dikembangkan, bila hal tadi dapat kita penuhi. Sebaliknya, bila hal ini gagal, bisa membawa akibat yang buruk. Perawatan gigi untuk penderita alk'h'lik pada umumnya dihindari sampai kebutuhan ini sudah begitu mendesak, supaya pembuatan pr'tesa dapat berhasil untuk "angka waktu ukup pan"ang. &i samping semua masalah di atas, se'rang penderita alk'h'lik enderung mengalami keelakaan. Patah atau hilangnya geligi tiruan karena "atuh atau keelakaan kendaraan adalah suatu hal yang biasa ter"adi 0Gunadi, dkk., *;;* % ***:**+1. . !rthritis !rtritis berasal
dari
kata Cunani
artr'nL
yang
berarti
persendianL dan kata itisL dari bahasa @atin yang berarti peradanganL. !rtritis memengaruhi sistem muskul'skeletal 0't't dan sendi1. !rthritis seringkali disertai 'leh nyeri sendi, yang disebut artralgia. #er"adi perubahan 'klusi pada pasien arthritis sehingga sulit menentukan hubungan rahang. Jika sendi terminal dari "ari mengalami artritis, pasien akan sulit untuk memasukkan dan membersihkan gigi tiruan. ste'arthritis
#MJ dapat menimbulkan masalah pada perawatan gigi tiruan penuh, karena pergerakan mandibula menimbulkan nyeri. Pada k'ndisi yang ekstrim, pembedahan harus dilakukan dengan sebelumnya k'nsul ke ahli bedah mulut. Send'k etak khusus sering dibutuhkan karena akses yang terbatas akibat berkurangnya kemampuan membuka mulut. Rekam hubungan rahang sulit dibuat dan diulangi, dan k'reksi 'klusal harus dilakukan karena perubahan pada sendi. . &epresi Mental Penderita depresi mental biasanya diberi peng'batan dengan 'bat yang mempunyai e/ek samping mengeringnya muk'sa mulut. =al ini akan mengakibatkan berkurangnya retensi gigi tiruan. Maka perawatan dalam bidang pr'st'd'ntik sebaiknya ditunda dahulu sampai perawatan terhadap depresi mentalnya dapat diatasi. Se'rang penderita yang /rustasi biasanya menempatkan /akt'r estetik tidak seara realistik. ?a mungkin datang dengan sebuah /'t' yang dibuat pada waktu ?a masih muda7 rema"a serta mengharapkan penampilan yang sesuai dengan /'t' tadi diterapkan pada pr'tesa yang akan dibuat. 0Gunadi, dkk., *;;* % ***1.
*. $arkinson +isease Penyakit parkins'n dan ell-s palsy merupakan "enis kelainan neur'l'gis. Pada pasien ini ter"adi k'ntraksi ritmik pada 't't, termasuk 't't mastikasi. Pasien dengan penyakit ini dapat dirawat, tetapi sangat penting untuk mereka mengetahui masalahnya, yakni% retensi gigi tiruan, rekam hubungan rahang, dan dukungan 't't. Jika ge"alanya parah,
menyebabkan tidak mungkinnya pasien untuk memasang dan melepas gigi tiruan lepasan. *(. $anker Perawatan lesi kanker dengan radiasi i'nisasi dan kem'terapi dapat memengaruhi terapi gigi tiruan lepasan. $'mplikasi 'ral pada pasien ini adalah e/ek samping dari radiasi dan kem'terapi di kepala dan leher. $'mplikasinya adalah iritasi muk'sa, 5er'st'mia, in/eksi bakteri, dan in/eksi /ungal. **. bat:batan yang Mempengaruhi Perawatan &engan makin p'puler dan k'mpleksnya terapi 'bat:'batan, d'kter gigi diharapkan mengetahui 'bat yang digunakan pasien sehingga ?a dapat menghindari pemberian 'bat yang menimbulkan reaksi yang tak dikehendaki atau yang memperkuat aksi 'bat yang sudah diminum pasien atau 'bat yang tidak dapat dit'lerir 'leh pasien 0alergi1. 0Aalter >eill, *;;6 %31. bat:'bat ster'id perlu dihindarkan selama peri'de penabutan, sedang antik'agulan harus diperkeil d'sisnya dengan ara yang terk'ntr'l.
Pasien
hipertensi
biasanya
mengk'nsumsi
'bat
yang
mengandung agen diureti sehingga sali)a men"adi sedikit. Begitu pula dengan pasien yang sedang men"alani terapi end'krin yang menyebabkan 5er'st'mia. Pengetahuan tentang 'bat:'bat yang digunakan pasien "uga dapat diketahui dari hasil pengamatan yang dibuat saat pemeriksaan% mulut kering berhubungan dengan 'bat:'bat sedasi atau antik'agulan8 pr'li/erasi 'rganisme "amur dalam mulut pada pemakaian antibi'tik "angka pan"ang 0Aalter >eill, *;;6 %31.
KESI+PLA$
&alam bidang pr'st'd'nsia untuk menegakkan diagn'sa kita harus melakukan pemeriksaan subyekti/, pemeriksaan 'byekti/ dan pemeriksaan penun"ang. Pemeriksaan subyekti/ didapatkan dari anamnesa, baik dari diri pasien sendiri maupun dari pihak keluarga, guna mengetahui riwayat kesehatan pasien dan tipe dari pasien. Sedangkan pemeriksaan 'byekti/ didapatkan dari pemeriksaan umum, ekstra 'ral dan intra 'ral pasien. &an pemeriksaan penun"ang didapatkan dari pemeriksaan lab'rat'rium maupun pemeriksaan radi'gra/i 'ral yang telah dilakukan, guna memper"elas k'ndisi r'ngga mulut dan k'ndisi umum pasien. &iagn'sa dapat ditegakkan setelah semua data terkumpul melalui anamnesis, pemeriksaan klinis 'byekti/ dan pemeriksaan penun"ang. Semua data:data tersebut meruapakan data yang penting untuk menegakkan diagn'sa dan renana perawatan serta pr'gn'sis dari pasien.