PENUNTUN PRAKTIKUM BOTANI BOTANI FARMASI FARMASI
DISUSUN OLEH : Zuraida Sagala, M.Si Ema Dewanti, M.Si
FAKULTAS FAKULTAS FAR FARMASI MASI UNIVE UN IVERSI RSITA TAS S 17 AGUST AGUSTUS US 1945 1945 JAKARTA 2016
1
DAFTAR ISI halaman Tata Tertib Praktikum
..........................
2
Pendahuluan
..........................
3
Acara Praktikum 1. Bryophyta dan Pterydophyta
..........................
11
Acara Praktikum 2. Gymnospermae dan Angiospermae
..........................
14
Acara Pr Praktikum 3. 3. Mo Monocotyledonae dan Dicotyledonae
..........................
15
Acara Acara Praktikum Praktikum 4. Daun
..........................
16
Acara Praktikum 5. Bunga
………………..
20
Acara Praktikum 6. Metamorfosis Akar, Batang dan Daun
………………..
22
Acara Praktikum 7. Buah dan Biji
………………..
25
Acara Praktikum Praktikum 8. Ujian Tengah Semester Semester (UTS)
………………..
Acara Praktikum 9. Pengenalan Mikroskop, Sel hidup dan Sel Mati Tumbuhan
………………..
29
………………..
32
Acara Acara Prakti Praktikum kum 11. Benda Benda Ergas Ergastik tik 1. Kristal Kristal Ca-oks Ca-oksala alatt
………………..
35
Acara Acara Prakti Praktikum kum 12. Benda Benda Ergast Ergastik ik 2. Amilum Amilum,, Aleu Aleuron ron dan Tetes minyak
………………..
39
Acara Acara Prak Praktik tikum um 13 MacamMacam-mac macam am Jaring Jaringan an (Epid (Epiderm ermis, is, Sklerenkim, Kolenkim, Parenkim)
………………..
41
………………..
50
Acara Pr Praktiku ikum 10. 10. Dinding Sel, Plasmodesmata Plasmolisa
dan
Acara Praktikum 14. Macam-macam Stomata, Papila dan Trikoma Acara Acara Praktiku Praktikum m 15. 15. Perkecamb Perkecambahan ahan Acara Praktikum 16. Ujian Akhir Semester (UAS)
.......................... ………………..
55
1
DAFTAR ISI halaman Tata Tertib Praktikum
..........................
2
Pendahuluan
..........................
3
Acara Praktikum 1. Bryophyta dan Pterydophyta
..........................
11
Acara Praktikum 2. Gymnospermae dan Angiospermae
..........................
14
Acara Pr Praktikum 3. 3. Mo Monocotyledonae dan Dicotyledonae
..........................
15
Acara Acara Praktikum Praktikum 4. Daun
..........................
16
Acara Praktikum 5. Bunga
………………..
20
Acara Praktikum 6. Metamorfosis Akar, Batang dan Daun
………………..
22
Acara Praktikum 7. Buah dan Biji
………………..
25
Acara Praktikum Praktikum 8. Ujian Tengah Semester Semester (UTS)
………………..
Acara Praktikum 9. Pengenalan Mikroskop, Sel hidup dan Sel Mati Tumbuhan
………………..
29
………………..
32
Acara Acara Prakti Praktikum kum 11. Benda Benda Ergas Ergastik tik 1. Kristal Kristal Ca-oks Ca-oksala alatt
………………..
35
Acara Acara Prakti Praktikum kum 12. Benda Benda Ergast Ergastik ik 2. Amilum Amilum,, Aleu Aleuron ron dan Tetes minyak
………………..
39
Acara Acara Prak Praktik tikum um 13 MacamMacam-mac macam am Jaring Jaringan an (Epid (Epiderm ermis, is, Sklerenkim, Kolenkim, Parenkim)
………………..
41
………………..
50
Acara Pr Praktiku ikum 10. 10. Dinding Sel, Plasmodesmata Plasmolisa
dan
Acara Praktikum 14. Macam-macam Stomata, Papila dan Trikoma Acara Acara Praktiku Praktikum m 15. 15. Perkecamb Perkecambahan ahan Acara Praktikum 16. Ujian Akhir Semester (UAS)
.......................... ………………..
55
2
TATA TERTIB PRAKTIKU PRAKTIKUM M BOTANI BOTANI FARMASI
I. Tata Tata Ter Terti tib b Prak Prakti tiku kum m 1. Praktikan Praktikan harus harus sudah sudah memaha memahami mi dan mempelajar mempelajarii acara acara praktikum praktikum 2. Praktikan Praktikan harus harus sudah sudah datang datang paling paling lambat lambat 10 menit menit sebelum sebelum praktiku praktikum m dimulai. dimulai. 3. Selama Selama praktikum praktikum,, praktik praktikan an
harus harus mengguna menggunakan kan jas praktikum, praktikum, membawa membawa buku
petunjuk praktikum dan buku laporan praktikum. 4. Patuh terhadap terhadap petunjuk-p petunjuk-petunj etunjuk uk dosen dosen dan dan asisten. asisten. 5. Sebelum Sebelum menjalan menjalankan kan praktiku praktikum, m, memeriksa memeriksa semua semua alat-ala alat-alatt yang telah telah diterima diterima dan dan segera melapor jika ada kerusakan pada alat tersebut. 6. Selama Selama menjalank menjalankan an praktikum, praktikum, prakt praktikan ikan bertang bertanggung gung jawab jawab terhada terhadap p alat yang yang digunakan, jika merusakan alat maka harus mengganti dengan alat yang serupa 7. Setelah Setelah selesa selesaii praktikum, praktikum, praktika praktikan n harus harus membersihk membersihkan an alat alat yang diguna digunakan, kan, kemudian menyimpan kembali ke dalam almari dengan sepengetahuan sepengetahuan asisten. 8. Buku lapora laporan n praktikum praktikum harus harus diperiksak diperiksakan an kepada kepada dsoen/as dsoen/asisten isten untuk untuk ditanda ditanda tangani tangani sebagai pengesahan sementara. 9. Jika berhala berhalanga ngan n hadir, harus harus menyerahk menyerahkan an surat surat paling paling lambat lambat dua hari hari sesudah sesudah praktikum. 10. Praktikan yang yang berhalangan berhalangan hadir diwajibkan diwajibkan mengganti mengganti praktikum pada pada hari lain dengan kelompok yang lain 11. Hal-hal penting lain yang belum tercantum tercantum di sini akan akan disampaikan kemudian secara secara langsung.
II. II.
Prak Pr aktik tikan an Tidak Tidak Dipe Diperk rken enan anka kan n:
1.
Mero Meroko kok, k, maka makan n dan dan minum minum di dal dalam am ruan ruang g pra prakti ktiku kum m
2.
Mengo Mengotor torii meja prak praktik tikum, um, ruang ruang prak praktik tikum um atau atau seng sengaja aja berm bermain ain-ma -main in terhad terhadap ap alatalatalat laboratorium.
3.
Berse Bersenda ndau u gurau gurau seh sehing ingga ga mengg menggang anggu gu kete ketenan nangan gan dan ketert ketertiba iban, n, baik baik dalam dalam kelompok sendiri maupun kelompok lain.
3
PENDAHULUAN Praktikum Botani Botani Farmasi adalah praktikum yang mempelajari mempelajari morfologi, anatomi dan dan fisiologi Tumbuhan. Tumbuhan adalah makhluk makhluk hidup yang memiliki ciri : a) Eukariota b) Memi Memili liki ki din dindi ding ng sel sel c) Memiliki Memiliki klorofil klorofil sehing sehingga ga mampu mampu melaku melakukan kan fotosint fotosintesa esa d) Kekuranga Kekurangan n daya daya gerak gerak atau atau berpind berpindah ah tempat tempat e) Tubuh Tubuh tersusun tersusun dari dari sel sel yang membentuk membentuk jaringa jaringan n dan organ organ f) Mempuny Mempunyai ai organ organ seks seks yang tersusun tersusun dari dari banyak banyak sel sel tambahan tambahan g) Menghasilkan Menghasilkan keturunan keturunan yg yg embrionya embrionya (untuk masa tertentu) terdapat di tumbuhan induknya Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk luar dan susunan tubuh tumbuhan. Morfologi biasanya didasarkan pada asal (evolusi/asal filogeni) dan dikaitkan dengan fungsi. Sedang Sedangkan kan Anatom Anatomii adalah adalah ilmu yang yang mempel mempelaja ajari ri stru struktu kturr penyu penyusun sun tubuh tubuh tumb tumbuha uhan. n. Anatomi biasanya dikaitkan dengan fungsi. Anatomi dibagi menjadi 3 bagian : a)
Sitologi Sitologi : mempela mempelajari jari bentuk, bentuk, susun susunan an dan dan sifat sifat fisik serta kimia dari sel tumbuh tumbuhan an
b)
Histologi Histologi : mempel mempelajari ajari seke sekelompo lompok k sel yang yang memben membentuk tuk jaringa jaringan n tumbuhan tumbuhan
c)
Organ Organolog ologii : mempela mempelajar jarii alat-al alat-alat at pada pada tumbu tumbuhan han
Fisiologi adalah adalah ilmu yang mempelajari tentang fungsi dari bagian-bagian tubuh tubuh tumbuhan dan bagaimana tubuh bekerja. Fungsi organ akan dikaitkan dengan struktur dari jaringan penyusunnya. Tubuh tumbuhan terbagi menjadi 2 macam : a) Talus adalah tubuh tubuh tumbuhan yang yang tidak dapat dapat dibedakan antara akar, batang dan dan daun. Tubuh yang demikian dimiliki oleh Thallophyta b) Kormus adalah adalah tubuh tumbuhan tumbuhan yang sudah dapat dapat dibedakan dibedakan antara akar, akar, batang dan daun. Tubuh yang demikian dimiliki oleh Pterydophyta dan Spermathophyta Morfologi biasanya lebih mempelajari bentuk kormus. Kormus merupakan tubuh tumbuhan yg memperlihatkan diferensiasi dalam 3 bagian pokok yaitu : akar (radix), batang (caulis) dan daun (folium). Bagian tsb disebut alat vegetatif /alat pertumbuhan/alat pertumbuhan/alat hara.
Alat
perkembangbiakan/alat
generatif
pada
tumbuhan
adalah
bunga
dan
4 buah.
Perkembangbiakan pada tumbuhan ada 2 macam yaitu : 1. Perkembangbiakan Perkembangbiakan sexual sexual = adalah perkembangbiakan perkembangbiakan yang melibatkan melibatkan gamet, gamet, yaitu makrogamet dan mikrogamet 2. Perkembangbiakan Perkembangbiakan asexual asexual = adalah perkembangbiakan perkembangbiakan yang tidak melibatkan gamet, gamet, misalnya cangkok, stek.
TAKSONOMI TANAMAN Taxonomi adalah ilmu pengetahuan yang mencakup identifikasi, tatanama dan klasifika klasifikasi si objek objek biologi. biologi. Klasifikas Klasifikasii adalah adalah penataan penataan organisme organisme ke dalam dalam suatu suatu kelompo kelompok k (takson) berdasarkan kemiripan. Identifikasi adalah penentuan suatu organisme termasuk anggota kelompok yang sudah dikenal atau merupakan spesies yang baru. Tatanama adalah tata cara pemberian pemberian nama ilmiah suatu organisme organisme berdasar aturan internasional. internasional. Urutan takson dalam dalam sistematika sistematika tumbuhan tumbuhan : Divi Divisi sio o = div divis isii Clas Classi siss = kel kelas as Ordo
= bangsa
Famili Familiaa = suku suku Genus = marga Spes Spesie iess = jenis jenis Pembagian taksonomi tumbuhan dimulai utk mengetahui mengetahui hubungan kekerabatan. Sistem klasifikasi terbagi menjadi : a. Klasifikas Klasifikasii klasik klasik yaitu yaitu klasifika klasifikasi si berdasa berdasarr struktur struktur morfologi morfologi baik morfologi morfologi vegetatif & generatif. Perkembangan dari sistem ini adalah embriologi, struktur anatomi dan kemotaksonomi b. Klasifikas Klasifikasii modern yaitu yaitu klasifika klasifikasi si berdasar berdasar taksonomi taksonomi molekule molekulerr melalui melalui analisa analisa data sekuens DNA dari gen kloroplas
5
Alam tumbuhan ditaksir meliputi 300.000 jenis tumbuhan yg klasifikasinya dibagi menjadi sejumlah divisi. Tumbuhan dibagi menjadi 5 divisi berdasar sistem filogeni yaitu : 1. Tumbuhan belah (Schizophyta) 2. Tumbuhan talus (Thallophyta) 3. Tumbuhan lumut (Bryophyta) 4. Tumbuhan paku (Pterydophyta) 5. Tumbuhan biji (Spermathophyta)
1. TUMBUHAN BELAH (SCHIZOPHYTA) Tumbuhan belah adalah tumbuhan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Berkembang biak dengan cara membelah 2.
Hanya terdiri 1 sel (uniseluler)
3.
Protoplast belum terdeferensiasi dg jelas sehingga inti belum nampak nyata
4.
Dianggap sebagai kelompok tumbuhan dg tingkat perkembangan filogeni yg paling rendah (dari segi evolusi merupakan kelompok tumbuhan yg paling tua dan paling primitif)
Schizophyta dibagi menjadi 2 kelas yaitu Bakteria (Schizomycetes) dan Ganggang biru/ganggang belah/ganggang lendir (Cyanophyceae).
2. TUMBUHAN TALUS (THALLOPHYTA) Tumbuhan dari divisio Thallophyta memiliki ciri : 1. Tubuh bentuk talus, 2. Multiseluler 3. Sel mempunyai inti dan plastida 4. Berkembang biak dg cara a) Sexual/generatif
:
peleburan
gamet2
dalam
organ
gametangium b) asexual /vegetatif : spora yg dibentuk dalam sporangium 5. Bersifat autotrof (dpt melakukan asimi-lasi), heterotrof atau simbiose Thallophyta dibagi menjadi 3 sub divisi yaitu : 1. Algae (ganggang) 2. Fungi (jamur) 3. Lichenes (lumut kerak)
berbentuk
6
2.1 Algae (Ganggang) Ganggang memiliki sifat : a. Uniseluler dan multiseluler b. Dapat bergerak bebas c. Habitat di air/tempat yg basah Ganggang dibagi dalam 7 kelas : 1. Flagellatae 2. Diatomeae (ganggang kersik) * 3. Chlorophyceae (ganggang hijau) * 4. Conjugate (ganggang gandar) 5. Charophyceae (ganggang karang) 6. Phaeophyceae (ganggang pirang) * 7. Rhodophyceae (ganggang merah) *
2.1.1. Diatomeae (ganggang kersik) Memiliki sifat : a) Unisel, berkoloni dengan bentuk bermacam-macam, b) Dinding sel terdiri dari pektin yang lunak (bagian luar terdiri dari kersik), inti dan kromatophora berwarna kuning coklat, kromatofora antara lain klorofil a, karotin, xantofil dan fikoxantin, c) Mempunyai pirenoid, hasil asimilasi yang ditimbun berupa tetes minyak dalam plasma, d) Autotrof, sebagai saprofit e) Habitat : air tawar atau air laut, melekat pada tumbuhan air f) Sebagai bahan untuk membuat saringan yang bebas kuman g) Perkembang biakan : o
o
Aseksual :
Membelah
Pembentukan auksospora
Seksual
Oogami (fertilisasi telur non motil yang besar oleh gamet jantan
(sperma) motil yang kecil)
7
2.1.2. Chlorophyceae (ganggang hijau) Ganggang hijau memiliki sifat : a. Mengandung klorofil a & b, pada kloroplas terdapat pirenoid (hasil asimilasi berupa tepung dan lemak) b. Tubuhnya terdiri atas sel yang kecil merupakan koloni berbentuk benang yang bercabang atau tidak. c. Hidup di air tawar, air laut, tanah yang basah d. Dapat bersimbiosa dalam Lichenes e. Perkembang biakan : •
Aseksual : membentuk zoospora (spora yang berbentuk buah pir dengan 2-4 bulu cambuk)
•
Seksual : anisogami (gamet yang ukuran dan strukturnya tidak sama dengan gamet lain yang bersatu dengannya)
gamet jantan selalu bergerak bebas (menyerupai zoospora)
gamet betina tidak bergerak (menyerupai oogonium)
2.1.3. Phaeophyceae (ganggang pirang) Ganggang pirang memiliki ciri : a. Multiseluler b. Mengandung kromatofora : klorofil a, karotin, xantofil, fikoxantin (utama) akan menutupi warna yg lain sehingga ganggang ini memiliki warna pirang c. Cadangan makanan berupa laminarin (golongan polisakarida, sifat mirip selulosa) d. Dinding sel terdiri dari 3 lapis (dari lapisan luar ke dalam) yaitu pektin, algin, selulose (algin adalah zat menyerupai gelatin terdiri garam Ca dan asam algin) e. Kebanyakan hidup di air laut, tergolong benthos, melekat pada batu/kayu, sering sebagai epifit pada ganggang lain f. Perkembangbiakan : 1. Aseksual dengan zoospora 2. Seksual dengan gamet berbentuk buah pir yang mempunyai bulu cambuk
2.1.4. Rhodophyceae (ganggang merah) Ganggang merah memiliki ciri : a.
Warna merah keungguan, mengandung klorofil a, karotenoid dan fikoeritrin (utama)
b.
Hasil asimilasi : tepung floride (sifat mirip glikogen), floridosida (senyawa gliserin dan galaktosa) dan tetes minyak
c.
8 Habitat di air laut sebagai bentos, melekat pada substrat dengan benang pelekat atau cakram pelekat
d.
Perkembangbiakan secara :
aseksual dengan pembentukan spora
seksual dengan oogami
2.2. Fungi Fungi (jamur) memiliki sifat : a. Tidak mempunyai kromatofora sehingga tidak berwarna b. Dinding sel terdiri dari kitin c. Bagian tubuh vegetatif terdiri dari hifa yang dapat mempunyai sekat atau tidak bersekat d. Jamur hidup secara heterotrof sebagai saprofit (dapat dibiakan pada substrat buatan) atau sebagai parasit e. Habitat : kebanyakan pd daratan, di air, di laut (sgt jarang) f. Cadangan makanan : glikogen, lemak, manit, ureum g. Perkembangbiakan
aseksual dengan spora dan konidium.
seksual dengan isogami (penggabungan 2 gamet yang identik dalam ukuran dan struktur), anisogami, oogami, gametangiogami (perkawinan 2 gametangium yang berlainan jenis) dan somatogami (perkawinan 2 sel talus yang tidak mengalami diferensiasi)
Fungi yang hidup di air maka spora akan mempunyai bulu cambuk sedangkan Fungi yang hidup di darat menghasilkan spora yang terbentuk dalam askus atau basidium. Beberapa jamur dapat mengatasi keadaan yang tidak menguntungkan dengan mengubah sel menjadi teletospora, klamidospora, gemma. Fungi terbagi menjadi 2 kelas : 1. Phycomycetes : hifanya tdk bersekat,
kebanyakan mempunyai anggota yang
merugikan, contoh yang bermanfaat adalah dari ordo Zygomycetales adalah : Mucor
dubuis (utk mengkhamirkan semua macam gula mjd etanol)
Mucor
javanicus (utk ragi tape)
Rhizopus
oryzae (utk membuat tempe dan oncom, pembentuk dekstrosa,
pembentuk tape dan brem) 2. Eumycetes : hifa bersekat, spora terletak dalam alat yang karakteristik utk masingmasing golongan, contoh yang bermanfaat :
Saccharomyces cerevisiae : untuk pembuatan bir, roti
Ganoderma : secara empiris digunakan obat penyakit kulit
Volvariella volvaceae (jamur merang)
Auricularia sp (jamur kuping)
9
3. TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA) Tumbuhan lumut adalah tumbuhan yang sudah lebih maju dibandingkan dengan Thallophyta dan memiliki sifat : a. Memiliki alat kelamin : anteridium (jantan) dan arkegonium (betina) yang terdiri dari banyak sel b. Habitat : darat, memiliki klorofil c. Talus dapat berbentuk lembaran atau tubuhnya sudah mendekati tumbuhan tinggi dengan batang tegak dan daun yg memiliki rusuk tengah d. Telah meperlihatkan pembagian kerja yaitu adanya jaringan asimilasi dan jaringan penyimpan makanan e. Telah memiliki liang udara untuk pertukaran udara f. Batangnya terdapat berkas pengangkut g. Akar berupa rizoid h. Berkembang biak dengan spora i. Memperlihatkan dua generasi (pergantian keturunan yang nyata) yaitu gametofit (lebih panjang) dan sporofit j. Pergantian keturunan :
Generasi sporofit disebut sporogonium Generasi gametofit
Sporofit dan gametofit belum terpisah (sporangium terdapat pada gametofit) Terbagi menjadi 2 kelas yaitu : 1. Hepaticeae (lumut hati) dengan ciri habitat di tempat basah, tubuhnya memiliki alat utk menyimpan air, bersifat epifit pada pohon, contoh : Marchantia polymorpha 2. Musci (lumut daun) dengan ciri habitat di tanah gundul yang secara periodik mengalami kekeringan, di rumput, diatas cadas, di pohon, di rawa, berumah 2 atau 1. Contoh Sphagnum
10
4. TUMBUHAN PAKU (PTERYDOPHYTA) Bersama dengan Schizophyta, Thallophyta dan Bryophyta, Pterydophyta termasuk tumbuhan Cryptogamae (tumbuhan spora). Tumbuhan paku merupakan tumbuhan peralihan antara tumbuhan talus ke kormus. Tumbuhan paku memiliki ciri : a. Berbentuk kormus, berkembang biak dengan spora b. Daur kehidupan menunjukan 2 generasi yang bergiliran yaitu generasi gametofit dan generasi sporofit (tumbuhan paku). Generasi gametofit bersifat haploid disebut protalium. Umurnya hanya beberapa minggu dan ukurannnya hanya beberapa cm saja (bentuknya menyerupai talus Hepaticeae). Generasi gametofit menghasilkan gamet. Umumnya protalium berbentuk jantung, berwarna hijau, melekat pada substrat dengan rizoid. Alat perkembangbiakan anteridium (jantan) dan arkegonium (betina) berada di sisi bawah protalium diantara rizoid. Pada tumbuhan paku jika tidak terjadi pembuahan maka protalium dapat bertahan lama tetapi jika terjadi pembuahan protalium akan binasa. Yang nampak pada tumbuhan paku adalah generasi sporofit. Generasi ini sudah dapat dbedakan antara akar, batang dan daun. Ciri khas sporofit Pterydophyta : a. Akar mempunyai kaliptra b. Dalam akar, batang dan daun sudah memiliki berkas pengangkut yang tersusun dari xilem dan floem, telah terdapat trakea dan trakeida c. Epidermis bagian tanaman yang berada diatas tanah sudah memiliki kutikula dan mulut kulit d.
Sporangium dan spora berada pada daun sporofil sedangkan daun yang berfungsi untuk asimilasi disebut trofofil
e. Mikrospora bersifat jantan dan nanti akan tumbuh mjd mikroprotalium yg memiliki anteridium f.
Makrospora (mega spora) akan tumbuh mjd protalium yg makroprotalium yg memiliki arkegonia
Dibagi menjadi 4 klas : 1. Psilophytinae 2. Lycopodiinae (paku kawat) 3. Equisetinae 4. Filicinae
11
PRAKTIKUM 1 BRYOPHYTA DAN PTERIDOPHYTA Tujuan 1. Mengenal ciri khas pada Divisio Bryophyta dan Pterydophyta 2. Mengenal pembagian klasifikasi pada Divisio Bryophyta dan Pterydophyta 3. Mengenal contoh tanaman pada Divisio Bryophyta dan Pterydophyta
Bahan - bahan 1. Marchantia polymorpha (Lumut hati) 2. Polytrichum commune (Lumut tanah) 3. Platycerum bifurcatum (Tanduk rusa) 4. Drymoglossum pilosellides (Sisik naga) 5. Adiantum cuneatum (Suplir) 6. Dryopteris rufecens (Paku-pakuan)
Petunjuk 1. Gambar tanaman-tanaman tersebut 2. Sebutkan bagian-bagian tanaman 3. Sebutkan tata nama tanaman
5. TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATHOPHYTA) Tumbuhan
Spermatophyta
merupakan
golongan
tumbuhan
dengan
tingkat
perkembangan filogeni tertinggi. Tumbuhan ini disebut tumbuhan berbiji karena cara perkembangan biakan menggunakan biji, dimana didalam biji terdapat embryo (perkembangan sexual). Tumbuhan ini memiliki tubuh kormus sejati. Dibedakan menjadi 2 sub divisi : I.
Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae)
II.
Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae)
12
Tabel 1. Perbedaan tumbuhan biji terbuka dan t ertutup Gymnospermae
Angiospermae
Habitat
Semak, perdu, pohon
Terna, semak, perdu, pohon
Akar
Akar tunggang
Akar serabut dan akar tunggang
Batang
Tegak lurus, bercabang2
Bercabang2 atau tidak
Daun
Jarang berdaun lebar, jarang majemuk, nervatio tidak banyak ragam
Kebanyakan berdaun lebar, tunggal/majemuk nervatio bermacam-macam
Bunga sesungguhnya belum ada, daun buah dengan bakal biji yang menempel padanya
Bunga sudah ada, daun buah membentuk putik dengan bakal biji didalamnya
Makrosporofil dan mikrosporofil terpisah
Makrosporofil dan mikrosporofil terpisah/terkumpul dalam 1 bunga
Penyerbukan
Serbuk sari jatuh langsung pada bakal biji. Jarak waktu antara penyerbukan smp pembuahan relatif panjang
Serbuk sari jatuh ke kepala putik. Jarak waktu antara penyerbukan smp pembuahan relatif pendek
Sel Kelamin jantan
Sel kelamin jantan berupa spermatozoid yang masih bergerak aktf
Sel kelamin jantan berupa inti sperma yang tidak bergerak aktf
Anatomi
Akar dan batang : berkambium, selalu mengadakan penebalan sekunder
Ada yg berkambium/tidak, ada yg mengadakan penebalan sekunder/ tidak
Berkas pengangkut : kolateral terbuka
Berkas pengangkut : kolateral terbuka/kolateral tertutup/ bikola teral
Bunga
Xilem terdiri dari trakeida saja Floem tanpa sel pengiring
Xilem terdiri dari trakea dan trakeida Floem dengan sel pengiring
13 Subdivisio Angiospermae terbagi menjadi 2 kelas yaitu Monocotyledonae dan Dicotyledonae. Ciri dari kelas Monocotyledonae adalah : 1. Lembaga hanya mempunyai 1 daun lembaga yang biasanya bertugas sebagai alat untuk menghisap zat makanan dari endosperm (tempat penimbunan makanan) ke lembaga, biasanya disebut : scutellum. Pd waktu berkecambah biji tidak berbelah 2. Calon daun lembaga letaknya terminal sedang titik tumbuhnya disamping dan pucuk lembaganya diselubungi oleh suatu sarung yang disebut coleoptilum 3. Akar lembaga tidak tumbuh terus tetapi segera mati dan kemudian disusul oleh akar
2
lain yang lebih kurang sama besarnya (sistem akar serabut). Ujung akar dilindungi oleh koleoriza 4. Selain akar-akar serabut, dalam tanah sering kali terdapat alat-alat vegetatif, tempat penimbunan makanan dan berguna sebagai alat berkembang biak dan untuk menghindarkan pengaruh buruk 5. Batang dari pangkal ke ujung hampir sama besar, tidak bercabang-cabang atau sedikit mengadakan percabangan, buku/ruas nampak jelas 6. Daun tunggal, seringkali mempunyai pangkal yang lebar (berupih), tidak bertangkai, duduk daun kebanyakan berseling atau roset, kadang mempunyai ligula, bangun daun bulat telur/garis/ pita, tepi rata, tulang daun sejajar atau melengkung 7. Bunganya umumnya berbilangan 3 (trimer) 8. Struktur anatomi batang dan akar tdk berkambium, tidak ada pertumbuhan sekunder, berkas pengangkut batang kolateral tertutup, berkas pengangkut akar radial Sedangkan ciri dari kelas Dicotyeledonae adalah : 1.
Mempunyai lembaga dengan 2 daun lembaga (berbiji 2), akar serta pucuk lembaga tidak mempunyai pelindung
2.
Akar lembaga akan tumbuh terus menjadi akar pokok (akar tunggang) yang 2
bercabang dan membentuk sistem akar tunggang 3.
Batang berbentuk kerucut panjang, biasanya bercabang-cabang denga ruas/buku yang tidak jelas
4.
Duduk daun biasanya tesebar atau berkarang, kadang2 berseling
5.
Daun tunggal atau majemuk, seringkali disertai daun penumpu, jarang mempunyai pelepah, nervatio penninervis atau palminervis
6.
Pada cabang ke samping seringkali terdapat 2 daun pertama yang letaknya tegak lurus pada bidang median di kanan kiri cabang tsb.
14 7.
Bunga bersifat : dimer tetramer atau pentamer
8.
Anatomi : batang & akar mempunyai kambium dan memperlihatkan penebalan sekunder
9.
Pada akar sifat radial berkas pengangkutnya hanya nyata pada akar yang belum mengadakan pertumbuhan menebal
10. Pada batang berkas pengangkutan tersusun bikolateral terbuka, kadang2 bikolateral
PRAKTIKUM 2 GYMNOSPERMAE DAN MONOCOTYLEDONAE
Tujuan 1. Mengenal ciri khas pada Divisio Spermatophyta 2. Mengenal ciri khas pada Subdivisio Gymnospermae 3. Mengenal ciri khas pada Kelas Monocotyledonae
Bahan-bahan 1. Gnetum gnemon (Melinjo) 2 . Cycas rumphii (Cycas) 3. Ananas comusus (Nanas) 4. Allium cepa (Bawang merah) 5. Cyperus rotundus (Rumput teki) 6. Andropogon nardus (Sereh) 7. Zea mays (Jagung) 8. Imperata cylindrical (Alang-alang) 9. Cucurma xanthorriza (Temulawak) 10. Zingiber officinale (Jahe) 11. Areca catechu (Pinang) 12. Colocasia esculenta (Talas) 13. Pandanus amaryllfolius (Pandan) 14. Limnocharis flava (Genjer)
Petunjuk 1. Gambar tanaman-tanaman tersebut 2. Sebutkan bagian-bagian tanaman 3. Sebutkan tata nama tanaman
15
PRAKTIKUM 3 DICOTYLEDONAE
Tujuan 1. Mengenal ciri khas pada Divisio Spermatophyta 2. Mengenal ciri khas pada Kelas Dicotyledonae
Bahan-Bahan 1.
Piper betle (Sirih)
2.
Euphorbia tirucalli (Patah tulang)
3.
Euphorbia hirta (Patikan kebo)
4. Rosa sp (Mawar) 5.
Citrus aurantifolium (Jeruk)
6.
Catharanthus roseus (Tapak dara)
7.
Morinda citrifolia (Mengkudu)
8.
Pluchea indica (Beluntas)
9.
Sonchus arvensis (Tempuyung)
10.
Eclipta prostata (Orang aring)
11.
Nothopanax scutellarium (Mangkokan)
12.
Centela asiatica (Pegagan)
13.
Evodia sauveolens (Zodia)
14. Andrographis paniculata (Sambiloto) 15.
Tinospora crispa (Brotowali)
16.
Phaleria macrocarpa (Mahkota dewa)
Petunjuk 1. Gambar tanaman tersebut 2. Sebutkan bagian-bagian tanaman 3. Sebutkan tata nama tanaman
16
PRAKTIKUM 4 DAUN Tujuan 1. Melihat dan mengetahui sifat-sifat daun yang meliputi bentuk, tepi, ujung, pangkal dan pertulangan daun. 2. Membedakan daun tunggal dan daun majemuk 3. Mengenal macam-macam jaringan penyusun daun
Bahan-bahan 1. Manihot utillisima (Singkong) 2. Carica papaya (Pepaya) 3. Phyllanthus niruri (Meniran) 4. Gynura procumbens (Daun Dewa) 5. Citrus aurantifolium (Jeruk) 6. Nerium oleander (Nerium) 7. Pandanus ammaryllfolius (Pandan) 8. Phyllanthus acidus (Ceremai)
Petunjuk : 1. Gambar tanaman tersebut 2. Sebutkan bagian-bagian tanaman 3. Sebutkan tata nama tanaman 4. Amati preparat awetan daun dibawah mikroskop Daun terdapat pada nodus batang (tempat duduknya daun pada batang). Bentuk daun umumnya berupa helaian (tipis melebar), warna hijau, menghadap ke atas, umurnya terbatas. Fungsi daun : a) Resorpsi (pengambilan zat makanan) terutama gas CO2 b) Asimilasi (pengolahan zat makanan) c) Transpirasi (penguapan air) d) Respirasi (pernafasan) Daun merupakan bagian tubuh tumbuhan (organ) yang terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain dari tumbuhan. Bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang.
Tempat diatas daun yang
merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla).
17 Bentuk dan ukuran helaian daun bermacam-macam sesuai dengan jenis tumbuhan Sifat-sifat daun yang perlu diketahui :
Bangunan Daun (circumscriptio)
Ujung Daun (apex)
Pangkal daun (basis)
Pertulangan Daun (nervatio)
Tepi Daun (margo)
Daging Daun (Intervenium)
Permukaan Daun, Warna Daun, Aroma dll
Berdasarkan bentuknya daun dibagi menjadi 5 yaitu : 1. Bulat contoh daun teratai besar 2. Perisai contoh daun Jarak 3. Jorong contoh daun Nangka 4. Memanjang contoh daun Sirsak 5. Lanset contoh daun Kamboja
Gambar 1. Macam-macam bentuk daun Sedangkan tepi daun (Margo Foli) merupakan torehan yang terbentuk antara angulus dan sinus sehingga menghasilkan berbagai jenis tepi (Margo) daun seperti terdapat pada gambar 2.
Gambar 2. Macam-macam tepi daun (Margo Foli)
18
Pada penampang melintang, susunan anatomi daun dapat bersifat : a. Simetris = jaringan tiang terdapat di bgn dorsal maupun ventral daun, disebut isobilateral/isolateral b. Asimetris = jaringan tiang terdapat di bgn ventral saja disebut dorsiventral/bifasial c. Sentris = mesofil tersusun radial simetris ke segala arah, contoh pada daun bentuk jarum Struktur anatomi daun terdiri dari jaringan epidermis, jaringan mesofil dan jaringan pengangkut. Jaringan epidermis umumnya hanya terdiri dari 1 lapis sel, ada beberapa daun yang terdiri dari beberapa lapis epidermis (multiple epidermis) contoh pada daun Ficus, Nerium dan Piper. Multiple epidermis berfungsi mencegah mesofil mengalami kekeringan. Jika epidermis terdiri dari beberapa lapis maka akan terdapat ruang sub-stomata yg memisahkan sel penutup dengan jaringan fotosintetik dibawahnya. Epidermis tidak mengandung plastida (kecuali pada sel penutup). Dinding sel epidermis dapat mengandung lignin, tapi umumnya mengandung kutin. Pada epidermis terdapat lapisan kutikula, ketebalan kutikula pada daun dapat berbeda-beda. Pada daun terdapat stomata, stomata dapat berada di kedua permukaan daun (disebut daun amfistomatik) atau hanya pada salah satu permukaan, dapat berada di permukaan bawah/abaksial (hipostomatik) saja atau hanya permukaan atas/adaksial (epistomatik) saja contoh pada daun terapung. Selain stomata dapat pula ditemukan derivat epidermis yang lain contoh trikomata, sel kipas Jaringan
mesofil
umumnya
terdiri
dari
sel-sel
parenkim.
Pada
tumbuhan
Monocotyledonae, jaringan mesofil terdiri dari sel parenkim dengan bentuk dan ukuran yang seragam. Pada daun Pinus pada bagian mesofil terdapat klorenkim (parenkim yang berlipat dan mengandung
banyak klorofil) . Pada kebanyakan Dicotyledonae, jaringan mesofil
terdiferensiasi menjadi : a.
jaringan tiang (palisade), memiliki ciri :
1. Selnya berbentuk silindris , memanjang, tegak lurus terhadap permukaan daun 2. Banyak mengandung kloroplas 3. Pada daun dorsiventral jaringan tiang berada di sisi atas (umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup di tanah dengan kadar air tinggi) 4. Pada daun isobilateral jaringan tiang berada pada sisi atas dan bawah daun (umumnya terdapat pada tanaman xerofit) 5. Mengandung kloroplas sehingga menjadi tempat terjadinya fotosintesa
19 b.
jaringan bunga karang (spons), memiliki ciri :
1. Tersusun oleh sel yang tidak teratur, bercabang-cabang 2. Sel-selnya dipisahkan oleh ruang antar sel yang besar 3. Meliputi 2/3 dr tebal daun Daun dewasa umumnya mempunyai tulang daun yang merupakan suatu sistem berkas pengangkut yang kompleks. Tulang daun pada Monocotyl umumnya mempunyai sistem pertulangan daun yang sejajar sedangkan daun dicotyl mempunyai sifat pertulangan daun menyirip dan menjari. Fungsi tulang daun untuk penguat dan jalan transport air dan zat hara serta translokasi hasil fotosintesa. Tipe berkas pengangkut dapat bervariasi sesuai dengan tipe berkas pengangkut pada batang . Jaringan pengangkut ini terdiri dari xilem, floem dan dikelilingi sarung sklerenkim. Terdapat sklerenkim/kolenkim sebagai jaringan mekanik utk memperkuat posisi tulang daun. Pada beberapa daun berkas pengangkut dapat dikelilingi oleh selapis sel (parenkim) yang disebut sarung berkas pengangkut. Sarung berkas pengangkut dapat terdiri dari 1 lapis (panikoid) atau 2 lapis/lebih (festukoid). Adanya jaringan tambahan yang umumnya terletak/ terselip di bagian mesofil daun, yaitu kelenjar minyak, saluran getah dan sel kristal (sel yang mengandung kristal ca-oksalat (idioblast), dll).
20
PRAKTIKUM 5 BUNGA Bunga merupakan organ generatif pada tumbuhan. Pada umumnya bunga terletak di ketiak daun (flos axillaris) contoh kembang sepatu, kembang telang, tetapi ada kalanya bunga terletak di ujung batang (flos terminali) contoh : bunga merak. Jika dalam 1 tangkai hanya terdapat 1 bunga disebut bunga tunggal, tetapi jika bunga terkumpul dalam 1 rangkaian maka disebut bunga majemuk (inflorescentia /anthotaxis). Bagian lengkap dari bunga adalah : perhiasan bunga yang terdiri dari mahkota dan kelopak bunga, alat kelamin bunga (stamen dan pistilum), dasar bunga dan tangkai bunga.
Gambar 3. Bagian-bagian Bunga Struktur anatomi perhiasan bunga serupa dengan daun, tetapi lebih sederhana. Umumnya tersusun oleh epidermis pada kedua permukaannya, parenkim pada bagian mesofil dan berkas pengangkut. Pada jaringan dasar atau dalam berkas pengangkut, sel-selnya dapat mengandung kristal, idioblas atau sel getah. Sepala umumnya berwarna hijau dan letak kloroplas tergantung pada posisi sepala pada bunga. Bagian mesofil jarang mengalami diferensiasi menjadi jaringan tiang dan bunga karang. Bagian ini terdiri dari sel-sel yang isodiametris dan tersusun renggang. Epidermis dilapisi kutin yang tipis, sering terdapat trikoma dan stomata. Bentuk dan ukuran petala lebih bervariasi dibanding sepala, biasanya tidak berwarna hijau karena adanya pigmen dalam vakuolanya Mesofil sepala disusun oleh sel parenkim yang tersusun rapat atau renggang, biasanya tebalnya hanya beberapa lapis (kecuali pada korola berdaging). Berkas pengangkut terdiri dari 1 atau lebih berkas pengangkut besar dan sistem berkas pengangkut kecil-kecil. Permukaan epidermis petala bergelombang membentuk tonjolan panjang atau pendek. Kutikula yang melapisi korola umumnya halus dan bergaris-garis. Pada spesies tertentu petala mengandung
21
minyak untuk menghasilkan bau yang khas, minyak ini dihasilkan oleh oleh epidermis petala atau osmofor Susunan anatomi stamen Susunan anatomi terdiri dari : a. Epidermis : berkutin, kadang-kadang terdapat trikoma, stoma & hidatoda b. Jaringan dasar : tersusun dari sel parenkim yang mengalami spesialisasi untuk menghasilkan sel-sel kelamin. Jaringan dasar penyusun tangkai sari adalah parenkim tanpa ruang antar sel, kadang vakuolanya mengandung pigmen c. Berkas pengangkut, tipe berkas pengankut Dicotyledonae adalah amfikribal dan Monocotyledonae adalah kolateral Jaringan penyusun antera adalah epidermis, endotesium dan parenkim. Tapetum adalah jaringan yang membatasi lokulus, fungsinya mensuplay zat hara untuk sel induk tepung sari dan tepung sari muda. Parenkim antara endotesium dan tapetum sering rusak dan hancur sehingga pada saat tepung sari dewasa lokulus hanya dibatasi oleh epidermis dan endotesium.
Tujuan 1. Mengetahui bagian-bagian bunga meliputi bagian steril dan fertil 2. Membedakan bunga tunggal dan majemuk 3. Melihat preparat awetan bagian bunga dengan mikroskop
Bahan-bahan 1. Allamanda cathartica (Bunga Alamanda) 2. Clitoria ternatea (Bunga Telang) 3. Helianthus annus (Bunga Matahari) 4. Rosa sp (Bunga Mawar) 5. Hibiscus rosasinesis (Bunga Kembang Sepatu) 6. Ixora sp (Bunga Soka) 7. Bauhinia purpurea ( Bunga Kupu-kupu)
Petunjuk 1. Gambar bunga beserta bagian-bagiannya 2. Buatlah Klasifikasi dari setiap jenis tumbuhan 3. Amati preparat awetan daun dibawah mikroskop
`
22
PRAKTIKUM 6 METAMORFOSIS AKAR, BATANG DAN DAUN Pada Tumbuhan selain bagian akar, batang dan daun sering kita jumpai bagian-bagian lain yang merupakan metamorfosis dari bagia-bagian tersebut. Alat-alat tersebut yaitu : 1. Kuncup (Gemma) 2. Rimpang (Rhizoma), Tuber (Umbi) dan Bulbus (Umbi lapis) 3. Alat pembelit atau Sulur (Cirrhus) 4. Piala (Ascidium) 5. Alat-alat tambahan (Organa accesoria)
Rimpang (Rhizoma) sesungguhnya adalah batang beserta daunnya yang terdapat didalam tanah, bercabang-cabang dan tumbuh mendatar. Dari ujungnya dapat tumbuh tunas yang muncul diatas tanah dan merupakan suatu tumbuhan baru. Rimpang selain merupakan alat perkembangbiakan juga merupakan tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan. Contoh : Kunyit (Cucurma domestica ), Temu lawak (Cucurma xanthoriza ). Rimpang merupakan metamorfosis dari batang dapat dilihat dari tanda-tanda berikut ini : 1. Beruas-ruas atau berbuku-buku (akar tidak bersifat demikian). 2. Berdaun, tetapi daunnya telah menjelma menjadi sisik. 3. Mempunyai kuncup-kuncup 4. Tumbuhnya tidak kepusat bumi atau air, kadang-kadang tumbuh keatas dan muncul diatas tanah.
Umbi (tuber) merupakan badan yang membengkak, dengan bangun bulat seperti kerucut atau tak beraturan dan merupakan tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan seperti rimpang. Umbi merupakan metamorfosis batang atau akar. Umbi dibedakan dalam : 1. Umbi Batang (Tuber Caulogenum) jika umbi merupakan metamorfosis batang. 2. Umbi Akar (Tuber Rhizogenum), jika umbi merupakan metamorfosis akar. Umbi batang umumnya tidak mempunyai sisa-sisa daun atau metamorfosisnya, oleh karena itu seringkali permukaannya tampak licin, buku-buku batang dan ruas-ruasnya tidak jelas. Karena tidak ada sisa daun seringkali dinamakan Umbi Telanjang (Tuber Nodus). Contoh : Kentang ( Solanum tuberosum L.) dan Ketela rambat ( Ipomoea batatas Poir.) Umbi batang adalah penjelmaan batang masih terlihat dari terdapatnya kuncup-kuncup (mata) pada umbi yang dapat bertunas dan menghasilkan tumbuhan baru.
23
Umbi akar adalah umbi hasil metamorfosis akar. Karena akar tidak pernah mempunyai daun, umbi yang berasal dari akar selalu merupakan umbi telanjang (tuber nodus). Melihat akar yang mana yang mengalami metamorfosis menjadi umbi. Umbi akar dapat merupakan hasil metamorfosis dari : 1. Akar tunggang, misalnya Umbi akar pada Lobak ( Raphanus sativus L.) dan Bangkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb.) 2. Akar serabut misalnya Umbi akar pada Ubi kayu ( Manihot utilissima Pohl.)
Umbi lapis merupakan metamorfosis batang beserta daunnya. Umbi lapis memperlihatkan susunan yang berlapis-lapis yang terdiri atas daun-daun yang telah menjadi tebal, lunak dan berdaging. Bagian umbi yang menyimpan zat-zat cadangan makanan. Batangnya merupakan bagian kecil pada bagian bawah umbi lapis. Bagian-bagian dari umbi lapis dapat dilihat pada gambar adalah : a. Cakram (discus) b. Sisik c. Kuncup d.Akar serabut
. Gambar 4. Bagian-bagian umbi lapis Bawang Merah ( Allium cepa)
24
Tujuan 1. Mengetahui bagian-bagian dari rimpang, umbi batang, umbi akar dan umbi lapis 2. Mengetahui perbedaan antara rimpang, umbi batang, umbi akar dan umbi lapis
Bahan-bahan 1. Allium cepa (Bawang merah) 2. Ipomoea batatas (Ubi Jalar) 3. Manihot utilissima (Singkong) 4. Beta vulgaris (Bit) 5. Solanum tuberosum (Kentang) 6. Daucus carota (Wortel) 7. Pachyrrhizus erosus (Bangkuwang)
Petunjuk 1. Amati bagian-bagian dari rimpang, umbi akar, umbi batang dan umbi lapis. 2. Gambar dan berikan keterangan masing-masing bagian.
25
PRAKTIKUM 7 BUAH DAN BIJI
Buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu : buah semu atau buah tertutup, yaitu buah terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain bunga, yang malahan menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, lebih menarik perhatian, dan seringkali merupakan bagian buah yang bermanfaat, dapat dimakan), sedang buah yang sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi. Buah sungguh atau buah telanjang, yang melulu terjadi dari bakal buah, dan jika ada bagian bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti. Penggolongan buah semu dapat dibedakan atas : 1.
Buah semu tunggal , yaitu buah terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah. Pada buah ini selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah, misalnya tangkai bunga, pada buah jambu monyet dan kelopak bunga pada buah ciplukan.
2.
Buah semu ganda , jika pada satu bunga terdapat lebih dari satu bakal buah yang bebas satu sama lain, dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi buah, tetapi di samping itu ada bagian lain pada bunga itu yang ikut tumbuh, dan merupakan bagian buah yang mencolok (dan seringkali yang berguna), misalnya pada buah arbe ( Fragraria vesca L.)
3.
Buah semu majemuk , ialah buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja, misalnya buah nangka ( Artocarpus integra Merr.), dan keluwih ( Artocarpus communis Forst.), yang terjadi dari ibu tangkai
bunga yang tebal dan berdaging, beserta daun-daun tenda bunga yang pada ujungnya berlekatan satu sama lain, hingga merupakan kulit buah semu ini. Buah sejati pertama-tama dibedakan terlebih dahulu dalam 3 golongan, yaitu : 1. Buah sejati tunggal , ialah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun dari satu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak ruangan, misalnya : 1. buah mangga ( Mangifera indica L.), mempunyai satu ruang dengan satu biji, 2. buah pepaya ( Carica papaya L.), terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang dan banyak biji, 3. buah durian ( Durio zibethinus Murr.), yang terdiri atas beberapa daun buah, mempunyai beberapa ruang, dalam tiap ruangnya terdapat beberapa biji.
26 2. Buah sejati ganda , terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama lain, dan masing-masing bakal buah menjadi satu buah, misalnya pada cempaka ( Michelia champaka Bail.). 3. Buah sejati majemuk , yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk, yang masing-masing bunganya mendukung satu bakal buah, tetapi setelah menjadi buah tetap berkumpul, sehingga seluruhnya tampak seperti buah saja, misalnya pada pandan (Pandanus tectorius Sol.).
Buah Sejati Tunggal Buah sejati tunggal dapat dibedakan lagi dalam dua golongan, yaitu : 1. Buah sejati tunggal yang kering (siccus) , yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit yang kering, misalnya buah kacang tanah ( Arachis hypogoea L.), padi (Oryza sativa L.), dll. 2. Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus) , ialah jika dinding buahnya menjadi tebal berdaging. Dinding buah seringkali dengan jelas dapat dibedakan dalam tiga lapisan yaitu : 1. kulit luar (exocarpium atau epicarpium), lapisan tipis, tetapi kuat atau kaku seperti kulit dengan permukaan yang licin. 2. kulit tengah (mesocarpium) biasanya tebal berdaging atau berserabut, dan jika lapisan ini dapat dimakan, maka lapisan inilah yang dinamakan daging buah (sarcocarpium), misalnya pada mangga ( Mangifera indica). 3. kulit dalam (endocarpium), yang berbatasan dengan ruang yang mengandung bijinya, cukup tebal dan keras misalnya pada kenari ( Canarium commune L.), kelapa (Cococ nucifera L.).
BIJI Pada awalnya biji duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau tembuni ( placenta). Tangkai pendukung biji itu disebut tali pusat (funiculus). Bagian biji tempat pelekatan tali pusat dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji sudah masak biasanya tali pusarnya putus, sehingga biji terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusat umumnya nampak jelas pada biji. Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh, berubah sifatnya menjadi salut atau selaput biji (arillus). Bagian ini ada yang merupakan selubung biji yang sempurna, ada yang hanya menyelubung sebagai biji saja. Salut biji ada yang :
Berdaging atau berair, dan seringkali dapat dimakan, misalnya pada biji durian ( Durio zibethinus Murr), biji rambutan (Nephelium lappaceum L.). dll.
27 Menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji, misalnya pada biji pala ( Myristica fragrans Houtt). Salut biji pala dinamakan marcis, yang seperti bijinya sendiri
digunakan pula sebagai bumbu masak dan berbagai macam keperluan lainnya, antara lain sebagai bahan obat. Bagian-bagian biji dapat dibedakan sebagai berikut : 1. Kulit Biji (spermodermis) 2. Kulit pusar ( funiculus) 3. Inti biji atai isi biji (nucleus seminis) Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda dengan bakal biji, tetapi dipergunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama asalnya, misalnya : Integumentum pada bakal biji, kalau sudah menjadi biji merupakan kulit biji (spermodermis).
KULIT BIJI (SPERMODERMIS) Kulit biji berasal dari selaput bakal biji ( integumentum). Oleh sebab itu biasanya kulit biji (dari tumbuhan biji tertutup ( Angiospermae) terdiri atas dua lapisan, yaitu : 1. Lapisan Kulit Luar (testa), ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit, ada yang keras seperti kayu atau batu. Bagian ini merupakan pelindung utama bagian biji yang di dalam. Lapisan luar ini dapat memperlihatkan warna dan gambaran yang berbedabeda: merah, biru, perang, kehijau-hijauan, ada yang licin rata, mempunyai permukaan keriput. 2. Lapisan Kulit Dalam (tegmen) tipis seperti selaput, dinamakan juga kulit ari. Pada pembentukan kulit biji dapat pula ikut serta bagian bakal biji yang lebih dalam daripada integumentumnya, misalnya lain bagian jaringan nuselus yang terluar. Biji yang kulitnya terdiri atas dua lapisan itu umumnya adalah biji tumbuhan biji tertutup ( Angiospermae). Pada tumbuhan biji telanjang ( Gymnospermae), biji malahan mempunyai tiga lapisan seperti pada biji melinjo ( Gnetum gnemon), padahal bakal biji tumbuhan biji telanjang umumnya hanya mempunyai satu integementum saja. Ketiga lapisan kulit biji seperti pada melinjo itu masing-masing dinamakan :
Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning, dan akhirnya merah.
Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu, menyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu.
Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput, serigkali melekat erat pada inti biji.
28
Tujuan 1.
Mengetahui bagian-bagian pada buah dan biji
2.
Membedakan jenis-jenis buah berdasarkan golongannya.
Bahan-bahan 1. Pyrus malus (Apel) 2. Citrus sinensis (Jeruk) 3. Cucumis sativus (Mentimun) 4. Areca catechu (Pinang) 5. Carica papaya (Pepaya) 6. Gnetum gnemon (Melinjo) 7. Annona Squamosa (Srikaya) 8. Punica granatum (Delima) 9. Phaseolus vulgaris (Kacang Merah) 10. Phaseolus radiatus (Kacang Hijau) Petunjuk 1.
Amati dan gambar bagian-bagian buah atau biji
2.
Lengkapi klasifikasi dan keterangan gambarnya
29
PRAKTIKUM 9 SEL DAN ISI SEL
Tujuan : 1. Melihat dan mengenal bermacam-macam bentuk sel. 2. Melihat dan mengenal bermacam-macam organ sel, vacuola dan bahan orgastik dalam cairan sel. Misalnya chromopplast, butir-butir aleuron dan anthecyan.
Bahan-bahan : 1. Daucus carota 2. Allamanda cathartica 3. Cocos nucifera 4. Ricinus communis 5. Rhoe discolor Sifat-sifat anatomis Didalam cytoplasma bagian protoplast yang telah berdeferensiasi menjadi organorgan sel adalah hyaloplasma, plastida dan mitochondria atau chondriosoma. Didalam cytoplasmanya seperti vakuola, Kristal-kristal dan Benda-benda padat bukan kristal misalnya butir-butir pati (amylum) atau protein. Plastida didalam cytoplasma mempunyai bentuk, fungsi dan .warna tertentu. Terdiri dari chloroplast, chromoplast dan leucoplast. Chloroplast dan, chromoplast adalah plastida yang berwarna, menpunyai pigmen-pigmen a.l. chlorophyll (hijau), carotene (oranye atau merah) dan Xanthophyll (kuning). Vakuola, adalah rongga-rongga yang berbentuk didalam lumen sel krtiba sel bertambah besar dan menjadi tua. Berisi cairan sel (cell sap) yang mengandung bahanbahan yang terlarut didalamnya seperti : gas, garam-garam anorganik, asam-asam organik, gula, protein, lemak atau minyak, dll. Juga sering mengandung pigmen anthocyanin yang akan menberikan warna tertentu (merah muda, crinson red) pada bagian tumbuhan seperti akar, daun atau bunga. Pigmen ini akan berubah warnanya jika lingkungannya berubah. Bila derajat kesamaan (pH) lebih besar dari 7 akan berwarna biru kemudian hijau, sedan .g jika pH lebih kecil dari 7 akan berwarna merah. Pada akar Pena (fusiformis) wortel (Dacus carota) sel-sel paronchymanya berdinding tipis. Didalam sel kelihatan chromoplast berwarna oranye (jingga) sebab mcngandung butir-butir carotene. Pada bunga Alamanda cathartica, sel-sel epidermis daun mahkota (corolla) mempunyai dinding yang berlekuk-lekuk. Didalan selnya terdapat chromoplast yang berwarna kuning sebab mengandung butirbutir xanthophyll, yang terbesar diseluruh lumen sel.
30 Pada.endopern buah kelapa (Cocos nucifera) dapat di jumpai bahan cadangan, yaitu didalrm sel-sel parenchyn. Didalam vakuolanya dapat dijurnpai lemak dalan bentuk butir-butir minyak. Sedangkan proteinnya terdapat dalam bentuk kristalloid protein. Aleuron adalah bahan makanan cadangan protein, yang terdapat di dalam cai ran sel. Yang karena kadar airnya berkurang telah mengkristal. Didalarn biji jarak ( Ricinus communis) bentuknya besar segi enam berwarna putih dan disebut kristalloid. Sedang kristalkristal yang kecil di.sebut globoid, mengandung garam Ca dan Mg dari asam mesoisoinosith hexafosfor. Didalam biji jarak butir-butir aleuron terletek tersebar, sedang didalam biji jagung ( Zea mays) atau umbi kenteng (Solanum tuberosum) butir eleironnya terdapat didalam lapisan endosperm terluar, disebut sebagai lapisan aleuron.
Pada epidermis daun Rhoe discolor , sel-sel mengandung banyak sekali zat anthocyanin, sehingga seluruh lumen sel berwarna merah muda. Dengan memberikan padanya lingkungan asam atau basa zat anthocyan akan berubah warna.
Preparat. 1. Buatlah preparat dari irisan yang tipis dari urbi wortel. Pakailah medium air. Periksalah dibawah mikroskop, akan terlihat butir carotene yang berwarna jingga dari bermacam bentuk. Gambarlah : beberapa sel perenchyme yang mengandung chromoplast. Perhatikanlah hentuk-bentuk carotene. 2. Buatlah preparat dari sel-sel epidermis dari lapisan bagian bawah daun mahkota (corolla) bunga Allamanda.cathartica. Pakailah medium air. Periksalah dibawah mikroskop. Didalam lumen sel tampak butir xamthophyll berwarna kuning.
31
3. Buatlah preparat dari irisan endosperm kelapa (Cocos nucifera). Pakailah medium air + Jodium. Periksalah dibawah mikroskop. Didalarn sel parenchym akan terlihat banyak sekali tetesan minyak. Gambarlah : beberapa buah sel parenhym yang mengandung gelembung-gelembung minyak. Berilah keterangan seperlunya. 4. Buatlah preparat dari irisan tipis endosperm biji jarak (Ricinus communis). Pakailah medium terpentin. Periksalah dengan mikroskop. Akan tampak butir aleuron berbentuk globoid (phytin yang mengandung Mg dan P), kirstalloid protein tidak jelas karena perbedaen index biasa. Gantilah medium terpentin dengan alkohol 96. Kemudian alkohol tersebut diganti lagi dengan air. Perhatikan kembali dengan mikroskop. Sekarang akan tampak kristalloid proteinnya. Gambarlah : beberapa sel yang mengandung butir aleuron globoid maupun kristalloid. 5. Buatlah preparat dari lapisan bagian bawah daun Rhoe discolor. Berilah medium air. Periksalah dengan mikroskop. Didalam lusen sel akan tampak warna merah muda, sebab sel mengandung pigmen anthohyan. Teteskanlah pada bagian kiri preparat lautan H2SO4, maka warna anthocyan akan menjadi merah. Teteskan pula pada sebelah kanan preparat larutan NaOh, maka warna anthocyanpun akan berubah menjadi ungu kebiruan. Gambarlah : beberapa sel epidermis dengan daerah-daerah yang mempunyai kadar keasaman (pH) berbeda.
32
PRAKTIKUM 10 DINDING SEL, PLASMODESMATA DAN PLASMOLISA Tujuan 1. 2. 3. 4.
Melihat den mengenal struktur dinding sel. Melihat dan mengenal bentuk pit,. pit kanal dan plasmodesma. Mengenal bahan-bahan yang nenyusun dinding sel. Melihat proses plasmolisis.
Bahan-bahan 1. Salacca edulis 2. Cocos nucifera 3. Thea sinensis 4. Tamarindus indica 5. Beta vulgaris
Sifat-sifat anatomis. Dinding sel : Pada tumbuhan, dinding sel merupakan pembentukan rangka tubuh tanaman. Dibentuk oleh protoplasma sebagai hasil sekresinya. Fungsinya adalah untuk melindungi protoplasma terhadap kerusakan dari luar. Bagian dinding sel yang pertama kali dibentuk ialah amat halus dan lembut yang dibentuk ketika membelah diri, yang memisahkan dua proplast atau dua lumen sel. Lapisan selanjutnya ialah dinding primer yaitu .lapisan yang dibentuk oleh penyisipan bahan-bahan selulosa atau hemiselulosa diatas lamella tengah. Pada kebanyakan sel selanjutnya akan terjadi penebalan dinding lagi. Yaitu jika besar dan bentuk sel telah sepenuhnya tercapai. Penebalan dinding terbentuk oleh penyisipan bahan-bahan lignin. Lapisan ini disebut dinding sekunder. Penebalan dinding sekunder biasanya terjadi pada sel-sel jaringan pengangkutn (phloem atau xylem) atau pada sel-sel jaringan penunjang (skleren chvm). Pada sel skeleronehym, dinding sekundernya begitu tebal sehingga selnya sering dinamakan sel batu (skeroid). Plasmodesma : Ketika penebalan dinding sel berlangsung pada beberapa tempat dinding sel masih terdapat bagian dinding yang tidak turut menebal, yaitu pada dinding sel dimana terdapat hubungan antara dua protolasma dari dua sel. Sehingga ketika penebalan terjadi pada dinding tersebut akan terbentuk lubang, lubang pada dinding sel tersebut dinamakan pit (noktah). Menurut bentuknya dikenal 3 macam pit yaitu : 1) pit sederhana, 2). Pit setengah halaman, 3) pit halaman.
33 Melalui pit pada dinding sel terdapat penjuluran cytoplasma yang merupakan penghubung antara protoplasma dari dua lumen sel. Penjuluran cytoplasma didalam pit tersebut, dinamakan plasmodesma. Fungsinya untuk tempat penyaluran zat-zat atau rangsangan dari satu sel ke sel yang lain. Jika penebalan dinding selnya begitu tebal (misalnya pada sel batu), maka pit yang terbentuk akan sempit dan panjang, sehingga merupakan suatu saluran. Saluran pit semacam itu disebut pit-kanal. Pada biji salak (Salaca edulis), sel-sel parenchym endospermanya mempunyai dinding primer dari bahan-bahan hemiselulosa. Dinding selnya mengandung pit yaitu pit sederhana (simple-pit). Pada dinding sel yang terptong melintang akan tampak pada pitnya selaput yang memisahkan dua buah lumen sel, yaitu pit-menbran. Sedang pada dinding yang tidak terpotong akan tampak juga pitnya, merupakan lubang yang bulat. Pada lapisan endocarp kelapa ( Cocos nucifera), sel endocarp merupakan sel-sel sklerenchm yang berdinding tebal dan keras, terdiri dari bahan-bahan lignin. Oleh sebab itu selnya disebut sel-sel batu (sklereid). Lumen sel sangat sempit, pada dindingnya terlihat saluran-saluran pit merupakan saluran lurus atau bercabangcabang disebut pit kanal. Untuk melihat adanya plasmodesmodesma, maka cytoplasma sel endosperm biji asam jawa (Tamarindus indica) harus diberi pewarna khusus. Dengan Safranin; cytoplasmanya akan berwarna biru sedang dinding selnya tetap tidak berwarna. Sehingga dengan pembesaran yang kuat pada pit kita akan melihat penyuluranpenyuluran benang-benang plasma yang disebut plasmodesma. Karena pada sel batu biji buah asam ini sel-selnya masih hidup. Pada tulang daun teh (Thea sinensis), diantara sel-sel parenchymnya dapat di jumpai sel-sel yang bentuknya besar dan berbeda dengan sel parenchymnya. Selnya bercabang-cabang berdinding tebal, lumens elnya sempit. Pada dinding selnya ter dapat pit-kanal lurus atau bercabang-cabang, Sel ini adalah sel-sel sklereid yang disebut “ astero-sklereid”.
34 Plasmolisa : Protoplasma didalam sel hidup, mempunyai sifat-sifat semipermeable terhadap kebanyakan permeable terhadap kebanyakan zat-zat yang terlarut didalam air. Untuk memperlihatkan sifat-sifat tersebut, jika sel hidup diletakkan didalam cairan yang hipertonis maka proses plasmolisa akan terjadi. Untuk itu sel atau jaringan dapat dimasukkan dalam suatu larutan gula 10% atau larutan KNO 3 5 – 10 persen. Untuk itu kita dapat menggunakan sel atau jaringan parenchym dari cortex tangkai daun Bit ( Beta vulgaris), yang sel-selnya mengandung pigmen anthocyan yang terdapat didalam cairan selnya. Jika sel dimasukkan kedalam cairan hipertonis maka didalam lumen sel akan terbentuk bagian yang tidak berwarna sebab anthonyannya telah keluar lumen sel, digantikan oleh larutan gula atau lartutan KNO3, sedangkan anthocyannya bertambah tebal warnanya sebab sel telah mengalami proses plasmolisa.
Preparat : 1. Buatlah preparat dari irisan biji salak (Salacca edulis) pakailah medium air. Periksalah struktur dinding sel, pit dan pit membrane. Untulk membuktikan bahwa dinding sol rmengandung selulose, tambahkan pada preparat larutan Chlor/zing,/Jod. Maka sanding sel akan berwarna biru atau ungu. Gambarlah : beberapa sel dengan lengkap. Berilah keterangan mengenai dinding sel, pit, pit membran. Tulislah reasksinya. 2. Buatlah preparat dari irisan tempurung kelapa (Cocos nicusfera). Supaya agak lunak rendammlah barang semalam tempurung kelapa tersebut. Pakailah medium anailinsulfat dibawah mikroskop sel-sel akan berwarna kuning Gambarlah : beberapa buas sel. Berilah keterangan tentang pit, pit dikenal dan lain-lain 3. Buatlah irisan melintang dari tangkai daun atau tulang daun teh (thea sinensis) pakailah medium anilinsulfat. Periksalah dibawah mikroskop. Akan tampak diantara sel parenchym daun, sel yang bentuknya besar, bercabang-cabang yaitu sel astorosklereid. Gambarlah : penampang daun yang mengandung sel astero sklereid. Berilah keterangan seperlunya. 4. Buatlah preparat dari irisan endosperm buah asem Jawa (tamarindus indica). Pakailah air + safranin. Periksalah dibawah mikroskop. Dinding sel tampak amat tebal, mengandung saluran-saluran pit yang didalamnya terdapat plasmodesma. Gambarlah : beberapa buah sel parenchym yang mengandung plasmodesmata. Berilah keterangan-keterangan seperlunya. 5. Buatlah preparat dari irisan tangkai daun atau irisan umbi bit ( Beta vulgaris). berikan medium air. Periksalah dibawah mikroskop untuk melihat proses plasmolisa, tambahkanlah pada preparat larutan KNO3 5-10 persen. Maka jika telah terjadi proses plasmolisa lumen sel yang semula penuh oleh anthocyan pada sel akan tampak bagian yang tidak berwarna.
35
PRAKTIKUM 11 BAHAN-BAHAN ORGASTIK I (KRISTAL) Tujuan 1. Melihat dan mengenal bermacam-macam bentuk Kristal yang terdapat didalam sel. 2. Mengenal bahan-bahan pembentuk Kristal seperti : karbohidrat (inulin), Ca-oxalat dan Ca-karbonat. Bahan-bahan : 1. Amarathus sp. 2. Allium cepa
3. Citrus sp 4. Eichornia crassipes
5. Begonia sp 6. Mirabilis jalapa 7. Carica papaya 8. Ficus elastica 9. Dahlia variabilis
Sifat-sifat anatomis Kristal sangat umum terdapat didalam sel tumbuhan. Dihasilkan oleh metabolism sel yang kemudian disimpan didalam lumen sel atau vakuola. Bagi tumbuhan jika terdapatnya berkelebihan dapat menjadi racun. Oleh karena itu biasanya diikat oleh ion-ion kalsium, misalnya Ca-oxalat selaian oxalate terdapat juga Kristal-kristal karbohidrat dan silikat. Kristal-kristal tersebut umumnya terdapat didalam sel parenchym korteks, phloem atau empulur (pith). Didalam sel Kristal oxalate terdapat dalam bentuk monoklin. Tetragonal, raphide, dan lain.lain. Kristal Ca-oxalat bentuk pasir ( Amaranthus sp) Pada epidermis umbi lapis bawang ( Alliium cepa), terdapat pada umbi lapis yang sudah kering, terdapat kristal Ca oxalat bermacam-macan bentuk batang (styloid), Frisma, kubus atau okta hidral.
36 Pada sel-sel epidermis daun jeruk (Citrus sp) Kristal Ca-oxalat bentuknya tunggal, besar, asodimetris.
Pada tangkai daun enceng gondok ( Echornia crassipes) yaitu didalam sel perenchyma, terutama didalam sel-sel yang membatasi rongga udara (air chamber) terdapat Kristal Caoxalat berbentuk jarum (raphid) tunggal.
Pada tangkai daun begonia (begonia sp) Ca-oxalat berbentuk pyramid.
yaitu didalam sel perenchyma cortek. Kristal
Pada daun bunga pukul empat ( Mirabilis jalapa) Kristal-kristal Ca-oxalat didalam sel epidermis atau sel bunga karangan mempunyai bentuk jarum (raphid) terdapat bersama di dalam satu kelompok.
37 Pada batang atau tangkai daun papaya ( Carica papaya) didalam sel-sel perenchyma cortex Kristal Ca-oxalat berbentuk rossete (druse);
Pada daun pohon carot (Ficus elastica) yaitu didalam sel-sel hypodermis terdapat Kristal Ca-karbonat yang berbentuk seperti sekelompok buah anggur yang mempunyai tangkai yang disebut cystolith. Selnya sendiri yang mengandung cystolith disebut lithocyt.
Pada umbi akar (tubes) dahlia ( Dahlia variabilis) didalan sel-sel parenchymanya terdapat Kristal bebentuk kipas (sphaere-crystal). Berasal dari karbohidrat sebagai bahan makanan cadangan, (frutosa) yang terdapat didalam sel-sel sap. Bahan-bahan tersebut dinamakan inulin. Bahan-bahan ini akan mengendap membentuk Kristal jika umbi dahlia direndam dalam alcohol pekat atau glicium.
Preparat : 1. Buatlah preparat potongan melintang dari batang atau tangkai daun bayam ( Amaranthus sp), pakailah medium air. Periksalah dibawah mikroskop. Didalam sel parenchyma cortex akan ditemukan kristal Ca-oxalat yang kecil halus seperti pasir tersebar diseluruh lumen sel. Gambarlah : beberape sel parenchyma yang mengandung Kristal pasir 2. Buatlah preparat sobekan umbi lapis bawang ( Allium cepa) dengan medium air. Ambilah lapisan umbi yang sudah kering. Periksalah dibawah mikroskop. Didalam sel epidermisnya akan diketemukan bernacarn bentuk kristal-kristal Ca-oxalat. Untuk membuktikan bahwa kristal tersebut, adalah kristal Ca-oxaiat. Gambarlah : beberapa beberapa sel epidermis yang mengandung kristal seperti diatas.
38 3. Buatlah preparat dari potongan melintang daun jeruk (Citrus sp.) berilah medium air. Periksalah dibawah mikroskop. Pada sel-sel epidermis akan diketemukan Kristal-kristal Ca.oxalat yang besar berbentuk iso-diametris. Gambarlah : penampang melintang daun yang mengandung Kristal tersebut. 4. Buatlah preparat dari potongan melintang tangkai daun ecenggondok ( Echornia crassipes), berilah medium air. Periksalah dibawah mikroskop, pada sel-sel parenchymanya akan diketemukan kristal Ca-oxalat berbentuk jarum. Gambarlah : sel-sel parenchyma yang nengandung kristal tersebut. 5. Buatlah preparat dari potongan lintang tangkai daun begonia ( Begonia sp), berilah mediuim air. Periksalah dibawah mikroskop didalam sal-sel parenchyma cortex akan diketemukan kristal-kristal Ca-oxalat berbentuk bi piramid. Gambarlah : sel-sel parenchyma yang mengandung kristal pyramid. 6. Buatlah preparat dari potongan melintang daun bunga pukul empat ( Mirabilis jalapa). Berilah Medium air. Didalam sel-sel epidermis, parenkhin pagar atau prenkhin bunga karang dapat diketemukan sel-sel yang besar yang mengandung kristal-kristal Caoxalat berbentuk jarum yang mengelompok (raphid). Gambarlah : penampang melintang daun yang mengandung Kristal-kristal tersebut. 7. Buatlah preparat deri potongan melintang batang atau tangkai daun papaya ( Carica papaya), Berilah medium air, kemudian periksalah dibawah mikroskop. Didalan sel-scl parenchym cortex dapat diketemukun kristal-kristal Ca-oxalat berbentuk rossete (druse). Gambarlah : beberapa sel parenchym yang mengandung kristal-kristal rossete. 8. Buatlah preparat dari potongan melintang daun karet India (Ficus elastica). Berilah medium air, kemudian periksalah dibawah mikroskop Dibawah sel epidermisnya (didalam sel hypodermis), didalam sel yang besar dapat diketemukan kristal-kristal Ca-karbonat. Bentuknya seperti buah anggur yang mempunyai tangkai disebut cystolith. Gambarlah ; penampang melintang daun yang mengandung cystolith . 9. Buatlah preparat dari potongan melintang umbi dahlia ( Dahlia variabilis) yang telah cukup lama direndam didalam larutan alkohol 70%. Berilah medium glicerine. Periksalah dengan mikroskop, didalam lumen sel parenchymnya dapat diketemukan kristal inulin yang berbentuk seperti kipas (sphaero-crystal) terletak disepanjang dindinding selnya. Gambarlah : beberapa sel parenchym yang mengandung Kristal inulin.
39
PRAKTIKUM 12 BAHAN-BAHAN ERGASTIK (AMYLUM) Tujuan : 1. Melihat dan mengenal bermcam-macam bentuk butir-butir pati (amylum) 2. Mengetahui hilus dan lamella pada amylum
Bahan-bahan 1. Solanum tuberosum 2. Canna edulis 3. Ipomoea batatas 4. Manihot utillisima 5. Zea mays 6. Phaseolus rodiatus 7. Oryza sativa 8. Oryza sativa var.glukosa 9. Musa paradisiaca
Sifat-sifat Anatomis Sebagai bahan cadangan yang disimpan di tempat-tempat penyimpanan seperti umbi, rhizome , biji otau buah, zat pati (amylum ) adalah bahan-bahan karbohidrat yang paling umun terdapat didalam tumbuhan. Zat pati pada tumbuhan dibentuk oleh plastida pembentuk pati yang disebut amyloplsst yaitu chloroamylopast dan leuco-amylopast. Butir-butir pati (butir-butir amylum) mempunyai ukuran 2 – 70 mikron (u). Secara mikroskopis tiap-tiap butir pati dapat dilihat adanya : 1. Hilum atau hilus, yaitu titik permulaan dibentuknya butir pati, 2. Lamella, yaitu lapisan-lapisan pati yang tampak karena mempunyai kadar air yang berbeda sehingga juga mempunyai indek-bias yang berbentuk Menurut letak hilum/hilus butir-butir pati dapat dibedakan bentuknya yaitu : 1. butir pati konsentris, merupakan butir pati yang hilusnya terletak ditengah-tengah sel yang bentuknya bulat, 2. butir pati eksentris, merupakan butiran pati yang bentuknya bulat telur dengan letak hilum ditepi. Menurut banyaknya butir pati, dapat dibedakan bentuknya sebagai berikut : (1). butir pati monadelph (tunggal) yaitu merupakan butir pati yang hanya mempunyai satu Hilum, (2) butir pati yang pada waktu permulaan pembentuk terdiri dari 2 atau lebih hilum, yang pada waktu pembentukan lapisan pati masing-masing hilum kemudian bersama-sama membentuknya, (3). poliodelph . (majemuk), yaitu butir pati yang masingmasing mempunyai hilum sendiri-sendiri.
40
Eksentris
Diadelph (Seri-compound)
Konsentris
Polyadelph (compound)
Solanun tuberosum (Eksentris, modelph)
Canna indica
Reaksi pengenal terhadap butir pati ialah larutan yodium atau larutan Y-KY, yang akan memberikan biru kemudian hitam, kecuali pada zat pati ketan hitam (Oryza sntiva vas glukosa), juga yodium memberikan warna merah, sebab mengandung amylo-dextrine.
Ipomea batatas
Oryza sativa
Manihot utillissima
Phaseolus radiatus
Zea mays
Musa parasidiaca
Preparat : Buatlah preparat dari bahan-bahan tersebut diatas dengan membuat: 1). Kerokan dari umbi kentang (Solanum tuberosun), rhizome ganyong (Canna edulis), umbi ketela rambat ( Ipomoea batatas), dan umbi kayu singkong ( Manihot utillisima) dan buah pisang ( Musa paradisiaca) 2). Tumbuhan biji/tepung dari biji--biji kacang hijau (Phaseolus radiatus), biji jagung ( Zea mays) beras (Oryza sativa). Perhatikan masingmasing bentuk butir-butir patinya. Gambarlah : beberapa butir pati dari bahan-bahan tersebut diatas berilah keterangan mengenai hilus, lamela, macam butir pati, warna dan lain-lain.
41
PRAKTIKUM 13 JARINGAN MERISTEM DAN JARINGAN PERMANEN
Tujuan : 1. Melihat dan mengenal struktur anatomis jaringan meristem dan jaringan permanen. 2. Melihat dan mengenal bermacam-macam bentuk sel jaringan permanen seperti epidermis, parenchym, collenchyma, sklerinchym dan lain-lain. 3. Melihat dan mengenal bermacam-macam sel atau jaringan yang menyusun suatu ikatan pembuluh, yaitu phloem dan xylem. 4. Melihat dan mengenal bentuk-bentuk ikatan pembuluh baik yang collateral, bicollateral, radial atau konsentris.
Bahan-bahan : 1. Allium cepa (Bawang Merah) 2. Apium graveolens (Seledri) 3. Nymphaean capensis 4. Canna indica (Bunga Tasbih) 5. Colocasia sp 6. Hellianthus annus 7. Zea mays 8. Cucurbita pepo 9. Coix lacryma 10. Asplenium nidus 11. Cordyline fruticosa.
Struktur anatomis Jaringan meristem : berbeda dengan pertumbuhan pada hewan, maka pada tumbuhan (tumbuhan vaskuler) pertumbuhan berlangsung menurut system terbuka. Jaringan dan organ terbentuk terus-menerus. Pertumbuhan terjadi pada sekelompok sel pada titik tumbuh atau7 ujung akar. Selselnya mempunyai sifat membelah diri, bentuknya kecil, isediametris atau prismatic, intinya besar, vakuolanya sedikit, berdinding tipis dan tidak mempunyai rongga antar sel. Jaringan semacam itu disebut jaringan meristem. Aktivitas jaringan meristem misalnya dapat dilihat pada proses pembelahan sel (mitosis). Tetapi proses tersebut sukar diikuti secara in vitro. Sebab protoplasma hidup tidak menunjukkan diferensiasi atau kurang memperlihatkan perbedaan pembiasaan cahaya dari bagian-bagian protoplasma yang turut dalam proses mitosis. Hanya dengan melihat pada preparat awetan yang telah diberi pewarnaan tertentu, proses mitosis dapat diikuti dengan jelas. Untuk itu biasanya dibuat dan dilihat preparat awetan dari ujung apical akar bawang ( Allium cepa) yang dipotong memanjang. Pada mitosis sel yang sedang tidak mengadakan proses pembelahan (fase istirahat, interfase), biasanya didalam nukleusnya mengandung bagian-bagian : selaput nucleus, satu atau lebih nucleolus, butir-butir chromatin yang mempunyai affinitas yang besar terhadap zat warna yang tampak sebagai suatu rangkaian jala-jala yang disebut benang-benang reticulum dan cairan plasma inti atau karyolymph.
42 Proses mitosis dapat dibedakan dalam 4 fase pembelahan sel yaitu : 1. Prophase : pada permulaan mitosis benang-benang retikulun mulai melepaskan diri satu sama lain membentuk benang-benang yang sangat tipis dan panjang, yang disebut chromonemata. Benang-benang ini kemudian memendek, melakukan duplikasi membelah diri menjadi pasangan chromonena yang letaknya sejajar yang membentuk spiral dan terletak didalam suatu matrix. Benang-benang itu disebut chromosome. Tiap-tiap belahan chromosome disebut chromatid.
2.
Metaphase : merupakan fase dinama chromosome telah mencapai proses pemendekan yang maksimum. Chromosome kemudian mulai mengatur diri dapa bidang equator. Benang-benang gelendong (spindle) dari bahan-bahan fibril cytoplasma mulai terbentuk. Chromosome dan benang-benang gelendong berhubungan pada bagian yang disebut centromere atau kinetochore, yaitu bagian chromosome dimana chromatid melepaskan diri menuju ke kutub-kutub. Nucleolus dan selaput nucleus mulai tampak menghilang.
3.
Anaphase : merupakan fase dimana chromatid dari tiap-tiap chromosome mulai memisahkan diri pada centromernya. Masing-masing chromatid kemudian bergerak kearah kutubnya. Tiap-tiap chromatid mempunyai bentuk 1 atau V.
4. Telephase : merupakan fase dimana chromatid setelah sampai pada kutubkutubnya mulai membentuk chromosome baru. Pada bidang equator phragmoplast mulai terbentuk dan membagi cytoplasma menjadi dua, yang disusul oleh pembentukan lamel tengah dan dinding primer. Nucleolus dan selaput nukleous terbentuk pula. Sehingga sekarang terdapatlah dua buah sel anak. Jaringan permanen : semua atau sebagian sel yang telah terbentuk oleh jaringan rneristen kemudian akan menjadi jaringan permanen. Sel-selnya telah tidak, membelah diri lagi, tetapi akan mengalami perubahan bentuk, besar, fungsi , komposisi atau penebalan dinding sel. Jaringan permanen menurut banyaknya sel atau macam sel yang penyusunannya dapat merupakan jaringan sederhana atau jaringan komplex, jaringin sederhana tersusun oleh sel-sel homogen yang terdiri dari satu macam satu sel saja, misalnya perenchym, collenchyma, sklerenchym, atau gabus. Janringan komplex tersusun oleh sel-sel yang heterogen, yang terdiri dari bermacan-macam sel atau jaringan sederhana, misalnya jaringan pengangkutan yaitu phloem dan xylem.
43
Yang termasuk jaringan permanen ialah epidermis, penunjang, jaringan pengangkuan dan jaringan sekresi atau kelenjar.
parenchym ringan
Sel parenchyma dapat juga mempunyai bentuk yang disesuaikan dengan fungsinya. Chlorenchym adalah parenchyma yang sel-selnya mengandung chlorophyll untuk fotosintesa , terdapat pada batang atau daun. Misalnya pada Colocasia sp. Aerenchyma adalah perenchyma yang diantara sel-selnya mengandung banyak rongga udara yang besar, yang berguna untuk penganngkutan udara dan gas-gas. Terutama terdapat pada tumbuhan yang hidup didalam air, misalnya nymhaea capensis.
Aktinenchym adalah parenchyma yang sel-selnya terletak sejajar dengan axis tumbuhan, berbentuk bintang dan juga nengandung rongga antar sel. Misalnya pada costa dari Canna indica.
Jaringan penunjang untuk pengokohan pada tumbuhan yang masih muda adalah collenchyma. Terutama terdapat pada lapisan luar, batang, petiole atau costa didalam parenchym cortex. Terdiri dari sel-sel yang bentuknya nemanjang dengan dinding sel yang telah mengalami penebalan dari bahan-bahan sellulosa dan pectin pada sudut-sudutnya (collenchyrm sudut ) atau pada dinding tangensialnya (collenchym papan), misalnya pada Apium graveolens
Collenchym sudut
44
Pada tumbuhan yang telah dewasa jaringan penunjangnya adalah sklerenchym, yang sel-selnya merupakan sel mati dan dindingnya telah mengalami penyisihan dan penebalan bahan-bahan lignin. Sklerenchym terdiri dari sel-sel serat sklerenchym dan sklereid. Serat sklerenchym merupakan sekelompok sel-sel yang bentuknya memanjang dan runcing ujungnya, sedang sklereid mempunyai bermacam-macam bentuk. Misalnya sel batu, astero sklereid, makro sklereid atau trichosklereid.
Sifat-sifat anatomis Jaringan Pembuluh Jaringan pembuluh adalah jaringan yang tersusun dari sejumlah ikatan pembuluh (i.p.) yang tersebar distele. Berfungsi untuk konduksi air dan bahan makanan. Suatu ikatan pembuluh mengandung bemacam-macam sel atau jaringan yang menyusunnya, yang berbeda dalam bentuk, struktur sel, dan fungsinya. Tersusun atas suatu kelompok sel-sel phloem, xylem dankambium. Kambium biasanya terletak diantara phloem dan xylemnya. Ikatan pembuluh yang menpunyai kambiun diantara phloem dan xylemnya disebut ikatan pembuluh terbuka, misalnya pada helianthus annus.
i.p. terbuka, Collanteral ( Helianthus annus)
i.p. tertutup, collateral. ( Zea mays)
Ikatan pembuluh yang tidak mempunyai kambium diantara phloem dan xylemnya disebut ikatan pembuluh terbuka umumnya terdapat pda tumbuhan monokotil, misalnya pada zea mays . Phloem adalah jaringan pembuluh yang mempunyai fungsi utama untuk konduksi banahan makanan. Terdiri dari unsur phloem yaitu : 1. Buluh tapis (sieve tube). merupakan sederetan sel yang bentuknya
45 memanjang, berdinding tipis dari sellulosa, vakuolanya besar cytoplasmanya sedikit terletak ditepi. Pada dinding melintang redapat perforasi pada daerah yang disebut dengan tapisan (sieve area) berkelompok-kelompok (disebut papan tapis sederhana atau sumple sieve plate). Buluh tapis hidupnya singkat, pada akhir fungsinya sering mengandung zat callose. Buluh tapis terdapat pada ikatan pembuluh angiospermae. 2. Sel tapis (sieve cell). Terdapat pada ikatan pembuluh tumbuhan Gymnospermae. Selnya bentuknya memanjang dengan ujung yang meruncing, timpal menimpal dalam suatu deretan. Tidak mempunyai papan tapis tetapi mengandung banyak daerah tapisan. 3. Sel pengantar (companium cell) merupakan sel parenchym yang mengiringi buluh tapis. Selnya kecil silindris, bentuknya memanjang, intinya besar dan cytoplasmanya penuh. Selnya terbentuk bersama-sama dengan buluh tapisnya oleh pembelahan memanjang sel induk bulus tapis. 4. Parenchym phloem. Terdiri dari sel-sel parenchym yang mempunyai bermacam-macam bentuk : memanjang, spheris, poliender atau silinder. Berisi bahan makanan cadangan dan krisi. 5. Serat-serat phloem dan sklereid. Merupakan sel parechym yang terdapat pada phloem, terdiri dari sel-sel yang berlaku sebagai penunjang. Disebut juga sebagai “bast cell”. Tidak terdapat pada tumbuhan Pteridohyta, Gymnospermae dan beberapa tumbuhan Angiospermae. Xylem adalah jaringan pembuluh yang mempunyai fungsi utama untuk konduksi air dan garam-garam yang terlarut didalamnya. Terdiri dari unsur-unsur xylem yaitu : 1. Buluh kayu (tracea, vessel). Merupakan sederetan sel-sel yang dinding melintangnya melarut, berlubang membentuk suatu pembuluh. Berdasarkan penebalan dindingnya trachea mempunyai bentuk spiral, cincin, scalariform (yang terdapat pada protoxylem), jala-jala dan berimpit (terdapat pada metaxylem). 2. Tracheid. Merupakan sel-sel dasar penyusun xylem. Terdiri dari sel-sel yang bentuknya memanjang, ujugnya runcing dan pipih seperti pahat. Berdinding keras mengandung lignin. Mempunyai noktah yang disebut scalariform tracheid. 3.
Serat kayu libriform dan serat tracheid. Semacam tracheid tetapi bentuknya lebih panjang, diantaranya lebih kecil, dindingnya tebal berlignin yang mempunyai noktah sederhana. Serat tracheid strukturnya lebih kecil jika dibandingnya dengan serat kayu libriform.
4. Parenchym xylem. Disebut juga oarenhym kayu merupakan sel hidup, berguna untuk tempat penyimpanan bahan makanan. Terdiri dari sel-sel yang letaknya tegak dan mendatar yang biasanya merupakan bagian jari-jari empulur.
46 Cambium adalah sel merinstematis yang terdapat diantara phloem dan xylem pada ikatan pembuluh. Terdiri dari selapis sel yamg jika membelah diri keluar membentuk phloem kedalam membentuk phloem kedalam membentuk xylem. Bentuknya isodiametris atau memanjang, intinya besar, vakuolanya besar terdapat sebuah, cytoplasmanya aktif bergerak. Berdasarkan letak phoem dan xylem yang menyusun suatu ikatan pembuluh terdapat 4 macam ikatan pembuuh yaitu : 1.
Ikatan pembuluh collateral. Merupakan ikatan pembuluh yang phloem dan xylemnya pada zea mays ayau Helianthus annus.
2. Ikatan pembuluh bicollateral : merupakan ikatan pembuluh collateral dengan xylem ditengah diapit oleh phoem disebelah luar dan dalamnya. Terdapat pada cucurbita pepo atau sechium adule. 3. Ikatan pembuluh radial. Merupakan ikatan pembuluh dengan phloem dan xylem yang bersebelah terletak pada axis yang berbeda, yang dipisahkan oleh jaringan bukan jaringan pengangkutan. Terdapat pada akar, misalnya pada ciox lacryma.
i.p. bicollateral (Cucurbita pepo) 4.
i.p. radial (zea mays)
Ikatan pembuluh konsentris. Merupakan ikatan pembuluh yang xylem dan phloemnya berbntuk cinci n-cincin silindris dengan phloem mengelilingi xylem ditengah (disebut I.p konsentris amphicribal, misalnya pada Asplenium nidus) a tau dengan xylem mengelilingi phloem ditengahnya (disebut i.p. konsentris amphiribal, misalnya pada (cordyline fruticosa).
i.p. konsentris amphicribal (Asplenium nidus)
i.p. konsentris amphivasal (Cordyline fruticosa)
47
Preparat : 1. Buatlah preparat dari irisan memanjang akar bawang ( Allium cepa). Berilah pewarnaan aceto-carmine. Periksalah dibawah mikroskop. Warna merah pada ujung akan menunjukkan titik tumbuh dimana proses mitosis berlangsung. Carilah fase-fase mitosis. Gambarlah : fase-fase mitosis, struktur sel meristem, bentuk dan susunan chromosome. Berilah keterangan seperlunya. 2. Buatlah preparat dari irisan pelintang petiole seledri ( Apium graveolens). Berilah medium anilin sulfat. Periksalah dibawah mikroskop. Perhatikan jaringan pada petiolnya seperti epidermis, perenchym sudut, collencym dan ikatan pembuluh. Gambarlah : Penampang tersebut. Sebutkan bagian-bagiannya. Gambar secara mendetail sel-sel collenchym. 3. Buatlah preparat dari irisan melintang petiole teratai ( Nymphaea capensis). Berilah medium anilin sulfat. Periksalah dibawah mikroskop. Perhatikan jaringan yang menyusun petiole seperti epidermis, hypodermis, collenchyma sudut, aerenchym, astero-sklereid dan ikatan pembuluh. Gambarlah : Penampang melintang yang mencakup bagian-bagian tersebut. Sebutkan bagian-bagiannya. Gambar secara mendetail sel-sel perenchymnya. 4. Buatlah preparat dari irisan melintang costa bunga tasbih (Canna indica). Berilah medium anilin sulfat. Periksalah dibawah mikroskop. Perhatikan jaringan yang menyusun seperti epidermis, hypodermis, chlorenhym, sklerenchym, aktinenchym dan ikatan pembuluh. Gambarlah : Penampang melintangnya yang mencakup bagian-bagiannya. Gambar dengan mendetail sel-sel aktinenchym. 5. Buatlah preparat dari potongan melintang batang bunga Matahari (Helianthus cannus). Berilah medium anilin sulfat. Periksalah dibawah mikroskop. Akan terlihat ikatan pembuluh collateral terbuka Gambarlah : secara menditel suatu ikatan pembuluh tersebut. Sebutkan unsurunsur sel yang nenyusun xylem dan phloem. 6. Buatlah : preparat dari potongan melintang batang Jagung (Zea mayz). Berilah medium anilin sulfat. Periksalah dengan mikroskop . Akan terlihat ikatan pembuluh collateral tertutup. Gambarlah : Secara menditel suatu ikatan pembuluh tersebut. Sebutkan unsurunsur sel yang menyusun ikatan pembuluhnya. 7. Buatlah preparat dari potongan melintang batang atau tangkai buah Labu (Cucurbita pepo), Labu siam (Sechium edule) , oyong ( Luffa acutangula) atau Paria ( Monordica charantia). Berilah mediun anilin sulfat. Periksalah dengan mikroskop. Akan tampak ikatan pembuluh bicollateral. Gambarlah : Secara mendetail suatu ikatan pembuluh bicollateral. Sebutkan bagian-bagiannnya. 8. Buatlah preparat duri potongan melintung tulang daun paku sarang burung (Ssplenium nidus). Berilah medium anilin sulfat. Periksalah dibawah mikroskop. Akan terlihat ikatan pembuluh konsentris irphicribal. Gambarlah: Secara mendetail ikatan pembuluhnya. Sebutkan bagian-bagiannya.
48
9. Buatlah preparat dari potongan melintang batang etou petiole dan tangkai atau petiole dan tangkai daun Hanjuang (Cordyline fruticosa). Berilah medium anilin sulfat. Periksalah dibawah mikroskop. Akan tampak ikatan pembuluh konsentris amphivasal. Gambarlah : Secara mendetil ikatan pembuluhnya. Sebutkan bagian-bagianya. 10. Buatlah preparat dari potongan melintang akar Jali (Coix lacryma). Berilah medium anilin sulfat. Periksalah dibawah mikroskop. Akan terlihat ikatan pembuluh radial, merupakan ikatan pembuluh yang paling umum terdapat pada akar. Gambarlah secara mendetail ikatan pembuluhnya. Berilah keterangan seperlunya.
49
50
PRAKTIKUM 14 STOMATA, PAPILLA, TRIKOMA DAN EMERGENSIA
Tujuan : 1. 2. 3. 4.
Melihat dan mengenal struktur anatomis stomata Mengenal bermacam-macam bentuk stomata Melihat dan mengenal struktur anatomis papilla Melihat dan mengenal bermacam-macam bentuk trichoma yang unicellular, multicellular, bentuk sisik atau glandular.
Bahan-bahan : 1. Aspleniun nidus 2. Canna indica 3. Rhoeo discolor 4. Kalanchoe pinnata 5. Nerium oleander 6. Zea mays 7. Clitoria ternatea 8. Hibiscus simillis 9. Artocarpus communis 10. Mussaenda erythrophylla 11. Durio zibethinus 12. Nicotiana tobacum 13. Rosa sp
Sifat-Sifat Anatomis : Pada batang atau cabang yang masih muda, atau pada daun, terutama pada epidermis permukaan daun sebelah bawah terdapat celah tempat berlangsungnya pertukaran gas-gas antara udara didalam ruang-ruang antar sel dari sel-sel sub-epidermal dengan udara atmosfer. Celah tersebut dinamakan stomata, yang berfungsi untuk diffusi, respirasi, transpirasi atau assimulasi tumbuhan. Celah tersebut dibatasi oleh dua buah sel epidermis khusus yang disebut sel penjaga (sel penutup, guard cell). Berbentuk seperti ginjal atau halter, mengandung banyak butir-butir chlorophyll. Disekeliling sel penjaga terdapat dua atau lebih sel tetangga (accessory cell). Adanya perubahan nilai osmotis dari sel-sel penjaga menyebabkan celah stomata dapat terbuka atau tertutup. Kenaikan tekanan turgor sel penjaga mengakibatkan celah terbuka, sebaliknya jika tekanan sel penjaga menurun maka celah tertutup.
51 Berdasarkan ada tidaknya atau banyaknya sel-sel penjaga disekeliling celah, terdapat bermacam-macam stomata. Misalnya stomata tanpa sel tetangga (Asplenum nidus), stomata dengan 2 buah sel tetangga (Canna indica), stomata dengan 4 buah sel tetangga (Rhoeo discolor), stomata dengan 6 buah sel tetangga (Kalancoepinnata). Pada tumbuhan dikotil, berdasarkan letak sel tetangga terhadap sel penjaga dikenal tipe stomata : anomoctid, anisocytic, didactic atau paracytic. Pada contoh tumbuhan tersebut diatas, letaknya sel penjaga sama tinggi dengan sel epidermisnya. Stomata yang demikian disebut stoma phaneropora. Sedangkan jika sel penjaganya letaknya lebih rendah dari pada epidermisnya dan stomatanya terletak didalam suatu oleander.
Asplenium nidus
Rhoeo discolor
Zea mays
Canna indica
Kalanchoe pinata
Nerium oleander
Preparat 1. Buatlah preparat dari sobekan epidermis sebelah bawah daun paku sarang burung ( Asplenium nidus). Berilah medium air. Periksalah dibawah mikroskop. Akan tampak stomata dengan sel penjaga berbentuk ginjal sel tetangga disekeliling sel penjaga. Gambarlah : beberapa buah stomata, sebutkan bagian-bagiannya 2. Buatlah preparat dari sobekan epidermis sebelah bawah medium air. Akan tampak stomata sengan sel penjaga yang berbentuk ginjal dengan 2 buah sel tetangga disekeliling sel penjaga. Gambarlah : beberapa buah stomata dengan sel-sel epidermis disekelilingnya. Sebutkan bagian-bagiannya. 3. Buatlah preparat dari sobekan epidermis sebelah bawah daun adam dan Eva ( Rhoeo discolor ) . Berilah medium air. Periksalah dibawah mikroskop. Akan tampak stomata dengan sel penjaga berbentuk ginjal dengan 4 buah sel tetangga disekelilingnya. Gambarlah : beberapa buah stomata. Sebutkan bagian-bagiannya.
52 4. Buatlah preparat dari sobekan epidermis sebelah bawah daun cocor bebek ( Kalanchoe pinata). Berilah medium air. Periksalah dibawah mikroskop. Akan tampak stomata dengan sel penjaga berbentuk ginjal yang dikelilingi oleh 6 buah sel tetangga. Gambarlah : Beberapa buah stomata dengan sel-sel epidermis disekelilingnya. Sebutkan bagian-bagiannya. 5. Buatlah preparat dari potongan atau irisan melintang daun Nerium oleander. Berilah medium air. Periksalah dibawah mikroskop. Akan tampak stomata tipe erytopore dengan trichome didalam rongga stomata. Gambarlah : Penampang melintang daun yang mengandung stomata. Sebutkan bagian-bagiannya. 6. Buatlah preparat dari sobekan epidermis sebelah bawah daun jagung (zea mays). Berilah medium air. Periksalah dibawah mikroskop. Akan tampak stomata dengan sel penjaga yang mempunyai bentuk seprti halter, yang dikelilingi oleh 2 buah sel tetangga. Gambarlah : Beberapa buah stomata, sel-sel epidermis, disekeliling stomata. Sebutkan bagian-bagiannya.
Sifat-sifat Anatomis Di batang, daun atau bungga kerapkali terdapat tonjolan-tonjolan yang merupakan appendix dari organ-organ tersebut. Terbentuk oleh modifikasi sel-sel epidermis atau oleh sel epidermis dengan sel-sel dibawahnya (sub-epidermal). Tonjolantonjolan tersebut adalah papilla, trichomata atau emergensia. Papillia adalah tonjolan-tonjolan pada sel epidermis yang merupakan bukitbukit pendek halus seperti beludru. Papillia kadang-kadang merupakan alat sekresi mengandung bahan perekat untuk menangkap tepung sari, madu atau air. Pada bunga Clitorin ternatea terutama pada petanya, pada sel epidermisnya mengandung papilla yang merupakan bukit-bukit amat halus tanpa suatu dinding penyekan dengan epidermisnya karena terbentuk oleh penjuluran dinding selnya yang membentuk bukit-bukit. Trichomata adalah tonjolan dari sel epidermis memanjang seperti rambut. Kadangkadang begitu panjang sehingga membentuk serabut-serabut. Misalnya rambut pada biji kapas (Gossypium sp..). bentuknya dapat terdiri dari satu sel (unicellular) panjang seperti pembuluh yang ujungnya meruncing, berbentuk jarum, timbangan atau merupakan rambut yang berduri-duri, Trichoma ini terbentuk dengan cara penyuluhan dinding luar sel induk seperti pada akan rambut atau pembelahan melintang dari sel induknya membentuk trichome dan sel berasal epidermis. Trichomata yang unicellular misalnya pada daun Artocarpus communis .
53
Akar rambut
artocarpus communis
Trichoma dapat juga terdiri dari banyak sel (multicellular), yang merupakan bentuk rambut sederhana, lurus memanjang atau merupakan rambut complex. Berbentuk sisik, berkelenjar dan mengandung zat enyengat (stinging hair). Petiole dan daun kussaenda erythrophylla mengandung rambut multicellular yang terdiri dari sel basal dengan sel-sel epidermis yang membelah secara melintang. Trachoma pada daun Durio ziberthinus atau Hibiscus similis berbentuk seperti bintang dan sisik. Dengan suatu batang atau tangkai pendek yang melekat diatas sel epidermisnya. Adanya trichome menyebabkan bagian bawah daun berwarna kuning emas.
Rambut bintang
Rambut sisik
Pada batang, petiole atau daun Nicotiana tabacum, terdapat rambut berkelenjar. Terdiri dari suatu tangkai dari beberapa buah sel dengan sel-sel kelenjar pada bagian kepalanya.
Ranbut kelenjar
Emergensia
Emergensia tonjolan yang rerupakan duri yang terbentuk oleh sel epidermis dengan sel dibawahnya (sub-epidermal). Misalnya duri pada batang Rosa sp.
54
Preparat : 1. Buatlah preparat dari sobekan epidermis orolla bunga Telang ( Clitoria ternatea) bagian atas. Berilah medium air. Periksalah dibawah mikroskop. Akan terlihat papilla yang merupakan tonjolan sel epidermis yang tidak tinggi, serta halus seperti beludru. Gambarlah : beberapa sel epidermis dengan tonjolan-tonjolan papillannya. 2. Buatlah preparat daari sobekan epidermis orolla buah Telang ( Clitoria ternatea) bagian atas. Berilah medium air. Periksalah dibawah mikroskop. Akan terlihat papilla yang merupakan tonjolan epidermis yang tidak tinggi, serta halus seperti buludri. Gambarlah beberapa sel epidermis dengan tonjolan-tonjolan papillannya. 3. Butalah preparat dari sobekan epidermis atau potongan melintang petiola kluwih ( Arthocarpus communis). Berilah medium air. Periksalah dibawah mikroskop. Gambarlah : beberapa buah sel rambut unicellular yang mempunyai duri-duri. 4. Buatlah preparat dari potongan melintang petiole atau daun bunga Nusa Indah ( Musaenda erythrophylla). Berilah medium air. Periksalah dibawah mikroskop. Gambarlah : beberapa buah rambut multicellular. Perhatikan sel rambut pada preparat ini. 5. Buatlah preparat dari kerokan daun duren ( Durio zibethinus) atau waru ( Hibiscus similis). Berilah medium air. Periksalah dibawah mikroskop. Gambarlah : beberapa sel rambut yang mempunyai teluk bintang atau sisik. 6. Buatlah preparat dari potongan melintang daun atas petiola tembakau ( Nicotiana tobacum). Berilah medium air. Periksalah dibawah mikroskop. Gambarlah : beberapa sel rambut berkelenjar atau penampang melintang petiola yang mengandung rambut kelenjar. perhatikan sel-sel kelenjarnya. 7. Buatlah preparat dari potongan melintang batang bunga mawar ( Rosa sp). Berilah medium air dan anilin sulgat. Periksalah dibawah mikroskop. Gambarlah : penampang melintang duri tempel. Perhatikan bagian sel dibawah epidermis yang turut membentuk duri.
55
PRAKTIKUM 15 PERKECAMBAHAN Tujuan 1. Mengetahui macam-macam tipe perkecambahan pada biji kacang merah, kacang hijau dan biji saga. 2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan pada biji dan caracara mematahkan dormansi pada biji.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, dinamakan kecambah (plantula). Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imbibisi terjadi karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga (kaulikulus).
Gambar 3. Bagian-bagian dari biji (semen)
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan Pertumbuhan. Proses pertambahan biomassa atau ukuran (berat, volume atau jumlah) yang bersifat irreversible.Pertumbuhan merupakan proses kuantitatif. Alat untuk mengukur pertumbuhan disebut auksanometer. Jenis pertumbuhan dan perkembangan ada 2 macam :
56 Pertumbuhan Primer merupakan pertumbuhan yang menyebabkan batang dan akar tumbuhan bertambah tinggi atau panjang. Diawali dengan pembelahan sel di daerah meristem apical. Meristem apikal terbagi atas 3 daerah yaitu daerah pembelahan, daerah pemanjangan dan daerah differensiasi. Teori tentang perkembangan meristem apikal diterangkan dengan teori histogen dan teori tunika korpus. a. Teori tunika korpus adalah teori yang menyatakan bahwa titik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan terdiri atas 2 zona yang terpisah susunannya, yaitu tunika dan korpus. Tunika merupak lapisan terluar, yang selanjutnya berkembang menjadi jaringan primer. Korpus adalah bagian pusat titik tumbuh yang memiliki kemampuan membelah ke segala arah. Teori tunika korpus dikemukakan oleh ahli botani Schmidt b. Teori histogen meyatakan bahwa titik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan disebut dengan histogen. Histogen terdiri dari plerom (bagian pusat akar dan batang yang akan menjadi empulur dan fasis), germatogen (Lapisan terluar yang akan menjadi epidermis) dan periblem (lapisan yang akan menjadi korteks). teori i ni dikemukakan oleh Hanstein
Pertumbuhan Sekunder Pertumbuhan yang menyebabkan akar dan batang bertambah lebar. Pertumbuhan ini disebabkan adanya pembelahan pada jaringan meristem sekunder (meristem lateral) . Perkembangan Merupakan proses perubahan yang menyertai pertumbuhan, menuju tingkat pematangan atau kedewasaan makhluk hidup. proses perubahan secara berurutan adalah dari spesialiasi, diferensiasi, histogenesis, organogenesis dan gametogenesis). Perkembangan merupakan proses kualitatif yang tidak dapat di ukur. Struktur biji Biji terdapat dalam buah, biji berkembang dari bakal biji yang dibuahi dan mengandung embrio serta cadangan makanan. Berdasarkan letak cadangan makanan, ada biji berendosperm atau beralbumin (jagung) dan ada yang tak berendosperm atau biji eksalbumin (biji bunga matahari) Perkecambahan Tahapan pertumbuhan dan perkembangan Pembelahan sel (cleavage) : Jumlah bertambah banyak Spesialisasi: sel-sel yang sejenis berkelompok Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi Organogenesis sel: proses pembentukkan organ-organ tumbuhan Morfogenesis sel: Organ satu dengan yang yang lain memiliki kekhususan dalam bentuk dan fungsi Perkecambahan : proses pertumbuhan biji menjadi makhluk hidup baru Jenis perkecambahan Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan atas: Perkecambahan tipe epigeal. Perkecambahan yang ditandai dengan posisi kotiledon berada di atas permukaan tanah. Biasanya terjadi pada tanaman dikotil Perkecambahan tipe hipogaeal, Perkecambahan yang ditandai dengan posisi kotiledon (biji) tetap berada di dalam tanah. Biasanya terjadi pada tanaman monokotil
57
Gambar 2. Macam-macam perkecambahan
Perkecambahan Perkecambahan adalah tumbuhnya embrio dalam biji secara perlahan menjadi tumbuhan dewasa.Perkecambahan dipengaruhi oleh faktor eksternal (kadar air, suhu, oksigen, dan cahaya) dan faktor internal (hormon, kematangan embrio, dann sifat dormansi biji) 1. Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan Unsur hara Kebutuhan unsur hara untuk proses pertumbuhan dan perkembangan: Unsur makro Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak: C, H, O, N, S, P K, S, Ca, dan Mg Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit: Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo, Cl dan Ni Unsur karbon diambil tumbuhan dalam bentuk CO 2 Unsur hidrogen diambil tumbuhan dalam bentuk H2O Oksigen diambil tumbuhan dalam bentuk CO 2. H2O dan O2 Unsur C, H, dan O merupakan unsur utama penyusun Karbohidrat, lemak dan protein Gejala Kekurangan unsur hara disebut defisiensi 2. Suhu Suhu yang baik untuk pertumbuhan adalah suhu optimum.Vernalisasi adalah peningkatan. perkecambahan atau pembungaan oleh suhu rendah. 3. Kelembaban Tanah yang lembab perkembangan.
dan
udara
yang
kering
mempercepat
pertumbuhan
dan
4. Cahaya Cahaya (merah, biru, nila dan violet) berperan sebagai sumber energi dalam proses fotosintesis.Pertumbuhan kecambah ditempat yang teduh akan berlangsung cepat, tetapi abnormal Daun tanaman yang terkena cahaya lebih kecil dan mesofilnya lebih tebal dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya.Stomata tanaman yang terkena cahaya ukurannya kecil dengan jumlah yang banyak dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya Berdasarkan respos tumbuhan terhadap panjang pendeknya waktu penyinaran, tumbuhan dibedakan atas: Tumbuhan hari pendek ) short day plant) Tumbuhan yang berbunga ketika siang hari kurang dari 12 jam Tumbuhan hari panjang (long day plant) Tumbuhan yang berbunga ketika siang hari lebih panjang dari 12 jam Tumbuhan hari netral (neutral day plant) Tumbuhan yang berbunga tidak dipengaruhi oleh panjang pendeknya penyinaran matahari.