PENGARUH PEMBERIAN CAHAYA CAHAYA TERHADAP BENIH SELADA SEBAGAI SALAH SATU UJI PERLAKUAN BENIH Laporan Praktikum Dasar Teknologi Teknologi Benih
Dosen Pengampu: Farida Damayanti, SP., SP., MSc Citra Bakti, SP.,M.Si.
Disusun leh: !elompok " #groteknologi $ Faris %ashi&
'(")"()(*)("+
Fitria %ahayu !haerani
'(")"()(*)(-
%oytoh /apitupulu
'(")"()(*)(0+
1ilda $ildeu
'(")"()(*)(23
Billy /ur #45il
'(")"()(*)(2-
P%1%#M ST6D7 #1%T8!/L17 F#!6LT#S P8%T#/7#/ 6/798%S7T#S P#D#D#%#/ S6M8D#/1, 3)("
DAFTAR ISI
D#FT#% 7S7.............................................................................................................................i B#B 7 P8/D#$6L6#/........................................................................................................ 3 (.( Latar Belakang............................................................................................................... 3 (.3 Tu;uan............................................................................................................................ 3 B#B 77 T7/#6#/ P6ST#!#.............................................................................................. B#B 777 M8TD8 P%#!T7!6M.................................................................................... .......(
.3
#lat=alat dan Bahan..................................................................................................-
.
Prosedur !er;a..........................................................................................................-
B#B 79 $#S7L D#/ P8MB#$#S#/..................................................................................0 *.(
Data $asil Pengamatan............................................................................................0
*.3 Pem5ahasan...............................................................................................................2 B#B 79 P8/6T6P.............................................................................................................. .(( ".(
!esimpulan.............................................................................................................((
D#FT#%
P6ST#!#.............................................................................................................(3
(
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakan
Tum5uhan merupakan produsen dalam se5uah rantai makanan, yaitu makhluk hidup yang dapat mengolah atau mem5uat makanan sendiri melalui proses yang dise5ut &otosintesis. Tempat tum5uh yang optimal adalah salah satu hal yang menun;ang 5aik atau tidaknya pertum5uhan suatu tanaman. Tempat tum5uh yang optimal
adalah tempat tum5uh yang sesuai dengan ke5utuhan
tum5uhan.
Tetapi ;ika semua tum5uhan atau tanaman dikem5angkan di daerah yang optimal untuk lingkungan tum5uhnya akan sulit dilakukan dalam ;angka pan;ang. Tanaman memiliki mekanisme tahan atau adaptasi terhadap lingkungan tum5uh yang kurang mendukung atau cekaman. Pertum5uhan dipengaruhi cekaman pada proses &otosintesis, respirasi, meta5olisme pertum5uhan, dan reproduksi. Pengu;ian cekaman dilakukan pada 5enih karena 5enih merupakan 5ahan dasar tanaman yang memegang peranan penting dalam suatu proses 5udidaya tanaman. Benih 5ermutu dengan kualitas tinggi selalu diharapkan, oleh karena itu, 5enih harus di;aga kualitasnya se;ak produksi oleh produsen 5enih hingga sampai di tangan petani. 1.! T"#"an
Praktikum dilakukan untuk mengetahui 5agaimana pengaruh cahaya terhadap perkecam5ahan 5enih selada se5agai 5enih &oto5lastik.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Proses=proses perkecam5ahan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan &aktor= &aktor lingkungan seperti air, 3, cahaya dan suhu. Salah satu yang paling 5erpengaruh
terhadap
perkecam5ahan
5enih
yaitu
cahaya. Cahaya
dalam
hu5ungannya dengan proses pertum5uhan tanaman dapat mempunyai 5e5erapa macam kegunaan antara lain &otosintesis, cahaya dalam hu5ungannya dengan klasi&ikasi tanaman, se;umlah peristi>a yang ter;adi dalam tu5uh tanaman. Misalnya, sintesis khloro&il, kelaku=an stomata dan se5againya, transpirasi. !ualitas cahaya 5erpengaruh 5er5eda terhadap proses=proses &isiologi tanaman. Tiap proses &isiologi di dalam respon terhadap kualitas cahaya ;uga 5er5eda=5eda sehingga di dalam menganalisis komposisi cahaya untuk tiap=tiap proses &isiologi terse5ut sangat sukar. Tiap=tiap spesies tanaman ;uga mempunyai tanggapan yang 5er5eda=5eda terhadap tiap kualitas cahaya. Bi;i=5i;ian dari 5anyak spesies tidak akan 5erkecam5ah pada keadaan gelap, 5i;i=5i;i itu memerlukan rangsangan cahaya. !arena itu kelihatannya perkecam5ahan yang dikendalikan cahaya merupakan satu adaptasi tanaman yang tidak toleran terhadap penaungan. Be5erapa peneliti telah memperlihatkan 5ah>a 5i;i yang peka terhadap cahaya tidak akan 5erkecam5ah di5a>ah kanopi daun. Cahaya sendiri memiliki suatu intensitas, kerapatan pengaliran atau intensitas menun;ukkan pengaruh
primernya
terhadap
&otosintesis dan
pengaruh
sekundernya
pada
mor&ogenetika pada intensitas rendah, tetapi se5agian memerlukan energi yang le5ih 5esar 'Mancinelli dan %a5ino, (20-. Cahaya memegang peranan yang sangat penting dalam perkecam5ahan 5i;i dari 5e5erapa tanaman. Cahaya 5erpengaruh terhadap prosentase perkecam5ahan 5enih dan la;u perkecam5ahan. Pengaruh cahaya pada 5enih 5ukan sa;a dalam ;umlah cahaya yang diterima tetapi ;uga intensitas cahaya dan pan;ang hari. Cahaya
5erman&aat 5agi tum5uhan terutama se5agai energi yang nantinya digunakan untuk proses &otosintesis. Cahaya ;uga 5erperan dalam proses pem5entukan kloro&il. #kan tetapi cahaya dapat 5ersi&at se5agai pengham5at 'inhibitor pada proses pertum5uhan, hal ini ter;adi karena cahaya dapat memacu di&usi auksin ke 5agian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecam5ahan yang diletakkan di tempat yang gelap akan menye5a5kan ter;adinya etiolasi. #danya penyinaran sinar matahari akan menim5ulkan cahaya. Selain 5erperan dalam proses &otosintesis, cahaya ;uga sangat di5utuhkan untuk : Pem5entukan ?at >arna hi;au 'chlorophyll Pertum5uhan tanaman dan k>alitas daripada produksi. Tanaman yang kurang cahaya matahari pertum5uhannya lemah, pucat dan meman;ang. Setiap ;enis sayuran menghendaki syarat=syarat yang sangat 5erla>anan, ada suatu ;enis yang menghendaki penyinaran pan;ang, ada pula yang pendek. @ang dimaksud penyinaran pan;ang ialah le5ih dari (3 ;am, sedang penyinaran pendek kurang dari (3 ;am. !e5utuhan
5enih
terhadap
cahaya
untuk
5erkecam5ah
5er5eda=5eda
tergantung pada ;enis tanaman. Benih yang dikecam5ahkan pada keadaan kurang cahaya atau gelap dapat menghasilkan kecam5ah yang mengalami etiolasi, yaitu ter;adinya peman;angan yang tidak normal pada hipokotil atau epikotil, kecam5ah pucat dan lemah. Pigmen yang memegang peranan dalam perkecam5ahan 5i;i adalah phytochrome yang sulit ditentukan karena hanya terdapat dalam ;umlah yang sangat sedikit dalam 5i;i.
Bi;i light sensitive yang telah mengadakan im5i5isi 5ila disinari dengan sinar
merah '++) mu mengaki5atkan phytocrome merah 5eru5ah 5entuk men;adi 5entuk phytocrome in&ra merah yang akti& sehingga dapat menye5a5kan perkecam5ahan 5i;i. Pada 5i;i=5i;i tertentu ;ustru perkecam5ahan diham5at dengan adanya cahaya dan tidak terpengaruh kelem5a5an yang ada.Pengaruh cahaya terhadap perkecam5ahan di5edakan men;adi : (. Tanaman yang perkecam5ahannya mem5utuhkan cahaya. Contoh : Latuca sativa, Nicotiana tabacum *
3. Tanaman yang 5erkecam5ahan 5aik pada keadaan yang 5ecahaya 'intensitas le5ih tinggi, perkecam5ahan le5ih 5aik. Contoh : Daucus carota, Ficus elastica, Rumput-rumputan . Tanaman yang perkecam5ahannya diham5at dengan adanya cahaya. Contoh : Liliaceae, Nigella spp. *. Tanaman yang perkecam5ahannya sangat 5erkurang 5ila kena cahaya. Contoh : Licopersicum esculentum, Bromus spp. Bagaimana cahaya 5erpengaruh pada perkecam5ahan yaitu dimulai dengan hipokotil yang dengan cepat meman;ang dan mengangkat kotiledon hingga ke permukaan tanah. Bi;i akan mengetahui dirinya telah 5 erda di prmukaan tanah setelah menangkap cahaya, dan akan memperlam5at la;u pertum5uhan hipokotil, tapi mempercepat pertum5uhan epikotil hingga tum5uh daun. Tetapi apa5ila terdapat di tempat gelap terus menerus, maka pertum5uhan hipokotil tidak dikontrol oleh cahaya, demikian ;uga dengan pertum5uhan epikotil, sehingga pertam5ahan pan;angnya tampak le5ih cepat di5andingkan di tempat terang. Benih mempunyai si&at yang 5erAariasi terhadap ke5utuhan cahaya untuk perkecam5ahannya. Berdasarkan pengaruh cahaya terhadap perkecam5ahan, 5enih diklasi&ikasikan men;adi golongan, yaitu: a
Benih
yang
5ersi&at
positiAely
photo5lastic
'perkecam5ahannya
mem5utuhkan cahaya atau dipercepat oleh cahaya, misalnya 5enih selada, tem5akau. 5 Benih yang 5ersi&at negatiAely photo5lastic 'perkecam5ahannya tidak mem5utuhkan cahaya, atau perkecam5ahannya diham5at oleh adanya cahaya, misalnya 5enih 5a>ang '#llium sp, 5ayam '#marantus sp. c Benih dapat 5erkecam5ah sama 5aik di tempat gelap atau ada cahaya, misal ku5is, kacang=kacangan. Pengaruh cahaya dan perkecam5ahan 5enih dikontrol oleh suatu pigmen penyerap cahaya, yang dikenal dengan phytochrom. Phytochrom adalah se;enis protein yang memiliki komponen yang dapat menyerap cahaya.
"
Di dalam 5enih terdapat 3 phytochrom yang si&atnya reAersi5le atau 5isa 5olak= 5alik yaitu:
a Phytochrom merah, yaitu
phytochrom yang mempunyai pan;ang
gelom5ang +") nm dapat menyerap sinar merah 'Pr. Phytochrom merah 5ersi&at mengham5at perkecam5ahan. 5 Phytochrom in&ra merah : yaitu phytochrom yang mempunyai pan;ang gelom5ang -) nm dapat menyerap sinar in&ra merah 'P&r. Phytochrom in&ra merah 5ersi&at merangsang perkecam5ahan. ika pada 5i;i yang 5ersi&at positiAely photo5lastic yang sedang 5erim5i5isi, dikenai cahaya matahari yang kaya akan cahaya merah, maka cahaya merah terse5ut akan diserap oleh phytochrom merah 'Pr yang terdapat pada 5enih dan segera phytochrom merah 'Pr terse5ut akan diu5ah men;adi phytochrom in&ra merah 'P&r, yang 5ersi&at merangsang proses ter;adinya perkecam5ahan. Se5aliknya ;ika 5i;i yang 5ersi&at positiAely photo5lastic diim5i5isikan pada kondisi 'gelap yang kaya akan cahaya in&ra merah, maka cahaya in&ra merah ini akan diserap oleh phytochrom in&ra merah 'P&r yang terdapat pada 5enih dan segera phytochrom in&ra merah 'P&r ini akan diu5ah men;adi phytochrom merah 'Pr yang 5ersi&at mengham5at proses perkecam5ahan.
+
BAB III MET$DE PRAKTIKUM
%.1
&akt" 'an Te()at Tempat
pelaksanaan
praktikum
6;i
Perlakuan
Benih
yaitu
di
La5oratorium Benih Fakultas Pertanian 6niAersitas Pad;ad;aran.
%.!
Alat*alat 'an Ba+an a.
#lat: (. Pinset 3. Sprayer 5. Bahan: (. Benih selada 3. !ertas merang .
%.%
Pr-e'"r Ker#a
(. Menyiapkan alat dan 5ahan yang diperlukan. 3. Mengu;i dengan menggunakan 6;i Di atas !ertas '6!D. . Mem5asahi tisu yang telah tersedia di atas su5strat merang dengan sprayer sampai terasa lem5a5. *. Mena5ur ") 5utir 5enih selada di atas tisu dan su5strat merang. ". Meletakannya di tempat dengan intensitas cahaya cukup dan di tempat yang tidak ada cahaya. +. Mengamati pada hari ke=- setelah tanam.
-
BAB I HASIL DAN PEMBAHASAN
/.1
Data Ha-0l Pena(atan
Ga(ar 1. Ben0+ 2an t0'ak '0er0 3a+a2a
Ga(ar !. Ben0+ 2an '0er0 3a+a2a
Ta5el (. !ecam5ah 5enih selada dengan pengaruh caha ya
Benih yang dipengaruhi oleh cahaya
/: 0 #: ( M: *(
Benih yang tidak dipengaruhi oleh cahaya
/: ) #: ) M: ")
!eterangan: / : !ecam5ah normal # : !ecam5ah a5normal M : Benih mati
Ta5el 3. Daya 5erkecam5ah
0
1elapEterang
/.!
DB
Pan;ang kecam5ah 'cm
(
1elap
=
=
=
3
Terang
(+
(,0
$i;au
Pe(a+a-an
Pada 5enih yang ditaruh di tempat gelap, 5enih tidak tum5uh. $al ini dise5a5kan selain karena tidak adanya cahaya, media untuk tum5uh 5enih selada kekurangan air, karena air ;uga 5erpengaruh dalam perkecam5ahan pada 5enih untuk proses im5i5isi. ika ke5utuhan air tidak terpenuhi maka 5enih ;uga sulit 5erkecam5ah. Sedangkan pada 5enih yang ditaruh di tempat terang, 5enih menun;ukan pertum5uhan yang 5aik dengan rataan tinggi (,0 cm dan daun yang hi;au >alaupun daya 5erkecam5ahnya hanya (+. Daya 5erkecam5ah yang rendah ini dise5a5kan karena media kekurangan air. umlah air tidak mencukupi ke5utuhan tanaman untuk proses im5i5isi, sehingga kecam5ah tidak tum5uh. #dapun pada sampel 5enih ditemukan 5enih selada a5normal se5anyak ( 5utir, yaitu 5enih dengan kriteria:
(. !ecam5ah yang rusak, tanpa kotiledon, em5rio, yang pecah dan akar primer yang pendek.
3. !ecam5ah yang 5entuknya cacat, perkem5angan lemah atau kurang seim5ang dari 5again G 5agian yang penting. Plumula yang terputar, hipokotil, epikotil, kotiledon yang me5engkak, akar yang pendek. !oleoptil yang pecah atau tidak mempunyai daun: kecam5ah yang kerdil. . !ecam5ah yang tidak mem5entuk chlophyl.
2
Dari pengamatan 5enih selada yang dikecam5ahkan di tempat terang dan tempat gelap, mem5uktikan 5ah>a selada termasuk 5enih &oto5lastis, yaitu 5enih yang dalam proses perkecam5ahannya memerlukan cahaya. Dilihat dari per5edaan daya 5erkecam5ah di tempat terang dan gelap. Benih salada yang dikecam5ahkan di tempat terang mengalami perkecam5ahan yang relati& 5aik di5andingkan 5enih salada yang disimpan di tempat gelap.
()
BAB I PENUTUP
4.1
Ke-0()"lan Bah>a salada termasuk 5enih yang 5ersi&at dipengaruhi cahaya dalam tahap pertum5uhan kecam5ahnya. $al ini 5erdasarkan pengamatan pada 5enih salada yang mendapat perlakuan tempat terang, pertu5um5uhan kecam5ah terlihat teratur dan seragam. Ber5eda dengan 5enih salada yang perlakuan tempat gelap, tingkat pertum5uhan tidak seragam.
((
di5eri
DAFTAR PUSTAKA
Sutopo, lita . 3))3. Teknologi Benih. akarta : 1ra&indo Persada. Pur5ayanti 8.D dan Sri #ndani. (22(. Fisiologi @ogyakarta: 1ad;ah Mada 6niAersity Press.
(3
Lingkungan
Tanaman.