42
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada allah yang telah memberikan rahmat, nikmat serta karunianya berupa pengetahuan hidayah sehingga Laporan Praktik Kerja Lapangan dapat selesai tepat pada waktunya. Sholawat beriring salam diucapkan keharibaan Rasullullah SAW sebagai suri tauladan seluruh umat manusia yang telah berjuang dan membawa kita kejalan yang benar.
Strata 1 AL-Azhar Medan fakultas ekonomi program studi Menejemen, serta sebagai pertanggung jawaban atas Praktik Kerja Lapangan yang sudah dilaksanakan. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat bagi mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikan.
Penulisan laporan ini berdasarkan pengalaman selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di PT. Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu. Yang beralamat Jalan Bandara Internasional Kualanamu Kabupaten Deli Serdang yang berlangsung selama 1 (bulan) mulai tanggal 1 Agustus 2016 sampai dengan 31 Agustus 2016.
Sebelum, selama dan sesudah praktik Kerja Lapangan penulis banyak memperoleh bimbingan, bantuan dan dukungan yang berharga khususnya dari kedua orang tua ,ayah ,ibu, kakak dan adik tercinta yang senantia memberikan dukungan, motivasi, kasih sayang, dan kesabarannya dalam mendidik. Serta mengorbankan seluruh jiwa raga, dan pikirannya baik dalam doa maupun tindakan. Tiada kata yang dapat penulis ucapkan selain kata syukur kepada Allah SWT serta doa yang senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT untuk ayahanda dan ibunda tercinta.
Didalam kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :
Ibu,Dermawan Hutagaol, MP Selaku Rektor Universitas Al-Azhar Medan.
Bapak Drs. Hotmal Ja'far, AK.,MM Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Al-Azhar Medan.
Bapak Drs. Ferry Safriandi M.Si Selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Al-Azhar Medan.
Ibu Eka Umi Kalsum S.E., M.si selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Al-Azhar Medan sekaligus Dosen pembimbing penulis.
Bapak Yudis Tiawan selaku Manajer SDM dan Umum PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Kualanamu.
Bapak Anjang Krisnawala selaku Junior Manajer Personalia PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Kualanamu.
Ibu Sastiwi Ekorini selaku Junior Manajer Umum PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Kualanamu.
Seluruh Staf dan Karyawan PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Kualanamu.
Seluruh teman-teman mahasiswa dan semua pihak yang telah memberikan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja ini.
Kedua orangtua kami, kakak serta adik kami yang telah memberikan pengertian, perhatian serta do'a yang sangat memicu dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iv
DAFTAR LAMPIRAN vi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan 1
1.2 Ruang Lingkup Kegiatan 2
1.3 Tujuan Praktik Kerja Lapangan 2
1.3.1 Tujuan Umum 2
1.3.2 Tujuan Khusus 3
1.4 Manfaat Praktik Kerja Lapangan 3
1.4.1 Manfaat Bagi Mahasiswa 3
1.4.2 Manfaat Bagi Perguruan Tinggi 4
1.4.3 Manfaat Bagi Perusahaan 4
1.5 Metode Pengumpulan Data 5
1.6 Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan 6
1.7 Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan 6
1.8 Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan 7
BAB II 9
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 9
2.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan 9
2.2 Visi dan Misi Perusahaan 14
2.2.1 Visi 14
2.2.2 Misi 14
2.3 Makna Logo Perusahaan 15
2.4 Struktur Organisasi PT. Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu 16
2.4.1 Uraian Tugas Pokok dan Fungsi PT. Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu 19
2.5 Penghargaan Yang Diterima PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Kualanamu 29
2.5.1 Penghargaan Service Quality Award 29
2.6 Kegiatan Usaha PT. Angkasa Pura II (Persero) 29
2.6.1 Program Kemitraan 29
2.6.2 Program Bina Lingkungan 30
2.7 Fasilitas Pendukung di Setiap Bidang Perusahaan 31
2.8 Kegiatan Praktik Kerja Lapangan 32
2.8.1 Pendistribusian Surat 33
2.8.2 Menangani Telepon 33
2.8.3 Pengarsipan 34
2.9 Hambatan Selama Praktik Kerja Lapangan 36
2.10 Cara Mengatasi Hambatan Selama Praktik Kerja Lapangan 37
BAB III 38
PENUTUP 38
3.1 Kesimpulan 38
3.2 Saran 39
3.2.1 Saran bagi Mahasiswa yang akan Melaksanakan Praktik Lapangan 39
3.2.2 Saran Bagi Universitas Al-azhar Medan 40
3.2.3 Saran Bagi Perusahaan 40
LAMPIRAN 42
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah kegiatan pemagangan bagi mahasiswa di dunia kerja baik di bidang industri maupun pemerintahan dan merupakan mata kuliah yang wajib untuk ditempuh oleh seluruh mahasiswa Universitas Al-Azhar Medan. Kegiatan ini memiliki maksud agar mahasiswa mendapatkan pengalaman sebelum penulis memasuki dunia kerja yang sesungguhnya, sehingga mahasiswa akan mendapatkan bekal dan pelajaran dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang sudah dilaksanakan. Dengan adanya Praktik Kerja Lapangan (PKL), mahasiswa akan mengetahui keterampilan dan pengetahuan yang perlu dikembangkan dan perlu dipertahankan.
Salah satu upaya peningkatan sumber daya manusia khususnya dalam pendidikan perguruan tinggi adalah melalui Program Praktik Kerja Lapangan yang merupakan sarana penting bagi pengembangan diri dalam dunia kerja yang nyata. Penulis memilih PT Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Internasional Kualanamu sebagai tempat Praktik Kerja Lapangan karena perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang cukup besar dan memiliki banyak kegiatan yang sesuai dengan bidang manajemen.
1.2 Ruang Lingkup Kegiatan
PT Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Internasional Kualanamu dipimpin oleh General Manager sendiri dan memiliki 2 (dua) Deputi, yaitu Bidang Operasi & Teknik dan Deputi Bidang Keuangan, Komersial, dan SDM.
Selama mengikuti Praktik Kerja Lapangan (PKL) kurang lebih 30 hari atau 1 (satu) bulan pada PT Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu, penulis ditempatkan di Divisi Human Capital atau Personalia dan Kesejahteraan. Tempat tersebut merupakan sub Divisi dari SDM dan Umum. Dalam satu ruangan tersebut terdapat 6 (enam) orang karyawan yang bertugas menangani masalah personalia dan kesejahteraan karyawan PT Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Kualanamu.
1.3 Tujuan Praktik Kerja Lapangan
Dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL), terdapat beberapa tujuan dan manfaatnya, diantaranya sebagai berikut:
1.3.1 Tujuan Umum
Praktik Kerja Lapangan (PKL) bertujuan untuk mengetahui dunia kerja secara umum dan memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa.
1.3.2 Tujuan Khusus
Sebagai salah satu syarat pendidikan yang ditempuh di Universitas Al-Azhar Medan.
Mengetahui keadaan kerja yang sesungguhnya.
Mempraktikkan secara langsung dengan keterampilan yang dimiliki dan tempat dari bangku kuliah di suatu instansi atau perusahaan.
Meningkatkan kualitas SDM bagi calon tenaga kerja yang mandiri dan profesional.
Untuk mengetahui bagaimana kondisi kegiatan atau proses kerja di PT Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu.
Untuk mengetahui Job Description di PT Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu.
1.4 Manfaat Praktik Kerja Lapangan
1.4.1 Manfaat Bagi Mahasiswa
Mendapatkan Pengetahuan tentang dunia kerja yang sesungguhnya sehingga penulis tidak canggung bila memasuki dunia kerja nantinya.
Dapat mempraktikkan teori yang telah diberikan pada bangku kuliah dengan keadaan pada proses kerja yang sesungguhnya.
Mendapat pengalaman baru yang belum pernah didapat di bangku kuliah.
Belajar beradaptasi dan berkomunikasi dengan sekelompok orang yang sudah berpengalaman di dunia kerja.
Memberikan rasa tanggung jawab dan disiplin yang tinggi dalam persiapan di dunia kerja.
1.4.2 Manfaat Bagi Perguruan Tinggi
Adapun manfaat Praktik Kerja Lapangan bagi Perguruan Tinggi adalah:
Menjalin dan meningkatkan hubungan kerja sama yang harmonis antara perusahaan dengan perguruan tinggi.
Mendapat masukan dari Praktik Kerja Lapangan yang dilakukan Mahasiswa tentang penerapan konsep-konsep yang ada di perusahaan.
Dapat mengetahui kebutuhan tenaga kerja yang diinginkan oleh perusahaan tersebut.
1.4.3 Manfaat Bagi Perusahaan
Adapun manfaat Praktik Kerja Lapangan bagi Perusahaan adalah:
Untuk mewujudkan peran serta perusahaan dalam peningkatan sumber daya manusia melalui lembaga pendidikan.
Sebagai sumber masukan untuk perbaikan sistem kerja dan metode yang ada di perusahaan.
1.5 Metode Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data, keterangan yang dibutuhkan untuk penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini penulis menggunakan 2 (dua) metode, yaitu:
Studi Kepustakaan (Library Study)
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mempelajari dan mengumpulkan bahan-bahan dari buku, surat kabar, serta hal-hal lain yang berhubungan dan relevan dengan obyek penelitian. Dengan studi kepustakaan diharapkan dapat memperoleh bahan-bahan yang bersifat teoritis ilmiah yang dipergunakan sebagai dasar pemikiran dalam melakukan penulisan dan analisa terhadap permasalahan-permasalahan yang ada.
Studi Lapangan (Field Study)
Metode ini dilakukan penulis secara langsung untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan data yang ada pada PT Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu. Data-data tersebut penulis kumpulkan dengan cara.
Pengamatan Langsung (Observasi)
Yaitu melaksanakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang sedang diteliti, maka penulis lebih leluasa mengetahui apa sebenarnya yang menjadi kendala terhadap sistem yang sedang berjalan tersebut. Oleh karena itu dapat mengetahui hal-hal apa saja yang diperlukan untuk menyempurnakan sistem yang sedang berjalan tersebut.
Wawancara (Interview)
Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan bertanya langsung kepada responden. Penulis melakukan wawancara untuk mendapatkan penjelasan dari masalah-masalah yang sebelumnya kurang jelas dan untuk meyakinkan bahwa data yang diperoleh/ dikumpulan benar-benar akurat.
1.6 Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksankan di PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Internasional Kualanamu yang terletak di Jl. Bandara Kualanamu, Pasar Enam Kualanamu, Beringin, Deli Serdang Sumatera Utara.
1.7 Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Waktu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan pada PT Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu dimulai dari tanggal 01 Agustus sampai 31 Agustus 2016. Sebelum pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL), penulis harus memahami dan mematuhi segala peraturan dan tata tertib yang berlaku pada PT Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu. Selama pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) penulis juga harus beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang ada, baik aktivitas dan lingkungan kerja maupun individu yang berada di lingkungan kerja. Dengan beradaptasi dan bantuan dari pembimbing dan karyawab yang ada, penulis dapat melaksanakan tugas dan aktivitas yang diberikan oleh pembimbing dengan sebaik-baiknya. Adapun aturan dan peraturan yang berlaku dari perusahaan adalah sebagai berikut:
Hadir setiap hari Senin s/d Jumat Pukul 08.00 – 17.00 wib.
Menggunakan baju putih dan celana hitam serta memakai almamater sebagaimana di kampus.
Setiap hari Jumat, Penulis serta teman-teman mahasiswa yang ikut melaksanakan Praktik Kerja Lapangan ikut serta dalam kegiatan senam pagi bersama karyawan PT Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu dan setelahnya memakai pakaian batik nasional sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
Mematuhi segala aturan dan peraturan perusahaan selama dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan.
1.8 Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan
Dalam hal ini, penulis membuat sistematika kedalam 4 (empat) bab dan setiap bab akan dibagi lagi atas sub-sub sesuai dengan yang diperlukan.
Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisi gambaran secara umum mengenai isi tulisan secara keseluruhan dan meliputi sub bab : Latar Belakang, Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan, Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan, Metode Pengumpulan Data, Tempat dan Waktu Praktik Kerja Lapangan, dan Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan.
Bab II : Gambaran Umum Perusahaan
Pada bab ini akan diuraikan secara singkat mengenai perusahaan, makna logo perusahaan, struktur organisasi perusahaan, job deskription perusahaan dan visi dan misi perusahaan.
Bab III : Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Pada bab ini berisi prosedur dan kegiatan Praktik Kerja Lapangan, hambatan selama Praktik Kerja Lapangan, Pemecahan Kendala Praktik Kerja Lapangan dan Hasil Praktik Kerja Lapangan.
Bab IV : Kesimpulan dan Saran
Bab ini merupakan bab terakhir dari laporan ini. Penulis akan memberikan kesimpulan dan saran atas pembahasan dan Praktik Kerja Lapanan (PKL) yang dilakukan.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan
PT (Persero) Angkasa Pura I berawal dari dibentuknya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1962 tanggal 15 November 1962 dengan nama Perusahaan Negara Angkasa Pura "Kemayoran" dan merupakan Perusahaan Negara pertama di Indonesia yang dibentuk oleh Pemerintah sebagai proyek percobaan dalam pengurusan dan pengusahaan Bandar Udara Kemayoran.
PT (Persero) Angkasa Pura I mempunyai hubungan yang erat dengan sejarah Bandar Udara Kemayoran Jakarta, yang dibangun oleh Pemerintah Kolonial Belanda tahun 1934. Dalam keadaan yang sangat sederhana, Kemayoran mengalami masa-masa pergantian penguasaan sampai dengan awal Perang Dunia II tahun 1942, Bandar Udara Kemayoran dikuasai oleh Belanda yang diambil alih oleh Jepang tahun 1945.
Sejak Jepang menyerah kepada Sekutu tahun 1945 Belanda menguasai kembali Kemayoran hingga tahun 1949, terutama bagi kepentingan militernya. Tahun 1950 Direktorat Penerbangan Sipil mengambil alih penguasaan Bandar Udara Kemayoran hingga pengalihannya kepada Perusahaan Negara Angkasa Pura "Kemayoran" tahun 1964.
Setelah realisasi dan aktifitas kerja dan melalui masa transisi selama dua tahun sejak berdirinya Perusahaan Negara Angkasa Pura "Kemayoran" barulah terlaksana sebagai hari lahirnya PT (Persero) Angkasa Pura II.
Selanjutnya Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 21 tanggal 17 Mei 1965 tentang menambah dan mengubah beberapa pasal dari peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1962, antara lain:
Merubah nama Perusahaan Negara Angkasa Pura "Kemayoran" menjadi Perusahaan Angkasa Pura.
Kantor pusat berkedudukan di Jakarta dan mempunyai cabang di daerah.
Perusahaan menguasai Bandar Udara Internasional dan Bandar Udara di daerah dalam arti kata yang seluas-luasnya yang ditetapkan oleh Menteri.
Penambahan anggota Direksi menjadi empat orang, satu orang Direktur Utama dan tiga orang Direktur yang mengepalai tiga Direktorat Operasi.
Pada tahun 1974, Pemerintah melalui surat keputusan Menteri Perhubungan No. Km-2/4/PHB-74, melimpahkan pengelolaan Bandar Udara Halim Perdana Kusuma mulai tanggal 10 Januari 1974, yang sebelumnya merupakan sebagian dari Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma, yang diserahkan oleh Departemen Keamanan kepada Departemen Perhubungan untuk dibangun sebagai bandar Udara Sipil, berdasarkan keputusan bersama Menteri Pertahanan Keamanan Panglima Angkatan Bersenjata dengan Menteri Perhubungan No. KEP/B/25/IV/71 dan SK/124/S/1071.
Berdasarkan Undang-Undang No. 9 tahun 1969 pasal 2 ayat 2 tentang Perusahaan Umum maka pemerintah mengubah Perusahaan Negara Angkasa Pura menjadi Perusahaan Umum dengan Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 1974 yang selanjutnya disebut Perusahaan Umum Angkasa Pura.
Kemudian pada awal tahun 1993 yaitu pada tanggal 3 Januari 1993 Perusahaan Umum Angkasa Pura I berubah menjadi PT (Persero) Angkasa Pura I.Keberadaan PT (Persero) Angkasa Pura I tersebut didasarkan dengan adanya Perturan Pemerintah No. 5 tahun 1992 yang mengubah Perum Angkasa I menjadi PT (Persero) Angkasa Pura I dan atas Akte Notaris Pendirian PT (Persero) Angkasa Pura I No. 1 tahun 1993.
Berdasarkan surat Menteri Keuangan No. S-33/MK/1994 tanggal 22 Januari 1994 PT (Persero) Angkasa Pura I mengalihkan pengelolaan Bandar Udara Polonia Medan dari PT (Persero) Angkasa Pura I kepada PT (Persero) Angkasa Pura II penyerahan tersebut meliputi:
Penguasaan Bandar Udara Polonia Medan sesuai dengan tugas dan fungsi Bandar Udara dalam lingkungan perusahaan Perseroan Terbatas.
Pemilikan seluruh kekayaan PT (Persero) Angkasa Pura I yang berupa aktiva tetap dan barang-barang persediaan Bandar Udara Polonia Medan.
Pembinaan para karyawan yang ditugaskan pada Bandar Udara Polonia.
Semua hutang piutang dan pendapatan yang diperoleh serta biaya yang dikeluarkan untuk pengoperasian Bandar Udara Polonia Medan setelah tanggal 31 Desember 1993.
Pelaksanaan serah terima tersebut adalah pada tanggal 24 Maret 1994 di Jakarta. Dengan demikian terhitung tanggal 1 Januari 1994, secara resmi Bandar Udara Polonia berada di bawah jajaran PT (Persero) Angkasa Pura II.
PT Angkasa Pura II (Persero) telah mengelola 13 Bandara, antara lain adalah sebagai berikut:
Bandar Udara Soekarno-Hatta (Jakarta)
Bandar Udara Halim Perdanakusuma (Jakarta)
Bandar Udara Kualanamu (Medan)
Bandar Udara Minangkabau (Padang)
Bandar Udara Supadio (Pontianak)
Bandar Udara Mahmud Badaruddin II (Palembang)
Bandar Udara Sultan Syarif II (Pekanbaru)
Bandar Udara Husein Sastranegara (Bandung)
Bandar Udara Sultan Iskandar Muda (Banda Aceh)
Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang)
Bandar Udara Sultan Thaha (Jambi)
Bandar Udara Depati Amir (Pangkal Pinang)
Bandar Udara Silangit (Tapanuli Utara)
Pada awalnya Bandar udara Polonia dibangun pada tahun 1872 oleh Baron Michalsky, seorang bangsa Polandia yang mendapat konsesi dari Pemerintah Hindia Belanda untuk membuka perkebunan tembakau di Sumatera Timur di daerah Medan. Kemudian dia menamakan daerah/wilayah konsesinya itu dengan nama "Polonia". Tahun 1936, lapangan terbang Polonia untuk pertama kalinya mengadakan perbaikan dengan nomor/arah landasan pada saat itu adalah 10-28, dan panjangnya 600 M. Pada tahun 1948, sesudah pada masa kemerdekaan Negara Republik Indonesia, kembali dikuasai oleh pemerintah Hindia Belanda setelah dikuasai oleh sekutu Jepang dari tahun 1946. Kemudian diadakan pembangunan berupa perpanjangan landasan menjadi 1000 M. Pada tahun 1949, pemerintah Hindia Belanda kembali memperpanjang landasan pacu menjadi 1200 M. Pada tahun 1950, Bandar Udara Polonia dikelola oleh AURI dan landasan pacu kembali diperpanjang menjadi 1800 M dengan lebar 45 M.
Tahun 1980, Berdasarkan KM.50/OT/Phb-76 tanggal 8 Maret 1978, Pelabuhan Udara Polonia Medan dibagi menjadi dua instansi, yakni Pelabuhan Udara Polonia dan Sentra Operasi Keselamatan Penerbangan (SENOPEN) Medan. Pada tahun ini Pelabuhan Udara mendapat proyek perpanjangan landasan dengan system "Cakar Ayam" sepanjang 445 meter. Dengan demikian panjang Landasan Bandar Udara Polonia Medan menjadi 2900 meter. Tahun 1982 sampai sekarang, pengolahan Pelabuhan Udara Polonia dipisahkan menjadi dua instansi, yaitu Daerah Kekuasaan yang dikuasai oleh TNI-AU dan Daerah Pengelolaan yang dikelola oleh Direktorat Jendral Perhubungan Udara. Tahun 1986, Pemerintah mengganti nama "Pelabuhan Udara" menjadi "Bandar Udara". Pada tahun 1994, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-33/MK.016/1994 tanggal 22 Januari 1994 PT (Persero) Angkasa Pura-I menyerahkan pengoperasian dan pemilikan Bandar Udara Polonia Medan kepada PT (Persero) Angkasa Pura II.
Tahun 1995, Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Departemen Perhubungan Republik Indonesia, sedang merancang pemindahan Bandar Udara Polonia Medan ke lokasi baru. Daerah dimaksud adalah daerah Kuala Namu Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara.
2.2 Visi dan Misi Perusahaan
2.2.1 Visi
Menjadi pengelola bandar udara kelas dunia yang terkemuka dan profesional. Untuk mewujudkan visi tersebut, Angkasa Pura II bertekad melakukan transformasi secara menyeluruh dan bertahap selama lima tahun pertama.
2.2.2 Misi
Mengelola jasa bandar udara kelas dunia dengan mengutamakan tingkat keselamatan, keamanan, dan kenyamanan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
Mengembangkan SDM dan budaya Perusahaan yang berkinerja tinggi dengan menerapkan sistem manajemen kelas dunia.
Mengoptimalkan strategi pertumbuhan bisnis secara menguntungkan untuk meningkatkan nilai pemegang saham serta meningkatkan kesejahteraan karyawan dan pemangku kepentingan lainnya.
Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra usaha dan mitra kerja serta mengembangkan secara sinergis dalam pengelolaan jasa bandar udara.
Memberikan nilai tambah yang optimal bagi masyarakat dan lingkungan.
2.3 Makna Logo Perusahaan
Biru adalah warna yang melambangkan pergerakan sektor logistik yang terus tumbuh berkembang pesat.
Merah melambangkan tindakan yang berlandaskan semangat kerja dan komitmen PT Angkasa Pura II dalam menyediakan pelayanan berkualitas internasional dengan mengutamakan kenyamanan dan keselamatan pelanggan.
Kuning melambangkan kemakmuran sebagai buah keberhasilan yang akan didapat dari kerja keras PT Angkasa Pura II untuk para pemegang saham, manajemen, karyawan, dan Indonesia.
Hijau melambangkan arah kepemimpinan yang tegas, berintegritas, dan terarah menuju pertumbuhan perusahaan yang sehat.
2.4 Struktur Organisasi PT. Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu
Struktur organisasi adalah suatu bentuk susunan yang mempunyai hubungan maupun bidang usaha kerja satu dengan yang lainnya, sehingga wewenang dan tanggung jawab menjadi suatu kegiatan yang teratur.
PT. Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu menggunakan struktur garis dan staff yang menghubungkan antara karyawan dengan atasannya. Dimana dalam melaksanakan tugasnya General Manager dibantu oleh beberapa divisi yang ada. Susunan organasasi PT. Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu sesuai dengan keputusan peraturan direksi PT. Angkasa Pura II (Persero) Nomor: PD.01.01/07/20016/0039 tentang organisasi dan tata kerja kantor cabang PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Internasional Kualanamu. Susunan struktur organisasi Bandara Kualanamu adalah sebagai berikut:
General Manager PT. Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu dibantu oleh:
Safety & Risk Management Manager.
Airport Quality Junior Manager
Operation, Services & Maintanance Senior Manager, membawahi:
Rescue & Fire Fighting Manager.
Airport Security Manager.
Airport Operation & Services Manager.
Electronics & IT Facility Manager.
Electrical, Mechanical, & Equipment Facility Manager.
Infrastructure Manager.
Finance, Commercial, & Human Capital Senior Manager membawahi:
Commercial Manager.
Assets & Logistic Manager.
Finance Manager.
Human Capital & General Affairs Manager.
Procurement Manager membawahi:
Purchasing Junior Manager.
Procurement Junior Manager.
Branch Communication & Legal Manager membawahi:
Branch Communication Junior Manager.
Agreement & Contract Junior Manager.
Regulation & Legal Aid Junior Manager.
STRUKTUR ORGANISASIPT. ANGKASA PURA II(PERSERO) BANDAR UDARA KUALANAMUProcurement Jr ManagerSafety & Risk Management ManagerPurchasing Jr ManagerProcurement ManagerGeneral ManagerBoard Of DirectorsAgreement & Contract Jr ManagerBranch Communication Jr ManagerRegulation & Legal AID Jr ManagerBranch Communication & Legal Manager
STRUKTUR ORGANISASI
PT. ANGKASA PURA II
(PERSERO) BANDAR UDARA KUALANAMU
Procurement Jr Manager
Safety & Risk Management Manager
Purchasing Jr Manager
Procurement Manager
General Manager
Board Of Directors
Agreement & Contract Jr Manager
Branch Communication Jr Manager
Regulation & Legal AID Jr Manager
Branch Communication & Legal Manager
Airport Quality Jr Manager
Airport Quality Jr Manager
Finance, Commercial & Human Capital Senior ManagerOperation Services & Maintainance Senior Manager
Finance, Commercial & Human Capital Senior Manager
Operation Services & Maintainance Senior Manager
Rescue & Fire Fighting Manager
Rescue & Fire Fighting Manager
Assets & Logistic ManagerAssets & Logistic ManagerFinance ManagerHuman Capital & General Affairs ManagerInfrastructure ManagerElectrical Mechanical & Equipment Facility ManagerAirport Security ManagerAirport Security ManagerElectronics & IT Facility Manager
Assets & Logistic Manager
Assets & Logistic Manager
Finance Manager
Human Capital & General Affairs Manager
Infrastructure Manager
Electrical Mechanical & Equipment Facility Manager
Airport Security Manager
Airport Security Manager
Electronics & IT Facility Manager
Aeronautical Jr ManagerAssets Management Jr ManagerAccounting & Budgeting Jr ManagerBuilding Jr ManagerElectrical Facility Jr ManagerGeneral Electronic Jr ManagerAirport Operation Jr ManagerAirport Services Jr ManagerAviation Security Jr ManagerRFF Operation & Exercise Jr Manager
Aeronautical Jr Manager
Assets Management Jr Manager
Accounting & Budgeting Jr Manager
Building Jr Manager
Electrical Facility Jr Manager
General Electronic Jr Manager
Airport Operation Jr Manager
Airport Services Jr Manager
Aviation Security Jr Manager
RFF Operation & Exercise Jr Manager
Treasury Jr ManagerHuman Capital Jr ManagerRunaway & Airfield Jr ManagerEnergy & Power Supply Jr Manager
Treasury Jr Manager
Human Capital Jr Manager
Runaway & Airfield Jr Manager
Energy & Power Supply Jr Manager
Non Aeronautical Jr ManagerInventory & Warehouse Management Jr ManagerAccount Receivable Jr ManagerGeneral Affairs & Administration Jr ManagerMechanical Facility Jr ManagerInformation Technology & Data Network Jr ManagrPublic Area Security & CCTV Jr ManagerRFF QC & Facility Maintenance Jr Manager
Non Aeronautical Jr Manager
Inventory & Warehouse Management Jr Manager
Account Receivable Jr Manager
General Affairs & Administration Jr Manager
Mechanical Facility Jr Manager
Information Technology & Data Network Jr Managr
Public Area Security & CCTV Jr Manager
RFF QC & Facility Maintenance Jr Manager
CSR Jr ManagerAccesibility & Environment Jr ManagerElectrical Facility Jr ManagerSafety & Security Electronic Jr ManagerAirport Security ManagerAirport Security Manager
CSR Jr Manager
Accesibility & Environment Jr Manager
Electrical Facility Jr Manager
Safety & Security Electronic Jr Manager
Airport Security Manager
Airport Security Manager
Uraian Tugas Pokok dan Fungsi PT. Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu
General Manager
Fungsi
Pemberian Arahan, pengelolahan dan pengendalian terhadapa jalannya proses perencanaan, implementasi kegiatan dan evaluasi program tahunan yang dibuat oleh kantor pusat termasuk aspek safety, security, dan services di Kantor Cabang Bandara Internasional Kualanamu serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya dalam hal menjaga kualitas layanan kepada pelanggan.
Tugas
Menyelenggarakan dan mengendalikan kegiatan di Bandara Internasional Kualanamu untuk menunjang strategi bisnis dan kegiatan operasional Kantor Cabang Bandara Internasional Kualanamu.
Menerjemahkan kebijakan perusahaan menjadi arahan taktis dan operasional terhadap seluruh kegiatan dan program kerja di Kantor Cabang Bandara Internasional Kualanamu untuk memudahkan implementasi kegiatan dan program kerja yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
Mengawasi pelaksanaan program dan konsep rencana pengembangan bandara tahunan yang telah disusun Kantor Pusat dalam rangka mewujudkan visi dan misi perusahaan.
Mengawasi, mengarahkan dan memberi masukan terhadap seluruh kegiatan operasi Bandara Internasional Kualanamu (meliputi aspek safety, security, dan services) untuk memastikan pencapaian kinerja bandara yang sesuai dengan target perusahaan.
Mengawasi pengelolaan aset milik Kantor Cabang Bandara Internasional Kualanamu baik yang berada di dalam kawasan bandara maupun aset di luar kawasan bandara agar tetap terjaga nilai asetnya dan dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk menghasilkan revenue perusahaan.
Mengendalikan ketertiban wilayah kerja Kantor Cabang Bandara Internasional Kualanamu dalam menunjang keamanan dan keselamatan penerbangan.
Menyusun laporan pertanggungjawaban dan perhitungan hasil kegiatan usaha menurut cara dan waktu yang telah ditetapkan oleh Direksi.
Memberi arahan dan memastikan asesmen & mitigasi risiko telah dilakukan pada Kantor Cabang Bandara Internasional Kualanamu.
Memberi arahan dan memastikan kegiatan pada unit kerjanya sesuai dengan kebijakan dan ketentuan K3.
Memberi arahan dan memastikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance terlaksana/diterapkan di dalam seluruh aktifitas pada Kantor Cabang Bandara Internasional Kualanamu.
Memberi arahan dan bertanggungjawab atas pengelolaan kinerja jajarannya dan KPI unit kerjanya.
Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.
Procurement Manager (Pelelangan)
Fungsi
Perencanaan dan pengendalian kegiatan fungsi pelelangan yang meliputi kegiatan proses seleksi untuk pengadaan barang dan jasa di Kantor Cabang Bandara Internasional Kualanamu agar kegiatan pelelangan dapat berjalan sesuai ketentuan.
Tugas
Merencanakan, memonitor dan mengendalikan program kerja Non Divisi Procurement untuk memastikan efektifitas dan kesesuaian penggunaan anggaran dengan RKA yang telah ditetapkan.
Mendefinisikan dan menyusun standard operational procedure fungsi pelelangan sesuai dengan standar dan regulasi yang berlaku di perusahaan.
Merencanakan dan mengendalikan kegiatan pengadaan barang dan jasa serta pengadaan barang rutin agar proses pelelangan di Bandara InternasionalKualanamu berjalan dengan baik dan lancar.
Merencanakan dan mengendalikan kegiatan seleksi pengadaan barang dan jasa untuk memastikan kegiatan pengadaan sesuai dengan ketentuan dan regulasi yang berlaku.
Merencanakan dan mengendalikan usulan perbaikan program, sistem, dan prosedur kepada manajemen terkait dengan kegiatan fungsi pelelangan di wilayah Bandara Internasional Kualanamu.
Melaporkan pencapaian kinerja Non Divisi Procurement kepada General Manager secara periodik.
Memformulasikan kebutuhan SDM dan pengembangan kompetensi jajarannya dan mendistribusikan SDM yang dimiliki untuk mencapai tujuan unit kerja.
Memimpin dan mengawasi proses asesmen dan mitigasi risiko sesuai lingkup pekerjaan dan wewenangnya serta memberikan masukan terkait hasilnya kepada General Manager.
Merencanakan dan memimpin koordinasi penilaian kinerja seluruh SDM dalam lingkup kerjanya, serta membimbing jajaran di bawahnya sesuai kebutuhan pengembangan organisasi kemudian melaporkannya kepada General Manager.
Menjadi anggota tim kerja internal maupun eksternal sesuai kebutuhan perusahaan.
Purchasing Junior Manager (Pengadaan)
Fungsi
Melaksanakan, memonitor, dan melaporkan kegiatan pengadaan meliputi pengadaan barang rutin dan pembelian langsung di Kantor Cabang Bandara Kualanamu.
Tugas
Mengkoordinasikan penerapan standard operating procedures sesuai lingkup kerja Seksi Purchasing, serta memberikan masukan perbaikan standard operating procedures berdasarkan kondisi di lapangan.
Melaksanakan dan mengendalikan program kerja yang meliputi pengadaan barang kebutuhan rutin maupun bukan rutin, analisis atas harga barang kebutuhan serta menyusun perkiraan harga sendiri (owner estimate) baik yangbersifat rutin maupun bukan rutin.
Mengidentifikasikan dan mengusulkan pemenuhan kebutuhan SDM dan pengembangan kompentensi bawahan sesuai dengan kebutuhan operasional.
Melakukan asesmen dan mitigasi risiko sesuai lingkup pekerjaan dan wewenang, serta memberikan masukan terkait dengan hasil kajian kepada Procurement Manager.
Safety & Risk Management Manager (Manajemen Keselematan dan Resiko)
Fungsi
Melakukan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, dan evaluasi pekerjaan fungsi manajemen keselamatan & resiko dalam hal pengawasan sistem manajemen keselamatan, identifikasi dan analisa manajemen risiko, serta implementasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Tugas
Mendefinisikan dan menyusun standard operational procedure fungsi manajemen keselamatan & resiko sesuai dengan standar dan regulasi yang berlaku di perusahaan.
Merencanakan dan mengevaluasi pelaksanaan program kerja terhadap faktor keselamatan dan risiko dalam bentuk langkah-langkah perbaikan dan pencegahan yang perlu dilaksanakan oleh masing-masing unit kerja di wilayah Bandara Internasional Kualanamu.
Mengelola pelaksanaan kegiatan fungsi manajemen keselamatan dan resiko terkait melaksanakan safety promotion, pengorganisasian kegiatan safety briefing tentang kewaspadaan terhadap faktor keselamatan bagi para petugas lapangan, serta menyebar luaskan semua informasi yang berkaitan dengan faktor keselamatan secara umum.
Mengelola koordinasi penilaian kinerja seluruh SDM dalam lingkup kerjanya, serta membimbing jajaran di bawahnya sesuai kebutuhan pengembangan organisasi kemudian melaporkannya kepada General Manager.
Mengelola proses asesmen dan mitigasi risiko sesuai lingkup pekerjaan dan wewenangnya serta memberikan masukan terkait hasilnya kepada General Manager.
Branch Communication & Legal Manager (Humas, Protokoler dan Hukum)
Fungsi
Melakukan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengkoordinasian fungsi humas, protokoler dan hukum.
Tugas
Mendefinisikan dan menyusun standard operational procedure fungsi humas,
protokoler & hukum sesuai dengan standar dan regulasi yang berlaku di perusahaan.
Merencanakan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan membina hubungan dengan media massa atau instansi luar, dokumentasi kegiatan, pencitraan, publikasi, press release, media internal, duta bandara, hubungan dengan komunitas sekitar bandara, keprotokoleran, pengurusan dan pelayanan akomodasi tamu, pengurusan kunjungan kerja dari cabang lain dan dari instansi lain di wilayah Bandara Internasional Kualanamu.
Merencanakan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan penyusunan dan penelahaan peraturan, dokumentasi hukum, pemberian advokasi, penyelesaian/ tindak lanjut permasalahan hukum, penyiapan draft perjanjian dan kontrak kerjasama untuk kegiatan komersial, pengadaan barang dan jasa, serta kegiatan pemborongan lainnya.
Memberikan masukan dan mengawasi terhadap kegiatan penyusunan dan penelaahan peraturan, dokumentasi hukum, pemberian advokasi dan penyelesaian/tindak lanjut permasalahan hukum agar dapat berjalan sesuai dengan ketentuan perusahaan.
Memberikan masukan dan mengawasi kegiatan penyiapan perumusan dan penyelesaian perjanjian, kerja sama dan pembuatan kontrak untuk kegiatan pengadaan barang dan jasa serta kegiatan komersial.
Operation, Services, & Maintanance Senior Manager (Operasi, pelayanan, dan Pemeliharaan Fasilitas)
Fungsi
Perencanaan dan pengendalian kegiatan fungsi operasi, pelayanan dan pemeliharaan fasilitas yang meliputi pelayanan sisi darat, pelayanan sisi udara, serta memastikan kegiatan pemeliharaan fasilitas dan infrastruktur agar operasi bandara dapat berjalan dengan baik dan sesuai ketentuan hukum.
Tugas
Merencanakan, memonitor dan mengendalikan program kerja Departemen Operation, Services, & Maintenance untuk memastikan efektifitas dan kesesuaian penggunaan anggaran dengan RKA yang telah ditetapkan.
Merencanakan dan mengendalikan kegiatan operasi bandara untuk memastikan kegiatan operasional di sisi udara maupun sisi darat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan ketentuan dan regulasi yang berlaku.
Merencanakan dan mengendalikan kegiatan pelayanan bandara untuk memastikan kegiatan pelayanan transportasi antar moda, trolley, data statistik dan kebersihan di lingkungan Bandara Internasional Kualanamu berjalan dengan baikdan lancar sesuai dengan standar perusahaan.
Merencanakan dan mengendalikan fungsi pemeliharaan fasiltas dan infrastruktur Bandara Internasional Kualanamu untuk menjamin kepatuhan terhadap standar ketentuan perusahaan dan pemenuhan SLA dari unit kerja terkait.
Finance, Commercial, & Human Capital Senior Manager (Keuangan, Komersial, dan SDM)
Fungsi
Pengelolaan, pengarahan dan pengendalian pada bidang keuangan, komersial, dan SDM mengenai penyelenggaraan usaha dan pelayanan jasa kebandarudaraan serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya dalam menunjang pelaksanaan usaha dan pengembangan strategi Kantor Cabang Bandara Internasional Kualanamu.
Tugas
Memimpin dan menyelenggarakan program kerja Departemen Finance, Commercial, & Human Capital untuk memastikan efektifitas dan kesesuaian penggunaan anggaran dengan RKA yang telah ditetapkan.
Menyusun dan mengevaluasi kegiatan keuangan, komersial & SDM terkait fungsifungsi keuangan, komersial, manajemen asset & perlengkapan serta SDM & Umum secara sistematis dan mampu bersinergi dengan baik.
Menyusun dan mengevaluasi program kerja bidang keuangan, komersial, & SDM mengenai penyelenggaraan usaha dan pelayanan jasa kebandarudaraan serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya di Kantor Cabang Bandara InternasionalKualanamu.
Memimpin proses perencanaan kerja dan memformulasikan standar kerja Divisi Commercial, Assets & Logistic, Finance, serta Human Capital & General Affairs untuk menjamin pekerjaan yang mendukung fungsi Keuangan, Komersial & SDM di Bandara Internasional Kualanamu.
Memimpin dan memberi penyelesaian masalah Departemen Finance, Commercial & Human Capital untuk menjamin terpenuhi rencana kerja dalam mendukungkegiatan fungsi Keuangan, Komersial & SDM.
Bilamana diperlukan, menengahi dan menyelesaikan konflik internal dalam Departemen Finance, Commercial, & Human Capital untuk menjamin keharmonisan dan kelancaran kegiatan Keuangan, Komersial & SDM yang terjadidi lingkungan Kantor Cabang Bandara Internasional Kualanamu.
Mengarahkan dan mengevaluasi penggunaan anggaran Departemen Finance, Commercial & Human Capital sesuai RKAP yang telah disetujui.
Memberi arahan dan bertanggung jawab penuh atas pemenuhan kebutuhan SDM dan peningkatan kompetensi/kapabilitas organisasi dalam lingkup kerjanya.
Memberi arahan dan memastikan asesmen & mitigasi risiko telah dilakukan pada Departemen Finance, Commercial, & Human Capital yang menjadi lingkup area kerjanya.
Penghargaan Yang Diterima PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Kualanamu
2.5.1 Penghargaan Service Quality Award
Service Quality Award merupakan penghargaan bergengsi yang diselenggarakan oleh dua organisasi ternama yaitu: Carre – Cebter for Customer Satisfaction dan Loyalty Knowing as Carre CCSL and Service Excellence Magazine.
Carre CCSL adalah konsultan yang fokus kepada kualitas pelayanan dan manajemen Contact Center yang secara konsisten mendorong perkembangan budaya pelayanan pelanggan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Ini merupakan salah satu dari strategi kepercayaan yang mempromosikan lingkungan bisnis yang sehat untuk tumbuh dan bersaing memenangkan hati pelanggan.
Carre – CSSL terus melakukan dan menjaga komunikasi dengan pelanggan dan berkolaborasi dengan media dalam hal publikasi index kepuasan pelanggan untuk Walk-in Center atau kunjungan pelanggan dan Contact Center.
2.6 Kegiatan Usaha PT. Angkasa Pura II (Persero)
2.6.1 Program Kemitraan
Sasaran dari pelaksanaan program ini adalah para pelaku UKM. Adapun sektor kegiatan usaha mereka meliputi industri, perdagangan, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, jasa dan sektor lainnya.
Pada tahun 2012, Angkasa Pura II telah menyelenggarakan pelatihan yang berlangsung di seluruh Indonesia yang diikuti calon mitra binaan maupun mitra binaan dan telah menyelenggarakan promosi/pameran dalam bentuk mengikut sertakan dalam acara-acara pameran yang diselenggarakan di dalam negeri maupun di luar negeri. Selain itu juga, telah disalurkan pinjaman bergulir untuk para pelaku UKM yang menjadi mitra binaan sebesar Rp67.742.500.000,00 dengan jumlah mitra binaan sebanyak 6.468 unit usaha.
Penyaluran pinjaman bergulir dengan melakukan pemantauan (monitoring) atas penggunaan, pengelolaan maupun tingkat pengembaliannya agar seluruh mitra binaan agar berusaha dengan sungguh-sungguh dan mengembalikan dana pinjaman tepat waktu.
2.6.2 Program Bina Lingkungan
Program Bina Lingkungan adalah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat di sekitar wilayah operasi Angkasa Pura II melalui pemanfaatan dana dari bagian laba Perusahaan dan bersifat hibah.
Cakupan kegiatan Program Bina Lingkungan meliputi pemberian bantuan untuk Bencana Alam, Pendidikan dan/atau Pelatihan, Peningkatan Kesehatan, Sarana dan Prasarana Umum, sarana ibadah, pelestarian alam, bantuan sosial kemasyarakat dalam rangka pengentasan kemiskinan dan bantuan pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi serta bentuk lain yang terkait dengan upaya peningkatan kapasitas mitra binaan program kemitraan.
Disamping program-program tersebut terdapat program bantuan yang pelaksanaannya didasarkan pada intruksi Kementrian BUMN yang dinamakan BUMN Peduli. Bantuan Bina Lingkungan telah memberikan kontibusi besar bagi peningkatan kehidupan masyarakat serta kemajuan dalam bidang pendidikan, bidang kesehatan, keagamaan, prasarana umum, pelestarian alam dan bantuan bencana alam.
Berdasarkan Surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: S-790/MBU/2009 Tanggal 19 Oktober 2009, Angkasa Pura II ditugaskan melaksanakan Program BUMN Peduli Beasiswa Pendidikan. Dana Program BUMN Peduli Beasiswa Pendidikan disalurkan kepada 27 Perguruan Tinggi Negeri secara bertahap.
Pada tahun 2012 Dana Program Bina Lingkungan yang telah disalurkan sebesar Rp8.027.778.989,- untuk BUMN Peduli telah disalurkan sebesar Rp23.829.431.066,00 dan untuk BUMN Peduli Beasiswa telah sebesar Rp54.252.812.440,00.
2.7 Fasilitas Pendukung di Setiap Bidang Perusahaan
Pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Kualanamu Medan, terdapat fasilitas pendukung dalam melaksanakan kegiatan pekerjaannya yang dapat memberikan kelancaran dan kenyamanan dalam melakukan seluruh pekerjaan. Agar pekerjaan yang dilakukan dapat lebih terorganisasi serta lebih mudah untuk dikerjakan dengan baik dan efisien, fasilitas yang disediakan oleh PT. (Persero) Angkasa Pura II di antaranya adalah kamar mandi, AC, ruangan, telepon, televisi, kendaraan, peralatan yang berhubungan, koperasi, kantin, mesin, foto copy, dan poliklinik atau askes bagi karyawan, serta beberapa fasilitas pendukung lainnya.
2.8 Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan selama 4 minggu, dari tanggal 1 Agustus s/d 31 Agustus 2016, dikantor PT. Angkasa Pura II (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Kualanamu pada dinas Human Capital & General Affairs (SDM dan Umum).
Hari pertama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan diawali dengan acara pembukaan di kantor Dinas Kepegawaian PT. Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu, yaitu berupa pengarahan tentang tata cara pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan serta peraturan-peraturan yang berlaku di PT. Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu oleh Koordinator Praktik Kerja Lapangan.
Dari 3 orang peserta Praktik Kerja Lapangan tersebut dibagi menjadi beberapa kelompok. Kelompok tersebut ditempatkan di kantor-kantor divisi dan kantor-kantor dinas yang ada di PT. Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu.
Pada kesempatan ini penulis ditempatkan di Dinas Human Capital & General Affairs (SDM dan Umum). Berikut ini penulis akan menguraikan pengalaman-pengalaman penulis selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.
2.8.1 Pendistribusian Surat
Setelah surat masuk diproses berdasarkan prosedur penerimaan surat dan dianggap layak serta sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan maka surat tersebut akan diteruskan atau didistribusikan kebagian tertentu yang mempunyaiwewenang untuk menindaklanjuti surat tersebut. Dalam pendistribusian surat digunakan buku ekspedisi surat keluar Divisi SDM dan Umum.
Buku Ekspedisi adalah sejenis buku agenda suratkeluar yang digunakan untuk pencatatan surat keluar sebelum diantar ke bagian masing-masing dan pada saat mengantar surat, buku ekspedisi diparaf dan diberi tanggal penerimaan oleh staf yang menerimanya. Gunanya adalah sebagai tanda bukti bahwa surat yang dimaksud sudah diterima oleh yang bersangkutan.
Pada buku ekspedisi terdapat kolom:
Tanggal Pengiriman.
Dikirim Ke
Keterangan
Tanda Terima.
2.8.2 Menangani Telepon
Komunikasi sangat dibutuhkan oleh setiap manusia baik digunakan untuk jarak jauh maupun jarak dekat.Percakapan jarak jauh membutuhkan alat penghubung dalam menyampaikan berita yang disampaikan.
Dengan adanya perkembangan teknologi canggih, kebutuhan komunikasi tersebut sudah dapat dilakukan dengan sarana telepon. Sehingga untuk menyampaikan berita yang isinya singkat dan tidak kompleks (rumit) harus disampaikan segera serta kadang-kadang bersifat pribadi, maka penggunaan telepon adalah saranan yang tepat.
Dalam lingkungan PT. Angkasa Pura II (Persero), penggunaan pesawat telepon sangat mendukung dalam kelancaran tugas sehari-hari di dalam kantor. Di dalam perusahaan ini bnayak ditemui pesawat telepon. Ini dimaksudkan satu untuk Kepala Unit dan satu unit lagi untuk staf. Pesawat telepon dalam satu unit ada yang dipasang paralel dan ada juga secara seri.
Pesawat telepon ini selain berfungsi sebagai intercom (komunikasi di dalam perusahaan), juga berfungsi untuk menelepon jarak jauh. Untuk menelepon jarak jauh harus menggunakan tombol ekstension yaitu angka 9 (sembilan), lalu operator akan menghubungkan dengan nomor yang akan kita tuju. Sedangkan untuk komunikasi di dalam perusahaan kita dapat menekan nomor yang akan dituju, dan biasanya kode tersebut hanya terdiri dari 4 (Empat) angka saja, misalnya Divisi Personalia 3428 (tiga empat dua delapan).
2.8.3 Pengarsipan
Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap perusahaan pasti memiliki dokumen-dokumen yang penting untuk disimpan, baik dokumen yang dibuat oleh peusahaan itu sendiri maupun yang diterima dari pihak lain. Dokumen-dokumen tersebut harus ada pertinggal pada perusahaan untuk diarsip/disimpan. Dokumen yang dimaksud diatasi dapat berupa surat masuk, surat keluar, bukti pembayaran, dan lain-lain. Arsip dan file ini dibutuhkan untuk menjaga kemungkinan bila suatu waktu dokumen-dokumen tersebut dibutuhkan terutama sebagai bukti.
Pengarsipan merupakan pengklasifikasian, pengaturan dan penyimpanan catatan sedemikian rupa, sehingga catatan-catatan tersebut dapat ditemukan kembali dengan cepat, tepat dan kapan saja diperlukan.
Adapun penataan arsip di lingkungan PT. Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu adalah menganut azas desentralisasi, dalam arti bahwa setiap unit kerja mempunyai kewajiban untuk menata arsip dan menjadi tanggung jawab masing-masing. Dan sistem yang dipakai dalam pengarsipan adalah sistem abjad yakni berdasarkan huruf abjad.
Pada sistem abjad, penyimpanan dokumennya berdasarkan urutan abjad dari kata tangkap (nama) dokumen bersangkutan. Nama dapat terdiri dari 2 huruf awal dari nama orang dan nama badan perusahaan baik dokumen yang dibuat oleh peusahaan itu sendiri maupun yang diterima dari pihak lain. Huruf alphabet mulai dari A sampai Z yang dijadikan sebagai kode penyimpanan dan penemuan kembali surat-surat. Sistem abjad ini dipilih PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Kualanamu sebagai system penyimpanan arsip karena:
Dokumen-dokumen cenderung dicari atau diminta melakukan nama.
Jumlah surat yang masuk sangat banyak.
Unit kerja biasanya hanya menerima dan menyimpan dokumen yang berhubungan dengan fungsi/tugas masing-masing yang sama (misalnya produksi, keuangan dan sebagainya).
Nama lebih mudah diingat oleh siapa pun.
2.9 Hambatan Selama Praktik Kerja Lapangan
Hambatan/masalah sering kali ditemui dan dirasakan dalam melaksanakan suatu pekerjaan/kegiatan. Hambatan dapat timbul apabila seorang mahasiswa/I tidak bisa bersosialisasi, menguasai keadaan, tidak memiliki keramahtamahan, kurangnya komunikasi dengan pegawai/pimpinan di dalam lingkungan kerja.
Pada saat pertama memulai Praktik Kerja Lapangan, penulis hanya merasakan perasaan asing dan berusaha untuk beradaptasi terutama dalam hal berkomunikasi, agar tidak hanya diam dan memandangi setiap sudut ruangan. Jadi, dengan adanya keramahtamahan dengan para pegawai dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja khususnya antar pegawai/karyawan di PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Kualanamu. Karena baru pertama kali penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan selama pendidikan, pada tahap awal penulis merasa canggung dan binggung dalam berkomunikasi dengan para pegawai/karyawan yang bekerja pada Dinas Komersial.Karena bertemu dengan orang-orang yang jauh lebih berpengalaman dan lebih dewasa. Tapi hal ini tidak berlangsung lama karena penulis selalu berusaha untuk beradaptasi dengan mereka dan tugas yang diberikan kepada penulis.
2.10 Cara Mengatasi Hambatan Selama Praktik Kerja Lapangan
Selama menjalani praktik kerja lapangan (PKL), penulis mendapatkan beberapa hambatan dalam melaksanakannya. Untuk itu penulis selama praktik kerja lapangan harus bisa mengatasi hambatan tersebut. Penulis mencoba lebih sering berkomunikasi dengan karyawan untuk bertanya apa yang harus dikerjakan dan bagaimana tata cara mengerjakan setiap kegiatan yang diberikan kepada penulis. Kemudian penulis mencoba untuk aktif melakukan kegiatan yang diberikan dan lebih mengerti tentang bagaimana proses kerja di kantor tersebut. Setelah beberapa hari penulis sudah terbiasa dan sudah kenal dekat dengan beberapa pekerjaan yang diberikan. Dari beberapa pekerjaan yang diberikan, penulis selalu bertanya tentang bagaimana cara menyelesaikan pekerjaan tersebut. Akhirnya penulis sudah lebih nyaman dalam melakukan pekerjaan yang diberikan. Penulis selalu mencari waktu luang untuk bergabung dengan beberapa karyawan untuk berkomunikasi dengan baik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Kualanamu merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa Bandar Udara yang meliputi pelayanan penumpang, pelayanan pesawat udara yang melayani perusahaan penerbangan baik dalam maupun luar negeri, melayani kegiatan arus barang kiriman, melaksanakan dan menyediakan sarana bagi kegiatan Bandar Udara.
Berdasarkan pengalaman penulis selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan yakni dari tanggal 1 Agustus s/d 31 Agustus 2016 pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Kualanamu, dimana penulis ditempatkan pada Dinas SDM dan Umum selama 4 minggu penulis mendapat banyak pengalaman dan pengetahuan baik yang menyangkut kegiatan di PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Kualanmau maupun pengetahuan umum lainnya, maka penulis dapat mengambil simpulan sebagai berikut:
PT. Angakasa Pura II (Persero) Kualanamu adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa.
Struktur Organisasi PT. Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu adalah struktur organisasi garis dan staff.
Salah satu tugas pada dinas SDM dan Umum adalah memproses data absensi karyawan, memproses gaji dan insentif, memproses cuti karyawan, mendata jaminan kesehatan karyawan, memproses surat perjalan dinas karyawan, mendata surat masuk dan mendistribusikan beberapa surat ke divisi yang ditujukan, mengarsip beberapa surat yang sifatnya penting.
Pada Dinas SDM dan Umum, penanganan surat masuk dansurat keluar dilaksanakan dengan baik, teratur, sederhana dan mudah dikerjakan, sehingga Divisi dan Dinas yang berhubungan dengan Dinas Komersial dapat bekerja lebih lancar.
Kerja sama antar bagian-bagian di PT (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Polonia Medan terjalin dengan baik.
Pekerjaan yang dikerjakan pada Praktik Kerja Lapangan sangat berbeda dengan teori yang penulis peroleh selama duduk dibangku kuliah.
Sistem kearsipan yang digunakan oleh PT (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Polonia Medanadalah sistem abjad.
Semua hambatan yang didapatkan penulis bisa di atasi dengan lebih seringnya penulis berkomunikasi dengan karyawan.
3.2 Saran
Untuk mencapai tujuan pelaksanaan praktek kerja lapangan yang baik di masa yang akan datang, penulis mengemukakan saran yang mungkin diperlukan.
3.2.1 Saran bagi Mahasiswa yang akan Melaksanakan Praktik Lapangan
Bagi Mahasiswa/i yang akan melaksanakan PKL hendanya mempersiapkan semua keperluan PKL untuk kelancaran dalam melaksanakan PKL.
Bagi Mahasiswa/i yang akan melaksanakan PKL hendanya memiliki wawasan pengetahuan tentang pekerjaan di tempat PKL.
Penulis berharap agar Mahasiswa/i yang sedang melaksanakan PKL mau pekerja dengan baik dan tidak mengecewakan instansi.
3.2.2 Saran Bagi Universitas Al-azhar Medan
Penulis menyarankan pihak universitas al – azhar medan memberikan tempat PKL kepada mahasiswa/i yang akan melaksanakan PKL.
Pihak universitas al-azhar medan hendanya menjalani hubungan yang lebih erat dengan pihak perusahaan ehingga universitas al-azhar medan dapat menjadi perantara bagi mahasiswa untuk mencari tempat PKL dan kelanjutan mencari tempat kerja setelah selesai dari universitas al-azhar.
Meningkatkan mutu pendidikan universitas al-azhar medan guna mencapai tujuan yang diharapkan dan terciptanya manusia yang dapat langsung ke dunia kerja.
3.2.3 Saran Bagi Perusahaan
Untuk efisensi kerja perlunya penambahan maupun perbaikan peralatan kantor. Misalnya, komputer dan mesin print untuk setiap ruangan sangat dibutuhkan, oleh sebab itu diharapkan agar dapat diadakan penambahan sehingga karyawan dapat bekerja dengan baik serta penambahan mesin foto copy.
Perlunya komunikasi yang baik antara karyawan dengan mahasiswa Praktik Kerja Lapangan agar setiap pekerjaan yang diberikan kepada anak PKL bisa dimengerti, karena mahasiswa PKL belum sepenuhnya mengerti tentang bagaimana proses kerja yang ada di perusahaan.
LAMPIRAN