LAPORAN PENDAHULUAN, ASUHAN ASUHAN KEPERAWATA KEPERAWATAN N PADA PASIEN NN. L DENGAN FIBRO ADENOMA MAMMAE DI RSUD NGUDI WALUYO WLINGI
Oleh : CINDY DENTI P. 11500!011"0"#
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATA KEPERAWATAN N FAKULTAS KEDOKTERAN UNI$ERSITAS BRAWI%AYA MALANG !015
LAPORAN PENDAHULUAN
FIBRO ADENOMA MAMMAE
A. PAYUDARA 1. Pe&'e()*+& P+-+(+ Payudara adalah organ yang berperan dalam proses laktasi, sedangkan pada pria organ ini tidak berkembang dan tidak memiliki fungsi dalam proses laktasi seperti pada wanita (rudimeter). Payudara terletak antara iga ketiga dan ketujuh serta terbentang lebarnya dari linea parasternalis sampai axillaris anterior dan mediana. Berat dan ukuran payudara bervariasi sesuai pertambahan umur, pada masa pubertas membesar, dan bertambah besar selama kehamilan dan sesudah melahirkan, dan menjadi atropi pada usia lanjut. !. A&+)/* P+-+(+ Setiap payudara terdiri atas 1 sampai ! lobus kelenjar yang masing"masing mempunyai saluran ke papilla mamma yang disebut duktus laktiferus dan dipisahkan oleh jaringan lemak yang bervariasi jumlahnya. #iantara kelenjar susu dan fasia pektoralis, juga di antara kulit dan kelenjar tersebut terdapat jaringan lemak. #i antara lobus tersebut terdapat jaringan ikat yang disebut ligamentum cooper yang merupakan tonjolan jaringan payudara, yang bersatu dengan lapisan luar fasia superfisialis yang berfungsi sebagai struktur penyokong dan memberi rangka untuk payudara. $aringan ikat memisahkan payudara dari otot"otot dinding dada, otot pektoralis dan anterior. Pembuluh darah mammae berasal dari arteri mamaria interna dan arteri torakalis lateralis. %ena supervisialis mamae mempunyai banyak anastomosa yang bermuara ke vena mamaria interna dan vena torakalis interna&epigastrika, sebagian besar bermuara ke vena torakalis lateralis. 'liran limfe dari payudara kurang lebih ke aksila, sebagian lagi ke kelenjar terutama dari bagian yang sentral dan medial dan ada pula aliran ke kelenjar interpektoralis. *ntuk lebih jelas dari anatomi payudara dapat dilihat pada gambar berikut+ ambar 1.1 'natomi Payudara
". F**/l/'* P+-+(+ Perkembangan dan fungsi payudara dimulai oleh berbagai hormon. -sterogen diketahui merangsang perkembangan duktus mamilaris. Progesteron memulai perkembangan lobulus"lobulus payudara juga diferensiasi sel epitelial. Payudara mengalami tiga maam perubahan yang dipengaruhi oleh hormon, antara lain + a. Perubahan pertama adalah mulai dari masa hidup anak melalui masa hidup pubertas, masa fertilitas, sampai ke klimakterium, dan menopause. Sejak pubertas pengaruh estrogen dan progesteron yang diproduksi ovarium dan juga hormon hipofise, telah menyebabkan duktus berkembang dan timbulnya asinus. b. Perubahan kedua adalah perubahan sesuai dengan daur haid. Sekitar hari ke"/ haid, payudara menjadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum haid berikutnya terjadi pembesaran maksimal. 0adang"kadang timbul benjolan yang nyeri dan tidak rata. Selama beberapa hari menjelang haid, payudara menjadi tegang dan nyeri sehingga pemeriksaan fisik terutama palpasi tidak mungkin dilakukan. Begitu haid dimulai, semuanya berkurang. . Perubahan ketiga terjadi pada masa hamil dan menyusui. Pada masa kehamilan, payudara menjadi besar karena epitel duktus lobul dan duktus alveolus berproliferasi, dan tumbuh duktus baru. Sekresi hormon prolaktin dari hipofisis anterior memiu laktasi. 'ir susu diproduksi oleh sel"sel alveolus mengisi asinus, kemudian dikeluarkan melalui duktus ke puting susu.
B. F*2(/ Ae&/+ M++e 3FAM4 1. Pe&'e()*+& ibroadenoma 2ammae atau sering disingkat dengan '2 adalah tumor jinak berkarakter tidak nyeri dan dapat digerakkan yang banyak ditemukan pada wanita yang berusia muda. '2 adalah tumor jinak yang paling sering terjadi dikalangan wanita muda. 3nsiden '2 bergerak naik terus sejak 45 tahun terakhir. 6umor ini jarang sekali ditemukan pada wanita usia menopause (0umar, !55). '2 adalah benjolan jinak yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan pada salah satu lobulus payudara (Piere, !55). '2 merupakan neoplasma jinak yang terutama terdapat pada wanita muda. '2 teraba sebagai benjolan bulat atau
berbenjol"benjol dan konsistensi kenyal. 6umor ini tidak melekat pada jaringan sekitarnya dan amat mudah untuk digerakkan. Biasanya '2 tidak disertai rasa nyeri.
7eoplasma
jinak
ini
tidak
lagi
ditemukan
pada
masa
menopause
(Sjamsuhidajat, !515). !. Kl+**6+* F*2(/+e&/+ M++e Seara sederhana fibroadenoma dapat diklasifikasikan menjadi tiga maam+ +4
C//& F*2(/+e&/+ 8ommon fibroadenoma memiliki ukuran 1"4 m, disebut juga dengan simpel fibroadenoma.44 Sering ditemukan pada wanita kelompok umur muda antara !1"! tahun. 0etika fibroadenoma dapat dirasakan sebagai benjolan, benjolan itu biasanya berbentuk oval atau bulat, halus, tegas, dan bergerak sangat bebas. Sekitar /5 dari seluruh kasus fibroadenoma yang terjadi adalah fibroadenoma tunggal.
24 G*+&) F*2(/+e&/+ iant fibroadenoma adalah tumor jinak payudara yang memiliki ukuran dengan diameter lebih dari m. Seara keseluruhan insiden giant fibroadenoma sekitar 9 dari seluruh kasus fibroadenoma. iant fibroadenoma biasanya ditemui pada wanita hamil dan menyusui. iant fibroadenoma ditandai dengan ukuran yang besar dan pembesaran massa enkapsulasi payudara yang epat. iant fibroadenoma dapat merusak bentuk payudara dan menyebabkan tidak simetris karena ukurannya yang besar, sehingga perlu dilakukan pemotongan dan pengangkatan terhadap tumor ini. 74 %-8e&*le F*2(/+e&/+ $uvenile fibroadenoma biasa terjadi pada remaja perempuan,44 dengan insiden 5,"! dari seluruh kasus fibroadenoma. Sekitar 15"! pasien dengan juvenile fibroadenoma memiliki lesi yang multiple atau bilateral.1/ 6umor jenis ini lebih banyak ditemukan pada orang 'frika dan 3ndia Barat dibandingkan pada orang 0aukasia. ibroadenoma mammae juga dapat dibedakan seara histologi antara lain
-
ibroadenoma Perianaliulare :akni kelenjar berbentuk bulat dan lonjong dilapisi epitel selapis atau beberapa lapis.
-
ibroadenoma intraanaliulare
:akni jaringan ikat mengalami proliferasi lebih banyak sehingga kelenjar berbentuk panjang"panjang (tidak teratur) dengan lumen yang sempit atau menghilang.
Pada saat menjelang haid dan kehamilan tampak
pembesaran sedikit dan pada saat menopause terjadi regresi.
ambar 1.! ibroadenoma
ambar 1.4 8ommon ibroadenoma
ambar 1.9 iant ibroadenoma
ambar 1. $uvenile obroadenoma
". TANDA 9 GE%ALA a.
Seara makroskopik + tumor bersimpai, berwarna putih keabu"abuan, pada penampang tampak jaringan ikat berwarna putih, kenyal
b.
'da bagian yang menonjol ke permukaan
.
'da penekanan pada jaringan sekitar
d.
'da batas yang tegas
e.
Bila diameter menapai 15 ; 1 m munul ibroadenoma raksasa ( iant ibroadenoma )
f.
2emiliki kapsul dan soliter
g.
Benjolan dapat digerakkan
h.
Pertumbuhannya lambat
i.
2udah diangkat dengan lokal surgery
j.
Bila segera ditangani tidak menyebabkan kematian
. F+6)/( R**6/ F*2(/+e&/+ M++e Sampai saat ini penyebab '2 masih belum diketahui seara pasti, namun berdasarkan hasil penelitian ada beberapa faktor risiko yang mempengaruhi timbulnya tumor ini antara lain+ 1. *mur *mur merupakan faktor penting yang menentukan insiden atau frekuensi terjadinya '2. ibroadenoma biasanya terjadi pada wanita usia muda < 45 tahun.!= terutama terjadi pada wanita dengan usia antara 1"! tahun.9 Berdasarkan data dari penelitian di #epatemen Patologi >umah Sakit 0omofo 'nyoke 6eahing di hana (Bewtra, !55?) dilaporkan bahwa rata"rata umur pasien yang menderita fibroadenoma adalah !4 tahun dengan rentang usia 19"9? tahun. !. >iwayat Perkawinan >iwayat perkawinan dihubungkan dengan status perkawinan dan usia perkawinan, paritas dan riwayat menyusui anak. Berdasarkan penelitian Bidgoli, et all (!511) di 3ran menyatakan bahwa tidak menikah meningkatkan risiko kejadian '2 (@>A=.=9, 83 ? !.="1=.41) artinya penderita '2 kemungkinan =,=9 kali adalah wanita yang tidak menikah. asil penelitian tersebut juga menyatakan bahwa menikah < !1 tahun meningkatkan risiko kejadian '2 (@>A!./9, 83 ? 1.!4"=.4) artinya penderita '2 kemungkinan !,/9 kali adalah wanita yang menikah pada usia < !1 tahun. 4. Paritas dan >iwayat 2enyusui 'nak Penurunan paritas meningkatkan insiden terjadinya '2, terutama meningkat pada kelompok wanita nullipara. Pengalaman menyusui memiliki peran yang penting dalam perlindungan terhadap risiko kejadian '2.
9. Penggunaan ormon #iperkirakan bahwa fibroadenoma mammae terjadi karena kepekaan terhadap peningkatan hormon estrogen.44 Penggunaan kontrasepsi yang komponen utamanya adalah estrogen merupakan faktor risiko yang
meningkatkan kejadian '2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di #epartment of Surgery, *niversity of @klahoma ealth Sienes 8enter (@rgan, 1?/4), dilaporkan proporsi penderita '2 yang menggunakan kontrasepsi dengan komponen utama estrogen adalah sekitar =5. . @besitas Berat badan yang berlebihan (obesitas) dan 326 yang lebih dari normal merupakan faktor risiko terjadinya '2. Berdasarkan penelitian Bidgoli, et all diketahui bahwa 326 C 45 kg&m! meningkatkan risiko kejadian '2 (@>A!.9,83 ? 1.59"4.54) artinya wanita dengan 326 C 45 kg&m! memiliki risiko !,9 kali menderita '2 dibandingkan wanita dengan 326 < 45 kg&m!. =. >iwayat 0eluarga 6idak ada faktor genetik diketahui mempengaruhi risiko fibroadenoma. 7amun, riwayat keluarga kanker payudara pada keluarga tingkat pertama dilaporkan oleh beberapa peneliti berhubungan dengan peningkatan risiko tumor ini.1/ #ari beberapa penelitian menunjukkan adanya risiko menderita '2 pada wanita yang ibu dan saudara perempuan mengalami penyakit payudara. #ilaporkan ! dari penderita '2 memiliki riwayat keluarga menderita penyakit pada payudara (@rgan, 1?/4).!/ 6idak seperti penderita dengan fibroadenoma tunggal, penderita multiple fibroadenoma memiliki riwayat penyakit keluarga yang kuat menderita penyakit pada payudara. . Stress Stress berat dapat meningkatkan produksi hormon endogen estrogen yang juga akan meningkatkan insiden '2. Berdasarkan penelitian Bidgoli, et all diketahui orang yang mengalami stress memiliki risiko lebih tinggi menderita '2 (@>A1.94 83 ?1.1="1.=) artinya orang yang mengalami stress memiliki risiko 1,94 kali menderita '2 dibandingkan dengan orang yang tidak stress.
5. P+)/**/l/'* ibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering ditemukan pada masa reproduksi yang disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu akibat sensitivitas jaringan setempat yang berlebihan terhadap hormon estrogen sehingga kelainan ini sering digolongkan dalam mamary displasia. ibroadenoma biasanya ditemukan pada kuadran luar atas, merupakan lobus yang berbatas jelas, mudah digerakkan dari jaringan di sekitarnya. ibroadenoma mammae biasanya tidak menimbulkan gejala dan ditemukan seara kebetulan. ibroadenoma biasanya
ditemukan sebagai benjolan tunggal, tetapi sekitar 15"1 wanita yang menderita fibroadenoma memiliki beberapa benjolan pada kedua payudara. Penyebab munulnya beberapa fibroadenoma pada payudara belum diketahui
seara
jelas
dan
pasti.
ubungan
antara
munulnya
beberapa
fibroadenoma dengan penggunaan kontrasepsi oral belum dapat dilaporkan dengan pasti. Selain itu adanya kemungkinan patogenesis yang berhubungan dengan hipersensitivitas jaringan payudara lokal terhadap estrogen, faktor makanan dan faktor riwayat keluarga atau keturunan. 0emungkinan lain adalah bahwa tingkat fisiologi estrogen penderita tidak meningkat tetapi sebaliknya jumlah reseptor estrogen meningkat. Peningkatan kepekaan terhadap estrogen dapat menyebabkan hyperplasia kelenjar susu dan akan berkembang menjadi karsinoma.
PATOFISIOLOGI FAM 3FIBROADENOMA MAMMAE4
Faktor predisposisi dan resiko tinggi terjadinya FAM (usia genetik pola makan Gangguan produksi hormon Kelemahan genetis sel-sel yang "erbentuknya sel-sel
Hiperplasi pada sel
Mendesak jaringan
Mensuplai nutrisi ke Hipermetab olis ke
Menekan jaringan pada
Mammae memben k
#erat badan
Massa tumor mendesak ke
Mendesak embuluh
'nteru si sel
Aliran darah
Pen eluaran
Mammae
#akteri Kurang pengetahu
G& body Nutirisi kurang dari kebutuhan
An)ietas
Per$usi jaringan
'n,ltrasi pleuro %lkus +kspansi paru
G&
G& integritas kulit dan jaringan
iskontinuit as jaringan
.uka terkontaminasi Ne)rosa
%kuran mammae
Pembedah
hypoia
Nyeri
Peningkatan konsistensi
Suplai nutrisi ke jaringan
Mendesak sel
'n$eksi
aya tahan tubuh
;. Pee(*6++& D*+'&/)*6 a. Biopsi b. Pembedahan . ormonal d. P-6 ( Positron -mision 6omografi ) e. 2ammografi f. 'ngiografi g. 2>3 h. 86 ; San i. oto >ontDen ( E ; ray ) j. Blood Study
. Pe&7e'+h+& +. Pe&7e'+h+& P(*e( Penegahan primer merupakan upaya untuk mempertahankan orang yang sehat agar tetap sehat atau menegah orang yang sehat menjadi sakit. 0onsep dasar dari penegahan primer adalah untuk menurunkan insiden penyakit.! 8ara yang dilakukan
adalah
dengan
menghindari
faktor"faktor
tertentu
yang
dapat
merangsang pertumbuhan sel"sel tumor antara lain+
-
2enegah terpaparnya dengan Fat atau bahan yang dapat memiu berkembangnya sel"sel tumor fibroadenoma, seperti mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi dengan bahan atau Fat"Fat hormonal, menghindari pemakaian pil kontrasepsi dengan komponen utama estrogen. Penggunaan Fat tersebut jika dipakai terus menerus akan menyebabkan terjadinya perubahan jaringan pada payudara yang meningkatkan angka kejadian '2.!? Selain itu menghindari terpapar dengan Fat Polyyli aromati hydroarbons (P's) yang bersifat
-
karsinogenik. 2enggunakan
atau
mengkonsumsi
Fat
dan
bahan
yang
dapat
menurunkan kejadian '2 antara lain dengan mengkonsumsi buah dan sayuran. Penggunaan alat kontrasepsi oral juga dapat menurunkan risiko
-
terjadinya '2. Pemeriksaan Payudara payudara sendiri
Sendiri
dilakukan
(S'#'>3).
setiap bulan
Pemeriksaan
terhadap
seara teratur. #engan
melakukan pemeriksaan sendiri seara teratur maka kesempatan untuk menemukan tumor dalam ukuran keil lebih besar, sehingga dapat dengan epat dilakukan tindakan pengobatan.
#. D*+'&/+ ibroadenoma dapat didiagnosa dengan tiga ara, yaitu dengan pemeriksaan fisik (phisyal eEamination), pemeriksaan radiologi (dengan foto thoraE dan mammografi atau ultrasonografi), dengan ine 7eedle 'spiration 8ytology (7'8). a.
Pemeriksaan isik Pada pemeriksaan fisik penderita diperiksa dengan sikap tubuh duduk tegak atau berbaring atau kedua"duanya. 0emudian diperhatikan bentuk kedua payudara, warna kulit, tonjolan, lekukan, adanya kulit berbintik, seperti kulit jeruk, ulkus, dan benjolan. 0emudian dilakukan palpasi dengan telapak jari tangan yang
digerakkan
perlahan"lahan
tanpa
tekanan
pada
setiap
kuadran
payudara.19 Palpasi dilakukan untuk mengetahui ukuran, jumlah, dapat bergerak"gerak, kenyal atau keras dari benjolan yang ditemukan.45 #ilakukan pemijatan halus pada puting susu untuk mengetahui pengeluaran airan, darah atau nanah dari kedua puting susu. 8airan yang keluar dari puting susu harus dibandingkan. Pengeluaran airan diluar masa laktasi dapat disebabkan oleh berbagai kelainan seperti fibroadenoma atau bahkan karsinoma. b.
2ammografi Pemeriksaan mammografi terutama berperan pada payudara yang mempunyai jaringan lemak yang dominan serta jaringan fibroglanduler yang relatif sedikit. Pada mammografi, keganasan dapat memberikan tanda"tanda primer dan sekunder. 6anda primer berupa fibrosis reaktif, omet sign (Stelata), adanya perbedaan
yang
nyata
antara
ukuran
klinis
dan
radiologis,
adanya
mikroklasifikasi, adanya spikulae, dan ditensi pada struktur payudara. 6anda sekunder berupa retraksi, penebalan kulit, bertambahnya vaskularisasi, keadaan daerah tumor dan jaringan fibroglandular tidak teratur, infiltrasi dalam jaringan lunak di belakang mamma dan adanya metastatis ke kelenjar (gambaran ini tidak khas). 2ammografi digunakan untuk mendiagnosa wanita dengan usia tua sekitar =5"5 tahun. .
*ltrasonografi (*S) *ntuk mendeteksi luka"luka pada daerah padat payudara usia muda karena fibroadenoma pada wanita muda tebal, sehingga tidak terlihat dengan baik jika menggunakan mammografi. Pemeriksaan ini hanya membedakan antara lesi atau tumor yang solid dan kistik. Pemeriksaan gabungan antara *S dan mammografi memberikan ketepatan diagnosa yang tinggi.
<. Pe&+)+l+6+&++& Me* 6erapi untuk fibroadenoma tergantung dari beberapa hal sebagai berikut+4 a.
*kuran
b. . d.
6erdapat rasa nyeri atau tidak *sia pasien asil biopsi 0arena fibroadenoma mammae adalah tumor jinak maka pengobatan
yang dilakukan tidak perlu dengan pengangkatan mammae. :ang perlu diperhatikan adalah bentuk dan ukurannya saja. Pengangkatan mammae harus memperhatikan beberapa faktor yaitu faktor fisik dan psikologi pasien. 'pabila ukuran dan lokasi tumor tersebut menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman pada pasien maka diperlukan pengangkatan. 6erapi pengangkatan tumor ini disebut dengan biopsi eksisi yaitu pembedahan dengan mengangkat seluruh jaringan tumor beserta sedikit jaringan sehat disekitarnya 6erapi dengan operasi pengangkatan tumor ini tidak akan merubah bentuk payudara tetapi hanya akan meninggalkan jaringan parut yang akan digantikan jaringan normal seara perlahan.
C.
ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pe&'6+=*+& a.
Sistem 3ntegumen. 1) Perhatikan + nyeri, bengkak, flebitis, ulkus. !) 3nspeksi kemerahan G gatal, eritema. 4) Perhatikan pigmentasi kulit. 9) 0ondisi gusi, gigi, mukosa G lidah
b.
Sistem astrointestinalis 1) 0aji frekwensi, mulai, durasi, berat ringannya mual G muntah setelah pemberian kemotherapi. !) @bservasi perubahan keseimbangan airan G elektrolit 4) 0aji diare G konstipasi 9) 0aji anoreksia ) 0aji + jaundie, nyeri abdomen kuadran atas kanan
.
Sistem ematopoetik. 1) 0aji 7etropenia 0aji tanda infeksi 'uskultasi paru Perhatikan batuk produktif G nafas dispnoe 0aji suhu !) 0aji 6rombositopenia + < 5.555&m4 ; menengah, < !5.555&m4 ; berat 4) 0aji 'nemia
Harna kulit, apilarry refill #ispnoe, lemah, palpitasi, vertigo d.
Sistem >espiratorik G 0ardiovaskular 1) 0aji terhadap fibrosis paru yang ditandai + #ispnoe, kering, batuk non produktif ; terutama bleomisin !) 0aji tanda 8 4) Iakukan pemeriksaan -0
e.
Sistem 7euromuskular 1) Perhatikan adanya perubahan aktifitas motorik !) Perhatikan adanya parestesia 4) -valuasi refleks 9) 0aji ataksia, lemah, menyeret kaki ) 0aji gangguan pendengaran =) #iskusikan '#I
f.
Sistem genitourinari 1) 0aji frekwensi B'0 !) Perhatikan bau, warna, kekeruhan urine 4) 0aji + hematuria, oliguria, anuria 9) 2onitor B*7, kreatinin
!. Re&7+&+ Ke>e(+?+)+& a. 7yeri akut berhubungan dengan kerusakan jaringan syaraf, suplay vaskularisasi atau efek samping therapy&tindakan, ditandai dengan + #S +
0lien mengeluhkan rasa nyeri
2eringis karena nyeri (faial mask of pain)
Iemah dan istirahat kurang
#@ +
angguan tonus otot
angguan prilaku
>espon autonomi
7yeri berkurang&dapat teratasi dengan kriteria +
2elaporkan rasa nyeri yang sudah teratasi (rasa nyeri berkurang)
#apat mongontrol '#Is seminimal mungkin.
#apat mendemontrasikan keterampilan relaksasi dan aktivitas diversional sesuai situasi individu.
3ndependent + 1)
0aji riwayat nyeri seperti lokasiJ frekwensi J durasi dan intensitas (skala 1 ; 15) dan upaya untuk mengurangi nyeri.
!)
Beri kenyamanan dengan mengatur posisi klien dan aktivitas diversional.
4)
#orong penggunaan stress management seperti tehnik relaksasi, visualisasi, komunikasi therapeutik melalui sentuhan.
9)
-valuasi&0ontrol berkurangnya rasa nyeri. Sesuaikan pemberian medikasi sesuai kebutuhannya
0olaborasi + 1)
0embangkan renana management penanganan sakit dengan klien dan dokter
!)
Beri analgetik sesuai indikasi dan dosis yang tepat.
b. angguan ganbaran diri (body image) berhubungan dengan tindakan pembedahan ditandai dengan + #S +
%erbalisasi perubahan pola hidup.
>eaksi ketakutan dan menolak perubahan pada bagian tubuh.
6idak dapat menerima perubahan struktur dan fungsi tubuh.
Perasaan&pandangan negatif terhadap tubuh
2engungkapkan keputusasaan.
2engungkapkan ketakutan ditolak
2engungkapkan kelemahan
#@ +
2enolak untuk melihat dan menyentuh bagian tubuh yang berubah
2engurangi kontak sosial
Pre okupasi dengan bagian tubuh&fungsi tubuh yang hilang
2enolak penjelasan perubahan tubuh
6idak mau turut bertanggung jawab dalam perawatan diri
ambaran diri berkembang seara positif dengan kriteria +
2engerti tentang perubahan pada tubuh.
2enerima situasi yang terjadi pada dirinya.
2ulai mengembangkan mekanisme koping pemeahan masalah.
2enunjukkan penyesuaian terhadap perubahan.
#apat menerima realita.
ubungan interpersonal adekuat.
3ndependent + 1)
#iskusi dengan klien tentang diagnosa dan tindakan guna membantu klien agar dapat aktif kembali sesuai '#Is.
!)
>eview&antisipasi efek samping kaitan dengan tindakan yang dilakukan termasuk efek yang mengganggu aktivitas seksual
4)
#orong untuk melakukan diskusi dan menerima pemeahan masalah dari efek yang terjadi.
9)
Beri informasi&konseling sesering mungkin.
)
Beri dorongan&support psikologis.
=)
unakan sentuhan perasaan selama melakukan interaksi (pertahankan kontak mata)
0olaborasi + 1)
>efer klien pada kelompok program tertentu.
!)
>efer pada sumber&ahli lain sesuai indikasi.
. >esiko tinggi gangguan integritas jaringan&kulit berhubungan dengan efek treatment. 3ntegritas jaringan&kulit adekuat dengan kriteria +
3ndentifikasi intervensi pada kondisi"kondisi khusus.
Partisipasi aktif dalam tehnik guna penegahan komplikasi& meningkatkan penyembuhan.
3ndependent + 1)
0aji kondisi kulit dari efek samping + robekan, penyembuhan lambat.
!)
#orong klien untuk tidak menggaruk area yang terkena gangguan.
4)
Sarankan klien untuk menghindari pemakaian ream kulit, salep dan powder jika bukan order&ijin dari dokter atau perawatnya.
9)
'tur posisi sesuai kebutuhan.
0olaborasi + 1)
'dministrasi pemberian antidote sesuai indikasi.
!)
Berikan therapi kompres hangat dan dingin sesuai petunjuk.
d. 0urang pengetahuan (kebutuhan belajar) tentang penyakit, prognosis dan tindakan yang dibutuhkan berhubungan dengan informasi yang kurang, interpretasi yang keliru, ditandai dengan + #S +
Bertanya tentang masalah yang dirasakannya.
2eminta informasi tentang keadaan penyakitnya.
2engatakan konsepsi yang keliru tentang penyakitnya.
#@ +
6idak mengenal prognosa dan tindakan yang dilakukan.
6idak tahu dampak bila tidak dilakukan tindakan pembedahan.
0lien mengenal dan mengetahui informasi penyakit, prognosa, dan tindakan yang perlu dilakukan dengan kriteria +
2engatakan keakuratan dari informasi yang didapat tentang diagnosa, tindakan dan kesiapan &penerimaan diri atas perawatan.
#apat membenarkan prosedur yang dibutuhkan.
2enjelaskan dan merespon tindakan yang dilakukan.
2engindentifikasi & menggunakan sumber &ahli dengan tepat.
Berpartisipasi pada kegiatan perawatan dan pengobatan.
3ndependent + 1)
>eview tentang hal"hal yang khusus mengenai diagnosa, alternatif tindakan dan harapan mendatang dengan persepsi yang adekuat.
!)
$elaskan, beri gambaran dan kaji persepsi klien tentang neoplasma dan penanganannya. 0aitkan dengan pengalaman dari klien yang sama.
4)
$elaskan dan tanya klien untuk komunikasi (umpan balik) dan mengkoreksi konsepsi yang keliru tentang penyakit yang dideritanya.
9)
>eview medikasi seara khusus dan ara"ara penggunaan obat.
)
$elaskan ara perawatan kulit khususnya area inisi post neoplasma.
=)
#orong klien untuk menggunakan sumber & ahli guna mengontrol status kesehatannya.
)
Iakukan pre disharge planning sesuai indikasi.
DAFTAR PUSTAKA
8arpenito, Iynda $uall. (1???). Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan. -disi !. (terjemahan). Penerbit buku 0edokteran -8. $akarata. 8arpenito, Iynda $uall. (!555.). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. -disi /. (terjemahan). Penerbit buku 0edokteran -8. $akarta. #oenges, 2arilynn -. (1???). Rencana Asuhan Keperawatan. -disi 4. (terjemahan). Penerbit buku 0edokteran -8. $akarta. -ngram, Barbara. (1??/). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. %olume !, (terjemahan). Penerbit Buku 0edokteran -8. $akarta. $unadi, Purnawan. (1?/!). Kapita Selekta Kedokteran, $akarta+ 2edia 'esulapius akultas 0edokteran *niversitas 3ndonesia. Iong, Barbara 8. (1??=). Perawatan Medikal Bedah. %olume 3. (terjemahan). :ayasan 3katan 'lumni Pendidikan 0eperawatan Pajajaran. Bandung. 2ansjoer, 'rif., et all. (1???). Kapita Selekta Kedokteran. akultas 0edokteran *3 + 2edia 'esullapius.
(1??9). Pedoman Diagnosis Dan Terapi Ilmu Bedah. akultas 0edokteran
*nair G >S*# dr Soetomo Surabaya