BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Dewasa ini peranan Ilmu Pengetahuan Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) merupakan alternatif yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi segala kemungkinan. Dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin pesat dan didukung oleh meningkatnya kebutuhan manusia akan informasi yang cepat, tepat dan akurat mengharuskan kita untuk membuka diri terhadap perubahan-perubahan yang ada. Sehingga apa yang telah menjadi program kerja dapat terselesaikan sesuai dengan target yang direncanakan. Apabila dalam memasuki era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk dapat profesional dalam bidangnya, jika tidak ingin kalah dalam persaingan.
Teknologi yang sedang berkembang pada saat ini ialah Komputerisasi, yang mempunyai peranan yang sangat besar bagi manusia di segala bidang dan pekerjaan yang memerlukan efektifitas dan kreatifitas. Perkembangan Teknologi dunia komputer dewasa ini telah berubah dari aspek kegiatan sederhana menjadi lebih modern, efektif dan cepat. Untuk itu mahasiawa/i sebagai calon tenaga kerja dituntut untuk membekali diri dengan keterampilan dan keahlian serta kebutuhan pasar.
Dalam rangka menjawab tantangan perkembangan modern tersebut, Universitas Sumatera Utara sebagai lembaga pendidikan memprioritaskan sistem pendidikannya kepada profesionalisme, berusaha untuk menjadi tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan keahlian. Dengan kata lain Universitas Sumatera Utara (USU) memiliki peranan yang cukup penting untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.Untuk memenuhi tuntunan dunia pekerjaan tesebut, diwajibkan bagi mahasiswa/i untuk melaksanakan melaksanakan Kerja Praktek guna menambah menambah ilmu pengetahuan pengetahuan yang dimiliki selama di bangku perkuliahan dan juga untuk dapat mengenal dunia kerja yang sesungguhnya dengan harapan meningkatkan keahlian kerja dimana orientasi praktek disesuaikan dengan jurusan masing-masing.
Page | 1
Praktek Kerja Lapangan (PKL) ialah suatu metode operasional diman peranan mahasiswa/i dibina secara langsung agar dapat menyesuaikan diri dengan kondisi pekerjaan disuatu perusaan sambil menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diterima selama mengikuti perkuliahan perkuliahan di kampus. Melalui Melalui Praktek Kerja Lapangan Lapangan (PKL) ini, dapat diketahiu apakah teori yang diterima selama perkuliahan sama dengan situasi kerja yang sesungguhya. sesungguhya. Oleh sebab itu, Praktek Kerja Lapangan Lapangan (PKL) bukanlah semata-mata sebagai syarat dalam menyelesaikan studi, tetapi ha rus dimanfaatkan dimanfaatkan sebaik mungkin.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) juga merupakan penempatan mahsiswa/i pada lingkungan pekerjaan yang mengembangkan keterampilan, etika kerja, displin, dan tanggung jawab bekerja yang dapat diandalkan. Sehingga kerja sama dengan dunia kerja sangat diharapkan demi kelancaran tersedianya tempay Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi mahasiswa/i.
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Umumnya Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah sangat penting karena dalam kegiatan atau paannya mahasiswa/i dituntut untuk menerapkan dan mempraktekan ilmu teori yang didapat di bangku perkuliahan perkuliahan .
Adapun yang menjadi tujuan dari Praktek Kerja Lapangan Lapangan (PKL) adalah sebagai berikut : 1. Menambah keterampilan dan pengetahuan 2. Menerapkan ilmu yang telah diterima selama perkuliahan. 3. Mempersiapakan diri apabila nanti setalah memasuki dunia kerja mahasiwa/i tidak merasa asing terhadap displin ilmu yang dipelajari. 4. Meningkatkan kedisplinan karena dengan Praktek Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa harus mematuhi peraturan diperusahaan. diperusahaan. 5. Mahasiswa/i mengetahiu situasi dan kondisi kerja yang sebenarnya diperusahaan. diperusahaan. 6. Kemungkinan adanya kesempatan untuk dapat diterima diperusahaan ditempat Praktek Kerja Lapangan (PKL). 7. Meningkatkan hubungan hubungan kerja sama antara lembaga pendidikan dengan dunia usaha. 8. Menumbuhkan dan mengembangkan sikap yang profesional.
Page | 2
1.3 Metode Pengumpulan Data
Dalam menuliskan laporan ini, sangat diperlukan data atau keterangan yang menunjang kelengkapan kelengkapan isi dari laporan ini. Data-data diperoleh dengan cara : 1. Wawancara atau Interview Melalui wawancara atau interview yaitu dengan mengadakan pengamatan dengan cara tanya jawab langsung dengan staf-staf/pegawai dari Telkom Network Regional Fullfillment Centre (RFC) Divisi Infratel Sumbagut. 2. Observasi Mencari, mengkompulir, dan akurasi data manual log book dengan CSS sehingga singkron dengan kondisi lapangan. Penulis peroleh dari Telkom Network Regional Fullfillment Centre (RFC) Divisi Infratel Sumbagut tempat melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) serta buku-buku panduan lainnya.
1.4 Metode Pelaksanaan Kerja Praktek
Dalam rangka melaksanakan Kerja Praktek, dilakukan kegiatan yang meliputi: 1. Tahap Persiapan Yaitu mempersiapkan hal-hal yang perlu untuk kegiatan penelitian seperti pengenalan pengenalan perusahaan, perusahaan, membuat permohonan Kerja Praktek, konsultasi pada jurusan, konsultasi dengan koordinator Kerja Praktek dan membuat proposal. 2. Study Literatur Mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi dilapangan. 3. Survey Yaitu mengadakan peninjauan langsung ke lapangan yang berhubungan dengan tugas/ Kegiatan Praktek dan menyusunnya dalam bentuk laporan. 4. BIT ( Built In Training) Tr aining) Yaitu metode pelatihan dengan mendengarkan kuliah singkat yang dibimbing oleh staff/ teknisi dari perusahaan tentang jenis-jenis layanan Telkom Network Regional Fullfillment Centre (RFC) Divisi Infratel Sumbagut serta cara kerja perangkat jaringan. 5. Praktek Lapangan
Page | 3
Yaitu mengadakan peninjauan langsung ke lapangan untuk melihat langsung cara kerja system perangkat jaringan sekaligus belajar praktek menambah modul dan memperbaiki perangkat saat terjadi kerusakan. 1.5 Batasan Masalah
Dalam menyusun Laporan ini, penulis hanya membatasi masalah yang menyangkut pada operasional dan gangguan yang terjadi serta batasan masalah yang terjadi pada Telkom Network Regional Fullfillment Centre (RFC) Divisi Infratel Sumbagut.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pemahaman laporan PKL ini, penulis membuat sistematika penulisan yang mengemukakan mengemukakan secara singkat mengenai isi i si tiap-tiap bab.
BAB I:
PENDAHULUAN Bagian pendahuluan dari laporan ini memberikan gambaran mengenai keterangan seperti latar belakang, tujuan PKL, metode pengumpulan data, batasan masalah , dan sistematika penulisan laporan.
BAB II:
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Pada bab ini penulis mengemukakan mengemukakan tinjauan umum perusahaan yang meliputi sejarah singkat PT. Telkom, Makna Logo Perusahaan,Visi dan Misi Telkom Network Regional Fullfillment Centre (RFC) Divisi Infratel Sumbagut.
BAB III:
KEGIATAN KERJA PRAKTEK Bab ini penulis memaparkan dan menjelaskan secara singkat tentang lapislapis jaringan, topologi jaringan, konsep TCP/IP, parameter network secara umum disesuaikan dengan kondisi lapangan di Telkom Network Regional Fullfillment Centre (RFC) Divisi Infratel Sumbagut.
BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, membahas tentang kesimpulan dan saran mengenai isi laporan.
Page | 4
BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Singkat Tentang PT. TELKOM
Terbentuknya TELKOM adalah bermula dari suatu badan usaha bernama Posten Telegraadlesnt yand didirikan dengan staatblad No. 52 Tahun 1984. penyelenggaraan
Telekomunikasi di Hindia Belanda pada waktu itu awalnya diselenggarakan oleh swasta, bahkan sampai tahun 1905 tercatat 38 Perusahaan Telekomunikasi, yang pada tahun 1906 diambil alih oleh Pemerintahan Hindia Belanda dengan berdasarkan staatblad No.419 tahun 1927 tentang Indonesia Bedrijvenwet (I. B. W, Undang-Undang
Perusahaan Negara). Jabatan PPT ini berlangsung sampai dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – Undang Undang (PERPU) No. 19 tahun 1960 oleh Pemerintah Republik Indonesia, tentang suatu Perusahaan Negara Negara dan PPT Dienst memenuhi memenuhi syarat untuk tetap menjadi suatu Perusahaan Negara (PN), kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 240 tahun 1961, tentang pendirian Perusahaan Negara Telekomunikasi disebutkan bahwa Perusahaan Negara sebagai mana dimaksud dalam pasal 2. diajadikan kedalam Perusahaan Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN. Pos dan Telekomunikasi). Dalam perkembangan seanjutnya pemerintah perlu untuk membagi PN. Pos dan Telekomunikasi Telekomunikasi menjadi 2 (dua) Perusahaaan Negara yang berdiri sendiri. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.29 tahun 1965, maka berdirilah Perusahaan Pos dan Giro (PN. Pos dan Giro) dan pendirian Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN. Telekomunikasi) yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 1965. Bentuk ini pun dikembangkan dikembangkan menjadi Perusahaan Perusahaan Umum (Perum) Telekomunikasi Telekomunikasi melalui Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 1974. dalam Peraturan tersebut dinyatakan pula Perusahaan Umum
(Perum)
sebagai
penyelenggara
Jasa
Telekomunikasi
untuk
Umum
Telekomunikasi sebagai Penyelenggara jasa Telekomunikasi untuk umum, baik hubungan telekomunikasi dalam negeri maupun luar negeri. Tenteng hubungan telekomunikasi luar negeri pada saat itu juga diselenggarakan oleh PT. Indonesia Satelite Coorporation (Indosat), yang masih berstatus perusahaan asing, yakni Amerika Serikat (USA). Page | 5
Seluruh saham PT. Indosat dengan modal asing ini pada akhir tahun 1980 diambil alih oleh negara Republik Indonesia dari Amerika Cable dan Radio Corperation. Dalam rangka meningkatkan Pelayanan Jasa Telekomunikasi untuk umum, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 53 tahun 1980, PERUMTEL ditetapkan sebagai badan usaha yang berwenang menyelenggarakan telekomunikasai untuk umum dalam negeri dan Indosat ditetepkan sebagai badan usaha penyelenggara telekomunikasi untuk umum Internasional. Internasional. Memasuki Repelita V pmerintah merasakan perlunya percepatan pembangunan telekomunikasi, karena sebagai infrastuktur diharapkan dapat memacu pembangunan sektor lainnnya. Selain hal tersebut penyelenggaraan telekomunikas membutuhan manajemen yang lebih profesional, oleh sebab itu perlu menyesuaikan bentu perusahaaan. Untuk itu berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1991, maka bentuk Perusahaan Umum (Perum) dialihkan menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Sebagaimana Sebagaimana dimaksudkan dimaksudkan dalam Undang-Undang No. 9
tahun 1969, 1969, sejak itulah
berdiriya Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomuniksi Indonesia atau Telkom.
2.2. Ruang Lingkup Telkom Network Regional Fullfillment Centre (RFC) Divisi Infratel Sumbagut
Divisi Infratel bertugas mengelola jasa Multimedia dan Network Provider untuk melayani masyarakat, pemakai internal Telkom, Internet Provider, Coorporate Customer dan juga bertanggung jawab menyiapkan bisnis masa depan telepon,
televisi kabel (Video Communication) dan Internet (Computer (Computer Communication). Communication).
Divisi Infratel, dibentuk pada tanggal 4 Maret 1997 dengan tugas menangani dan mengembangkan bisnis multimedia secara agresif dan focus. Seperti kita ketahui bersama, multimedia merupakan teknologi yang relative baru di Indonesia. Multimedia memiliki karakteristik khusus yaitu sifatnya yang cepat berinovasi serta adaptif terhadap aneka kemungkinan baru. Hal inilah yang member inspirasi bagi PT. Telkom Tbk dalam membuka peluang bisnis baru, yaitu penyatuan ( konvergensi ) antara bidang komunikasi, computer dan muatannya (content) secara digital. Kiprah perdana Divisi Infratel dalam bisnis transportasi multimedia dengan kecepatan dan keamanan yang prima. Sistem ini telah teruji kehandalannya dalam mendukung pengiriman berita hasil pemungutan suara PEMILU pada bulan Mei 1997.
Page | 6
2.3. Letak dan Tempat Kedudukan
PT. Telkom Divisi Infratel Network Regional Fullfillment Centre (RFC) merupakan salah satu divisi yang terdapat pada PT. Telkom Indonesia, yang berlokasi di Jl. Jl . Letda Sujono No. 252 Medan
2.4. Makna Logo Telkom
Logo baru Telkom mencerminkan Brand Positioning “Life Confident” dimana keahlian dan dedikasi akan diberikan bagi semua pelanggan untuk mendukung kehidupan mereka dimanapun mereka berada. Brand Positioning ini didukung oleh “ Service Culture” baru yaitu : Empowering, Assured, Assured, Progressive, Progressive, dan dan Heart.
Simplikasi logo ini terdiri dari lingkaran biru yang ada didepan tangan berwarna kuning. Logo ini merupakan cerminan dari “Braind Value” yang disebut dengan “Life in Touch” dan diperkuat tagline baru pengganti “Commited 2 u” yakni “The World is in Your Hand”.
Untuk lebih mengenal logo ini, ada baiknya kita memaknai arti dari symbol-simbol tersebut :
Expertise : Makna dari lingkaran sebagai symbol dari kelengkapan produk dan
layanan dalam portofolio bisnis baru TELKOM yaitu TIME ( Telecommunication, Information, Media Media dan Edutainment). Edutainment).
Empowering : Makna dari tangan yang meraih keluar. Symbol ini mencerminkan
pertumbuhan dan ekspansi keluar.
Assured: Makna dari jemari tangan. Symbol ini memaknai sebuah kecermatan,
perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat.
Proggresive : Kombinasi tangan dan lingkaran, Simbol dari matahari terbit yang
maknanya adalah perubahan dan awal yang baru.
Heart : Simbol dari telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk
menggapai masa depan. Selain symbol, warna-warna yang digunakan adalah :
Expert Blue pada teks Telkom melambangkan keahlian dan pengalaman yang
tinggi.
Page | 7
Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang aktraktif, hangat dan
dinamis.
Infinite Sky Blue pada teks Indonesia dan lingkaran bawah mencerminkan inovasi
dan peluang yang tak berhingga untuk masa depan.
Gambar. Logo Telkom
2.5. Visi dan Misi
a. Visi “To Become a Dominant InfoCom Player in the Region” Telkom bukan lagi perusahaan yang memonopoli pasar telekomunikasi Indonesia. Sejak karpet globalisasi digelar, kompetisi menjadi ajang yang harus dijalani oleh perusahaan manapun. Masing-masing akan memperebutkan perhatian customer. Yang paling kompetitif tentu saja yang akan menang.
Menjadi Infocom Player mengandung arti bahwa Telkom bergerak dalam bisnis informasi dan komunikasi secara konkret diwujudkan dalam bentuk keragaman produk jasa. Semula layanan yang disajikan hanya POTS (Plain ordinary Telephone Service); kini menjadi PMVIS (Phone, Mobile, View, Internet, Services).
Dominant Infocom Player In the Region mengandung pengertian bahwa TELKOM berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan Infocom berpengaruh di kawasan Asia, dan Asia-Pasifik. Menjadi perusahaan yang berpengaruh tersebut mengandung arti: apabila dibandingkan dengan perusahaan perusahaan terkemuka pada area bisnis yang sama, di
Page | 8
kawasan regional, dengan menggunakan indicator-indicator tertentu, maka kinerja bisnis dan finansialnya akan seimbang, atau bahkan lebih baik lagi.
b. Misi
To Provide One Stop Services with Excellent Quality and Competitive Prices Managing Business Through Best Practices, Optimizing, Superior, Human Resources, Resources, Competitive Technology, Technology, and Synergizing Synergizing Business Business Partners.
To Provide One Stop Services with Excellent Quality and Competitive Price, Artinya
TELKOM menjamin bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, kemudahan, kualitas produk, kualitas jaringan, dengan harga yang kompetitif.
Managing Business Through Best Practices, Optimizing, Superior Human Resources, Resources, Competitive Technology, and Synergizing Business Partners, artinya adalah TELKOM
akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalkanSDM yang unggul, penggunaaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang menguntungkan secara timbale balik dan saling mendukung secara sinergis.
Untuk merealisasikan visi korporasi, dan mendukung pelaksanaan misi tersebut diperlukan budaya korporasi yang kuat.
2.6. Struktur Organisasi RFC RFC Telkom Multimedia Multimedia Medan
Dalam pelaksanaan kegiatan operasi perusahaan dibutuhkan suatu susunan organisasi. Divisi multimedia dikepalai oleh seorang Eksekutif General Manager (EGM) yang dibantu oleh deputi EGM dan secretariat. Eksekutif General Manager membawahi delapan bidang yang mendukung Divisi Multimedia, yakni Service Operation, Data Communication, e-Bussiness, Performance Management, Stategic Planning, Voice and Internet, Service Area, dan Service Support.
2.7. Tugas dan Tanggung Jawab Masing-masing Unit
2.7.1
Operating Manager SA Adapun tugas utama Manager SA adalah :
Page | 9
1.
Menyelenggarakan pelayanan kepada customer yang dikoordinasikan dengan delivery channel yaitu Divisi Enterprise (DIVES), Divisi Business Service, Divisi Carrier & Interconnection Service (DIVCIS) dan Divisi Customer Service.
2.
Melakukan aktivasi layanan-layanan yang diserahterimakan dari bidang Sub Divisi Service Operation dan Sub Sub Divisi Resource Resource Mgt & Operation. Operation.
3.
Bertindak selaku Fault Handling level 2 untuk semua layanan.
4.
Memelihara sarana penunjang dan ruangan perangkat Divisi Infratel SA Sumatera-1 yang berada di Wilayah Sumatera Bagian Utara kecuali Kepulauan Riau.
5.
Bertindak selaku sales support ke Delivery Channel.
6.
Melaksanakan Melaksanakan program customer/ delivery channel retention.
7.
Melaksanakan Melaksanakan pembinaan SDM
8.
Melaksanakan marketing intelligence di wilayahnya dan melaporkan kepada Divisi Multimedia.
2.7.2
Sub Unit Order Management & Service Solution (OM & SS) Sub Unit Order Management & Service Solution (OM & SS) merupakan sub unit dan solusi layanan serta mengatur order yang termasuk pada Telkom National Operation Support System System (TENNOS). (TENNOS). Tugas sub unit ini adalah :
1. Memastikan fungsi Service Solution kepada customer dan Order Management berjalan dengan baik, sesuai dengan rencana dan prosedur kerja yang telah ditetapkan. 2. Melaksanakan fungsi service, brand management dan dc support untuk mendukung pencapaian sasaran pemasaran dengan tepat sesuai dengan proses bisnis yang telah ditetapkan. 3. Melakukan proses identifikasi kapastitas dan analisis kebutuhan alat produksi layanan SPEEDY agar tingkat ketersedian layanan terjaga.
2.7.3
Sub Unit Service Level Guarantee Management & Operational Support (SLGM & OS) Unit Service Level Guarantee Management & Operational Support (SLGM &
OS) adalah unit yang berfungsi sebagai:
Page | 10
1. Memastikan terkelolanya fungsi operasional support dengan baik dalam mendukung pencapaian sasaran bisnis di service area, sesuai kaedah Good Coorperate Governance.
2. Melaksanakan Melaksanakan kegiatan administrasi yang meliputi data/ surat/ dokumen di unit kerja bagian administration and service HR Area 08 secara efisien dan efektif. 3. Melaksanakan pemberian data yang diminta oleh unit deliveri dalam rangka pemenuhan kebutuhan lapangan.
2.7.4 Sub Unit Enterprise Enterprise Resource Resource Provisioning & Service Activation (ERP & SA) Sub Unit Enterprise Resource Provisioning & Service Activation (ERP & SA)
adalah bagian yang melaksanakan akses dan service terhadap peralatan yang diperlukan dalam produk layanan. Adapun tugas-tugasnya adalah : 1. Memastikan
terkelolanya
fungsi
Sub
Unit
Enterprise
Resource
Provisioning & Service Activation (ERP & SA) dengan baik dalam mendukung tercapainya sasaran communication service sesuai kaidah Good Corporate Governance. 2. Memastikan performance Network dan komunikasi data yang tercapai
melalui implementasi system pengelolaan kinerja di Sub unit kerjanya sesuai kebijakan yang sudah ditetapkan terealisasi sesuai dengan rencana. 3. Aktivasi sisi akses 4. Monitoring dari TENNOS yang berfungsi memonitoring ordering dari
sirkit pelanggan. 5. Aktivasi dan mutasi seperti aktifasi baru, mutasi layanan, mutasi alamat,
mutasi kecepatan, delete dan isolir. 6. Aktifasi atau deaktifasi modem dan menyiapkan mode akses termasuk
modul dan kabel.
2.7.5
Sub Unit Enterprise Problem Handling & Trouble Management Management (EPH & TM) Sub Unit Enterprise Problem Handling & Trouble Management (EPH & TM)
adalah unit yang bergerak dibidang penanganan masalah pada layanan dan jaringan terhadap pelanggan. pelanggan. Untuk melihat dan mengetahui adanya gangguan gangguan pada pelanggan dan cara menindaklanjutkannya, dapat melalui T-3 online (Trouble Ticket Monitoring System)
Page | 11
Tugas-tugas EPH & TM : 1. Memastikan terkelolanya fungsi pelayanan penanganan gangguan
(
Problem/ Fault Handling Management) diarea terkait dengan baik dalam
rangka mendukung pencapaian pencapaian MTTR yang telah ditetapkan. 2. Melakukan kegiatan Operation Problem Handling Service Speedy. 3. Melakukan kegiatan Operational Problem Handling Service IP dan data Communication
4. Melakukan aktivasi problem handling dengan menggunakan SOP yang sudah ditentukan.
2.7.6
Sub Unit Retail Customer Handling (RCH) Tugas-tugas dari Sub Unit Retail Customer Handling adalah sebagai berikut : 1. Memastikan terkelolanya fungsi pelayanan penanganan gangguan
(
Problem/ Fault Handling Management) area terkait dengan baik dalam
rangka mendukung pencapaian MTTR Speedy. 2. Melakukan kegiatan Operasiaonal Operasiaonal Problem handling services Speedy 3. Melakukan kegiatan operasional problem handling service IP data communication.
2.8. Kinerja Perusahaan
Jenis pelayanan pelayanan jasa PT. Telkom secara secara umum umum antara lain ; 1. Pelayanan Jasa Telepon, berupa layanan umum seperti wartel, KBU, TUT, Telepon Umum Koin (TUC), kios phone, TeCC, Calling Card, Sambungan Telepon Otomatis dan Sambungan Telepon manual. 2. Pelayanan Jasa Teleks, layanan berupa Teleks. 3. Layanan Jasa Sirkuit Langganan, antara lain Sirkuit langganan konvensional, JAMUS ( Jaringan Multi Service) dan MAN (Metropolitan Area Network) 4. Layanan Jasa Transponder, Transponder, berupa satelit Transponder, Leasing, Satelite
Telementry. Jasa Telegraf , berupa Telegram, Telnex, Phonogram. 5. Layanan Jasa
6. Layanan Jasa ISDN (Pasopati), antara lain Sambungan Pasopati I (BRA) seperti Video Conference, PC Multimedia dan lain-lain. Jasa IN ( Japati) Japati) seperti Free call, Virtual net dan premium call. 7. Layanan Jasa
8. Layanan Jasa Jasa Atelir, berupa jaminan suku cadang repair, bantuan teknik. Page | 12
9. Layanan jasa Sistem
Informasi beupa Billing, SISKA, Payroll, Call Data
Collectiom.
2.9. Produk Layanan Telkom Divisi Infratel Service Area Sumatera-1 Sumatera-1 Multimedia
Telkom mempunyai produk-produk yang ditargetkan untuk tingkat personal dan tingkat Corporate Custumer, Produk Owner untuk tingkat personal ditangani oleh Divre sedangkan Product Owner untuk memenuhi kebutuhan Corporate Custumer adalah Divisi Infratel yang tersebar diseluruh Indonesia melalui Service Area.
2.10.
Bisnis Core Perusahaan
Divisi Infratel, membagi produknya dalam tiga kategori besar, yaitu : 1. TelkomLink ( Koneksi antar LAN)
a. DINAcces b. VPN IP c. VPN Gold d. VPN Dial e. ADSL Link f. VPN Instan g. Metro Ethernet h. Global Datacom i.
Video Conference
2. TelkomNet ( Koneksi Internet)
a. TelkomNetInstan b. AstiNet c. Speedy d. Hotspot e. IP Transit
3. E- Bussiness
a. Web Hosting, Mail Hosting, Co-Location, IVAS, IP TP.
Page | 13
BAB III ANALISA DAN PENANGANAN GANGGUAN PRODUK SEN ( SOLUTION ENTERPRISE NETWORK )
3.1 Produk SEN ( Solution Enterprise Network)
Dengan berkembangnya teknologi saat ini terutama dalam hal komukasi. Perkembangan komunikasi yang terjadi dengan pesat tersebut karena semakin besarnya kebutuhan manusia akan komunikasi. Di samping hal tersebut semakin mudah dan murahnya komunikasi pun menjadi salah satu alasan berkembang berkembang pesatnya pesatnya komunikasi. komunikasi. Komunikasi internet pun menjadi salah satu teknologi yang tidak asing lagi saat ini. Banyak informasi yang berhubungan dengan pendidikan, komunikasi, perdagangan, perdagangan, berita, dan lain sebagainya sebagainya dapat kita ketahui lebih cepat dan mudah melalui internet. PT Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia pun juga selalu melakukan inovasi-inovasi dalam mengembangkan produknya. Awalnya hanya tercipta komunikasi suara ( voice) melalui telepon kabel (telepon rumah), yang selanjutnya disempurnakan menjadi cordless phone dan kemudian disempurnakan kembali menjadi wireless phone. Seiring dengan perkembangan teknologi telepon pun dapat juga digunakan
bersamaan dengan komukasi komukasi data melalui internet. Dan teknologi yang sedang dikembangkan saat ini adalah telepon yang dapat digunakan bersamaan dengan data (internet), suara (telepon), dan acara televisi (TV kabel). Produk Solution Enterprise Network (yang selanjutnya disebut SEN) merupakan salah satu produk yang dikeluarkan oleh PT Telkom dengan sasaran korporasi. Produk SEN terdiri dari berbagai macam antara lain : TELKOMLink DINAccess, TELKOMLink VPN GOLD, TELKOMLink
VPN
DIAL,
TELKOMLink
VPN
IP,
TELKOMLink
ISDN
dan
TTELKOMNet Astinet.
Page | 14
Setiap produk tersebut memiliki konfigurasi dan penanganan penanganan gangguan yang berbeda. Begitu pula dengan keuntungan yang akan di dapat oleh pelanggan akan berbeda untuk tiap jenis produk SEN ini. Banyak keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan dengan menggunakan jasa melalui produk-produk tersebut. Keuntungan menggunakan produk-produk tersebut antara lain untuk mempermudah proses pengiriman data pada perusahaan, mempercepat proses reservasi , memudahakan perusahaan dalam melakukan proses pelaporan ( reporting), dan
masih banyak keuntungan-keuntungan lain yang didapat dengan menggunakan produk SEN ini. Produk SEN biasanya digunakan untuk perusahaan-perusahaan besar yang memiliki banyak anak perusahaan di kota yang berbeda. Sehingga produk ini dapat mempercepat proses komunikasi antar perusahaan baik komunikasi antara perusahaan tersebut dengan kantor cabangnya, komunikasi antara perusahaan tersebut dengan perusahaan rekan bisnis lainnya, maupun komunikasi antara perusahaan dengan dengan pelanggannya. Komunikasi berjalan dengan baik tidak dapat menguntungkan dari segi ekonomis namun juga dari sisi waktu.
3.2 Jenis Produk SEN
Dengan adanya berbagai macam jenis produk dari SEN. Beberapa diantaranya akan dijelaskan konfigurasi, keunggulan, fitur yang tersedia, dan lain sebagainya. 3.2.1
TELKOMLink DINAccess
TELKOMLink DINAccess merupakan suatu produk sarana komunikasi akses dedicated dengan kecepatan sesuai permintaan pelanggan berkecepatan 64 Kbps sampai
dengan 2048 Kbps atau n×64 kbps. DINAccess pada produk ini memiliki kepanjangan kata Digital Intellegent Network Access. Produk ini memberikan kenyaman pada pelanggannya
Page | 15
untuk dapat menentukan sendiri kecepatan access internet yang diinginkan. Tarif dasar yang debebankan debebankan pun tergantung dari kecepatan yang diinginkan oleh pelanggan tersebut. Produk DINAccess ini berfungsi untuk melalukan interkoneksi antar LAN ( Local Area Network ) serta memberikan jaminan keamanan data, reliability layanan dengan Management Systems (yang selanjutnya disebut NMS) secara terpusat. pengendalian Network Management
Dan implementasi DINAccess ini dilakukan pada berbagai macam perusahaan antara lain, pabrik, bank, perusahaan perminyakan, perusahaan persewaan, perusahaan asuransi, agen travel, hotel, maskapai penerbangan, departemen-departemen pemerintahan, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Aplikasi yang diterapkan pada perusahaan pun bermacammacam seperti, pemesanan, persediaan barang, pengiriman data, dan pelaporan (seperti pelaporan keuangan). DINAccess merupakan jenis
layanan Virtual Private Network (yang selanjutnya
disebut VPN) paling sederhana yang memanfaatkan teknologi Time Division Multiplexing (yang selanjutnya selanjutnya disebut TDM) dengan perangkat node berupa Intelligent Multiplexer (yang selanjutnya disebut IMUX). DINAccess memiliki latar belakang teknologi end-to-end solution sesuai dengan gambar 3.1.
Page | 16
system pada DINAccess Gambar 3.1 Network Management system
Konfigurasi teknis yang diterapkan pada produk TELKOMLink DINAccess ini adalah dengan menyambung saluran lokal yang ada pada kantor ke port akses include modem yang terpasang. Dari port akses include modem tersebut akan disambungkan ke TDM yang merupakan link yang akan disambungkan kembali ke port akses include modem yang terdapat pada
kantor yang lain. Port akses include modem yang kedua ini akan
disambungkan ke saluran lokal lain yang terdapat pada kantor yan lainnya. Akses pada kedua akses ini akan diatur oleh group.
Gambar 3.2 Konfigurasi Teknis pada TELKOMLink DINAccess
3.2.2
TELKOMLink VPN GOLD
Layanan TELKOMLink VPN GOLD ( frame relay) adalah Produk untuk layanan multi-point . Produk akses yang efektif untuk closed user group dengan koneksi point to point / multi-point
TELKOMLink VPN GOLD ( frame relay) ini merupakan produk layanan yang biasa ditujukan pada pelanggan korporasi dengan fungsi multi lokasi yang tersentralisasi datanya di suatu tempat/kantor pusat. Jenis layanan ini memberikan alternatif solusi bagi pelanggan korporasi sesuai dengan aplikasi yang digunakan. Page | 17
Produk ini merupakan hasil penyempurnaan dari produk sebelumnya, yakni TELKOMLink DINAccess. Pada produk DINAccess merupakan jenis layanan VPN yang paling sederhana yang yang memanfaatkan teknologi teknologi TDM dengan perangkat node berupa IMUX. DINAccess memiliki latar belakang teknologi end-to-end solution. Sedangkan pada VPN GOLD digunakan latar belakang teknologi frame relay. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya bahwa produk VPN GOLD ini merupakan penyempurnaan dari produk DINAccess. Sehingga konfigurasi teknis yang diterapkan oleh Telkom pada produk ini pun merupakan hasil penyempurnaan dari produk DINAccess. Konfigurasi yang diterapkan pada produk VPN GOLD dengan teknologi frame relay ini memiliki sistem pengaturan jaringan multi point atau point-to-point dimana setiap
kantor cabang perusahaan tersebut memiliki link atau jaringan yang langsung terhubung dengan kantor pusat perusahaan tersebut. Pada tiap kantor cabang semua data baik berupa suara, video maupun data tertulis dapat langsung dikirimkan ke kantor pusat melalui jaringan yang telah terhubung dengan Committed Information Rate (yang selanjutnya disebut CIR) sebesar 32 Kbps sebelum akhirnya terhubung dengan kantor pusat. Hal tersebut dilakukan dengan teknologi layanan WAN ( Wide Area Network ) yang diterapkan. Untuk dapat melakukan teknologi akan dibutuhkan beberapa peralatan, baik untuk digunakan pada kantor pusat maupun pada kantor cabang. Pada setiap kantor cabang dibutuhkan peralatan komunikasi antara lain, telepon, PC ( Personal Computer ) sebagai server, router , dan beberapa workstation. Saat data akan masuk ke kantor pusat sebelumnya akan melalui firewall, kemudian menujua router dan hub. Setelah itu data akan masuk ke PC server untuk
kemudian bisa diterima oleh kantor pusat, dalam bentuk suara, video, maupun data tertulis. Router yang dibutuhkan pada produk VPN GOLD ini adalah jenis router yang support FRAD Relay Access Devices Devices). (Frame Relay Access
Page | 18
system pada VPN GOLD Gambar 3.3 Network Management system
Keuntungan yang dapat dirasakan pelanggan jika menggunakan VPN GOLD antara lain, alokasi bandwidth on demand , yaitu koneksi per CIR dengan menggunakan latar belakang konfigurasi semi-mesh sebagai jaminan reliabilty. Selain itu VPN GOLD pun juga full - duplex ) memiliki keuntungan melalui bentuk transfer frame yang berupa bi-directional ( full
dan memiliki deteksi eror saat transmisi, serta menggunakan format dan operasional DLCI Data Link Connection Connection Identifier ) ( Data
Aplikasi yang mungkin dibangun dengan menggunakan produk ini adalah aplikasi korporasi dengan multi-branches atau banyak cabang serta aplikasi yang dapat dibangun dengan multi-protokol di atas frame relay. Pada produk ini akan disediakan modem secara cuma-cuma oleh Telkom sebagai salah satu promosinya
3.2.3
TELKOMLink VPN DIAL
Produk layanan yang ditawarkan pada produk TELKOMLink VPN DIAL ini merupakan sebuah layanan akses yang efektif untuk closed user group / intranet perusahaan yang menjamin solusi scalable, secure, dan flexible untuk lingkungan bisnis yang dinamis
Page | 19
dan mempunyai cabang tersebar di cakupan nasional dengan transfer data yang tidak besar melalui PSTN. Latar belakang teknologi yang digunakan dalam VPN DIAL ini adalah point-to-point dengan pengoptimalisasian penggunaan ports RAS TELKOMNet ( idle capacity), dapat digunakan (kompatibel) pada radius standar. Pada dasarnya konfigurasi teknis port jaringan pada VPN DIAL berbasis Layer Two Tunelling Protocol (yang selanjutnya disebut L2TP). L2TP ini memungkinkan frame pointto-point protocol (PPP) untuk dibungkus (encapsulate) di dalam paket IP protokol, sehingga
kemudian tunnel dapat dibangun pada jaringan IP dasar. RAS TELKOMLink sebagai L2TP Access Consentrator Consentrator (LAC) akan membangun tunnel ke L2TP Network Server Server (LNS).
Konfigurasi teknis dari VPN DIAL hampir sama dengan konfigurasi yang dimiliki oleh VPN GOLD.
Gambar 3.4 Network Management System VPN DIAL
Banyak keutungan yang bisa didapatkan dengan menggunakan VPN DIAL antara lain, hemat, jangkauan luas (nasional), fleksibel, dan aman. VPN DIAL dapat dikaatakan lebih hemat karena tidak diperlukan pengoperasian dan pembangunan infrastruktur remote akses (modem pool) dan backbone ip untuk kebutuhan akses dial up intranet. Dapat berlangganan solusi layanan hosting dan email sehingga korporate tidak harus memiliki dan mengoperasikan server dan aplikasi tersendiri. Jangkuan yang luas sehingga mendukung Page | 20
mobilitias user koroporasi dengan single number (080988XXX) dan jangkauan layanan yang sudah mencapai tingkat nasional. Sedangkan VPN DIAL dikatakan fleksibel karena sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan dengan mudah dilakukan penambahan kapasitas. Dan kemanan VPN DIAL sangat terjamin karena VPN DIAL merupakan layanan yang mempunyai keamanan yang sama dengan layer 2 security seperti frame relay maupun leased line. 3.2.4
TELKOMLink VPN IP
TELKOMLink VPN IP merupakan sebuah layanan dari Telkom sebagai layanan komunikasi data any to any connection berbasis IP Multi Protocol Label Switching (yang selanjutnya disebut MPLS). Layanan ini memiliki kelebihan dibandingkan dengan layanan komunikasi data melalui leased line maupun layanan VPN berbasis frame relay. VPN IP digunakan
untuk
merealisasikan
control
of
service
dimana
pelanggan
dapat
mengimplementasikan mengimplementasikan aplikasinya baik berupa aplikasi yang delay sensitive, mission critical maupun non mission critical pada satu platform jaringan privat IP MPLS. MPLS. VPN IP muncul dari pertumbuhan yang cepat dari teknologi internet akan teknologi forwarding dari label (trouble dan performance) yang berhubungan dengan routing layer 3.
Kemudian timbul inovasi teknologi yang lebih unggul dari teknologi yang sebelumnya, sonet, frame bahkan teknologi tersebut dapat beroperasi di atas bermacam teknologi seperti sonet, frame relay, ATM, ethernet maupun token ring. VPN IP sendiri merupakan kombinasi teknologi switching layer 2 dan layer 3 yang dapat mengurangi biaya operasi dan kompleksitas.
Layanan ini banyak digunakan oleh berbagai macam perusahaan. Perushaaan yang menggunakan layanan ini adalah perusahaan yang memiliki banyak cabang dan menyebar, full mesh, perusahaan yang perusahaan yang memiliki konfigurasi network multi hub /
menjalankan multi aplikasi, dan perusahaan yang memilih outsourcing untuk pengaturan jaringannya
Page | 21
MRTG, HP Open View, Cisco Works. Sedangkan untuk speed yang mendukung untuk VPN
IP adalah 64 Kbps – 2 Mbps dengan kelipatan 64 Kbps. Untuk dapat memperoleh layanan ini, pihak Telkom akan menyediakan modem yang sudah termasuk dalam biaya pasang baru di setiap site pelanggan. Router akan disediakan Telkom bekerjasama dengan Mitra Telkom yang tidak termasuk dalam biaya pasang baru, sehingga pelanggan cukup menyediakan LAN konfigurasi (seperti: hub, switch, cabling, server ). ).
VPN IP dapat digunakan bersamaan dengan layanan voice atau suara secara bersamaan. Dengan memilih paket yang sesuai, MPLS akan menjamin paket voice yang dilewatkan akan diperlakukan dengan treatment khusus, sehingga standar-standar kualitas suara bisa terjaga. Tak hanya suara, video maupun data pun dapat digunakan pada paket VPN IP ini. Hal tersebut menjadi keuntungan pelanggan selaku pengguna layanan paket VPN IP pada bagian multiservices offering. Untuk dapat menyambungkannya ke internet pelanggan cukup menhubungkannnya ke gateway internet. Sedangkan aplikasi yang dapat diterapkan pada produk VPN IP ini pun sangat beragam. Hal tersebut menjadi keuntungan lain dari VPN IP, mendukung berbagai macam aplikasi. Aplikasi-aplikasi tersebut antara lain, internet (HTTP, FTP, Telnet, email), Database (SAP, BAAN), VoIP, Video Conference, Streaming. Keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan VPN IP adalah multiservices offering, provisioning scalabitility, manageability, dan cost saving opportunity. Multiservices offering tersebut dapat berupa data , voice atau suara maupun video. Selain itu VPN IP juga
mendukung berbagai aplikasi bisnis dan dapat melakukan beberapa akses sekaligus ( multiple access atau last mile independent ). Provisioning ). Provisioning Scalability yang dimaksudkan di sini adalah
fleksibel, pengembangan jaringan bertahap, mudah dan cepat melakukan rekonfigurasi/tidak diperlukan konfigurasi any-to-any , lingkup nasional POP. Sedangkan manageability sebagai Manageable, NMS untuk keuntungan VPN IP tersebut karena VPN IP End to End Manageable,
Page | 23
monitoring atau pengontrolan, user friendly, berbasis web ( real time) reporting. Keuntungan
cost saving opportunity pada VPN IP disini dimaksudkan bahwa harga tidak tergantung jarak, CPE terintegrasi, terintegrasi, tidak diperlukan banyak pegawai pegawai terlatih. Produk SEN ini memiliki enam paket layanan yang tersedia yang dibedakan atas porsi bandwidth tiga aplikasi yg tersedia. Aplikasi yang dimiliki produk VPN IP dikelompokkan
oleh Telkom jenis aplikasi dalam tiga jenis: Interaktif, Gold, dan Silver. Interaktif untuk aplikasi VoIP dan Vicon, Gold untuk aplikasi Database Client Server (seperti SAP, BAAN), dan Silver untuk non critical data (seperti email, web). Masing-msaing jenis aplikasi memerlukan tingkat layanan ( Quality of Service) yang berbeda.
Tabel 3.1 Paket Layanan pada Produk VPN IP Package
VPN IP Interactive
1*
100%
2
30%
VPN IP Silver
40%
30%
3
100%
4
70%
30%
5
30 %
70%
6
VPN IP Gold
100%
% bandwidth yang dialokasikan dan dijamin dari port akses sesuai dengan kebutuhan pelanggan * Special package untuk operators/carriers
Page | 24
Tabel 3.1 menjelaskan paket layanan dari Telkom dengan produk VPN IP berbagai tipe. Tiap produk tersebut memiliki keuntungan keuntungan dan berbeda pada tiap ti ap jenisnya, baik VPN IP, VPN IP Gold, maupun VPN IP Silver. Jika dibandingkan dengan DINAccess maupun frame relay, VPN IP memiliki flexibilitas yang lebih tinggi disamping adanya jaminan Quality of Services yang tidak dimiliki DINAccess maupun frame relay. Disamping itu, jika dibandingkan dengan provider lain yang berbasis teknologi sama, selain cakupan yang lebih luas produk ini lebih dulu masuk ke pasar.
3.2.5
TELKOMLink Astinet
Astinet yang merupakan singkatan dari Access Service Dedicated To Internet adalah layanan akses internet dan multimedia TELKOMNet untuk Akses Internet menuju global internet. Layanan ini menyediakan fasilitas koneksi akses ke internet yang disediakan pada port router TELKOMNet. Fasilitas ini dapat digunakan untuk akses internet secara dedicated
dengan menggunakan beragam fasilitas saluran akses yang tersedia, misalnya melalui akses leased line, akses DSL (HSMA), dedicated VSAT, akses radio dan sebagainya. Layanan
akses internet ini menggunakan saluran kabel yang memiliki kualitas transmisi serta sekuriti sangat tinggi sehingga tidak bisa disadap orang lain. Berbeda dengan transmisi radio yang bersifat broadcast dan dapat didengar oleh pengguna lain, saluran kabel sangat aman dan komunikasi data tidak dapat disadap. Astinet dedicated menyediakan layanan akses internet dedicated dengan kecepatan bervariasi dari 64 Kbps sampai dengan 2 Mbps yang dapat digunakan untuk akses internet secara terus menerus selama 1x24 jam dengan reliabilitas yang handal dan performansi akses yang baik yang ditunjang dengan ketersediaan bandwidth ke global internet. Kecepatan akses
Page | 25
internet Astinet merupakan kelipatan dari bandwith 64 Kpbs. Astinet memiliki rasio 1:1, tanpa Trouble shaping ke internet, dengan tingkat pemeliharaan 80% maksimum trafik di link dan router sepanjang lintasan. Produk Astinet tercipta karena pertumbuhan jaringan internet yang semakin besar dan pertumbuhan LAN ( Local Area Network ) untuk jaringan komputer internal perusahaan terutama ethernet. Disamping itu, produk ini muncul disebabkan oleh perkembangan PC personal computer ) semakin canggih dan murah serta pertumbuhan penggunaan software di ( personal
area business application untuk efisiensi dan efektifitas perusahaan. perusahaan.
system pada Astinet Gambar 3.6 Network Management system
Layanan internet Astinet ini memiliki karakteristik: (1) Fully dedicated high speed connection untuk Global Internet Local Area Network Network untuk Internet melalui router TELKOMNet (2) Connecting customer Local (3) Guaranteed Quality of Service for customer satisfaction
Sehingga bukan hal yang mengherankan jika Astinet lekat dengan karakteristik dedicated dan always on.
Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan banyaknya pelanggan sehingga layanan terhadap pelanggan Astinet pun terus ditingkatkan. dit ingkatkan. Layanan produk dari Astinet saat ini antara lain meningkatnya kecepatan bandwith dari 64 Kbps, menuju minimal 2 Mbps. Mbps. Page | 26
Disamping itu, speedy juga mulai mengimplementasikan kecepatan akses 1Mbps. Hal tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa “more files need more storage and bandwidth ” Astinet merupakan salah satu produk unggulan Telkom, oleh sebab itu Terlkom berusaha menjaga kualitasnya dengan menentukan standar layanan produk Astinet. Standar kualitas Astinet adalah router border – router backbone share utilitas maks 80%, router – kapasitas bandwidth (nx16) Kbps, delay time dari CPE ke router gateway gateway – kapasitas router gateway adalah 400 ms, dan pelanggan- gateway maksimum 8 hop. Gambar 3.7 merupakan konfigurasi dari layanan produk astinet dengan standard kualitas yang yang di unggulkan tersebut. Hal tersebut menyebabkan pergerakan dari global internet hingga sampai ke pelanggan hanya membutuhkan waktu yang singkat. Hal ini sangat penting untuk menjaga kualitas dari produk Telkom.
Gambar 3.7 Konfigurasi Layanan Produk Astinet
Layanan yang dikembangkan adalah rasio 1:1 ( upstream:downstream) tanpa batasan ke global internet. Telkom juga menerapkan alokasi bandwith n×64 Kbps dan rata-rata Quality of Service pun sampai dengan n×64 Kbps. Sedangkan fasilitas yang tersedia pada
layanan ini adalah 8 IP statik (3 network, interface dan broadcast , 5 free user define). Dapat Page | 27
ditambah sesuai kebutuhan melalui mekanisme SB dan free web dan mail hosting di IDC TELKOMNet. Disamping itu, masih banyak keuntungan yang bisa didapatkan oleh pelanggan dengan menggunakan produk Telkom astinet ini antara lain, dengan kemudahan dalam transfer IP, kemudahan dalam melakukan transfer domain, kemudahan dalam mendapatkan DNS listing, dan kemudahan dalam melakukan transfer mail dan web serta kemudahan dalam melakukan migrasi perangkat dan service eksisting milik calon pelanggan yang sebelumnya berlanggan ke ISP lain Tarif yang dibebankan pada pelanggan astinet terdiri dari biaya pasang baru (instalasi) dan biaya pemakaian bulanan.
3.2.6
TELKOM ISDN
TELKOM ISDN yang memiliki kepanjangan kepanjangan Integrated Service Digital Network atau Paduan Solusi Pelayanan Teknologi Informasi (PASOPATI) adalah jaringan digital yang menyediakan layanan telekomunikasi multimedia, merupakan pengembangan dari sistem telepon yang telah terintegrasi. Sistem ini bekerja dengan bandwidth yang lebih lebar dan sistem digital dari ujung ke ujung (terminal ke terminal) sehingga mampu mengirimkan suara, data, dan video sekaligus dengan kecepatan, kualitas dan kapasitas tinggi hanya dengan satu saluran.
Gambar 3.8 Contoh Aplikasi Layanan TELKOM ISDN
Page | 28
Berdasarkan kecepatannya, kecepatannya, layanan dapat dikelompokkan menjadi dua: Basic Rate Access/Micro Access/Micro Access Access) (1) TELKOM ISDN BRA ( Basic
Akses BRA mempunyai kecepatan total 144 Kbps, yang terdiri dari 2 kanal B dan 1 kanal D (2 kanal kanal B masing-masing 64 Kbps Kbps dan 1 kanal kanal D 16 Kbps). Satu kanal B dapat dapat membawa informasi (suara, teks, data, gambar atau video) dengan kecepatan 64 Kbps, sedangkan sedangkan kanal D membawa pensimenyalan pensimenyalan dan paket data sampai 16 Kbps. (2) TELKOM ISDN PRA (Primary Rate Access/Macro Access ) Akses PRA mempunyai mempunyai kecepatan total 1984 1984 Kbps, yang terdiri dari 30 kanal B dan 1 kanal D (30 kanal B, masing-masing 64 Kbps dan 1 kanal D 64 Kbps). Satu kanal B dapat membawa informasi (suara, teks, data, gambar atau video) dengan kecepatan 64 Kbps, sedangkan sedangkan kanal D membawa pensimenyalan pensimenyalan dan paket data sampai 64 Kbps.
Gambar 3.9 Konfigurasi Layanan TELKOM ISDN
Fitur yang disediakan yang pada pada layanan layanan TELKOM ISDN ISDN ini antara lain: Calling Line Identification Presentation Presentation (CLIP), Calling Line Identification Restriction (CLIR), Connected Line Identification Presentation Presentation (COLP), Connected Line Identification Restriction (COLR), Close User Group (CUG), Direct Dialing In (DDI), Multi Subscriber Number (MSN), Sub Adressing (SUB), User to User Signaling (UUS), dan Call Waiting dan Terminal Portability
(TP).
Page | 29
Keuntungan produk TELKOM ISDN adalah dapat digunakan untuk aplikasi layanan Video Conference, PC Multimedia (ISDN Phone), G4-Fax (Hi-Q Fax), Wide Voice, Teledoctor , Tele-disket, Remote Security Control, PC Work Group, Inter LAN dan Internet Access. Selain itu, produk ini juga efisien, hanya dengan satu saluran dapat digunakan untuk
mengirimkan suara, gambar dan data/teks sekaligus. Disamping efisien, produk ini juga fleksibel, dalam pemilihan dan penggantian terminal sesuai dengan aplikasi yang dibutuhkan karena mempergunakan interface
yang berlaku di seluruh dunia. Produk ini pun dapat
digunakan untuk jenis jasa telekomunikasi digital atau non digital.
3.3 Penanganan Gangguan Pada Produk Layanan SEN
Gangguan layanan yang biasa dikeluhkan pelanggan dapat berupa trouble dan komplain. Kedua hal tersebut memiliki memili ki definisi maupun penanganan penanganan yang berbeda. 3.3.1
Definisi Komplain dan Trouble
Definisi komplain adalah keluhan pelanggan terhadap kinerja suatu layanan atau produk
sebuah
perusahaan
sehingga
mengganggu
kenyamanan
yang
bersangkutan
(pelanggan) dalam menggunakan layanan tersebut. Sedangkan definisi dari trouble adalah terjadinya suatu masalah terhadap layanan atau produk sebuah perusahaan yang biasannya bersifat teknis yang menyebabkan layanan atau produk tersebut tidak optimal penggunaannya. 3.3.2
Komplain dan Trouble pada Produk SEN
Dalam Costumer Service tidak semua komplain pelanggan dikelompokan atau digolongan dalam klasifikasi trouble (gangguan). Adakala terjadinya gangguan teknis (trouble), namun karena sifat layanan l ayanan dan teknologi yang digunakan. Oleh sebab itu diperlukan edukasi atau pengetahuan bagi pelanggan dan pegawai yang menangani produk SEN dalam memahami keluhan pelangggan yang bukan merupakan
Page | 30
gangguan teknis, sehingga tidak mengutak-atik perangkat yang justru akan menimbulkan gangguan teknis. 3.3.3
Pelaporan dan Penanganan Troubleshooting
Pelaporan gangguan produk layanan Telkom terutama produk layanan SEN dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Pelanggan dapat melaporkan kerusakan atau gangguan yang terjadi via telepon ke nomor 147. Pelanggan juga dapat datang langsung ke kantor Telkom terdekat untuk membuat laporan mengenai kerusakan ataupun gangguan yang terjadi. Pelanggan pun juga dapat mengakses situs resmi Telkom dalam menangani gangguan layanan ini melalui http://www.c4.telkom.co.id/ http://www.c4.telkom.co.id/ ..
Gambar 3.10 Layanan Corporate Costumer Care Center pada situs
) (Sumber: http://www.c4.telkom.co.id/index . )
Pada situs Corporate Costumer Care Center tersebut pelanggan dapat login pada kolom yang telah tersedia untuk dapat melaporkan gangguan yang terjadi maupun untuk dapat memperoleh info troubleshooting dari produk yang dimiliki oleh pelanggan. Corporate Customer Care Center
tercipta ditengah era kompetisi yang semakin tajam sekarang ini, TELKOM dituntut mampu Page | 31
memenangkan persaingan di High End Market (HEM). Keberadaan Customer Care yang excellent menjadi suatu fokus manajemen dalam menerapkan prinsip-prinsip Customer Relationship Management Management (CRM).
Gambar 3.11 Formulir Pengisisan Keluhan Pelanggan pada C4 (Sumber: http://www.c4.telkom.co.id/keluhan.php)
Corporate Customer Care Center adalah unit yang berada di Divisi Enterprise Service yang kehadirannya kehadirannya diharapkan mampu menjawab persaingan di HEM, dan suppoting
bagi Account Manager dalam mengelola pelanggan korporasi secara personalize dan customized. Corporate Customer Care Center terlahir melalui evolusi yang cukup panjang
Page | 32
dari pola konvensional ke mekanisme integrated yang didukung IT yang real time dan aplikasi yang handal (T3- online, CINTA, Network Monitoring Monitoring System). Corporate Customer Care Center beroperasi 24 jam sehari dan tujuh hari dalam
seminggu, berada pada tujuh titik lokasi l okasi layanan yang melingkupi area sebagai berikut: (1) C4 Unit Corporate Customer I Medan, Area Divisi Regional 1 meliputi cakupan operasional pulau Sumatra. (2) C4 Nasional Jakarta , Area Divisi Regional 2 meliputi cakupan operasional Daerah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek) (3) C4 Unit Corporate Customer III Bandung, Area Divisi Regional 3 meliputi cakupan operasional Daerah Jawa Barat dan Banten. (4) C4 Unit Corporate Customer IV Semarang, Area Divisi Regiona 4 meliputi cakupan operasional Daerah Jawa Tengan dan DIY. (5) C4 Unit Corporate Customer V Surabaya, Area Divisi Regional 5 meliputi cakupan operasional Daerah Jawa Timur. (6) C4 Unit Corporate Customer VI Balikpapan, Area Divisi Regional 6 meliputi cakupan operasional pulau Kalimantan. (7) C4 Unit Corporate Customer VII Makassar, Area Divisi Regional 7 meliputi cakupan operasional Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Corporate Customer Care Center menyediakan berbagai media akses bagi pelanggan
korporasi untuk berinteraksi dalam hal komplain, informasi produk, dan informasi pasang baru, yaitu: (1) Toll Free : 0-800-1-TELKOM (835566), (2) Web : www.c4.telkom.co.id www.c4.telkom.co.id (3) E-mail :
[email protected] (4) Direct akses alternatif : 021 3863000
Page | 33
(5) Seluler : 0811989372 (6) Fax : 0-800-1-135135 0-800-1-135135 Untuk menjawab berbagai tantangan bisnis kedepan, masalah sumber daya, dukungan IT dan bisnis proses menjadi suatu keharusan pemenuhan operasional Corporate Customer Care Center . Dari aspek bisnis proses,
Corporate Customer Care Center telah
menstandarisasi menstandarisasi bisnis proses melalui implementasi implementasi ISO 9001:2000 sejak September September 2005 dan memperoleh sertifikasi dari Lembaga Sertifikasi PT TUV International Indonesia diserahkan pada hari Senin, 24 April 2006 di Grand Ballroom Hotel Dharmawangsa oleh Senior Manager Marketing TUV Catarina Castellanos. Dengan standarisasi ini, PT Telkom memiliki komitmen untuk mencapai visi dan misi yang pada akhirnya demi kepuasan pelanggan. Pelanggan tidak lagi akan mengalami ketidakjelasan dan keraguan kepada siapa harus komplain dan meminta informasi terhadap semua layanan korporasi.
Gambar 3.12 Layanan Produk Corporate Customer Customer Care Center (C4)
Dalam menangani gangguan atau troubleshooting bisa dilakukan berbagai upaya. Dan penanganan untuk setiap produk berbeda-beda. Untuk menangani gangguan pada VPN GOLD, pengaduan gangguan pada layanan VPN GOLD,
Page | 34
maka Telkom akan melakukan pengecekan dari NMS untuk mengetahui apakah ada indikasi gangguan pada jaringan Telkom, dan juga Telkom melakukan pengecekan pengecekan Status PVC ( Permanent Virtual Circuit ) pada frame relay. (1) Kondisi Frame relay Normal dan Status UP ditandai dit andai dengan :
protocolStatus = normalCondition
networkSideEventHistory networkSideEventHistory = ++++
(2) Kondisi Frame relay Down ditandai dengan :
protocolStatus = errorCondition
networkSideEventHistory networkSideEventHistory = xxxx
(3) Kondisi Frame relay UP namun masih dirasakan gangguan oleh pelanggan ditandai dengan :
protocolStatus = normalCondition
networkSideEventHistory networkSideEventHistory = +x+x Untuk mengetahui indikasi gangguan awal, bisa dilihat berdasarkan
Lampu indikasi modem (setelah di restart ) yang terdapat pada pelanggan, diantaranya: (1) Lampu modem 103 sampai 109 hidup normal (2) Lampu modem 103 dan 105 mati berarti ada permasalahan di router pelanggan. Koordinasikan dengan pelanggan untuk me- reset modem dan router dan mengecek kabel V35 dan port-portnya.
(3) Lampu modem 104 dan 109 mati berarti gangguan jaringan lokal. (4) Lampu modem 105 dan 106 mati berarti cek koneksi yang masuk ke router pelanggan (tidak ada komunikasi ke
router ). ). Koordinasikan dengan
pelanggan untuk.mengecek untuk.mengecek kabel V35 dan port-portnya. (5) Lampu modem 103 mati berarti ada permasalahan di router pelanggan.
Page | 35
Koordinasikan dengan pelanggan untuk.me- reset modem dan router dan memeriksa konfigurasi di router . (6) Lampu modem LA ( Local Alarm) menyala dan 109 mati berarti gangguan jarlok. (7) Lampu modem 104 mati, gangguan di sisi jaringan transmisi Telkom (8) Lampu modem 142 menyala berarti sedang proses loop /bertest Sedangkan pada laporan pengaduan gangguan pada layanan VPN IP dan ASTINET, maka Telkom akan melakukan pengecekan interface pelanggan pada router Telkom (router PE) dan monitoring layanan melalui NMS. Ada empat interface status, yaitu:
(1) Sexx/yy/zz: is up, line protocol is up, artinya kondisi normal. (2) Sexx/yy/zz: is up, line protocol is down , artinya gangguan di sisi akses atau CPE. (3) Sexx/yy/zz: is down, line protocol is down, artinya interface PE tidak tersambung. (4) Sexx/yy/zz: is administrtively down, line protocol is down, artinya interface di shutdown dengan sengaja.
Untuk mengetahui indikasi gangguan awal, bisa dilihat berdasarkan lampu indikasi modem yang terdapat pada pelanggan, diantaranya : (1) Untuk Modem Tellbas STU (a) Lampu modem 103 sampai 109 hidup normal. (b)Lampu (b) Lampu modem 103 dan 105 mati berarti ada permasalahan di router pelanggan. Koordinasikan dengan pelanggan untuk me- reset modem dan router dan mengecek kabel V35 dan port-portnya.
Page | 36
(c) Lampu modem 104 dan 109 mati berarti gangguan jaringan lokal. (d)Lampu (d) Lampu modem 105 dan 106 mati berarti cek koneksi yang masuk ke router pelanggan (tidak ada komunikasi ke router). Koordinasikan dengan
pelanggan untuk.mengecek untuk.mengecek kabel V35 dan port-portnya. (e) Lampu modem 103 mati berarti ada permasalahan di router pelanggan. Koordinasikan dengan pelanggan untuk.me- reset modem dan router dan memeriksa konfigurasi di router . (f) Lampu modem LA ( Local Alarm) menyala dan 109 mati berarti gangguan jaringan lokasi. (g) Lampu modem 104 mati, gangguan di sisi jaringan transmisi Telkom (h) Lampu modem A menyala berarti sedang proses loop /bertest. (2) Untuk Modem Tellbas CTU-S (a) Lampu modem Line 1, Line2 ON dan power ON jaringan Normal (b) Lampu modem Line 1, Line2 OFF, PMA menyala merah indikasi jaringan Telkom terganggu. (c) Lampu modem DMA menyala Merah kondisi loop /ber test. (3) Untuk Modem Zyxel Prestige (a) Lampu modem DSL ON, PPP/ACT Blinking jaringan Telkom normal. (b) Lampu modem 10/100 LAN, Menyala orange maka LAN terkoneksi (c) Lampu modem DSL Blinking, jaringan Telkom intermitten /kualitas terdegradasi. Untuk pengecekan awal dari sisi pelanggan jika terjadi gangguan (layanan down) pada layanan ASTINET dan VPN IP adalah dengan melakukan Tes Ping
ke IP GW dan IP CE (jika ping ke IP GW dan IP CE bagus, maka dilanjutkan ping ke IP PE, tetapi jika ping ke IP GW tidak bagus, maka pelanggan bisa cek
Page | 37
internal Local Area Network pelanggan). Dan sebaliknya pelanggan juga melakukan simulasi langsung satu PC ke modem sebagai identifikasi awal untuk mengetahui letak gangguan yang terjadi. Namun jika hasil test Ping IP PE tidak bagus, maka pelanggan bisa melapor ke Helpdesk Telkom. Untuk pengecekan awal dari sisi pelanggan jika terjadi gangguan (layanan lambat) dan tidak dapat membuka web domain tertentu) pada layanan ASTINET, maka coba lakukan ping dan trace ke salah satu web domain. Kemudian hasil ping dan trace di capture dan dikirim hasil capture ke mail:
[email protected] dan
[email protected] untuk dilakukan analisa lebih lanjut Layanan DINAccess dalam jaringan TELKOMNet menempati Layer 1 yang menggunakan jaringan backbone IMUX. Monitoring layanan ini dapat dilakukan menggunakan NMS untuk kedua lokasi pelanggan dari modem di satu sisi sampai modem di sisi lainnya. Layanan DINAccess menggunakan modem Martis dari Tellabs. Hubungan antara modem dengan node terdekat adalah melalui jaringan lokal (jarlok), sedangkan hubungan antar node menggunakan trunking.
Untuk mengetahui indikasi gangguan awal, bisa dilihat di lihat berdasarkan lampu indikasi modem yang terdapat pada pelanggan, diantaranya : (1) Lampu modem 103 sampai 109 hidup berarti normal (2) Lampu modem 103 dan 105 mati berarti ada permasalahan di router pelanggan. Koordinasikan dengan pelanggan untuk me- reset modem dan router dan mengecek kabel V35 dan port-portnya.
(3) Lampu modem 104 dan 109 mati berarti gangguan jaringan lokal. (4) Lampu modem 105 dan 106 mati berarti cek koneksi yang masuk ke router pelanggan (tidak ada komunikasi ke router ) koordinasikan dengan pelanggan
Page | 38
untuk.mengecek untuk.mengecek kabel V35 dan port-portnya. (5) Lampu modem 103 mati berarti ada permasalahan di router pelanggan. Koordinasikan dengan pelanggan untuk me- reset modem dan router dan memeriksa konfigurasi di router . (6) Lampu modem LA ( Local Alarm) menyala dan 109 mati berarti gangguan jarlok. (7) Lampu modem 104 mati, gangguan di sisi jaringan transmisi Telkom (8) Lampu modem 142 menyala berarti sedang proses loop/ bertest. bertest. Untuk menangani gangguan yang
pada layanan VPN DIAL, maka
diperlukan informasi awal tentang data user name, password, nomor telepon untuk dial, Dial ke nomor berapa dan pesan error code yang muncul. Setelah informasi awal laporan diketahui, maka Telkom akan melakukan pengecekan pada Radius Telkom. Dengan melakukan pengecekan terhadap
username dan password
valid , lalu dilakukan pengecekan berdasar nomor dial, pelanggan apakah benar/ valid
dan dari hasil pengecekan ini akan diketahui nomor dial tujuan pelanggan, durasi dan pada tanggal pemakaian ( dial), user domain yang dipakai, serta IP yang didapat pada saat melakukan koneksi. Setelah data-data tersebut diketahui, maka akan dilakukan pengecekan lebih lanjut dilakukan oleh pihak Telkom untuk memastikan letak gangguan yang terjadi.
Page | 39
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktek kerja di PT. Telkom Network Regional Fullfillment Centre (RFC) Divisi Infratel Medan , penyusun penyusun dapat mengambil kesimpulan kesimpulan sebagai berikut: berikut: (1)
Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar dan tertua di Indonesia terbagi menjadi tujuh Divisi Regional.
(2)
Telkom selalu memberikan layanan yang terbaik bagi para pelanggannya. Hal tersebut nampak dalam misi yang selalu berdedikasi tinggi.
(3)
Produk yang dikembangkan oleh Telkom selalu mengalami perbaikan untuk menyempurnakan produk yang sudah ada sebelumnya.
(4)
Telkom memiliki beberapa produk layanan, salah satunya adalah SEN. Layanan pada produk SEN sendiri dapat diklasifikasikan sebagai berikut : (a) TELKOMLink DINAccess, (b) TELKOMLink VPN GOLD, (c) TELKOMLink VPN DIAL, (d) TELKOMLink VPN IP, (e) TELKOMLink ISDN, dan (f) TELKOMNet Astinet.
(5)
TELKOMLink DINAccess merupakan suatu produk sarana komunikasi akses dedicated dengan kecepatan sesuai permintaan pelanggan dengan teknologi end-to-end solution.
(6)
Layanan TELKOMLink VPN GOLD ( frame relay) adalah Produk untuk layanan akses multi-point . yang efektif untuk intranet perusahaan dengan koneksi point to point / multi-point
Page | 40
(7)
TELKOMLink VPN DIAL ini merupakan sebuah layanan akses yang efektif untuk intranet perusahaan yang menjamin solusi scalable, secure, dan flexible untuk lingkungan bisnis yang dinamis dan mempunyai cabang tersebar di cakupan nasional dengan transfer data yang tidak besar melalui PSTN.
(8)
TELKOMLink VPN IP merupakan sebuah layanan dari Telkom sebagai layanan komunikasi data any to any connection berbasis IP Multi Protocol Label Switching (MPLS).
(9)
Astinet yang merupakan singkatan dari Access Service Dedicated To Internet adalah layanan akses internet dan multimedia TELKOMNet untuk Akses Internet menuju global internet dengan menggunakan port router TELKOMNet dan dapat digunakan melalui berbagai saluran akses yang tersedia.
(10) TELKOM ISDN adalah jaringan digital yang menyediakan layanan telekomunikasi multimedia, merupakan pengembangan pengembangan dari sistem telepon yang telah terintegrasi. (11) Komplain adalah keluhan pelanggan terhadap kinerja suatu layanan atau produk sebuah perusahaan sehingga mengganggu kenyamanan yang bersangkutan (pelanggan) dalam menggunakan menggunakan layanan tersebut. Sedangkan definisi dari trouble adalah terjadinya suatu masalah terhadap layanan atau produk sebuah perusahaan yang biasannya bersifat teknis yang menyebabkan layanan atau produk tersebut ti dak optimal penggunaannya. (12) Demi pelayanan yang memuaskan Telkom telah memiliki website tersendiri agar pelanggan dapat sesegera mungkin melaporan kerusakan jaringan yang terjadi. Layanan tersebut adalah Corporate Costumer Care Center atau C4 (http://www.c4.telkom.co.id/ )
Page | 41
4.2 Saran 4.2.1
Saran Untuk Peserta Kerja Praktek
(1) Dalam pelaksanaaan praktek industri, peserta harus memperhatikan langkah-langkah dan prosedur yang berlaku di tempat praktek. (2) Memperdalam teori yang ada hubungannya dengan bidang yang dikerjakan dalam praktek indutri sebelum melakukan praktek industri. (3) Ketekunan, ketelitian dan ketertiban kerja sangat diperlukan untuk mencapai hasil kerja yang maksimal. (4) Mampu menyesuaikan diri/beradaptasi dengan lingkungan perusahaan sehingga dapat terjalin hubungan yang harmonis dengan karyawan. (5) Kedisiplinan dan keuletan sangat penting untuk diterapkan di tempat praktek. (6) Usahakan praktek yang dilakaukan dapat memberikan suatu inovasi atau gagasan produk maupun program baru bagi perusahaan yang menjadi lokasi praktek industri. 4.2.2
Saran Untuk Perusahaan
(1) Sebelum peserta praktek industri mulai bekerja hendaknya peserta mendapat pengarahan seputar kerja yang akan dilaksanakannya serta aturan-aturan yang berlaku pada perusahaan tersebut. (2) Sebaiknya PT. Telkom RFC Sumbagut lebih mempromosikan produk SEN dan tidak hanya terfokus pada speedy. Sebab di kota maupun kabupaten maupun daerah-daerah wilayah SUMBAGUT terdapat banyak korporasi / industri. (3) Kurangnya sosialisasi pada pelanggan dalam menangani produk layanan Telkom dalam memahami keluhan pelangggan yang bukan merupakan gangguan teknis, sehingga tidak mengutak-atik perangkat yang justru akan menimbulkan gangguan teknis.
Page | 42
(4) Kurangnya pengarahan bagi pelanggan dalam merawat hardware produk layanan, penanggan awal saat terjadi gangguan dan lain sebagainya sebagai penunjang kualitas layanan jasa dari produk Telkom.
Page | 43
DAFTAR PUSTAKA
Kristiono, Stephanus Dwi Hendro. 2008. PPT Trouble Shooting Product Solution Entreprise Network (SEN). (SEN).
PT.
TELKOM
INDONESIA.
2010.
Pojok
TELKOMLink
VPN
IP,
(Online),
(http://www.telkom.net/produk_layanan_jt.php http://www.telkom.net/produk_layanan_jt.php,, diakses 24 September 2012) PT. TELKOM INDONESIA. 2010.
Corporate Costumer Care Center,
(Online),
(http://www.c4.telkom.co.id/v3/produk/network/did http://www.c4.telkom.co.id/v3/produk/network/did,, diakses 24 September 2012) PT. TELKOM INDONESIA. 2010. ASTINet
- akses internet dedicated , (Online),
(http://www.Sijiwae.net/astinet/ , diakses 24 September 2012) PT.
TELKOM
INDONESIA.
2010.
TELKOMNet
Astinet,
(Online),
(http://www2.telkom.net/index, diakses 24 September 2012)
Page | 44