KIMIA FARMASI ANALISIS 2;NITRIMETRI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seorang farmasis dituntun untuk menguasasi berbagai metode yang digunakan untuk menetapkan meneta pkan kadar maupu maupun n pemb pembakuan akuan suatu bahan atau menganalisis menganalisis senyawa obat salah satunya adalah dengan titrasi nitrimetri yang termasuk kedalam titrasi volumetric. Nitrimetri umumnya digunakan sebagai penentuan sebagian besar obat sulfonamida dan obat-obat lain sesui penggunaannya. Nitritometri Nitrito metri merup merupakan akan penet penetapan apan kadar secara kuant kuantitatif itatif denga dengan n mengg menggunaka unakan n larutan laru tan bak baku u nat natrium rium nitr nitrit. it..Ni .Nitri tritom tometri etri dis disebu ebutt jug jugaa den dengan gan met metode ode tit titrasi rasi diaz diazota otasi. si. Senyawa-senyawa yang dapat ditentukan kadarnya dengan metode nitritometri diantaranya adalah penisilin dan sulfamerazin. Penetapan kadar senyawa ini dilakukan untuk mengetahui kemurnian zat tersebut dalam satu sample. Reaksi Rea ksi diaz diazota otasi si tela telah h dig diguna unakan kan seca secara ra umu umum m unt untuk uk pen penetap etapan an gug gugusan usan ami amino no aromatis dalam industri zat warna dan dapat dipakai untuk penetapan sulfanilamida dan semua senyawa-senyawa yang mengandung gugus amino aromatis. an met metode ode nit nitrito ritomet metri ri ant antara ara lain sul sulfame famerazi razin n sul sulfad fadiazi iazine ne sul sulfan fanilam ilamide ide.. Sen Senya yawawasenyawa ini dalam farmasi sangat bermanfaat seperti sulfanilamide sebagai antimikroba. !elihat kegunaannya tersebut maka percobaan ini perlu dilakukan. "uju "u juan an "it itras rasii Nitr Nitrim imetr etrii adal adalah ah un untu tuk k !em !empe pero role leh h mol molari arita tass laru laruta tan n bak baku u NaN#$-serta !enetapkan kadar zat dalam sampel secara nitrimetri.%nalisis %nali sis titrimet titrimetri ri adalah pemer pemeriksaan iksaan atau penen penentuan tuan sesuatu bahan denga dengan n teliti. %nalisis ini dapat dibagi menjadi $ bagian yaitu analisis kuantitatif dan analisis kulitatif. %nalisis kulitatif adalah pemeriksaan sesuatu berdasarkan komposisi atau kualitas sedangkan analisisi analisi si kuant kuantitatif itatif adalah pemeri pemeriksaan ksaan berdasarkan berdasarkan jumlah jumlahnya nya atau kuan kuantitiny titinyaa . Pada saat ini yan yang g dib dibaha ahass han hanya yalah lah ana analisi lisiss kua kuanti ntitati tatif. f. Sal Salah ah satu car caraa ana analisi lisiss kun kuntit titatif atif ada adalah lah titirimetri yaitu analisis penentuan konsentrasi dengan mengukur volume larutan yang akan ditent dit entuka ukan n kon konsen sentras trasiny inyaa den dengan gan vol volume ume laru larutan tan yan yang g tela telah h dik diketah etahui ui kon konsen sentras trasiny inyaa dengan teliti atau analisis yang berdasarkan pada reaksi kimia. Reaksi pada penentuan ini harus berlangsung secara kuantitatif. &enis reaksi yang terjadi pada titrimetri ini dapat dibagi menjadi $ bagian yaitu ' (. reaksi yang tidak mengalami perubahan bilangan oksidasi atau reaksi yang tidak terjadi transfer)perpindahan elektron* $. reaksi yang mengalami perubahan bilangan oksidasi atau reaksi yang terjadi transfer) perpindahan elektron. Pada saat ini yang akan dipel dipelajari ajari adalah reaksi yang tidak menga mengalami lami perub perubahan ahan bilangan oksidasi karena dasar yang dipelajari baru sampai tahap ini. Reaksi yang tidak mengalami menga lami perub perubahan ahan bilang bilangan an oksid oksidasi asi melip meliputi uti +(,rea +(,reaksi ksi penet penetralan+a ralan+asam-basa sam-basa, , reaksi pembentukan endapan reaksi pembentukan kompleks. ntuk kegiatan ini reaksi yang dibahas hanyalah reaksi asam-basa karena dasar-dasar mengenai teori ini sudah diperoleh yaitu teori asam-basa sifat-sifat unsur golongan %+(, %+$, /%+(0, /%+(1, larutan dan konsentrasi larutan. Reaksi asam basa adalah reaksi yang terjadi antara larutan asam dengan larutan basa hasil reaksi ini dapat bersifat netral disebut juga reaksi penetralan asam dan bas basaa ter tergan gantun tung g pad padaa laru larutan tan yan yang g dir direak eaksik sikan. an. 2ar 2aruta utan n yan yang g dir direak eaksik sikan an ini sala salah h satunya disebut larutan baku.
"itrasi redoks banyak digunakan dalam pemeriksaan kimia karena berbagai zat organik dan zat anorganik dapat ditentukan dengan cara ini. Namun demikian agar tirasi redoks ini berhasil dengan baik maka persyaratan berikut harus dipenuhi +(, ' Salah satu metode yang termasuk dalam titrasi redoks adalah diazotasi +nitritometri,. "itrasi diazotasi berdasarkan pada pembentukan garam diazonium dari gugus amin aromatis bebas yang direaksikan dengan asam nitrit dimana asam nitrit ini diperoleh dengan cara mereaksikan natrium nitrit dengan suatu asam +$'((3,. 1.2. Tujuan Percobaan ntuk mengetahui cara analisis) penetapan kadar zat) obat dalam sediaan farmasi dengan menggunakan metode nitrimetri. 1.3. Prinsi Percobaan 4erdasarkan reaksi pembentukan garam diazonium antara NaN#$ dengan asam sulfanilat.
BAB II
PE!BAHA"AN
2.1. Teori U#u# "itrasi redoks banyak digunakan dalam pemeriksaan kimia karena berbagai zat organik dan zat anorganik dapat ditentukan dengan cara ini. Namun demikian agar tirasi redoks ini berhasil dengan baik maka persyaratan berikut harus dipenuhi +(, ' (. 5arus tersedia pasangan sistem redoks yang sesuai sehingga terjadi pertukaran elektron secara stokhiometri. $. Reaksi redoks harus berjalan cukup cepat dan berlangsung secara terukur +kesempurnaan 667,. 8. 5arus tersedia cara penentuan titik akhir yang sesuai. Salah satu metode yang termasuk dalam titrasi redoks adalah diazotasi +nitritometri,. "itrasi diazotasi berdasarkan pada pembentukan garam diazonium dari gugus amin aromatis bebas yang direaksikan dengan asam nitrit dimana asam nitrit ini diperoleh dengan cara mereaksikan natrium nitrit dengan suatu asam +$'((3,. 9alam titrasi diazotasi digunakan dua macam indikator yaitu indikator dalam dan indikator luar. Sebagai indikator dalam digunakan campuran indikator tropeolin oo dan metilen biru yang mengalami perubahan warna dari ungu menjadi biru kehijauan. Sedangkan untuk indikator luarnya digunakan kertas kanji iodida +$ ' ((1,.
"irtasi diazotasi ini sangat sederhana dan sangat berguna untuk menetapkan kadar senyawa-senyawa antibiotic sulfonamide dan juga senyawa-senyawa anestetika local golongan asam amino benzoate. 2.1.1 Pengertian Titrasi Nitri#etri 8
!etode titrasi diazotasi disebut juga dengan nitrimetri yakni metode penetapan kadar secara kuantitatif dengan mengunakan larutan baku natrium nitrit. !etode ini didasarkan pada reaksi diazotasi yakni reaksi antara amina aromatic primer dengan asam nitrit dalam suasana asam membentuk garam diazonium. Nitrimetri adalah suatu cara penetapan kadar suatu zat dengan larutan nitrit. 2.1.2. Prinsi Titrasi Nitri#etri Prinsipnya adalah reaksi diazotasi (. Pembrtukan garam diazonium dari gugus amin aromatic primer +amin aromatic sekuder dan gugus nitro aromatic,* $. Pembentukan senyawa nitrosamine dari amin alifatik sekunder* 8. Pembentukan senyawa azidari gugus hidrazida dan 3. Pemasukan gugus nitro yang jarang terjadi karena sulitnya nitrasi dengan menggunakan asam nitrit dalam suasana asam. :ontoh zat yang memiliki gugu amin aromatic primer misalnya benzokain sulfa* yang mempunyai gugus amin alifatis misalnya Na siklamat* yang memiliki gugus hidrazida misalnya N5* yang memiliki gugu amin aromatis sekunder adalah parasetamol fenasetin dan yang memiliki gugus nitroaromatik adalah kloramfenikol. 2.1.3. Hal$%al &ang 'ier%atikan 'ala# nitri#etri 5al-hal yang harus diperhatikan dalam nitrimetri adalah ' a. Suhu Pada saat melakukan titrasi suhu harus antara ;-(; <:. walaupun sebenarnya pembentukan garam diazonium berlangsung pada suhu yang lebih rendah yaitu <-; <:. pada temperature ;(;<: digunakan =4r sebagai stabilisator. "itrasi tidak dapat dilakukan dalam suhu tinggi karena ' 5N#$ yang terbentuk akan menguap pada suhu tinggi. >aram diazonium yang terbentuk akan terurai menjadi fenol. b. =easaman "itrasi ini berlangsung pada P5 ? $ hal ini dibutuhkan untuk (. !engubah NaN#$ menjadi 5N#$$. Pembentukan garam diazonium. c. =ecepatan reaksi
Reaksi diazotasi berlangsung lambat sekali sehingga agar reaksi sempurna maka titrasi harus dilakukan perlahan-lahan dan dengan pengocokan yang kuat. @rekuensi tetesan pada awal titrasi kira-kira ( ml)menit lalu menjelang titik-titik akhir menjadi $ tetes)menit. 2.1.(. In'icator Nitri#etri ntuk menentukan titik akhir titrasi nitrimetri dapat dgynakan digunakan $ indikator yaitu' a. ndikator dalam Aaitu indicator yang digunakan dengan cara memasukkan indicator tersebut ke dalam larutan yang akan akan dititrasi contohnya tropeolin << dan metilen blue +; ' 8,. b. ndikator luar Sulfanilat ke dalam Brlenmeyer usahakan terlokalisasi pada satu titik agar tidak diperlukan banyak ammonia untuk melarutkan Serelah asam sulfanilat larut larutan kemudian diasamkan dengan 5: $;7 sampai p5 $ karena asam nitrit terbentuk pada suasana asam. =emudian tembahan =4r yang pada titrasi nitrimetri diperlukan sebagai ' (. =atalisator yaitu untuk mempercepat reaksi karena =4r dapat mengikat N# $ membentuk nitrosobromid yang akan meniadakan teaksi tautomerasi dari bentuk keto dan langsung membentukfenol. $. Stabilisator yaitu untuk mengikat N# $ agar asam nitrit tidak terurai atau menguap.
9alam nitrimetri berat ekivalen suatu senyawa sama dengan berat molekulnya karena ( mol senyawa bereaksi dengan ( mol asam nitrit dan menghasilkan ( mol garam diazonium. 9engan alasan ini pula untuk nitrimetri konsentrasi larutan baku sering dinyatakan dengan molitas +!, karena maloritasnya sama dengan normalitasnya. Pada titrasi diazotasi penentuan titik akhir titrasi dapat menggunakan indicator luar indicator dalam dan secara potensiometri. ndikator 2uar ndikator luar yang digunakan adalah pasta kanji-iodida atau dapat pula menggunakan kertas kanji-iodida. =etika larutan digoreskan pada pasta atau kertas adanya kelebihan asam nitrit akan mengoksidasi iodide menjadi iodium dan dengan adanya kanji-iodida ini peka terhadap kelebihan <<; C <(< ml natrium nitrit dalam $<< ml larutan. Reaksi yang terjadi dapat dituliskan sebagai berikut '
"itik akhir titrasi tercapai apabila pada penggoresan larutan yang dititrasi pada pasta kanji-iodida atau kertas kanji-iodida akan terbentuk warna biru segera sebab warna biru juga terbentuk beberapa saat setelah dibiarkan di udara. 5al ini disebabkan karena oksidasi iodide oleh udara +#$, menurut reaksi ' 3 = ? 3 5: ? # $ $5$# ? $($ ? 3 =: $ =anji kanji iod +biru, ntuk meyakinkan apakah benar-benar sudah terjadi titik akhir titrasi maka pengujian seperti di atas dilakukan lagi setelah dua menit
ndikator 9alam ndikator dalam terdiri atas campuran tropeolin ## dan metilen biru. "ropeolin ## merupakan indicator asam-basa yang berwarna merah dalam suasana asam dan berwarna kuning bila dioksidari oleh adanya kelebihan asam nitrit sedangkan metilen biru sebagai pengkontras warna sehingga pada titik akhir titrasi akan terjadi perubahan dari ungu menjadi biru sampai hijau tergantung senyawa yang dititrasi. Pemakaian kedua indicator ini ternyata memiliki kekuarangan. Pada indicator luar harus dikerahui dulu perkiraan jumlah titran yang diperlukan sebab kalau tidak tahu perkiraan jumlah titra yang dibutuhkan maka sering melakukan pengujian apakah sudah tercapai titik akhir titrasi atau belum. 9i samping itu kalau sering melakukan pengujian dikhawatirkan akan banyak larutan yang dititrasi +sampel, yang hilang pada saat pengujian titik akhir sementara itu pada pemakaian indicator dalam walaupun pelaksanaannya mudah tetapi seringkali untuk mengatasi hal ini maka digunakan metode pengamatan titik akhir secara potensiomerti. !etode Potensiometri !etode yang beik untuk penetapan titik akhir nitrimetri adalah metode potensiometri dengan menggunakan electrode kolomelplatina yang dicelupkan ke dalam titrat. Pada saat titik akhir titrasi +adanya kelebihan asam nitrit, akan terjadi depolarisasi elektoda sehingga akan terjadi perubahan arus yang sangat tajam sekitar ?<D< /olt sampai ?<6< /olt. !etode ini sangat cocok untuk sampel dalam bentuk sediaan sirup yang berwarna. "irtasi diazotasi dapat digunakan untuk ' a, Penetapan kadar senyawa-senyawa yang mempunyai gugus amin aromatis primer bebas seperti selfamilamid. b, Penetapan kadar senyawa-senyawa yang mana gugus amin aromatic terikat dengan gugus lain seperti suksinil sulfatiazol ftalil sulfatiazol dan parasetamol. Pada penetapan kadar senyawa yang mempunyai gugus aromatic yang terikat dengan gugus lain seperti suksinil sulfatiazol harus dihidrolisis lebih dahulu sehingga diperoleh gugus amin aromatis bebas untuk selanjutnya bereaksi dengan natrium nitrit dalam suasana asam membentuk garam diazonium. Reaksi yang terjadi pada analisis suksinil sulfatiazol adalah sebagai berikut' >ambar
c, Senyawa-senyawa yang mempunyai gugus nitro aromatis seperti kloramfenikol. Senyawa-senyawa nitro aromatis dapat ditetapkan kadarnya secara nitrimetri setelah direduksi terlebih dahulu untuk menghasilkan senyawa amin aromatis primer.
=loramfenikol yang mepunyai gugus nitro aromatis direduksi ter lebih dahulu dengan En)5: untuk menghasilkan senyawa amin aromatis primer yang bebas yang selanjutnya bereaksi dengan asam nitric untuk membentuk garam diazonium. Pada penetapan kloramfenikol reaksi yang terjadi seperti dalam gambar 1.(3. 9alam farmakope ndonesi titrasi diazotasi digunakan untuk menetapkan kadar' benzokain* primakuin fosfat dan sediaan tabletnya* prokain 5:*sulfasetamid*natriumsulfasetamid*sulfametazin*selfadoksin*sulfametoksazl*tetrakain* dan tetrakain S:. 2.1.5 Penggunaan suatu zat warna azo sebagai indikator - metil jingga
Senyawa Azo berisi sistem yang sangat terdelokalisasi elektron yang mengambil di keda !in!in benzena dan atom nitrogen da men"embatani !in!in# T$e delokalisasi "ga da%at di%erlas %ada $al&$al yang melekat %ada !in!in benzena "ga# 'ika !a$aya %ti$ "at$ %ada sala$ sat molekl( bebera%a %an"ang gelombang yang disera% ole$ elektron terdelokalisasi# )arna yang Anda li$at adala$ $asil dari %an"ang gelombang non& disera%# Kelom%ok&kelom%ok yang memberikan kontribsi %ada delokalisasi *dan se$ingga ntk %enyera%an !a$aya+ dikenal sebagai seba$
kromofor.
Memodi,ikasi kelom%ok $adir dalam molekl da%at memiliki e,ek %ada !a$aya disera%( dan sebagainya %ada warna yang Anda li$atAnda da%at mengambil kentngan dari $al ini dalam indikator# Metil oranye adala$ zat warna azo yang ada dalam da bentk tergantng %ada %-.
)at *arna A+o Eat warna azo adalah senyawa yang paling banyak terdapat dalam limbah tekstil yaitu sekitar 0< 7 - 1< 7 Senyawa azo memiliki struktur umum RFNGNFRH dengan R dan RH adalah rantai organik yang sama atau berbeda. Senyawa ini memiliki gugus FNGNF yang dinamakan struktur azo. Nama azo berasal dari kata azote merupakan penamaan untuk nitrogen bermula dari bahasa Aunani a +bukan, ? zoe +hidup,. ntuk membuat zat warna azo ini dibutuhkan zat antara yang direaksikan dengan ion diazonium +seperti pada >ambar (,.
Senyawa azo dapat berupa senyawa aromatik atau alifatik. Senyawa azo aromatik bersifat stabil dan mempunyai warna menyala. Senyawa azo alifatik seperti dimetildiazin +>ambar $, lebih tidak stabil. 9engan kenaikan suhu atau iradiasi ikatan nitrogen dan karbon akan pecah secara simultan melepaskan gas nitrogen dan radikal. 9engan demikian beberapa senyawa azo alifatik digunakan sebagai inisiator radikal.
a. (. $. 8. 3. ;. b.
2. 1., Prose'ur Titrasi Nitri#etri Pembuatan Pasta =anjij 2odida 2arutkan 1;< mg =P dalam ; ml air. 2arutan $ g En:2 $ P dalam (< ml air. :ampuran kedua larutan tambahkan (<< ml air panaskan hingga mendidih. "ambahkan sambil aduk suspense ; g pati P dalam 8; ml air. 9idihkan selama $ menit dinginkan. Pembakuan NaN#$ dengan %sam Sulfanilat Sebelum menetapkan kadar karena NaN# $ yang digunakan sebagai titra bukan baku primer maka perlu dilakukan pembakuan terhadap NaN#$ digunakan asam sulfanilat. %sam sulfanilat ditimbang seksama sebanyak sekita ;< mg lalu dilarutkan dalam ammonia $;7 karena asam sulfanilat sukar larut dalam air. %mmonia di sini hanya digunakan untuk melarutkan karenanya jangan terlalu banyak karena akan mempngaruhi p5. ntuk mengakali masalah ini maka pada saat memasukkan asam
c. (. $. 8.
a. b. c. d. e. f. g.
Pada titrasi nitrimetri ini digunakan dua indicator indicator dalam dan indicator luar. ntuk indicator luar digunakan pasta kanji iodide. Pada titik akhir terdapat ion N#$- berlebih maka N#$- akan bereaksi dengan iodide dan mengoksidasi iodide menjadi iodium yang akan bereaksi dengan amilum membentuk kompleks warna biru. Penetapan kadar sampel amin primer "imbang $;< mg sampel masukkan ke dalam Brlenmeyer (<< ml tambahkan ;< ml air dan ; ml 5: P. 9inginkan hingga suhu (; <: tambahkan ; tetes tropeolin << <(7 dan 8 8 tetes metilen blue < (7. "itrasi larutan pada suhu ruang dengan NaN# $ <( ! sambil diaduk kuat sampai retjadi perubahan warna dari ungu ke biru +dengan indicator dalam, dan terjadi goresan warna biru pada pasta kanji iodide yang terulang lagi setelah digoreskan ( menit kemudian +dengan indicator luar,. :ara =erja ' "imbang seksama ? ;< mg asam sulfanilat masukkan ke dalam labu Brlenmeyer (<< ml. "ambahkan (-$ tetes ammonia $;7 kocok sampai larut "ambahkan $< ml air. "ambahkan ; ml 5: P. "ambahkan ? <; g serbuk =4r. !asukkan ; tetes treopilin << <(7 dan 8 tetes metilen blue <(7 "irasa dengan NaN#$ <( ! sambil diaduk kuat sampai terjadi perubahan warna dari ungu ke biru +dengan indicator dalam, dan terjadi goresan warna biru pada pasta kanji iodide yang terulang lagi setelah digoreskan ( menit kemudian +dengan indicator luar,. Reaksi yang terjadi padi pembakuan NaN# $ adalah ' NaN#$ ? 5: 5N#$ I Na: 5$# ? 5:
58# ? :
5N#$ ? 58# ? 4r
NI# ? $5$#
4r Setelah =br ditambahkan lalu ditambahkan indicator dalam yang berupa ca mpuran tropeolin << dan metilen blue dengan perbandingan ; ' 8 digunakan campuran indicator karena perubahan wana tropeolin << dari warna merah menjadi kuning. =arena warna kuning tidak jelas maka untuk memperjelas titik akhir diperlukan metilen blur agar pada titik akhir terlihat warna biru. Sehungga dengan mencapur kedua indicator ini akan terjadi perubahan warna dari violet menjadi biru. Reaksi dari indicator adalah ' yaitu indicator yang dipakai tidak dengan memasukkan ke dalam larutan yang akan dititrasi tetapi hanya dengan menggoreskan larutan yang akan diperiksa pada indicator ini pada saat titik akhir hampir dicapai. :ontohnya pasta kanji iodide. Sulfadiazin merupakan turunan dari sulfonamida yang penggunaannya secara luas untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri >ram-positif dan >ram-negatif tertentu beberapa jamur.
9ari struktur sulfadiazin secara kuantitatif dapat digunakan beberapa metode berdasarkan gugus fungsinya !etode diazotasi 9apat dilakukan karena adanya gugus amin primer bebas.
BAB III ALAT-BAHAN DAN !ETDE
-
-
3.1 Alat Pa'a Titrasi nitri#etri / 4uret =lem buret dan statif 2abu takar >elas ukur 4eaker >lass Brlenmeyer Pipet volume Pipet 4otol semprot Stirrer "empat es bin keramik 3.2. Ba%an Pa'a Titrasi Nitri#etri/ 2arutan baku NaNo$ <(N. %sam sulfanilat. k4r. Btanol. 607 5:l 3N ndikator treopeolin oo ? metilen blue + ;'8, Bs batu +penangan es, %Juadest 3.3.Prose'ur U#u#. 3.3.1 e#bakuan larutan baku NaN2 ole% asa# sul0anilat. /# toimbang dengan seksama (<< mg asam oksalat. 2#
2arutkan dalam labu Brlenmeyer dengan menggunakan aJuadest $; m2.
0#
"ambahkan 5:l 3N sebanyak ; m2.
1#
"ambahkan indicator campur tropeolin oo ? metilen blue +;'8,
#
9inginkan sampai suhu (; o: tambah =4r sebanyak (< mg jika perlu.
"itrasi dengan larutan NaN#$ <(N yang akan dibakukan kembali sampai terjadi perubahan warna larutan ungu menjadi biru kehijauan. 3# 4#
hitung kadar NaN#$ <( N sebenarnya.
3.3.2. Penetaan ka'ar sa#le berberntuk larutan/ /# larutkan sample dalam labu ukur dengan aJuadest sampai tanda batas. 2#
aduk larutan sample sampai larut sempurna.
0#
pipet larutan sample dengan pipet ukur)volume pipet sebnyak $; m2.
1#
"ambahkan 5:l 3N sebnyak ; m2.
#
"ambahkan indicator campur "ropeolin oo ? metilen blue +;'8,
3#
9inginkan sampai suhu (; o: tambahkan =4r (< mg jika perlu.
"itrasi dengan larutan NaN#$ <( N yang akan dibakukan kembali sampai terjadi perubahan warna larutan ungu menjadi biru kehijauan. 4# 5#
5itung kadar 7 zat aktif dalam sample.
3.3.3. Prose'ur !enurut Literatur "ul0a'ia+in B! / 2-245
-
@ 5al ;16 '2akukan Penetapan menurut cara nitrimetri jika perlu hangatkan hingga sulfadiazin larut. ( ml Natrium Nitrit <( ! K$<<$$1mg :(<5(
BAB I6 HA"IL DAN PE!BAHA"AN
(.1. Pe#bakuan Larutan baku NaN2 ole% Asa# sul0anilat -1 N
NaN2
1
2
%wal %khir "erpakai
< ; ;
< ;0 ;0
No
Berat Asa# sul0anilat
6olu#e NaN2
( $
(<< mg ((( mg
; ;0
Per%itungan/ Nor#alitas NaN21/
Nor#alitas NaN2 2 /
Nor#alitas 7ata$7ata '
8a'i 7ata$rata Nor#alitas NaN2a'ala% -1(2N
Penetaan ka'ar sa#le 'ala# se'iaan obat / "a#le bat/ "ul0a'ia+ine 9Larutan: BE "ul0a'ia+ine/ 2-24
NaN2
1
2
3
A;al Ak%ir
< ;
; (<;
(< (;
Terakai
;
6 NaN2 rata$rata /
Per%itungan ka'ar / I
II.
III.
Per%itungan
;;
;