ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN RETENSI URIN
A. KONSEP KONSEP DASAR DASAR PENYA PENYAKIT 1. Peng Penger erti tian an Retensio urine adalah kesulitan miksi karena kegagalan urine dari vesika •
•
urinaria. (Kapita Selekta Kedokteran). Rete Retensi nsio o urine urine adala adalah h ketida ketidakma kmampu mpuan an untuk untuk melaku melakuka kan n urina urinasi si meskipun meskipun terdapat terdapat keingin keinginan an atau doronga dorongan n terhada terhadap p hal tersebu tersebut. t.
•
(Brunner & Suddarth). Retensio urine adalah sutau keadaan penumpukan urine di kandung
kemih kemih dan tidak tidak punya punya kemampua kemampuan n untuk untuk mengoson mengosongkan gkannya nya secara secara sempurna. 2. Etio tiologi Adapun penyebab penyebab dari penyak penyakit it retensio urine adalah adalah sebagai sebagai berikut berikut : a. Supra Supra vesikal vesikal berupa berupa kerusakan kerusakan pada pada pusat miksi di medulla medulla spinallis spinallis..
Keru Kerusak sakan an sara saraff simpa simpatis tis dan dan para parasim simpa patis tis baik baik seba sebagia gian n ataup ataupun un selur seluruh uhny nya, a, misaln misalnya ya pada pada opera operasi si miles miles dan dan mesen mesente teras rasii pelvi pelvis, s, kelainan kelainan medulla medulla spinali spinalis, s, misalny misalnya a miningo miningokel, kel, tabes tabes doraslis doraslis,, atau atau spasmus sfinkter yang ditandai dengan rasa sakit yang hebat. b. Vesikal sikal berup berupa a kelem kelemah ahan an otot otot detrus detrusor or karen karena a lama lama tereg teregan ang, g, atoni atoni pada pasien D atau penyakit neurologist, divertikel yang besar. c. !ntr !ntrav aves esik ikal al beru berupa pa pemb pembes esar aran an pros prosta tate te,, keka kekaku kuan an lehe leherr vesi vesika ka,, striktur, batu kecil, tumor pada leher vesika, atau fimosis. d. Dapa Dapatt dise diseba babk bkan an oleh oleh kece kecema masa san, n, pemb pembes esar aran an pors porsta tat, t, kela kelain inan an patologi urethra "infeksi, tumor, kalkulus#, trauma, disfungsi neurogenik kandung kemih. e. $ebe $ebera rap pa obat obat
menc mencak akup up
pre prepara paratt
anti antik kolin oliner ergi gik k
anti antisp spas asmo moti tik k
"atropin "atropine#, e#, prepar preparat at antidep antidepress ressant ant antipsik antipsikotik otik "%enotia "%enotia&in# &in#,, prepara preparatt antihistamin f. "'seudoe "'seudoefed fedrin rin hidrokl hidroklorid orida a ( Sudafed Sudafed#, #, preparat preparat penyek penyekat at adrenerg adrenergic ic "'ropanolol#, preparat antihipertensi "hidralasin#. . Pato Pato!i !i"i "iol olog ogii
1
'ada retensio urine, penderita tidak dapat miksi, buli)buli penuh disertai rasa sakit yang hebat di daerah suprapubik dan hasrat ingin miksi yang hebat disertai menge*an. Retensio urine dapat ter*adi menurut lokasi, factor obat dan factor lainnya seperti ansietas, kelainan patologi urethra, trauma dan lain sebagainya. $erdasarkan lokasi bisa dibagi men*adi supra vesikal berupa kerusakan pusat miksi di medulla spinalsi menyebabkan kerusaan simpatis dan parasimpatis sebagian atau seluruhnya sehingga tidak ter*adi koneksi dengan otot detrusor yang mengakibatkan tidak adanya atau menurunnya relaksasi otot spinkter internal, vesikal berupa kelemahan otot detrusor karena lama teregang, intravesikal berupa hipertrofi prostate, tumor atau kekakuan leher vesika, striktur, batu kecil menyebabkan obstruksi urethra sehingga urine sisa meningkat dan ter*adi dilatasi bladder kemudian distensi abdomen. %actor obat dapat mempengaruhi proses $AK, menurunkan tekanan darah, menurunkan filtrasi glumerolus sehingga menyebabkan produksi urine menurun. %actor lain berupa kecemasan, kelainan patologi urethra, trauma dan lain sebagainya yang dapat meningkatkan tensi otot perut, peri anal, spinkter anal eksterna tidak dapat relaksasi dengan baik. Dari semua factor di atas menyebabkan urine mengalir labat kemudian ter*adi poliuria karena pengosongan kandung kemih tidak efisien. Selan*utnya ter*adi distensi bladder dan distensi abdomen sehingga memerlukan tindakan, salah satunya berupa kateterisasi urethra
#. Mani!e"ta"i Klini" Adapun tanda dan ge*ala pada penyakit ini adalah sebagai berikut: Dia+ali dengan urine mengalir lambat. Kemudian ter*adi poliuria yang makin lama men*adi parah karena • •
• • •
pengosongan kandung kemih tidak efisien. er*adi distensi abdomen akibat dilatasi kandung kemih. erasa ada tekanan, kadang terasa nyeri dan merasa ingin $AK. 'ada retensi berat bisa mencapai - ) / cc
$. Pe%eri&"aan Diagno"ti& 2
Adapun pemeriksaan diagnostic yang dapat dilakukan pada retensio urine adalah sebagai berikut : 'emeriksaan specimen urine. 'engambilan: steril, random, midstream. 'enagmbilan umum: p0, $1, Kultur, 'rotein, 2lukosa, 0b, K3ton, 4itrit. Sistoskopy, !V'. • • • •
'. Penatala&"anaan Me(i& 'enatalaksanaan yang dapat dilakukan pada retensio urin adalah sebagai
berikut: Kateterisasi urethra. Dilatasi urethra dengan boudy. Drainage suprapubik. • • •
). KONSEP KEPERAWATAN I. Peng&a*ian a. Peng+%,+lan Data
A&ti!ita"-I"traat
2e*ala
/ idak bisa tidur5istrahat dengan tenang *ika rasa nyeri
timbul anda / 2elisah Eli%ina"i 2e*ala
/ 'enurunan dorongan aliran urine, keragu)raguan pada
a+al berkemih, kandung kemih terasa penuh, tidak dapat berkemih kecuali dengan cara menge*an, urin keluar anda
sedikit)sedikit. / Distensi vesika urinaria, pengeluaran urin 6 78 ml5hari,
pengeluaran urin sedikit, nampak pemasangan kateter Ma&anan-0airan 3
2e*ala
/ Klien mengeluh tidak nafsu makan, klien mengeluh mual
dan muntah anda / 'enurunan berat badan, porsi makan tidak dihabiskan Se&"+alita" 2e*ala
/ 'enurunan kemampuan dalam melakukan hubungan
seksual Neri-Kena%anan 2e*ala anda
/ Klien mengeluh nyeri saat berkemih / 3kspresi +a*ah nampak meringis bila nyeri timbul,
nampak memegang area yang sakit. 4yeri tekan daerah daerah suprapubik, distensi abdomen Integrita" Ego 2e*ala
/ Klien mengeluh tentang penyakitnya, klien mengeluh
anda
kha+atir dengan penyakitnya / 4ampak ketakutan, gelisah
. Pengelo%,o&an Data Data S+e&ti!
Klien mengeluh tidak bisa tidur5istrahat dengan tenang *ika rasa nyeri timbul
Klien mengeluh berkemih dengan cara menge*an
Klien mengeluh keragu)raguan pada a+al berkemih
Klien mengeluh kandung kemih terasa penuh
Klien mengeluh tidak dapat berkemih
Klien mengeluh urin keluar sedikit)sedikit
Klien mengeluh tidak nafsu makan
Klien mengeluh mual dan muntah
Klien
mengeluh penurunan kemampuan
hubungan seksual
Klien mengeluh nyeri saat berkemih
Klien mengeluh tentang penyakitnya
Klien mengeluh kha+atir dengan penyakitnya
4
dalam
melakukan
Data Oe&ti!
2elisah
Distensi vesika urinaria
'engeluaran urin 6 78 ml5hari
'enurunan berat badan, 'orsi makan tidak dihabiskan
3kspresi +a*ah nampak meringis bila nyeri timbul
4ampak memegang area yang sakit
4yeri tekan daerah daerah suprapubik
Distensi abdomen
4ampak ketakutan
'engeluaran urin sedikit
ndakan kateterisasi
0. Anali"a Data PRO)LEM
Ds :
ETIOLOGI %aktor penyebab
Klien mengeluh tidak bisa tidur5istrahat
3
Retensi urin 3
dengan tenang *ika rasa nyeri timbul
Distensi vesika urinaria 3
Klien mengeluh nyeri saat berkemih
enekan saraf disekitarnya 3
Do :
Distensi vesika urinaria
3kspresi +a*ah
erangsang pengeluaran bradikinin, serotinin dan prostaglandin 3
nampak meringis bila nyeri timbul
!mpuls nyeri disampaikan ke
5
SYMPTOM 4yeri
4ampak memegang
thalamus 3
area yang sakit
Distensi abdomen
4yeri tekan daerah
daerah suprapubik Ds :
4yeri dipersepsikan
Kerusakan pusat miksi di medulla
Klien mengeluh
spinalsi 3
berkemih dengan
cara menge*an
Kerusaan simpatis dan parasimpatis
Klien mengeluh
sebagian atau seluruhnya
kandung kemih
3
Klien mengeluh tidak
3
Klien mengeluh urin
enurunnya relaksasi otot spinkter
keluar sedikit)sedikit
3
9bstruksi urethra
Do :
rin sisa meningkat
Dilatasi bladder5distensi abdomen 3
'engeluaran urin 6
Retensi urin
78 ml5hari Ds :
3
Distensi vesika urinaria
3
'engeluaran urin sedikit
Klien berkemih
Adanya diagnosa medik
mengeluh dengan
3
'erubahan status kesehatan 3
cara menge*an
Klien
mengeluh
Kurang terpa*ang informasi 3
keragu)raguan pada a+al berkemih
retensi urin
detrusor
dapat berkemih
pola eliminasi :
idak ter*adi koneksi dengan otot
terasa penuh
2angguan
Stress psikologis 3
Klien mengeluh tidak 6
Ansietas
dapat berkemih
Ansietas
Do :
2elisah
4ampak ketakutan Do :
Ketidakmampuan mengosongkan
indakan kataterisasi
Resiko infeksi
urin di kandung kemih 3
0aluaran urin sedikit 3
'enumpukan urin dikandung kemih 3
indakan pemasangan kateter 3
Resiko infeksi
(. Priorita" Ma"ala
7# 4yeri -# 2angguan pola eliminasi /# Ansietas ;# Resiko infeksi
2. Diagno"a Ke,era4atan
a. 4yeri berhubungan dengan obstruksi uretra, distensi bladder ditandai dengan : Ds : Klien mengeluh tidak bisa tidur5istrahat dengan tenang *ika rasa nyeri timbul
Klien mengeluh nyeri saat berkemih Do : Distensi vesika urinaria
3kspresi +a*ah nampak meringis bila nyeri timbul
4ampak memegang area yang sakit
7
Distensi abdomen dan nyeri tekan daerah daerah suprapubik b. 2angguan pola eliminasi : retensi urin berhubungan dengan adanya hambatan uretra menurunnya relaksasi otot spinkter ditandai dengan : Ds : Klien mengeluh berkemih dengan cara menge*an
Klien mengeluh kandung kemih terasa penuh
Klien mengeluh tidak dapat berkemih
Klien mengeluh urin keluar sedikit)sedikit Do : 'engeluaran urin sedikit
Distensi vesika urinaria
'engeluaran urin 6 78 ml5hari c. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan ditandai dengan : Ds : Klien mengeluh berkemih dengan cara menge*an
Klien mengeluh keragu)raguan pada a+al berkemih
Klien mengeluh tidak dapat berkemih Do : 2elisah dan nampak ketakutan d. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan kateterisasi ditandai dengan : Do : indakan kateterisasi . Peren0anaan
a. 4yeri berhubungan dengan obstruksi uretra, distensi bladder u*uan: •
Setelah dilakukan tindakan kepera+atan klien menyatakan nyeri hilang dan mampu untuk melakukan istirahat dengan tenang.
!ntervensi : 7# Ka*i nyeri, lokasi dan intensitas. Rasional
:
memberikan
informasi
untuk
membantu
dalam
menentukan pilihan 5 keefektivan intervensi. -# 'erhatikan tirah baring bila diindikasikan. Rasional : tirah baring mungkin diperlukan pada a+al selama fase retensi akut. 8
/# A*arkan klien tehnik relaksasi dan tehnik distraksi Rasional
:
membantu
mengurangi
rasa
nyeri
dengan
cara
mengalihkan perhatian klien ;# asukkan kateter untuk kelancaran drainase. Rasional : pengaliran kandung kemih menurunkan tegangan dan kepekaan kelen*ar. 8# Kolaborasi dalam pemberian obat antianalgetik sesuai indikasi, contoh eperidin. Rasional
: untuk menghilangkan nyeri berat dan memberikan
relaksasi mental dan fisik.
b. 2angguan pola eliminasi retensi urin berhubungan dengan adanya hambatan urethra, kelemahan otot spinkter u*uan: •
Setelah diberikan tindakan kepera+atan klien dapat berkemih dengan *umlah yang cukup dan tidak teraba distensi kandung kemih.
!ntervensi : 7# Dorong pasien untuk berkemih tiap - ) ; *am dan bila tiba)tiba dirasakan. Rasional : meminimalkan retensi urin, distensi berlebihan pada kandung kemih. -# 9bservasi aliran urine, perhatikan ukuran dan kekuatan. Rasional
: berguna untuk mengevaluasi obstruksi dan pilihan
intervensi. /# A+asi dan catat +aktu dan *umlah tiap berkemih. Rasional
: retensi urine meningkatkan tekanan dalam saluran
perkemihan atas yang dapat mempengaruhi fungsi gin*al. 9
;# Dorong pasien untuk berkemih bila terasa adanya dorongan. Rasional : berkemih dengan dorongan mencegah retensi urine.
8# Dorong masukan cairan sampai / ml5hari. Rasional : peningkatan aliran cairan mempertahankan perfusi gin*al dan membersihkan gin*al dan kandung kemih dari pertumbuhan bakteri. <# A+asi tanda)tanda vital. Rasional : kehilangan fungsi gin*al mengakibatkan penurunan eliminasi cairan dan akumulasi sisa toksik. =# $erikan obat)obatan antispasmodik. Rasional : menghilangkan spasme kandung kemih.
c. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan u*uan: •
ampak rileks, menyatakan pengetahuan yang akurat tentang situasi.
•
enun*ukkan rentang tepat tentang perasaan dan penurunan rasa takutnya.
•
enyatakan pemahaman proses penyakit.
•
$erpartisipasi dalam program pengobatan.
!ntervensi : 7# Ka*i ulang tanda atau ge*ala yang memerlukan tindakan atau evaluasi medik. Rasional : intervensi cepat dapat mencegah komplikasi lebih serius. -# $erikan informasi tentang prosedur dan apa yang akan ter*adi, contoh kateter, iritasi kandung kemih. Rasional : membantu pasien memahami tu*uan dari apa yang akan dilakukan dan mengurangi masalah karena ketidak tahuan.
10
/# Dorong pasien untuk menyatakan rasa takut dan atau perasaan perhatian. Rasional : membantu pasien memahami perasaan dapat merupakan rehabilitasi. ;# Dorong pasien atau orang terdekat untuk menyatakan masalah 5 perasaan. Rasional : mendefinisikan masalah, memberikan kesempatan untuk men*a+ab pertanyaan dan solusi pemecahan masalah. 8# 'ertahankan perilaku
nyata
dalam
melakukan prosedur
atau
menerima pasien. Rasional : menyatakan penerimaan dan menghilangkan rasa malu pasien. <# $erikan informasi bah+a kondisi tidak ditularkan secara seksual Rasional : mungkin merupakan ketakutan yang tidak dibicarakan. =# An*urkan menghindari makanan berbumbu, kopi, dan minuman mengandung alkohol. Rasional
:
peningkatan
tiba)tiba
pada
aliran
urine
dapat
menyebabkan distensi kandung kemih dan kehilangan tonus kandung kemih, mengakibatkan episode retensi urinaria akut.
d. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan kateterisasi u*uan: •
Setelah dilakukan tindakan kepera+atan klien dapat encapai +aktu penyembuhan dan tidak mengalami tanda infeksi.
!ntervensi : 7# 'ertahankan sistem kateter steril, berikan pera+atan kateter regular dengan sabun dan air, berikan salep antibiotik di sekitar sisi kateter. Rasional : mencegah pemasukan bakteri dan infeksi. -# A+asi tanda)tanda vital, perhatikan demam ringan, menggigil, nadi dan pernafasan cepat, gelisah. Rasional : untuk mengetahui hemodinamika pasien. 11
/# 9bservasi sekitar kateter suprapubik. Rasional : kateter suprapubik meningkatkan resiko infeksi yang di indikasi kan dengan iritema.
DA5TAR PUSTAKA
Doenges 3. arilynn, oorhouse %rances ary, 2eisster > Alice. 7???. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien Edisi 3 . 1akarta: 32>. Smelt&er, Su&anne >. -7. Buku Aar Keperawatan !edikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi ". 1akarta: 32>. ansyoer Arif, dkk. -7. Kapita selekta kedokteran #ilid $ Edisi ke ti%a. 1akarta: edia Aesculapius.
12