LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI Proyek Kuliah Wisata Botani
“
”
Oleh:
I MADE ADI SAPUTRA NIM. D1B1 16 213
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2016
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proyek kuliah wisata merupakan suatu kegiatan perkuliahan atau penelitian yang dilakukan di lapangan (langsung pada tempat observasi) agar materi yang sedang dipelajari dapat dikuasai secara langsung melalui penelitian ilmiah. Proyek kuliah wisata botani ini dilaksanakan karena mata kuliah ini perlu meneliti objekobjek yang ada di lapangan contohnya yaitu meneliti adaptasi tanaman yang ada di hutan agar mengetahui dan memahami langsung materi kuliah botani mengenai adaptasi tanaman. Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan), mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas, mempertahankan hidup dari musuh alaminya, bereproduksi, merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya. Organisme yang mampu beradaptasi akan bertahan hidup, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau kelangkaan jenis. Adaptasi tunbuhan terhadap lingkungannya dapat berupa adaptasi morfologi. Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh, st ruktur tubuh atau alat-alat tubuh organisme terhadap lingkungannya. Perubahan atau adaptasi morfologi merupakan salah satu bentuk adaptasi yang mudah diamati karena merupakan perubahan bentuk luar. Adaptasi tanaman terhadap lingkungan merupakan rekayasa secara khusus sifat-sifat karakteristik anatomi dan fisiologi. Adaptasi anatomi adalah adaptasi
dimana struktur anatomi organisme terlihat sangat sesuai dengan modus kehidupannya, Adaptasi fisiologi yaitu suatu adaptasi terhadap fungsi-fungsi vital dilakukan sebagai refleksi kondisi lingkungan yang dihadapi oleh organisme yang bersangkutan. Oleh karena itu praktikum ini dilaksanakan agar dapat mengetahui adaptasi apa saja yang terdapat pada daearh hutan. B. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk member pengalaman kepada praktikan dalam mendekskripsikan berbagai tipe adaptasi tiap kelompok tanaman dan member keterampilan kepada praktikan dalam mengamati tipe adaptasi tanaman terhadap serangan musuh untuk pemenuhan kebutuhan dasar. Kegunaan
dari
praktikum
ini
adalah
praktikan
terampil
dalam
mendekskirpsikan berbagai tipe adaptasi tiap kelompok tanaman dan terampil dalam mengamati tipe adaptasi tanaman terhadap seraangan musuh untuk pemenuhan kebutuhan dasar.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pengaruh adaptasi mengakibatkan sifat-sifat karaktersitik struktural dan fungsional terlihat seolah-olah direkayasa secara khusus untuk meberikan peluang agar berhasil dalam habitat tertentu. Sifat-sifat karakteristik merupakan hasil adaptasi terhadap lingkungan. Adaptasi terhadap lingkungan dapat berlangsung pada berbagai tingkatan organisasi, misalnya adaptasi dalam tingkah laku dalam bentuk perilaku sedemikian rupa yang menunjang keberhasilan kemampuan untuk mengeksploitasi habitat khusus atau tertentu (Rohman, 2011). Bentuk adaptasi secara fisik dapat mempengaruhi tumbuhan yang mempengaruhi tumbuhan terhadap faktor air adalah berupa lapisan kutikula dn stomata. Kutikula pada tanaman yang ada di darat memiliki peran sebagai pembantu mencegah desikasi atau dengan daun yang kutikulanya tipis, besar kecilnya lubang stomata dapat berpengaruh kepada pertukaran gas saat evaporasi ini terjadi (Salomon, 2008) Adaptasi merupakan penyesuaian diri makhluk hidup terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar. Ada tiga bentuk adaptasi yaitu: adaptasi morfologi, yaitu penyesuaian makhluk hidup dengan ditandai adanya bentuk tertentu dari bagian tubuh makhluk hidup agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Adaptasi fisiologi, yaitu penyesuaian diri dengan cara melakukan proses fisiologi dalam tubuhnya agar dapat menjaga kelangsungan hidupnya. Adaptasi tingkah laku, yaitu penyesuaian diri dengan cara mengubah tingkah laku agar sesuai dengan lingkungan yang ada (Supriyanto, 2010).
Adaptasi atau kemampuan penyesuaian hidup dapat menimbulkan suatu perubahan pada struktur tubuh organisme, kebiasaan yang meningkatkan kemampuan penyesuaian diri yang lebih baik terhadap lingkungan yan ditempatinya atau bahkan menimbulkan perubahan sifat yang ditentukan secara genetik. Masing-masing tumbuhan beradaptasi untuk mempertahankan hidupnya pada daerah yang berbeda-beda, sehingga jenis adaptasinya pun berbeda pula (Adams, 2007). Perubahan karakter morfologi dan fisiologi daun tersebut merupakan bentuk mekanisme adaptasi tanaman terhadap cekaman . Dengan demikian karakter morfologi dan fisiologi daun dapat memberikan andil besar dalam perbaikan adaptasi tanaman terhadap cekaman naungan (Kisman,2008). Adaptasi tanaman terhadap lingkungan mnerupakan rekayasa secara khusus sifat-sifat karakteristik anatomi dan fisiologi untuk memberikan peluang keberhasilan menyesuaikan kehidupan di habitat tertentu. Oleh karena itu adaptasi anatomi dan fisiologi dapat dijadikan indikator terhadap perubahan lingkungan hidup tanaman (Haryanti, 2012). Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan), mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas, mempertahankan hidup dari musuh alaminya, bereproduksi, merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya (Rachma, 2014).
III. METODE PRAKTIKUM
A. Tempat dan Waktu
Praktikum ini dilaksanakan di Kawasan Wisata Hutan Lindung Nangananga Kec. Poasia, pada hari Sabtu 03 Desember 2016 pukul 08.00-10.45 WITA. B. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah parang, meteran 50m, alat tulis-menulis dan kamera. Sedangkan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah tali rafiah. C. Prosedur kerja
Prosedur kerja pada praktikum ini adalah menggunakan metode survei (transek) dan metode implisit (plot). Adapun prosedur kerja menggunakan metode implisit (plot) adalah sebagai berikut : 1. Menarik garis lurus menggunakan tali rafiah sepanjang 50 m sebanyak 2 titik dari titik koordinat (utama). 2. Membuat plot pertama berukuran 5x5 m. 3. Menarik garis lurus menggunakan tali rafiah sepanjang 5 m dari plot pertama . 4. Membuat plot kedua menggunakan tali rafiah berukuran 5x5 m. 5. Mengamati adaptasi dari berbagai vegetasi yang ada pada masing-masing plot.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Hasil dari praktikum ini terdiri dari beberapa adaptasi morfologi dan adaptasi fisiologi dari vegetasi yang diperoleh pada masing-masing plot, yaitu sebagai berikut : 1) Adaptasi morfologi
Tanaman A
Tanaman B
Tanaman C
Tanaman D
Tanaman C
Tanaman D
2) Adaptasi fisiologi
Tanaman A
Tanaman B
Gambar 1. Adaptasi morfologi & fisiolgi Kelompok 1
3) Adaptasi morfologi
Tanaman A
Bambu
Tanaman D
Tanaman E
Tanaman B
Tanaman C
Tanaman F
4) Adaptasi fisiologi
Tanaman A
Anggrek Hutan
Tanaman B
Tanaman E
Tanaman C
Tanaman F
Tanaman D
Tanaman G
Tanaman H
Tanaman I
Tanaman J
Tanaman K
Gambar 2. Adaptasi morfologi & fisiologi Kelompok 2 5) Adaptasi Morfologi
Rotan
Tanaman C
Tanaman A
Tanaman B
Kopi
6) Adaptasi Fisiologi
Tanaman A
Tanaman B
Tanaman C
Gambar 3 Adaptasi morfologi & fisiologi Kelompok 3
7) Adaptasi Morfologi
Tanaman A
Tanaman B
Tanaman C
Tanaman D
8) Adaptasi Fisiologi
Tanaman A
Tanaman B
Tanaman D
Tanaman E
Tanaman C
Tanaman F
Tanaman G
Gambar 4. Adaptasi morfologi & fisiologi Kelompok 4
9) Adaptasi Morfologi
Tanaman A
Tanaman B
Tanaman C
Tanaman D
10) Adaptasi Fisiologi
Tanaman A
Tanaman E
Tanaman B
Tanaman F
Tanaman C
Tanaman G
Tanaman D
Tanaman H
Gambar 5. Adaptasi Morfologi & fisiologi Kelompok 5
11) Adaptasi Morfologi
Tanaman A
Tanaman B
Tanaman E
Tanaman F
Tanaman C
Tanaman G
12) Adaptasi Fisiologi
Tanaman A
Tanaman D
Tanaman B
Tanaman E
Tanaman C
Tanaman F
Tanaman D
Tanaman G
Tanaman H
Tanaman I
Gambar 6. Adaptasi morfologi & fisiologi Kelompok 6
13) Adaptasi Morfologi
Tanaman A
Tanaman D
Tanaman B
Tanaman E
Tanaman C
Tanaman F
Tanaman G
14) Adaptasi Fisiologi
Tanaman A
Tanaman B
Tanaman E
Tanaman F
Tanaman C
Tanaman D
Tanaman G
Gambar 7. Adaptasi morfologi & fisiologi Kelompok 7 15) Adaptasi Morfologi
Tanaman A
Tanaman B
16) Adaptasi Fisiologi
Tanaman A
Tanaman B
Tanaman C
Gambar 8. Adaptasi morfologi & fisiologi Kelompok 8
17) Adaptasi Morfologi
Tanaman A
Tanaman B
18) Adaptasi Fisiologi
Tanaman A
Jamur
Tanaman B
Tanaman C
Tanaman D
Tanaman E
Tanaman F Gambar 9. Adaptasi morfologi & fisiologi Kelompok 9 19) Adaptasi Morfologi
Tanaman A
Tanaman B
Tanaman C
Tanaman D 20) Adaptasi Fisiologi
Tanaman A
Tanaman B
Tanaman C
Gambar 10. Adaptasi morfologi & fisiologi Kelompok 10
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Pada pengamatan kali ini adaptasi yang diamati hanyalah 2 adaptasi, yaitu adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh, struktur tubuh atau alat-alat tubuh organisme terhadap lingkungannya sedangkan adaptasi fisiologi yaitu suatu adaptasi terhadap fungsi-
fungsi vital dilakukan sebagai refleksi kondisi lingkungan yang dihadapi oleh organisme yang bersangkutan. Pada praktikum kali ini diperoleh berbagai adapatasi dari vegetasi yang berbeda pada masing-masing plot. Pada plot I diperoleh beberapa tumbuhan yang beradaptasi morfologi, yaitu rotan, bambo, waru, tanaman A dan tanaman B. Sedangkan
tumbuhan yang beradaptasi fisiologi terdiri dari sirih hutan dan
tanaman A. Pada plot II tumbuhan yang beradaptasi morfologi terdiri dari bambu, rotan dan tanaman C. Sedangkan tumbuhan yang beradaptasi fisiologi terdiri dari tanaman A dan tanaman B. Tanaman waru adalah tanaman beradaptasi morfologi yang ditemukan pada plot I, tanaman ini memiliki pohon besar dan sering ditanam di pinggir jalan. Tanaman waru adalah tanaman berbatang sedang dan biasanya tumbuh liar di antara semak semak belukar. Akar tanaman waru sendiri adalah akar tunggang, batang berbentuk bulat, berwarna cokelat serta tumbuh lurus. Tanaman waru mempunyai daun tunggal dan berbentuk bulat. Rotan adalah sejenis kelompok palma yang hidup memanjat atau merambat, rotan memiliki akar serabut, batang rotan memiliki diameter 2 – 5 cm, beruas-ruas panjang. Batang rotan dilindungi oleh duri-duri panjang, keras, dan tajam, inilah yang menjadi sifat adaptasi fisiologi dari tanaman rotan. Duri ini berfungsi sebagai alat pertahanan diri dari herbivore dan berfungsi juga sebagai alat pemanjat karena rotan tidak dilengkapi dengan sulur. Daun rotan sejajar dan memiliki duri-duri halus serta memiliki sisik dan ujung daun runcing berduri.
Bambu
merupakan tanaman jenis rumput-rumputa dengan rongga dan
ruas di batangnya. Daun bambu tergolong daun lengkap yang memiliki pelepah daun, tangkai daun dan helaian daun. Pada permukaan daun bagian atas berbulu halus dan berwarna hijau terang , sedangkan pada permukaan bawah berbulu kasar dan berwarna hijau gelap. Tumbuhan A memiliki sistem perakaran tunggang, batangnya berbuku buaku dan bercabang. Daun bertipe majemuk semu. Tumbuhan B memiliki sistem perakaran tunggang, batangnya beruas-ruas dan beranting, daunnya bertangkai. Tumbuhan C adalah tanaman yang memiliki akar serabut, batangnya berbuku buku dan daunnya menyirip. Sirih hutan adalah tumbuhan merambat, akar yang bertipe akar gantung. Batangn berbuku-buku, dan daunnya menyirip. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan berdaptasi morfologi dan juga beradaptasi fisiologi karena kemampuan batangnya yang dapat melilit pada tumbuhan lain untuk mencari cahaya untuk melakukan fotosintesis. Tumbuhan yang terdapat pada plot II, selain rotan dan juga bambu adalah tumbuhan A, tumbuhan B dan tumbuhan C. Tumbuhan A memiliki akar tunggang, batang kasar dan bengkok karena sulit memperoleh cahaya sehingga tumbuhan ini membengkokkan batangnya untuk memperoleh cahaya, inilah daptasi fisiologi pada tumbuhan ini. Tumbuhan ini memiliki daun yang menyirip. Tumbuhan B memiliki akar tunggang, batangnya kasar dan beruas. Daun pada bertipe daun yang menyirip dan halus, salah satu sifat fisiologinya daalah melilit pada pepohonan atau tumbuhan lain untuk mendapatkan cahaya. Tumbuhan C
memiliki akar yang bertipe akar tunggang, batangn kasar, kecil dan beruas-ruas, serta daun yang dimilikinya bertipe daun menyirip dan halus.
V. KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dari pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Pada pengamatan kali ini adaptasi yang diamati hanyalah 2 adaptasi, yaitu adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh, struktur tubuh atau alat-alat tubuh organisme terhadap lingkungannya sedangkan adaptasi fisiologi yaitu suatu adaptasi terhadap fungsifungsi vital dilakukan sebagai refleksi kondisi lingkungan yang dihadapi oleh organisme yang bersangkutan. Pada plot I diperoleh beberapa tumbuhan yang beradaptasi morfologi, yaitu waru, rotan, bamboo, tanaman A dan tanaman B. Sedangkan
tumbuhan yang beradaptasi fisiologi terdiri dari sirih hutan dan
tanaman A. Pada plot II tumbuhan yang beradaptasi morfologi terdiri dari rotan, bambu, dan tanaman C. Sedangkan tumbuhan yang beradaptasi fisiologi terdiri dari tanaman A dan tanaman B. Adaptasi fisiologi yang muncul pada plot yaitu kemampuan tumbuhan untuk melilit pada tumbuhan lain dalam memperoleh cahaya serta adanya duri pada tumbuhan tersebut untuk melindungi dirinya. B. Saran
Saran saya pada praktikum kali ini agar para praktikan lebih kompak lagi dengan teman satu kelompok agar saat melakukan pengamatan dihutan menjadi lebih cepat dan aman.
DAFTAR PUSTAKA
Adams, J. 2007. Vegetation-Climate Interation, 2nd ed. Praxis Publishing, UK. Haryanti S., Hastusti R.B., Hastuti E.D., dan Yulita. 2012. Adaptasi Morfologi Fisiologi dan Anatomi Eceng Gondok ( Eichhornia crassipes Mart Solm) di Berbagai Perairan Tercemar. Jurnal Kebun Raya . 1(1) : 3946. Kisman, Trikoesoemaningtyas. 2008. Pola Pewarisan Adaptasi Kedelai (Glycine max L. Merrill) terhadap Cekaman Naungan Berdasarkan Karakter Morfo-Fisiologi Daun. Jurnal Buletin Agronomi. 36(1) : 1 – 7. Rachma N.A., Rachmadiarti F., Kuntjoro S. 2014. Kemampuan Adaptasi Tumbuhan Tapak Dara Air ( Jussiaea repens) terhadap Logam Berat Kadmium (Cd). Jurnal Lentera Bio . 3(1) : 13-19. Rohman, Fatchur. 2011. Petunjuk Praktikum Ekologi Tumbuhan. Malan g: JICA. Salomon, Marten. 2008. Biology 8 th ed. Thomson Brook or Cole, Belmont. Supryiyanto. 2010. Bentu-Bentuk Adaptasi http://edukasi.net/index.php?mod-script&cmd bahanbelajarmateripokok.html. Diaakses 5 Desember 2016.
Makhluk
Hidup.