Laporan Studi Kasus Balita Gizi Kurang

Laporan Studi Kasus Balita Gizi Kurang

Oleh : Emily Nadya Akman 10 010 11!

"osen #em$im$ing : "r% "anny &erma'an

(akultas Kedokteran )ni*ersitas Kristen Krida +a,ana 010

Ba$ Latar Belakang

Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang  bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat  bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat s etinggi – tingginya. Pemban Pembangun gunan an keseha kesehatan tan terseb tersebut ut merupa merupakan kan upaya upaya seluru seluruh h potens potensii bangsa bangsa Indonesia, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah. Keadaan gizi yang tidak seimbang dapat mempengaruhi status gizi dan  pada akhirnya menimbulkan masalah gizi. Sampai saat ini ada 4 masalah gizi utama yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat yaitu kurang energy protein (KP (KP!, !, anem anemia ia gizi gizi besi, besi, kuran kurang g "itam "itamin in # (K$ (K$#!, dan dan gang ganggu guan an akib akibat at kekurangan yodium (%#K&!. 'asalah gizi terbagi menjadi masalah gizi makro makro dan mikro. 'asalah gizi makro akro

adal adalah ah

masal asalah ah

yang ang

utam tamany anya

dise diseb babk abkan

keku ekuran rangan gan

atau atau

ketida ketidaksei kseimba mbanga ngan n asupan asupan energ energii dan protei protein. n. 'anies 'aniestasi tasi dari dari masalah masalah gizi gizi makro bila terjadi pada wanita usia subur dan ibu hamil yang Kurang nergi Kronis Kronis (KK! adalah adalah berat berat badan badan bayi bayi baru baru lahir lahir yang yang rendah rendah ())*+!. ())*+!. )ila )ila terja terjadi di pada pada anak anak bali balita ta akan akan meng mengak akib ibatk atkan an mara marasm smus us,, kwas kwashi hior orko korr atau atau marasmi-kwashiorkor dan selanjutnya akan terjadi gangguan pertumbuhan pada anak usia sekolah. alam alam hal ini seoran seorang g manajer manajer progra program m keseha kesehatan tan masyarak masyarakat at ditunt dituntut ut untuk untuk memilik memilikii keteram keterampila pilan n mengk mengkaji aji dan merum merumusk uskan an masalah masalah keseha kesehatan tan masyarakat dan masalah program yang berkaitan dengan kejadian kekurangan gizi. /ntuk menghadapi tuntunan perkembangan program di era otonomi daerah,  petugas kesehatan yang bekerja di inas Kesehatan dan Propinsi harus mening meningkat katkan kan penget pengetahu ahuan an dan keteram keterampil pilan an manajer manajerialn ialnya ya agar agar tugas-t tugas-tuga ugass  pokoknya dapat dilaksanakan lebih eisien, lebih eekti, dan produkti. produkti.

2

i Indonesia, gizi kurang dan gizi buruk masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. 0ingginya angka kesakitan dan kematian anak balita di Indonesia sangat berkaitan dengan buruknya status gizi. Pre"alensi gizi buruk di desa pada tahun 1223 ada 3,5 6 dari ta hun 1222 ada 4,5 6 (7K' /I, 883!. ata susenas menunjukkan bahwa pre"alensi gizi buruk meningkat terus yaitu dari 1,18 6 (881!, dan ,13 6 (884!. Pre"alensi gizi kurang 1,55 6 (881!, 14,3 6 dan 14,99 6 (884! (inkes +I, 884!. .u/uan umum

'eningkatkan status gizi dan menurunkan angka kematian anak gizi buruk. .u/uan khusus

1. ilakukannya penapisan anak gizi buruk. . 0erselenggaranya kegiatan perawatan anak gizi buruk sesuai standar. 9. 0erapainya peningkatan status izi anak. 4. ilakukannya pendampingan anak gizi buruk paza rawat indap dan rawat  jalan. :. ilakukannya pemantauan dan e"aluasi pelayanan anak gizi buruk. etode

'etode yang digunakan adalah pendekatan kualitati dengan metode wawanara dengan pasien serta melihat keadaan rumah dan lingkungan sekitar tempat tinggal pasien.

BAB -Laporan kasus

3

#uskesmas

: #uskesmas Kelurahan Grogol --- Ke,amatan Grogol #etam$uran

ata riwayat keluarga ; -%

-dentitas pasien :

 
; Sil"ia #liatu =akiyah

0empat>0gl. *ahir ; 14 - 11 – 811 /mur

; 8 bulan

?enis kelamin

; Perempuan

)erat )adan

; 3,1 Kg

0inggi )adan

; @4,2 Am

)erat )adan>/mur ; %izi Kurang Pendidikan

; )elum Sekolah

#lamat

;Kampung Kramat +0 889 > +B 882, Kelurahan %rogol, Keamatan %rogol Petamburan, ?akarta )arat

--%

2i'ayat $iologis keluarga :

a.

Keadaan kesehatan sekarang

 b.

Kebersihan perorangan

.

Penyakit yang sering diderita

; Aommon Aold

d.

Penyakit keturunan

; 0idak ada

e.

Penyakit kronis> menular

; 0idak ada

.

Keaatan anggota keluarga

; 0idak ada

g.

Pola makan

; )aik

h.

Pola istirahat

; Sedang

i.

?umlah anggota keluarga

; 9 orang

---%

; )aik   ; )uruk 

 

#sikologis keluarga

a.

Kebiasaan buruk

; #da ('erokok!

 b.

Pengambilan keputusan

; )apak 

.

Ketergantungan obat

; 0idak ada

d.

0empat menari pelayanan kesehatan; Puskesmas %rogol III

e.

Pola rekreasi

; Kurang

4

-3%

Keadaan rumah4 lingkungan

a.

?enis bangunan

; Permanen

 b.

*antai rumah

; Keramik dan Semen

.

*uas rumah

;-

d.

Penerangan

; )aik  

e.

Kebersihan

; )uruk  

.

$entilasi

; Sedang

g.

apur

; #da

h.

?amban keluarga

; #da

i.

Sumber air minum

; *edeng

 j.

Sumber penemaran air

; #da

k.

Pemanaatan pekarangan

; 0idak ada

l.

Sistem pembuangan air limbah

; #da

m.

0empat pembuangan sampah

; #da

n.

Sanitasi lingkungan

; Kurang

3%

Spiritual keluarga

a.

Ketaatan beribadah

; )aik  

b.

Keyakinan tentang kesehatan

; Aukup

3-%

Keadaan sosial keluarga

a.

0ingkat pendidikan

; +endah

 b.

Cubungan antar anggota keluarga

; )aik 

.

Cubungan dengan orang lain

; )aik  

d.

Kegiatan organisasi sosial

; Sedang

e.

Keadaan ekonomi

; Kurang

3--%

Kultural keluarga

a.

#dat yang berpengaruh

; )etawi

 b.

*ain-lain

; 0idak ada

3---%

Anggota keluarga :

5

N

Nama

&u$

o

dgn

1

KK  KK



0ata suganda 0asiyah

Isteri

)mur

#endidika

#eker/a

Aga

n

an

ma

Keadaan kesehatan

Keadaan

-mu

K 

Ke

gizi

nisas

B

t

-

-

0i

-

5 th

S*0P>sede

Pekerja

Islam

Sehat

Aukup

i -

99 th

rajat 0amat

Pabrik  Ibu

Islam

Sehat

Aukup

-

S

rumah

da

>sederajat

tangga

k  ad

5

Sil"ia

#liatu #nak

=akiyah

8 bln

)elum

sekolah Keluhan utama :

-6%

0idak 

Islam

Sehat

Kurang

 bekerja

*eng kap

)atuk dan pilek 

6%

Keluhan tam$ahan :

-

6-%

2i'ayat penyakit sekarang :

%izi Kurang

6--%

2i'ayat penyakit dahulu

Aommon Aold, 'untaber

6---%

#emeriksaan 7isik  

Suhu ; 95.5DA , 7rekuensi menit, 7rekuensi menit 6-3%

"iagnosis penyakit

%izi Kurang

63%

"iagnosis keluarga

-

63-%

An/uran penatalaksanaan penyakit

6

a -

-

a.

Promoti ; 'eningkatkan pemahaman ibu tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi gizi seimbang pada balita. 'eningkatkan  perilaku ibu untuk berperilaku memperhatikan keukupan gizi  balita.

 b.

Pre"enti ; 'eningkatkan pengetahuan ibu mengenai penanganan rawat jalan balita dengan keadaan kekurangan gizi, menjelaskan  pentingnya diagnosis dini pada balita agar balita dapat diberi  penanganan yang tepat seepat mungkin sehingga kedisplinan sang ibu dalam membawa balita untuk kontrol ke posyandu>puskesmas dangat penting.

.

Kurati

;

•

0erapi medika mentosa ; -

•

0erapi non medika mentosa ; 'enjelaskan kepada ibu pentingnya Pemberian 'akanan 0ambahan (P'0!. P'0 pemulihan hanya sebagai tambahan terhadap makanan yang dikonsumsi oleh balita sasaran sehari-hari, bukan sebagai pengganti makanan utama.

d.

+ehabilitati

; 'enjelaskan kepada ibu mengenai P'0

 pemulihan, yaitu kegiatan yang diadakan oleh pukesmas, P'0  pemulihan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita sasaran sekaligus sebagai proses pembelajaran dan sarana komunikasi antar ibu dari balita sasaran.

63--% #rognosis

Penyakit Keluarga 'asyarakat

; ubia ad bonam ; ubia ad bonam ; ubia ad bonam

63---% 2esume

7

ari hasil pemeriksaan melalui aloanamnesis saat kunjungan rumah pada hari kamis 18 ?uli 819, didapatkan bahwa pasien adalah penderita %izi kurang. Ibu dari pasien kurang memperhatikan kesehatan makanan yang dikonsumsi dari  balita dan pengetahuan ibu mengenai makanan-makanan yang bergizi pun minim. 'eskipun demikian, imunisasi balita sasaran tersebut lengkap hingga umurnya sekarang. 'elalui anamnesis diketahui bahwa balita tersebut termasuk dalam kelompok rentan gizi karena termasuk dalam berat badan lahir rendah yang dapat  juga diakibatkan oleh minimnya #ntenatal Aare pada ibu semasa hamil, salah satunya adalah kurangnya gizi saat hamil. Pemeriksaan isik yang seharusnya dilakukan adalah tanda-tanda "ital dan pengukuran antropometri balita seperti lingkar kepala, lingkar lengan atas dan sebagainya, namun karena terbatasnya ketersediaan peralatan, pemeriksaan tidak dapat dilakukan, jadi diagnosis gizi kurang didapatkan dengan menggunakan indikator )erat )adan>/mur.
8

menyarankan kepada ibu untuk mengganti makanan emilan balita tersebut dengan buah-buahan untuk mendidik kebiasaan makanan makanan yang baik bagi kesehatan. Selain itu saya juga meningkatkan pengetahuan ibu mengenai Pemberian 'akanan 0ambahan (P'0! pemulihan. P'0 pemulihan diberikan dalam bentuk makanan atau bahan makanan lokal dan tidak diberikan dalam  bentuk uang. P'0 pemulihan hanya sebagai tambahan terhadap makanan yang dikonsumsi oleh balita sasaran sehari-hari, bukan sebagai pengganti makanan utama. P'0 pemulihan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita sasaran sekaligus sebagai proses pembelajaran dan sarana komunikasi antar ibu dari balita sasaran. )ila terdapat perburukan selama pengamatan dan perawatan status gizi, maka perlu dilakukan rujukan.

Ba$ --.in/auan #ustaka

#endahuluan

'asalah gizi di Indonesia yang terbanyak meliputi gizi kurang atau yang menakup susunan hidangan yang tidak seimbang maupun konsumsi keseluruhan yang tidak menukupi kebutuhan badan. #nak balita(dibawah usia : tahun! dan ibu hamil serta menyusui merupakan termasuk salah satu kelompok masyarakat yang rentan gizi. #nak-anak biasanya menderita bermaam-maam ineksi serta berada dalam status gizi rendah. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan  penggunaan zat-zat gizi. 7aktor-aktor yang dapat mempengaruhi status gizi adalah  penyakit yang sering diderita oleh balita,rekuensi terserang penyakit, jumlah anggota keluarga, pemberian #SI, kelengkapan imunisasi, pola asuh balita, dan asupan makanan. %izi )uruk merupakan suatu kondisi dimana seseorang dinyatakan kekurangan nutrisi, atau dengan ungkapan lain status nutrisinya berada di bawah 9

standar rata-rata.
Kesepakatan global yang dituangkan dalam 'illenium e"elopment %oals ('%s! yang terdiri dari 3 tujuan, 13 target dan 43 indikator, menegaskan bahwa tahun 81: setiap negara menurunkan kemiskinan dan kelaparan separuh dari kondisi  pada tahun 1228. ua dari lima indikator sebagai penjabaran tujuan pertama '%s adalah menurunnya pre"alensi gizi kurang pada anak balita (indikator keempat! dan menurunnya jumlah penduduk dengan deisit energi (indikator kelima!. Sejalan dengan upaya menapai kesepakatan global tersebut dan didasari oleh perkembangan masalah dan penyebab masalah serta lingkungan strategis,  pemerintah telah menyusun +anana Pembangunan ?angka 'enengah
10

sedikit kenaikan pre"alensi gizi kurang menjadi 3,86 dan 3,:6 diantaranya gizi  buruk. Gizi asyarakat

%izi masyarakat adalah gizi yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. %izi masyarakat berkaitan dengan gangguan gizi pada kelompok masyarakat yang lebih ditekankan pada penegahan(pre"enti! dan peningkatan(promosi!. %izi masyarakat yang berurutan gangguan gizi pada masyarakat, di mana masyarakat mempunyai aspek sangat luas, maka penanganannya harus seara multisektor dan multidisiplin.1 Penanganan gizi masyarakat tidak ukup dengan upaya terapi para penderita saja, karena apabila setelah mereka sembuh mereka akan kembali ke masyarakat. leh karena itu terapi penderita gangguan gizi masyarakat harus ditujukan kepada seluruh masyarakat.1 'asalah gizi masyarakat bukan menyangkut aspek kesehatan saja, melainkan aspek-aspek terkait yang lain, seperti ekonomi, sosial-budaya,  pendidikan, kependudukan, dan sebagainya. leh sebab itu penanganan atau  perbaikan gizi tidak hanya diarahkan kepada gangguan gizi atau kesehatan saja, melainkan juga ke arah bidang-bidang yang lain. 'isalnya penyakit gizi KKP(Kekurangan Kalori dan Protein! pada anak-anak balita, tidak ukup dengan hanya pemberian makanan tambahan saja(P'0! tetapi juga dilakukan perbaikan ekonomi keluarga, peningkatan pengetahuan, dan sebagainya. 1

(aktor #enye$a$ asalah Gizi

#da dua aktor penyebab terjadinya gizi buruk, yaitu;  1. Penyebab langsung a. #nak tidak ukup mendapat makanan bergizi seimbang. 'akanan alamiah terbaik   bagi bayi yaitu #SI, dan sesudah usia 5 bulan anak tidak mendapat makanan  pendamping #SI('P-#SI! yang tepat, baik jumlah dan kualitasnya akan berakibat terhadap status gizi bayi. 'P-#SI yang baik tidak hanya ukup mengandung energi dan protein, tetapi juga mengandung zat besi, "itamin #, asam olat, "itamin ) serta "itamin dan mineral lainnya. 'P-#SI yang tepat dan baik dapat disiapkan sendiri di rumah. Pada keluarga dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan yang rendah seringkali anaknya harus puas dengan makanan seadanya yang tidak memenuhi

11

kebutuhan gizi balita karena ketidaktahuan. 7aktor sosial; yang dimaksud disini adalah rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan bergizi bagi  pertumbuhan anak. Sehingga banyak balita yang diberi makan GsekedarnyaG atau asal kenyang padahal miskin gizi.

 b. Sering sakit menjadi penyebab terpenting kekurangan gizi, apalagi di negara-negara terbelakang dan yang sedang berkembang seperti Indonesia, dimana kesadaran akan kebersihan>personal hygine yang masih kurang, serta anaman endemisitas penyakit tertentu, khususnya ineksi kronik seperti 0)A masih sangat tinggi. Kaitan ineksi dan kurang gizi seperti layaknya lingkaran setan yang sukar  diputuskan, karena keduanya saling terkait dan saling memperberat. Kondisi ineksi kronik akan menyebabkan kurang gizi dan kondisi malnutrisi sendiri akan memberikan dampak buruk pada sistem pertahanan sehingga memudahkan terjadinya ineksi. 0ak dapat dipungkiri memang ada hubungan erat antara ineksi dengan malnutrisi. Ineksi sekeil apapun berpengaruh pada tubuh. Sedangkan kondisi malnutrisi akan semakin memperlemah daya tahan tubuh yang pada giliran berikutnya akan mempermudah masuknya beragam penyakit. 9 . Penyebab tidak langsung a. Ketersediaan pangan rumah tangga 0idak tersedianya makanan seara adekuat terkait langsung dengan kondisi sosial ekonomi. Kadang-kadang benana alam, perang maupun kebijakan politik  maupun ekonomi yang memberatkan rakyat akan menyebabkan hal ini. Kemiskinan sangat identik dengan tersedianya makan yang adekuat. ata Indonesia dan negara lain menunjukkan adanya hubungan timbal balik antara kurang gizi dengan kemiskinan. Kemiskinan merupakan penyebab pokok atau akar masalah gizi buruk. Proporsi anak malnutrisi berbanding terbalik dengan pendapatan. 'akin keil  pendapatan penduduk, makin tinggi persentasi anak yang kekurangan gizi. Kemiskinan sering dituding sebagai biang keladi munulnya penyakit ini di negaranegara berkembang. +endahnya pendapatan masyarakat menyebabkan kebutuhan  paling mendasar yaitu pangan pun sering tidak bisa terpenuhi. *aju pertambahan  penduduk yang tidak diimbangi dengan bertambahnya ketersediaan bahan pangan akan menyebabkan krisis pangan. Inipun menjadi penyebab munulnya penyakit kurang gizi.4  b. Pola pengasuhan anak 

12

)erpengaruh pada timbulnya gizi buruk. #nak yang diasuh ibunya sendiri dengan kasih sayang, apalagi ibunya berpendidikan, mengerti soal pentingnya #SI, manaat posyandu dan kebersihan, meskipun sama-sama miskin, ternyata anaknya lebih sehat. /nsur pendidikan perempuan berpengaruh pada kualitas pengasuhan anak. Sebaliknya sebagian anak yang gizinya buruk ternyata diasuh oleh nenek  atau pengasuh yang juga miskin dan tidak berpendidikan. )anyaknya perempuan yang meninggalkan desa untuk menari kerja di kota bahkan menjadi 0KI, kemungkinan juga dapat menyebabkan anak menderita gizi buruk. Kebiasaan, mitos ataupun keperayaan> adat istiadat masyarakat tertentu yang tidak benar dalam pemberian makan akan sangat merugikan anak. 'isalnya kebiasaan memberi minum bayi hanya dengan air putih, memberikan makanan padat terlalu dini, berpantang pada makanan tertentu (misalnya tidak memberikan anakanak daging, telur, santan dll!, hal ini menghilangkan kesempatan anak untuk  mendapatkan asupan lemak, protein maupun kalori yang ukup.

%izi buruk sendiri bisa di klasiikasikan menjadi tiga tipe yaitu marasmus, kwashiorkor, dan marasmus-kwashiorkor, berikut penjelasan lebih lanjut; 1.  Marasmus adalah gangguan gizi karena kekurangan karbohidrat. %ejala yang timbul diantaranya muka seperti orang tua (berkerut!, tidak terlihat lemak dan otot di bawah kulit (kelihatan tulang di bawah kulit!, rambut mudah patah dan kemerahan, gangguan kulit, gangguan penernaan, (sering diare!, pembesaran hati dan sebagainya. #nak  tampak sering rewel dan banyak menangis meskipun setelah makan, karena masih merasa lapar. .  Kwashiorkor , penampilannya seperti anak gemuk ( suger baby!, bilamana dietnya mengandung ukup energi disamping kekurangan protein, walaupun dibagian tubuh lainnya terutama dipantatnya terlihat adanya atroi. 0ampak sangat kurus dan atau edema pada kedua punggung kaki sampai seluruh tubuh. %ejala yang tampak adalah; a. Perubahan status mental; engeng, rewel, kadang apatis  b. +ambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung dan mudah diabut, pada  penyakit kwashiorkor yang lanjut dapat terlihat rambut kepala yang kusam. . Bajah membulat dan sembab. d. Pandangan mata anak sayu. e. Pembesaran hati sehingga mudah teraba dan terasa kenyal, permukaan liin dan  pinggir tajam. . Kelainan kulit berupa berak merah muda yang meluas dan berubah menjadi oklat kehitaman dan terkelupas. 13

9.  Marasmus-kwashiorkor , gejala klinisnya merupakan ampuran dari beberapa gejala klinis kwashiorkor dan marasmus. 'akanan sehari-hari tidak ukup mengandung  protein dan juga energy untuk pertumbuhan yang normal. Pada penderita demikian, disamping menurunnya berat badan J 586 dari normal memperlihatkan tanda-tanda kwashiorkor seperti edema, kelainan rambut, kelainan kulit, dan kelainan biokimiawi.

-ndikator status gizi 'enurut %ibson, untuk pengukuran status gizi dengan indikator berat badan

menurut umur())>/! merupakan salah satu indeks antropometri yang memberikan gambaran massa tubuh seseorang. 'assa tubuh sangat sensiti terhadap perubahan yang mendadak seperti terkena penyakit ineksi, menurunnya nasu makan atau menurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi.  :,5 Indikator berat badan sering digunakan untuk menentukan status gizi  karena aranya mudah, sehingga dapat dikerjakan oleh orang tua atau anak, tidak harus oleh tenaga kesehatan. Pengukuran berat badan yang dilakukan berulang-ulang dapat menggambarkan pertumbuhan anak. #lat yang digunakan tidak selalu mudah karena harus memenuhi syarat, kokoh, kuat, murah, mudah dibawa. :,5 Sedangkan epkes +I mengatakan bahwa dalam keadaan normal dan keadaan kesehatan baik, keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin maka  berat badan berkembang mengikuti bertambahnya umur. alam keadaan abnormal ada dua kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu berkembang epat atau lebih lambat dari keadaan normal. )erdasarkan karakteristik berat badan ini menurut umur  dapat digunakan sebagai salah satu ara untuk mengukur status gizi saat ini. :,5 Selain ))>/ ada indikator status gizi yang juga sering digunakan, yaitu indikator berat badan terhadap tinggi badan ())>0)!. Indikator ))>0) adalah merupakan indikator yang terbaik digunakan untuk menggambarkan status gizi saat kini jika umur yang akurat sulit diperoleh dan lebih sensiti serta spesiik sebagai indikator deisit massa tubuh yang dapat terjadi dalam waktu singkat atau dalam  periode waktu yang ukup lama sebagai akibat kekurangan makan atau terserang  penyakit ineksi.@ #emantauan status gizi 0erdapat metode

pemantauan

status

gizi,

diantaranya

menggunakan

antropometri. #ntropometri gizi berhubungan dengan berbagai maam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. /kuran tubuh seperti berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas dan tebal lemak di 14

 bawah kulit. Sementara Soekirman, mengatakan bahwa interpretasi dari keadaan gizi anak dengan indikator ))>/, 0)>/ dan ))>0) yang digunakan pada sur"ei khusus, akan menjadikan kesimpulan lebih tajam. )eberapa indikator status gizi sebagai hasil kesimpulan dari penilaian status gizi tersebut dikategorian sebagai berikut;  3 1. ))>/, 0)>/ rendah, ))>0) normalH kesimpulannya keadaan gizi anak saat ini  baik, tetapi anak tersebut mengalami masalah gizi kronis. . ))>/ normalH 0)>/ rendahH ))>0) lebihH kesimpulannya anak mengalami masalah gizi kronis dan pada saat ini menderita kegemukan (o"erweight! karena  berat badan lebih dari proporsional terhadap tinggi badan. 9. ))>/, 0)>/, ))>0) rendah H anak mengalami kurang gizi berat dan kronis. #rtinya pada saat ini keadaan gizi anak tidak baik dan riwayat masa lalunya juga tidak baik  4. ))>/, 0)>/, ))>0) normal H kesimpulannya keadaan gizi anak pada saat ini dan masa lalu baik. :. ))>/ rendahH 0)>/ normalH ))>0) rendahH kesimpulannya anak mengalami kurang gizi yang berat (kurus!, keadaan gizi anak seara umum baik tetapi berat  badannya kurang proporsional terhadap tinggi badannya karena tubuh anak tinggi.

Kartu enu/u Sehat 8KS9

K'S adalah suatu penatatan lengkap tentang kesehatan seorang anak. K'S harus dibawa ibu setiap kali ibu menimbang anaknya atau memeriksa kesehatan anak dengan demikian pada tingkat keluarga K'S merupakan laporan lengkap bagi anak yang bersangkutan, sedangkan pada lingkungan kelurahan bentuk pelaporan tersebut dikenal dengan SK<. SK< adalah data untuk memantau pertumbuhan  balita SK< sendiri mempunyai singkatan yaitu sebagai berikut; @ S adalah jumlah balita yang ada diwilayah Posyandu K jumlah balita yang terdatar dan yang memiliki K'S  jumlah balita yang datang ditimbang bulan ini  < jumlah balita yang naik berat badannya Penatatan dan pelaporan data SK< untuk melihat kinerja output disini meliputi akupan hasil program gizi di Posyandu yang dapat dilihat dalam bentuk   persentase akupan yang berhasil diapai oleh suatu Posyandu, yaitu akupan 15

kegiatan penimbangan(K>S!, kesinambungan kegiatan penimbangan posyandu(>K!, tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan(>S!, keenderungan status gizi(<>!, eektiitas kegiatan(<>S!. #dapun akupan hasil program gizi di Posyandu tersebut adalah sebagai berikut;@ akupan #rogram 8K4S9

Aakupan program (K>S! adalah ?umlah )alita yang memiliki Kartu 'enuju Sehat (K'S! dibagi dengan jumlah balita yang ada di wilayah Posyandu kemudian dikali 1886. Persentase K>S disini, menggambarkan berapa jumlah balita diwilayah tersebut yang telah memiliki K'S atau berapa besar akupan program di daerah tersebut telah terapai. akupan #artisipasi asyarakat 8"4S9

Aakupan partisipasi masyarakat (>S! adalah ?umlah )alita yang ditimbang di Posyandu dibagi dengan jumlah balita yang ada di wilayah kerja Posyandu kemudian dikali 188 6. Persentase >S disini, menggambarkan berapa  besar jumlah partisipasi masyarakat di dareah tersebut yang telah terapai. akupan Kelangsungan #enim$angan 8"4K9

Aakupan kelangsungan penimbangan (>K! adalah ?umlah )alita yang ditimbang di Posyandu dalam dibagi dengan jumlah balita yang telah memiliki K'S kemudian dikali 1886. Persentase >K disini, menggambarkan berapa besar  kelangsungan penimbangan di daerah tersebut yang telah terapai. akupan &asil #enim$angan 8N4"9

Aakupan Casil Penimbangan (<>! adalah ; +ata – rata jumlah )alita yang naik berat badan ())! nya dibagi dengan jumlah balita yang ditimbang di Posyandu kemudian dikali 1886. Persentase <> disini, menggambarkan berapa  besar hasil penimbangan di daerah tersebut yang telah terapai.

#engolahan data

%raik pertumbuhan yang optimal adalah apabila dari penatatan setiap  bulan diperoleh berat badan yang terus meningkat dan tetap berada dalam zona hijau. =ona kuning menandakan orang tua harus waspada dengan pertumbuhan balitanya. =ona kuning yang di bawah menunjukkan berat badan anak kurang dari berat badan rata-rata anak seusianya. Sedangkan zona kuning yang di atas menunjukkan berat  badan anak lebih dari berat badan rata-rata anak seusianya. )erat anak yang terlalu

16

rendah sampai memotong garis merah ()%'  bawah garis merah! harus dikonsultasikan ke petugas kesehatan. emikian pula dengan anak yang berat  badannya tidak naik dalam kurun waktu  bulan. )erat badan yang melampaui zona kuning atas juga tidak baik karena hal ini dapat menunjukkan anak mengalami obesitas atau mengindikasikan gangguan keepatan pertumbuhan. Salah satu penanggulangan yang dapat dilakukan oleh Puskesmas dalam menangani gizi buruk pada balita adalah pemberian makanan tambahan (P'0! pemulihan. P'0  pemulihan bagi anak usia 5-:2 bulan dimaksudkan sebagai tambahan, bukan sebagai  pengganti makanan utama sehari-hari. Sasaran prioritas dari P'0 pemulihan ini adalah balita gizi kurang atau kurus usia 5-:2 bulan termasuk balita dengan )awah %aris 'erah ()%'! dari keluarga miskin. Sasaran dipilih melalui hasil penimbangan  bulanan di Posyandu dengan urutan prioritas dan kriteria sebagai berikut; 2 1. )alita yang dalam pemulihan pasa perawatan gizi buruk di 07A>Pusat Pemulihan %izi> Puskesmas Perawatan atau +umah Sakit. . )alita kurus dan berat badannya tidak naik dua kali berturut-turut ( 0!. 9. )alita kurus. 4. )alita )awah %aris 'erah ()%'!. #em$erian akanan .am$ahan

Prinsip dasar dari P'0 pemulihan adalah; 18 1. P'0 pemulihan diberikan dalam bentuk makanan atau bahan makanan lokal dan tidak diberikan dalam bentuk uang. . P'0 pemulihan hanya sebagai tambahan terhadap makanan yang dikonsumsi oleh balita sasaran sehari-hari, bukan sebagai pengganti makanan utama. 9. P'0 pemulihan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita sasaran sekaligus sebagai proses pembelajaran dan sarana komunikasi antar ibu dari  balita sasaran. 4. P'0 pemulihan merupakan kegiatan di luar gedung puskesmas dengan  pendekatan pemberdayaan masyarakat yang dapat diintegrasikan dengan kegiatan lintas program dan sektor terkait lainnya. :. P'0 pemulihan dibiayai dari dana )antuan perasional Kesehatan ()K!. Selain itu P'0 pemulihan dapat dibiayai dari bantuan lainnya seperti  partisipasi masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah daerah. Persyaratan jenis dan bentuk makanan yang diberikan adalah; 18

17

1. 'akanan tambahan pemulihan diutamakan berbasis bahan makanan atau makanan lokal. ?ika bahan makanan lokal terbatas, dapat digunakan makanan  pabrikan yang tersedia di wilayah setempat dengan memperhatikan kemasan, label dan masa kadaluarsa untuk keamanan pangan. . 'akanan tambahan pemulihan diberikan untuk memenuhi kebutuhan gizi  balita sasaran. 9. P'0 Pemulihan merupakan tambahan makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita dari makanan keluarga. 4. 'akanan tambahan balita ini diutamakan berupa sumber protein hewani maupun nabati (misalnya telur>ikan>daging>ayam, kaang-kaangan atau  penukar! serta sumber "itamin dan mineral yang terutama berasal dari sayursayuran dan buah-buahan setempat. :. 'akanan tambahan diberikan sekali sehari selama 28 hari berturut-turut. 5. 'akanan tambahan pemulihan berbasis bahan makanan>makanan lokal ada   jenis yaitu berupa; 'P-#SI (untuk bayi dan anak berusia 5-9 bulan! • 'akanan tambahan untuk pemulihan anak balita usia 4-:2 bulan berupa • makanan keluarga. )entuk makanan tambahan pemulihan yang diberikan kepada balita dapat disesuaikan dengan pola makanan. )ila terdapat perburukan selama pengamatan dan  perawatan status gizi, maka perlu dilakukan rujukan, sebagai berikut;18 1. %izi buruk tanpa komplikasi dengan rawat jalan, rujukan dilakukan apabila; #nak dengan komplikasi medis atau penyakit penyerta, • Sampai kunjungan ketiga berat badan anak tidak naik (keuali anak dengan • •

edema!, 0imbul edema baru.

. %izi buruk dengan komplikasi dengan rawat inap, rujukan dilakukan apabila; +ujukan ke rumah sakit dilakukan bila terdapat tanda kegawatan>kesakitan • yang tidak dapat diatasi dan memerlukan penanganan lebih lanjut oleh dokter spesialis anak.

#romosi Kesehatan Promosi kesehatan menurut BC adalah proses untuk meningkatkan

kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu, untuk menapai derajat kesehatan yang sempurna, baik isik, mental, dan sosial, maka

masyarakat

harus

mampu

mengenal

dan

mewujudkan

aspirasinya,

kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya. 18

Promosi kesehatan tidak hanya mengaitkan diri pada peningkatan, pengetahuan, sikap, dan praktik kesehatan saja, tetapi juga meningkatkan atau memperbaiki lingkungan dalam rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan. Promosi kesehatan merupakan penunjang bagi program-program kesehatan lain. #rtinya setiap program kesehatan, misalnya pemberantasan penyakit, perbaikan gizi masyarakat, sanitasi lingkungan, kesehatan ibu dan anak, program pelayanan kesehatan, dan sebagainya, perlu ditunjang atau dibantu oleh promosi kesehatan. Konerensi Internasional Promosi Kesehatan di ttawa-Aanada tahun 1235 menghasilkan Piagam ttawa (Ottawa Charter), dan salah satunya rumusan strategi  promosi kesehatan yang dikelompokkan menjadi : butir;  11 1. Kebijakan berwawasan kesehatan (Healthy public policy) Kebijakan ini ditunjukkan kepada para pembuat keputusan atau penentu kebijakan, sehingga dikeluarkan kebijakan-kebijakan pembangunan yang berwawasan kesehatan. Setiap kebijakan pembangunan di bidang apa saja harus mempertimbangkan dampak  kesehatan masyarakat. . *ingkungan yang mendukung (Supportive environment) Kegiatan ini ditunjukkan kepad para pemimpin organisasi masyarakat serta pengelola tempat umum. 'ereka diharapkan memperhatikan dampak lingkungan, baik isik  maupun nonisik yang mendukung kondusi terhadap kesehatan masyarakat. 9. +eorientasi pelayanan kesehatan (Reorient health service) Kesehatan masyarakat bukan hanya masalah pihak pemberi pelayanan, baik   pemerintah maupun swasta saja, melainkan juga masalah masyarakat sendiri. 'elibatkan

masyarakat

dalam pelayanan

kesehatan

berarti

memberdayakan

masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya sendiri. )entuk   pemberdayaan masyarakat dalam pemeliharaan dan peningkatan kesehatan ini  ber"ariasi mulai dari terbentuknya lembaga swadaya masyarakat (*S'! yang perduli terhadap kesehatan, baik dalam bentuk pelayanan maupun bantuan teknis (pelatihan!, sampai dengan upaya-upaya swadaya masyarakat sendiri. 4. Keterampilan indi"idu (ersonal skill) Kesehatan masyarakat terwujud apabila kesehatan kelompok, kesehatan masingmasing keluarga, dan kesehatan indi"idu terwujud. 'asing-masing masyarakat seyogianya mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang baik terhadap ara-ara memelihara kesehatannya, mengenal penyakit-penyakit, mampu meningkatkan kesehatannya, dan mampu menari pengobatan yang layak bilamana mereka atau anggota keluarganya sakit.

19

:. %erakan masyarakat (Community action) 'ewujudkan derajat kesehatan masyarakat akan eekti bila unsur-unsur yang ada di masyarakat tersebut bergerak bersama-sama. engan kata lain meningkatkan kegiatan-kegiatan masyarakat dalam mengupayakan peningkatan kesehatan mereka sendiri adalah wujud dari gerakan masyarakat (community action). 0ujuan akhir promosi kesehatan adalah kemampuan masyarakat untuk  memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri. )erdasarkan pentahapan upaya promosi kesehatan ini, maka sasaran dibagi dalam tiga kelompok sasaran;  1 1. Sasaran primer (rimary target) 'asyarakat pada umumnya menjadi sasaran langsung segala upaya pendidikan atau  promosi kesehatan. Sesuai dengan permasalahan kesehatan, maka sasaran ini dapat dikelompokkan menjadi; kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum, hamil dan menyusui untuk masalah KI#, anak sekolah untuk keseh atan remaja, dan sebagainya. . Sasaran sekunder (Secon!ary target) Para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat disebut sasaran sekunder, karena dengan memberikan pendidikan kepada kelompok ini diharapkan kelompok ini akan memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat disekitarnya. Perilaku sehat tokoh masyarakat juga diharapkan akan memberikan ontoh atau auan perilaku sehat  bagi masyarakat sekitarnya. 9. Sasaran tersier ("ertiary target) Para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik di tingkat pusat maupun daerah adalah sasaran tersier promosi kesehatan. engan kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok ini akan mempunyai dampak terhadap sasaran sekunder  dan sasaran primer. 0elah menjadi kesepakatan umum bahwa kesehatan masyarakat itu menakup 4 aspek   pokok, yakni; promoti, pre"enti, kurati, dan rehabilitati. Sejalan dengan uraian ini, maka ruang lingkup pendidikan>promosi kesehatan dikelompokkan menjadi dua, yaitu; 1 1. Promosi kesehatan pada aspek promoti  Promosi kesehatan pada aspek prommoti terkait dengan penegahan tingkat pertama (rimary prevention). Penegahan tingkat pertaman ini terdiri dari promosi kesehatan (health promotion) dan perlindungan khusus (speci#ic protection). 0ujuan upaya  promosi kesehatan pada kelompok ini adalah agar mereka tidak jatuh sakit atau terkena penyakit. Sasaran promosi kesehatan pada aspek promoti adalah kelompok  orang sehat. Pendidikan pada kelompok ini perlu ditingkatkan atau dibina agar tetap sehat, atau lebih meningkat lagi. erajat kesehatan adalah dinamis, oleh sebab itu

20

meskipun seseorang sudah dalam kondisi sehat, tetap perlu ditingkatkan dan dibina kesehatannya. . Promosi kesehatan pada aspek pre"enti dan kurati  /paya promosi kesehatan ini menakup  upaya atau kegiatan, yakni; a. Penegahan tingkat kedua (Secon!ary prevention) Penegahan tingkat kedua ini berupa diagnosis dini dan pengobatan segera(early

!iagnosis

an!

prompt

treatment)

dan

pembatasan

aat(!isability limitation). iagnosis dini dan pengobatan aat diperlukan karena rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan penyakit, dan kadang-kadang masyarakat tidak mau diperiksa dan diobati penyakitnya. Pembatasan aat juga diperlukan karena kurangnya pengertian dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan penyakit

sering mengakibatkan masyarakat

tidak

melanjutkan

 pengobatannya sampai tuntas. Pengobatan yang tidak layak dan sempurna dapat mengakibatkan yang bersangkutan menjadi aat atau memiliki ketidakmampuan untuk melaksanakan sesuatu. Sasaran pada aspek ini adalah para penderita penyakit kronis (diabetes melitus, 0)A!. 0ujuan upaya pada kelompok ini adalah agar penderita mampu menegah  penyakitnya menjadi lebih parah.  b. Penegahan tingkat tiga ("ertiary prevention) Penegahan tingkat tiga berupa rehabilitasi (rehabilitation). Sasaran pada aspek ini adalah kelompok pasien yang baru sembuh (recovery) dari suatu  penyakit.

0ujuannya

adalah

agar

mereka

segera

pulih

kembali

kesehatannya. engan kata lain menolong para penderita yang baru s embuh dari penyakitnya ini agar tidak menjadi aat atau mengurangi keaatan seminimal mungkin. Kesimpulan

)erdasarkan dari hasil pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan  bahwa gizi sangat berperan penting salam kehidupan masyarakat. 0erutama pada seorang anak dan ibu hamil serta menyusui, hal ini berkaitan dengan berbagai kondisi yang ada di
21

menanggulangi masalah-masalah kesehatan yang ada. 0ermasuk Posyandu yang juga dapat membantu Puskesmas dalam menjangkau kesehatan masyarakat.

"a7tar #ustaka

1.
dan

alat

ukur

pemantauan

status

gizi.819.

iunduh

http;>>www.indonesian-publihealth.om>819>89>pemantauan-status-gizi.html,

dari;

98

?uni 819. 5. 'ubarak BI, Ahayatin <. Ilmu kesehatan masyarakat; teori dan aplikasi. ?akarta; Salemba 'edika, 882.h.23-185. @. epartemen Kesehatan +I.Pedoman umum pengelolaan posyandu.epartemen Kesehatan +I, ?akarta 885.h.1-:2. 3. epartemen Kesehatan +I.Penggunaan K'S balita dalam pemantauan ertumbuhan  balita.epartemen Kesehatan +I, ?akarta.882. 2. itjen )ina %izi dan Kesehatan Ibu dan #nak Kementerian Kesehatan +I.Paduan  penyelenggaraan pemberian makanan tambahan pemulihan bagi balita gizi kurang (bantuan operasional!. ?akarta; Kementerian Kesehatan +I, 811.h.1-3. 18. epartemen Kesehatan +I. )uku kesehatan ibu dan anak. epartemen Kesehatan +I dan ?apan International Aooperation #geny, ?akarta 882.h.1-4@. 11. Kementerian Kesehatan +I. )uku kesehatan ibu dan anak. ?akarta; Kementerian Kesehatan +I, 811.h.8-9.

22

Lampiran

Lampiran 1 ontoh (rekuensi #em$erian akanan per hari .a$el 1: #nak gizi buruk tanpa tanda klinis%

'inggu Ke

7ormula 188

'akanan /tama L 'akanan )uah Selingan

I

: kali

1 kali

1 kali

II

4 kali

 kali

1 kali

III

4 kali

 kali

1 kali

I$

9 kali

9 kali

 kali

$

9 kali

9 kali

 kali

Sum$er : #edoman #elayanan Anak Gizi Buruk 00!%

Lampiran  .a$el  ; Ke$utuhan energi dan protein  sehari-hari anak umur 1-1 tahun.

)mur 8tahun9

Berat $adan 8Kg9

Energi

#rotein

Kkal4kg4hari

Kkal4org4hari

Gr4kg4hr

Gr4org4hr

,:



1

3,2

18:

288



11,

188

1188

3

9

19,1

188

1988

99

4

14,3

23

1:88

:

15,:

21

1:88

:8

5

12,4

35

1@88

:2

9,8

44

23

,3

@

1,@

3

1388

51

3

4,1

@3

1288

5@

2

5,:

@:

888

@4

18

2,9

@4

88

11

91,@

@1

988

59

1

94,:

5@

988

52

18

3,@

53

888

11

9,

5

888

54

1

9:,:

:@

888

@8

Laki;laki

,8

:2

#erempuan

,8

:@

Sum$er : #edoman #elayanan Anak Gizi Buruk 00!%

Lampiran 5

24

Gam$ar 1% Alur #elayanan Anak Gizi $uruk di #uskesmas% Sum$er : #edoman #elayanan Anak Gizi Buruk 00!%

Lampiran <

Gam$ar % Kartu enu/u Sehat%

25