LAPORAN PRAKTIK CHASIS DAN PEMINDAH DAYA
SISTEM KEMUDI Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Praktik Chasis dan Pemindah Daya Dosen Pengampu : Drs. Suwahyo, M.Pd.
Disusun oleh :
KELOMPOK 4 1. Riwan Setiarso
NIM. 5201410030
2. Riki Ginanjar Winata
NIM. 5201410032
3. Muhammad Ashfal Fuad
NIM. 5201410033
4. Rifki Yoga Kusuma
NIM. 5201410038
TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013 A. WAKTU WAKTU PELAKS PELAKSANA ANAAN AN PRAKTI PRAKTIK K
Pelaksanaan Praktik Chasis dan Pemindah Daya dengan materi kuliah Sistem Kemudi dilaksanakan pada tanggal 13 Maret 2013 di Laboratorium Mekanik Otto Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang. B. MATE MATERI RI KUL KULIA IAH H
Materi kuliah (Job Kuliah) Kuliah) yang kelompok kelompok 4 kerjakan kerjakan adalah membahas membahas tentang tentang Sstem Kemudi. C. TUJUAN
Tujuan dilaksanakannya Praktik Chasis dan Pemindah Daya dengan materi kuliah Sistem Kemudi, diharapkan mahasiswa dapat : 1. Memahami Memahami konstru konstruksi ksi dan dan cara cara kerja kerja dari dari Sistem Sistem Kemudi, Kemudi, 2. Memahami Memahami jenis jenis – jenis jenis dan aplika aplikasi si pada mobil mobil dari dari Sistem Sistem Kemudi, Kemudi, 3. Membongka Membongkarr dan memasang memasang Sistem Sistem Kemudi Kemudi pada pada mobil, mobil, 4. Melakukan Melakukan penguk pengukuran uran pada pada kompo komponen nen Sistem Sistem Kemudi, Kemudi, dan 5. Meng Mengid iden enti tifi fika kasi si troubleshooting dan troubleshooting dan memperbaiki Sistem Kemudi. D. ALAT ALAT DAN BAHAN BAHAN YANG YANG DIGUNA DIGUNAKAN KAN
Selama melakukan Praktikum, beberapa alat dan bahan yang digunkan adalah sebagai berikut, 1. ALAT a. Tool box box 1 set set (berisi (berisi kunci kunci ring 8 buah dengan dengan bermacam bermacam ukuran, ukuran, kunci pass dengan berbagai ukuran, Tang, Palu, Obeng (+) dan (-)), b. Jangka Sorong sebagai alat pengukuran, c. Powe Powerr stee steeri ring ng tes teste ter, r, d. Stee Steerin ring g whe wheel el pull puller, er, e. Kunci mo momen, f. Pitm Pitman an arm arm remo remove ver, r, g. Inpu Inputt cove coverr lock lock nut nut wre wrenc nch, h, h. End End cov cover er remo remove ver, r,
i.
Extens Extension ion housin housing g oil oil seal instal installer, ler, dan
j.
Tie rod remover.
2. BAHAN a. 1 set set sistem sistem kemudi kemudi tipe tipe Rack Rack and and Pinio Pinion, n, b. 1 set sistem kemudi tipe Recirculating Ball.
E. PELAKS PELAKSANA ANAAN AN PRAKTI PRAKTIK K
Pada bagian ini akan diterangkan cara pembongkaran pada sistem kemudi pada mobil. Ada dua tipe sistem kemudi yang akan dibahas, yaitu :
1. Tipe Rack and Pinion a. Pemb Pembon ongk gkar aran an
1)
2)
Lepas baut pengikat pada bagian Housing Pinion. Housing Pinion. Gunakan Kunci Ring ukuran 14.
Lepas bagian pinion dari Housing dari Housing Rack.
3)
Lepas poros gigi pinion dengan membuka mur penahan menggunakan kunci SST (dapat menggunakan Obeng (-) dan palu).
4) Lepas mur penahan poros Rack dengan menggunakan kunci SST (dapat menggunakan Obeng (-) dan palu). Kemudian keluarkan poros Rack dari Housing. dari Housing.
b. Pemeriksaan Pemeriksaan sistem kemudi tipe Rack and Pinion pada praktikum chasis dan pemind pemindah ah daya daya kali kali ini dilaku dilakukan kan secara secara visual visual.. Pemerik Pemeriksaan saan visual visual ini meliputi,
1) Pemerik Pemeriksaan saan roda gigi pinion pinion adakah adakah kerusakan kerusakan – kerusak kerusakan an berupa berupa retak, retak, berkas serpihan, dan patahan gigi pada pinion. (Hasil pemeriksaan pada komponen ini tidak adanya keretakan dan keadaan abnormal). 2) Pemerik Pemeriksaan saan bearing bearing pada pada poros poros roda gigi pinion. pinion. (Hasil (Hasil pemeriks pemeriksaan aan pada komponen komponen ini terdapat terdapat kondisi kondisi abnormal abnormal berupa berupa gerakan gerakan putar bearing poros roda gigi pinion pinion yang kasar dan terjadi kekocakan, kekocakan, perlu adanya penggantian penggantian pada komponen ini).
3) Pemeriksaan Pemeriksaan gigi gigi pada poros poros rack adakah adakah kerusakan kerusakan – kerusakan kerusakan berupa berupa retak, retak, berkas serpihan, dan patahan gigi pada rack. (Hasil pemeriksaan pada komponen ini tidak adanya kerusakan dan kondisi abnormal). 4) Pemerik Pemeriksaan saan perkaita perkaitan n gigi gigi antara antara gigi pinion pinion dan rack. rack. (Hasil (Hasil pemeriksa pemeriksaan an pada kedua komponen ini terjadi perkaitan yang sempurna antara gigi poros Rack dengan gigi Pinion).
c. Pemasangan Pemasangan pada sistem kemudi dilakukan sebagai berikut,
1) Masukka Masukkan n poro poross Rack Rack ke dalam dalam Housing Housing Rack Rack secara perlahan dan perhatikan arah gigi Rack agar perkaitan antara Rack dan Pinion saat dipasang berkaitan sempurna. Kemudian pasang mur penahan poros Rack dan kencangkan. 2) Masukka Masukkan n kembal kembalii poros poros Pinion Pinion ke ke dalam dalam Housing Pinion Housing Pinion secara perlahan dan pastikan penempatan poros sempurna terhadap Housing Pinion. Pinion. Kemudian Kemudian pasang kembali mur penahan poros roda gigi gigi Pinion. 3) Rakit kembali kembali roda roda gigi gigi Pinion dengan dengan gigi gigi Rack. Rack. Pastikan Pastikan antara antara kedua roda roda gigi berkaitan dengan sempurna dan bergerak lancar.
2. Tipe Recirculating Ball. a. Pemb embongk ongkar aran an
1)
2)
Lepaskan baut pengikat cover poros Recirculating Ball.
Lepaskan cover dan keluarkan poros Recirculating Ball dari Housing.
3)
Pada cover poros sector, putar sekrup penyetel berlawanan arah jarum jam sedikit, kemudian lepaskan baut yang mengukuhkan cover poros sector. (putar sekrup penyetel searah jarum jam dengan menahan cover samping pada waktu melepas).
4)
Tahan poros sector di posisi lurus ke depan pada waktu melepaskannya dari Housing. dari Housing. Jangan melepaskan poros sector dari kotak gigi dengan palu atau alat – alat pemukul lainnya.
5)
Keluarkan kedua poros (poros Recirculating Ball dan Ball dan poros sector) dari kotak gigi ( Housing/Gear Housing/Gear Box). Pada waktu melepas , berhati – hati sehingga tidak merusak seal oil.
b. Pengukuran dan pemeriksaan Pengukuran dan pemeriksaan pada sistem kemudi type Recirculating Ball ini meliputi,
1) Peme Pemeri riks ksaan aan secara secara visu visual al,, peme pemeri riks ksaan aan secar secaraa visu visual al dila dilaku kuka kan n deng dengan an pengamatan langsung pada benda praktik. Periksa keausan, kerusakan atau kondisi – kondisi abnormal lainnya pada komponen – komponen sebagai berikut, a) Beari Bearing ng,, hasi hasill peme pemeri riks ksaan aan pada pada komp kompon onen en ini ini terd terdap apat at keau keausan san dan kerusa kerusakan kan berupa berupa goresan goresan pada pada bagian bagian Ball. Ball. Terdap Terdapat at pula pula berbag berbagai ai keadaa keadaan n abnorm abnormal al berupa berupa putaran putaran bearin bearing g yang yang kasar kasar dan kekoca kekocakan kan.. Perlu Perlu adanya adanya pengga pengganti ntian an dari dari kompon komponen en ini karena karena sudah sudah tak layak layak pakai. b) Oil seal (Bushing), hasil pemeriksaan pada komponen ini terdapat berbagai kondisi abnormal berupa robekan dan tegangan karet yang berkurang (tidak kencang). Hal ini menyebabkan seal tidak presisi terhadap poros. Perlua penggantian pada komponen ini. c) Ball Ball-nu -nutt and and Wa Warm rm-n -nut ut,, hasil hasil peme pemeri riks ksaan aan pada kedu keduaa komp kompon onen en ini ini terdapat beberapa kerusakan berupa goresan dan retakan yang terjadi pada ball-nut. d) Poro Poross sect sector or,, hasi hasill peme pemeri riks ksaa aan n pada pada komp kompon onen en ini ini tida tidak k terd terdap apat at berbagai kerusakan. Komponen ini dalam keadaan baik. baik. 2)
Pemeriksaan rotasi Ball-nut, pemeriksaan inidilakukan untuk mengetahui kondisi rotasi pada Ballnut. (hasil pemeriksaan dari komponen ini, gerakan rotasi ballnut turun dengan ringan tetapi terdapat suara mendesing yang diakibatkan oleh kondisi steel ballnya yang sudah rusak/tidak layak pakai).
3) Melakukan pengukuran pengukuran pada diameter luar poros poros sector, hasil pengukurannya adalah sebagai berikut,
Diameter Luar Poros Sector Standard A 32 (1.26) B 32 (1.26)
mm Limit 31.8 (1.252) 31.7 (1.248)
Hasil Pengukuran 32 (1.26) 32 (1.26)
c. Pemasangan Pemasangan pada sistem kemudi type Recirculating type Recirculating Ball dilakukan Ball dilakukan sebagai berikut, 1) Masukk Masukkan an poros poros ball-n ball-nut ut dan warm-n warm-nut ut ke dalam dalam Housing ke Housing ke tempat semula semula secara perlahan dan pastikan bahwa bearing telah terpasang secara sempurna. 2)
Masukkan juga poros sector dengan memp memper erha hatk tkan an perk perkai aitan tan gigi gigi dan dan arah yang tepat. Sehingga perkaitan gigi sector dan ball-nut sempurna.
3) Pasang cover cover samping samping penutup penutup poros poros Ball-nut Ball-nut dengan dengan perlahan perlahan dan pastikan pastikan terpasang secara presisi terhadap oil seal, sehingga tidak terjadi kebocoran. Kencangkan baut penahan cover samping. 4) Pasan Pasang g lemba lembarr peny penyet etel el pada pada ujun ujung g poro poross secto sector. r. Sete Setell celah celah dan dan peri periks ksaa bahwa sekrup penyetel berputar bebas. 5) Kemudi Kemudian an pasang pasang cover cover penutu penutup p samping samping poros poros sector secara secara perlah perlahan an dan pastikan baut penyetel dapat berputar dengan bebas. Kencangkan baut penahan cover samping Penguat Tenaga Kemudi ( Power Steering ) I
Fungsi Fungsi :Penguat :Penguat tenaga kemudi kemudi adalah peralatan tambahan tambahan pada sistem kemudi yang berfungsi untuk meringankan kerja pengemudian. pengemudian.
Tanpa penguat tenaga kemudi
Dengan penguat tenaga kemudi
F = Besar
F = Kecil
Hal – hal yang mempengaruhi beratnya beratnya kemudi adalah : •
Kecepatan rendah ( Contoh : parkir )
•
Kesalahan penyetelan geometri roda
•
Tekanan ban rendah
•
Profil ban ( lebar ban )
•
Perbandingan gigi kemudi yang tinggi
•
Kerusakan pada sistem pompa Prinsip Kerja
•
Pengua Penguatt tenaga tenaga kemudi kemudi bekerj bekerjaa atas dasar dasar tekana tekanan n fluida fluida ( fluida fluida yang yang diguna digunakan kan biasanya ATF ), Automatic Transmission Fluida
•
Tekanan fluida didapatkan dari pompa yang digerakkan oleh motor
•
Tekanan fluida diatur oleh katup untuk diarahkan ke silinder sebelah kiri atau
•
kanan ( pada saat belok ) atau dikembalikan ke reservoar ( pada saat jalan lurus )
Pada posisi posisi jalan lurus :
Pompa
Katup
Rak
Silinder kemudi
Torak
•
Katup pada posisi netral
•
Tekanan fluida langsung kembali ke reservoar
•
Tekanan didalam silinder kanan dan kiri sama
•
Torak diam ( tidak ada tekanan fluida yang mendorongnya )
Pada Saat Belok :
Yang dimaksud pada saat belok di sini, adalah pada saat bergerak belok
•
Katup bergerak mengatur arah aliran tekanan fluida
•
Fluida terdorong torak di dalam salah satu silinder → ada bantuan tenaga
•
Tekanan fluida dari silinder dan mengalir kembali ke reservoar Pada saat belok diam, kedudukan katip seperti pada keadaan lurus
Komponen – Komponen Sistem Penguat Tenaga Kemudi
1. Reservoar 2. Pompa 3. Pipa Pipa pen pendi din ngin gin 4. Unit Unit penga pengatur tur sirkit sirkit aliran aliran miny minyak ak
5. Ruma Rumah h gig gigii kem kemud udii 6. Salu Salura ran n pemb pembag agii
Penguat Tenaga Kemudi ( Power Steering ) II
Komponen – komponen unit pompa
1. Reservoar 2. Puti 3. Rotor 4. Bali Baling ng – bal balin ing g 5. Cincin ka kam 6. Katu Katup p pem pemba bant ntu u vol volum umee
Cara Kerja Pompa
•
Cincin kam diam
•
Rotor berputar bersama – sama dengan baling – baling
•
Gerakan baling – baling dibatasi dibatasi oleh cincin kam dan mengalirkan mengalirkan fluida dari lubang isap ke lubang tekan
•
Lubang isap besar, sedangkan lubang tekan kecil, maka terjadi penekanan, karena adanya penyempitan ruang
Sistem yang ada pada unit pompa •
Katup pengatur volume
•
Sistem idle – up
Mengapa diperlukan katup pengatur volume ?
•
•
•
Semakin tinggi putaran motor volume cairan yang dihasilkan pompa semakin besar Tenaga untuk membantu penguat tenaga kemudi semakin besar pula ( lihat diagram di bawah ) Diagram volume tanpa katup pengatur
Volume Liter / menit 5 4
2
rpm 0
•
1000
2000
3000
4000
Bila bantuan tenaga terlalu besar, merugikan stabilitas pengemudian, karena sopir tidak bisa merasakan kontak roda dengan permukaan jalan sangat berbahaya.
Perlu katup pengatur volume !
Katup Pengatur Volume “ Konstan “ •
Volu Volume me flui fluida da yang yang diha dihasi silk lkan an oleh oleh pompa yang sebanding dengan putaran mesin ≈ 2 – 6 liter / menit
Ke silinder
•
kemudi
Flui Fluida da dial dialir irka kan n ke silin silinde derr kemu kemudi di,, untuk membantu penguat tenaga kemudi
•
Lubang Lubang menuju menuju silinde silinderr hanya hanya mampu mampu mengalirkan minyak maksimum 6 liter / menit
•
Ke silinder kemudi Ke reservoir
Sete Setela lah h volu volume me alira aliran n 6 lite literr / meni menitt tekana tekanan n sebelu sebelum m lubang lubang menjad menjadii besar besar dan membuka saluran ke reservoar
•
Fluida yang dialirkan ke silinder 6 liter / meni menitt secara secara kons konsta tan n dan dan seleb selebih ihny nyaa dialirkan ke reservoar
Diagram katup pengatur volume volume konstan :
Volume fluida yang menuju silinder “ konstan “
6 Volume Liter/menit
4
Lubang menuju ke reservoar membuka
3
0
1000 2000
3000
Katup Pengatur Volume “ Sebanding Putaran Mesin “
4000
•
Semakin tinggi rpm mesin, semakin tinggi kecepatan kendaraan, maka semakin kecil kontak ( gesekan ) roda terhadap jalan
•
Diperlukan penurunan tekanan fluida yang membantu penguat tenaga kemudi dengan jalan menurunkan volume fluida yang dihasilkan oleh pompa untuk membantu penguat tenaga kemudi
Diagram katup pengatur volume “ sebanding putaran mesin “ Putaran
Volume
300
2
600-1000
6
2500
2,5
rpm
Gambar penampang katup pengatur volume “ Sebanding putaran mesin “
Katup “A” Pegas “B” Lubang A
Pegas A
Lubang “B” Katup “B”
Cara Kerja Katup Pengatur Volume “ Sebanding Putaran Mesin “
Putaran rendah ( 650 – 1250 rpm )
•
Tekanan pompa P1 di depan katup A dan P2 di belakang katup A
•
Sete Setela lah h Flui Fluida da mele melewa wati ti luba lubang ng 1 dan dan
lubang 2 ada perbedaan tekanan antara P1 dan P2 •
P1 lebi lebih h besar esar dari daripa pada da teka tekana nan n P2 katup katup A berger bergerak ak mundur mundur dan lubang lubang
→
menuju menuju reservo reservoar ar membuk membukaa sehi sehingg nggaa sebagian fluida kembali ke reservoar
Putaran sedang ( 1250 – 2500 rpm ) •
Tekana Tekanan n pompa pompa P1 bekerj bekerjaa di belaka belakang ng katup B
•
Setelah tekanan P1 melebihi gaya pegas B, dan katup B bergerak ke depan memp memper ersem sempi pitt luba lubang ng 2, akib akibatn atnya ya P2 rendah
•
Perb Perbed edaan aan teka tekana nan n P1 dan dan P2 menj menjad adii bertambah besar dan katup A terdorong ke belakang sehingga memperbesar lubang ke reservoar
Putaran Tinggi ( Di Atas 2500 rpm )
•
Setelah putaran melebihi 2500 rpm katup B terdorong ke depan menutup lubang 2
•
Tekanan P2 ditentukan oleh jumlah fluida yang lewat lubang 1
•
Minyak yang menuju rumah gigi kemudi hanya anya lewa lewatt luba lubang ng 1 den denan volu olume terbatas ≈ 3,3 liter / menit
Katup tekanan lebih :
Katup “ A “
Katup tekanan lebih •
Katup tekanan lebih terletak di dalam katup A
•
Apabila Apabila tekanan tekanan P2 melebihi melebihi
≈
80 Bar, katup tekanan lebih ( katup bola ) membuka
→
untuk menurunkan tekanan •
Apabila tekanan P2 turun
→
katup A lebih terdorong terdorong ke kiri
→
untuk membuka lubang
ke reservoar
Sistem Idle – Up ( Menaikan Putaran Idle ) Putaran idle untuk menggerakkan pompa, motor bisa mati, supaya motor terus hidup putaran idle dinaikkan dengan sistem idle – up
Cara kerja : •
Bila pompa bekerja menghasilkan tekanan fluida
•
Tekanan fluida mendorong katup vakum
•
Pada saluran vakum kevakuman menjadi besar →diafragma turun ke bawah membuka katup gas
•
Putaran idle naik
F. KE KEM MUNGK UNGKIN INAN AN TROUBLESHOOTING DAN PENANGANANNYA Sela Selama ma peng penggu guna naan an kemu kemudi di pada pada mobi mobill di perja perjala lana nan n selal selalu u terd terdap apat at pengurangan kualitas. Hal ini dapat menimbulkan berbagai macam permasalahan (troubleshooting). Demi mendapatka mendapatkan n kenyamanan kenyamanan dan keamanan keamanan dalam berkendara, permasalahan – permasalahan tersebut harus diperbaiki. Berikut berbagai permasalahan dan penangannya yang terjadi pada sistem kemudi mobil,
1. Gera Gerak k beba bebass roda roda berl berleb ebih ihan an No. 1 2
3 4
Pemeriksaan Periksa Steering Column Periksa gerak bebas steering wheel, meliputi a. Periksa Main Shafts dan Joints. Joints. b. Periksa Linkage Periksa Linkage c. Peri Periks ksaa pemas emasan anga gan n Steering Gear Box d. Periksa Steering Gear Backlash (khusus type Recirculating Ball ) Periksa Bearing r Bearing roda Periksa Ball Joints atau Kingpin atau Kingpin
Permasalahan longgar
Longgar atau aus Longgar atau aus Longgar
Penanganan Perbaiki
Perbaiki atau ganti Perbaiki atau ganti Kencangakan
Berlebihan
Setel, perbaiki atau ganti
longgar aus
Setel atau ganti ganti
Permasalahan rendah
Penanganan Tambah tekanan
Rendah
Periksa kebocoran, tambah minyak atau perbaiki Ganti bagian-bagian yang rusak Setel, perbaiki atau
2. Kemudi be berat No 1 2
Pemeriksaan Periksa tekanan ban Periksa Steering System, meliputi a. Periksa keti etinggian minyak Steering Gear
b. Periksa Steering Linkage c. Periksa
Steering
Gesekan terlalu besar Gear
Terlalu kencang
3 4 5 6
Preload Periksa Ball Joints atau Kingpin atau Kingpin Periksa Suspension Arm Periksa tinggi kendaraan Periksa Wheel Alignment
3. Kemu Kemudi di terasa terasa mela melaya yang ng (Wandering) No Pemeriksaan 1 Periksa tekanan ban 2 Periksa Steering System a. Periksa Main Shafts dan Joints
Gesekan berlebihan Bengkok atau rusak Tidak tepat Tidak tepat
ganti ganti ganti Setel atau perbaiki setel
Permasalahan Tidak tepat
Penanganan Tambah tekanan
Longgar
Longgar
Kencangakan atau atau bagian yang rusak Periksa kebocoran, tambah oli atau ganti bagian yang rusak Kencangakan atau ganti bagian yang rusak Kencangakan
Longgar Terlalu keras
Setel, perbaiki atau ganti
Longgar Gesekan berlebihan Aus Gesekan berlebihan Bengkok atau rusak cacat lemah Tidak tepat Tidak tepat Tidak tepat
Setel atau ganti
Rendah b. Periksa ketinggian Steering gear Recirculating Ball ) Ball )
minyak (untuk
c. Periksa Steering Linkage
3
d. Peri Periks ksaa pema pemasa sang ngan an Steering Gear Box e. Periksa Steering Gear Preload dan Preload dan Backlash Backlash Periksa Bearing roda Bearing roda
4
Periksa Ball Joint dan Joint dan Kingpin Kingpin
5 6 7 8 9 10
Periksa Suspension Arm Periksa Shock Absorber Periksa Suspension Spring Periksa tinggi kendaraan Periksa Tacking Periksa Front Wheel Alignment
Play berlebihan Gesekan berlebihan
4. Kemudi Kemudi menarik menarik ke ke salah satu sisi sisi saat pengemudia pengemudian n normal normal No Pemeriksaan Permasalahan 1 Perik eriksa sa ban ban dan dan rod roda, meli melip puti uti a. Peri Periks ksaa uku ukura ran n ban ban Tidak tepat b. Periksa tekanan ban Tidak rata 2 Periksa rem mengikat 3 Periksa Ball Joints atau Kingpin atau Kingpin Gesekan berlebihan 4 Periksa Bearing r Bearing roda Gesekan berlebihan 5 Periksa Suspension Bushing Pivot Aus atau lemah 6 Periksa Shock Absorber cacat
ganti ganti ganti ganti Setel atau perbaiki perbaiki setel
Penanganan
Ganti Tambahkan perbaiki ganti ganti ganti ganti
7
Periksa Suspension Spring
8 9 10
Periksa tinggi kendaraan Periksa Tracking Periksa Front Wheel Alignment
5. Roda ke kemudi Shimmy No Pemeriksaan 1 Perik eriksa sa roda roda dan ban, ban, meli melip puti uti a. Peri Periks ksaa kea keaus usan an ban ban b. Periksa tekanan ban c. Peri Periks ksaa kelu keluru rusan san roda roda d. Periksa Balance roda 2 Periksa gerak bebas Steering Wheel 3 Periksa Bearing r Bearing roda 4 Periksa Ball Joint dan Joint dan Kingpin Kingpin 5 Periksa Suspension Arm 6 Periksa Shock Absorber 7 Periksa pegas suspensi 8 Periksa tinggi kendaraan 9 Periksa Front Wheel Alignment
Lemah, lentur Tidak rata Tidak tepat Tidak tepat Tidak tepat
Setel atau perbaiki
Permasalahan
Penanganan
Tidak rata Tidak tepat Berlebihan Tidak balance Tidak balance berlebihan
Ganti Setel Ganti Perbaiki Setel atau ganti
longgar aus bengkok cacat lemah Tidak tepat Tidak tepat
setel ganti ganti ganti ganti Setel atau perbaiki setel
Setel atau perbaiki perbaiki setel
6. Roda kemudi kemudi tertumbu tertumbuk k saat melewati melewati permukaa permukaan n jalan tidak rata No Pemeriksaan Permasalahan Penanganan 1 Periksa tekanan ban Tidak rata atau terlalu Tambahakan tinggi tekanan 2 Periksa kebebasan roda kemudi berlebihan perbaikan 3 Periksa Ball Joint atau Joint atau Kingpin Kingpin aus ganti 4 Periksa Bushing s Bushing suspensi Aus atau lunak ganti 5 Periksa Shock Absorber cacat ganti 6 Periksa pegas suspensi lemah ganti 7 Periksa tinggi kendaraan Tidak tepat Setel atau perbaiki 8 Periksa Wheel Alignment Tidak tepat setel G. KES KESELA ELAMT MTAN AN KERJA KERJA