LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGEMASAN
ACARA I PENGUJIAN LAJU TRANSMISI UAP AIR DAN PERMEABILITAS KEMASAN TERHADAP UAP AIR
Kelompok 6 Penanggung Jaa!" De#$ De#$%a %a C&o' C&o'(u (un' n'#a #a
)A*+ )A*+,* ,*-, -,* **.
KEMENTERIAN RISET/ TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNI0ERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN +AKULTAS +AKULTAS PERTANIAN PUR1OKERTO 2,*3
I4 PENDAHULUAN A4 La$a( Belakang
Pengemasan merupakan salah satu cara dalam memberikan kondisi yang tepat bagi bahan pangan untuk menunda proses kimia dalam jangka waktu yang diinginkan. Kerusakan yang disebabkan oleh lingkungan dapat dikontrol dengan pengemasan. Kerusakan ini antara lain absorbsi uap air dan gas, interaksi dengan oksi oksige gen n dan dan kehi kehila lang ngan an serta serta pena penamb mbah ahan an cita citaras rasaa yang yang tida tidak k diin diingi gink nkan an.. Integritas bahan makanan dalam kemasan ditentukan oleh kemampuan kemasan (bahan (bahan dan sistem sistem kemasan kemasan)) untuk untuk menaha menahan n kerusa kerusakan kan selama selama penang penangana anan, n, distribusi, dan penyimpanan yang baik di gudang dan di rumah sebelum bahan makanan dikonsumsi. Salah satu factor penting yang mempengaruhi kerusakan pangan ialah kontak dengan gas (oksigen) dan kelembaban. Kemasan diharapkan mamp mampu u meli melind ndun ungi gi baha bahan n maka makana nan n deng dengan an menja menjaga ga supa supay ya oksig oksigen en dan dan kelembaban tetap berada di luar kemasan. Plastik merupakan salah satu bahan pengemas pangan yang melindungi makanan agar terhindar dari kontak oksigen dan kelembaban. Penggunaan plastik sebagai bahan pengemas mempunyai keunggulan disbanding bahan pengemas lain karena karena sifatny sifatnyaa yang yang ringan ringan,, transp transpara aran, n, dan selekti selektiff dalam dalam permea permeabil bilitas itasny nyaa terhadap uap air, !, dan "!. Sifat permeabilitas plastik terhadap uap air dan udar udaraa meny menyeb ebab abka kan n plast plastik ik berp berpera eran n memo memodi difik fikasi asi ruan ruang g kema kemass selam selamaa penyimpanan. Sehubungan dengan sifat plastik yang memiliki permeabilitas terhad terhadap ap gas dan uap air sehing sehingga ga mampu mampu melind melindun ungi gi produk produk yang yang dikema dikemass dengan menjaga agar oksigen dan uap air tetap berada di luar, pada kenyataannya plastik pengemas tidaklah secara absolut mampu menahan gas dan uap air tersebut karena film plastik permeable terhadap gas dan uap air. Permea Permeabil bilitas itas uap air merupa merupakan kan suatu suatu ukuan ukuan kerent kerentana anan n suatu suatu bahan bahan untuk untuk terjad terjadiny inyaa proses proses penetr penetrasi asi air. air. Permea Permeabil bilitas itas uap air dari dari suatu suatu film film kemasan didefinisikan sebagai laju kecepatan atau transmisi uap air melalui suatu unit luasan bahan yang permukaannya rata dengan ketebalan tertentu, sebagai akibat akibat dari suatu perbedaan unit tekanan uap antara dua permukaan permukaan pada kondisi kondisi
suhu dan kelembaban tertentu. Sedangkan permeabilitas film kemasan terhadap gas#gas, penting diketahui terutama gas oksigen karena berhubungan dengan sifat bahan dikemas yang masih melakukan respirasi. Permeabilitas terhadap gas dan uap air ( gas or water vapor permeability$%&P) yang banyak digunakan dalam teknologi pengemasan didefinisikan sebagai gram air per hari per ' inc! permukaan kemasan, untuk ketebalan dan temperature tertentu, dan kelembaban relatif di satu sisi dan pada sisi lainnya *+. Permeabilitas uap air dari suatu film kemasan didefinisikan sebagai laju kecepatan atau transmisi uap air melalui suatu unit luasan bahan yang permukaannya rata dengan ketebalan tertentu, sebagai akibat dari suatu perbedaan unit tekanan uap antara dua permukaan pada kondisi suhu dan kelembaban tertentu. Sedangkan permeabilitas film kemasan terhadap gas#gas, penting diketahui terutama gas oksigen karena berhubungan dengan sifat bahan dikemas yang masih melakukan respirasi.
B4 Tu5uan
ujuan praktikum acara ini adalah untuk mengetahui kemampuan bahan kemasan dalam menahan perpindahan uap air yang melalui bahan kemasan.
II4 TINJAUAN PUSTAKA
Plastik merupakan salah satu jenis bahan kemas yang sering digunakan selain bahan kemas lain seperti- kaleng, gelas, kertas, dan styrofoam. Plastik, bahan pengemas yang mudah didapat dan sangat fleksibel penggunaannya. Selain untuk mengemas langsung bahan makanan, seringkali digunakan sebagai pelapis kertas. Secara umum plastik tersusun dari polimer yaitu rantai panjang dan satuan# satuan yang lebih kecil yang disebut monomer. (areta dkk., !''). enurut /erudiyanto, (!0), plastik pada umumnya terdiri dari polimer karbon, karbon dengan oksigen, nitrogen, klorin, atau belerang di bagian dari rantai di jalur utama yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Sifat plastic adalah kuat, ringan, tidak berkarat, bersifat termoplastis (direkatkan melalui panas), dapat diberi label atau cetakan dengan berbagai kreasi, mudah diubah bentuknya, dan dapat digunakan dalam bentuk tunggal komposit atau multilapis dengan hampir semua jenis bahan lain seperti karton, kertas, plastic dan lainnya yang disebut sebagai proses laminasi. Integritas suatu produk hortikultura ketika dikemas ditentukan oleh kemampuan bahan dan sistem kemasannya dalam menahan kerusakan selama proses penanganan, distribusi dan proses lain yang terlibat hingga produk sampai ke tangan konsumen. enurut %inarno (!0), sifat terpenting bahan kemasan yang
digunakan meliputi
permeabilitas
gas dan uap air,
bentuk
dan
permukaannya. Permeabilitas uap air dan gas, serta luas permukaan kemasan mempengaruhi produk yang disimpan. 1umlah gas yang baik dan luas permukaan yang kecil menyebabkan masa simpan produk lebih lama. Permeabilitas beberapa film plastik dapat dilihat pada abel dibawah ini.
abel '. Permeabilitas dan transmisi beberapa jenis film
Sumber - 1oseph ('*02) dalam Suhelmi (!3)
Permeabilitas adalah proses larutnya suatu gas di salah satu permukaan bahan kemasan kemudian berdifusi melewati sisi bahan kemasan lainnya. 4aju transmisi uap air pada kemasan dinyatakan dlam beberapa istilah yaitu %&5, %&P, dan %&P. (Setiasih, I., !6). Putro (!'!) menyebutkan laju transmisi uap air atau %ater &apour ransmission 5ate (%&5) adalah jumlah uap air yang melewati satu unit permukaan luas dari suatu bahan selama satu satuan waktu pada kondisi suhu dan 5/ yang relatif konstan. 7erdasarkan 8merican Society for esting and aterials (8S) 9*6#0, definisi permeabilitas uap air (water :apor permeability, %&P) adalah kecepatan atau laju transmisi uap air melalui suatu unit luasan bahan yang permukaannya rata dengan tebalan tertentu sebagai akibat dari suatu perbedaan unit tekanan uap antara dua permukaan pada kondisi suhu dan kelembaban tertentu. Permeabilitas menyangkut proses pemindahan larutan dan difusi, dimana larutan berpindah dari satu sisi film dan lanjutnya berdifusi ke sisi lainnya setelah menembus film tersebut. Permeabilitas uap air adalah laju transmisi uap air dibagi dengan perbedaan tekanan uap air antara permukaan produk (;iardy, !'<), Permeabilitas menyangkut proses pemindahan larutan dan difusi, dimana larutan berpindah dari satu sisi film dan lanjutnya berdifusi ke sisi lainnya setelah menembus film tersebut. Silika gel merupakan salah satu bahan kimia berbentuk padatan yang banyak dimanfaatkan sebagai adsorben. /al ini disebabkan oleh mudahnya produksi dan juga beberapa kelebihan yang lain, yaitu- sangat inert, hidrofilik, mempunyai kestabilan termal dan mekanik yang tinggi serta relatif tidak
mengembang dalam pelarut organik jika dibandingkan dengan padatan resin polimer organik. Prinsip dari silika gel adalah menyerap uap air biasanya dalam proses ditambahkan senyawa kobalt sebagai indikator untuk mengetahui kapasitas uap air yang terserap (Sulastri dan Kristianingrum, !'). =aram jenuh memiliki keuntungan dalam mempertahankan suatu kelembaban yang konstan selama jumlah garam yang ada masih diatas tingkat kejenuhannya. >amun demikian, kemurnian garam, luas permukaan cairan, dan :olume larutan garam jenuh juga penting sekali jika pengukuran yang tepat dikehendaki. =aram dalam konsentrasi tinggi dapat menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk dan patogen. /al ini disebabkan oleh penurunan nilai akti:itas air (a w) (%ulandari dkk., !'<). 1enis plastik yang populer digunakan untuk pengemasan yaitu P9 (polyethylen) dan PP (polyprophylen), karena kedua jenis plastik ini selain harganya murah, mudah ditemukan di pasaran, juga memiliki sifat umum yang hampir sama. Plastik P9 tidak menunjukan perubahan pada suhu maksimum *" # '!'?" dan suhu minimum #26?" @ (#+)?", namun memiliki permeabilitas yang cukup tinggi terhadap gas#gas organik sehingga masih dapat teroksidasi apabila disimpan dalam jangka waktu yang lama. enurut Aanti, dkk, (!0) bahan kemasan plastik yang paling banyak digunakan adalah plastik P9 karena mempunyai harga relatif murah, mempunyai komposisi kimia yang baik, resisten terhadap lemak dan minyak, tidak menimbulkan reaksi kimia terhadap makanan, mempunyai kekuatan yang baik dan cukup kuat untuk melindungi produk dari perlakuan kasar selama penyimpanan, mempunyai daya serap yang rendah terhadap uap air, serta tersedia dalam berbagai bentuk. PP permeabilitas uap airnya rendah, permeabilitas gas sedang, tahan suhu tinggi ('+?") terutama untuk makanan sterilisasi, titik leleh tinggi, sulit dibuat kantung, tahan terhadap asam kuat, basa dan minyak, pada suhu tinggi bereaksi dengan benBena, siklen, toluen, terpentin, asam nitrat kuat (4estari, !3). Suhelmi (!3) mengatakan /CP9 memberikan perlindungan yang baik terhadap air dan meningkatkan stabilitas terhadap panas. Caya tembus /CP9 terhadap ! sebesar ',+ D(cm<$cm!$mm$dt$cm/g) E ''F dan /! sebesar <,+ D(cm<$cm!$mm$dt$cm/g) E ' 'F. Plastik jenis ini memiliki lebih banyak rantai
antar molekulnya, sehingga mempunyai densitas yang lebih tinggi sehingga lebih kaku. Kemasan ini mempunyai daya tembus terhadap oksigen yang rendah dan tahan terhadap asam. Pada polietilen jenis low density terdapat sedikit cabang pada rantai antara molekulnya yang menyebabkan plastik ini memiliki densitas yang rendah sedangkan high density mempunyai jumlah rantai cabang yang lebih sedikit dibanding jenis low density. Cengan demikian, high density memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. 7ahan kemasan Polyethylene telah mere:olusi industri makanan. 7ahan#bahan ini berkisar dari High Density Polyethylene (/CP9) dibentuk untuk produk kemasan susu, film untuk kemasan kering untuk P9 berbasis produk makanan dan daging dan sayuran beku atau didinginkan. Kemasan P9 dapat meningkatkan umur simpan makanan, mengurangi pembusukan dan meningkatkan ketersediaan produk makanan yang berbeda kepada masyarakat umum (Krohn, !'<). 8danya perbedaan kadar air bahan yang dikemas disebabkan oleh permeabilitas berbeda#beda dari bahan kemasan. 7esarnya permeabilitas bahan pengemas terhadap air sangat terhadap laju kehilangan air dimana pengemas polietilen (P9) mempunyai permeabilitas terhadap uap air terkecil '< G cc.mm$detik.cm!, cm/g pada suhu !+o" dibandingkan bahan pengemas lain, sehingga dapat menghambat laju kehilangan air. Secara umum perlakuan ketebalan berpengaruh terhadap permeabilitas ! dan /! yang berhubungan dengan terjadinya penurunan kadar air dan berpengaruh pada perubahan susut bobot (Sedani, !0).
III4 METODE PRAKTIKUM A4 Ala$ an Ba&an
8lat#alat yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu'. !. <. 2. +.
Stoples berpenutup "awan petri imbangan Selotip hitam dan selotip putih Penggaris
'. !. <. 2. +. 6. 3. 0.
7ahan#bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini yaituKertas roti 8luminium foil Plastik PP ,+ Plastik PP ,< Plastik P9 ,< Silika gel kering >a"l 8Huades
B4 P(o#eu(
I04 HASIL DAN PEMBAHASAN
A4 Ha#'l
# abulasi data•
abel hasil pengamatan per jam >o
'. !. <. 2. +.
•
1enis pengemas
Pengamatan (gram$jam)
'
!
<
2
+
6
3
Kertas 5oti
+3,+
+3,3
+3,!
+3,*
+0,
+0,'
+0,!
+0,<
8luminium ;oil
!!< +0,+
2+ +0,+
3'6 +0,6
*
0! +0,6
3'+ +0,6
+'! +0,6
+'! +0,6
PP ,+
'+ +6,*
*+ +6,*
2'+ +3,
<2' +3,
+!0 +3,'
+00 +3,'
3' +3,'
PP ,<
!++ 2+,
<2< 2+,
006 2+,'
*+ 2+,'
'2 2+,'
'60 2+,'
2'* 2+,'
<*0 2+,'
P9 ,<
*'3 +,!
*3+ +,!
2 +,!
'! +,!
!62 +,!
<62 +,!
22 +,!
<0* +,!
3
30*
0!'
000
*!0
*!!
*6'
**<
abel perhitungan >o.
1enis
Slope
Pengemas
•
4uas
%&5
%&P
permukaan
'.
8luminium
,!<2
(m!) ,63*
!. <. 2. +.
foil Kertas roti PP ,+ PP ,< P9 ,<
,''!< ,<'< ,0' ,<*
,6<6 ,6<6 ,662 ,662
Perhitungan'. Slope enggunakan eGcel - A aG J b !. 4uas permukaan cawan petri 4 L d ! (m!) a) 8luminium foil (d *,< cm ,*< m)
<,226+!
!0**G' #0
'3,66<26 2,*!!<6 ',!'2*0 ,+3*0'
32!*G' #0 '<+!G' #0 '+<
b)
c)
d)
e)
4 L (,*< !) 4 ,63* m ! Kertas roti (d * cm ,* m) 4 L (,* !) 4 ,6<6 m ! PP ,+ (d * cm ,* m) 4 L (,* !) 4 ,6<6 m ! PP ,< (d *,! cm ,*! m) 4 L (,*! !) 4 ,662 m ! P9 ,< (d *,! cm ,*! m) 4 L (,*! !) 4 ,662 m !
<. %&5 %&5 a) 8luminium foil %&5 %&5 <,226+! gram$jam.m ! b) Kertas roti %&5 %&5 '3,66<26 gram$jam.m ! c) PP ,+ %&5 %&5 2,*!!<6 gram$jam.m ! d) PP ,< %&5 %&5 ',!'2*0 gram$jam.m ! e) P9 ,< %&5 %&5 ,+3*0' gram$jam.m ! 2. %&P
%&P P <,'3 5 ' 3+ ,3+ a) 8luminium foil
5!
%&P %&P %&P ,!0** !0** G ' #0 b) Kertas roti %&P %&P %&P ,32!* 32!* G ' #0 c) PP ,+ %&P
%&P %&P ,'<+! '<+! G ' #0 d) PP ,< %&P %&P %&P ,'+<< '+<< G ' #0 e) P9 ,< %&P %&P %&P 3,<'6'022!e#6
•
=rafik
B4 Pem!a&a#an
Pada praktikum ini digunakan beberapa kemasan plastik dan kemasan kertas. 1enis kemasannya adalah kertas roti (,' mm), aluminium foil (,! mm), PP (,+ mm), PP (,< mm) dan P9 (,< mm). Mntuk mengatahui adanya uap air yang tertahan di dalam kemasan atau masuk ke dalam kemasan menggunakan dapat dilihat dengan menggunakan silika gel. ;ungsi silika gel adalah untuk menyerap uap air yang terdapat di dalam kemasan. /al ini sesuai dengan literatur yaitu menurut Sulastri dan Kristianingrum, (!') prinsip dari silika gel adalah menyerap uap air biasanya dalam proses ditambahkan senyawa kobalt sebagai indikator untuk mengetahui kapasitas uap air yang terserap. Prosedur kerja dari praktikum ini yaitu menyiapkan alat dan bahan yang telah disediakan. Setiap kelompok mendapat masing @ masing satu jenis kemasan yang berbeda. Setelah itu kemasan diukur dengan penggaris dan digunting dengan diameter sebesar cawan petri (dibuat sedikit berlebih), kemudian dihitung luas permukaannya. Kemudian setelah diukur dan digunting, timbang silika gel sebesar < gr lalu dimasukan ke dalam cawan petri yang telah ditimbang dan telah diketahui beratnya. 4alu cawan petri ditutup dengan kemasan secara rapat sehingga memungkinkan di dalam cawan petri kedap udara, agar tidak ada udara atau uap air yang keluar masuk kedalam stoples. Perlu adanya perlakuan dengan
membentuk lingkungan yang memiliki kelembaban 3+ atau 5/ kurang lebih 3+ dengan cara membuat larutan >a"l !. >a"l ! dibuat dengan cara melarutkan ! gram garam di dalam ' ml aHuades. 4ingkungan dengan kelembaban 3+ adalah lingkungan yang telah mencapai keadaan setimbang (ustafidah., dkk, !'+). Setelah larutan >a"l dibuat, kemudian silica gel yang ada di dalam cawan petri di masukan ke dalam stoples. 4alu larutan >a"l ! dimasukan pula ke dalam stoples. 8gar cawan petri tidak basah terkena larutan >a"l !', maka cawan petri disangga dengan penutup cawan petri yang tidak terpakai. Kemudian diamati perubahan yang terjadi pada berat silika gel dengan melihat kenaikan berat silikia gel yang diamati setiap satu jam sekali selama 3 jam. Setelah diamati kemudian hasilnya dibuat slope yang akan digunakan untuk menghitung laju transmisi uap air dan permeabilitas uap air pada kemasan. Pada
praktikum
acara Pengujian
4aju ransmisi
Map 8ir
Can
Permeabilitas Kemasan erhadap Map 8ir ini, dilakukan pengujian terhadap laju transmisi uap air (%&5) dan permeabilitas terhadap uap air (%&P) dari lima sampel kemasan yaitu aluminium foilN kertas roti (ketebalan ,' mm)N PP ,+N PP ,< mmN dan P9 ,+ mm. 8dapun hasil slope kenaikan berat cawan yang didapatkan berturut#turut dari jam kesatu hingga ketujuh sebagai berikut- Kertas roti- +3,+!!
+,!3N +,!30*N +,!0!'N +,!000N
+,!*!0N +,!*!!N +,!*6'N +,!**<. Aang kemudian dibuat persamaan linear dan didapat slope lalu ditentukan %&5, dimana dari nilai %&5 tersebut dapat dihitung nilai %&P. 1ika diurutkan sesuai dengan hasil dari praktikum, yang memiliki permeabilitas uap air dari yang paling tinggi hingga paling rendah yaitu Kertas 5oti O PP (,+ cm) O PP (,< mm) O P9 (,< mm). Setiap plastik mempunyai permeabilitas yang berbeda#beda tergantung sifat plastik itu sendiri .
Permeabilitas uap air dihitung melalui laju transmisi uap air atau water vapour transmission rate (%&5). >ilai permeabilitas suatu jenis film perlu diketahui karena dapat dipergunakan untuk memperkirakan daya simpan produk yang dikemas didalamnya. >ilai permeabilitas juga dapat digunakan untuk menentukan produk atau bahan apa yang sesuai untuk kemasan tersebut. %&5 merupakan slope dari plot jumlah uap air yang hilang tiap waktu dibagi oleh luas film (Auliasih, !'2). Penggunaan plastik sebagai bahan pengemas mempunyai keunggulan dibanding bahan pengemas lain karena sifatnya yang ringan, transparan, kuat, termoplastis dan selektif dalam permeabilitasnya terhadap uap air, !, "!. Sifat permeabilitas plastik terhadap uap air dan udara menyebabkan plastik mampu berperan memodifikasi ruang kemas selama penyimpanan, plastik juga merupakan jenis kemasan yang dapat menarik selera konsumen. enurut Suhelmi (!3) /CP9 terbuat dari kromium$silica dan memiliki ikatan antar molekul yang lebih kuat sehingga sangat cocok untuk mengemas produk yang mudah terkena gesekan dan tekanan. /CP9 digunakan untuk mengemas susu kotak karena dapat dibentuk menjadi botol kaku, aneka produk olahan, sayuran, buah#buahan, mentega dan margarine. Polipropilen sangat mirip dengan polietilen dan sifat#sifat penggunaannya juga serupa. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. 1adi, plastik yang memiliki %&5 rendah adalah plastik yang mampu menahan uap air lebih baik dibandingkan dengan plastik yang memiliki %&5 yang tinggi, sehingga plastik yang memiliki %&5 yang rendah cocok dan tepat untuk menyimpan produk pangan yang tidak tahan uap air (mudah mlempem). Pada
perbandingan plastik PP dan P9,
pengemas PP memiliki
permeabilitas lebih besar daripada P9. /al ini tidak sesuai dengan literatur. enurut areta (!'') PP merupakan singkatan dari Poly Propylene, fungsinya dalam dunia kemasan sering dipakai untuk pelapis bahan kemasan lainnya, sebagai seal layer , maupun sebagai kemasan yang berdiri sendiri. Sedangkan P9 merupakan singkatan dari Poly Ethylene, fungsinya dalam dunia kemasan terkenal
sebagai seal layer #lapisan perekat. Cari beberapa jenis plastik di atas yang relatif lebih aman digunakan untuk makanan$bahan pangan adalah Polyethylene yang tampak bening dan Polypropylene yang lebih lembut dan agak tebal dan rapat. Plastik jenis PP lebih sukar dilewati gas ataupun uap air daripada jenis P9 karena sifatnya yang lebih keras dengan titik lunak yang lebih tinggi. enurut 8nandito (!') Secara umum plastik Polipropilen memiliki permeabilitas yang paling rendah dibanding plastik polietilen. /al ini menunjukkan bahwa plastik polipropilen memiliki daya proteksi terhadap uap air yang lebih baik dibandingkan plastik polietilen, sehingga penurunan kadar airnya lebih lama. Sementara itu, kemasan metaliBed merupakan kemasan perpaduan antara dua bahan pengemasan yaitu alumunium foil dan plastik. 8lumunium foil merupakan bahan pengemasan yang berjenis logam sehingga kemasan metaliBed sangat tahan terhadap uap air. /asil pengamatan yang didapatkan adalah terjadi kenaikan dan penurunan dengan alasan bahwa kenaikan berat disebabkan oleh udara atau gas yang masuk menembus kedalam gelas melalui kemasan yang disebut juga permeabilitas sebaliknya penurunan terjadi karena udara dari dalam gelas keluar menembus plastik uji melalui kemasan. 7erdasarkan teori %ulandari (!'<) plastik kemasan yang tipis memiliki permeabilitas uap air yang lebih besar, sehingga laju transmisi uap air yang masuk ke dalam kemasan semakin besar. /asil permeabilitas pada praktikum tidak sesuai, dengan ketebalan plastik tidak menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap nilai permeabilitas, hal mungkin ini terjadi karena adanya human error yang terjadi seperti saat meletakan silika gel dengan wadah yang terbuka ataupun saat pengamatan, wadah stoples tidak ditutup dengan baik sehingga terjadi kesalahan. Kesalahan dapat terlihat saat data telah didapatkan, beberapa jenis kemasan memiliki data yang fluktuiatif sehingga menyebabkan hasil yang kurang tepat. enurut areta (!'') faktor#faktor yang mempengaruhi permeabilitas uap air bahan kemasan antara lain- ketebalan, luas area permukaan dan jenis bahan kemasan, khususnya dalam hal densitas.
04 PENUTUP A4 Ke#'mpulan
'. Slope digunakan untuk menghitung laju transmisi uap air bergantung pada kenaikan berat silika gel !. 4aju transmisi uap merupakan faktor penting dalam menentukan permeabilits transmisi uap air <. Setiap kemasan memiliki sifat dan karakteristiknya masing. /al yang mempengaruhi laju transmisi uap air dan permeabilitas uap air adlah densitas pada kemasan. Semakin tebal film pengemas maka semakin kecil permeabilitas uap air pada kemasan B4 Sa(an
Pengondisian para praktikan harus lebih baik lagi agar praktikum dapat berjalan lebih baik dan lebih lancar. Kemudian pemberian instruksi lebih jelas lagi sehingga tidak terjadi kesalahan saat praktikum. Secara keseluruhan praktikum ini sudah baik.
DA+TAR PUSTAKA
8nandito, 5. 7askara Katri, 7asito, dan /atmiyarni ri /andayani. !'. Kinetika Penurunan Kadar Vanilin Selama Penyimpanan Polong Panili Kering pada Berbagai Kemasan Plastik . 8=5I>9K, &ol. 2, >o. !- '26#'23. ;iardy, 8. !'<. Penentuan Mmur Simpan Keripik Mbi 1alar Can Keripik alas Calam Kemasan Plastik Can 8luminium ;oil. (Skripsi). Institut Pertanian 7ogor. 7ogor. /erudiyanto,.S.
!0.
eknologi
Pengemasan
Pangan.
%idya
Padjajaran, M>P8C, 7andung. areta, Cea io dan Shofia >ur 8. !''. Pengemasan Produk Sayuran dengan Bahan Kemas Plastik Pada Penyimpanan Suhu Ruang Dan Suhu Dingin . 1urnal Ilmu @ Ilmu Pertanian &ol. 3, >o '- !6 # 2 .
ustadifah, "hilyatul, Simon 7ambang %. !'+ Shelf ife of Dietary .
!iber Powder Drink from Porang !lour "#morphophallus on$ophyllus% with &arrageenan throughout the &riti$al 'oisture Sorption . 1urnal 8groindustri. &ol. < >o ! p.6+#66. Putro, 1.S. !'!. ptimasi Proses Penggorengan /ampa dan Penyimpanan Keripik Ikan Pepetek (4eiognathus Sp) skripsiQ. 7ogor (IC)- Institut Pertanian 7ogor. Setiasih, I., /eri 5.. !6. Buku #(ar penuntun Praktikum Prinsip Keteknikan Pengolahan Pangan. 7andung- M>P8C Suhelmi. !3. Pengaruh Kemasan Polypropylene 5igid Kedap Mdara erhadap Perubahan utu Sayuran Segar erolah inimal Selama Penyimpanan. Skripsi
;akultas
eknologi
Pertanian.
Institut
Pertanian
7ogor,
7ogor. http)**repository+ipb+a$+id .
Sulastri, Siti dan Kristianingrum Susila. !'. Berbagai 'a$am Senyawa Silika) Sintesis, Karakteristik, dan Pemanfaatan. Prosiding Seminar >asional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan IP8. Aogyakarta. %inarno, ;.=. !0. Kimia Pangan dan =iBi- 9disi erbaru. 1akarta=ramedia Pustaka Mtama. %ulandari, 8strid., Sri %aluyo, dan Cwi Cian >o:ita. !'<. Prediksi -mur Simpan Kerupuk Kemplang Dalam Kemasan Plastik Polipropilen Beberapa Ketebalan+ 1urnal eknik Pertanian 4ampung &ol. !, >o. !- '+ @ ''2. Aanti, /afri, dkk. !0. Kualitas Daging Sapi dengan Kemasan Plastik PE "Polyethylen% dan Plastik PP "Polypropylen% di Pasar #rengka Kota Pekanbaru . 1urnal Peternakan. &ol +. >o '. /al !<.
Auliasih, Indah, 7iantri 5aynasari. !'2. Pengaruh Suhu Penyimpanan .erhadap Sifat !isik 'ekanik Kemasan Plastik Ritel . Prosiding Seminar >asional Kulit, Karet, dan Plastik ke#<. /al <3+
LAMPIRAN