STRUKTUR POPULASI DAN KOMUNITAS TANAMAN PENUTUP TANAH DI TAMAN PARTERE UPI
LAPORAN
disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Ekologi Umum yang diampu oleh: Drs. Yusuf Hilmi Adisendjaja, M.Sc Drs. Amprasto, M.Si. Rini Solihat, S.Pd. M.Si. Hj. Tina Safaria, M.Si
oleh : Kelompok 2 Pendidikan Biologi A 2014 Meilinda Alfiana
1403318
Mely Yani
1403958
Muhammad Ihsan Alawi
1401781
N. Sri Winarsih Winata
1403063
Rima
1404937
Sasha Elitzsar Latfia
1401381
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2017
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya. Contoh dalam ekosistem dengan adanya tanaman penutup tanah atau Cover crop dapat melindungi tanah dari kerusakan oleh erosi atau untuk memperbaiki sifat kimia dan sifat fisik tanah. Di wilayah UPI yang memiliki tanaman penutup tanah beragam, salah satunya adalah Taman Partere UPI. Oleh sebab lokasi dekat dan pada memiliki tumbuhan penutup tanah yang beragam. Peneliti ingin melakukan analisis vegetasi pada taman tersebut dengan judul penelitian Struktur Populasi dan Komunitas Tumbuhan Penutup di Taman Partere UPI. Komponen yang di ukur meliputi Keanekaragaman jenis, Pola penyebaran, Frekuensi, Kerapatan, Dominansi, Indeks nilai penting, Indeks penyebaran, Indeks keanekaragaman Jenis, Tanah (suhu, pH, kelembaban), Udara (suhu, intensitas cahaya, kelembaban, kecepatan angin).
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana struktur populasi dan komunitas tanaman penutup tanah di Taman Partere UPI ?
1.3 Batasan Masalah
Komponen yang diukur pada penelitian ini yaitu: 1.
Keanekaragaman jenis.
2.
Pola penyebaran.
3.
Frekuensi.
4.
Kerapatan.
5.
Dominansi.
6.
Indeks nilai penting.
7.
Indeks penyebaran.
8.
Indeks keanekaragaman.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan berikut. 1.
Mengetahui struktur populasi dan komunitas tanaman penutup tanah di Taman Partere UPI.
2.
Menyajikan perhitungan hasil analisis vegetasi tanaman penutup tanah di Taman Partere UPI.
1.5 Pertanyaan Pertanyaan Penelitian
Adapun pertanyaan penelitian sebagai berikut. 1.
Bagaimana hasil identifikasi tanaman penutup tanah yang berada di Taman Partere UPI?
2.
Bagaimana karakteristik struktur populasi dan komunitas tanaman penutup tanah di Taman Partere UPI dari hasil perhitungan Kerapatan, Dominansi, Indeks nilai penting, Indeks penyebaran, dan Indeks keragaman?
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Alawi
2.2
Alawi
2.3
Alawi
2.4
Alawi
2.5
Alawi
2.6
Alawi
2.7
Kerapatan (Density)
Kerapatan (density) merupakan banyaknya individu tumbuhan yang dinyatakan per satuan luas. Nilai kerapatan dapat menggambarkan bahwa jenis dengan nilai kerapatan tinggi memiliki pola penyesuaian yang besar. Kerapatan ditaksir dengan menghitung jumlah individu setiap jenis dalam kuadrat yang luasnya ditentukan, kemudian penghitungannya diulang di tempat yang tersebar secara acak (Fachrul, 2012). Pada beberapa jenis tumbuhan, misalnya rumput-rumputan, untuk menyatakan satu individu rumput-rumputan akan sulit. Oleh karena itu, satu pokok berupa rumpun yang menyembul dari permukaan tanah sering disebut satu individu (Fachrul, 2012).
ℎ ℎ ℎ ×100% % = ℎ ℎ ℎ ×100% % = ℎ ℎ
2.8
Dominansi
Dominansi
menyatakan
suatu
jenis
tumbuhan
utama
yang
mempengaruhi dan melaksanakan kontrol terhadap komunitas dengan cara banyaknya jumlah jenis, besarnya ukuran maupun pertumbuhannya yang dominan. Suatu jenis tumbuhan yang mampu melaksanakan kontrol atas aliran energi yang terdapat dalam komunitas dinamakan ekologi dominan. Parameter vegetasi dominan nilainya dapat diketahui dari nilai basal area dan penutup (Fachrul, 2012).
×100% % = ℎ ℎ ℎ % = ℎ ℎ ℎ ×100% Atau
ℎ ×100% % = ℎ ℎ
Untuk mengetahui kelimpahan (dominansi) suatu jenis tumbuhan dihitung nilai SDR (Summed Dominant Ratio) dengan rumus:
= + 2 ×100% Dengan:
2.9
SDR
= nilai dominan suatu jenis (Summed Dominant Ratio)
FR
= frekuensi relatif suatu jenis
DR
= dominansi atau kerapatan relatif suatu jenis
Indeks Nilai Penting
Indeks
Nilai
menggambarkan
Penting pentingnya
merupakan peranan
indeks suatu
kepentingan
jenis
vegetasi
yang dalam
ekosistemnya. Apabila INP suatu jenis vegetasi bernilai tinggi, maka jenis itu sangat mempengaruhi kestabilan ekosistem tersebut. Agar INP dapat ditafsirkan maknanya maka digunakan kriteria berikut: Nilai INP tertinggi
dibagi tiga, sehingga INP dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu tinggi (T), sedang, (S), dan rendah (R) (Fachrul, 2012). INP berguna untuk menentukan dominansi jenis tumbuhan terhadap jenis tumbuhan lainnya, karena dalam suatu komunitas yang bersifat heterogen, data parameter vegetasi masing-masing dari nilai frekuensi, kerapatan,
dan
dominansinya
tidak
dapat
menggambarkan
secara
menyeluruh, maka untuk menentukan nilai penting yang mempunyai kaitan dengan struktur komunitasnya dapat diketahui dari INP (Fachrul, 2012). Nilai Penting = FR + KR + DR Dengan: FR = frekuensi relatif KR = kerapatan relatif DR = dominansi relatif Adapun untuk jenis anak pohon yang baru berkecambah, semak, dan herba, nilai pentingnya dihitung hanya dengan nilai frekuensi relatif dan kerapatan relatifnya (Fachrul, 2012).
2.10 Indeks Penyebaran ( I ndex of Dispersion)
Pola distribusi dihitung dengan menggunakan rumus indeks morisita menurut Pauley dan Hutchens (2004):
∑ 2− = (−1)
Keterangan: Id
= indeks Morisita
n
= jumlah plot
x
= jumlah individu tiap plot
Σx2
= jumlah kuadrat seluruh spesies untuk tiap plot
N
= jumlah individu keseluruhan
Indeks penyebaran menurut Pauley dan Hutchens di definisikan sebagai berikut: a. Id = 1, pola distribusi acak
b. Id > 1, pola distribusi mengelompok c. Id < 1, pola distribusi teratur
2.11 Indeks Keanekaragaman Jenis
Indeks keanekaragaman merupakan parameter vegetasi yang sangat berguna untuk membandingkan berbagai komunitas tumbuhan, terutama untuk mempelajari pengaruh gangguan faktor-faktor lingkungan atau abiotik terhadap komunitas atau untuk mengetahui keadaan suksesi atau stabilitas komunitas. Semakin tua atau semakin stabil keadaan suatu komunitas, makin tinggi keanekaragaman jenis tumbuhannya (Fachrul, 2012). Keanekaragaman jenis yang terdapat dalam komunitas dapat diketahui dengan rumus:
Dengan:
′ =
H’
= indeks keanekaragaman Shannon – Wienner
Ni
= jumlah individu dari suatu jenis i
N
= jumlah total individu seluruh jenis
Besarnya indeks keankeragaman jenis menurut Shannon-Wienner di definisikan sebagai berikut: a. Nilai H’ > 3 menunjukkan bahwa keanekaragaman spesies melimpah atau tinggi. b. Nilai H’ 1 ≤ H’ ≤ 3 menunjukk an bahwa keanekaragaman spesies sedang. c. Nilai H’ < 1 menunjukkan bahwa keanekaragaman spesies sedikit atau rendah.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan suatu desain penelitian yang menggambarkan keadaan dengan akurat. Metode penelitian yang digunakan adalah survei lapangan.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada: hari, tanggal
: Sabtu, 22 April 2017
waktu
: Pukul 07.00 WIB s.d selesai
tempat
: Taman Partere UPI
3.3 Lokasi Pengambilan Titik Sampel
Pengambilan titik sampel penelitian dilakukan di wilayah Taman Partere UPI, Bandung. Luas wilayah pengamatan yaitu 65 m 2, dengan mengambil 13 titik sampling dengan luas masing-masing titik sampling sebesar 1 m 2.
3.4 Desain Penelitian
1. Teknik Sampling Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling purposive. Luas wilayah pengamatan yaitu 65 m 2. Titik sampel yang diamati adalah 20% dari total luas wilayah masing-masing jalan. Luas ini dibagi menjadi 13 titik dengan luas masing-masing 1 m 2. Jumlah individu tumbuhan pada masing-masing plot dihitung dan diidentifikasi.
2. Ilustrasi Lokasi Pengambilan Sampel
5m
13 m
Keterangan: Titik sampel yang digunakan untuk pengambilan data.
3.5 Alat dan Bahan
Tabel 3.1. Alat yang digunakan No.
Nama Alat
1.
Meteran
2.
Patok
3.
Tali rafia
4.
Handphone
5.
Alat tulis
Jumlah 1 buah Secukupnya 1 gulung 2 buah 1 set
Tabel 3.2. Bahan yang digunakan No. 1.
Nama Alat
Jumlah
Tissue
secukupnya
3.6 Prosedur Kerja Membuat rancangan penelitian
Survey dan penentuan tempat penelitian
Analisis vegetasi dilakukan
Penentuan tiap kuadrat ditentukan secara random
Hasil dicatat
Luas wilayah penelitian di ukur
Kuadrat minimum diukur dan ditetntukan
Data diolah dengan menggunakan rumus tertentu untuk mendapatkan hasil parameter lainnya
Titik sampling di lokasi penelitian di ukur dan di tandai
Faktor Klimatik dan faktor Edafik diukur
Data diolah dan dilaporkan
3.7 Alur Penelitian
Tahap pembuatan rancangan penelitian yang akan dilaksanakan
Tahap persiapan alat dan bahan yang akan digunakan
Tahap penelitian
Pembuatan plot pada zona yang akan diteliti
Analisis vegetasi tanaman penutup tanah di Taman Partere UPI
Dilakukan pencatatan dan pendokumentasian data hasil pengamatan
Analisis Data
Simpulan
3.8 Analisis Data
Data yang telah diperoleh dari tiga kali pengulangan setiap 3 jam di rataratakan. Kemudian dilakukan uji normalitas/distribusi normal, setelah itu dilakukan uji one way ANOVA untuk menguji hipotesis mana yang akan diterima. Hasil yang didapat kemudian disajikan dalam bentuk tabel.
BAB IV HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Hasil Identifikasi Tanaman Penutup Tanah di Taman Partere UPI SPESIES NO
1.
NAMA LATIN
Axonopus compresus
NAMA LOKAL
KUADRAT GAMBAR
Rumput Paitan
I
II
III
IV
V
123
134
94
187 108
0
0
56
VI
VII VIII
IX
X
XI
XII
XIII
130
215
270
300
122
60
143
35
0
20
0
0
0
0
0
0
(Sumber: Dok. Pribadi, 2017)
2.
Creeping Calyptocarpus Cinderella sp. Weed (Sumber: Dok. Pribadi, 2017)
0
4
3.
Oxalis intermedia
Cuban Purple Woodsorrel
2
10
0
3
0
6
0
0
0
0
5
0
255
3
0
0
0
0
0
3
0
0
2
0
0
0
(Sumber: Dok. Pribadi, 2017)
4.
Galinsoga parviflora
Jukut Minggu
(Sumber: Dok. Pribadi, 2017)
5.
Youngia japonica
Oriental False Hawksbeard
8
0
6
0
11
0
4
0
0
0
8
0
1
6
0
0
0
0
0
43
0
0
0
0
0
0
(Sumber: Dok. Pribadi, 2017)
6.
Portulaca oleracea
Krokot
(Sumber: Dok. Pribadi, 2017)
7.
Hydrocotyle sibthorpioides
Semanggi Gunung
2
0
21
23
0
20
0
18
0
74
5
2
3
0
3
0
4
1
7
2
0
0
0
16
0
6
(Sumber: Dok. Pribadi, 2017)
8.
Drymaria cordata
Jukut Ibun
(Sumber: Dok. Pribadi, 2017)
9.
Elephantopus mollis
Tapak Liman
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(Sumber: Dok. Pribadi, 2017)
10.
Mimosa pudica
Putri Malu
(Sumber: Dok. Pribadi, 2017)
11.
Hedyotis corymbosa
Rumput Mutiara
0
7
0
0
0
0
0
8
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(Sumber: Dok. Pribadi, 2017)
12.
Sonchus arvesnsis
Tempuyung
(Sumber: Dok. Pribadi, 2017)
13.
Plantago major
Daun Sendok
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
38
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
19
0
0
0
(Sumber: Dok. Pribadi, 2017)
14.
Ageratum conyzoides
Bandotan
(Sumber: Dok. Pribadi, 2017)
15.
Centella asiatica
Pegagan
0
0
0
0
0
0
0
11
0
0
0
0
0
0
0
6
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
(Sumber: Dok. Pribadi, 2017)
16.
Paspalum conjugatum
Jukut Pahit
(Sumber: Dok. Pribadi, 2017)
17.
Kyillinga monocephala
Teki udeludelan
0
0
0
0
0
0
0
0
86
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
(Sumber: Dok. Pribadi, 2017)
18. Borreria sp.
Goletrak
(Sumber: Dok. Pribadi, 2017)
19.
Setaria barbata
Rumput Jamarak
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
0
0
(Sumber: Dok. Pribadi, 2017)
Tabel 2. Jumlah spesies tiap kuadrat dan total spesies NO
1. 2. 3. 4. 5.
KUADRAT
NAMA LATIN
Axonopus compresus Calyptocarpus sp. Oxalis intermedia Galinsoga parviflora Youngia japonica
Jumlah
Jumlah kuadrat
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
XIII
123
134
94
187
108
130
215
270
300
122
60
143
35
1921
13
0
0
56
0
4
0
20
0
0
0
0
0
0
76
3
2
10
0
3
0
6
0
0
0
0
5
0
255
281
6
3
0
0
0
0
0
3
0
0
2
0
0
0
8
3
8
0
6
0
11
0
4
0
0
0
8
0
1
38
6
0
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Portulaca oleracea Hydrocotyle sibthorpioides Drymaria cordata Elephantopus mollis Mimosa pudica Hedyotis corymbosa Sonchus arvesnsis Plantago major Ageratum conyzoides Centella asiatica Paspalum conjugatum Kyillinga monocephala Borreria sp. Setaria barbata
6
0
0
0
0
0
43
0
0
0
0
0
0
49
2
2
0
21
23
0
20
0
18
0
74
5
2
3
168
9
0
3
0
4
1
7
2
0
0
0
16
0
6
39
7
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
1
0
7
0
0
0
0
0
8
0
0
0
0
0
15
2
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
38
0
0
39
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
19
0
0
0
19
1
0
0
0
0
0
0
0
11
0
0
0
0
0
11
1
0
0
6
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
7
2
0
0
0
0
0
0
0
0
86
0
0
0
0
86
1
0 0
0 0
0 0
2 0
0 5
0 0
0 0
0 0
2 5 2770
1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah Individu Semua Spesies
Tabel 3. Kepadatan tiap spesies KUADRAT NO
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
NAMA LATIN
Axonopus compresus Calyptocarpus sp. Oxalis intermedia Galinsoga parviflora Youngia japonica Portulaca oleracea Hydrocotyle sibthorpioides Drymaria cordata Elephantopus mollis Mimosa pudica
Jumlah
Luas area (m2)
Kepadatan
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
XIII
123
134
94
187
108
130
215
270
300
122
60
143
35
1921
13
147,8
0
0
56
0
4
0
20
0
0
0
0
0
0
76
3
25,33
2
10
0
3
0
6
0
0
0
0
5
0
255
281
6
46,83
3
0
0
0
0
0
3
0
0
2
0
0
0
8
3
2,667
8
0
6
0
11
0
4
0
0
0
8
0
1
38
6
6,333
6
0
0
0
0
0
43
0
0
0
0
0
0
49
2
24,5
2
0
21
23
0
20
0
18
0
74
5
2
3
168
9
18,67
0
3
0
4
1
7
2
0
0
0
16
0
6
39
7
5,571
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
1
4
11. 12.
Hedyotis corymbosa Sonchus arvesnsis
0
7
0
0
0
0
0
8
0
0
0
0
0
15
2
7,5
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
13.
Plantago major
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
38
0
0
39
2
19,5
14.
Ageratum conyzoides
0
0
0
0
0
0
0
0
0
19
0
0
0
19
1
19
15.
Centella asiatica
0
0
0
0
0
0
0
11
0
0
0
0
0
11
1
11
0
0
6
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
7
2
3,5
0
0
0
0
0
0
0
0
86
0
0
0
0
86
1
86
16. 17.
Paspalum conjugatum Kyillinga monocephala
18.
Borreria sp.
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
2
1
2
19.
Setaria barbata
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
0
0
0
5
1
5
Jumlah Individu Semua Spesies
2770
Tabel 4. Perolehan Pola Distribusi atau Sebaran menggunakan Indeks Morisitas menurut Pauley & Hutchens NO
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
NAMA LATIN
Axonopus compresus Calyptocarpus sp. Oxalis intermedia Galinsoga parviflora Youngia japonica Portulaca oleracea Hydrocotyle sibthorpioides Drymaria cordata Elephantopus mollis Mimosa pudica Hedyotis corymbosa
ID
Pola Distribusi / Sebaran
0,04589
0,59654
Teratur
7670130
0,0001
0,00133
Teratur
62409
7670130
0,00814
0,10578
Teratur
2769
-2750
7670130
-0,0004
-0,0047
Teratur
2770
2769
-2524
7670130
-0,0003
-0,0043
Teratur
1885
2770
2769
-885
7670130
-0,0001
-0,0015
Teratur
13
7212
2770
2769
4442
7670130
0,00058
0,00753
Teratur
13
385
2770
2769
-2385
7670130
-0,0003
-0,004
Teratur
13
1
2770
2769
-2769
7670130
-0,0004
-0,0047
Teratur
13
16
2770
2769
-2754
7670130
-0,0004
-0,0047
Teratur
13
127
2770
2769
-2643
7670130
-0,0003
-0,0045
Teratur
n
N
N-1
∑
13
354737
2770
2769
351967
7670130
13
3552
2770
2769
782
13
65179
2770
2769
13
20
2770
13
246
13
-N
N(N-1)
∑
-N/N(N-1)
12. 13. 14. 15. 16. 17.
Sonchus arvesnsis Plantago major Ageratum conyzoides Centella asiatica Paspalum conjugatum Kyillinga monocephala
13
1
2770
2769
-2769
7670130
-0,0004
-0,0047
Teratur
13
1445
2770
2769
-1325
7670130
-0,0002
-0,0022
Teratur
13
361
2770
2769
-2409
7670130
-0,0003
-0,0041
Teratur
13
121
2770
2769
-2649
7670130
-0,0003
-0,0045
Teratur
13
37
2770
2769
-2733
7670130
-0,0004
-0,0046
Teratur
13
7396
2770
2769
4626
7670130
0,0006
0,00784
Teratur
18.
Borreria sp.
13
4
2770
2769
-2766
7670130
-0,0004
-0,0047
Teratur
19.
Setaria barbata
13
25
2770
2769
-2745
7670130
-0,0004
-0,0047
Teratur
Tabel 5. Kepadatan dan Sebaran Hydrocotyle sibthorpioides di Taman Partere UPI
Nama spesies
Hydrocotyle sibthorpioides
Jumlah spesies
Jumlah kuadrat
Kerapatan
Frekuensi
Kerapatan relatif (Kr) (%)
168
9
12,92
0,69
0,06
Frekuensi relatif (Fr) (%)
Indeks Nilsi Penting (INP) dari (Kr + Fr)
Kepadatan
0,14
0,2
18,67
Indeks Penyebaran
0,00753
Teratur
Tabel 6. Perolehan Indeks Keanekaragaman Jenis Shannon Winner
Nilai Pi
Log Pi
H'
Keanekaragaman pada suatu Transek
0,6935
-0,366
0,254
Rendah
0,0274
-3,596
0,099
Rendah
0,1014
-2,288
0,232
Rendah
0,0029
-5,847
0,017
Rendah
0,0137
-4,289
0,059
Rendah
0,0177
-4,035
0,071
Rendah
0,0606
-2,803
0,17
Rendah
0,0141
-4,263
0,06
Rendah
KUADRAT NO
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
NAMA LATIN
Axonopus compresus Calyptocarpus sp. Oxalis intermedia Galinsoga parviflora Youngia japonica Portulaca oleracea Hydrocotyle sibthorpioides Drymaria cordata Elephantopus mollis
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
XIII
123
134
94
187
108
130
215
270
300
122
60
143
35
0
0
56
0
4
0
20
0
0
0
0
0
0
2
10
0
3
0
6
0
0
0
0
5
0
255
3
0
0
0
0
0
3
0
0
2
0
0
0
8
0
6
0
11
0
4
0
0
0
8
0
1
6
0
0
0
0
0
43
0
0
0
0
0
0
2
0
21
23
0
20
0
18
0
74
5
2
3
0
3
0
4
1
7
2
0
0
0
16
0
6
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Jumlah
1921 76 281 8 38 49 168 39 1 0,0004
-7,927
0,003
Rendah
10.
Mimosa pudica
0
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
0,0014
-6,54
0,009
Rendah
11.
Hedyotis
0
7
0
0
0
0
0
8
0
0
0
0
0
15
0,0054
-5,219
0,028
Rendah
corymbosa 12.
Sonchus arvesnsis
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13.
Plantago major
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
38
0
0
14. 15. 16. 17.
Ageratum conyzoides Centella asiatica Paspalum conjugatum Kyillinga monocephala
0
0
0
0
0
0
0
0
0
19
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11
0
0
0
0
0
0
0
6
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
86
0
0
0
0
1 39
0,0003
-7,927
0,003
Rendah
0,0141
-4,263
0,06
Rendah
0,0069
-4,982
0,034
Rendah
0,004
-5,529
0,022
Rendah
0,0025
-5,981
0,015
Rendah
19 11 7 86 0,031
-3,472
0,108
Rendah
18.
Borreria sp.
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
2
0,0007
-7,233
0,005
Rendah
19.
Setaria barbata
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
0
0
0
5
0,0018
-6,317
0,011
Rendah
Jumlah Individu Semua Spesies
2770
Tabel 7. Komunitas tanaman penutup tanah di Taman Partere UPI
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Nama spesies
Axonopus compresus Calyptocarpus sp. Oxalis intermedia Galinsoga parviflora Youngia japonica Portulaca oleracea Hydrocotyle sibthorpioides Drymaria cordata Elephantopus mollis
Frekuensi relatif (Fr) (%)
Indeks Nilsi Penting (INP) dari (Kr + Fr)
Indeks Keanekaragam an Jenis Shannon Winner (H’)
Jumlah spesies
Jumlah kuadrat
Kerapatan
Frekuensi
Kerapatan relatif (Kr) (%)
1921
13
147,77
1
0,7
0,21
0,91
0,59654
Teratur
0,254
Rendah
76
3
5,85
0,23
0,03
0,05
0,08
0,00133
Teratur
0,099
Rendah
281
6
21,61
0,46
0,10
0,09
0,19
0,10578
Teratur
0,232
Rendah
8
3
0,61
0,23
0,03
0,05
0,08
-0,0047
Teratur
0,017
Rendah
38
6
2,37
0,46
0,01
0,1
0,11
-0,0043
Teratur
0,059
Rendah
49
2
3,77
0,15
0,02
0,03
0,05
-0,0015
Teratur
0,071
Rendah
168
9
12,92
0,69
0,06
0,14
0,2
0,00753
Teratur
0,17
Rendah
39
7
2,44
0,54
0,01
0,11
0,12
-0,004
Teratur
0,06
Rendah
1
1
0,077
0,077
0,0004
0,02
0,02
-0,0047
Teratur
0,003
Rendah
Indeks Penyebaran
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Mimosa pudica Hedyotis corymbosa Sonchus arvesnsis Plantago major Ageratum conyzoides Centella asiatica Paspalum conjugatum Kyillinga monocephala Borreria sp. Setaria barbata Jumlah
4
1
0,31
0,077
0,001
0,02
0,02
-0,0047
Teratur
0,009
Rendah
15
2
1,15
0,15
0,005
0,03
0,03
-0,0045
Teratur
0,028
Rendah
1
1
0,077
0,077
0,0004
0,02
0,02
-0,0047
Teratur
0,003
Rendah
39
2
3
0,15
0,01
0,03
0,04
-0,0022
Teratur
0,06
Rendah
19
1
1,46
0,077
0,007
0,02
0,027
-0,0041
Teratur
0,034
Rendah
11
1
0,85
0,077
0,004
0,02
0,024
-0,0045
Teratur
0,022
Rendah
7
2
0,54
0,15
0,002
0,03
0,032
-0,0046
Teratur
0,015
Rendah
86
1
6,61
0,077
0,031
0,02
0,051
0,00784
Teratur
0,108
Rendah
2
1
0,15
0,077
0,001
0,02
0,021
-0,0047
Teratur
0,005
Rendah
5
1
0,38
0,077
0,002
0,02
0,022
-0,0047
Teratur
0,011
Rendah
2770
13
211, 94
4,82
1
1
2
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Populasi
Tabel 5 diatas adalah tabel Kepadatan dan Sebaran Hydrocotyle sibthorpioides di Taman Partere UPI. Frekuensi tumbuhan yang diperoleh dari perhitungan jumlah kemunculan setiap individu pada masing masing plot dibagi dengan jumlah plot. Karena jumlah plot ada sembilan, maka jumlah kemunculan setip individu dibagi sembilan. Dalam
pencarian frekuensi relatif dengan
perhitungan frekuensi tiap individu dibagi dengan frekuensi total lalu dikalikan dengan 100%. Hasilnya yang sudah dijumlahkan Hydrocotyle sibthorpioides frekuensinya adalah 0.69 dan frekuensi relatifnya adalah 0,14 %,. Indek nilai penting diperoleh dari hasil penjumlahan : kerapatan relatif ditambah frekuensi relatif dan ditambah dominansi relatif, pada setiap individu. Indek nilai penting (INP) diperoleh dengan cara menjumlahkan kerapatan reltif ditambah frekensi relatif. Dari data tersebut indek nilai penting dari Hydrocotyle sibthorpioides adalah 0,2. Berdasarkan data hasil penelitian kami, tumbuhan yang mendominasi adalah tumbuhan Hydrocotyle sibthorpioides yang memiliki Indeks Nilai Penting 0,2 dan memiliki kepadatan 18,67. Hydrocotyle sibthorpioides sangat banyak ditemukan, karena tumbuhan tersebut dapat hidup dimana saja. Tumbuhan ini memiliki Indeks Penyebaran 0,00753 yang menunjukan bahwa penyebaran Hydrocotyle sibthorpioides di Taman Partere UPI itu teratur. Hal tersebut mungkin dikarenan karena habitat dari tumbuhan Hydrocotyle sibthorpioides itu sendiri yang dapat hidup di tempat yang agak lembap, baik ditempat terbuka maupun yang ternaungi sama sesuai dengan Taman Paretere UPI.
5.2 Komunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi yang hidup pada kondisi tertentu. Komunitas bisa berupa hewan atau tumbuhan, komuitas tumbuhan penutup. Setiap komunitas mempunyai karakteristik ang tidak dimiliki oleh komunitas lain, jadi tidak semua tumbuhan dapat tumbuh pada semua komunitas. Berdasarkan tabel 7. Dapat dilihat tumbuhan yang ditemukan pada pengamatan komunitas yaitu tumbuhan penutup yang terdapat di Taman Parter UPI. Jenis tumbuhan yang terdapat pada komunitas penutup tanah diantaranya ang paling banyak yaitu Axonopus compresus dan Oxalis intermedia, sedangkan yang paling sedikit yaitu Elephantopus mollis dan Borreria sp. Jumlah tumbuhan ditemukan pada kuadrat yang berbeda, tumbuhan yang banyak ditemukan yaitu pada kuadrat 13, 6, dan kuadrat 9. Sedangkan tumbuhan yang sedikit ditemukan yaitu pada kuadrat 1, hal tersebut dikarenakan jenis tumbuhan tersebut hanya ditemukan sedikit dan tidak ditemukan pada kuadrat lain. Kerapatan tumbuhan dapat ditemukan dari hasil pembagian jumlah keseluruhan tumbuhan dengan jumlah seluruh sampling dikali 100%. Jumlah kerapatan, frekuensi berbanding lurus dengan dengan jumlah jenis tanaman sebagai contoh tumbuhan Axonopus compresus memiliki jumlah 1921 dimana kerapatanna juga lebih besar dibandingkan jenis tumbuhan lain. Dari 19 jenis tumbuhan yang ditemukan semua jenis tumbuhan memiliki indeks penebaran dengan kualitas teratur tetapi jumlah angkanya berbeda-beda sesuai dengan jumlah tumbuhannya. Rata-rata tumbuhan yang ditemukan di Taman Parter UPI yaitu jenis tumbuhan herba dan liana. Indeks keragaman Shannon Wienner (H’) pada komunitas di Taman Parter UPI termasuk pada tingkat rendah karena nilai H<1. Sedangkan apabila tinggi nilai H>3 dan sedang H>1<3 (Bio.Unsoed.ac.id). tumbuhan yang memiliki indeks keragaman Shannon Wienner (H’) paling tinggi yaitu pada tu,buhan Hydrocotyle sibthorpioides yaitu 0, 17 dan nilain keragaman Shannon Wienner (H’) yang paling rendah yaitu pada tumbuhan Elephantopus mollis yaitu 0,003. Sedangkan indeks penyebarana semua
jenis tumbuhan termasuk teratur dimana nilai id<1 dan apabila nilai id>1 maka indeks penyebarannya menyebar (Sofiah, 2013).
BAB VI PENUTUP
6.1 Simpulan
1. x
6.2 Saran
X