Resume Buku "Kepemimpinan dalam Manajemen"
Dosen Pembimbing Tri Cicik Wijayanti
Diajukan Oleh :
Bayu Utomo 13312002
Rizky Efendi 13312014
Restu Wahyuni 13312022
Laili Riziiq M 13312025
Septian Adis 13312027
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
FAKULTAS EKONOMI
PRODI MANAJEMEN
GRESIK
2015/2016
PENDAHULUAN
Adapun identitas dari buku yang kami baca kemudian dijadikan resensi buku, datanya sebagai berikut :
Judul buku : KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN
Pengarang : Dr. Winardi, SE.
Penerbit : PT. Rineka Cipta
Tahun terbit : Cetakan pertama, Oktober 1990
Cetakan kedua, Februari 2000
Tempat penerbit : Jakarta
Dari buku ini, yang berjudul "KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN" berisikan uraian, pembahasan, analisis tentang aneka macam aspek pimpinan, pemimpinan (leadership), dan manajemen yang berlandaskan pandangan sejumlah pakar dalam bidang kepemimpinan dan manajemen. Terdapat 7 (tujuh) bab yang mencakup persoalan-persoalan sebagai berikut :
Bab I : Pemimpin dan Aneka Macam aspeknya
Bab II : Kepemimpinan (Leadership)
Bab III : Manusia di dalam lingkungan perusahaan
Bab IV : Motivasi manusia
Bab V : Manajemen dan manajer
Bab VI : Fungsi-fungsi seorang manajer
Bab VII : Pihak manajer sebagai inisiator perubahan di dalam organisasi.
Dari resensi buku ini dapat dimanfaatkan oleh para mahasiswa yang dalam kurikulum mendapatkan mata kuliah "pemimpin dan kepemimpinan, manajemn, maupun dalam kehidupan sehari-hari dalam melaksanakan tugas sebagai manajer atau calon manajer.
Sudah tentu dari resensi buku ini dapat memperluas sedikit wawasan pengetahuan tentang persoalan : pemimpin-kepemimpinan-manajemen, dan tugas-tugas manajerial. Semoga resensi buku Kepemimpinan dan Manajemen ini bermanfaat kiranya bagi kita semua, amiin.
BAB I
PEMIMPIN DAN ANEKA MACAM ASPEKNYA
Seorang pemimpin adalah seorang yang karena kecakapan-kecakapan pribadinya dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk mengerahkan upaya bersama ke arah pencapaian sasaran-sasaran tertentu.
Ada macam-macam jenis pemimpin : pemimpin formal, pemimpin informal, pemimpin dalam bidang keagamaan, pemimpin dalam bidang kebudayaan, pemimpin dalam bidang pendidikan, pemimpin dalam bidang politik yang menghadapi bidang garapan mereka masing-masing.
Poses pemberian pimpinan di dalam lingkungan perusahaan berkaitan dengan berbagai aspek :
Aspek Teknis–Organisatoris murni, Perhatian dicurahkan pada penggunaan alat-alat produksi demikan rupa, hingga produk yang dihasilkan sesuai dengan syarat-syarat yang diinginkan oleh para konsumen.
Aspek Finansial–Ekonomis, aktifitas rumah tangga perusahaan diterjemahkan kedalam bentuk angka-angka agar dengan demikian dapat dikendalikan.
Aspek Manusiawi (Sosial), pusat perhatian diletakan atas faktor manusiawi di dalam lingkungan rumah tangga perusahaan.
Organisator sebagai pemimpin, (Inventor) yang menciptakan hasil-hasil atau karya seni, organisator dalam bidang ekonomi juga harus melaksanakan penciptaan-penciptaan yang berguna secara ekonomis.
Macam-macam tipe organisator :
Organisator Harmonis, menyukai orde (keteraturan) dan disiplin.
Organisator Disharmonis, jauh lebih dinamis.
Petualang, menitikberatkan persoalannya daripada pengetahuannya (INTUISI)
Konstruktor, Mengambil resiko seminimal mungkin dan mengadakan perhitungan-perhitungan
Ideal, sentripetal atau sentrifugal
Materialistik, bersifat sentripetal
Kontaktual, pandai bertindak secara taktis.
Perbedaan antara formalis dan fungsionalis, formalis adalah orang yang terutama mementingkan aspek-aspek formal organisasinya. Fungsionalis lebih mengutamakan segi manfaat.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seorang organisator sebagai pemimpin. Syarat yang disistematisasi oleh J. Slikboer adalah : sifat serta kemampuan dalam dibang intelektual, seorang yang memiliki bakat intelektual, dikembangkan, intensivitas, orientasi terhadap kenyataan, oportunisme, objektivitas, kemampuan membedakan hal-hal pokok dengan hal tidak penting, kritis, keluwesan jiwa, segera bertinsak, cermat, ingatan yang baik. Sifat yang berhubungan dengan watak. Sifat-sifat tempramental, vitalitas, energi, pushing power, spirit. Sifat dan kemampuan dalam bidang khusus : Sifat dan Kemampuan dalam hal berhadapan dengan manusia, dalam bidang Vak teknis, sifat dan kemampuan primer, sifat dan kemampuan sekunder, sifat dan kemampuan tersier.
Pemimpin dan proses berfikir normal, premis pokok Aristoteles : bahwa langkah pertama dalam hal memecahkan suatu masalah terdiri dari tindakan mengakui bahwa problem yang bersangkutan terdapat dengan jalan mengisolasinya dari hal-hal yang berhubungan denganya.
Proses berfikir normal menurut Herbert Spencer : (1) Kenalilah dan isolasilah problem yang bersangkutan (2) Kumpulkanlah fakta-fakta yang dikenal dan kemudian lakukanlah evaluasi tentangnya. (3) Rumuskanlah Kesimpulan-kesimpulan "percobaan" yang mungkin perlu diubah, dimodifikasi ataupun divariasi. (4) Rumuskanlah kesimpulan akhir (5) Telitilah hasil-hasil guna mengetahui apakah perlu dilakukan revisi.
Metode umum pemikiran dan penguraian berfikir normal : Penguraian deduktif terdiri usaha menarik sesuatu kesimpulan berdasarkan fakta-fakta yang dikenal/diketahui, dengan jalan menganalisa dan mengevaluasi hingga dengan demikian dapat ditiadakan semua interferensi yang tidak dapat dibuktikan atau ditunjukan kebenarannya.
Pemimpin formal (Formal Leader), seseorang yang oleh organisasi tertentu (Swasta atau pemerintah). Ditunjuk (berdasarkan surat-surat keputusan pengangkatan dari organisasi yang bersangkutan) untuk memangku sesuatu jabatan dalam struktur organisasi yang ada, dengan segala hak dan kewajiban yang berkaitan dengannya. Untuk mencapai sasaran organisasi tersebut yang ditetapkan sejak semula. Seorang pemimpin harus sadar bahwa ia senantiasa menghadapi problem perubahan-perubahan. Beberapa bidang perubahan yang dihadapi oleh pemimpin :
Perubahan dalam pengetahuan, informasi serta teknik
Perubahan dalam skope kepemimpinan
Perubahan dalam lingkungan
Perubahan dalam isu-isu dan problem yang dihadapi pada pemimpin
Perubahan dalam tingkat perubahan
Proses memimpin :
Para pemimpin membuat (mengambil) keputusan-keputusan
Para pemimpin memusatkan perhatian mereka atas sasaran-sasaran
Para pemimpin merencanakan dan menyusun kebijaksanaan-kebijaksanaan
Para pemimpin mengorganisasi dan menempatkan (STAF) pekerja-pekerja pada jabatan-jabatan yang ada
Para pemimpin melaksanakan komunikasi dengan para bawahan, para rekan dan atasan mereka
Para pemimpin memimpin dan mensupervisi
Para pemimpin mengawasi aktifitas-aktifitas
Pemimpin-pemimpin informal (informal leader), seorang individu yang walaupun tidak mendapatkan pengangkatan formal yuridis sebagai pemimpin, memiliki sejumlah kualitas (objektif maupunsubjektif), yang memungkinkannya mencapai kedudukan sebagai orang yang dapat mempengaruhi kelakuan serta tindakan sesuatu kelompok masyarakat, baik dalam arti positif maupun negatif.
Perbandingan para pemimpin Formal dengan pemimpin Informal :
Formal
Informal
Memiliki legalitas formal sebagai pemimpin (penunjukan oleh pihak yang berwenang melakukannya)
Tidak memiliki penunjukan formal sebagai pemimpin
Organisasi formal yang menunjukan mereka sebagai pemimpin formal
masyarakat (atau kelompok tertentu di dalam masyarakat) yang menunjukan mereka
Masih harus mengafirmasi kedudukan mereka sebagai pimpinan formal terhadap bawaan melalui kepemimpinan (Leadership) mereka
Diakui oleh mereka yang dipimpin (tanpa pengakuan demikian, mereka tidak akan menjadi pemimpin informal)
Diberikan Backing oleh organisasi formal untuk menjalankan keputusan-keputusan
Tidak ada backing dari sesuatu organisasi formal untuk menjalankan keputusan-keputusannya
Berstatus sebagai pemimpin formal selama masa pengangkatan berlaku
Berstatus sebagai pemimpin informal, selama kelompok yang dipimpinnya masih mengakuinya atau menerimanya sebagai pemimpin
Memperoleh balas jasa material dan emolumen–emolumen lain yang berkaitan dengan posisi/jabatan mereka
Biasanya tidak memperoleh balas jasa material, kecuali apabila mereka mengusahakannya
Dapat mencapai promosi (kenaikan pangkat formal)
Tidak pernah mencapai promosi tetapi affirmasi/konfirmasi/ subordinasi masyarakat yang secara sukarela mau mengakui mereka sebagai pimpinan informal
Dapat memutasi organisasi formal
Tidak dapat dimutasikan
Selalu memiliki pihak atasan (Superiors)
Tidak memiliki atasan dalam arti formal
Biasanya harus memenuhi syarat-syarat formal terlebih dahulu sebelum memperoleh pengangkatan (misalnya syarat : ijazah skill masa dinas pengalaman kerja kecakapan pribadi dan sebagainya
Tidak perlu memenuhi syarat-syarat formal, asal saja disegani/ dipatuhi/ dijadikan sumber bertanya / pertukaran fikiran bagi pihak yang dipimpinnya
Apabila melakukan kesalahan-kesalahan, ia akan mendapatkan sanksi-sanksi dari organisasi formal
Apabila ia melakukan kesalahan akan mendapatkan sanksi berupa kurang ditaatinya lagi sebagai pemimpin informal atau dalam kasus ekstrim tidak diakui lagi sebagai pemimpin
Selama masa pengangkatannya berlaku ia harus terus menerus menjalankan kepemimpinannya
Kadang-kadang ia menjalankan kepemimpinannya, kadang-kadang tidak
Seorang pemimpin informal diharapkan adanya peranan sosial (Social Role). Kriteria yang berpengaruh atas status sebagai berikut :
Keturunan (keluarga bangsawan – non – bangsawan) – latar belakang sosial
Kekayaan dalam arti yang seluas-luasnya (pendapatan seringkali digunakan orang untuk menstratifikasi penduduk)
Apa yang dilakukan seseorang di dalam sebuah masyarakat (apa yang dinamakan Functional Utility)
Pendidikan yang diperoleh oleh orang yang bersangkutan
Ciri-ciri biologis
Sehubungan dengan status perlu diingat pula hal-hal berikut :
Transfer status sangat penting dalam hubungan kepemimpinan informal (dan formal)
Setiap orang dapat memiliki macam-macam status sosial (karena ia dapat turut berpartisifasi dalam macam-macam kegiatan dalam kelompok-kelompok)
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan seorang menjadi pemimpin (baik formal maupun informal) yaitu :
Karena pewarisan kedudukan sebagai pemimpin
Karena kekuasaan pribadi
Karena penunjukan oleh semua pihak atasan
Karena dipilih oleh pengikut-pengikutnya
Karena diakui oleh bawahannya
Karena situasi / kondisi
PENGKLASIFIKASIAN PEMIMPIN
Menurut hierarki kedudukan dapat membedakan :
Pemimpin teras
Pemimpin tingkat menengah
Pemimpin tingkat bawah
Menurut bidang garapannya dapat dikemukakan adanya :
Pemimpin bidang ekonomi
Pemimpin bidang agama
Pemimpin bidang politik
Pemimpin bidang pendidikan
Pemimpin bidang adat
Ditinjau dari sudut skope jangkauannya dapat disebut adanya :
Pemimpin lokal
Pemimpin regional
Pemimpin nasional
Pemimpin internasional
Kita dapat juga mengemukakan pembedaan berikut :
Pemimpin desa
Pemimpin kota
Ditinjau dari sudut peranan mereka sehubungan dengan perubahan sosial (Social Change) dapat disebut :
Pemimpin tradisional (konservartif)
Pemimpin kota
Menurut arti kepemimpinan mereka dapat digunakan pembagian :
Pemimpin primer
Pemimpin sekunder
Pemimpin tersier
Menurut dipilih atau tidak dipilihnya mereka, dapat dibedakan adanya :
Pemimpin yang dipilih
Pemimpin yang tidak dipilih (karena keturunan bangsawan misalnya)
Menurut kope kepemimpinan dapat dibedakan :
Pemimpin monomorfik (Monomorfic Leader), pemimpin dalam satu bidang saja.
Pemimpin polimorfik (Polimorphic Leader), bergerak dalam berbagai bidang
Menurut sifat pribadi pemimpin itu dapat kita bedakan :
Pemimpin paternalistik
Pemimpin otokratik
Pemimpin demokratik
Pemimpin kharismatik
Tujuan dari sudut peranan pokok pemimpin menghasilkan pembagian sebagai berikut :
Pemimpin tipe manager
Pemimpin tipe entrepreneur
BAB II
KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan yang melekat pada diri seseorang yang memimpin, yang tergantung dari macam-macam faktor, baik faktor intern maupun faktor ekstern.
Determinan kepemimpinan, kepemimpinan : (1) meliputi orang-orang (2) bekerja dari sebuah posisi organisatoris (3) Timbul dalam sebuah situasi yang sfesifik.
Faktor orang, (the person factor), Memberikab sumbangsih ke arah efektifitas seorang muslim
Faktor posisi, Menempatkan struktur atau kondisi-kondisi pada faktor orang. Orang atau person yang bersangkutan mengenakan baju seragam organisatoris apabila faktor posisi dikembangkan.
Terdapat sedikitnya tiga macam harapan tentang peranan yaitu :
Harapan-harapan pribadi
Harapan-harapan organisatoris
Harapan-harapan kultural
Situasi yang berbeda memerlukan peranan kepemimpinan yang berbeda, dan ciri-ciri pribadi yang berbeda pula. Misalnya dalam proses pertumbuhan perusahaan-perusahaan biasanya mereka menggunakan pemimpin yang berbeda-beda sifatnya.
Arti kepemimpinan, merupakan aktifitas memimpin pada hakikatnya meliputi suatu hubungan. Adanya satu orang yang mempengaruhi orang-orang lain agar mereka mau bekerja ke arah pencapaian sasaran tertentu. Ada dua macam pengaruh seorang pemimpin, pertama hasil kerjanya sendiri dan kedua kelakuan dan tindakan-tindakan yang dilakukannya.
Kekuatan (Powers) yang berhubungan dengan kepemimpinan :
Kekuatan koersif (Coercive Power)
Kekuatan karena diberikannya penghargaan (Reward Power)
Kekuatan karena adanya pengesahan (Legitimate Power)
Kekuatan karena memiliki sesuatu keahlian (Expert Power)
Kekuatan karena memiliki sesuatu keahlian (Expert Power)
Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepemimpinan :
Seorang pemimpin mempengaruhi pihak lain atau pihak yang dipimpin oleh kualitas yang dimilikinya berupa : kepercayaan, kemampuan komunikatif, dan kendaraannya tentang situasi yang sedang dihadapi dan bawahan-bawahannya.
Peranan pemimpin dan derajat diterimanya hal tersebut oleh kelompok yang bersangkutan mempengaruhi kepemimpinan.
Tingkat hingga dimana tugas-tugas diterangkan, memmpunyai pengaruh pemting.
Asas kepemimpinan keempat adalah bahwa : pemimpin yang bersangkutan memiliki kemampuan untuk menentukan tindakan-tindakan apa yang paling baik untuk mecapai tujuan-tujuan kelompoknya
Akhirnya dapat dikemukakan bahwa gaya kepemimpinan dan situasi serta kondisi yang berlaku yang mempengaruhi hasil-hasil yang akan dicapai.
TEORI TENTANG KEPEMIMPINAN
G.R TERRY dalam bukunya "Principles of management" mengemukaan :
Teori Otokratis, didasarkan atas perintah-perintah, pemaksaan dan tindakan yang agak arbitrer dalam hubungan antara pemimpin dengan pihak bawahan. Pemimpin disini cenderung mencurahkan perhatian sepenuhnya pada pekerjaan.
Teori Psikologis, memperhatikan bawahannya untuk bekerja ke arah pencapaian sasaran-sasaran organisatoris untuk memenuhi tujuan-tujuan pribadi mereka.
Teori Sosiologi, mengambil tindakan-tindakan korektif, menjalankan pengeruh kepemimpinannya dan mengembalikan harmoni dan usaha-usaha kooferatif antara para pengikutnya.
Teori Suportif, menciptakan lingkungan kerja yang membantu mempertebal keinginan pengikut untuk melaksanakan pekerjaan sebaik mungkin, bekerjasama, mengembangkan skillnya serta keinginannya.
Ada juga yang menamakannya "Democratic Theory of Leadership"
Teori "Laissez Faire", memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada para pengikutnya dalam menentukan aktifitas mereka.
Teori Perilaku Pribadi, kontinuum dimana tindakan-tindakan pihak pemimpin dan jumlah otoritas yang digunakan dihubungkan dengan kebebasan pembuatan keputusan atau partisipasi yang terbuka bagi pihak bawahan.
Teori Sosial/sifat, sifat-sfat yang dianggap harus dimiliki oleh pemimpin : intelegensi, inisiatif, energi/rangsangan, kedewasaan emosional, persuasif, skill komunikatif, kepercayaan pada diri sendiri, perseptif, kreatifitas, partisipasi sosial.
Teori Situasi, kepeminpinan terdiri dari tiga elemen yaitu : Pemimpin – Pengikut – Situasi.
PERSOALAN PENGARUH (INFLUENCE)
Pihak yang mempengaruhi (Influencer) dan pihak yang dipengaruhi (Influence). Perubahan-perubahan dalam kelakuan dapat terjadi karena ide atau faktor lain. Istilah pengaruh kerapkali digunakan bersama-sama dengan istilah-istilah lain seperti misalnya kekuasaan (Power) dan atau otoritas (Authority). Kadang-kadang mereka dianggap sebagai konsep yang "Mutualy Exclusive".
Sistem-sistem pengaruh – interaksi
Setiap interaksi antara individu-individu menyebabkan timbulnya suatu transaksi yang mempunyai efek psikologi atas kelakuan (Behavioral Effects).
Kekuasaan (Power), yakni kemampuan untuk mempengaruhi kelakuan mendasari seluruh spektrum alat-alat yang terdapat dalam skema kita.
Otoritas (Authority), sebagai kekuasaan yang dilembagakan atau hak untuk mempengaruhi kelakuan, juga mendasari seluruh spektrum cara-cara untuk mempengaruhi kelakuan di dalam organisasi-organisasi.
Defendensi (ketergantungan) tersebut memperbesar kekuasaan pihak lain pada organisasi yang bersangkutan relatif dibandingkan dengannya (memperbesar kemampuan mereka untuk mempengaruhi kelakuannya).
David Mechanic menguraikan proses tersebut sebagai berikut :
Di dalam organisasi-organisasi, seseorang membuat pihak lain tergantung padanya karena ia menguasai informasi, orang-orang dan alat-alat yang dapat didefinisikan sebagai berikut :
Informasi (Information)
Orang-orang (perseon)
Alat-alat (instrumental)
Gaya Kepemimpinan
Ada sebuah pendekatan yang dapat kita gunakan untuk memahami suksesnya kepemimpinan, dalam hubungan mana kita memusatkan perhatian pada apa yang dilakukan oleh pemimpin itu tersebut : jadi gayanya. Ada macam-macam istilah yang digunakan orang untuk menerangkan pendekatan umum yang dipergunakan oleh para pemimpin dalam situasi kemanusiaan misalnya : otokritas, demokratis, biokratis, neurokratis dan laissez faire.
Membantu tercapainya kepemimpinan efektif, wendel french mengemukakan tiga buah faktor yang berkaitan dengan persoalan kepemimpinan yang perlu diperhatikan secara simultan.
Pandangan sejumlah penulis mengenai teori "sifat" sehubungan dengan kepemimpinan.
Ordway tead, menyebut sejumlah sifat (10 buah) yang dianggapnya perlu dimiliki oleh seorang pemimpin :
Energi, fisik, syaraf
Sifat mengenal tujuan dan arah
Enthusiasme
Sifat ramah dan afeksi
Integritas
Kemampuan teknis
Dapat mengambil keputusan (Decisivness)
Intelegensi
Kemampuan untuk mengajarkan sesuatu
Kepercayaan
Edwin H. Schell berpendapat bahwa terdapat adanya sifat-sifat pribadi tertentu, yang membantu ke arah sukses dalam bidang kepemimpinan.
Perhatian terhadap dan afeksi untuk manusia
Kekuatan kepribadian
Pikiran yang cenderung ke arah ilmiah, yang apabila tidak ada akan sangat mengurangi peluang-peluang untuk mecapai sukses.
Chester I barnard berpendapat bahwa kepemimpinan memiliki dua macam aspek, superioritas individua.
Hubungan manajemen dengan kepemimpinan, seorang manajer memerlukan kemampuan kepemimpinan, hal tersebut merupakan sebuah faktor yang vital untuk kesuksesannya.
BAB III
MANUSIA DI DALAM LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Berbagai ilmu pengetahuan memperhatikan faktor manusia di dalam rumah tangga perusahaan sebagai objek analisis mereka. Ilmu-ilmu pengetahuan tersebut merupakan pengkhususan dari ilmu-ilmu yang mempelajari perilaku manusia secara umum. Psikologi perusahaan misalnya dapat dianggap sebagai bagian dari psikologi umum.
Sosiologi perusahaan merupakan bagian dari sosiologi umum, mempelajari faktor manusia di dalam lingkungan perusahaan mengharuskan kita memanfaatkan psikologi perusahaan dan sosiologi perusahaan disamping ekonomi perusahaan.
Rumah Tangga Perusahaan
Dalam analisis kita, kita menggunakan asumsi bahwa rumah tangga perusahaan merupakan sebuah lembaga ekonomi, tindakan ekonomi di dlaam rumah tangga perusahaan terjadi melalui kombinasi faktor-faktor produksi elementer yakni : kemampuan kerja manusia dan alat-alat produksi "mati". Kombinasi tersebut dilakukan untuk mencapai sasaran tertentu.
Ilmu Ekonomi Perusahaan
Ilmu ekonomi perusahaan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tindakan-tindakan ekonomis rumah tangga perusahaan.
Teori ekonomi perusahaan memenuhi 2 macam fungsi, pertama terdapat sebuah fungsi yang menerangkan, maksudnya teori ekonomi perusahaan tersebut tidak mungkin memberikan suatu penilaian nilai dalam arti kata etik, tujuan akhirnya mempertahankan sifat ekonomis yang berdiri sendiri bagi ekonomi perusahaan. Teori kedua adalah teori ekonomi perusahaan juga mempunyai suatu fungsi normatif. Tetapi, juga dalam fungsi ini teori ekonomi perusahaan tetap bersifat "bebas nilai" dan ia tidak menyatakan sesuatu preferensi terhadap sasaran tertentu.
Sosiologi Perusahaan dan Psikologi Perusahaan
Ilmu sosiologi telah mengalami perkembangan yang amat pesat. Timbulnya aneka macam problem sosiologis dan problem psikologis di dalam lingkungan perusahaan telah menyebabkan timbulnya ilmu-ilmu yang khusus mempelajari problem-problem tersebut : yaitu sosiologi perusahaan dan psikologi perusahaan.
Ekonomi perusahaan, sosiologi perusahaan dan psikologi perusahaan.
Antara objek ekonomi perusahaan dan sosiologi perusahaan serta psikologi perusahaan terdapat perbedaan yang asasi.
Rumah tangga perusahaan bagi sosiologi perusahaan merupakan sebuah datum sedangkan hubungan-hubungan manusia di dalam lingkungan perusahaan merupakan sebuah problem baginya. Bagi ekonomi perusahaan faktor manusia dapat dianggap sebagai sebuah datum yang sangat penting sedangkan pembentukan pendapatan bruto rumah tanga perusahaan merupakan sebuah problem.
BAB IV
MOTIVASI MANUSIA
Pengantar
Sebelum ke bahasan motivasi manusia, terlebih dahulu perhatikan gambar Proses Managing berikut ini :
MENETAPKAN SASARAN-SASARANMEMBUAT KEPUTUSAN-KEPUTUSAN
MENETAPKAN SASARAN-SASARAN
MEMBUAT KEPUTUSAN-KEPUTUSAN
MERENCANAKAN MENYUSUN KEBIJAKSANAAN 2
MERENCANAKAN MENYUSUN KEBIJAKSANAAN 2
PROSES MANAGINGKONTROL
PROSES MANAGING
KONTROL
MENGORGANISASI DAN MENEMPATKAN PEKERJA MENGARAHKAN DAN MENSUPERVISI
MENGORGANISASI DAN MENEMPATKAN PEKERJA
MENGARAHKAN DAN MENSUPERVISI
BERKOMU NIKASI
BERKOMU NIKASI
Gambar 1
Proses Managing
Dari gambar dapat diperoleh keterangan-keterangan sebagai berikut :
Para manajer mengambil keputusan-keputusan, maksudnya, mereka memperkembangkan sesuatu proses dengan apa serangkaian tindakan dipilih secara sadar dari alternatif-alternatif yang tersedia guna mencapai sesuatu hasil yang diinginkan.
Para manajer memusatkan perhatian atas sasaran-sasaran.
Para manajer merencanakan serta menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan (POLICIES), maksudnya mereka mengantisipasi masa yang akan datang dan menemukan berbagai arah tindakan alternatif, setelahnya mereka menetapkan petunjuk-peetunjuk untuk keputusan-keputusan masa yang akan datang.
Para manajer mengorganisasi dan mengisi posisi-posisi. Maksudnya mereka menggunakan suatu proses dengan apa struktur dan alokasi jabatan-jabatan dideterminasi, kemudian menempatkan orang-orang pada jabatan-jabatan tersebut.
Para manajer berkomunikasi dengan pihak bawahan, para rekan-rekan mereka dan pihak atasan; dengan perkataan lain: para manajer mentransmisi ide-ide kepada pihak lain dengan tujuan mencapai hasil yang diinginkan.
Para manajer memberikan pengarahan dan melakukan supervisi, artinya mereka mengusahakan agak pihak bawahan melaksanakan pekerjaan ke arah tujuan-tujuan umum serta sasaran-sasaran.
Para manajer mengontrol aktivitas-aktivitas, artinya mereka memanfaatkan proses-proses yang mengukur hasil pekerjaan nyata dan mengarahkannya ke arah tujuan tertentu yang ditetapkan sebelumnya.
Ketujuh macam proses berkaitan dengan erat satu sama lain dan kerapkali mereka muncul dalam urutan-urutan yang berbeda atau secara simultan. Jadi, kita dapat mengatakan bahwa salah satu determinan perilaku adalah MOTIVASI.
Istilah motivasi berhubungan dengan ide gerakan dan apabila kita menyatakannya secara amat sederhana, maka sebuah motif merupakan sesuatu hal yang mendorong atau menggerakkan kita untuk berperilaku dengan cara tertentu.
Perhatikanlah skema berikut :
Motivasi perilaku = pelaksanaan pekerjaan
Motivasi perilaku = pelaksanaan pekerjaan
PERILAKU YANG DIMOTIVASI
Perilaku pada organisme-organisme hidup dapat mencapai tiga macam bentuk. Yang pertama, yang dikenal sebagai tropisme (tropism), terdiri dari gerakan-gerakan yang mencakup seluruh organisme apabila ia tertarik atau ditolak oleh sesuatu pengaruh di dalam lingkungan. Sebagai contoh misalnya, dapat dikatakan bahwa sebuah organisme "heliotropis" adalah sebuah organisme yang tertarik pada sinar matahari.
Bentuk perilaku kedua yakni "refleks-refleks" banyak menyerupai "tropisme" dalam arti bahwa mereka merupakan reaksi-reaksi otomatis terhadap sitmuli, akan tetapi refleks-refleks adalah terbatas hingga bagian tertentu dari tubuh, misalnya ½ gerakan-gerakan lutut secara sekonyong-konyong.
Kita dapat mensspesifikasi adanya 5 macam sifat perilaku yang dimotivasi (motivated behavior).
Pengenergisasian atau fasilitas aneka macam reaksi
Kekuatan perilau dan efisiensi
Pengarahan perilaku
Penguatan kembali
Melemahnya perilaku
MODEL UMUM TENTANG MOTIVASI
Terdapat 4 komponen model umum motivasi :
Pembangkitan tekanan (tension arousal)
Tindakan (action)
Sebuah perangsang (an incentive)
Pengurangan tekanan (tension treduction)
INSENTIF PENGURANGAN KETEGANGANTINDAKAN YANG DIARAHKAN KEPADA SASARAN PEMBANGKITAN KETEGANGAN
INSENTIF
PENGURANGAN KETEGANGAN
TINDAKAN YANG DIARAHKAN KEPADA SASARAN
PEMBANGKITAN KETEGANGAN
KETEGANGAN MEMUNCAK UNTUK SIKLUS BERIKUTNYA
KETEGANGAN MEMUNCAK UNTUK SIKLUS BERIKUTNYA
Gambar
Sebuah Model Siklus Tentang Motivasi
Keterangan :
Seorang individu menyadari adanya tegangan yang timbul karena sesuatu kebutuhan yang tidak terpenuhi, melalui stimulasi intern atau ekstern melakukan tindakan tertentu yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhannya (hal tersebut mungkin didahului oleh tindakan-tindakan untuk memperbesar tekanan hingga titik kritis tertentu). Tindakan tersebut mengandung tujuan dan diarahkan ke arah sesuatu perangsang yang menurut anggapannya akan memenuhi kebutuhan yang dirasakan itu dan apabila ia memperoleh perangsang atau imbalan tersebut si individu yang bersangkutan akan mengalami suatu pengurangan tekanan.
TEORI-TEORI TENTANG MOTIVASI
Teori Home Ostasis
Istilah tersebut pertama-tama dipergunakan oleh seorang yang bernama W.B. GANNON, dan konsep tersebut digunakannya untuk menerangkan pengendalian proses-proses fisiologis seperti misalnya :
Pemeliharaan panas tubuh manusia dan
Pembekuan darah
Penggunaan konsep tersebut kini dinyatakan sebagai : Physiological Homeostasis, guna membedakannya dengan Psychological Homeostasis" yang merupakan suatu keterangan tentang perilaku yang dimotivasi.
Teori psikonalitik dari Freud
Menurut Freud, individu memiliki energi yang dicapainya dari proses-proses metabolis yang kemudian disalurkan ke berbagai macam rangsangan. Semula titik berat diletakkan pada persoalan seks tetapi hal tersebut kemudian dimodifikasi oleh para pengikutnya.
Sebuah faktor penting yang mencirikan teori psikoanalitik adalah peranan predominan dari pemikiran di bawah sadar, yang cenderung menyebabkan si individu acuh terhadap sifat kebenarannya serta tujuan dari perilakunya yang dimotivasi.
Pandangan-pandangan Skinner
Pandangan-pandangan skinner dinamakan Operant Conditioning. Dengan istilah tersebut bahwa sebuah organisme dalam proses belajar inisial menunjukkan perilaku yang agak bersifat Random sebagai reaksi terhadap stimuli entern. Skinner telah mengekstrapolasi penemuan-penemuannya menjadi suatu "Design" untuk kehidupan masyarakat.
Teori Umum Festinger tentang Disonansi Kognitif
Istilah tersebut berhubungan dengan persepsi serta evaluasi (Kognisi) dua unit informasi atau yang lebih bertentangan satu sama lain atau agaknya tidak bersifat harmonis.
KEBUTUHAN, KEINGINAN DAN ORIENTASI PADA TUJUAN
Kita, sebagai manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan, baik berupa kebutuhan-kebutuhan fisik, ekonomi, politis maupun kebutuhan-kebutuhan lainnya dan secara sadar atau tidak sadar kita dengan perilaku kita berusaha untuk memenuhinya agar supaya kita dapat hidup sesuai dengan kehidupan yang kita inginkan atau kehidupan yang menurut orang lain yang kita percaya karena kita alami.
Terdapat macam mekanisme pertahanan :
Agresi
Regresi
Resignasi
Kompromis
HIERARKI KEBUTUHAN
Teori motivasi yang banyak disitir dalam literatur manajemen adalah hierarki kebutuhan dari Maslow. Maslow mengemukakan suatu seri kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut :
Kebutuhan-kebutuhan dasar bersifat fisiologis
Apabila hal tersebut dinyatakan sebagai rangsangan (Drives) maka mereka mencakup perasaan lapar-perasaan haus dan seks, tetapi bukanlah berarti bahwa hal tersebut hanya terbatas hingga di sana saja. Sudah tentu mereka didasarkan secara biologis dan dikendalikan oleh proses "Homeostatis".
Kebutuhan-kebutuhan akan keamanan (safety needs)
Pada dasarnya, mereka merupakan suatu ekspresi daripada rangsangan individual akan kepastian (security) di dalam lingkungannya.
Sang individu terangsang untuk menghadapi sifat-sifat yang mengancam daripada lingkungan atau ruangan di mana ia ada. Manifestasi sehari-hari daripada kebutuhan-kebutuhan berupa preferensi si individu terhadap hal yang dikenalnya daripada hal yang tidak dikenalnya. Pernyatan tersebut dapat diketemukan pada perilaku habitual.
ASPEK-ASPEK OPERASIONAL HIERARKI KEBUTUHAN
Salah satu daya tarik adisional dari teori Maslow mengenai hierarki kebutuhan-kebutuhan adalah bahwa ia bukan saja menguraikan kebutuhan-kebutuhan tersebut, tetapi ia pula memperbincangkan operasi mereka.
Kebutuhan-kebutuhan estetis
Kebutuhan-kebutuhan estetis
Kebutuhan akan pengetahuan
Kebutuhan akan pengetahuan
Kebutuhan untuk mengaktualisasi diri sendiri
Kebutuhan untuk mengaktualisasi diri sendiri
Kebutuhan akan penghargaan
Kebutuhan akan penghargaan
Kebutuhan SOSIAL (PERASAAN TURUT TERGOLONG DAN CINTA)
Kebutuhan SOSIAL (PERASAAN TURUT TERGOLONG DAN CINTA)
Kebutuhan akan KEAMANAN
Kebutuhan akan KEAMANAN
Kebutuhan FISIOLOGIS
Kebutuhan FISIOLOGIS
Hierarki kebutuhan-kebutuhan dari Maslow terdapat adanya tingkat-tingkat yang makin kurang penting apabila kita meningkat
dari dasar ke puncak
BAB V
MANAJEMEN DAN MANAJER
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
G.R. TERRY (Principles Of Management) menyatakan bahwa fungsi-fungsi fundamental manajemen meliputi hal-hal sebagai berikut :
Planning (perencanaan)
Organizing (pengorganisasian)
Actuating (menggerakkan)
Controlling (mengawasi)
H. ALBERS (Management, The Basic Concepts) mengemukakan fungsi-fungsi manajemen berikut :
Planning
Organizing
Directing
Controlling
Richard D. Anderson (Management Practice) membagi manajemen dalam 5 elemen sebagai berikut :
Planning
Organizing
Staffing
Excecuting
Appraising
Henry Fayol (Bapak Konsepsi Proses) memasukkan fungsi-fungsi berikut dalam aktivitas manajemen :
Planning
Organization
Command
Coordination
Control
PERENCANAAN (PLANNING)
Tugas pertama seorang manajer adalah memutuskan apa yang ingin dicapainya, maksudnya mencapai tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang dari organisasinya.
Untuk melaksanakannya, manajer tersebut harus dapat meramalkan:
Lingkungan ekonomi
Lingkungan social
Lingkungan politikal, dimana organisasinya akan beroperasi dan sumber-sumber daya
Manusia
Uang
Peralatan yang akan tersedia padanya.
PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)
Sasaran-sasaran dan pekerjaan yang diperlukan untuk mencapainya, menunjukkan jumlah orang yang diperlukan serta keterampilan-keterampilan yang diperlukan mereka, maksudnya : posisi-posisi yang perlu diisi serta kualifikasi-kualifikasi yang perlu dimiliki orang yang menduduki posisi demikian.
PENGKOORDINASIAN (COORDINATION)
Coordination sesungguhnya merupakan suatu bagian esensian darl organization, dan bukanlah seperti dikatakan oleh Gulick sebuah fungsi (manajemen) tersendiri. Cara mengkoordinasi paling umum adalah : menyediakan atasan bersama untuk pekerja-pekerja yang pekerjaan mereka saling berkaitan.
PENEMPATAN KARYAWAN (STAFFING)
Di dalam bidang pengorganisasian, manajer yang bersangkutan menentukan posisi-posisi dan ia memutuskan siapa saja yang akan menduduki posisi tersebut. Dalam aktivitas STAFFING ia berupaya untuk menemukan orang yang tepat untuk masing-masing pekerjaan.
MEMBERIKAN ARAH/PENGARAHAN (DIRECTION)
Manajemen kadang-kadang dinyatakan orang sebagai : "the management of people, not things". Pernyataan mengandung makna bahwa sang manajer hanya perlu menggerakkan orang-orang lain sesuai dengan keinginannya.
Hal yang sangat penting adalah : bahwa direction juga mencakup upaya untuk mengembangkan moril baik agar bawahan bersedia memberikan segala-galanya dan bukan sekedar bekerja asal bekerja.
PENGAWASAN (CONTROL)
Dalam hal melaksanakan aktivitas-aktivitas "directing" sang manajer menerangkan kepada karyawannya apa yang harus dilakukan mereka dan ia membantu mereka untuk melaksanakan tugas sebaik mungkin dalam aktivitas controlling, ia menentukan kemajuan bagaimana telah dicapai dalam hal menuju ke arah sasaran-sasaran. Ia perlu mengetahui apa yang sedang terjadi, sehingga ia dapat segera melakukan intervensi dan mengubah prosedur-prosedur apabila perubahan-perubahan demikian dianggap perlu untuk mencapai sasaran-sasaran.
INOVASI (INOVATION)
Inovasi senantiasa perlu dimasukkan ke dalam fungsi manajemen. Pada dasarnya, inovasi terdiri dari tindakan-tindakan mengembangkan cara-cara baru yang lebih baik untuk melaksanakan pekerjaan. Seseorang manajer dapat menghasilkan ide-ide baru mengkombinasikan ide-ide lama menjadi ide-ide baru, dan mengadaptasi mereka sesuai dengan kebutuhan atau mungkin ia dapat bertindak sebagai katalisator guna mengembangkan serta menerapkan inovasi-inovasi.
REPRESENTASI (REPRESENTATION)
Akhirnya tugas seorang manajer mencakup tugas mewakili organisasinya dalam hal menghadapi kelompok-kelompok luar.
Badan-badan pemerintah
Lembaga-lembaga financial
Perubahan-perusahaan lain
Para pemasok (para suppliers)
Para pembeli
Publik umum
DEFINISI MANAJEMEN YANG BERSIFAT "OPERASIONAL"
Sebuah definisi operasional tentang manajemen menghubungkan konsep manajemen dengan sejumlah kriteria yang dapat diobservasi yang apabila dipenuhi menunjukkan terdapat adanya suatu lingkungan manajemen.
AKTIVITAS YANG DIORGANISASI
Kriteria pertama yang dapat diobservasi yang berkaitan dengan manajemen adalah bahwa ia merupakan sebuah proses aktivitas yang terorganisasi.
SASARAN-SASARAN
Kriterium operasional kedua untuk manajemen adalah bahwa terdapat sebuah sasaran terhadap apa akvitas kelompok terorganiasi diarahkan. Kadang-kadang sasaran demikian dinyatakan secara eksplisit, tetapi kadang-kadang ia dirumuskan secara umum sekali.
HUBUNGAN-HUBUNGAN ANTARA SUMBER-SUMBER DAYA
Kriterium operasional ketiga bagi manajemen adalah sebuah syarat utama bahwa : aktivitas yang ditujukan ke arah sasaran dihasilkan dengan jalan menetapkan hubungan-hubungan tertentu antara sumber sumber daya yang tersedia. Sumber-sumber daya merupakan sebuah istilah umum yang mencakup :
Bahan-bahan
Suplai-suplay
Peralatan
Dana
Manusia
Tantangan terbesar yang seringkali dihadapi oleh para manajer adalah : penetapan hubungan-hubungan antara sumber-sumber daya manusia. Ia harus menghadapi hubungan-hubungan formal, seperti yang digariskan oleh peta organisatoris dan hubungan-hubungan informal yang muncul sewaktu manusia berupaya untuk berhubungan satu sama lain dalam kehidupan mereka sehari-hari. Hubungan-hubungan demikian muncul dalam bentuk polayang terus menerus berubah hal mana mencerminkan bagaimana manusia bekerja sama dan bagaimana mereka saling mempengaruhi dalam kehidupa organisatoris mereka.
BEKERJA DENGAN BANTUAN PIHAK LAIN
Elemen kritikal keempat dari manajemen meliputi : upaya bekerja dengan bantuan pihak lain untuk mencapai sasaran-sasaran oranisator.
KEPUTUSAN-KEPUTUSAN
Kriterium kritikal terakhir dalam definisi tentang manajemen adalah suatu keterlibatan secara aktif dengan keputusan-keputusan yakni evaluasi serta pemilihan altenatif-alternatif dalam suatu lingkungan kompleks yang seringkali terjalin erat dengan soal resiko serta ketidakpastian.
RANGKUMAN DEFINISIONAL
Lima macam operasional yang dapat digunakan terhadap manajemen adalah :
Aktivitas yang terorganisasi
Sasaran-sasaran
Hubungan antara sumber-sumber daya
Bekerja dengan bantuan pihak lain
Keputusan-keputusan
KITA TIDAK DAPAT MELEPASKAN DIRI DARI KEGIATAN DUNIA USAHA (BISNIS)
Kita amat tergantung pada organisasi-organisasi dunia usaha (Business organizations). Bahan pangan yang kita makan, bahan sandang yang kita pakai, kendaraan bermotor kita semuanya merupakan produk aktivitis dunia usaha. Tidak mungkin untuk memisahkan dunia usaha dengan masyrakat dan membicarakannya secara terpisah.
PARA MANAJER PADA SEMUA ORGANISASI
Setiap organisasi mempunyai manajer, mungkin ada yang menamakan mereka :
Supervisor (pengawas)
Directors (direktur)
Agency chiefs (pimpinan perwakilan)
Foreman (mandur)
PARA MANAJER MEWAKILI PARA PEMILIK PERUSAHAAN
Para menejer mewakili kepentingan para pemilik perusahaan. Mereka bertindak atas nama para pemilik dan mereka memperoleh kekuasaan formal dari para pemilik tersebut. Para manajer bertanggung jawab kepada para pemilik perusahaan.
PARA MANAJER MEWAKILI KELOMPOK-KELOMPOK LAIN
Para manajer juga perlu mempertimbangkan kepentingan para pegawai, para pembeli, pihak pemerintah dan masyarakat sewaktu mereka mengambil keputusan-keputusan. Kepentingan-kepentingan kelompok tersebut harus diperhatikan oleh mereka karena apabila hal tersebut tidak dilakukan perusahaan akan mengalami akibat-akibatnya.
PRINSIP MANAJEMEN
Cara lain untuk mempelajari manajemen adalah dengan jalan mempelajari prinsip-prinsip manajemen. Prinsip-prinsip manajemen merupakan petunjuk-petunjuk untuk tindakan manajerial. Mereka merupakan kebenaran-kebenaran umum, yang membantu pihak manajer memutuskan apa yang harus dilakukannya dalam situasi tertentu.
BAB VI
FUNGSI-FUNGSI SEORANG MANAJER
PENGANTAR
GEORGE R. TERRY, seorang penulis textbook "manageemnt" terkemuka, berpendapat bahwa fungsi-fungsi fundamental manajemen meliputi 4 hal sebagai berikut :
Perencanaan
Pengorganisasian
George R. Terry berpendapat fungsi fundamental meliputi 4 hal sebagai berikut :
Perencanaan (Planning)
Penggorganisasian (organizing)
Menggerakan (Actuating)
Mengawasi (Controlling)
Harold Koonz/cyriol o'donnel menggunakan pembagian sebagai berikut :
Planning
Organizing
Staffing
Directing and leading
Controlling
Perencanaan (Planing), arti sempit : melihat ke muka jadi mencakup penetapan waktu dan penetapan termijin. dalam literatur anglo – saksis orang lazim menggunakan istilah "Scheduling".
Arti luas : disamping meliputi penetapan waktu juga mencakup pengkoordinasian metode-metode dan alat-alat di dalam mana termasuk : persiapan, pembagian kerja, penetapan urutan tindakan, kontrol kelangsungan.
Harold Koontz/Cyril O Donnel menganggap bahwa rencana-rencana merupakan landasan bagi manajemen.
Pengorganisasian (Organizing), berhubungan dengan mengusahakan agar sekelompok manusia bekerjasama ke arah pencapaian sasaran tertentu.
Organizing berhubungan pula dengan penyusunan dan perincian-perincian tugas/jabatan/hak dalam suatu kerangka (struktur organisasi formal) yang secara keseluruhan diharapkan akan dapat mencapai sasaran dengan efisien.
Koordinasi (Coordination), adalah proses mempersatukan atau mensinkronkan semua usaha manajemen.
Menggerakkan (Actuating), berhubungan dengan aktifitas mempengaruhi orang-orang agar mereka suka melaksanakan usaha-usaha ke arah pencapaian sasaran tertentu.
Memimpin (Leading), adalah sebuah aktvitas yang menyangkut pihak yang memimpin dan pihak yang dipimpin. tanpa kerjasama antara kedua belah pihak yang berkepentingan maka sulit dapat diharapkan akan tercapainya sasaran-sasaran.
Berkomunikasi (Comunication), berkomunikasi merupakan salah satu diantara fungsi pokok manajemen. komunikasi adalah sebuah proses dimana pihak tertentu menyampaikan kepada pihak lain, pandangannya, keinginannya, pendiriannya, dengan harapan bahwa pihak yang dihubungi itu dapat mengertinya dan eventual melaksanakan tindakan-tindakannya sesuai dengannya.
Source (sumber) adalah pihak yang pertama kali membuat berita.
Message (pesan) adalah stimulus yang ditranmisi oleh sumber kepada penerima.
Chanel (saluran) adalah alat melalui apa sebuah berita berlangsung dari sumber tertentu ke pihak penerima.
Receivers (penerima) merupakan elemen yang terpenting dalam proses komunikasi.
Effect, merupakan perubahan-perubahan dalam kelakuan pihak penerima yang timbul sebagai hasil transmisi sesuatu berita.
Feedback, reaksi pada pihak penerima terhadap berita sumber.
Pengawasan (Controlling), proses dimana pihak manajemen melihat apakah yang telah terjadi sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi.
BAB VII
PIHAK MANAJER SEBAGAI INISIATOR PERUBAHAN DI DALAM ORGANISASI
Faktor pertama untuk memulai proses perubahan adalah diagnosis harus mendahului tindakan-tindakan (menurut Agryris).
Model yang paling baik diterapkan sehubungan dengan suatu upaya yang mengusahakan adanya perencanaan yang terencana yaitu " Action – Research".
Alat-alat pembantu diagnistik diantaranya latar belakang, sistem yang diperlukan, sistem yang muncul.
Metode perubahan faktor latar belakang diantaranya perubahan personalia, latihan dan pendidikan, pendidikan dan tata susunan (layout), rencana perangsang, kultur latar belakang.
Metode perubahan sistem yang diperlukan diantaranya revisi uraian pekerjaan dan hubungan pekerjaan, pelaporan, penugasan, tanggung jawab, modifikasi pekerjaan, skedul pekerjaan alternatif, reformulasi sasaran pekerjaan.
Metode perubahan sistem yang muncul diantaranya konseling, konsultasi, latihan, konfrontasi, feedback survai,perencanaan dan eksekutif dan pertemuan konfrontasi.
KESIMPULAN
Dari resensi buku yang berjudul KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN, penulis simpulkan bahwa setiap manajer harus merupakan seorang pemimpin dan ia harus memiliki sifat-sifat dan kemampuan kepimpinan, yang menunjang pelaksanaan kepemimpinan di dalam organisasi yang dikelola olehnya. Tetapi perlu juga diingat bahwa tidak setiap pemimpin harus sama dengan seorang manajemen.
Sudah tentu, sifat-sifat kepemimpinan yang baik dapat dipelajari dan diterapkan oleh seorang pemimpin atau manajer, tetapi, bakat dan sifat kepemimpinan yang ada dalam dirinya dengan sendirinya amat membantu (bersifat kondusif) terhadap kegiatan pelaksanaan kepemimpinannya. Kita, sebagai manusia, kadang-kadang diberi tugas untuk bertindak sebagai seorang pemimpin atau manajer (kadang-kadang dalam format kecil, dan kadang-kadang dalam skope yang lebih luas), tetapi kadang-kadang pula terlihat bahwa kita harus berperan sebagai pihak yang dipimpin atau mendapatkan pimpinan.
Dalam kedua macam peranan (sebagai pemimpin atau pihak yang dipimpin) sebaiknya kita senantiasa belajar dari pengalaman-pengalaman masa lampau, hingga kekeliruan-kekeliruan yang merugikan dapat dihindari.