FORMAT PENGAKJIAN
I. Identititas Keluarga
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. T 2. Usia
: 27 tahun
3. Pendidikan
: SMA
4. Pekerjaan
: Buruh di pabrik kayu
5. Alamat
: Jl. Lembayung 2, Kelurahan Semper
6. Komposisi Keluarga No
Nama
Kelamin
Hub dengan KK
TTL/Umur
Pendidikan
Pekerjaan
SMP
IRT
Belum sekolah
Belum bekerja
Cilacap, 01 1.
Ny. S
P
Istri
November 1992/ 25 tahun Jakarta, 31
2.
An. E
P
Anak
Maret 2016/ 1 tahun
Genogram: Tn. N
Ny. M
Tn. K
Ny. A
DM
stroke
Ny. S
Tn. T 27thn
25thn
An. E 1 thn
7. Tipe Keluarga: Tipe keluarga Tn. T yaitu keluarga inti, dimana dalam satu rumah terdiri dari Tn. T, Ny. S dan An. E saja 8. Suku Bangsa Suku dari Tn. T yaitu suku sunda, tetapi budaya Tn. K tidak telalu kental, sedangkan suku dari Ny. S yaitu suku jawa. Bahasa yang digunakan oleh keluarga Tn. T yaitu bahasa Indonesia. 9. Agama Keluarga Tn. T menganut agama islam. Ny. S aktif dalam kegiatan pengajian ibuibu di lingkungannya. 10. Status Sosial Ekonomi Pada keluarga Tn. T yang mencari nafkah yaitu Tn. T. keluarga Tn. T tidak menerima tambahan uang dari siapapun. Pendapatan Tn. T yaitu 500.000/bulan. 11. Aktifitas Keluarga Aktivitas keluarga Tn. T hanya menonton televisi bersama, keluarga jarang pergi liburan. Menurut Tn. T jika ada penghasilan lebih baru keluarga pergi untuk tamasya ke monas ataupun ragunan.
II. Riwayat dan Tahapan Perkembangan Keluarga
12. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini: Keluarga Tn. T termasuk dalam tahap 2, yaitu keluarga dengan child bearing (kelahiran anak pertama) dimana tahap ini dimulai dari kehamilan sampai dengan usia 30 bulan, sedangkan anak Tn. T baru berusia 12 bulan dan masih termasuk kedalam tahap ini, dengan tugas perkembangan: a. Persiapan menjadi orang tua b. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, seperti interaksi, hubungan seksual dan kegiatan c. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan 13. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi: Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi pada keluarga Tn. T yaitu persiapan menjadi orang tua, karena menurut Tn. T tugas seorang suami hanya mencari
nafkah saja sedangkan yang mengurus anak dan mengurus rumah adalah tugas seorang istri, sehingga saat Ny. S menagalami kesulitan dalam mengurus anaknya Tn. T tidak mau membantunya. 14. Riwayat keluarga inti Keluarga Tn. T dan Ny. S bertemu saat keduanya sedang bekerja, kurang lebih 3 tahun lalu. Kemudian mereka memutuskan untuk menikah setelah berpacaran 1 tahun. Tn. T sudah menikah selama 2 tahun. Tn. T tidak punya penyakit kronis begitupun dengan Ny. S. Imunisasi An.E tidak lengkap karena pernah demam sebelumnya setelah diimunisasi. Imunisasi yang diberikan ke An. E hanya Polio I, Hep I dan DPT I. Keluarga mengatakan takut untuk mengimunisasi An.E karena dulu ada riwayat dalam keluarga yang pernah lumpuh setelah diimunisasi. Riwayat anak lahir spontan di bidan dengan BBL 3 kg dan BB An. E saat ini 7.5 kg. Saat ini An. E masih ASI dan makan sehari 2x dengan menu yang disajikan di rumah. 15. Riwayat keluarga sebelumnya Keluarga dari Tn. T dan Ny. S tidak ada yang mempunyai perilaku buruk seperti berjudi ataupun minum alkohol. Orang tua Tn. T mempunyai riwayat stroke dan orang tua Ny. S punya riwayat DM.
III.Lingkungan
16. Karakteristik rumah (denah)
Selokan Tidak mengalir Pembuangn sampah terbuka
Keluarga Tn. T tinggal di rumah kontrakan berukuran 60 m2 dengan tiga ruangan yang tersekat (ruang depan utk ruang tamu dan ruang televisi, ruang tengah untuk kamar tidur, ruang belakang untuk dapur dan kamar mandi). Ventilasi tidak memadai, hanya 1 jendela di ruang depan. Jenis pembuangan sampah keluarga yaitu pembuangan sampah terbuka. Lantai dari semen, atap dari asbes dan seng. Pembuangan limbah ke selokan. Selokan keluarga tidak mengalir. 17. Karakteristik tetangga dan komunitas Lingkungan tempat tinggal keluarga Tn. S banyak tetangga yang suka membantu keduanya baik secara moril dan materi. Karakteristik komunitas mempunyai pekerjaan sebagai pedagang dan buruh. Banyak kontrakan disekitar rumah klien. 18. Mobilitas geografis keluarga Sebelumnya Tn. T dan Ny. S tinggal di Cikarang. Tetapi sejak menikah Tn, T dan Ny. S tinggal di Jl. Lembayung 2 kelurahan Semper. Sejak menikah Keluarga Tn. T hidup menetap, karena keluarga Tn.T sudah tinggal dikontrakan tersebut sekitar 2 tahun. 19. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Keluarga mengetahui perkumpulan di masyarakat, seperti pengajian, Keluarga Tn. T khususnya Ny. S sangat aktif dalam kegiatan pengajian ibu-ibu di lingkungannya, karena perkumpulan tersebut sangat bermanfaat 20. Sistem pendukung keluarga Selama ini suport sistem dalam keluarga adalah orang tua pasangan, hanya saja tempat tinggal mereka yang jauh membuat komunikasi kurang dan mobilisasi keluarga terhambat.
IV. Struktur Keluarga
21. Pola Komunikasi Keluarga Pola komunikasi keluarga Tn. T, yaitu tertutup karena Ny. S mengatakan Tn. T sangat cuek terhadap dirinya dan anaknya serta dalam keluarga tersebut sering terjadi perselisihan antara Tn. T dan Ny. S karena hal sepele. 22. Struktur kesehatan keluarga Pada keluarga Tn. T pola pengambilan keputusan dilakukan oleh Tn. T sebagai kepala keluarga.
23. Struktur peran Pada keluarga Tn. T, Tn. T mempunyai peran sebagai ayah, kepala keluarga, sebagai suami, sebagai pencari nafkah, sebagai pengambil keputusan, sedangkan Ny. S mempunyai peran sebagai ibu, sebagai istri, sebagai pemberi kasih saying, sebagai pengurus rumah tangga dan mengurus anak, sebagai pendamping suami. Peran An. E pada keluarga ini yaitu sebagai anak dan sebagai penerima kasih saying. 24. Nilai dan norma budaya Pada keluarga Tn. T tidak ada norma dan nilai budaya yang bertentangan dengan kesehatan.
V. Fungsi Keluarga
25. Fungsi afektif Fungsi afektif keluarga baik, keluarga saling mendukung dan memberi perhatian satu dengan lainnya. 26. Fungsi sosialisasi Pada keluarga Tn. T, keluarga sering bersosialisasi dengan tetangganya. 27. Fungsi perawatan kesehatan (pengkajian tahap II) a. Mengenal masalah kesehatan Keluarga Tn. T mengatakan juga tidak tahu apa itu kurang gizi, dan masalah itu ada di anaknya. b. Mengambil keputusan Keluarga Tn.T belum membawa anak nya ke pelayanan kesehatan c. Merawat anggota keluarga Keluarga tidak mengetahui cara merawat anaknya d. Memelihara lingkungan Keluarga Tn.T mengatakan kebersihan lingkungannya kurang bersih, karena selokannya tidak mengalir, adanya pembuangan sampah yang terbuka dan kurangnya ventilasi di rumahnya. e. Menggunakan fasilitas atau sumber daya dilingkungannya Keluarga mengatakan jarang ke rumah sakit ataupun puskesmas karena menurut klien uangnya dihasilkan lebih baik untuk makan dan kebutuhan keluarga lainnya.
VI. Stress dan Koping Keluarga
28. Stressor jangka pendek Keluarga Tn. T mengatakan menginginkan mempunyai BPJS 29. Stressor jangka panjang Keluarga Tn. T sedang mengumpulkan uang untuk memiliki rumah sendiri 30. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah Keluarga selalu berserah diri kepada Tuhan YME keluarga selalu berdoa jika ada masalah dalam keluarganya. 31. Strategi koping yang digunakan Pada keluarga Tn. T menggunakan strategi koping adaptif 32. Strategi adaptasi disfungsional Pada keluarga Tn. T tidak ada anggota keluarga yang memiliki perilaku yang tidak adaftif dalam menghadapi masalah 33. Pemeriksaan fisik (seluruh anggota keluarga) head to toe/sistem Anggota Tn. T
Hasil Pemeriksaan Fisik Kepala bersih, bentuk kepala bulat, tidak ada lesi, penglihatan normal, tidak menggunakan kaca mata, sklera anikhterik, konjungtiva ananemis, fungsi pendengaran baik, tidak ada serumen, fungsi hidung baik, tidak terdapat sekret. Mukosa bibir lembab, gigi utuh, berwarna kekuningan, napas berbau rokok, lidah kotor, tidak ada kesulitan menelan, distensi vena jugulasis -, suara napas ronkhi -/+, ada penggunaan otot bantu pernapasan, bunyi jantung normal, Tekanan darah 130/90 mmHg, Nadi: 100x/menit, Pernafasan: 24 x/menit, Suhu: 36.5 OC. Abdomen lembek, bising usus 12x/menit, tidak ada lesi, genital bersih, kekuatan otot baik, kuku tampak sedikit sianosis, turgor kulit baik. Pembesaran kelenjar getah bening +, Tampak batuk-batuk. BB 58 kg, TB 175 cm. Ada penurunan berat badan, keriingat malam +. Sekret + berwarna putih kental.
Ny. S
Kepala bersih, bentuk kepala bulat, tidak ada lesi, penglihatan normal, tidak menggunakan kaca mata, sklera anikhterik, konjungtiva anemis, mata terlihat bengkak, merah seperti habis menangis, kantung hitam +, fungsi pendengaran
baik, tidak ada serumen, fungsi hidung baik, tidak terdapat sekret. Mukosa bibir lembab, gigi utuh, tidak ada kesulitan menelan, distensi vena jugulasis -, suara napas vesikuler, tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan, bunyi jantung normal, Tekanan Darah 90/60 mmHg, Nadi: 100x/menit, Pernafasan: 20 x/menit, Suhu: 36.5OC. Abdomen lembek, bising usus 12x/menit, tidak ada lesi, genital bersih, kekuatan otot baik, kuku tampak sedikit sianosis, turgor kulit baik. Berat badan 45 kg, Tinggi badan 164 cm. An. E
Berat badan 7.5 kg. Saat ini An. E masih ASI dan makan sehari 2x dengan menu yang disajikan di rumah. An. E terlihat kurus, lesu, rambut merah sedikit, kulit kering, mata tampak besar. Konjungtiva anemis, sklera anikhterik, kepala bersih , mukosa bibir kering, abdomen membesar, keras, mata tampak sayu dan lemas. Pernafasan 30 x/menit, Nadi 120 x/menit. Gigi tumbuh 4, lidah berwarna keputihan.
VII. Harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga khususnya terhadap perawat
Keluarga mengharapkan perawat dapat membantu mengatasi masalah kesehatan yang ada pada keluarga.
VIII. Analisa Data
Subjektif dan Objektif Data
Masalah Keperawatan
Data subjektif: a. Keluarga Tn. T mengatakan tidak mengetahui Masalah Kesehatan: apa itu tentang TBC, pengertian, penyebab, TBC tanda gejala, akibat dan cara penanganan TBC. b. Tn. T mengatakan tidak mengetahui kenapa berat badannya menurun, dan batuknya tidak sembuh sembuh.
Masalah Keperawatan:
c. Keluarga mengatakan jarang ke rumah sakit Ketidakefektifan bersihan jalan ataupun
puskesmas
karena
menurut
klien nafas
uangnya dihasilkan lebih baik untuk makan dan kebutuhan keluarga lainnya. d. Selama ini Tn. T hanya minum obat warung dan jika sesak napas Tn. T selalu minta dikeroki Diagnosa Keperawatan: oleh Ny. S karena menurut klien ini hanya Ketidakefektifan bersihan jalan masuk angin. e. Keluarga
Tn.T
lingkungannya
nafas mengatakan kurang
pada
keluarga
Tn.
T
kebersihan khususnya Tn. T berhubungan
bersih,
karena dengan
ketidakmampuan
selokannya tidak mengalir, adanya pembuangan keluarga dalam merawat anggota sampah yang terbuka dan kurangnya ventilasi di keluarga dengan TBC rumahnya.
Data Objektif: a. Suara napas ronkhi -/+ b. Terlihat
adanya
penggunaan
otot
bantu
pernapasan c. Tn. T terlihat batuk-batuk d. Adanya penurunan berat badan e. Adanya keringat malam f. Adanya sekret yang berwarna putih kental g. Pernafasan 24 x/menit Data Subjektif: a. Keluarga Tn. T mengatakan tidak mengetahui Masalah Kesehatan: apa itu kurang gizi yang sedang terjadi pada Kurang Gizi An. E b. Keluarga Tn. T mengatakan saat ini An. E Masalah Keperawatan: masih ASI dan makan sehari 2x dengan menu Nutrisi kurang dari kebutuhan yang disajikan di rumah
Data Objektif:
tubuh
Diagnosa Keperawatan:
a. An. E terlihat kurus, lesu, rambut merah sedikit, Nutrisi kurang dari kebutuhan
kulit kering, mata tampak besar, mukosa bibir tubuh
pada
keluarga
Tn.
T
kering, abdomen membesar, keras, mata tampak khususnya An. E berhubungan sayu dan lemas.
dengan
b. Berat badan An. E 7,5 kg
ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan kurang gizi
IX. Skoring
Diagnosa: Ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada keluarga Tn. T khususnya Tn. T berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan TBC
Kriteria
Bobot
Perhitungan
1. Sifat masalah
Pembenaran Karena sifat masalah yang dialami
Skala:
1
3 3
X 1 = 1
Potensial = 1
Tn. T sudah terjadi atau sudah dirasakan.
Risiko = 2 Aktual = 3 2. Kemungkinan
masalah
untuk
dirubah
2
0 2
X 2 = 0
Karena jenis pekerjaan dari Tn. T
Skala:
sebagai buruh pabrik kayu yang
Mudah = 2
sulit
Sebagaian = 1
kesehatannya.
untuk
merubah
keadaan
Tidak dapat = 0 3. Potensi masalah untuk dicegah: Skala:
1
1 3
X 1 =
1
Karena ventilasi yang ada di rumah
3
Tinggi = 3
Tn. T hanya ada 1 dan pembuangan
Cukup = 2
sampahnya terbuka
Rendah = 1 1
4. Menonjolnya masalah:
2
Skala:
1
X 1 =
1
Karena Tn. T hanya minum obat
2
warung saja dan jika sesak hanya
Segera ditangani = 2
minta dikerokin oleh Ny. S serta
Masalah ada tapi tidak perlu
Tn. T mengatakan bahwa jarang
segera ditangani = 1
untuk berobat ke rumah sakit atau
Masalah tidak dirasakan = 0
puskesmas karena uangnya lebih baik digunakan untuk makan.
Jumlah
5
5
1
6
Diagnosa: Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn. T khususnya An. E berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggo ta keluarga dengan kurang gizi Kriteria
Bobot
Perhitungan
Pembenaran
1. Sifat masalah Skala:
1
3 3
Karena sifat masalah yang dialami
X 1 = 1
Potensial = 1
An. E sudah terjadi atau sudah
Risiko = 2
dirasakan.
Aktual = 3 2. Kemungkinan
masalah
untuk
dirubah
2
1 2
Karena pendapatan yang di dapat
X 2 = 1
Skala:
oleh
Tn.
T
kecil,
sedangkan
Mudah = 2
keluarga Tn. T harus membayar
Sebagian = 1
biaya kontrakan. Tn. T mengatakan
Tidak dapat = 0
bahwa untuk biaya kesehatan masih kurang sehingga untuk memenuhi kebutuhan gizi An. E sulit untuk terpenuhi.
3. Potensi masalah untuk dicegah: Skala:
1
2
2
3
3
X 1 =
Karena penghasilan perbulan dari
Tinggi = 3
keluarga Tn. T tidak cukup jika
Cukup = 2
digunakan
Rendah = 1
makananan yang seimbang.
untuk
pembelian
4. Menonjolnya masalah: Skala:
1
1
1
2
2
X 1 =
Karena
keluaraga
Segera ditangani = 2
mengetahui
Masalah ada tapi tidak perlu
penanganannya.
segera ditangani = 1 Masalah tidak dirasakan = 0 Jumlah
5
1
3
6
Tn.
bagaimana
T
tidak cara
X. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Tujuan Umum
Kriteria Khusus
Evaluasi
Kriteria
Intervensi
Standar
Keperawatan
Nutrisi kurang
Setelah
TUK 1
Verbal
dari kebutuhan
dilakukan
Setelah dilakukan
tubuh pada
tindakan
tindakan
keluarga Tn. T
keperawatan
keperawatan
khususnya An. E
selama
berhubungan
minggu
menit, diharapkan
dengan
keluarga
keluarga
ketidakmampuan
mampu
mengenal masalah
keluarga dalam
merawat
kurang gizi
merawat anggota
anggota
1.1 Keluarga
keluarga dengan
keluarga
mampu
menyebutkan
pengetahuan
kurang gizi
dengan
menyebutkan
pengertian kurang
keluarga
kurang gizi
pengertian
gizi. Gizi kurang
tentang
kurang gizi
merupakan
pengertian
2 selama
1x45
mampu
1.
Keluarga
mampu 1.1.1
keadaan
kurang
Indentifikasi
kurang gizi
gizi tingkat berat 1.1.2
Jelaskan
yang
disebabkan
kembali
oleh
rendahnya
kepada
konsumsi
energi
protein
dari
keluarga tentang
makanan
sehari-
pengertian
hari
terjadi
kursng gizi
dan
dalam waktu yang 1.1.3
Tanyakan
cukup lama
kembali
(Sodikin, 2013).
kepada keluarga tentang
pengertian kurang gizi 1.1.4
Berikan rainsformen positif
1.2 Keluarga
2. Keluarga
mampu
menyebutkan
menyebutkan
penyebab
penyebab
nutrisi.
kurang gizi
Penyebab
mampu 1.2.1 Indentifikasi pengetahuan kurang
penyebab kurang kurang
gizi yaitu -
-
Ketidaktahuan
kembali
akan hubungan
keluarga tentang
makanan
penyebab kurang
dan
Prasangka
1.2.3 Tanyakan
buruk terhadap
kembali
bahan makanan
keluarga tentang
tertentu
penyebab kurang
Adanya
gizi
kepada
atau 1.2.4 Berikan
pantangan yang
rainsformen
merugikan
positif
Kesukaan yang berlebihan terhadap
jenis
makanan tertentu -
kepada
gizi
kebiasan
-
gizi 1.2.2 Jelaskan
kesehatan -
keluarga tentang
Jarak kelahiran yang
terlalu
rapat -
Social ekonomi
-
Penyakit infeksi
-
Angka
gizi
yang
tidak
seimbang -
Kekurangan energy
protein
dan kalori
1.3.1 Indentifikasi pengetahuan keluarga
(Sodikin, 2013).
tentang
tanda dan gejala kurang gizi
1.3 Keluarga
3. Keluarga mampu
1.3.2 Jelaskan
mampu
menyebutkan 5 dari
kembali
kepada
menyebutkan
9 tanda dan gejala
keluarga
tentang
tanda
dan
kurang gizi
tanda dan gejala
gejala
kurang
-
gizi
Badan
tampak
1.3.3 Tanyakan
kurus -
Pertumbuha lambat
(tidak
kembali
kepada
keluarga
tentang
tanda dan gejala
cepat besar) -
kurang gizi
Rambut
tipis,
kurang gizi
berwarna
merah
1.3.4 Berikan
dan
mudah
dicubit -
Kulit kering
-
Rewel dan pasif
-
Mata cekung
-
Rentang sakit
-
Mudah mengantuk, lemas dan lesu
rainsformen positif
-
Mengecilnya otot otot anggot gerak dan
kurangnya
kekuatan otot ( Maryunani, 2010)
1.4 Keluarga
4. Keluarga
mampu
mampu
menyebutkan
menyebutkan
pencegahan
pencegahan
gizi
kurang gizi
Pencegahan
pengetahuan kurang
kurang
berat secara
-
Makan
beraneka
tentang pencegahan
Hanya
kurang gizi 1.4.3 Tanyakan
garam beryodium
kembali
Memberikan
kembali kepada
hanya ASI saja
keluarga
kepada
tentang
sampai
bayi usia
6
pencegahan kurang gizi
bulan -
kembali kepada
ragam
mengkonsumsi
-
1.4.2 Jelaskan
keluarga
teratur -
pencegahan kurang gizi
Memantau badan
keluarga tentang
gizi yaitu -
1.4.1 Identifikasi
Mendapatkan dan
1.4.4 Berikan
memberikan
rainsformen
suplementasi gizi
positif
bagi keluarga
anggota yang
membutuhkan (Mandal, Ananya 2014)
TUK 2
Verbal
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x45 menit diharapkan keluarga
mampu
membuat keputusan tindakan
untuk
kurang gizi 2.1 Keluarga
1. Keluarga
mampu
2.1.1
Identifikasi
menyebutkan akibat
pengetahuan
mampu
dari
keluarga
menyebutkan
Akibat kurang gizi
akibat kurang
yaitu :
gizi
-
-
kurang
gizi.
-
akibat kurang gizi 2.1.2
Jelaskan
Merosotnya mutu
kembali
kepada
kehidupan
keluarga
tentang
Terganggunya
akibat kurang gizi
pertumbuhan -
tentang
2.1.3
Tanyakan
Gangguan
kembali
kepada
perkembangan
kelurga
tentang
mental anak
akibat kurang gizi
Kematian anak
( Sihadi, 2000 )
2.1.4
Berikan
rainsformen positif
2.2 Keluarga
2.
Keluarga
mampu tindakan
2.2.1
Identifikasi
mampu
melakukan
melakukan
untuk
cara
kurang
penanganan
mengatasi kurang gizi
mengtasi kurang
kurang gizi
yaitu :
gizi
mengatasi gizi.
- Cukupi
Cara
kebutuhan
ASI esklusif anak - Cukupi
asupan
kalori - Perbanyak konsumsi
sayuran dan buah - Penambahan zat gizi
pengetahuan keluarga tentang tindakan
2.2.2
untuk
Jelaskan
kembali
kepada
keluarga tentang mengatasi kurang gizi 2.2.3
Tanyakan
kembali
kepada
makanan atau bahan
keluarga tentang
makanan
mengatasi kuranng gizi 2.2.4
Berikan
rainsformen positif
TUK 3 Setelah dilakukan Verbal dan tindakan
psikomotor
keperawatan selama 1x45 menit diharapkan keluarga
mampu
merawat
anggota
keluarga
dengan
kurang gizi 3.1 Kelurga
mampu
1. Keluarga
mampu
3.1.1 Identifikasi
melakukan
melakukan
cara
pengetahuan
perawatan
perawatan
pada
kelurga tentang
dengan
kurang gizi
kurang gizi
Cara pada
cara perawatan
perawatan kurang
kurang gizi
gizi 3.1.2 Jelaskan
yaitu :
kembali tentang
1. Berikan
cara perawatan
makanan
tinggi
kalori
energi
protein
3.1.3 Tanyakan kembali kepada
(berdasarkan
gizi
seimbang) 2. Bawa
kurang gizi
keluarga tentang
secara
rutin ke Posyandu untuk di pantau BB
cara
perawatan kurang gizi 3.1.4 Berikan
nya melalui KMS
Rainsformen
3. Jika anak tidak
positif
mau makan, maka berikan makanan: a. Porsi kecil tapi sering b. Berikan makanan
dalam
keadaan hangat c. Ciptakan lingkungan
yang
merangsang
anak
untuk makan
3.2 Keluarga
2.
Keluarga
mampu 3.2.1Identifikasi
mampu
menyebutkan
menyebutkan
pada kurang gizi. tentang
diet
Diet pada kurang kurang gizi
pada
kurang gizi
diet pengetahuan keluarga
gizi adalah -
pada
3.2.2Jelaskan kembali beras, tentang diet kurang
Roti, kentang,
dan gizi
makanan
lain 3.2.3Tanayakan kembali
tepung -
diet
kepada
Susu
dan kelurga tentang diet
makanan
dari pada kurang gizi
susu
sumber 3.2.4Berikan
lemak dan gula rainsformen positif sederhana seperti
laktosa
serta
mineral
seperti kalsium -
Buah
dan
sayuran-penting sumber vitamin dan
mineral
seperti
serat
untuk kesehatan pencernaan yang lebih baik -
Daging, unggas, ikan,
telur,
kacangkacangan (Mandala, Anaya. 2012 )
3.3 Keluarga
3.
Keluarga
mampu
3.3.1
Identifikasi
mampu
mendemonstrasika
pengetahuan
mendemonstr
n
keluarga
asikan
bubur tempe.
tentang
- Tempe
demonstrasi
cara
pembuatan bubur tempe
cara
membuat
dikukus
/direbus,
cara membuat
kemudian
bubur tempe 3.3.2
dihaluskan
an
dengan blender - Tepung
gula, mentega /
tentang
minyak,air,dimas
membuat
ukkan jadi satu ke
bubur tempe 3.3.3
yang
cara membuat
sudah
halus
bubur
dalam
adonan
keperawatan selama 1x45 menit diharapka keluarga
Afektf
tempe
oleh keluarga
ke 3.3.4
Berikan
kemudian diaduk
rainsformens
sampai masak
positif
- Siap dihidangkan
tindakan
tentang
- Tempe
dicampur
Verbal dan
cara
Redemonstras ikan
dibuat bubur
Setelah dilakukan
kepada
keluarga
beras,
dalam panci dan
TUK 4
Demonstrasik
mampu memodifikasikan lingkungannya 4. 1 Kelurga
4. Cara memodifikasi
4.1.1
untuk
Identifikasi
mampu
lingkungan
pengetahuan
menyebutkan
kurang gizi yaitu
keluarga
cara
- Meletakkan poster
tentang
cara
memodifikasi
bergambar buah-
memodifikasi
lingkungan
buahan dan sayuran
lingkungan
pada
dikamar anak
kurang
gizi
4.1.2
- Membelikan tempat
Jelaskan kembali
makan atau minum
tentang
yang menarik dan
memodifikasi
unik
lingkungan 4.1.3
cara
Tanyakan kembali kepada keluarga tentang
cara
memodifikasi lingkungan 4.1.4
Berikan rainsformen positif
TUK 5 Setelah dilakukan Afektf tindakan keperawatan selama 1x45 menit diharapkan keluarga
mampu
memanfaatkan pelayanan kesehatan
yanag
ada di masyarakat 5.1 Keluraga
1. Keluarga
mampu 5.1.1
mampu
menyebutkan
menyebutkan
pelayanan kesehatan tentang
apa saja
yang
pelayanan
masyarakat.
kesehatan yang
Pelayanan kesehatan 5.1.2
ada di
yang
masyarakat
masyarakat
pengetahuan keluarga
ada
pelayanan
di kesehatan yang ada di masyarakat
ada
Jelaskan
di kembali
tentang
yaitu, pelayanan kesehatan
posyandu, puskesmas,
Identifikasi
yang
ada
di
klinik masyarakat
dan rumah sakit.
5.1.3
Tanyakan
kembali
tentang
pelayan
kesehatan
yang
ada
dimasyarakat 5.1.4
Berikan
rainsformen positif
5.2 Keluarga
2. Keluarga
mampu 5.2.1
Identifikasi
mampu
meyebutkan
menyebutkan
manfaat pelayanan tentang
manfaat
kesehatan. Manfaat pelayanan kesehatan
pelayanan
pelayanan
kesehatan
kesehatan untuk dan
pengetahuan keluarga
5.2.1
manfaat
Jelaskan
yaitu kembali
tentang
memelihara manfaat
pelayanan
meningkatkan kesehatan
kesehatan,
5.2.3
mencegah,
dan kembali
kepada
keluarga
tentang
serta manfaat
pelayanan
menyembuhkan penyakit
Tanyakan
memulihkan
kesehatan
kesehatan
5.2.4
perorangan,
rainsformen positif
Berikan
keluarga, kelompok atau
masyarakat
(Widiowati,2005)
5.3 Keluarga
3.
Keluarga
mampu 5.3.1
Memotivasi
mampu
menggunakan
keluarga untuk tetap
menggunakan
pelayanan kesehatan
menggunakan
pelayanan
fasilitas
kesehatan
kesehatan 5.3.2
pelayanan
Berikan
rainsformen positif
DAFTAR PUSTAKA
Istriana. M. 2013. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MASALAH GIZI KURANG
KELUARGA
KECAMATAN
TN.S
GATAK
TERUTAMA KABUPATEN
PADA
AN.R
DI
DESA
SUKOHARJO.
TRANGSAN
Tersedia
dalam
http://eprints.ums.ac.id/25957/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdf di akses pada tanggal 14 Juni 2017 Kusmaryani,
Lkti.
2014. Keluarga
Sadar
Gizi
(KADARZI).
Tersedia
dalam
https://www.slideshare.net/Ryanikusma/lkti-kusmaryani?next_slideshow=1 di akses pada tanggal 14 Juni 2017 Mandal, Ananya. 2012. Perlakuan terhadap kurang gizi. Tersedia dalam http://www.newsmedical.net/health/Treatment-of-malnutrition-(Indonesian).aspx diakses pada tanggal 14 Juni 2017 Marimbi, Hanum. 2010. Tumbuh Kembang Status Gizi dan Imunisasi Dasar Pada Balita. Yogyakarta: Nuha Medika. Maryunani, A. (2010). Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta: Trans Info Media Sihadi. 2000. Anak Gizi Buruk, Tanggung Jawab Siapa? Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta. Sodikin, 2013. Keperawatan Anak Gangguan Pencernaan. Jakarta: EGC.