Laporan Stase Puskesmas
LAPORAN PUSKESMAS TIKALA BARU
Oleh : Fariz R Kawulusan - 15014101168 Juandi Kasengke - 15014101213
Masa Stase : 13 Maret – Maret – 18 18 Maret 2017
Masa KKM : 06 Maret – 16 16 April 2017
Supervisor Pembimbing 1. dr. dr. Zwi Zwing ngly ly C.J C.J.G .G Poraj Porajow ow 2. dr. dr. Iyone Iyone E.T E.T Siag Siagian ian,, M.Ke M.Kess
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO 2017 0
1
LEMBAR PENGESAHAN
“Laporan Puskesmas Tikala Baru”
Telah dibacakan dan disetujui pada tanggal 15 Maret 2017
Mengetahui,
Pembimbing Klinik I
dr. Zwingly C.J.G Porajow
Pembimbing Klinik II
dr.Iyone E.T Siagian, M.Kes
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan
kesehatan
yang
menyelenggarakan
upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan menyatakan bahwa setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Undang-Undang tersebut juga mengamanatkan bahwa Pemerintah bertanggungjawab atas akses masyarakat terhadap fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten/kota bertanggung jawab terhadap pelaksanan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dengan memberikan pelayanan kesehatan masyarakat dan perorangan di tingkat dasar. Dari data dasar puskesmas dapat terlihat kesiapan puskesmas dalam melayani masyarakat. Tujuan
pembangunan
kesehatan
adalah
meningkatkan
kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Berbagai upaya dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut yang dilakukan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Upaya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, di antaranya adalah dengan meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan dasar. Peran puskesmas dan jaringanya sebagai institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan di jenjang pertama yang terlibat langsung dengan masyarakat menjadi sangat penting. Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya.
Untuk meningkatkan kinerja puskesmas, diperlukan informasi yang lengkap tentang puskesmas, di antaranya berkaitan dengan kondisi bangunan puskesmas dan sarananya, kondisi jaringan puskesmas, dan tenaga di puskesmas. Kesemuanya itu digunakan sebagai masukan pengambilan keputusan dalam proses manajemen pembangunan puskesmas di setiap jenjang administrasi kesehatan. Puskesmas Tikala Baru adalah salah satu unit pelayanan teknis Dinas Kesehatan Kota Manado terletak di kelurahan Tikala Baru Lingkungan I Kecamatan Tikala dengan jumlah penduduk yang tinggal diwilayah kerja Puskesmas Tikala Baru Tahun 2016 berjumlah 35.929 jiwa.
BAB II PUSKESMAS TIKALA BARU
A. Profil Puskesmas Tikala Baru
Puskesmas Tikala baru adalah salah satu unit pelayanan teknis Dinas Kesehatan Kota Manado terletak di kelurahan Tikala Baru Lingkungan I Kecamatan Tikala. Di bangun pada tahun 1962 dengan status sebagai Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA), kemudian pada tahun 1970 berstatus sebagai Balai Pengobatan (BP) dan belum mempunyai wilayah kerja. Pada tahun 1972 dari status sebagai Balai Pengobatan, ditingkatkan menjadi Puskesmas Tikala Baru Kecamatan Wenang dengan 10 kelurahan yaitu Tikala Baru, Tikala Ares, Banjer, Teling Bawah, Mahakeret Barat, Mahakeret Timur, Wenang Utara, Wenang Selatan, Bumi Beringin. Tahun 2002 pemekaran Kecamatan dan Kelurahan lagi wilayah Kecamatan Wenang dibagi menjadi dua kecamatan, Kecamatan Wenang dan Kecamatan Tikala. Wilayah kerja Puskesmas Tikala menjadi 6 kelurahan yaitu Kelurahan Dendengan Dalam, Tikala Baru, Taas, Paal 4, Banjer, Tikala Ares. Tahun 2013 terjadi pemekaran kecamatan lagi yaitu kecamatan Tikala menjadi 2 kecamatan yaitu kecamatan Tikala dan Paal II. Wilayah kerja Puskesmas Tikala Baru berubah menjadi 5 Kelurahan, karena Kelurahan Dendengan Dalam sudah masuk wilayah Kecamatan Paal IV, tetapi pelayanan kesehatannya masih ditangani oleh Puskesmas Tikala Baru. Jumlah penduduk yang tinggal diwilayah kerja Puskesmas Tikala Baru Tahun 2016 berjumlah 35.929 jiwa dengan rincian sebagai berikut Jumlah Penduduk No.
Kelurahan Laki-laki (L)
Perempuan (P)
L+P
1.
Dendengan Dalam
3,419
3,393
6,812
2.
Tikala Baru
2,550
2,531
5,081
3.
Taas
2,944
2,921
5,865
4.
Paal IV
3,058
3,034
6,092
5.
Banjer
5,167
5,126
10,293
6.
Tikala Ares
896
890
1,786
18.637
18,034
35.929
Jumlah
Sarana pendidikan yang ada diwilayah kerja Puskesmas Tikala Baru sangat menunjang serta meningkatkan mutu pendidikan untuk menghasilkan dan meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Mulai dari 7 SMA (Sekolah Menengah Atas), 2 SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), 7 SMP (Sekolah Menengah Pertama), 17 SD (Sekolah Dasar) dan 4 TK (Taman Kanak-kanak) tersebar diseluruh Kelurahan di Kecamatan Tikala. Sarana transportasi yang digunakan oleh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Tikala Baru berupa kendaraan bermotor, baik roda 2 ataupun roda 4. Karena jalan yang menghubungkan tiap kecamatan memiliki jalan yang bagus. Jarak yang ditempuh pun paling jauh hanya berjarak 2 km dengan rata-rata waktu tempuh berkisar 7 menit.
B. Visi dan Misi Puskesmas Tikala Baru
Visi : Kecamatan Tikala Sehat dan Berkualitas Misi : 1. Mewujudkan
Pelayanan
Kesehatan
Derajat
Kesehatan
yang
Berkualitas
dan
Menyenangkan 2. Meningkatkan
Masyarakat,
Pemberdayaan Masyarakat Motto : Kepuasan dan Kesembuhan Pasien adalah Harapanku Komitmen Pelayanan di Puskesmas Tikala Baru yaitu: Memberikan Pelayanan Kesehatan yang Ramah dan Profesional”.
Melalui
Komitmen Manajemen Mutu yaitu : 1.
Senyum, Salam, Sapa, Santun
2.
Cerdas dan Terampil
3.
Kerjasama Tim dan Integritas C. Peta Wilayah dan Luas Wilayah Kerja Puskesmas Tikala Baru
1. Peta Wilayah
2. Luas Wilayah Kerja -
D.
Kelurahan Dendengan Dalam : 63 ha - Kelurahan Tikala Baru
: 105 ha
- Kelurahan Taas
: 350 ha
- Kelurahan Paal IV
: 233 ha
- Kelurahan Banjer
: 81 ha
- Kelurahan Tikala Ares
: 24 ha
Batas Wilayah Kerja Puskesmas Tikala Baru
1.
Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Dendengan Luar
2.
Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Pineleng
3.
Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Wanea
4.
Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Wenang.
E. Denah Puskesmas
BAB III ANALISIS UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSKESMAS TIKALA BARU DENGAN PENDEKTAN SYSTEM
A. ANALISIS MASUKAN (INPUT) PUSKESMAS TIKALA BARU 1. Man
Tahun 2016, jumlah PNS (Pegawai Negeri Sipil) di Puskesmas Tikala Baru berjumlah 37 orang, 6 Pegawai Kontrak dan 2 Tenaga Honor, semua berjumlah 45 orang. Dokter Umum yang ada berjumlah 7 orang (termasuk 1 Kepala Puskesmas dan 6 Staf) dan 1 Dokter Gigi, dimana para dokter staf selain bertugas di Puskesmas, juga bertugas di Pustu-pustu wilayah kerja Puskemas Tikala Baru. Pegawai lainnya terdiri dari 10 Perawat, 3 Perawat Gigi, 5 Bidan, 3 Farmasi, 2 Kesehatan Masyarakat, 2 Kesehatan Lingkungan, 2 Nutrisionis, 3 Staf Administrasi dan 1 Juru, semuanya dengan tugas masing-masing saling membantu dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, terutama diwilayah Puskesmas Tikala Baru. Peran Serta Masyarakat juga sangat penting dalam membantu
peningkatan
pelayanan
kesehatan,
meningkatkan
kualitas kesehatan masyarakat serta membantu menyelesaikan masalah-masalah kesehatan. 32 Kader Kesehatan tersebar di 6 Kelurahan, 16 Posyandu terjadwal setiap bulannya, siap melayani kegiatan-kegiatan kesehatan untuk memantau, mengukur dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat 2. Machine a) Sarana dan Prasarana Kesehatan •
Jumlah Pustu
: 6 buah
•
Jumlah Posyandu
: 16 pos
•
Jumlah Posbindu
: 5 buah
•
Pusling Darat
: 1 buah
•
Rumah Sakit
: 1 buah
•
Klinik Kesehatan
: 2 buah
•
Apotek
: 2 buah
•
Toko Obat
: 3 buah
•
Laboratorium Klinik
:-
•
Praktek Dokter Umum
: 8 orang
•
Praktek Bidan Swasta
:-
Semua Sarana, baik oleh pemerintah maupun swasta berperan aktif meningkatkan serta memecahkan masalah – masalah kesehatan yang ada dilingkungan masyarakat. Karena upaya kesehatan sangat dipengaruhi oleh sumber daya manusia sumber daya sarana dan sumber daya prasarana. b) Fasilitas yang tersedia di Puskesmas Tikala Baru •
Ruang Kepala Puskesmas
•
Ruang Tata Usaha
•
Ruang IMS
•
Ruang Perlengkapan
•
Ruang Tindakan
•
Poli Gigi
•
Poli Umum
•
Apotek
•
Ruang KIA dan KB
•
Ruang Gizi / Imunisasi
3. Money
Untuk menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan baik upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang menjadi fungsi utama dari Puskesmas maka perlu ditunjang dengan ketersediaan pendanaan yang mencukupi.
Dana yang ada di Puskesmas Tikala Baru berasal dari pendapatan dan penerimaan. Pendapatan berasal dari retribusi pelayanan kesehatan, sedangkan sumber penerimaan berasal dari: •
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Manado
•
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
•
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
•
Universal Coverage (UC)
Untuk mendapatkan dana dari APBN dan APBD, sebelumnya pihak Puskesmas akan menyusun rencana kebutuhan biaya satu tahun untuk diusulkan ke Dinas Kesehatan. Kebutuhan biaya ini berdasarkan dari evaluasi hasil kegiatan tahun sebelumnya, rencana kegiatan tahun depan dan upaya pengembangan yang ingin dilaksanakan. 4. Material a) Rekam Medis
Sistem rekam medik di Puskesmas Tikala Baru sudah teratur namun masih kurang dari segi ruangan dan lemari. Sistem rekam medis di Puskesmas Tikala Baru sudah menggunakan Family Folder , dimana semua pasien yang datang akan diarsipkan sesuai dengan nama kepala keluarganya. Selain itu, rekam medik pasien dikelompokkan menjadi pasien umum, JKN ataupun UC. Pasien yang telah membayar di pendaftaran akan dicarikan kartu rekam medisnya, kemudian kartu ini akan dibawa ke ruang pemeriksaan oleh petugas. Di ruang pemeriksaan pasien akan dianamnesis, dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang bila ada indikasi. Semua pelayanan kesehatan ini dicatat dalam kartu atau status rekam medis pasien. Pada rekam medis pasien ini, selain identitas pasien
dan diagnosis serta pengobatannya, dicantumkan pula nama dan tanda tangan tenaga kesehatan yang melayani pasien. Setelah melalui semua tahapan ini, pasien dapat langsung pulang atau dirujuk. Kartu rekam medis akan dikembalikan ke ruang pendaftaran untuk pemberian kode penyakit dan juga pendataan di buku register harian.
b) Surveilans
Surveilans di Puskesmas Tikala Baru sudah berjalan dengan bagus, rutin dan per kasus. Surveilans adalah pengumpulan dan pengamatan secara sistematik berkesinambungan, analisa dan interprestasi data kesehatan dalam proses menjelaskan dan memonitoring kesehatan atau dengan kata lain merupakan kegiatan pengamatan secara teratur dan terus menerus terhadap semua aspek kejadian penyakit dan kematian akibat penyakit tertentu, baik keadaan maupun penyebarannya dalam suatu masyarakat tertentu untuk kepentingan pencegahan dan penanggulangan. c) Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas
1) Pencatatan Puskesmas Semua yang dilakukan harus dicatat dan semua yang dicatat harus dikerjakan Sistem pencatatan puskesmas terdiri dari 2, yaitu pencatatan di dalam gedung puskesmas dan pencatatan di luar gedung puskesmas. Pencatatan di dalam gedung puskesmas adalah pencatatan kegiatan di dalam puskesmas dengan menggunakn kartu tanda pengenal keluarga, kartu status perorangan, dan beberapa buku register. Data dari luar gedung puskesmas adalah data yang dibuat
berdasarkan catatan harian kegiatan program yang dilaksanakan di luar gedung puskesmas. Data-data tersebut berasal dari kader, posyandu, bidan praktek swasta, dokter praktek swasta, balai pengobatan atau kunjungan langsung petugas puskesmas. Data – data ini nantinya akan dilaporkan ke petugas puskesmas setiap bulan untuk direkap oleh petugas puskesmas. Data dari luar gedung ini nantinya akan disatukan dan diolah bersama data dari dalam gedung. 2) Pelaporan Puskesmas Dari data-data yang sudah ada, akan direkap secara harian ataupun mingguan dan dimasukkan ke dalam laporan bulanan (LB1, LB2, LB3, LB4) dan laporan tahunan. Semua hasil pencatatan data akan dilaporkan
ke Dinas Kesehatan Kota Manado sebelum tanggal 5 setiap bulan. Dari Dinkes akan di kirim ke Provinsi sebelum tanggal 10 dan dari Provinsi akan dikirim ke Kemenkes sebelum tanggal 15. Pelaporan berbagai kegiatan puskesmas dilakukan secara berkala, yaitu sebulan sekali dan setahun sekali. Jenis laporan bulanan yang dilaporkan adalah: •
LB 1 berisi data kesakitan
•
LB 2 berisi laporan pemakaian dan permintaan obat
•
LB 3 berisi kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), gizi, imunisasi dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M).
•
LB 4 berisi berbagai kegiatan puskesmas lainnya.
Laporan Tahunan yaitu : •
LT 1 berisi data dasar puskesmas
•
LT 2 berisi data kepegawaian puskesmas
LT 3 berisi data peralatan puskesmas. Ada juga Laporan ke pusat yaitu secara online •
seperti Haji, HIV, Kesehatan Lingkungan, BPJS.
B. ANALISIS PROSES PUSKESMAS 1. Planning (Perencanaan) •
Apel pagi setiap hari
•
Rapat setiap 1 bulan 1x untu membahas pelayanan
•
Setiap awal tahun sudah dibicarakan program untuk 1 tahun/ POA (Plan of Action) -
Setiap bulan ada mini lokakarya untuk membahas program dan target capaian
-
Mini lokakarya lintas sector dilaksanakan setiap 1 tahun minimal 2x, yang dibicarakan terlebih dahulu dengan camat kemudian camat sampaikan ke lurah dan presentasi Kepala Puskesmas
2. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah serangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun semua sumber yang dimiliki puskesmas dan memanfaatkan secara efisien untuk mencapai tujuan puskesmas.
Struktur Organisasi Puskesmas Tikala Baru
•
•
Kepala Puskesmas
: dr. Aliza M.V Runtuwene
•
Tata Usaha
: A.C Mamoto
-
Kepegawaian : Rizky Rahman
-
Keuangan
-
Perlengkapan
: Femi Runtuwene : Rizky Rahman
Divisi Pengobatan Penyakit :
- Laboratorium : Serni Wawo -
Apotek
: Femi R
- Gudang Obat : Megawidari •
•
Divisi Pencegahan Penyakit : -
Kes. Gigi & Mulut
: Siani M
-
Diare, DHF, Surv
: Irma S, S.Kep, Ns
-
Imunisasi
: Rizky Rahman
-
Rabies & P. Kel
: Irma S, S.Kep, Ns
-
Kesling
: Judy Tololiu
Divisi Pemulihan Kesehatan : -
Kes. Gigi & Mulut
: Siani M
-
SP2TP
: Gutry Tasiam
-
R. R
: Vera A
Reg. AKSES
: Vera Ambat
-
Reg. Swasta
: Judy Tololiu
Divisi Peningkatan Kesehatan :
•
-
KIA
: Suryani Pansing
-
KB
: Christi Manopo
-
Gizi
: Herda Binilang
-
UKS
: Yanti Bagu
-
Usila Orkes
: Olga Sondakh
Puskesmas Pembantu
1.
Banjer
: Risky R
2.
Paal IV
: Kalista T
3.
Taas
: Anneke Meyer
4.
Dendengan Dalam
: Susanti P
3. Actuating (Penggerak)
Melakukan rapat koordinasi dengan kelurahan, tokoh
•
masyarakat seperti kader, dan perangkat kelurahan lainnya dalam wilayah kerja •
Bekerja sama melaksanakan program
•
Melakukan sosialisasi ke masyarakat
•
Pemberdayaan masyarakat
•
Pos lintas sector dengan turun posyandu bilang ke kader terlebih dahulu
4. Controlling and Evaluating (Pengawasan dan Evaluasi)
Melakukan
rapat
laporan
evaluasi
setiap
bulan
berdasarkan
dan capaian target
Melakukan
tokoh
penilaian
setiap
masyarakat setempat
bulan
dengan
koordinasi
C. ANALISIS KELUARAN PUSKESMAS TIKALA BARU
Dalam upaya pelaksanaan program kesehatan Puskesmas, ada dua upaya kesehatan Puskesmas yaitu : 1. Upaya Kesehatan Wajib (Basic six) a. Kesehatan
Ibu
dan
Anak
(KIA)
dan
Keluarga
Berencana (KB)
Bertujuan untuk meningkatkan pemeliharaan kesehatan ibu dan anak, seta meningkatkan kesejahteraan keluarga. Kegiatan yang dilaksanakan berupa : -
Pemeriksaan Ibu Hamil
-
Suntik TT pada ibu hamil
-
Pengukuran tekanan darah untuk ibu hamil
-
Pemberian tablet FE
-
Penimbangan berat badan ibu dan anak
-
Pemberian Vitamin A
-
Imunisasi
-
Penyuluhan KB
b. Peningkatan Gizi
-
Penyuluhan Gizi
-
Pemberian kapsul Vitamin A bayi dan balita
-
Pemberian ASI eksklusif
-
Imunisasi
-
Pemberian kelambu
-
Penimbangan berat badan bayi dan balita tiap bulan
c. Promosi Kesehatan
-
Penyuluhan kesehatan tiap minggu
-
Pemasangan baliho, limflet dan pamflet
d. Pemberantasan Penyakit Menular
-
Skrining penderita HIV/IMS pada populasi kunci
-
Pelatihan kader untuk pemberantasan HIV/AIDS
-
Pemberian kondom, lubricant, alat suntik steril,dan alkohol swab secara cuma-cuma pada populasi kunci
-
Melakukan IVA pada wanita beresiko tinggi
-
Mobile VCT pada populasi beresiko tinggi
e. Kesehatan Lingkungan Environment atau Lingkungan adalah situasi atau kondisi
diluar host dan agent yang memudahkan interaksi antara keduanya. Faktor ini juga dapat menjadi risiko timbulnya gangguan
penyakit
pada
host
karena
lingkungan
memberikan peluang agent untuk berkembang (breeding). Tujuan
Upaya
Kesehatan
Lingkungan
adalah
menanggulangi dan menghilangkan unsur – unsur fisik pada lingkungan sehingga faktor lingkungan yang kurang sehat tidak menjadi faktor resiko timbulnya penyakit menular di masyarakat. Ruang lingkup kegiatan: -
Inspeksi Sanitasi Rumah.
-
Pemeriksaan Akses Air Minum Berkualitas.
-
Pemeriksaan Jamban Sehat.
-
Pemeriksaan dan Pengawasan terhadap TempatTempat Umum (TTU).
-
Pemeriksaan dan Pengawasan terhadap Tempat Pengolahan Makanan (TPM).
Diwilayah Puskesmas Tikala Baru dari 5.743 rumah, yang masuk rumah memenuhi syarat (rumah sehat) berjumlah 4.618, sedangkan 1.125 rumah tidak memenuhi syarat. Melalui pembinaan, rumah sehat bertambah 84, dari 5.734 menjadi 4.677 (81,44%). Berikut diagramnya :
Presentase Rumah Sehat Setelah Dibina Rumah Tidak Sehat 18% Rumah Sehat 82%
Dari 36.366 penduduk diwilayah kerja P uskesmas Tikala Baru, yang memiliki akses air minum berkualitas (memenuhi syarat) berjumlah 25.328 (69.7%). Untuk Sanitasi Jamban Yang Layak (Jamban Sehat) berjumlah 26.422 (72.7%). 44 tempat-tempat umum ( TTU) diwilayah Pusksesmas Tikala Baru, yang memenuhi syarat berjumlah 43. Sedangkan untuk tempat pengolahan makanan (TPM) dari 35 TPM yang memenuhi syarat 3 3 TPM, setelah melakukan pembinaan bertambah menjadi 35 TPM (100%).
f. Pengobatan
Pengobatan yang dilakukan di Puskesmas Tikala Baru berupa pelayanan kesehatan dasar yang bersifat kuratif . Masyarakat cenderung memanfaatkan pelayanan hanya untuk mendapatkan pelayanan pengobatan. Pustu dan pelayanan kesehatan lainnya, tersebar diseluruh wilayah kerja Puskesmas, sehingga pelayanan p engobatan lebih terjangkau dan maksimal bagi masyarakat yang tidak bisa menjangkau pengobatan di Puskesmas.
2.
Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas dilaksanakan sesuai dengan masalah kesehatan masyarakat yang ada dan kemampuan puskesmas. 1.
Melakukan Kegiatan UKGS 2x dalam setahun (pencabutan dan penambalan sederhana)
2.
Melakukan home care secara berkala
3.
Melaksanakan kegiatan posbindu setiap minggu (senam jantung sehat, penyuluhan, pemeriksaan dokter, dan pemberian obatobatan) untuk masyarakat usia 16-100 tahun. Kegiatan Penunjang
Upaya labratorium (medis dan kesehatan masyarakat) pencatatan dan pelaporan merupakan kegiatan penunjang dari tiap upaya wajib atau pengembangan.
BAB IV IDENTIFIKASI MASALAH
A. MASALAH MANAJEMEN KESEHATAN
Dalam rangka terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang sesuai dengan asas penyelenggaraan puskesmas perlu ditunjang oleh manajemen puskesmas yang baik. Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan puskesmas yang efektif dan efisien. Sistem manajemen kesehatan di Puskesmas Tikala Baru sudah berjalan dengan baik. Masalah manajemen yang didapatkan sejauh ini belum ada.
B. MASALAH KESEHATAN 1. Mortalitas (Angka Kematian) •
Angka Kematian Bayi dan Balita Dari data bulan Januari – Desember 2016, angka kematian bayi dan balita diwilayah kerja Puskesmas Tikala Baru berjumlah 0 (nol). Upaya promotif dan prefentif kepada Masyarakat harus lebih ditingkatkan untuk mencegah dan menekan naiknya angka kematian bayi dan balita, sehingga kesadaran untuk hidup sehat lebih ditingkatkan dan baik penyakit menular maupun tidak menular pada bayi dan balita dapat dicegah.
•
Angka Kematian Ibu Dari data bulan Januari – Desember 2016, angka kematian ibu diwilayah kerja Puskesmas Tikala Baru berjumlah 0 (nol) orang. Artinya kesadaran akan keselamatan Ibu sudah meningkat dari tahun sebelumnya. Pentingnya peran bidan, kader dan masyarakat dalam menekan angka kematian Ibu, sangatlah terlihat.
2. Morbiditas (Angka Kesakitan)
Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu yang juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat. Berikut adalah 10 penyakit menonjol yang terjadi di Puskesmas Tikala Baru dalam kurun waktu Januari sampai Desember 2016. •
Penyakit Saluran Nafas Atas (4.896 kasus)
•
Hipertensi (1.589 kasus)
•
Gastritis (1.012 kasus)
•
Tonsilitis (568 kasus)
•
Penyakit kulit termasuk alergi dan iritasi (539 kasus)
•
Diabetes Melitus (205 kasus)
•
Diare termasuk tersangka kolera (201 kasus)
•
Penyakit sistem saraf (150 kasus)
•
Tuberkulosis paru (134 kasus)
•
Demam berdarah dengue/observasi febris (89 kasus)
3. Status Gizi
Dari data bulan Februari – Desember 2016, sebanyak 2.230 balita ditimbang (dari 2753 balita) dan 14 balita (3 Laki-laki dan 11 Perempuan) masuk BGM (Bawah Garis Merah).
C. MASALAH PELAYANAN KESEHATAN
Pelayanan yang baik adalah pelayanan kesehatan yang tersedia di masyarakat (acceptable) serta berkesinambungan. Artinya semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat ditemukan serta keberadaannya dalam masyarakat adalah ada pada saat dibutuhkan. Tanpa disadari pelayanan kesehatan tak selamanya memuaskan. Masalah yang ditemukan di Puskesmas Tikala Baru saat stase berlangsung yaitu pasien yang datang berobat ke Puskesmas Tikala Baru menunggu antrian dan pelayanan yang lumayan lama sehingga menjadi tidak sabar dan menyebabkan sedikit kegaduhan dan menimbulkan ketidaknyaman pada pasien lain yang sementara diperiksa dokter.
BAB V PRIORITAS MASALAH
A.
PRIORITAS MASALAH KESEHATAN
Berdasarkan data morbiditas terdapat 1.589 kasus hipertensi di Puskesmas Tikala Baru dari bulan Januari sampai Desember 2016. Angka ini cukup besar dan perlu mendapat perhatian khusus dalam penanggulangannya mengingat hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas. B.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana upaya dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi dan mengurangi angka kejadian hipertensi di Puskesmas Tikala Baru? C.
IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH 1. Pendekatan Teori Blum
Ada empat faktor utama yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Keempat faktor tersebut merupakan faktor determinan timbulnya masalah kesehatan. Keempat faktor tersebut terdiri dari factor
perilaku/gaya
hidup (life
style),
faktor
lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya), faktor pelayanan kesehatan (jenis
cakupan
dan
kualitasnya)
dan faktor
genetik (keturunan). Keempat faktor tersebut saling berinteraksi
yang mempengaruhi kesehatan perorangan dan derajat kesehatan masyarakat. Faktor Perilaku
Masih kurangnya pengetahuan tentang pola hidup sehat seperti pola makanan sehat (diet rendah garam dan kolesterol), olahraga, menghindari stres, dan tidak mengkonsumsi alkohol serta rokok.
Faktor Lingkungan Penyakit hipertensi bukan merupakan penyakit yang dipengaruhi
oleh lingkungan tetapi berhubungan erat dengan faktor perilaku. Faktor Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan untuk kasus yang tidak tertangani bisa karena pelayanan kesehatannya yang kurang baik atau bisa juga karena perilaku masyarakat yang tidak dirubah. Jika dilihat dari pelayanan kesehatan di puskesmas tikala baru pelayanan kesehatannya sudah baik karena ditunjang oleh tenaga keseatan yang memadai. Faktor Genetik
Penyakit hipertensi
merupakan
penyakit herediter
sehingga
berhubungan erat dengan faktor genetik. Pada keluarga yang memiliki riwayat hipertensi pada umumnya anaknya akan mengalami hipertensi didukung dengan faktor perilaku yang tidak baik. 2. Konfirmasi Penyebab Masalah
Setelah dilakukan konfirmasi dengan pihak puskesmas Tikala Baru melalui wawancara, didapatkan kemungkinan penyebab masalah adalah: •
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang hipertensi dan pola hidup sehat seperti pola makanan sehat (diet rendah garam dan kolesterol), olahraga, menghindari stres, dan tidak mengkonsumsi alkohol serta rokok.
•
Penyuluhan yang tidak terjadwal dan kurang maksimal
•
Tenaga kesehatan khususnya untuk promosi kesehatan masih kurang
D.PENANGGULANGAN
MASALAH
Alternatif Penanggulangan Masalah
Penyebab Masalah
Kurangnya
•
masyarakat
Alternatif Penanggulangan Masalah
pengetahuan Rutin melakukan penyuluhan
tentang hipertensi mengenai hipertensi dan pola hidup
dan pola hidup sehat
sehat
yang
Penyuluhan
•
terjadwal
dan
tidak Melakukan penyuluhan secara rutin kurang menggunakan media promosi yang
maksimal •
Tenaga
menarik
kesehatan
kurang,
yang
khususnya
masih promosi
Adanya penambahan tenaga kesehatan untuk promosi kesehatan sehingga dapat menjangkau seluruh wilayah kerja
kesehatan.
Puskesmas Tikala Baru dengan maksimal.
E. PEMECAHAN MASALAH TEPILIH 1. Rencana Penanggulangan Masalah Jenis Kegiatan : Penyuluhan di Puskesmas Tikala Baru mengenai
Hipertensi Tujuan : Penyuluhan di lakukan untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang hipertensi dan menurunkan angka kejadian hipertensi di Puskesmas Tikala Baru. Sasaran : Pengunjung Puskesmas Tikala Baru (Penderita dan
Keluarga Penderita). Jumlah sasaran 30 orang. Pelaksanaan : Rabu, 15 Maret 2017, Pukul 09.00 – 10.00, di
Puskesmas Tikala Baru Evaluasi: Membandingkan hasil pre test dan post test 2. Evaluasi Keberhasilan Kegiatan •
Masyarakat memahami pengertian penyakit Hipertensi
•
Masyarakat memahami penyebab Hipertensi
•
Masyarakat memahami faktor resiko Hipertensi
•
Masyarakat memahami komplikasi Hipertensi
•
Masyarakat memahami cara pencegahan Hipertensi
•
Masyarakat memahami pengobatan Hipertensi
3. Indikator Keberhasilan Kegiatan
Indikator input:
•
•
Puskesmas
•
Dokter
Petugas
Kesehatan
Indikator proses: •
Penyediaan sarana promosi kesehatan sesuai standar (banner, poster, leaflet, LCD projector)
•
Mengupayakan pemberdayaan kelompok potensial
di
masyarakat di bidang kesehatan. •
Memantau dan mengawasi jalannya kegiatan promosi kesehatan diwilayahnya.
Indikator output: Perorangan: pengetahuan mengenai Hipertensi.
•
4. Hasil Evaluasi Program a. Derajat keberhasilan •
Berhasil
apabila
angka
morbiditas
Hipertensi
menurun •
Belum berhasil jika Hipertensi masih tergolong banyak pada angka morbiditas
b. Faktor penunjang •
Dokter berupaya memberikan informasi melalui penyuluhan
•
Masyarakat mengaplikasikan cara-cara pencegahan penyakit dan mengubah pola hidup sehat
c. Faktor penghambat •
Pemahaman
yang
masih
kurang
akibat
ketidakpedulian terhadap pola hidup sehat dan pengobatan hipertensi •
Kesadaran diri terhadap pola hidup sehat dan ketekunan pengobatan hipertensi
BAB VI PENUTUP
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan. Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat ternyata masih menyimpan berbagai permasalahan yang kini banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Tidak hanya dilihat dari segi sarana dan prasarana yang kurang memadai, tetapi juga dari segi tenaga medis yang demikian pula adanya. Oleh karena itu, diperlukan perhatian khusus dari pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat serta komitmen untuk merubah sistem pelayanan Puskesmas yang dinilai buruk oleh masyarakat. Selain itu, Puskesmas juga harus memiliki standar pelayanan yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat untuk mencapai kemakmuran dan
kesejahteraan masyarakat.
Puskesmas Tikala Baru dalam hal pelayanan kesehatannya sudah baik karena ditunjang oleh tenaga keseatan yang memadai. Beberapa rekomendasi yang dapat diberikan untuk puskesmas Tikala Baru berupa : •
Puskesmas harus lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan mengelolah sistem kesehatan secara menyeluruh.
•
Melakukan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas demi terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan.
•
Mensosialisasikan
program – program
Puskesmas
kepada
masyarakat untuk memberikan pengertian kepada masyarakat akan peran puskesamas dalam masyarakat.
•
Melaksanakan program – program puskesmas seperti melakukan penyuluhan yang rutin kepada masyarakat.