I. 1.1
PENDAHULUAN
Latar B Beelakang Jamur yang termasuk kedalam kingdom fungi yaitu mikroorganisme yang
tida tidak k berk berklo loro rofi fil, l, berdi berdind ndin ing g sel sel dari dari kiti kitin n atau atau selu selulo losa sa,, bers berspor poraa dan dan bereproduksi secara seksual atau aseksual (Waluyo, (Waluyo, 2005). Tubuh fungi sebagian sebagian besar terdiri terdiri atas benangbenang benangbenang yang disebut disebut dengan hifa. !epta tau dinding melintang biasanya membatasi hifa, dimana septa umumnya berpori besar yang cukup untuk dile"ati oleh ribosom, mitokondria, namun ada kalnya hifa yang tidak bersepta atau hifa sinostik yang dihasilkan oleh pembelahan inti sel yang tidak diikuti dengam pembelahan sitoplasma (#$sha, 20%&). 'ifa yang berhubungan dengan hifa lainnya yang terlihat seperti ala disebut dengan miselium (andar, 200*). +iselium dibagi menadi miseliun egetatie yang berfungsi untuk menyerap nurtrien dari lingkungan dan miselium generatie yang berfungsi untuk reproduksi (-"ioseputro, 2005). ungi dibagi menadi 2 berdasarkan sifatnya yaitu parasit dan saprofit. ungi yang bersifat parasit yaitu fungi yang memperoleh makanan dari benda hidup hidup yang yang ditump ditumpang anginy inya, a, sedang sedangkan kan fungi fungi yang yang bersif bersifat at saprof saprofit it adalah adalah fungsi yang memperoleh makanan dari benda mati yang tidak akan merugikan benda tersebut (/rati"i, 200). Jamur akan tumbuh dengan baik apabila tumbuh pada lingkungan yang sesuai dimana lingkungan yang banyak mengandung gula gula dengan dengan tekana tekanan n osmoti osmotik k tinggi tinggi (/racay (/racaya, a, 2001). 2001). /emeri /emeriksa ksaan an amur amur dilakuk dilakukan an untuk untuk mengama mengamati ti morfol morfologi ogi untuk untuk identi identifik fikasi asi dan determ determina inasi, si, dimana dimana pengamatan pengamatan morfologi morfologi amur dapat dilakukan dilakukan dengan makrokopis makrokopis dan 1.2
mikrokopis (+edhy, 20%&). Tujuan %. +engetahui +engetahui "arna "arna koloni koloni amur amur dan "arna "arna sebalik sebalik koloni koloni yang yang dilihat dilihat pada pengamatan makroskopik. 2. +engetahui +engetahui bentuk bentuk hifa hifa pada pada sampel sampel dengan dengan pengamata pengamatan n mikroskopi mikroskopik. k. II.
MATERI DAN METODE
/emeriksaan amur dilakukan dengan menggunakan sampel papaya, dimana sampel papaya dipotong tipis pada bagian yang beramur dan bagian yang tidak beramur. ntuk bagian yang beramur dipotong menadi 2 bagian dan bagian yang tidak beramur dipotong tipis menadi 2 bagian. -iletakkan pada ca"an petri kemudian sampel peaya direndam menggunakan bayclin 53 selama %0 menit. !etelah %0 menit sampel papaya dibilas menggunakan air steril. -alam membilas sampel perhatikn agar sampel tidak rusak oleh pencucian yang teralu keras. !etelah sampel peapaya dibilas, lalu dikeringkan di atas tissue yang telah steril. 4a"an petri yangtelah berisi media /-# dibagi menadi bagian, potongan sampel yang telah kering diletakkan pada masingmasing bagian media /-#. -iinkubasi selama & hari pada suhu ruang. !etelah diinkubasi diamati koloni amur yang telah tumbuh.
III.
3.1
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasl Penga!atan
Terlampir III.2 Pe!"a#asan /raktikum pemeriksaan amur dilakukan dengan menggunakan sampel yaitu
apel, daun sri reeki, papaya, daun kamboa, lidah buaya dan kentang. /emeriksaan amur dilakukan dengan mengidentifikasi amur yang tumbuh pada sampel dimana dilakukan pengamatan makroskopis dari "arna koloni yang tumbuh dan "arna sebalik koloni serta pengamatan mikroskopis dilakukan dengan mengamati adanya spora, bentuk hifa seta ada atau tidaknya septa pada hifa (6uria, 200). /ada sampel apel dilihat dari pengamatan makrokopis amur yang tumbuh terdapat "arna koloni putih keinggaan dengan pengamatan mikroskopis terdapat spora dan hifanya bersepta. /embusukan pada apel disebabkan oleh adanya kandungan air didalam apel menyebabkan pembusukan akan berlangsung lebih cepat
(4ipta, 2001). -ipilihnya media /-# karena media /-# berfungsi untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan amur atau fungi (+edhy, 20%&). /ada sampel apel dapat digolongkan amur ascomycitina dengan enisnya Penicillium sesuai data pada praktikum. /ada sampel daun sri reeki terlihat koloninya ber"arna putih dengan "arna koloni sebalik putih kekuningan dengan adanya spora dan hifa yang tidak bersepta diduga tergolong kedalam kelompok amur zygomycota. -imana kelompok amur zygomycota memilikir ciriciri hifa yang tidak bersekat, dindinng sel yang tersusun dari kitin (#slam, 20%2). Jamur dibagi menadi beberapa
kelompok
yaitu
ascomycotina,
7ygomycota,
basidomyota
dan
deuteromycota (!etiadi dkk, 2001). /ada sampel papaya terlihat "arna koloninya ber"arna putih dan "arna sebalik koloninya kuning kecoklatan. 'ifa pada sampel papaya tidak bersepta, dan bercabang. Jamur yang tumbuh pada sampel papaya diduga sebagai kelompok amur zygomycota, namun kurang spesifiknya data yang diperoleh sehingga tidakdapat menduga pasti amur apa yang hidup pada sampel papaya. !ampel daun kamboa memiliki "arna koloni putih dengan "arna sebalik koloninya ber"arna hitam. -ilihat secara mikroskopis terlihat hifanya bersekat dimana sporannya berada diuung. Jamur yang tumbuh pada sampel daun kamboa diduga sebagai kelompok amur Ascomycota yang memiliki ciriciri hifa yang bersepta, dinding sel dari kitin dan mempunya alat pembentuk spora yang disebut dengn askus (Waluyo, 2005). !ampel lidah buaya dan kentang memiliki "arna koloni putih dengan "arna sebalik koloninya ber"arna putih dan bentuk hifanya tidak bersepta. Jamur yang hidup pada sampel kentang diduga amur Mucor sp. 8ang dikelompokkan kedalam Zygomycota. 9iasanya +ucor sp akan hidup sebagai saprofit dalam roti atau kotoran he"an (#bdi dan 6ur, 200). I$. I$.1 %es!&ulan
PENUTUP
%. !ampel apel "arna kolini ber"arna putih keinggaan dengan "arna sebalik koloni ber"arna kining, sampel daun sri reeki memiliki "arna koloni putih dengan "arna sebalik koloni ber"arna putih kekuningan, sampel papaya memiliki "arna koloni putih dengan "arna sebalik koloni ber"arna kuning kecoklatan, sampel daun kamboa memiliki "arna koloni putih dengan "arna sebalik koloni ber"arna hitam, sampel lidah buaya dan sampel kentang memiliki "arna yang sama dimana "arna koloninya putih dengan "arna sebaliknya putih. 2. !ampel apel memiliki hifa yang bersepta dan memiliki spora, sampel daun sri reeki memiliki hifa yang tidak bersepta dan memiliki spora, sampel papaya memiliki hifa yang tidak bersepta dengan bentuk hifanya bercang, sampel daun kemboa memiliki hifa bersepta dengan letak spora diuung hifa, sampel lidah buaya dan kentang memiliki kemiripan bentuk hifa dimana hifa tidak bersepta dengan bentuk seperti gulungangulungan benang. DA'TAR PUSTA%A
#bdi, W dan #. 6ur. 200. JenisJenis Jamur dan /embusukan 9uah /ada Tanaman Cacao. Jurnal Ilmiah Biologi 2(2) : %2%5&. #$sha, 8.T. 20%&. ;dentifikasi Jamur sebagai /enyebab /enyakit. Artikel Ilmiah &(2) : %%5%25. #slam, W. 20%2. /emeriksaan Jamur 9ilasan 9ronkus /ada /enderita 9ekas Tuberkulosa /aru. Jurnal Ilmiah 2(2) : 20&0. 4ipta, #.!. 2001. /engamatan JenisJenis Jamur 8ang -itemukan /ada +inuman !usu !egar dan !usu
6uria, +.4. 200. /emeriksaan #ngka b) -i
akultas +atematika dan
;lmu /engetahuan #lam. Tidak
-iterbitkan. Waluyo. 2005. Pengantar Mikrobiologi. 9andung : Tarsito.