LAPORAN PENDAHULUAN RETENSI URIN
OLEH IIS FETIANINGSIH 1711040069
PROGRAM PENDIDIKAN NERS FAKULT AKULTAS AS ILM ILMU U KESE KESEHAT HATAN AN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2018 A.
De!"!#! Retensi urine adalah ketidakmampuan untuk mengosongkan isi kandung
kemih sepenuhnya sepenuhnya selama proses pengeluara pengeluaran n urine. urine. (Brunner (Brunner and Suddarth. Suddarth. (2010)
Retensi urin adalah suatu keadaan penumpukan urin di kandung kemih kem ih dan tid tidak ak mem mempun punyi yi kem kemamp ampuan uan unt untuk uk men mengo goson songka gkan n seca secara ra sempurna . retensi urin adalah kesulitan miksi karena karena kegagalan urin dari fesika urinaria(kapita selekta kedokteran).
Retensi urin adalah tertahannya
urine
di
dalam kandung
kemih,dapat terjadi secara akut maupun kronis (depkes R !usdiknakes 1""#). $lasifikasi retensi urin ada 2 yaitu % 1. Retensi urin akut Retensi urin yang akut adalah ketidakmampuan &erkemih ti&a'ti&a dan disertai rasa sakit meskipun &uli'&uli terisi penuh. Ber&eda dengan kronis, tidak ada rasa sakit karena urin sedikit demi sedikit tertim&un. $ondisi yang terkait adalah tidak dapat &erkemih sama sekali, kandung kemih penuh, terjadi ti&a'ti&a, disertai rasa nyeri, dan keadaan ini termasuk kedaruratan dalam urologi. $alau tidak dapat &erkemih sama sekali segera dipasang kateter 2. Retensi urin kronik Retensi urin kronik adalah retensi urin tanpa rasa nyeri yang dise&a&kan oleh peningkatan *olume residu urin yang &ertahap. +al ini dapat dise&a&kan karena pem&esaran prostat, pem&esaran sedikit2 lama2 ga &isa kencing. Bisa kencing sedikit tapi &ukan karena keinginannya sendiri tapi keluar sendiri karena tekanan le&ih tinggi daripada tekanan sfingternya. $ondisi yang terkait adalah masih dapat &erkemih, namun tidak lancar , sulit memulai &erkemih (hesitancy), tidak dapat mengosongkan kandung kemih dengan sempurna (tidak lampias). Retensi urin kronik tidak mengancam nyaa, namun dapat menye&a&kan permasalahan medis yang serius di kemudian hari. !erhatikan &aha pada retensi urin akut, laki'laki le&ih &anyak daripada anita dengan per&andingan -1000 % -100000. Berdasarkan data juga dapat dilihat &aha dengan &ertam&ahnya umur pada laki' laki, kejadian retensi urin juga akan semakin meningkat. $.
E%!&'&(! !enye&a& dari retensi urin antara lain dia&etes, pem&esaran
kelenjar prostat, kelainan uretra (tumor,infeksi,kalkulus), melahirkan atau gangguan persyarafan (stroke, cidera tulang &elakang, multiple sklerosis dan parkinson). Be&erapa pengo&atan dapat menye&a&kan retensi urin &aik
dengan mengham&at kontraksi kandung kemih atau peningkatan resistensi kandung kemih.(karch 200/)
).
T*"+* +*" (e,*'*1. iaali dengan urin mengalir lam&at 2. $emudian terjadi poliuria yang makin lama menjadi parah
karena pengosongan kandung kemih tidak efisien. -. erjadi distensi a&domen aki&at dilatasi kandung kemih. . erasa ada tekanan ,kadang terasa nyeri dan merasa ingi B3$ #. !ada retensi &erat &isa maencapai 200'-00 cc.
D.
P*%&!#!&'&(! Secara garis &esar penye&a& retensi dapat dapat diklasifikasi
menjadi # jenis yaitu % aki&at % 1.o&struksi, 2.infeksi -.farmakologi .neurologi #. faktor trauma. 4&struksi pada saluran kemih &aah dapat terjadi aki&at faktor intrinsik, atau faktor ekstrinsik. 5aktor intrinsik &erasal dari sistem saluran kemih dan &agian yang mengelilinginya seperti pem&esaran prostat jinak, tumor &uli'&uli, striktur uretra, phimosis, paraphimosis, dan lainnya. Sedangkan faktor ekstrinsik, sum&atan &erasal dari sistem organ lain, contohnya jika terdapat massa di saluran cerna yang menekan leher &uli' &uli, sehingga mem&uat retensi urine. ari semua penye&a&, yang ter&anyak adalah aki&at pem&esaran prostat jinak. !enye&a& kedua aki&at infeksi yang menghasilkan peradangan, kemudian terjadilah edema yang menutup lumen saluran uretra. Reaksi radang paling sering terjadi adalah prostatitis akut, yaitu peradangan pada kelenjar prostat dan menim&ulkan pem&engkakan pada kelenjar terse&ut. !enye&a& lainnya adalah uretritis, infeksi herpes genitalia, *ul*o*aginitis, dan lain'lain. - 6edikasi yang menggunakan &ahan anti kolinergik, seperti trisiklik antidepresan, dapat
mem&uat retensi urine dengan cara menurunkan kontraksi otot detrusor pada &uli&uli. 4&at'o&at simpatomimetik, seperti dekongestan oral, juga dapat menye&a&kan retensi urine dengan meningkatkan tonus alpha'adrenergik pada prostat dan leher &uli&uli. alam studi ter&aru o&at anti radang non steroid ternyata &erperan dalam pengurangan kontraksi otot detrusor leat inhi&isi
mediator
prostaglandin.
Banyak
o&at
lain
yang
dapat
menye&a&kan retensi urine. Secara neurologi retensi urine dapat terjadi karena adanya lesi pada saraf perifer, otak, atau sumsum tulang &elakang. 7esi ini &isa menye&a&kan kelemahan otot detrusor dan inkoordinasi otot detrusor dengan sfingter pada uretra. !enye&a& terakhir adalah aki&at # trauma atau komplikasi pasca &edah. rauma langsung yang paling sering adalah straddle injury, yaitu cedera dengan kaki mengangkang, &iasanya pada anak'anak yang naik sepeda dan kakinya terpeleset dari pedalnya, sehingga jatuh dengan uretra pada &ingkai sepeda.
E.
F.
K&/'!*#! 1. 8rolitiasis atau nefrolitiasis 2. !ielonefritis -. +ydroneferosis . !endarahan #. 9kstra*asasi urine
Pee!#**" +!*("%!/e"3",*"( 3dapun pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan pada retensio
urine adalah se&agai &erikut % 1. !emeriksaan specimen urine 2. !engam&ilan% steril,random,midstream -. !engam&ilan umum% p+
,
B:,kultrul,
protein,glukosa,+&,keton dan nitrit . Sistoskopi (pemeriksaan kandung kemih) #. ;! ( intra*enapielogram) rontgen dengan &ahan kontras.
G.
Pe"*%*'*#*"**" e+!# 1. $ateterisasi urethra 2. ilatasi urethra dengan &oudy -. rainase suprapu&ik
H. P&("!# e%e"#! 3!" Bila penatalaksanaan pada keaadaan akut &aik dapat menye&a&kan retensi
urin kronis
6ekanik 1. alam lumen uretra a. $atup kongenital
(jarang)
%
neonates,pria,S$ &erulang &. Benda asing (jarang) c. Batu( jarang)% nyeri akut pada penis dan glans d. umor (jarang)% karsinoma sel transisinal (<<) atau karsinoma sel skuamosa, riayat 2.
hematuria, &ekerja pada industri cat atau karet. !ada dinding uretra a. B!+% frekuensi
,
nokturia,hesistensi,pencaran lemah,menetes, urgensi &. umor% seperti diatas c. Striktur % riayat trauma atau infeksi
-.
.
&erat,pencaran lemah dengan onset gradual. d. rauma% darah pada meatus i luar dinding uretra a. $ehamilan &. 5i&roid% tera&a uterus yang sangat &esar , menoragia, dismenorea. c. $ista o*arium massa di fossa illiaka yang mo&il d. mpaksi feses % diare palsu =eurologis a. !asca operasi % nyeri, o&at'o&atan , gangguan saraf pel*is &. rauma medulla spinalis% fase akut merupakan tipe neuron motorik &aah, c. 4&at'o&atan% narkotik,antikolinergik,antihistamin, antipsikotik.
d. ia&etes% pola neuron motorik &aah yang progresif e. diopatik% disinergia spingter detrusor, degenerasi neuron , kandung kemih.
ASUHAN KEPERAWATAN
A.
Pe"(*,!
*"
1. dentitas =ama, 8mur, :enis kelamin, agama, suku, &angsa, pekerjaan, pendidikan, status perkainan, alamat, tanggal masuk Rumah Sakit. 2. $eluhan utama Biasnaya klien merasakanrasan, isuria,!oliuria, =yeri, erdesak kencing yang &erarna terjadi &ersamaan. -.
Riayat
penyakit sekarang anyakan penye&a& terjadinya infeksi, &agaimana gam&aran rasa nyeri, daerah mana yang sakit, apakah menjalar atau tidak, ukur skala nyeri, dan kapan keluhan dirasakan. .
Riayat
penyakit dulu anyakan apakah pasien pernah menderita penyakit S$ se&elumnya #. Riayat kesehatan keluarga anyakan apakah keluarga klien ada yang menderita penyaki yang sama dengan klien
>.
ata fisik
npeksi % seluruh tu&uh dan daerah genital
!alpasi % pada daerah a&domen 3uskultasi % kuadran atas a&domen dilakukan untuk
mendeteksi &ruit ingkat kesadaran B, BB ;
?. ata psikologis
$eluhan dan reaksi pasien terhadap penyakit ingkat adaptasi pasien terhadap penyakit !ersepsi pasien terhadap penyakit
/. ata social, &udaya, spiritual 8mum % hu&ungan dengan orang lain, kepercayaan yang dianut dan keaktifanya dalam kegiatan. $. D!*("* Ke/e**%*" 1. Retensi urin &.d ketidakmampuan
kandung
kemih
untuk
&erkontraksi dengan adekuat. 2. @angguan rasa nyaman% nyeri -. ntoleransi akti*itas . 3nsietas &.d krisis situasi ). I"%e5e"#! 1. Retensi urin &.d ketidakmampuan kandung kemih untuk &erkontraksi dengan adekuat. $riteria e*aluasi % ' Berkemih dengan jumlah yang cukup ' idak tera&a distensi kandung kemih I"%e5e"#! 1. orong pasien utnuk &erkemih tiap 2' jam dan &ila ti&a'ti&a dirasakan. 2. anyakan pasien tentang inkontinensia stres. -. 4&ser*asi aliran urin, perhatikan ukuran dan ketakutan. . 3asi dan catat aktu dan jumlah tiap &erkemih..
R*#!&"*' 1. 6eminimalkan retensi urin distensi &erle&ihan pada kandung kemih. 2. ekanan ureteral tinggi mengham&at pengosongan kandung kemih. -. Berguna untuk menge*aluasi o&srtuksi dan pilihan inter*ensi.
#. !erkusipalpasi area suprapu&ik
. Retensi urin meningkatkan tekanan dalam saluran perkemihan atas. #. istensi kandung kemih dapat dirasakan diarea suprapu&ik.
2. @angguan rasa nyaman% nyeri $riteria e*aluasi % ' 6enyatakan nyeri hilang terkontrol '6enunjukkan rileks, istirahat dan peningkatan akti*itas dengan tepat I"%e5e"#! 1. $aji nyeri, perhatikan lokasi, intensitas nyeri. 2. !lester selang drainase pada paha dan kateter pada a&domen. -. !ertahankan tirah å &ila diindikasikan. . Berikan tindakan kenyamanan #. orong menggunakan rendam duduk, sa&un hangat untuk perineum.
-.
'
R*#!&"*' 1. 6em&erikan informasi untuk mem&antu dalam menetukan inter*ensi. 2. 6encegah penarikan kandung kemih dan erosi pertemuan penis' skrotal. -. irah å mungkin diperlukan pada aal selama fase retensi akut. . 6eningktakan relaksasi dan mekanisme koping. #. 6eningkatkan relaksasi otot.
ntoleransi akti*itas $riteria e*aluasi% 6enunjukkan peningkatan toleransi terhadap akti*itas yang
dapat diukur dengan tidak adanya dispnea, kelemahan, tanda *ital dalam rentang normal. I"%e5e"#! 1. 9*aluasi respon akti*itas.
R*#!&"*' klien terhadap 1. 6enetapkan kemampuanke&utuhan pasien dan memudahkan pilihan inter*ensi 2. Berikan lingkungan tenang dan 2. 6enurunkan stres dan rangsangan &erle&ihan, meningkatkan istirahat. &atasi pengunjung selama fase akut sesuai indikasi. -. :elaskna pentingnya istirahat dalam -. irah å dapat menurunkan ke&utuhan meta&olik, menghemat rencana pengo&atan dan perlunya energi untuk penyem&uhan. keseim&angan akti*itas dan
istirahat.
!em&atasan akti*itas ditentukan dengan respons indi*idual pasien terhadap akti*itas dan per&aikan kegagalan pernapasan.
. Bantu akti*itas peraatan diri yang diperlukan. Berikan kemajuan . 6eminimalkan kelelahan dan peningkatan akti*itas selama fase mem&antu keseim&angan suplai dan penyem&uhan. ke&utuhan oksigen.
. 3nsietas &.d krisis situasi
' '
$riteria e*aluasi % 6engakui dan mendiskusikan takutmasalah 6enunjukkan rentang perasaan yang tepat dan penampilan
ajah tampak rileksistirahat. I"%e5e"#! R*#!&"*' 1. dentifikasi persepsi pasien tentang 1. 6endefinisikan lingkup masalah ancaman yang ada dari situasi. indi*idu dan mempengaruhi pilihan inter*ensi. 2. 4&ser*asi respon fisik,seperti 2. Berguna dalam e*aluasi derajat gelisah, tanda *ital, gerakan masalah khususnya &ila &erulang. di&andingkan dengan pernyataan *er&al. -. orong pasienorang terdekat untuk -. 6em&erikan kesempatan untuk mengakui dan menyatakan rasa menerima masalah, memperjelas takut. kenyataan takut dan menurunkan ansietas. . 6em&erikan kayakinan untuk mem&antu ansietas yang tak perlu. . dentifikasi pencegahan keamanan yang diam&il, seperti marah dan suplai oksigen. iskusikan.
DAFTAR PUSTAKA
1. epkes R !usdiknakes. 1""#. 3suhan $eperaatan !asien dengan @angguan dan !enyakit 8rogenital. :akarta% epkes R.
2. oenges 9. 6arilynn, 6oorhouse 5rances 6ary, @eisster < 3lice. 1""". Rencana 3suhan $eperaatan% !edoman untuk perencanaan dan pendokumentasian peraatan pasien 9disi -. :akarta% 9@<. -. 6ansyoer 3rif, dkk. 2001. $apita selekta kedokteran :ilid 1 9disi ke tiga. :akarta% 6edia 3esculapius. . SmeltAer, SuAanne <. 2001. Buku 3jar $eperaatan 6edikal BedahBrunner Suddarth 9disi / :akarta% 9@<. #. . @oogle.com
Pe"!/*"(*" KDM Re%e"#! U!" Trauma langsung
infeksi
Trauma tdak langsung(ekanan pembesarn
"erusakan arin an lesi#luk
Tekanan dari luar lumen
Pembenukan
Jaringan brotk
Pembenukan jaringan
Obsruksi urin
Urin tdak bisa
Penyempian
Perubahan saus
informas Retensi urin
ansietas
Bedah diversi sosom
Tidak invasif(pemasangan
Inteleransi akftas
Urin keluar mele!atselang kaeer Gangguan rasa nyaman nyeri