LAPORAN PRAKTEK PRAKTEK KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN MANAJ EMEN KEPERAW KEP ERAWA ATAN DIRUMAH ……………. …………………………………………. BAB 1
PENDAHULUAN A.
LATAR BELAKANG prak pr akte tek k kep eper eraw awat atan an pr prof ofes esio ional nal ya yang ng di dite tera rapk pkan an di ru ruma mah h sak sakit it diharapkan dapat memperbaiki asuhan keperawatan yang diberikan untuk pasien pas ien dim dimana ana le lebih bih diu diutam tamaka akan n pel pelaya ayanan nan yan yang g ber bersif sifat at int intera eraksi ksi ant antar ar indiv ind ividu idu.. Per ernya nyataa taan n ter terseb sebut ut jug juga a ses sesuai uai den dengan gan cir ciri-c i-ciri iri dar darii pel pelaya ayanan nan keperaw ke perawatan atan pro profesio fesional nal yait yaitu u memi memiliki liki otonom otonomi, i, bert bertanggun anggung g jawa jawab b dan bertanggung
gugat
(accountability ),
menggunakan
metode
ilmiah,
berdasarkan standar praktik dan kode etik profesi, dan mempunyai aspek legal. leg al. MP MPP P me merup rupaka akan n sua suatu tu pra prakte ktek k ke keper perawa awatan tan yan yang g ses sesuai uai den dengan gan kai aida dah h
ilmu il mu me mene neje jeme men n
mode mo derrn
dima di mana na kai aida dah h
yang ya ng di dian anut ut da dala lam m
pengelolaan pelayanan keperawatan di ruang MPP adalah pendekatan yang dimulai dengan perencanaan. Perencanaan di ruang MPP adalah kegiatan perencanaan yang melibatkan seluruh personil (perawat) ruang MPP mulai darii ke dar kepal pala a rua ruang, ng, ke ketua tua tim dan angg anggota ota tim (pe (pera rawat wat aso asosie siet). t). !al !alam am mener me nerapk apkan an pra prakte ktek k ke keper perawa awatan tan pr profe ofesio sional nal kar karena ena bis bisa a me membe mberi rikan kan asuhan asu han ke keper perawa awatan tan yan yang g ter terbai baik k ke kepada pada kli klien en nam namun un ka kare rena na ber berbag bagai ai ken endal dala a te teru ruta tama ma rew ewar ard d ya yang ng be belu lum m di didap dapat atka kan n da dan n di dira rasa saka kan n ol oleh eh perawat MPP maka menjadikan motivasi dari perawat menurun dan tidak bersemangat dalam menerapkan MPP. Pel elay ayan anan an kep eper eraw awat atan an ya yang ng di dibe beri rik kan di ru ruan ang g
MPP MP P me memi mili liki ki
pedoman dan dasar yang dapat dipertanggungjawabkan bukan atas dasar kehenda ke hendak k peraw perawat at sendi sendiri ri diman dimana a pelay pelayanan anan yang diber diberikan ikan disesuaikan disesuaikan dengan masalah pasien sehingga asuhan keperawatan yang diberikan dapat efektif dan e"sien sesuai sasaran masalah yang terjadi pada pasien. #suhan keperawatan yang diberikan pada pasien yaitu meliputi pelayanan bio-psikososial-spiritual jadi meliputi segala aspek kehidupan dari pasien tersebut baik darii ke dar keseh sehata atan n "si "sik$j k$jasm asmani aninya nya,, pik pikira iranny nnya, a, int intera eraksi ksi sosi sosialn alnya ya mau maupun pun keagamaannya.
%uku %uk u ini me merup rupaka akan n buk buku u pan panduan duan mah mahasi asiswa swa dal dalam am me melak laksan sanaka akan n praktek manajemen keperawatan di ruang rawat inap. Pada dasarnya buku ini dapat digun digunakan akan sebagai pedoman bagi mahasiswa keperawat keperawatan an atau pera pe rawa watt di diru ruma mah h sa saki kitt ya yang ng ak akan an me mend ndap apat at ta tang nggu gung ng ja jawa wab b se seba bagai gai manajer
keperawat ata an
di
ruan ang g
rawat
inap.
Pelaksa san naa aan n
prak akttek
kepemimpinan dan manajemen keperawatan di ruang rawat inap mengacu pada pa da bi bidan dang g kei eilm lmua uan n ma manaj najem emen en,, de deng ngan an be beban ban st stud udii & ' ''. '. !al !alam am mela me laks ksan anak akan an
prak pr akte tek k
mana ma naje jeme men n
kep eper eraw awat atan an
mene me nek kan anka kan n
pada pa da
penera pen erapan pan ko konse nsep p konse onsep p dan pri prinsi nsip p ke kepem pemimp impina inan n dan man manaje ajemen men kepe perraw awat atan an
dala da lam m
tattan ta anan an
pengalaman
belajar
dengan
pela pe lay yan anan an praktek
kes eseh ehat atan an klinik
da n
nyat ny ata. a. seminar
%en enttuk serta
mengintegrasikannya mengintegrasik annya pada keperaw keperawatan atan klinik dalam praktek profesi.
B.
Tujuan
1.
Tujuan Umum : 'etelah 'ete lah mel melaksanak aksanakan an Pr Praktik aktik manaj manajemen emen kep keperaw erawatan, atan, mahas mahasiswa iswa dihara dih arapk pkan an dap dapat at men mener erapk apkan an pri prinsi nsip-p p-pri rinsi nsip p man manaje ajeme men n ke keper perawa awatan tan dengan den gan men menggu ggunak nakan an Mod Model el #su #suhan han epe eperaw rawatan atan Pr Profe ofesio sional nal (M (M#P #P), ), secara sec ara ber bertang tanggun gung g jaw jawab ab dan me menun nunjuk jukan an sik sikap ap ke kepem pemim impin pinan an yan yang g professional serta langkah-langkah manajemen keperawatan
2.
Tujuan Khusus : 'etelah menyelesaikan kegiatan praktek kepemimpinan dan manajemen, peserta mampu
a. b.
Melaksanakan pengkajian di *uang rawat inap keperawat keperawatan. an. Mela Me laksa ksana naka kan n
anal an alis isis is
situ si tuas asii
dan id iden enti ti"k "kasi asi
masal ma salah ah
manaj ma najem emen en
keperawatan c. +)
Melakukan Melakuk an kegiatan manajemen keper keperawatan awatan diruangan dalam bentuk Mamp Ma mpu u me memb mbuat uat fung fungsi si peren perenca cana naan an model model prakt praktek ek kepe kepera rawa wata tan n professional di ruangan antara lain
a)
Mampu membentuk rumusan "loso", visi dan misi ruangan
b)
Mampu membuat kebijak kebijakan an kerja diruangan
c)
Mampu Mam pu me menyi nyiapk apkan an per perangk angkat at ke kegia giatan tan model model pra prakte ktek k ke keper perawa awatan tan professional diruangan
d)
Mampu Mam pu me menge ngemba mbangk ngkan an sis sistem tem informas informasii man manaje ajeman man ke keper perawa awatan tan dirungan dalam menerapkan model praktek keperaw keperawatan atan professional
)
Mampu melaksanakan fungsi pengorganisasian di ruangan model praktek keperawatan professional antara lain
a)
Membuat struktur organisasi di ruang model praktek keperawatan professional
b)
Membuat daftar dinas ruangan berdasarkan im di ruang model praktek keperawatan professional
c)
Membuat
daftar
pasien berdasarkan im di ruang
model praktek
keperawatan professional &)
Melaksanakan fungsi pengarahan dalam ruangan di ruangan model praktek keperawatan professional antara lain
a)
Mampu menerapkan pemberian motivasi
b)
Mampu membentuk manajemen konik
c)
Mampu melakukan supervisi
d)
Mampu melakukan pendelegasian dengan baik
e)
Mampu melakukan komunikasi efektif antara lain
+)
/peran
)
Prekonference
&)
Post konference
0)
*onde keperawatan
1)
'upervisi eperawatan
2)
!ischarge planning
3)
!okumentasi eperawatan.
0)
Melaksanakan fungsi pengendalian dalam bentuk audit hasil di ruangan model praktek keperawatan professional antara lain
a)
Mampu memperhitungkan (%/* bed occupancy rate), yaitu pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu
b)
Mampu menghitung (#4/' average length of stay ), yaitu rata-rata lama rawat seorang pasien
c)
Mampu menghitung (/5 turn over interval), rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat diisi ke saat terisi berikutnya
d)
Mampu menghitung ejadian infeksi nosokomial
e)
Mampu menghitung ejadian cedera
f)
Mampu melakukan #udit dokumentasi asuhan keparawatan
g)
Mampu melakukan 'urvey masalah baru
h)
Mampu menganalisis kepuasan pasien dan keluarga
B.
Manaa!
+.
%agi pasien !engan adanya program MPP di *umah 'akit diharapkan pasien merasakan pelayanan yang optimal, serta mendapat kenyamanan dalam pemberian asuhan keperawatan sehingga tercapai kepuasan klien yang optimal.
.
%agi perawat
a.
ercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal.
b.
erbinanya hubungan antara perawat dengan perawat, perawat dengan tim kesehatan yang lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga.
c.
umbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat.
d.
Meningkatkan profesionalisme keperawatan.
&.
%agi rumah sakit
a.
Mengetahui masalah-masalah yang ada di ruang perawatan yang berkaitan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan professional.
b.
!apat menganalisis masalah yang ada dengan metode '6/ serta menyusun rencana strategi.
c.
Mempelajari penerapan Model #suhan eperawatan Profesional (MPP) secara optimal.
0.
%agi Mahasiswa Mengerti dan memahami penerapan atau aplikasi MPP di dalam *umah 'akit.
BAB 2
GAMBARAN UMUM RUMAH "AKIT A. 1.
7ambaran 8mum *umah 'akit
"#ja$ah "%n&'a! Rumah sa'%! Husa(a "#!)a 'ejarah
rumah
eputusan
sakit
.........................
dimulai yang
dengan
mencantumkan
keluarnya keberadaan
'urat *umah
'akit 9usada 'etya berada dalam struktur organisasi. Pada tanggal +0 Mei +:22, penggunaan *umah sakit diresmikan oleh Menteri kesehatan dan sejak itulah melaksanakan kegiatan operasional sampai sekarang.
2.
*a+saah, M-!!-, %s%, M%s%, (an Tujuan %erdasarkan
surat
edaran
;o.'<$+&$=$+:::,
*umah
'akit 9usada
'etyamempunyai falsafah, motto, visi, misi dan tujuan sebagai berikut
a.
*a+saah !engan 5man dan a>wa berdasarkan Pancasila kita tingkatkan derajat kesehatan masyarakat 5ndonesia.
/.
M-!!'uksesku adalah kepuasan pasien (pelanggan)
0.
%s% Memberikan mutu pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat
(.
M%s%
+)
%ertindak sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
)
%erperan sebagai pusat pelayanan kasus trauma (raumatic centre)
&)
%ertindak
sebagai
pusat
pelatihan,
pendidikan,
penelitian
pengembangan sumber daya manusia kesehatan 0)
#.
Menjadikan *umah 'akit yang terakreditasi secara nasional
Tujuan
dan
+)
Menciptakan keluaran kerja#man, 5nformatif,
)
Melakukan
asuhan
keperawatan
kepada
pasien
yang
berbentuk
pelayananbio, psiko, sosio, spiritual pada kasus-kasus medis antara lain (a)
%edah thorak kardiovaskular
(b)
%edah kepala dan leher
(c)
%edah tumor
(d)
%edah perut
(e)
%edah perkemihan
(f)
%edah plastik
(g)
%edah saraf
(h)
%edah tulang
&)
Menyiapkan pasien dan keluarga dalam menghadapi operasi
0)
Mencegah komplikasi
1)
Menjamin kecukupan nutrisi
2)
Mencegah terjadinya infeksi nasokomial
3)
Mengurangi morbiditas dan mortalitas
?)
Menciptakan kerjasama yang baik antara petugas, pasien, dan keluarga
:)
Memberikan rasa aman dan nyaman
.
J#n%sJ#n%s P#+a)anan K#s#ha!an Pelayanan kesehatan yang ada meliputi pelayanan medik, penunjang medik, keperawatan, rehabilitasi medik, farmasi dan gi@i. Aenis pelayanan yang diselenggarakan adalah
a.
Pelayanan 7awat !arurat 0 jam, dengan
b.
Pelayanan *awat jalan (Poli 8mum, 7igi, #nak, Penyakit !alam, %edah, ebidanan, 'yaraf, Aiwa, ulit kelamin, 7igi dan Mulut.
c.
Pelayanan *awat inap dengan kapasitas &?? tempat tidur yang terbagi pada +: ruang rawat inap antara lain bedah, penyakit dalam, paru, syaraf, anak, kebidanan, jiwa dan tahanan. *uang tersebut terdiri dari =5P, kelas +, kelas dan kelas &, untuk perawatan pasien anggota Polisi dan keluarga, peserta #'<' dan pasien umum.
d.
Pelayanan laboratorium lengkap
e.
Pelayanan radiologi lengkap
f.
Pelayanan #potek lengkap (#potek !inas dan 8mum)
g.
Pelayanan *uang operasi dengan 2 ruang / di 5nstalasi %edah 'entral untuk operasi %edah, ebidanan dan andungan, Mata dan 9
h.
Pelayanan Perinatologi
i.
Pelayanan amar %ersalin
j.
5B8 yang sekaligus berfungsi sebagai 5BB8
k.
Pelayanan eperawatan Aiwa
l.
Pelayanan esehatan ahanan
m.
Pusat Pelayanan erpadu
3.
P#nam4%+an K#$ja %erdasarkan laporan indikator pelayanan rumah sakit, data triwulan dari bulan Aanuari sampai dengan bulan 'eptember tahun CC? yaitu
a.
Aumlah pasien yang dirawat 2&?+ orang
b.
%/* ?+,1: D
c.
4/' 3,01 hari
d.
%/ ++,3+
e.
/5 +,2
B.
Ana+%s%s Has%+ P#n&'aj%an Manaj#m#n P#+a)anan K#4#$a5a!an (% $uan& …………………………….
1.
P#n&'aj%an Manaj#m#n P#+a)anan K#4#$a5a!an %erdasarkan wawancara dengan kepala komite keperawatan tanggal +0 /ktober CC?, diketahui bahwa masih banyak permasalahan yang ditemui dalam penerapan manajemen keperawatan, baik dalam fungsi perencanaan, pengorganisasian, manajemen
pengawasan
tersebut
belum
dan
pengendalian,
dilaksanakan
secara
dimana
fungsi
optimal. Pengkajian
dilakukan pada tanggal +0 s$d +2 /ktober CC? yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan aspek manajemen keperawatan melalui pendekatan terhadap aspek manajemen pelayanan dan manajemen asuhan keperawatan. Pengkajian manajemen meliputi fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pengawasan dan fungsi pengendalian. Metode yang digunakan untuk memperoleh data adalah studi literatur dengan membaca laporan ruangan dan laporan hasil praktek manajemen sebelumnya yang berkaitan dengan manajemen, kemudian
dikon"rmasi
dengan
masalah-masalah
yang
dikemukakan
oleh
responden, kon"rmasi dilakukan melalui observasi, wawancara, penyebaran angket. *esponden yang terlibat dalam pengisian kuesioner sebanyak +CC orang perawat pelaksana dan +1 orang kepala ruangan. *esponden berasal dari seluruh ruang rawat inap dengan jumlah +1 ruangan. /bservasi dilakukan dengan melihat ada tidaknya visi dan misi rumah sakit, ruangan
dan
bidang
'/P$'#, ketersediaan
keperawatan, format
struktur
dokumentasi
organisasi
asuhan
ruangan,
keperawatan
dan
menilai dokumentasi proses keperawatan dengan menggunakan instrumen # !epkes pada +C (sepuluh) berkas rekam medis pasien di & (tiga) ruangan.
2.
Ana+%s%s Has%+ P#n&'aj%an Manaj#m#n (%$uan&an Ma5a$
a.
*un&s% P#$#n0anaan
16
%s%, M%s% O$&an%sas% Wa5an0a$a, menurut epala ruangan sampai saat ini belum ada visi, misi, "loso" diruangan mawar, karena belum ada perintah dari atasan untuk membentuk hal tersebut.
O/s#$7as%, hasil pengamatan di ruang Mawar tidak terlihat visi-misi keperawatan yang ditempel di dinding ruangan yang dapat terbaca dengan mudah oleh semua orang yang melewatinya.
Ku#s%-n#$, perawat pelaksana menunjukkan pengetahuan yang kurang (?1,1D) dalam bekerja berdasarkan visi dan misi keperawatan.
Masa+ah
26
: P#$umusan 7%s% (an m%s% $uan&an /#+um a(a
*%+-s-8 '#4#$a5a!an Wa5an0a$a, menurut aru agar perawat dapat bekerja berdasarkan "loso" ilmu mereka secara rutin dilakukan disetiap kesempatan diantaranya pada saat apel pagi, kesamaptaan dan pada saat pelatihan.
O/s#$7as%, belum terlihat "loso" diruangan Ku#s%-n#$, persepsi Perawat Pelaksana menunjukkan kategori kurang baik (:D) dalam bekerja berdasarkan "loso" keperawatan.
Masa+ah
: *%+-s-8 $uan&an /#+um a(a
6
P#$a!u$an -$&an%sas% Wa5an0a$a, menurut kepala bidang keperawatan *umah sakit sudah memiliki peraturan yang merujuk ke !epkes, tetapi dalam pelaksanaannya tetap memakai aturan yayasan.
O/s#$7as%, ada uraian peraturan kepegawaian Ku#s%-n#$, persepsi perawat pelaksana menunjukkan kategori baik (:CD). Masa+ah 36
:
P#m/ua!an $#n0ana ha$%an Wa5an0a$a, menurut aru di ruangan sudah membuat rencana harian tetapi belum memiliki bentuk catatan harian yang baku.
O/s#$7as%, belum ada catatan harian, bulanan dan tahunan di ruangan Ku#s%-n#$ Persepsi perawat pelaksana cukup
menunjukan kategori
(23 D) dan kepala ruang dalam kategori cukup (20D).
Masa+ah : P#+a'sanaan 4#m/ua!an 0a!a!an ha$%an, /u+anan (an !ahunan /#+um (%+a'sana'an
/.
P#n&-$&an%sas%an
+)
'truktur /rganisasi
Wa5an0a$a, menurut epala ruang didapatkan informasi bahwa struktur ketenagaan yang ada sudah dibentuk tim sebagai penerjamaan dari konsep MPP diruangan.
O/s#$7as% adanya struktur organisasi yang di pasang di dinding ruangan nurse station.
Ku#s%-n#$ Persepsi Perawat Pelaksana menunjukkan katagori cukup baik (3?,&D E ? D),
Masa+ah :
26
P#n&-$&an%sas%an P#$a5a!an '+%#n Wa5an0a$a menurut epala ruang didapatkan data bahwa metode penugasan yang dilakukan menggunakan metode tim, dengan membentuk dalam ruangan tim
O/s#$7as% 9asil pengamatan ada tim diruangan yang dibuat sesuai tugas sehari-hari. Pembagian tanggungjawab terhadap pasien dilakukan berdasarkan kamar, perawat pelaksana langsung bertanggung jawab kepada kepala ruangan, tidak bertanggung jawab kepada ketua tim. !an pada struktur organisasi di ruangan sudah menunjukkan penerapan metode tim.
Ku#s%-n#$ Persepsi perawat ruang menunjukkan katagori cukup baik (31D) dalam bekerja berdasarkan metode modi"kasi tim-primer.
Masa+ah : B#+um -4!%ma+n)a 4#+a'sanaan m#!-(# m-(%8'as% !%m 4$%m#$.
6
U$a%an !u&as Wa5an0a$a Menurut epala ruanga setiap perawat sudah mempunyai uraian tugas masing-masing bagi tiap tenaga keperawatan. %atas wewenang dan
tanggung
jawab
perawat
cukup
jelas
dengan
dibuat job
discriptiondimasing-masing ruangan.
O/s#$7as% !iruangan sudah ada buku uraian tugas perawat sesuai perannya.
Ku#s%-n#$ Persepsi Perawat menunjukkankatagori baik
Pelaksana
dan
kepala
ruang
(?2 D E 32 D).
Masa+ah :
36
M#!-(# 4#nu&asan Wa5an0a$a menurut aru didapatkan informasi bahwa penghitungan jumlah tenaga sudah disesuaikan dengan rasio klien tetapi menggunakan standart minimal dengan rumus 7illis.
O/s#$7as% jumlah perawat masih kurang dengan dinas rincian dinas sebagai berikut Pagi F , 'iang F , malam , libur F dan cuti . 8ntuk dinas pagi ditambah + kepala ruang, + wakil kepala ruang dan + ketua tim.
Ku#s%-n#$ Persepsi Perawat pelaksana mengenai penghitungan tenaga dengan kategori cukup (30 D)
Masa+ah : Ras%- jum+ah 4#$a5a! /#+um s#sua% (#n&an !%n&'a! '#!#$&an!un&an '+%#n.
1)
P#n(-'um#n!as%an asuhan '#4#$a5a!an Wa5an0a$a Menurut aru didapatkan informasi bahwa pendokumentasian asuhan keperawatan sesuai dengan format yang ada yang sudah disepakati bersama antara kepala ruang dan komite keperawatan, tetapi audit secara rutin belum dilakukan, sehingga sampai sekarang belum diketahui tingkat kepatuhan perawat dalam mengisi dokumentasi keperawatan.
O/s#$a7as% tersedia lembar penulisan standar asuhan keperawatan. #da beberapa format yang tidak tersedia seperti format evaluasi ('/#P). Pada format rencana keperawatan, kolom implementasi tidak disediakan tersendiri namun disamakan dengan kolom intervensi. !alam dokumentasi tidak terlihat kesinambungan antara masalah dan tindakan keperawatan Pengkajian dan !iagnosa keperawatan belum mencerminkan kondisi pasien yang
seutuhnya,
evaluasi
belum
didokumentasikan
secara
kontinyu,
tetapiformat dokumentasi keperawatan (pengkajian s$d evaluasi) yang sudah terisi tetapi belum optimal. Gormat audit penulisan dokumentasi diruangan tidak ada.
Ku#s%-n#$ Persepsi Perawat Pelaksana tentang penulisan dokumentasi keperawatan dalam kategori baik (??,31 D)
Masa+ah
:
B#+um
-4!%ma+n)a
'#&%a!an
au(%!
(-'um#n!as%
'#4#$a5a!an
96
P#n&a!u$an ja(ua+ (%nas Wa5an0a$a Menurut aru ruangan pengaturan shif yang dilakukan oleh epala ruang disesuaikan dengan jumlah perawat yang ada di ruangan dan tidak berdasarkan pada tingkat ketergantungan klien, karena disesuaikan dengan jumlah perawat dan kondisi *umah 'akit.
O/s#$7as% Gormat daftar shif diruangan menggunakan proporsi jumlah perawat yang ada.
Ku#s%-n#$ Persepsi Perawat pelaksana menunjukan kategori kurang (1?,3C D E 30 D).
Masa+ah : P#nja(ua+an /#+um m#n&&una'an !%n&'a! '#!#$&an!un&an '+%#n.
0.
*un&s% 4#n&a$ahan
16
M-!%7as% '#4a(a 4#$a5a! Wa5an0a$a menurut aru didapatkan informasi bahwa peningkatan motivasi sebenarnya sudah dilakukan oleh rumah sakit baik secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya diklat secara rutin mengadakan pelatihan dan pembinaan.
Ku#s%-n#$ Persepsi
Perawat
Pelaksana
mengenai
motivasi
yang
ia
dapatkan dari pimpinan dengan katagori baik (? D) dalam memberikan motivasi.
Masa+ah : 26
K-mun%'as% Wa5an0a$a menurut asubdepwat didapatkan informasi bahwa jalur komunikasi dilakukan secara bottum up dan top down. #suhan keperawatan yang didokumentasikan diberitahukan pada saat timbang terima pasien dan ditindaklanjuti oleh perawat yang bertugas pada shift berikutnya.
O/s#$7as% : komunikasi antara staH esuai dengan jalur. Pada saat timbang terima pasien di ruangan, dilaporkan tindakan yang telah dilakukan dan yang akan dilanjutkan oleh perawat pada shift berikutnya.
Ku#s%-n#$ Persepsi
Perawat
Pelaksana
menunjukkan katagori
baik
(:3,1D).
Masa+ah :
6
P#n(#+#&as%an Wa5an0a$a Menurut aru didapatkan informasi bahwa pendelegasian diruangan masih belum ada tetapi dilakukan hanya dengan cara lesan.
O/s#$7as% Gormat pendelegasian diruangan tidak ada Ku#s%-n# r baik (30 D).
Persepsi
Perawat
Pelaksana
menunjukkan kategori
cukup
Masa+ah
:
B#+um
-4!%ma+n)a
4#n#$a4an
4#n(#+#&as%an
(a+am
4#n#$a4an m#!-(# MPKP.
(.
*un&s% 4#nn(a+%an
16
P$-&$am 4#nn(a+%an mu!u Wa5an0a$a Menurut aru sudah ada tim pengendalian mutu, tetapi pelaksanaan gugus kendali mutu masih belum optimal.
O/s#$7as%
%elum
ada
sistem
pelaporan
dan
pencatatan kegiatan
pengendali mutu dan belum ada struktur kerja dan format pengendalian diruangan.
Ku#s%-n#$
Persepsi
Perawat
Pelaksana
dan
kepala
ruang
menunjukkankatagori cukup baik (3& D E 2 D).
Masa+ah : "%s!#m 4#nn(a+%an mu!u /#+um -4!%ma+ . 26
P#+a'sanaan "OP (an "AK Wa5an0a$a Menurut aru #suhan keperawatan yang diberikan sudah mengacu pada 'tandar #suhan eperawatan ('#) yang sudah ditetapkan. !an saat ini sedang '/P dan '# sedang direvisi dan akan segera diberikan kepada tiap-tiap unit rawat inap diadakan revisi ulang dan saat ini yang sudah berjalan adalah ruang Aiwa.
O/s#$7as% '/P dan '# sudah ada. Ku#s%-n#$ Persepsi
Perawat
Pelaksana
menunjukkankategori baik (?2 D E ?2 D).
Masa+ah :
dan
kepala
ruang
.
P$%-$%!as 4#n)#+#sa%an Masa+ah Manaj#m#n K#4#$a5a!an Prioritas
masalah
dilakukan
dengan
teknik
kriteria
matriks
dengan
memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut -
Magnitude (Mg), yaitu kecenderungan dan seringnya masalah terjadi,
-
Severity (Sv), yaitu besarnya kerugian yang ditimbulkan,
-
Manageability (Mn), yaitu kemampuan menyelesaikan masalah masalah,
-
Nursing Concern (Nc), yaitu fokus pada eperawatan,
-
Aordabilility (Af), yaitu ketersedian sumber daya. 'etiap masalah diberikan nilai dengan rentang +-1 dngan kriteria sebagai berikut
-
;ilai + F sangat kurang sesuai,
-
;ilai F kurang sesuai,
-
;ilai & F cukup sesuai,
-
;ilai 0 F sesuai
-
;ilai 1 F sangat sesuai. abel . Prioritas Masalah Manajemen eperawatan
;o +
Masalah
Mg
'v
Mn
;c
#f
'kor
0
1
0
1
?CC
0
&
0
0
0
32?
1
1
1
1
0
0
&
0
&
&
=isi, misi dan "loso" belum terbentuk
Pelaksanaan pembuatan catatan harian, bulanan dan tahunan belum dilaksanakan
&
Pemahaman tentang metode penugasan tim-primer belum
1C C
seragam 0
/peran belum berjalan dengan baik
1
+00
!an seterusnya
!ari tabel diatas maka dibuat prioritas masalah sebagai berikut +.
Pemahaman tentang metode penugasan tim-primer belum seragam
.
=isi, misi dan "loso" belum terbentuk
&.
Pelaksanaan pembuatan catatan harian, bulanan dan tahunan belum dilaksanakan
0.
/peran belum berjalan dengan baik
3.
A+!#$na!% P#n)#+#sa%an Masa+ah !ari
masalah-masalah
yang
berhasil
diidenti"kasi,
dengan
mempertimbangkan sumberdaya, waktu, kewenangan dan kemampuan untuk mengatasi masalah yang ada, maka masalah yang diatasi hanya 1 masalah. !an berdasarkan prioritas masalah diatas maka skor tertinggi akan dilakukan rencana tindak lanjut (masalah + sampai masalah 1). indak lanjut yang akan diambil mempertimbangkan keterbatasan waktu, sumber daya, dana keuangan dan kemampuan.
"#+#'s% A+!#$na!% P#n)#+#sa%an masa+ah. 'eleksi alternatif penyelesaian masalah menggunakan pembobotan B#*4, yaitu -
B F Bapability, artinya kemampuan melaksanakan alternatif,
-
# F #ccesability, artinya kemudahan dalam melaksanakan alternatif
-
* F *eadiness, artinya kesiapan dalam melaksanakan alternatif,
-
4
F
4everage,
artinya
daya
ungkit
alternatif
tersebut
dalam
menyelesaikan masalah. *entang nilai + sampai 1 dengan kriteria sebagai berikut -
;ilai + F sangat kurang sesuai,
-
;ilai F kurang sesuai,
-
;ilai & F cukup sesuai,
-
;ilai 0 F sesuai
-
;ilai 1 F sangat sesuai.
Ta/#+ 2. "#+#'s% A+!#$na!% P#n)#+#sa%an Masa+ah N
A+!#$na!%
P#n)#+#sa%an
A
R
L
T-!a
-
Masa+ah
+
Membuat visi misi ruangan
0
0
0
0
12
Membuat buku catatan harian
0
0
0
&
+0
&
Membuat
dan 0
&
0
0
+:
+
sop
operan
pelaksaannya setiap hari !an seterusnya !ari tabel diatas maka dibuat prioritas penyelesaian masalah sebagai berikut +.
Membuat visi misi ruangan
.
Membuat buku catatan harian
&.
Membuat sop operan dan pelaksaannya setiap hari
;.
Ja(ua+ 5a'!u (an Ran0an&an 4#+a'sanaan *encana kegiatan meliputi
+.
Membuat visi misi ruangan
.
Membuat buku catatan harian
&.
Membuat sop operan dan pelaksaannya setiap hari
Ta/#+ .1
R#n0ana '#&%a!an $#s%(#ns% manaj#m#n K#4#$a5a!an
(% R" P-+4us R." "u'an!N K#&%a!an Wa'!u 1 Membuat visi E misi
Pembuatan perangkat MPP -
%uku catatan harian
-
Gormat
"asa$ an
M#!-(a
Has%+ )an& (%ha$a4'an
I erbentuk format catatan harian I erbentuk format pengkajian kepera watan I erbentuk rencana
audit catatan
diagnosis (+C
harian
diagnosa)
-
Gormat pengkajian awal keperawatan
-
*enpra (+C diagnosis yg. 'ering dipakai)
-
Gormat discharge planning
-
Gormat pendelegasia n
-
Ruan&
Gormat penghitungan %/*, 4/', /5 !'
I erbentuk format discharge planning I erbentuk format %/*, #4/' dan /5
BAB
PELAK"ANAAN DAN PEMBAHA"AN Presentasi kegiatan residensi dan hasil analisis pengkajian serta rencana penyelesaian masalah manajemen keperawatan di rumah sakit ...#.... dilaksanakan pada hari kamis, tanggal C ;ovember CC3 yang dihadiri oleh, subdepartement
keperawatan,
komite
keperawatan
yang
merangkap
pembimbing lapangan, kepala instalasi #,%,B dan para kepala ruangan, serta pembimbing akademik. Pada pertemuan tersebut telah disepakati prioritas masalah yang telah ditetapkan meliputi +) Pemahaman tentang metode penugasan tim belum seragam, ) belum optimalnya pelaksanaan umpan balik dari aru dalam penerapan dokumentasi asuhan keperawatan, &) Pemahaman tentang rencana kegiatan harian belum seragam, 0) tim pengendali mutu keperawatan belum berjalan sebagaimana mestinya, dan 1) penerapan
pendelegasian
dalam
penerapan
metode MPP belum
dijalankan. *encana
penyelesaian
masalah
diatas
adalah
melakukan
kegiatan
penyegaran dengan tema penerapan Model Praktek eperawatan Profesional dengan metode modi"kasi tim-primer. Gokus penyegaran antara lain adalah penulisan rencana harian, operan, pre post conference, supervisi, pengisian format dokumentasi keperawatan, cara melakukan audit catatan harian dan dokumentasi
keperawatan,
konsep
pendelegasian
dalam
asuhan
keperawatan, pengisian format discharge planning dan penghitungan %/*, #4/', /5.
A. 1.
PER"IAPAN KEGIATAN P#n)%a4an 4#$an&'a! MPKP Penyiapan perangkat kegiatan MPP dilakukan dengan menyusun format bersama dengan kepala ruang dan supervisor ruangan. Perangkat yang
disusun dalam bentuk kartu anggota im, Gormat pengkajian keperawatan, penentuan +C (sepuluh) diagnosa yang sering muncul diruangan, format pendelegasian, dan format discharge planning, format audit dokumentasi keperawatan,
serta
format
penghitungan
%/*,
4/',
/5. Penyiapan
perangkat ini dilakukan pada tanggal +? s$d C ;ovember CC?. (format hasil diskusi terlampir).
B.
PELAK"ANAAN KEGIATAN
1.
Taha4 P#+a'sanaan Pelaksanaan kegiatan MPP mulai dilakukan tanggal 1 ;ovember CC? sesuai jadwal yang telah disusun. #da beberapa kegiatan yang dilakukan oleh kelompok antara lain adalah Persiapan hasil kegiatan dalam bentuk pengkajian
dan
penyiapan
perangkat
MPP,
pelaksanaan
kegiatan
berdasarkan analisis data yang dikumpulkan dan evaluasi dengan program control kegiatan. .
2.
P#n#$a4an K#&%a!an Penerapan dan uji coba MPP di *umah 'akit epolisian Pusat *.' 'ukanto,
dapat dijabarkan sebagai berikut a. O4#$an /peran merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien atau komunikasi dan serah terima antara shift pagi, sore dan malam. /peran dinas pagi ke dinas sore dipimpin oleh kepala ruangan, sedangkan operan dinas sore ke dinas malam langsung dipimpin oleh penanggung jawab tim sore ke penanggung jawab tim malam. ujuan operan pasien menurut aylor (+::&) adalah untuk mendapatkan informasi yang dapat membantu untuk menetapkan rencana perawatan pasien, mengevaluasi intervensi keperawatan, memberi kesempatan pada pasien untuk mendiskusikan tentang perawatan yang diberikan kepadanya, serta membantu menentukan prioritas diagnosa dan tujuan dari perawatan yang diberikan. !alam operan diterangkan tentang asuhan keperawatan yang telah diberikan oleh perawat yang telah selesai tugas. /peran ini harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara sinkat, jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan atau belum dan perkembangan klien saat itu. egiatan operan diruang ....J#;7 !54#8#; /4<9 <4/MP/ dilakukan sesuai dengan '#;!#* operasional prosedur yang sudah disepakati oleh kelompok dengan menerapkan prinsip operan, namun masih belum
optimal, antara lain isi dari operan yang masih bersifat kolaboratif, operan yang dilakukan kadang-kadang tidak dilakukan bersama-sama karena belum semua perawat hadir pada waktunya, visit dokter pada jam pergantian shift, kepala ruang $ ketua tim tidak hadir karena ada acara tertentu. *encana tindak lanjut yang perlu dilakukan menyepakati kembali jadwal dinas pagi, sore dan malam, menulis laporan pada status pasien saja, dibuat kesepakatan mengenai jam visite dokter, membuat rencana perawatan yang komprehensif dan terorganisir. b.
Pre-post conference Pre-post conference, yaitu komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai operan dan sebelum operan berikutnya yang dipimpin oleh katim atau penanggung jawab tim. 5si pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian) dan tambahan rencana dari katim atau PA tim. 5si post conference adalah hasil asuhan keperawatan tiap perawat dan hal penting untuk operan (eliat, CCC). egiatan pre conference di kelompok adalah, setelah operan dan pengarahan dari kepala ruangan, ketua tim melakukan kegiatan prepost conferencebersama anggota timnya dan membagi habis pasien sesuai dengan pasien kelolaan dan pasien titipan pada shiftnya. Mahasiswa berdiskusi dengan kepala ruang tentang metode penugasan tim primer, bersama-sama dengan ketua tim menentukan tingkat ketengantungan pasien agar mempunyai persepsi yang sama sehingga dalam pembagian tugas perawat pelaksana disesuaikan tingkat ketergantungan pasien. *encana tindak lanjut yang perlu dilakukan adalah perlunya peningkatan motivasi agar pelaksanaan pre-post conference dapat terus dilakukan, peningkatan kualitas melalui pendidikan dan pelatihan, kepala ruangan melakukan supervisi dan mengingatkan katim terhadap pelaksanaan prepost conference agar terbiasa dan menjadi budaya kerja. Perlunya peninjauan struktur ruangan dan pemetaan tenaga yang proporsional, adanya uraian tugas yang jelas di *uang agar kegiatan diruangan lebih optimal.
0.
"u4#$7%s% 'upervisi merupakan upaya untuk membantu pembinaan dan peningkatan kemampuan pihak yang disupervisi agar mereka dapat melaksanakan tugas kegiatan yang telah ditetapkan secara e"sien dan efektif ('udjana, CC0). ron E 7ray (+:?3) mengartikan supervisi sebagai kegiatan yang merencanakan, mengarahkan, membimbing, mengajar, mengobservasi, mendorong, memperbaiki, mempercayai dan mengevaluasi secara berkesinambungan anggota secara menyeluruh sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki anggota. 'upervisi dalam konteks keperawatan sebagai suatu proses kegiatan pemberian dukungan sumber-sumber (resources) yang dibutuhkan perawat
dalam rangka menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Mc Garland, 4eonard E Morris,+:?0). 'upervisi merupakan hal yang penting dilakukan untuk memastikan pelayanan dan asuhan keperawatan berjalan sesuai standar mutu yang ditetapkan. 'upervisi tidak diartikan sebagai pemeriksaan dan mencari kesalahan, tetapi lebih pada pengawasan partisipatif yaitu perawat yang mengawasi pelaksanaan kegiatan memberikan penghargaan pada pencapaian atau keberhasilan dan memberi jalan keluar pada hal-hal yang belum terpenuhi. 8ntuk menjadi supervisor yang baik diperlukan kompetensi yang harus dimiliki dalam melaksanakan supervisi ( %ittel, +::3). !alam penerapan MPP diruang kegiatan supervisi sudah dapat dilakukan oleh kepala ruangan maupun ketua tim, antara lain supervisi kegiatan operan, pre-post conference, pemberian askep dan dokumentasi asuhan keperawatan, tetapi kegiatan masih belum terjadual dan dilakukan secara spontan jika kepala ruang tidak sibuk. endala dalam pelaksanaan supervisi yang ditemukan adalah belum terbiasa dengan perencanaan pengarahan dan merasa canggung untuk melakukan supervisi, serta tenggelam dengan kegiatan rutin, ilmu pengetahuan masih kurang, kepala ruangan dan katim tidak dapat memberikan masukan dan perbaikan kepada perawat yang disupervisi. 9al ini akan berdampak terhadap kualitas pemberian asuhan keperawatan yang tidak optimal. *encana tindak lanjut pelaksanaan supervisi yang harus dilakukan adalah direncanakan siapa, kapan waktunya, kegiatan apa yang akan disupervisi, bagaimana supervisi dilaksanakan dan penentuan standar serta alat supervisi. #gar supervisi dapat dilakukan dengan lebih baik, kepala ruangan $ ketua tim perlu melatih dan membudayakan kegiatan supervisi secara terus menerus dan mengembangkan ilmu yang dimiliki. Pihak manajer keperawatan turut terlibat dalam pelaksanaan supervisi diruangan-ruangan, merencanakan pengembangan '!M baik secara formal maupun informal, dan juga memberikan pengayaan fungsi manajerial bagi kepala ruangan dan katim terutama yang berkaitan dengan supervisi.
(. .
Dan s#!#$usn)a... E7a+uas% '#&%a!an MPKP
internasional %/* dianggap baik adalah ?C -:C D. 'tandar nasional %/* adalah 3C-?C D. 'elama praktek maka %/* di ruangan adalah ?1 D, artinya mengalami peningkatan dari rata-rata %/* yang ada diruangani ini, #4/' (average length of stay) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. 5ndikator ini disamping memberikan gambaran tingkat e"siensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan. 'ecara umum #4/' ideal 2-: hari. 9asil analisis alos selama praktek manajemen 1 hari artinya ada penurunan angka rata-rata lama rawat pasien dibanding alos sebelumnya /5 (turn over interval) adalah rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat diisi ke saat terisi berikutnya. 5ndikator ini dapat memberikan gambaran tingkat e"siensi penggunaan tempat tidur. 5dealnya tempat tidur kosong +-& hari. !an hasil analisis kegiatan ;ilai /5 K & sehingga ada kemunduran selama praktek ial #ngka infeksi nosokomial adalah jumlah pasien infeksi yang didapat atau muncul selama dalam perawatan dirumah sakit. 'elama praktek tidak dijumpai kejadian infeksi nosokomial #ngka cedera adalah jumlah pasien yang mengalami luka selama dalam perawatan yang disebabkan karena tindakan jatuh, "ksasi dan lainnya. 5ndikator ini dapat menggambarkan mutu pelayanan yang diberikan pada pasien. 5dealnya tidak ada kasus pasien yang cedera. 'elama praktek tidak didapatkan kejadian cedera dari pasien epuasan pasien manajemen .....
mengalami
peningkatan
selama
dilakukan
praktek
BAB 3 KE"IMPULAN DAN "ARAN A. +.
K#s%m4u+an Pengkajian data diruang praktek manajemen memakai alat kuesioner, wawancara dan lembar observasi dan dari hasil analis ditemukan +C masalah yang perlu dilkuakn diruangan antara lain visi dan misi belum ada, kegiatan manajmeen belum menjadi suatu protap atau standart, kegiatan manajemen belum dijalankan sesuai kegiatan fungsi manajemen yang baik
.
Model yang digunakan dalam asuhan keperawatan memakai model modi"kasi 5M dan Primer dengan pembagian tim menjadi kelompok besar yang diketuai oleh kepala tim dan bertindak sebagai perawat primer
&.
egiatan manajemen dilakukan dengan mengikuti standart operasional prosedur dengan rutinitas kegiatan antara lain /peran, Prekonference, Post konference, *onde keperawatan, 'upervisi eperawatan, !ischarge planning, dan !okumentasi eperawatan.
0.
egiatan evaluasi untuk kegiatan manajemen dengan beberapa standart antara lain %/* mengalami peningkatan sebesar 3? D, #4/' rata-rata & hari, /5 turn over interval rata-rata & tempat tidur tidak terpakai, ejadian infeksi nosokomial tidak terjadi, angka cedera C D dan kepuasan pasien meningkat dari rata-rata 31 D menjadi ?1 D pasien puas
B.
"a$an %erdasarkan hasil kesimpulan diatas, disarankan kepada inan $ kepala a. Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai khususnya note boo! dan penyediaan format asuhan keperawatan yang telah diuji cobakan, bagi terselenggaranya ruang MPP. b. Memberikan dukungan dan kesempatan serta kemudahan bagi profesi keperawatan untuk mengembangkan karir dan pendidikan berkelanjutan ke !& dan '+ eperawatan yang diperlukan diruang MPP. departemen eperawatan a. Melakukan supervisi secara teratur ke ruangan agar kemampuan yang sudah terbentuk menjadi budaya kerja yang terus dipertahankan dan ditingkatkan, memberi pujian terhadap hasil yang telah dicapai untuk meningkatkan motivasi dan kualitas kerja perawat. b. Memberikan pengkayaan fungsi manajerial bagi kepala ruangan terutama pada fungsi pengawasan. c. Menggunakan format asuhan keperawatan dan rencana asuhan keperawatan yang telah diuji cobakan diruang Bemara . la *uangan dan etua im a. epala ruangan dan ketua tim hendaknya melakukan bimbingan kepada perawat pelaksana untuk pembuatan rencana harian dan dokumentasi asuhan keperawatan. b. Melakukan audit keperawatan secara berkala pada pasien yang akan pulang atau dalam proses perawatan. c. Melakukan supervisi tingkat ruang sesuai dengan acuan yang ada yang telah ditentukan oleh direksi *umah 'akit. wat Pelaksana a. Membudayakan kegiatan yang telah ajarkan dan menjadikan suatu rutinitas kegiatan.
b. c.
Membudayakan membaca dan menulis asuhan keperawatan pasien Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan untuk menunjang profesionalisme perawat. 1. Mahasiswa praktek yang akan datang diharapkan dapat memantau hasil residensi terdahulu khususnya di ruang percontohan MPP dan menambah kegiatan lain yang belum dapat dilaksanakan seperti rencana mingguan, bulanan, dan ronde keperawatan dan menyempurnakan format pengkajian dan rencana intervensi yang sudah ada.
L'elesai