Laporan Pkl Nizar

KATA KAT A PENGANTAR  PENG ANTAR 

 Assalamu’alaikum wr. wr.wb. Puji Puji sert sertaa syuk syukur ur penu penuli liss ucap ucapka kan n kepa kepada da Allah llah SW SWT T yang ang tela telah h memb memberi erika kan n nikm nikmat at Iman Iman dan dan Islam Islam serta serta nikm nikmat at seha sehatt wal’afi wal’afiat at

yang yang tak 

terhitung kepada setiap makhluk-Nya. Penyelesaian pembuatan laporan Praktik  Kerja apangan !PK" ini pun merupakan berkat salah satu karuniaNya. Tak lupa Shala# Shala#at at serta serta salam salam semoga semoga tetap tetap dilimp dilimpahk ahkan an kepada kepada bagind bagindaa $asulu $asululla llah h %uhamm %uhammad ad SAW SAW beserta beserta sahaba sahabatny tnya& a& tabi'in tabi'in&& dan seluruh seluruh umat-Ny umat-Nya. a.  Aamiin YaaRabbal’alaamiin. Kegiatan Praktik Kerja apangan !PK" ini merupakan sala h satu kegiatan #ajib dan rutin yang dilaksanakan oleh setiap mahasis#a Program Studi (isika. )al ini dimaksudkan untuk menambah #a#asan dan pengetahuan para mahasis#a tentan tentang g dunia dunia keilmu keilmuan an yang yang digelu digelutin tinya. ya. *ukan *ukan hanya hanya sebatas sebatas pada pada bidang bidang akademis tetapi berusaha untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh melalui kegiatan PK ini. Sebagai Sebagai salah salah satu bentuk bentuk tanggu tanggung ng ja#ab ja#ab dari dari pelaks pelaksana anaan an kegiata kegiatan n Praktik Kerja apangan !PK" ini& pada akhir kegiatan PK mahasi#a di#ajibkan untuk untuk

menyu menyusun sun sebuah sebuah lapora laporan. n. +an untuk untuk maksud maksud itulah& itulah& penulis penulis merasa

 bersyukur karena dapat menyelesaikan penulisan laporan PK ini. Selama kegiatan Praktik Kerja apangan !PK" ini berlangsung sampai selesai& penulis mendap mendapatk atkan an banyak banyak bantua bantuan n dalam dalam bentuk bentuk moril& moril& materi& materi& dorong dorongan& an& serta serta  bimbingan dari berbagai pihak oleh karena itu dengan sepenuh hati& penulis mengucapkan terimakasih kepada , . Alla Allah h SW SWT T yang telah telah member memberii karu karuni niaa nikm nikmat at Iman Iman dan Islam Islam serta serta nikmat sehat wal’afiat & berkat karunia-Nya proses Praktik Kerja apangan !PK" berjalan dengan lancar. . Keluar Keluarga ga dan orang orang tua tercintai tercintai atas do'a do'a dan dukunga dukungan n kepada kepada penulis penulis dalam menjalani Praktik Kerja apangan !PK". /. Ibu +r. +r. 0ng. 0ng. Nur Nur Aida& Aida& %.Si %.Si selaku selaku Ketua Program Program Studi (isika (isika dan

2

KATA KAT A PENGANTAR  PENG ANTAR 

 Assalamu’alaikum wr. wr.wb. Puji Puji sert sertaa syuk syukur ur penu penuli liss ucap ucapka kan n kepa kepada da Allah llah SW SWT T yang ang tela telah h memb memberi erika kan n nikm nikmat at Iman Iman dan dan Islam Islam serta serta nikm nikmat at seha sehatt wal’afi wal’afiat at

yang yang tak 

terhitung kepada setiap makhluk-Nya. Penyelesaian pembuatan laporan Praktik  Kerja apangan !PK" ini pun merupakan berkat salah satu karuniaNya. Tak lupa Shala# Shala#at at serta serta salam salam semoga semoga tetap tetap dilimp dilimpahk ahkan an kepada kepada bagind bagindaa $asulu $asululla llah h %uhamm %uhammad ad SAW SAW beserta beserta sahaba sahabatny tnya& a& tabi'in tabi'in&& dan seluruh seluruh umat-Ny umat-Nya. a.  Aamiin YaaRabbal’alaamiin. Kegiatan Praktik Kerja apangan !PK" ini merupakan sala h satu kegiatan #ajib dan rutin yang dilaksanakan oleh setiap mahasis#a Program Studi (isika. )al ini dimaksudkan untuk menambah #a#asan dan pengetahuan para mahasis#a tentan tentang g dunia dunia keilmu keilmuan an yang yang digelu digelutin tinya. ya. *ukan *ukan hanya hanya sebatas sebatas pada pada bidang bidang akademis tetapi berusaha untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh melalui kegiatan PK ini. Sebagai Sebagai salah salah satu bentuk bentuk tanggu tanggung ng ja#ab ja#ab dari dari pelaks pelaksana anaan an kegiata kegiatan n Praktik Kerja apangan !PK" ini& pada akhir kegiatan PK mahasi#a di#ajibkan untuk untuk

menyu menyusun sun sebuah sebuah lapora laporan. n. +an untuk untuk maksud maksud itulah& itulah& penulis penulis merasa

 bersyukur karena dapat menyelesaikan penulisan laporan PK ini. Selama kegiatan Praktik Kerja apangan !PK" ini berlangsung sampai selesai& penulis mendap mendapatk atkan an banyak banyak bantua bantuan n dalam dalam bentuk bentuk moril& moril& materi& materi& dorong dorongan& an& serta serta  bimbingan dari berbagai pihak oleh karena itu dengan sepenuh hati& penulis mengucapkan terimakasih kepada , . Alla Allah h SW SWT T yang telah telah member memberii karu karuni niaa nikm nikmat at Iman Iman dan Islam Islam serta serta nikmat sehat wal’afiat & berkat karunia-Nya proses Praktik Kerja apangan !PK" berjalan dengan lancar. . Keluar Keluarga ga dan orang orang tua tercintai tercintai atas do'a do'a dan dukunga dukungan n kepada kepada penulis penulis dalam menjalani Praktik Kerja apangan !PK". /. Ibu +r. +r. 0ng. 0ng. Nur Nur Aida& Aida& %.Si %.Si selaku selaku Ketua Program Program Studi (isika (isika dan

2

Ibu Tati Tati 1era& %.Si selaku sela ku Sekretaris Program Studi (isika. (is ika. 2. *apa *apak k Ari3 ri3 Tjah Tjahjo jono no&& %.Si %.Si selak selaku u dosen dosen pembim pembimbi bing ng Prak Praktik tik Kerj Kerjaa apangan !PK" dan membimbing penulis sehingga dapat melaksanakan Praktik Kerja apangan !PK" dengan lancar. la ncar. 4. *apak *apak Ir. (erly (erly )ermana& )ermana& %.% selaku selaku Kepala Kepala Pusat $ekaya $ekayasa sa (asilitas (asilitas  Nuklir yang telah memberikan i5in kepada penulis untuk melakukan  penelitian di P$(N *AT *ATAN. 6. *apak Ir. Ir. Atang Atang Susila& Susila& %.0ng %.0ng selaku Kepala Kepala *idang *idang Instrume Instrumentasi ntasi P$(N P$(N *ATAN. 7. *apak *apak $is#al $is#al )ana3i Siregar Siregar&& %.Si selaku selaku pembimb pembimbing ing di lapangan lapangan yang yang tela telah h

melu meluan angk gkan an

#akt #aktu u

untu untuk k

memb membim imbi bing ng&&

meng mengar arah ahka kan n

dan dan

memberikan memberikan kepercayaan kepada penulis penulis dalam penyelesaian penyelesaian aporan aporan Praktik Kerja apangan !PK" ini. 8. Seluru Seluruh h sta33 sta33 dan karya#an karya#an *idang *idang Instrumen Instrumentasi tasi P$(N *AT *ATAN yang yang  banyak membantu& berbagi ilmu dan memberikan banyak moti9asi kepada  penulis selama di P$(N *AT *ATAN. :. Teman eman-te -tema man n (isik (isikaa ;IN ;IN Syari Syari33 )iday )idayat atul ullah lah leh karena itu& penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran dari para pembaca sebagai pelajaran untuk  ke depanny depannyaa agar agar lebih lebih baik baik lagi lagi dalam dalam menyu menyusun sun sebuah sebuah laporan laporan.. Semoga Semoga lapo lapora ran n Prak Prakti tik k Kerj Kerjaa apa apang ngan an !PK !PK"" ini ini dapa dapatt berm berman an3a 3att dan dan dapa dapatt menginspirasi untuk para pembaca maupun untuk penulis sendiri. Wassalamu’alaikum wr.wb

3

Serpong&  (ebruari =6

Penulis

DAFTAR ISI

KATA P0N?ANTA$.......................................................................................... ....ii +A(TA$ ISI..............................................................................................................9

*A* I P0N+A);;AN........................................................................................8 . atar *elakang Penulisan .......................................................................8

4

. atar *elakang Praktik Kerja apangan !PK" ............................................8 ./ Tujuan Praktik Kerja apangan !PK" .....................................................10 ./. Tujuan ;mum ............................................................................. 10 ./. Tujuan Khusus ...................................................................... ...... 10 .2 %an3aat Praktik Kerja apangan ............................................................10 .2. *agi %ahasis#a , ......................................................................... 10 .2. *agi ;ni9ersitas , ......................................................................... 11 .2./ *agi *adan Tenaga Nuklir Nasional !*ATAN" , ...................................11 .4 okasi& Waktu& dan Tempat ..................................................................11

*A* II ?A%*A$AN ;%;% T0%PAT PK..................................................... . Pro3il *atan......................................................................................12 . Kedudukan& Tugas Pokok dan ( ungsi ......................................................12 ./ @isi dan %isi .................................................................................... 13 ./. @isi.......................................................................................... 13 ./. %isi.......................................................................................... 13 .2 Tujuan............................................................................................ 14 .4 Sasaran........................................................................................... 14 .6 Prinsip............................................................................................ 14 .7 Nilai-Nilai....................................................................................... 14 .8 Struktur >rganisasi *ATAN.................................................................15

*A* III KA
*A* I@ P0AKSANAAN P$AKTIK K0$
5

2. Prosedur Penggunaan Perangkat unak Proteus .........................................26 2./ %asalah yang muncul dalam PK .......................................................... 26 2.2 Pemecahan %asalah yang %uncul +alam PK ..........................................26 2. Pengujian Sistem secara 9irtual pada proteus .............................................27

*A* @ K0SI%P;AN +AN SA$AN................................................................./= 4. Kesimpulan...................................................................................... 30 4. Saran.............................................................................................. 30

+A(TA$ P;STAKA............................................................................................./ 

DAFTAR GAMBAR 

?ambar . Pejabat *adam Tenaga Nuklir Nasional............................................. ?ambar . Struktur >rganisasi *atan.................................................................. 4 ?ambar /. +aya tembus radiasi pengion.............................................................7 ?ambar 2. Simulasi rangkaian amplifier  pada proteus........................................7 ?ambar 2.. )asil uji simulasi amplifier ............................................................ 8 ?ambar 2.. )asil uji simulasi amplifier ............................................................ 8

6

7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak positi3 dalam  pengembangan nuklir dengan diciptakannya berbagai instrumentasi nuklir  khususnya di bidang kedokteran nuklir. Pemeriksaan kedokteran nuklir banyak  membantu dalam menunjang diagnostik berbagai penyakit dari sisi 3isiologik&  pato3isiologik& metabolik maupun tingkat seluler seperti kelainan pada otak&  jantung& paru& kelenjar liur& tiroid& dan lain sebagainya.!###.in3onuklir.com" Instrumentasi nuklir dibidang kedokteran prinsip dasar perangkat kerasnya adalah pencacahan (count). )asil cacahan diperoleh dari isotop yang digunakan sebagai perunut (tracer) yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia !in-9i9o" maupun pada sampel darah atau urine !in-9itro" di laboratorium. Teknik   pemeriksaan berupa teknik imaging !pencitraan" oleh kamera gamma dan teknik  non imaging. Pencitraan yang diperoleh berdasarkan jumlah akumulasi terkumpulnya radioakti3 pada organ tertentu dengan melihat pada skala #arna atau skala hitam putih. Teknik non imaging menggunakan detektor radiasi yang dirangkai dengan instrumentasi lainnya untuk mencacah pulsa masukan yang dideteksi dari bahan radioakti3. Proses pencacahan dapat dilakukan setelah pulsa masukan mengalami penguatanBpembangkitan. Pada praktik kerja lapangan !PK" ini dilakukan simulasi amplifier   pada  proteus sebagai bagian enguat linier  pada instrumentasi nuklir. Pulsa tersebut  berasal dari sumber radioakti3 yang ditangkap oleh detektor yang telah di mela#ati bagian pre-amplifier .

8

1.! Latar Belakang Praktik Ker"a Laangan #PKL$

Pengetahuan yang si3atnya praktis menjadi suatu hal penting dan  berman3aat bagi seorang mahasis#a& terutama saat memasuki dunia kerja yang sesungguhnya. *erbeda dengan pengetahuan teoritis yang dapat diperoleh mahasis#a melalui bangku kuliah& pengetahuan yang si3atnya praktis serta sesuai dengan perkembangan 5aman tentunya hanya bisa diperoleh dari luar lingkungan kampus& yaitu melalui suatu kegiatan praktik kerja lapangan pada suatu instansi atau perusahaan. +engan

)arapan mahasis#a dapat mengetahui kondisi lapangan sesungguhnya dan mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi& sehingga tidak  hanya berbekal pengetahuan yang bersumber dari buku pegangan dalam kegiatan  perkuliahan semata. Praktik kerja lapangan juga bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasis#aBi untuk lebih memahami konsep-konsep nonakademis dan non-teknis dalam dunia kerja secara nyata dengan memberikan sedikit kontribusi pengetahuan pada instansi secara konsisten. Instrumentasi merupakan peminatan pada
. Sistem Sensor 

. 0lektronika

/. Pemrograman Sistem Instrumentasi

2. Sistem Kendali

9

4. Sistem +igital

+alam proses pembelajaran& mahasis#a memperoleh ilmu dari materi kuliah dan praktikum. +engan kondisi tersebut mahasis#a masih memahami ilmu secara teoritis dan praktis namun belum bisa menerapkannya secara aplikati3  misalnya dalam industri. >leh karena itu Program Studi (isika& (akultas Sains dan Teknologi& ;IN Syari3 )idayatullah
1.% Tu"uan Praktik Ker"a Laangan #PKL$

Adapun tujuan penulis melakukan Praktik Kerja apangan !PK" ini ialah sebagai berikut, 1.%.1 Tu"uan U&u&

a. %embekali mahasis#a dengan pengalaman di lapangan  pekerjaan.

 b. %emberikan gambaran dunia kerja bagi mahasis#a.

c. %emperluas #a#asan pengetahuan& kemampuan& dan keterampilan mahasis#a pada instansi atau lembaga tempat  pelaksanaan Praktik Kerja apangan !PK" tersebut.

10

d. %emenuhi syarat kelulusan mahasis#a dengan mengambil mata kuliah Praktik Kerja apangan !PK" yang diberikan kepada mahasis#a ;IN Syari3 )idayatullah
e. %embina dan meningkatkan kerjasama antara Program Studi (isika ;IN Syari3 )idayatullah
a. ;ntuk mendalami prinsip kerja instrumentasi nuklir bidang kedokteran.

 b. ;ntuk mendapatkan pulsa gelombang linear sehingga dapat diolah untuk menjadi pulsa digital.

1.( Man)aat Praktik Ker"a Laangan 1.(.1 Bagi Ma'asis*a +

1. %endapatkan pengalaman dan ilmu tentang bidangnya dan

mendapatkan gambaran di dunia kerja.

!. Terpenuhinya tugas kuliah Praktik Kerja apangan yang

menjadi salah satu syarat menyelesaikan program studi.

%. %engenalkan dan membiasakan diri terhadap suasana kerja di

dunia kerja nyata sehingga dapat membangun etos kerja yang  baik& serta sebagai upaya untuk memperluas cakra#ala #a#asan kerja. 11

1.(.! Bagi Uni,ersitas +

1. Terjalinnya hubungan baik dengan instansi tempat mahasis#aBi

yang sedang Praktik Kerja apangan.

!. Sebagai tolak ukur pemahaman mahasis#a tentang ilmu yang

telah diperoleh dibangku kuliah dengan realita sesungguhnya di lingkungan industri.

%. Sebagai sarana e9aluasi dalam bidang akademik.

1.(.% Bagi Ba-an Tenaga Nuklir Nasinal #BATAN$ +

1. %endapat tenaga tambahan sementara dari mahasis#a yang

sedang Praktik Kerja apangan.

!. %endapat saran yang berguna yang berhubungan dengan

kegiatan rutinitas instansi dari mahasis#a yang sedang Praktik Kerja apangan.

%. Terjadinya hubungan kerjasama yang baik dengan dunia

 pendidikan.

(. +apat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas dan

 potensial. 1./ Lkasi0 aktu0 -an Te&at

Praktik kerja lapangan ini dilaksanakan di , 12

 Nama Instansi

, *adan Tenaga Nuklir Nasional !*ATAN"

Alamat

, Ka#asan Puspiptek Serpong

Telp. !=" 44-=:& (aD. !=" 44-=

Waktu

, 4
BAB II

GAMBARAN UMUM TEMPAT PKL !.1 Pr)il Batan Ba-an Tenaga Nuklir Nasinal0  disingkat BATAN0 adalah embaga Pemerintah Non Kementirian Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas  pemerintahan di bidang penilitian& pengembangan& dan peman3aatan tenaga nuklir. !#ikipedia.org"

13

Ga&2ar !.1 Pe"a2at Ba-a& Tenaga Nuklir Nasinal

+ari kiri ke kanan, +r. Ir. Anhar $. Antariksa#an !+eputi Pendayagunaan Teknologi Nuklir"& +r. Tas#anda Taryo& %.Sc.0ng. !+eputi Teknologi 0nergi Nuklir"& Pro3. +r. +jarot S. Wisnubroto !Kepala *ATAN"& +r. (erhat A5i5& %.Sc. !+eputi Sains E Aplikasi Teknologi Nuklir"& Ir. (alconi %argono S.& %%.!Sekretaris ;tama"

!.! Ke-u-ukan0 Tugas Pkk -an Fungsi

Sesuai dengan ;; No. =B::7 tentang Ketenaganukliran dan Keppres $I  No. 62B==4& *ATAN ditetapkan sebagai embaga Pemerintah Non +epartemen&  berada di ba#ah dan bertanggungja#ab kepada Presiden. *ATAN dipimpin oleh seorang Kepala dan dikoordinasikan oleh %enteri Negara $iset dan Teknologi Tugas pokok *ATAN adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang  penelitian& pengembangan dan peman3aatan tenaga nuklir sesuai ketentuan Peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. +alam melaksanakan tugas& *ATAN menyelenggarakan 3ungsi, •

Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian&  pengembangan dan peman3aatan tenaga nuklir 

•

Koordinasi kegiatan 3ungsional dalam pelaksanaan tugas *ATAN

14

•

(asilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang  penelitian& pengembangan dan peman3aatan tenaga nuklir 

•

Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang  perencanaan

umum&

ketatausahaan&

organisasi

dan

tata

laksana&

kepega#aian& keuangan& kearsipan& hukum& persandian& perlengkapan dan rumah tangga !.% 3isi -an Misi !.%.1 3isi

*ATAN ;nggul di Tingkat $egional& *erperan dalam Percepatan Kesejahteraan %enuju Kemandirian *angsa !.%.! Misi

. %erumuskan kebijakan dan strategi nasional iptek nuklir  . %engembangkan iptek nuklir yang handal& berkelanjutan dan berman3aat  bagi masyarakat /. %emperkuat peran *ATAN sebagai pemimpin di tingkat regional& dan  berperan akti3 secara internasional 2. %elaksanakan layanan prima peman3aatan iptek nuklir demi kepuasan  pemangku kepentingan 4. %elaksanakan diseminasi iptek nuklir dengan menekankan pada asas keman3aatan& keselamatan dan keamanan !.( Tu"uan

Tujuan pembangunan iptek nuklir adalah memberikan dukungan nyata dalam pembangunan nasional dengan peran

15

•

%eningkatkan hasil litbang energi nuklir& isotop dan radiasi& dan  peman3aatanBpendayagunaanya oleh masyarakat dalam mendukung program  pembangunan nasional

•

%eningkatkan kinerja manajemen kelembagaan dan penguatan sistem ino9asi dalam rangka mendukung penelitian& pengembangan dan penerapan energi nuklir& isotop dan radiasi

!./ Sasaran

Sasaran pembangunan iptek nuklir yang ingin dicapai adalah , •

Peningkatan hasil litbang enisora berupa bibit unggul tanaman pangan& tersedianya ins3rastruktur dasar pembangunan PTN& pemahaman masyarakat terhadap teknologi nuklir& peman3aatan aplikasi teknologi isotop dan radiasi untuk kesehatanF dan

•

Peningkatan kinerja manajemen kelembagaan dan penguatan sistem ino9asi meliputi kelembagaan iptek& sumber daya iptek dan penguatan  jejaring iptek dalam rangka mendukung peman3aatan hasil penelitian&  pengembangan dan penerapan energi nuklir& isotop dan radiasi di masyarakat

!.4 Prinsi

Segenap kegiatan iptek nuklir dilaksanakan secara pro3esional untuk  tujuan damai dengan mengutamakan prinsip keselamatan dan keamanan& serta kelestarian lingkungan hidup !.5 Nilai6Nilai

Segenap kegiatan nuklir dilandasi nilai-nilai . @isionary& Inno9ati9e& 0Dcellent dan Accountable

16

. Kejujuran& Kedisiplinan& Keterbukaan& Tanggungja#ab& Kreati3 dan Kesetiaka#anan /. Serta *erpedoman pada 4 !lima" pedoman *ATAN yaitu , 

*erji#a pionir 



*ertradisi ilmiah



*erorientasi industri



%engutamakan keselamatan



Komunikati3 

17

!.7 Struktur 8rganisasi BATAN

Ga&2ar !.! Struktur 8rganisasi Batan

18

BAB III

KA9IAN PUSTAKA %.1 Siste& Ra-iasi

$adiasi dapat diartikan sebagai energi yang dipancarkan dalam bentuk   partikel atau gelombang. $adiasi terdiri dari beberapa jenis& dan setiap jenis radiasi tersebut memiliki panjang gelombang masing-masing. +itinjau dari massanya& radiasi dapat dibagi menjadi radiasi elektromagnetik dan radiasi  partikel. $adiasi elektromagnetik adalah radiasi yang tidak memiliki massa. $adiasi ini terdiri dari gelombang radio& gelombang mikro& in3ramerah& cahaya tampak& sinar-G& sinar gamma dan sinar kosmik. $adiasi partikel adalah radiasi  berupa partikel yang memiliki massa& misalnya partikel beta& al3a dan neutron.
19

 pengaruhnya dapat diabaikan. +emikian pula dengan radiasi al3a& yang hanya dapat menembus beberapa milimeter udara. Sedang radiasi neutron pada umumnya hanya terdapat di reaktor nuklir.

Ga&2ar %.1 Da:a te&2us ra-iasi engin

Sumber radiasi yang digunakan pada penelitian ini adalah radiasi pengion sinar gamma yaitu I-4. Iodium-4 merupakan radioisotop pemancar gamma dengan energ rendah yaitu sebesar /4 ke@. $adioisotop ini meluruh melalui electron capture !0" dan memiliki #aktu paruh 6= hari. Anak luruhnya adalah isotop stabil teleterium-4. Iodium-4 dapat digunakan di bidang kesehatan dan energi. +i bidang kesehatan& radioisotop ini dapat digunakan untuk diagnosis dalam bentuk radioimmunoassay !$IA" dan untuk terapi kanker dalam bentuk  sumber tertutup (sealed sources). +ibidang energi& iodium-4 digunakan sebagai  perunut 3luida

untuk pengembangan lapangan

migas dan panas

bumi.

!###.batan.go.id" 0nergi radiasi yang dipancarkan oleh suatu sumber radiasi& dapat menyebabkan perubahan 3isis& kimia dan biologi pada materi yang dilaluinya. Perubahan yang terjadi dapat dikendalikan dengan jalan memilih jenis radiasi !H& & J atau neutron" serta mengatur dosis terserap& sesuai dengan e3ek yang ingin dicapai. *erdasarkan si3at tersebut& radiasi dapat digunakan untuk penyinaran langsung seperti antara lain pada radioterapi& dan sterilisasi. Selain itu& radiasi yang dipancarkan oleh suatu radioisotop& lokasi dan distribusinya dapat dideteksi dari luar tubuh secara tepat& serta akti9itasnya dapat diukur secara akuratF sehingga penggunaan radioisotop sebagai tracer atau perunut& sangat berman3aat

20

dalam studi metabolisme& serta teknik pelacakan dan penatahan berbagai organ tubuh& tanpa harus melakukan pembedahan. !###.in3onuklir.com"

%.! Instru&entasi Nuklir Instrumentasi Nuklir adalah instrumentasi yang melibatkan penggunaan detektor nuklir yang umumnya digunakan untuk pengukuran atau pendeteksian gejala radioakti9itas. ;ntuk dapat mengadakan pengukuran radioakti9itas diperlukan detektor yang dapat berinteraksi secara e3isien dengan sinar radioakti3  yang diselidiki. Komponen dari keseluruhan sistem pengukur yang mendeteksi radiasi dan mengubahnya ke sinyal listrik adalah detektor radiasi& sedangkan unit yang mengolah dan mencatat sinyal dari detektor disebut sebagai alat ukur  (measuring equipment  instrument). Pada prinsipnya tujuan dari teknik   pengukuran nuklir adalah menentukan parameter integral atau bagian dari partikel  partikel yang membentuk radiasi tertentu. ;mumnya pengukuran radiasi nuklir  adalah mengukur intensitas radiasi tertentu dengan atau tanpa memperhatikan energinya atau mengukur intensitas dari partikel partikel yang membentuk radiasi tertentu. Instrumentasi Nuklir memiliki peranan yang penting dalam dunia kedokteran nuklir yang merupakan cabang ilmu kedokteran yang menggunakan sumber radiasi terbuka berasal dari disintegrasi inti radionuklida buatan& untuk  mempelajari perubahan 3isiologi& anatomi dan biokimia& sehingga dapat digunakan untuk tujuan diagnostik& terapi dan penelitian kedokteran. Pada kedokteran Nuklir& radioisotop dapat dimasukkan ke dalam tubuh pasien !studi in9i9o" maupun hanya direaksikan saja dengan bahan biologis antara lain darah& cairan lambung& urine da sebagainya& yang diambil dari tubuh pasien yang lebih dikenal sebagai studi in-9itro !dalam gelas percobaan". Pemeriksaan kedokteran nuklir banyak membantu dalam menunjang diagnosis berbagai penyakitseperti penyakit jantung koroner& penyakit kelenjar  gondok& gangguan 3ungsi ginjal& menentukan tahapan penyakit kanker dengan mendeteksi penyebarannya pada tulang& mendeteksi pendarahan pada saluran

21

 pencernaan makanan dan menentukan lokasinya& serta masih banyak lagi yang dapat diperoleh dari diagnosis dengan penerapan teknologi nuklir yang pada saat ini berkembang pesat. !Sri#idodo WS& ::4" Pada umumnya instrumentasi nuklir memiliki bagian-bagian yang utama yaitu detektor&  preamp& )@& pengkondisi sinyal !SA"& amplifier & pencacah (counter). %.!.1 Detektr

+etektor merupakan suatu bahan yang peka terhadap radiasi& yang bila dikenai radiasi akan menghasilkan tanggapan mengikuti mekanisme yang telah dibahas sebelumnya. Perlu diperhatikan bah#a suatu bahan yang sensiti3 terhadap suatu jenis radiasi belum tentu sensiti3 terhadap jenis radiasi yang lain. Sebagai contoh& detektor radiasi gamma belum tentu dapat mendeteksi radiasi neutron. Pada perancangan sistem ini& detektor yang digunakan adalah detektor sintilasi. +etektor sintilasi selalu terdiri dari dua bagian yaitu bahan sintilator dan  photomultiplier. *ahan sintilator merupakan suatu bahan padat& cair maupun gas& yang akan menghasilkan percikan cahaya bila dikenai radiasi pengion. Photomultiplier digunakan untuk mengubah percikan cahaya yang dihasilkan  bahan sintilator menjadi pulsa listrik. !###.batan.go.id" %ekanisme pendeteksian radiasi pada detektor sintilasi dapat dibagi menjadi dua tahap yaitu , a. proses pengubahan radiasi yang mengenai detektor menjadi percikan cahaya di dalam bahan sintilatorF  b. proses pengubahan percikan cahaya menjadi pulsa listrik di dalam tabung  photomultiplier. Penyerapan radiasi gamma yang berenergi  %e@ dalam detector sintilasi menghasilkan

kira-kira

=.===

eksitasi

electron

&dan

jumlah

radiasi

elektromagnetik dalam bentuk cahaya. 03esiensi pendekteksian detektor gas terhadap radiasi gamma sangat rendah kira-kira   sedangkan& dengan 22

menggunakan Kristal sintilasi padat &dapat diperoleh e3isiensi pendeteksian radiasi gamma yang cukup tinggi& ber9ariasi anatara = s.d. /= . +etektor sintilasi NaI!Tl" dibuat dari Kristal tunggal natrium iodide !Nal" yang sudah sedikit diberi pengotor Talium !Tl". Kristal NaI bersia3at higroskopis& maka Kristal tersebut ditutup rapat-rapat dalam #adah aluminium !Al" yang dilapisi chromium!r". +i antara Kristal NaI!Tl" dan dinding #adah Al dimasukkan reflector  berupa serbuk mangan oksida !%n>" atau aluminium trioksida !Al>/". Kristal NaI!Tl" direkatakan pada sebuah tabung pelipat ganda electron menngunakan perekat bening yang terbuat dari silikon. Pada ujung tabung pelipat ganda elektron terdapat elektroda peka cahaya yang disebut 3otokatoda. !###.batan.go.id" %.!.! Pre6 Amplifier 

 Pre-amplifier   sering disebut pre-amp atau kontrol amplifier   adalah sebuah alat elektronik ampli yang mengolah atau memproses sinyal elektronik sebelum masuk kedalam amplifier . Sirkuit rangkaiannya bisa saja serumah dengan transducer sebelum amplifier ataupun rangkaian terpisah. Secara umumnya 3ungsi dari preamp atau  pre-amplifier adalah meng-ampli atau menguatkan sinyal dari lo# le9el ke line le9el.
23

kondisi optimum yaitu kondisi dimana pulsa under"oot o#ers"oot diset sedekat mungkin dengan ground . !Toto Trikasjono& ==8" %.!.% Tegangan Tinggi #H3$

atu daya tegangan tinggi mengubah tegangan A dari jaringan listrik  menjadi tegangan rendah + sesuai kebutuhan untuk mencatu rangkaian elektronik dan peralatan lainnya. atu daya tegangan tinggi pada sistem spektrometri gamma diperlukan untuk operasi detektor nuklir. !Prayitno& ==8" Penggunaan catu daya tegangan tinggi pada sistem pencacah gamma sangat menentukan kualitas pulsa yang dihasilkan oleh detektor. Sumber tegangan yang digunakan dalam sistem ini ada dua macam yaitu tegangan tinggi untuk  detektor dan tegangan rendah untuk rangkaian elektroniknya. Tegangan untuk  detektor NaI!Tl" dirancang sedemikian rupa sehingga tegangan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan tegangan kerja dari detector NaI!Tl". Tegangan tinggi untuk megakti3kan detektor sebesar 74= 9olt + sehingga tegangan tinggi yang dirancang harus mampu mengeluarkan tegangan minimal 74= 9olt sedangkan & untuk tegangan rendah untuk rangkaian elektroniknya menggunakan tegangan 4 9olt. !###.batan.go.id" %.!.( Amplifier 

 Amplifier adalah salah satu komponen dari rangkaian elektronika yang sebagian di pakai untuk menguatkan daya atau tenaga. ;ntuk keperluan audio  baik itu di radio& speaker& tele9isi ataupun yang lainya amplifier di gunakan sebagai penguat signal suara yaitu memperkuat signal arus !I" dan tegangan !@" listrik dari input menjadi arus listrik di bagian outputnya yang lebih besar.  Amplifier merupakan perangkat yang menggunakan sejumlah kecil energi untuk  mengontrol jumlah energi yang lebih besar. )ubungan rangkaian elektronika amplifier  antara masukan dan keluaran dalam biasanya di nyatakan sebagai 3ungsi 3rekuensi input yang di sebut 3ungsi trans3er penguat dan besar dari 3ungsi trans3er  di sebut dengan gain.

24

Pada instrumentasi nuklir amplifier merupakan bagian yang paling penting dalam sistem karena ketelitian dari alat banyak ditentukan oleh bagian ini. (ungsi amplifier   ialah untuk membentuk dan memperkuat pulsa-pulsa yang dihasilkan oleh detektor setelah mengalami penguatan a#al oleh  pre-amplifier agar dapat dianalisa oleh bagian-bagian selanjutnya. +alam memperkuat pulsa-pulsa ini& in3ormasi yang diba#a pulsa harus dijaga agar jangan sampai hilang atau rusak& in3ormasi itu adalah tinggi pulsa yang sebanding dengan intensitasnya. Pada bagian amplifier akan mengalami penguatan sampai pada amplitudo yang dapat dianalisis oleh penganalisa pulsa. Pulsa yang terbentuk mempunyai #aktu bangkit (rise time) yang pendek dan konstanta #aktu jatuh yang panjang. Selain untuk mempertinggi pulsa & penguat juga ber3ungsi untuk membentuk pulsa menjadi bentuk ?aussianBsemi ?aussian. !###.batan.go.id" %.!./ Single ;'anel Anal:
1at radioakti3 pemancar alpha& beta atau gamma& masing-masing mempunyai spectrum energy yang khas& sehingga dengan mengetahui bentuk  spectrum dan mengukur besar tenaganya dapat diketahui jenis isotop radioakti3  tersebut. +etektor dan  pre-amplifier  bergantung pada radiasi yang dideteksi& sedangkan dsitribusi tinggi pulsa detektor dapat dipelajari dengan menggunakan  penganalisa tinggi pulsa yaitu SA& TSA ($iming single %"annel Anal&!er) ataupun %A ( 'ulti %"annel Anal&!er). 1at radioakti3 pemancar gamma& umumnya mempunyai pancaran sinar gamma dengan menggunakan tenaga karekteristik tertentu. *ila diukur dengan detektor yang dapat membedakan tenaga sinar gamma& akan diketahui distribusi atau spectrum tenaga sumber radiasi. %aka dapat ditentukan jenis radioisotope dari sumber radioakti3 pemancar gamma yang  belum dikethui. ingle %"anel Anal&!er !SA" adalah suatu bagian dari spektrometer& yang merupakan suatu rangkaian penganalisa tinggi pulsa dari suatu detektor. Pulsa -pulsa keluaran dari penguat pulsa rangkaian amplipier& yaitu I % /8 akan dianalisa oleh I T =8 dengan cara melakukan pemilihan tinggi pulsa.

25

Pulsa tersebut masuk pada dua I %/P yang ber3ungsi sebagai diskriminator. I % /P akan mengkomporator pulsa untuk menentukan lo#er le9el dan upper le9el. Pulsa komporasi tersebut akan distabilkan oleh 72/ sebagai keluaran data serial. )anya pulsa dengan ketinggian pulsa !amplitudo" tertentu yang dapat diteruskan ke pencacah (counter). !Toto Trikasjono& ==:" %.!.4 Pen=a=a' #;unter$

Pulsa-pulsa listrik yang diteruskan oleh SA masuk ke dalam satu  perangkat elektronik yaitu counter . ;ntuk menentukan jumlah cacah yang dapat dile#atkan pada SA pada selang #aktu tertentu dengan timer . %ounter  merupakan gabungan sehingga untuk menentukan cacah tiap selang #aktu tertentu cukup diatur #aktu sesuai yang diinginkan pada timer . !%ukhlis Akhadi& ::7" Sistem pencacah pada instrumentasi nuklir terdiri dari pencacah integral dan pencacah di33erensial. Pencacahan secara integral merupakan suatu cara untuk  mengukur

jumlah

!kuantitas"

radiasi

yang

memasuki

detektor

tanpa

memperhatikan tingkat energi radiasinya (gross acti#it&). Sistem pencacah akan menampilkan suatu nilai yang sebanding dengan kuantitas radiasi yang memasuki detektor. Pencacah di3erensial digunakan untuk mengukur jumlah radiasi dalam selang energi tertentu. Sebagai contoh& dua jenis 5at radioakti3 yang berbeda akan memancarkan radiasi dengan tingkat energi yang berbeda sehingga bila ingin mengukur akti9itas salah satu 5at radioakti3 tersebut maka diperlukan suatu sistem  pencacah di3erensial. +etektor yang sering digunakan adalah detektor NaI!Tl"& digunakan untuk pengukuran radiasi gamma dan detektor  surface barrier  digunakan untuk pengukuran radiasi alpha. ! ###.batan.go.id" %.% S)t*are Prteus

Proteus adalah sebuah so3t#are untuk mendesain P* yang juga dilengkapi dengan simulasi pspice pada le9el skematik sebelum rangkaian skematik diupgrade ke P* shingga sebelum P*nya di cetak kita akan tahu

26

apakah

P*

yang

akan

kita

cetak

sudah

benar

atau

tidak.

Proteus

mengkombinasikan program ISIS untuk membuat skematik desain rangkaian dengan program A$0S untuk membuat layout P* dari skematik yang kita buat. So3t#are ini bagus digunakan untuk desain rangkaian mikrokontroller. Proteus  juga bagus untuk belajar elektronika seperti dasar elektronika sampai pada aplikasi mikrokontroller. So3t#are ini jika di install menyediakan banyak contoh aplikasi desain yang disertakan sehingga kita bisa belajar dari contoh yang sudah ada. Pengenalan PR8TEUS.

Fitur6)itur -ari PR8TEUS a-ala' se2agai

2erikut +

. %emiliki kemampuan untuk mensimulasikan hasil rancangan baik digital maupun analog maupun gabungan keduanya&%endukung simulasi yang menarik dan simulasi secara gra3is& . %endukung simulasi berbagai jenis microcontroller seperti PI& 8=4 series. /. %emiliki model-model peripheral yang interacti9e seperti 0+& tampilan +& $S/& dan berbagai jenis library lainnya& 2. %endukung instrument-instrument 9irtual seperti 9oltmeter& ammeter& oscciloscope& logic analyser& dll& 4. %emiliki kemampuan menampilkan berbagi jenis analisis secara gra3is seperti transient& 3rekuensi& noise& distorsi& A dan +& dll. 6. %endukung berbagai jenis komponen-komponen analog& 7. %endukung open architecture sehingga kita bisa memasukkan program seperti LL untuk keperluan simulasi& 8. %endukung pembuatan P* yang di-update secara langsung dari program ISIS ke program pembuat P*-A$0S.

27

Pengenalan

ISIS.

ISIS

dipergunakan

untuk

keperluan

pendidikan

dan

 perancangan. *eberapa 3itur umum dari ISIS adalah sebagai berikut , . Windo#s dapat dioperasikan pada Windo#s :8B%eBkBGP dan Windo#s terbaru. . $outing secara otomatis

dan memiliki

3asilitas

penempatan dan

 penghapusan dot. /. Sangat po#er3ul untuk pemilihan komponen dan pemberian propertiesnya. 2. %endukung untuk perancangan berbagai jenis bus dan komponenkomponen pin& port modul dan jalur. 4. %emiliki 3asilitas report terhadap kesalahan-kesalahan perancangan dan simulasi elektrik. 6. %endukung 3asilitas interkoneksi dengan program pembuat P*-A$0S. 7. %emiliki 3asilitas untuk menambahkan package dari komponen yang  belum didukung.

Pengenalan A$0S. A$0S !Ad9anced $outing and 0diting So3t#are" digunakan untuk membuat modul layout P*. Adapun 3itur-3itur dari A$0S adalah sebagai  berikut , . %emiliki database dengan tingkat keakuratan /-bit dan memberikan resolusi sampai = nm& resolusi angular =& derajat dan ukuran maksimim  board sampai kurang lebih = m. A$0S mendukung sampai 6 layer. . Terintegrasi dengan program pembuat skematik ISIS& dengan kemampuan untuk menentukan in3ormasi routing pada skematik.

28

/. @isualisasi board /-+imensi. 2. Penggambaran -+imensi dengan simbol library.

BAB I3

PELAKSANAAN PRAKTIK KER9A LAPANGAN

(.1 Peralatan -an Perlengkaan PKL Adapun peralatan dan perlengkapan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut, .  aptop on& *aio yang dilengkapi dengan so3t#are Proteus +  . Alat tulis Kantor  (.! Prse-ur Penggunaan Perangkat Lunak Prteus *erikut adalah prosedur penggunaan perangkat lunak  proteus ,

29

. Klik Start . Klik ikon bergambar ISIS

/. %enyusun rangkaian amplifier  2. %enjalankan simulasi operasi kerja rangkaian amplifier  (.% Masala' :ang &un=ul -ala& PKL . %embuat simulasi rangkaian amplifier  menggunakan perangkat lunak proteus. (.( Pe&e=a'an Masala' :ang Mun=ul Dala& PKL

Pengujian sistem ini dititikberatkan pada rangkain amplifier yang dibuat sebagai penguat a#al utama yang disimulasikan pada proteus untuk  melihat tampilan gelombang yang berasal dari  signal generator dan pulsa keluarannya pada osiloskop 9irtual. Adapun bentuk simulasinya dapat dilihat  pada gambar berikut ini,

(.! Pengu"ian Siste& se=ara ,irtual a-a rteus

 Amplifier adalah proses lanjutan setelah sinyal masukan diproses pada  pre-amp. )asil keluaran dari pre-amp merupakan sinyal berbentuk eksponensial.
30

Ga&2ar (.1 Si&ulasi rangkaian amplifier  a-a rteus

)asil dari simulasi ini berupa tampilan gelombang pada setiap bagian rangkaian ampli3ier yaitu rangkain  pole !ero concellation& rangkain penguat !,ain" dan  pembentuk pulsa (pulse s"adding) serta rangkaian  pole comple  pada tiap-tiap channel osiloskop. )asil simulasinya ditampilkan pada gambar berikut ini,

Ga&2ar (.!.1 Hasil u"i si&ulasi amplifier

31

 Ga&2ar (.!.! Hasil u"i si&ulasi amplifier 

%odul amplifier yang dirancang dapat ber3ungsi bila dilengkapi dengan modul  Pre-amplifier   sebagai pemberi pulsa. Pulsa masukan yang berasal dari detektor harus berupa pulsa berekor panjang !eksponensial". Namun pada  pengujian ini pulsa masukan berasal dari ignal ,enerator pada perangkat lunak  Proteus.  Amplifier dan  pole !ero concellation digunakan untuk mengatur agar   pulsa keluaran tidak terjadi unders"ooto#ers"oot  dalam proses pembentukan  pulsa ?aussian setelah terjadi proses penguatan. $angkaian pole !ero concellation digunakan untuk menurunkan pulsa ekor panjang dengan  falltime  yang sempit serta membentuk sinyal keluaran akhir. Pulsa keluaran yang telah dikuatkan tersebut dibentuk menjadi pulsa ?aussian oleh pole comple&  pole comple  juga  ber3ungsi untuk menghindari inter3erensi dan osilasi pulsa. Pada  pole !ero concellation

tedapat

rangakaian

penguat

dan

di3erensiator.

$angkaian

di3erensiator ber3ungsi untuk menurunkan pulsa yang keluar dari detektor berupa  pulsa ekor panjang ! eksponensial" karena sinyal yang dihasilkan penguat a#al

32

mempunyai rise time yang sangat cepat dan fall time yang sangat panjang. Pulsa keluaran di3erensiator akan mengalami penguatan oleh rangkaian penguat yang menghasilkan pulsa keluaran. Penguat (,ain) yaitu ber3ungsi untuk mengatur  tinggi-rendahnya pulsa listrik yang dihasilkan amplifier . (aktor penguatan akan mempengaruh linearitas sistem yaitu antara energi radiasi yang memasuki detektor dan tinggi pulsa analog yang dihasilkannya. $angkaian pole compleD  ber3ungsi untuk membentuk gelombang gaussian yang simetris dari rangkaian  penguat linear. $angkaian penguat dan rangkaian  pole comple  juga digunakan untuk mengatur agar pulsa keluaran tidak terjadi unders"ooto#ers"oot dalam  proses pembentukan pulsa ?aussian setelah terjadi proses penguatan. Pulsa keluaran yang telah dikuatkan tersebut dibentuk menjadi pulsa ?aussian oleh pole comple& pole comple  juga ber3ungsi untuk menghindari inter3erensi dan osilasi  pulsa. *erdasarkan tampilan pada osiloskop di atas dapat dilhat bah#a pulsa masukan merupakan gambaran dari bentuk pulsa ekor panjang yang akan mengalami proses pada tiap-tiap bagian pada rangkaian ampli3ier seperti yang telah dijelaskan sebelumnya sampai terbentuklah pulsa gaussian pada osiloskop 9itrual.

BAB 3

KESIMPULAN DAN SARAN /.1 Kesi&ulan

+ari penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan antara lain , o

)asil pengujian amplifier menghasilkan pulsa gelombang linear berbentuk  ?aussian.

33

/.! Saran

Apabila dilakukan penelitian lebih lanjut perlu diperhatikan beberapa hal sebagai  berikut,

. Pemilihan komponen yang akan dipakai memiliki nilai toleransi yang kecil sehingga rangkaian dapat ber3ungsi optimal.

. Perlu pengembangan software sehingga dapat menggantikan peran osiloskop dalam penampilan data yang lebih praktis.

DAFTAR PUSTAKA

Arthur& *eiser. :::. onsep /isika 'odern.
34