DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMASI SEBAGAI SARANA KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK (Laporan Praktek Kerja Lapangan di Dinas Komunikasi dan Informasi)
Oleh : AFDI MAULFIANTI NPM. 0716031002
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG 2010
HALAMAN
Judul Laporan
PENGESAHAN
: Dinas Komunikasi dan Informasi sebagai sarana keterbukaan informasi publik
Nama Mahasiswa
: Afdi Maulfianti
Npm
: 0716031002
Jurusan
: Ilmu Komunikasi
Fakultas
: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Perguruan Tinggi
: Universitas Lampung
Bandar Lampung, September 2009 Mahasiswa PKL
Afdi Maulfianti NPM 0716031002
MENYETUJUI
Dosen Pembimbng Lapangan (DPL)
Pembimbing Petugas Lapangan (PPL)
Toni Wijaya S.sos M.A NIP.
DR.Sukismanto Aji.S.STP,M.Si Kasubag Umum dan Kepegawaian
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang dituangkan dalam bentuk laporan kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini. Salawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, seorang suri tauladan sejati yang selalu memberikan semangat dan inspirasi bagi kita semua. Laporan kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini merupakan hasil dari proses Praktek Kerja Lapangan di Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Lampung selama kurang lebih satu bulan. Penulis menyadari dalam laporan ini masih banyak terdapat kekurangan yang harus diperbaiki. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan sangat bermanfaat bagi penulis untuk lebih baik dimasa yang akan datang. Penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi yang membacanya.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun laporan ini, khususnya kepada :
1.
Kepada Allah SWT yang selalu memberikan rahmat, hidayah dan penerangan serta ketenangan hati dan pikiran pada penulis.
2.
Seluruh anggota keluaraga penulis tercinta, Bapak, mamah, dan adik, afdal, mpa, caca, dihan yang telah begitu banyak memberikan dukungan moril maupun materil.
3.
Bapak Drs. Sarwoko, M. Si. Selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Lampung. Bapak Toni Wijaya,S.sos,M.A. Selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
4.
Bapak DR.Sukismanto Aji yang telah memberikan motivasinya, pak Taufik Hidayat yang berkenan memberikan izin kepada penulis di bidang Telematika
dan Komunikasi, Mba Gina
selaku Operator
yang telah membimbing
penulis dan memberikan banyak pengetahuan baru bagi penulis, K Jaya dan K Edo selaku tim kerja yang telah mengajarkan begitu banyak hal kepada penulis, pak Beni dan Bu Nur terimakasih untuk pengalamannya, terimakasih untuk masukan-masukannya sehingga laporan ini dapat terselesaikan, serta seluruh jajaran staf Dinas Komunikasi dan Informasi yang tidak saya sebutkan satu persatu terimakasih. 5.
Teman-teman PKL di Dinas Komunikasi dan Informasi Holy, Boly,terima kasih dukungan nya sahabat, Ayu, Esti, Udin, Arlen, Adit dan Panji manusia milenium, terimakasih untuk semua kebaikan dan dukungan nya
6.
Teman-teman terbaik di Komunikasi khususnya 2007 terimakasih untuk kebersamaannya selama ini.
7. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam menyusun laporan ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam laporan Ini. Atas dasar itulah penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak jika terdapat kesalahan yang kurang berkenan di hati. Akhir kata penulis berharap semoga laporan PKL ini dapat bermanfaat bagi semua, amin.
Bandar Lampung, September 2010
Penulis
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah
Hadirnya masyarakat informasi yang diyakini merupakan salah satu agenda penting masyarakat dunia di milenium ketiga, antara lain ditandai dengan pemanfaatan teknologi termasuk pengelolaan sistem informasi, sistem komunikasi, dan sistem transaksi elektronik, yang semakin meluas dalam berbagai aktivitas kehidupan masyarakat, bukan saja monopoli negara-negara maju tetapi juga di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Informasi yang disertai dengan perkembangan teknologi pendukungnya menjadi wahana yang sangat penting dalam memasuki era kesejagatan (globalization) dan keterbukaan (transparation) dalam hidup dan kehidupan masyarakat dunia. Setiap orang tidak hanya menjadi anggota masyarakat suatu bangsa saja, akan tetapi tanpa disadari juga telah memasuki masyarakat global yang tidak mengenal wilayah, yang mengakibatkan terjadinya globalisasi di bidang ekonomi, perdagangan, ilmu pengetahuan, pemerintahan, sehingga kegiatan pembangunan nasional akan semakin kompleks dan semakin terkait dengan perke mbangan internasional. Dalam era globalisasi dan informasi, batas-batas wilayah negara tidak lagi bersifat absolut, implementasi internet, intranet, e-government, e-business, e-commerce, dan sebagainya telah menerobos batas-batas fisik antar negara. Menyikapi perkembangan global, nasional, dan regional dewasa ini yang syarat dengan berbagai masalah, krisis dan ketidakpastian serta peluang, maka Pemerintah akan sangat memerlukan data dan informasi yang akurat, cepat, lengkap, aman, dan mudah, untuk digunakan dalam setiap proses perumusan kebijaksanaan dan pengambil keputusan bagi kepentingan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Perubahan paradigma penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dari sistem pemerintahan yang sentralistik menjadi desentralistik, pada hakekatnya adalah penyelenggaraan otonomi daerah untuk memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggungjawab kepada Daerah secara proporsional yang berkeadilan, serta perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sedangkan muara dari pelaksanaan otonomi daerah adalah terselenggaranya kepemerintahan yang baik dan bertanggungjawab (goodgovernance), sehingga
diperoleh birokrasi yang handal dan profesional, efisien, produktif, serta memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Untuk menuju good governance serta mempercepat penye-lenggaraan otonomi daerah, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi pada setiap penyelenggaraan pemerintahan, merupakan kebutuhan yang mendesak, dalam rangka mendukung pertukaran data dan informasi serta penyaluran berita secara cepat, tepat, dan akurat. Apalagi jika dikaitkan dengan kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dan kepulauan, maka keberadaan teknologi informasi dan komunikasi mempunyai peranan penting dan strategis. Adanya informasi di sebabkan karena adanya komunikasi yang baik antara si pemberi dan penerima informsi,adapun kata atau istilah komunikasi tersebut berasal dari bahasa Inggris ³communication´,secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna µberbagi¶ atau µmenjadi milik bersama¶ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu: Human communication is the process through which individuals ±in relationships, group, organizations and societies²respond to and create messages to adapt to the environment and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain. Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut sehingga dapat dilancarkan secara efektif dalam Effendy(1994:10) bahwa para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure
and Function of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu,yaitu: 1. 2. 3. 4. 5.
Komunikator (siapa yang mengatakan?) Pesan (mengatakan apa?) Media (melalui saluran/ channel/media apa?) Komunikan (kepada siapa?) Efek (dengan dampak/efek apa?).
Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, secara sederhana pro ses komunikasi adalah pihak komunikator membentuk ( encode) pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu. Untuk itu komunikasi sangat di butuhkan dalam rangka mewujudkan keterbukaan informasi publik, yang di dukung dengan perkembangan teknologi. Selain itu dengan adanya UU keterbukaan informasi publik, badan-badan publik dan institusi pemerintahan harus terbuka memberikan segala informasi yang dibutuhkan masyarakat. Namun, keterbukaan informasi bukan tanpa ancaman. Badan publik yang tak membuka akses informasi terhadap masyarakat, bisa dikenai sanksi pidana maupun denda. Sebaliknya, masyarakat yang menyalahgunakan informasi juga ada sanksinya.
1.2
Pelaksanaan
1.
Pelaksana
Nama
2.
: Afdi Maulfianti
NPM
: 0716031002
Jurusan
: Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Lampung
Alamat
: Jl. Raya Labuan, Menes,Pandeglang,Banten
Pelaksanaan 2.1. Tempat Pelaksanaan Dinas Komunikasi dan Informatika Bidang Telematika dan Komunikasi, Jl. W. Monginsidi No. 69 Teluk Betung Bandar Lampung
2.2. Waktu Pelaksanaan Kuliah Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan selama 36 hari (1Juli s.d 6 Agustus 2010).
1.3
Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Tujuan dari mahasiswa peserta magang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi yang di lakukan Dinas Komunikasi dan Informatika dalam mempublikasikan tentang informasi mengenai pemerintahan lampung seperti sosialisasi kebijakan baru dan kegiatan ± kegiatan di provinsi Lampung.
1.4
Tahapan-tahapan dalam Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan
Tahapan-tahapan dalam melaksanakan praktek kerja lapangan di Dinas Komunikasi dan Informatika khusus nya di bidang Telematika dan Komunikasi ialah sebagai berikut : 1.4.1
Membuat Portal Lampung
Portal Lampung merupakan website resmi pemerintahan provinsi Lampung, yang mana menyajikan berita- berita seputar Lampung, Berita ± berita yang di masukan ke dalam portal lampung merupakan berita yang di cari melalui surat kabar lokal, dan surat kabar online, surat kabar tersebut adalah lampung post, Radar Lampung, Kupas Tuntas,setelah mendapatkan berita, berita tersebut kemudian di ringkas dan di masukan ke dalam admin Portal Lampung untuk kemudia di tampilkan oleh operator. Adapun
alamat
resmi
Website
Pemerintahan
Provinsi
Lampung
adalah
http://www.lampungprov.go.id/
1.4.2
Membuat Videowall
Selain membuat Portal Lampung, tugas PKL di Dinas Komunikasi dan informatika khusus nya Bidang Telematika dan Komunikasi adalah membuat videowall, cara atau langkah- langkah pembuatan videowall hampir sama dengan cara atau langkahlangkah pembuatan Portal Lampung yaitu dengan mencari berita di surat kabar lokal dan surat kabar online,setelah itu berita yang ada kemudian di ringkas dan di cari poin- poin penting, kemudian berita tadi di masukan ke da lam admin Videowall. 1.4.3 Membuat Press Release
Selain pembuatan Portal Lampung dan Videowall, tugas PKL selanjut nya adalah membuat Press Release, tidak seperti pembuatan Portal Lampung dan Videowall yang di lakukan setiap hari,pembuatan Press Release ini di lakukan jika ada pengumuman atau informasi baru yang harus di ketahui oleh semua perangkat pemerintah provinsi Lampung,adapun cara membuat press Release melalui langkah ± langkah sebagai berikut, yang pertama adalah mencari berita, yang kedua mengumpulkan data, kemudian data yang di peroleh tersebut di olah sehingga menjadi suatu berita atau informasi dan yang ketiga berita yang telah di olah tersebut di masukan ke dalam Lampung.
website resmi Pemerintah Provinsi Lampung yaitu Portal
1.5
Kegunaan Laporan
1.5.1
Secara Teoritis
Secara teoritis, laporan ini dapat menjadi referensi dan kekayaan ilmu bagi seseorang yang memerlukan.
1.5.2
Secara Praktis
Secara praktis, laporan ini dapat menjadi panduan bagi mahasiswa/orang lain yang ingin melaksanakan PKL atau belajar tentang komunikasi persuasi dan penyebaran informasi di Dinas Komunikasi dan Informatika, khususnya di Bidang Telematika dan Komunikasi. Laporan ini juga sebagai tugas akhir Praktek Kerja Lapangan yang telah dilakukan oleh penulis.
1.6
Lokasi dan Waktu
1.6.1
Lokasi
Lokasi Praktek Kerja Lapangan dilakukan di Dinas Komunikasi dan Informatika, khusus nya di bidang Telematika dan Komunikasi provinsi Lampung. 1.6.2
Waktu
Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan berlangsung selama 27 hari, yaitu dari tanggal 1 Juli hingga 6 Agustus 2009.
1.7
Materi Praktek Kerja Lapangan
Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Dinas Komunikasi dan Informatika, penulis di tempatkan di bidang Telematika dan Komunikasi. penulis melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan penyebaran informasi publik, yaitu dengan cara membuat Portal Lampung, Videowall dan Press Releass.
1.8
Jenis Pekerjaan yang dilakukan PKL
Selama menjalani Praktek Kerja Lapangan, penulis melakukan pekerjaan sebagai Petugas pembuatan Portal Lampung, Videowall dan pembuatan press Releas yaitu
mulai dari mencari berita di surat kabar lokal seperti Radar Lampung, Lampung Post dan Surat kabar Kupas Tuntas, tidak hanya surat kabar lokal saja, namun penulis juga mencari berita di surat kabar online,setelah itu meringkas berita dan di masukan ke dalam admin portal lampung dan videowall yang kemudian di aktifkan oleh operator.
1.9
Manfaat dari Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
Manfaat dari pelaksaaan Praktek Kerja Lapangan ini adalah : 1. Menambah pengetahuan dan pengalaman penulis di bidang telematika, khususnya masalah teknologi komunikasi. 2. Mengetahui bagaimana cara penyebaran informasi yang di lakukan oleh Pemerintahan Provinsi Lampung dalam mewujukan keterbukaan informasi publik. 3. Dapat mengimplementasikan materi yang telah didapatkan di perkuliahan, khususnya tentang komunikasi persuasi dan dasar- dasar jurnalistik. 4. Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan dan keterampilan diri dalam mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja nyata, sesuai dengan bidang yang dipelajari.
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Sejarah Dinas Komunikasi dan Informmatika .
2.2
Gambaran Umum Tentang Dinas Komunikasi dan Informasi
2.2.3
Visi dan Misi Dinas Komunikasi dan Informasi
.2.4
Struktur Organisasi.
Kadis
: Akmal Jahidi,SH
Sekertaris
: Tri Kuncoro,SH,MM
Subbag Umum dan Kepegawaian
: DR. Sukismanti Aji,S.STP,M.Si
Subbag Perencanaan
: Yurna Jasmita SE
Bidang Postel
: Dra. Fitri dendhi
Bidang Telemakom
: Ir. Taufik Hidayat
Bidang Humas
: Drs. Heriansyah
Bidang Pengembangan dan Pengkajian
: Yiridillah S.Sos
Seksi Informasi
: Seno Kuncoro S.sos
Seksi Pemberdayaan Telematika
: Beni Sukmara S.E
Seksi Teknologi dan Sistem Informasi
: Irsan S.sos
2.3
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
Pelaksanaan PKL di bagian ADK merupakan kegiatan yang lebih menangani aspek keadministrasian. Namun dalam laporan PKL ini, penulis coba memaparkan bagaimana strategi komunikasi persuasi yang dilakukan oleh bagian ADK kepada calon pemohon kredit tetap dan kredit pensiun.
Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh strategi komunikasi, yaitu paduan perencanaan komuniksi (communication planning) dengan manajemen komunikasi ( communication management ) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Effendy,2002:32 )
Lebih lanjut menurut R. Wayne Pace, Brent D. Peterson dan M. Dallas Burnett dalam bukunya, Techniques for Effective Communication, menyatakan bahwa tujuan sentral strategi komunikasi terdiri atas tiga tujuvan ut ama, yaitu : pertama adalah to secure understanding, memastikan bahwa komunikasi mengerti pesan yang diterimanya; kedua setelah dapat mengerti dan menerima, maka penerimaannya itu harus dibina ( to establish acceptance ); Pada akhirnya ( to motive action ) kegiatan dimotivasikan (Effendy, 2002 :32 ).
Chris Fill ( 1995 : 256 ± 267 ) membagi strategi komunikasi menjadi 3 t eori, sebagai berikut : 1. Pull strategi adalah strategi komunikasi dimana proses komunikasi menekankan pada keberhasilan meraih khalayak sebanyak mungkin. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran ( awareness ) dan mengarahkan perilaku ( attitude ) khalayak untuk menhasilkan produk dan masuk ke dalam jaringan perusahaan ( menjadi konsumen ). 2. Push strategi adalah strategi komunikasi yang menitikberatkan pada jaringan kemampuan kerja. Proses komunikasi tidak hanya mengandalkan pada pemberian informasi persuasif, tetapi juga mampu meningkatkan koordinasi dan part isipasi aktif karyawan serta integritas seluruh karyawan. Strategi ini mengarah pada terwujudnya kekuatan untuk mendorong loyalitas dan komitmen karyawan. 3. Profile strategi adalah strategi komunikasi untuk mempertahankan image perusahaan. Proses komuikasi menekankan pada pengolhan identitas perusahaan melalui komunikasi perusahaan yang bertujuan untuk menjaga hubungan dengan relasi dan stakeholder perusahaan.
Model komunikasi yang digunakan dalam strategi komunikasi menurut Effendy ( 1993 : 29-30 ) adalah model komunikasi Lasswell dengan komponen ± komponennya yaitu : - Who ? ( Siapakah komunikatornya ? ) - Says what ? ( Pesan apa yang dinyatakannya ? ) - In Which Channel ? ( Media apa yang digunakannya ? ) - To Whom ? ( Siapa komunikannya ? ) - With What Effect ? ( Efek apa yang diharapkannya ? ) Untuk menyusun strategi komunikasi diperlukan suatu pemikiran dengan memperhatikan komponen ± komponen komunikasi dan faktor ± faktor pendukung dan penghambat pada setiap komponen tersebut ( Effendy, 2002 : 35 ± 39 ) :
- Mengenali sasaran komunikasiSasaran komunikasi dapat diketahui dengan bergantung pada tujuan komunikasi yang terbentuk, apakah agar komunikan hanya sekedar mengetahui (dengan metode informatif) atau agar komunikan melakukan tindakan tertentu ( metode persuasif ). - Pemilihan Media Komunikasi Untuk mencapai sasaran komunikasi kita dapat memilih salah satu atau gabungan dari beberapa media, bergantung pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang akan disampaikan, dan teknik yang akan dipergunakan.
- Pengkajian Tujuan Pesan Komunikasi Pesan komunikasi mempunyai tujuan tertentu.
- Peranan komunikator dalam komunikasi Ada faktor yang penting dalam diri komunikator bila melancarkan komunikasi, yaitu daya tarik sumber ( source attractiveness ) dan kredibilitas sumber ( source credibility
).Berdasarkan kedua faktor tersebut, seorang komunikator dalam menghadapi komunikan harus bersikap empatik, yaitu kemampuan seseorang untuk memproyeksikan dirinya kepada peranan orang lain.
Anwar Arifin ( 1984 ) memberikan pengertian strategi merupakan keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan. Dalam merumuskan strategi komunikasi selain diperlukan perumusan t ujuan yang jelas, juga memperhitungkan kondisi dan situasi khalayak / sasaran. Langkah ± langkah perumusan strategi komunikasi menurut Arifin (1984, : 58-90 ), sebagai berikut : 1. Mengenal khalayak Dengan mengenal khalayak, diharapkan komunikasi dapat berjalan dengan efektif. Dalam proses komunikasi khalayak dianggap tidak pasif melainkan aktif. Sehingga antara komunikator dan komunikan bukan hanya terjadi hubungan tetapi juga saling mempengaruhi artinya khalayak dapat dipengaruhi oleh komunikator dan sebaliknya komunikator juga dapat dipengaruhi khalayak.
2. Dalam proses komunikasi, komunikator / khalayak mempunyai kepentingan yang sama. Untuk hasil yang positif, komunikator menciptakan persamaan kepentingan dengan khalayak terutama dalam pesan, metoda dan media. Oleh karena itu komunikator harus mengerti dan memahami kerangka pengalaman dan kerangka referensi khalayak secara tepat dan seksama, meliputi : a. Kondisi kepribadian dan kondisi fisik khalayak yang terdiri dari : - pengetahuan khalayak mengenai pokok persoalan - kemampuan khalayak untuk menerima pesan ± pesan lewat media yang digunakan - pengetahuan khalayak terhadap perbendaraan kata ± kata yang digunakan b. Pengaruh kelompok dan masyarakat serta nilai ± nilai dan norma ± norma
yang ada c. Situasi dimana khalayak berada Hasilnya khalayak dapat diidentifikasi dari beberapa segi. Dari segi pengetahuan khalayak misalnya terhadap pesan ± pesan yang disampaikan, dapat ditemukan khalayak yang tidak memiliki pengetahuan, memiliki hanya sedikit, memiliki banyak dan yang ahli. Sedang dari segi sikap khalayak terhadap isi pesan yang disampaikan dapat ditemukan khalayak yang setuju, ragu ± ragu dan yang menolak.
3. Tahap Menyusun Pesan Pesan dapat terbentuk dengan menentukan tema atau materi. Syarat utama dalam mempengaruhi khalayak dari komponen pesan adalah mampu membangkitkan perhatian khalayak.Perhatian merupakan pengamatan yang terpusat. Awal dari suatu efektivitas dalam komunikasi dalah bangkitnya perhatian dari khalayak terhadap pesan ± pesan yang disampaikan. Pesan disusun menurut konsep : a. AA Procedure ( Attention to Action Procedure ) Artinya membangkitkan perhatian ( attention ) untuk selanjutnya menggerakkan seseorang melakukan keg iatan ( action ) sesuai tujuan yang dirumuskan. b. AIDDA ( Attention, Interest, Desire, Decision & Action ) Dimulai dengan membangkitkan perhatian ( attention ), kemudian menumbuhkan minat dan kepentingan ( interset ), sehingga khalayak memiliki hasrat ( desire), untuk menerima pesan yang dirangsangkan oleh komunikator. Dan akhirnya mengambilkan keputusan (decision) untuk mengamalkannya dalam tindakan ( action ). Syarat berhasilnya pesan agar diterima menurut Wilber Schramm : - pesan harus direncanakan dan ditampilkan sedemikian rupa sehingga pesan dapat menarik perhatian sasaran yang dituju - pesan harus menggunakan tanda ± tanda yang didasarkan pada pengalaman
yang sama antara sumber dan sasaran - pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi sasaran dan menyarankan cara ± cara untuk menyampaikan kebutuhan itu - pesan harus menyarankan sesuatu jalan untuk memperoleh kebutuhan yang layak bagi situasi kelompok. Dalam menentukan tema dan materi / isi pesan, ada 2 bentuk penyajian : a. One side issue ( sepihak ) Hanya mengemukakan hal ± hal yang positif saja atau yang negatif saja kepada khalayak. Isi pesan berisi konsepsi dari komunikator semata ± mata tanpa memperhatikan pendapat ± pendapat lain yang telah berkembang sebelumnya. b. Both Sides Issue ( Kedua belah pihak ) Menyajikan hal ± hal dari segi positif maupun negatifnya dalam mempengaruhi khalayak. Isi pesan merupakan konsepsi dari komunikator maupun pendapat yang telah ada. 3. Menetapkan Metode Dalam dunia komunikasi, metode penyampaian dapat dilihatdari 2 aspek: ( 1 ) menurut cara pelaksanaannya, yaitu semata ± mata melihat komunikasi dari segi pelaksanaannya dengan melepaskan perhatian dari isi pesannya. ( 2 ) menurut bentuk isi yaitu melihat komunikasi dari seg i pernyataan atau bentuk pesan dan maksud yang dikandung. Menurut cara pelaksanaannya metode komunikasi diwujudkan dalam bentuk : a. Metode redudancy Cara mempengaruhi khalayk dengan jalan mengulang ± ulang pesan kepada khalayak. Pesan yang berulang ± ulang kan menarik perhatian. Selain itu khalayak akan lebih mengingat pesan yang telah disampaikan berulang ± ulang. Komunikator dapat memperoleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahan dalam penyampaian sebelumnya.
b. Metode Canalizing
Pada metode ini, komunikator terlebih dahulu mengenal khalayaknya dan mulai menyampaikan ide sesuai dengan kepribadian, sikap ± sikap dan motif khalayak. Memulai komunikasi dimana khalayak itu berada kemudian diubah sedikit demi sedikit ke arah tujuan ko munikator. Termasuk dalam proses canalizing adalah komunikator memahami dan mengetahui pengaruh kelompok terhadap individu atau khalayak. Menurut bentuk isinya, metode komunikasi yang dapat diterapkan adalah sebagai berikut :
- Metode informatif Metode informatif lebih ditujukan pada penggunaan akal, pikiran khalayak dan dilakukan dalam bentuk pernyataan berupa keterangan dan sebagainya.
- Metode persuasif Merupakan suatu cara untuk mempengaruhi komunikan dengan jalan membujuk. Dalam hal ini khalayak digugah baik pikirannya maupun perasaannya. Dengan metode persuasif komunikasi yang terlebih dahulu menciptakan situasi yang mudah kena sugesti pada khalayak dengan jalan : menghambat ( inhibition ) memecah belah ( dissociation ) proses berpikirnya dilakukan dengan rangsangan emosionil. Selanjutnya pesan ± pesan yang kan disampaikan dapat berupa fakta ± fakta, pendapat ± pendapat dan non fakta. Sedangkan bentuk pernyataannya dapat berupa propaganda reklame dan sebagainya. c. Metode Edukatif Diwujudkan dalam bentuk pesan yang berisi pendapat ± pendapat, fakta ± fakta dan pengalaman ± pengalaman yang merupakan kebenaran dan dapat
dipertanggungjwabkan. Penyampaian isi pesan disusun secara teratur dan berencana dengan tujuan mengubah perilaku khalayak.
d. Metode kursif Mempengaruhi khalayak dengan jalan memaksa, dalam hal ini khalayak dipaksa untuk menerima gagasan ± gagasan atau ide ± ide oleh karena itu pesan dari komunikasi ini selain berisi pendapat juga berisi ancaman. Metode Kurasif ini biasanya dimanifestasikan dalam bentuk peratura ± peraturan, perintah dan intimidasi.
4. Seleksi dan Penggunaan Media Penggunaan media merupakan alat penyalur ide dalam rangka memberikan informasi kepada khalayak. Dalam penyampaian pesan penerapan metode komunikasi harus didukung dengan pe milihan media secara selektif artinya pemilihan media menyesuaikan dengan keadaan dan kondisi khalayak, secara tekhnik dan metode yang diterapkan. Langkah ± langkah yang dapat dilakukan : a. Isi pesan yang bersifat informatif, seperti penyampaian informasi tentang rencan dan kebijakan organisasi disampaikan dengan metode informatif maupun edukatif melalui tekhnik human relations dan dialogis. Media yang digunakan adalah media tatap muka melalui rapat organisasi, media cetal seperti selebaran, majalah dan sebagainya, serta media elektronik seperti video atau slide.
b. Isi pesan yang bersifat memberikan per intah seperti penyampaian program kerja dan target organisasi dimasa mendatang disampaikan dengan metode kursif melalui tekhnik human relations dan dialogis. Media yang digunakan
adalah media tatap muka seperti rapat khusu, media cetak dan media elektronik seperti halnya informasi yang bersifat informatif
c. Isi pesan yang bersifat membujuk anggota organisasi seperti penyampaian pesan mengenai adanya reward atau penghargaan kepada anggota organisasi disampaikan dengan metode persuasif dengan tekhnik dan penggunaan media yang sama dengan informasi yang lain.
5. Tahap Evaluasi Perencanaan strategi komunikasi merupakan bagian dari manajemen secara umum manajemen harus memahami arah organisasi yang diinginkan sebelum mulai melangkah ke arah tersebut secara umum. Fungsi manajemen dalam organisasi meliputi planning ( perencanaan ), org anizing ( pengorganisasian ), controlling ( pengawasan), evaluating ( pengevaluasian ). Manajemen perusahaan bertanggungjawab dalam perumusan strategi komunikasi yang selaras dengan fungsi manajemen :
a. Fungsi Perencanaan Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang dipersiapkan. Persiapan dalam arti membuat perencanaan dan strategi yang merupakan tugas dan fungsi komunikator. Artinya, komunikator terlebih dahulu harus mengenal khalayak, menyusun pesan serta memilih media penyampaian pesan yang sesuai. Oleh karena itu komunikator melakukan kegiatan dengan tahapan sebagai berikut : (1) melakukan penelitian, orientasi dan pendugaan, ( 2 ) menyusun perencanaan dan strategi.
b. Fungsi pengorganisasian
Kegiatan identifikasi khalayak yang dilakukan oleh komunikator akan efektif jika terkumpul data ± data yang mendukung perumusan, strategi, seperti status sosial, kelompok kerja, pengetahuan serta sikap khalayak dan lain ± lain. Pada fungsi pengorganisasian, kegiatan komunikator selanjutnya adalah menentukan tma pesan, menentukan materi pesan, menentukan metode penyampaian pesan.
d. Fungsi pengevaluasian Tahap selanjutnya adalah bagaimana penerimaan khalayak terhadap program komunikasi yang dilancarkan. Dalam hubungan ini dipakai ukuran 4 dimensi oleh Charles R. Wright ( dalam Scott and Allen, 1958 ) sebagai berikut : - Audience Coverage Yaitu seberapa besar jumlah khalayak yang dapat tercapai atau dijangkau serta keterwakilan ( proporsi ) dari khalayak yang dituju - Audience Response Yaitu seberapa besar isi pesan telah tersampaikan. Pengetahuan khalayak dan perhatian terhadap isi pesan bertambah atau meningkat Pengaruh yang ditimbulkan isi pesan berhasil atau tidak : - Communication impact Pengaruh atau efek ± efek pesan yang telah disampaikan sesuai dengan tujuan program komunikasi dapat berlangsung lama / singkat. - Process of influence Aktivitas komunikasi menjadi sebuah proses d imana penerapan metode serta dalam proses komunikasi dilakukan secara berkesinambungan untuk mempengaruhi khalayak.
Strategi komunikasi akan berhasil jika komponen ± komponen budaya perusahaan
dapat disosialisasikan dengan baik. Strategi komunikasi bertujuan untuk menciptakan komunikasi dengan tercapainya pemahaman bersama antara komunikator dan komunikan melalui umpan balik.
Strategi komunikasi yang berkaitan dengan sosialisasi budaya perusahaan bertujuan untuk memastikan bahwa komunikan dapat mengerti dan menerima informasi yang disampaikan sehingga pada akhirnya dapat diwujudkan melalui peningkatan kinerja karyawan yang lebih baik dan pencapaian tujuan perusahaan dengan berdasarkan misi dan visi yang telah ditetapkan.
BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Hadirnya masyarakat informasi yang diyakini merupakan salah satu agenda penting masyarakat dunia di milenium ketiga, antara lain ditandai dengan pemanfaatan teknologi termasuk pengelolaan sistem informasi, sistem komunikasi, dan sistem transaksi elektronik, yang semakin meluas dalam berbagai aktivitas kehidupan masyarakat, bukan saja monopoli negara-negara maju tetapi juga di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Informasi yang disertai dengan perkembangan teknologi pendukungnya menjadi wahana yang sangat penting dalam memasuki era kesejagatan (globalization) dan keterbukaan (transparation) dalam hidup dan kehidupan masyarakat dunia. Setiap orang tidak hanya menjadi anggota masyarakat suatu bangsa saja, akan tetapi tanpa disadari juga telah memasuki masyarakat global yang tidak mengenal wilayah, yang mengakibatkan terjadinya globalisasi di bidang ekonomi, perdagangan, ilmu pengetahuan, pemerintahan, sehingga kegiatan pembangunan nasional akan semakin kompleks dan semakin terkait dengan perke mbangan internasional. Dinas Komunikasi dan Informasi provinsi Lampung menjembatani dan menyalurkan informasi- informasi mengenai provinsi lampung kepada masyarakat lampung, hal ini di maksudkan agar adanya keterbukaan informasi terhadap masyarakat Lampung, sehingga masyarakat mengetahui secara pasti dan jelas mengenai kebijakan ± kebijakan baru provinsi Lampung dan perkembangan seputar lampung yang pada akhirnya menjadikan masyarakat lampung menjadi masyarakat yang cerdas terhadap informasi.
3.2 SARAN Adanya Dinas Komunikasi dan Informasi provinsi Lampung sangat penting dalam penyebaran informasi terhadap masyarakat provinsi Lampung, untuk itu penulis menyaran kan agar informasi yang di sebarluaskan oleh pemerintah Provinsi Lampung terhadap masyarakat merupakan informasi yang benar dan dapat menambah pengetahuan masyarakat mengenai informasi seputar Lampung. Selain itu penulis menyadari betul dalam penulisan laporan ini,terdapat banyak kesalahan dan kekeliruan oleh sebab itu kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk perkembangan dan perbaikan laporan ini.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1 1.2 Pelaksanaan Praktek kerja Lapangan .......................................... 3 1.3 Tujuan Praktek kerja Lapangans ................................................ 4 1.3.1 Sejarah Berdirinya Dinas Komunikasi dan Informasi ....... 4 1.3.2 Visi, Misi, Dinas Komunikasi dan Informasi .................... 7 1.3.3 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informasi ...... 8 1.3.4
BAB II
........................................................................................ 12
HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Rencana Kegiatan ....................................................................... 13 2.2 Karakteristik Kegiatan ................................................................. 14 2.3 Pelaksanaan Kegiatan ................................................................. 14 2.4 Customer Service Officer ............................................................ 17 2.5 Pembahasan Yang Dikaji Dengan Teori....................................... 19
BAB III
PENUTUP 3.1 Kesimpulan ................................................................................. 22 3.2 Saran ........................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Cangara, Hafied. 1998. P engantar Ilmu Komunikasi. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Rakhmat, Jalaludin. 1999. P sikologi Komunikasi. Remaja Rosdakarya, Bandung. Simamora, Bilson. 2003. Memenangkan P asar Dengan P emasaran Efektif dan P rofitabel . Gramedia Pustaka U Bungin, Burhan, S.Sos, M.Si, Prof, Dr. 2006. Sosiologi Komunikasi Teori, P aradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat . Jakarta: Kencana www.google.Com