LAPORAN PELATIHAN PERAWAT TERAMPIL ANESTESI ANGKATAN XIV DI RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG PADA TANGGAL 10 JANUARI – 30 JUNI 2017
Disusun Oleh : Ary Teguh Mulyantoro, Amd Kep
PT ROLAS NUSANTARA MEDIKA RSU BHAKTI HUSADA – KRIKILAN GLENMORE – BANYUWANGI 2017
A. Pendahuluan Latar Belakang Anestesi atau pembiusan adalah pengurangan atau penghilangan sensasi untuk sementara, sehingga operasi atau prosedur lain yang menyakitkan dapat dilakukan. Anastesi ada dua jenis anastesi umum yang membuat pasien tak sadar dan anestesi lokal yang membuat mati rasa bagian tubuh yang akan diambil tindakan. Tidur yang di induksi anestesi tidak sama dengan tidur biasa, tetapi suatu bentuk ketidak sadaran sementara yang secara hati – hati dikendalikan oleh dokter anestesi. Setiap jenis operasi membutuhkan pengelolaan jumlah yang tepat dari anestesi. Sepanjang prosedur, berbagai jenis obat – obatan di tambahkan atau di hapus untuk mengurangi rasa sakit dan mempertahankan tingkat ketidak sadaran yang tepat. Untuk beberapa operasi, pilihan terbaik adalah menggabungkan bius lokal seperti spinal atau epidural dengan obat obatan anestesi untuk membuat pasien mengantuk. Tujuan a. Tujuan Umum Setelah mengikuti pelatihan selama 6 bulan penuh diharapkan perawat mampu memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang dianastesi di kamar operasi dengan baik dan benar sesuai dengan standar mutu pelayanan, sehingga dapat meminimalkan angka kematian dan kesakitan dan kecacatan yang dapat timbul selama pembiusan di kamar operasi. b. Tujuan Khusus: 1. Memahami dan melakukan persiapan alat dan obat anestesi. 2. memahami dan melakukan asisten tindakan general atau regional anestesi. 3. melakukan monitoring durante operasi pada general atau regional anestesi. 4. Melakukan asuhan keperawatan perioperatif pada pasien.
5. Melakukan pendokumentasian laporan anestesi pada pasien. 6. Melakukan penanganan kegawatan pada pasien. 7. Melakukan perawatan pasca anestesi pada pasien. B. Tempat Pelatihan Pembukaan hari Selasa tanggal 10 januari 2017 jam 09.00 WIB. Tempat kuliah gedung diklat lantai 2 RSUD Dr Saiful Anwar Malang. Dan penutupan pada tanggal 27 juni 2017 jam 10.00 WIB. C. Garis Besar Materi 1. Materi Dasar
konsep ecaluasi jalan nafas, histori, dan anatomi review
konsep pemenuhan trias anestesi
peran dan fungsi perawat anestesi 2. Materi Inti
Klasifikasi kesulitan manajemen jalan nafas
Tekhnik manajemen jalan nafas dengan mask airway, larengeal mask airway, intubasi endotracheal, rapaid sequance intubation
Terapi oksigen dan macam – macam pemberian terapi oksigen
Muscle relaxants
Obat neuromuskuler block dan klasifikasi obat neuromoskuler block
Tehnik penggunaan obat neuromuskuler depolarized
Premedikasi : jenis dan obat premedikasi
Tehnik pemberian obat premedikasi
Prinsip – prinsip bagian mesin anestesi, ventilasi mekanik dan setting / menyiapkan mesin anestesi
Jenis obat anastesi intravena dan penggunaannya
Jenis obat anastesi inhalasi dan penggunaannya
Anestesi general dan pemberian tekhnik anestesi general dengan semi closed
Pemberian tekhnik anestesi general dengan semi open system dan TIVA
Tekhnik anestesi neuraxial / regional
Tatalaksana epidural blok, caudal blok, subaracnoid blok, CSEA
Monitoring anestesi intra operatif, hemodinamik dan parameter pendukung kecukupan sirkulasi
Pengenalan tekhnik dokumen anestesi pada lembar catatan anestesi
Distribusi cairan tubuh dan jenis – jenis cairan dan kegunaanya
Terapi cairan pada saat gangguan hemodinamik : resusitasi pada kondisi shock
Tatalaksana terapi cairan perioperatif : pengganti puasa, kebutuhan cairan, kebutuhan translokasi cairan pengganti perdarahan.
Post anestesi care
Perawatan pasien saat memasuki recovery room
Kriteria pasien meninggalkan recovery room
Asam dan basa, jenis dan gangguannya
Interpretasi hasil BGA
Konsep tentang hypo / hyper kalemia dan natremia
tatalaksana hypo / hyper kalemia dan natremia
penatalaksanaan dan komplikasi tranfusi darah, komponen darah
pengertian, jenis, klasifikasi, penggunaan obat inotropik
pengenalan dan penganan gangguan hemodinamik dan sirkulasi intra operatif
tatalaksana monitoring EKG
pengenalan interpretasi EKG sederhana
pengenelan gangguan EKG yang mengancam nyawa 3. Materi Penunjang
Resusitasi Cardio pulmonal dengan pendekatan BCLS
Resusitasi Cardio pulmonal intraoperatif dengan pendekatan ACLS
Pengertian defibrilator
Defibrilasi dengan monofasik atau bi fasik defibrilator
Tatalaksana paska tindakan defibrilator
Building learning comitment
4. Keterampilan
Pemeriksaan fisik system organ
Pengelolan jalan napas
Fisio terapi napas
Persiapan obat - obatan anastesi
Persiapan menyiapakan mesin anestesi
Monitoring pasien dengan mesin anestesi
Malakukan asistensi general dan regional anestesi
Melakukan intubasi
E. Instruktur
Dokter spesialis Anaestesi Konsultan
Dokter spesialis Anaestesi
Staf perawat mahir anaestesi
F. Metode Pelatihan
Kuliah terstruktur
Skill station
Simulasi kasus
Praktek lapangan
Ujian komperhensif
G. Peserta Pelatihan
Peserta pelatihan terdiri dari 26 perawat yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah Dan Luar jawa. Rinciannya sebagai berikut :
N o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama Peserta
Asal Instansi Rumah Sakit
Hamidi Ligga P Agus Setya Budi Bayu Agung Zaini Rachman Anang Agung Rudi Asmoro Rizal Basuki Ferdian Ega Yudi Kurniawan Dony Eko M safii Solaeman
RSUD WARU PAMEKASAN RS DKT TK IV KEDIRI RSU PONOROGO RSU KALIMANTAN RSUD DR SOEDOMO TRENGGALEK RSUD NGUDI WALUYO WLINGI RS GATOEL MOJOKERTO RSI MADINAH TULUNGAGUNG RSNU BANYUWANGI RSUD WALUYOJATI KRAKSAN RS WIJAYA KUSUMA LUMAJANG RSU SATITI PRIMA HUSADA
13 14 15 16 17 18
Ary Teguh M Sakti Sarep Denes Eko Akhmad Mansur Subandi adi Fifin Suwaifi
TULUNGAGUNG RSU BHAKTI HUSADA BANYUWANGI RS TNI AL KUPANG RSU PRIMA MEDIKA RSNU TUBAN RSAU DR EFRAM HARSANA MAGETAN RSU DR WAHIDIN SUDIRO HUSODO
19 20 21 22 23
Stya Budi Endang Woro Ratna Maslahah Galuh Mayangsari Alfia Marsiska
MOJOKERTO RS PKU MUH BLORA RSUD DR SAIFUL ANWAR MALANG RSUD DR SAIFUL ANWAR MALANG RSIA KIRANA HUSADA WLINGI RSU UNIVERSITAS MUHAMAMMADIAH
24 25 26
Sabahan hadi Moh. Ludhfi Agus Setiyawan
MALANG RSI NAMIRA NTB RSU ASYIFA HUSADA PAMEKASAN RSUD KEPANJEN
H. Jadwal Pelatihan Anestesi (terlampir) I. Materi Pelatihan Anestesi (terlampir) J. Kesimpulan
Setelah melakukan pelatihan perawat terampil anestesi selama 6 bulan yang terbagi dalam, bulan pertama full kuliah teori disambung dengan berbagai macam skill station dan ujian skill. Bulan kedua sampai bulan ke enam praktik klinik di empat tempat yang berbeda dan bergantian tiap hari yaitu Ruang OK CENTRAL, OK IGD, Ruang Pulih Sadar (Recovery Room), Ruang CT skan. Dari hasil pelatihan ini dapat saya simpulkan sebagai berikut : 1. Perawat harus menggunakan tehnik steril dalam melakukan suction ETT atau traceostomy kecuali pada suction mulut hanya menggunakan tehnik bersih. 2. Perawat Cuci tangan 6 langkah dengan 5 moment (sebelum menyentuh pasien, sebelum melakukan tindakan, setelah menyentuh pasien, setelah terpapar cairan tubuh pasien, dan setelah menyentuh barang – barang di sekitar pasien). 3. STATICS harus selalu disiapkan apapun jenis pembiusan yang dipilih. 4. Adanya depo farmasi didalam kamar operasi. 5. Obat obatan yg sudah di pakai dan jika ada sisa langsung di buang. 6. Penyeterilan dan pembersihan alat tergantung pada golongan termasuk alat kritis, semi kritis, atau non kritis. Cairan yang digunakan untuk desinfektan adalah cairan enzymmatic. 7. Penggunaan breathing sircuit pada mesin anestesi idealnya diganti setiap hari. 8. Penggunaan ETT, Mayo sekali pakai pada satu pasien / disposibel 9. Observasi pasien dilakukan tiap 15menit pada monitoring tanda – tanda vital, produksi urin, perdarahan, banyaknya cairan yang masuk. 10. Observasi pasien yang menggunakan mesin anestesi bila alarm berbunyi berarti ada tanda – tanda bahaya dari penggunaan mesin anestesi. 11. Pasien yang sudah dilakukan tindakan operasi dan menunggu pulih diruang RR minimal 60 menit baru pindah kecuali pasien pasien yang memerlukan kebutuhan kusus ( pasien yang membutuhkan ventilator bisa langsung pindah ke kamar operasi )
K. Saran 1. Perawat anestesi sangat membutuhkan knowledge serta skill yang selalu terbaru dan harus menguasai keterampilan perawatan pasien kritis yang tepat sehingga memberikan
pelayanan
keseahatan
pasien
kritis
yang
optimal
serta
meminimalkan angka kematian pasien di Kamar Operasi. 2. Perawat terampil anestesi harus beda dengan perawat ruang perawatan biasa karena perawat anestesi harus lebih menguasai keterampilan pengoperasian alat – alat yang khusus anestesi penggunaan obat obatan anatesi dan emergency. 3. Pada pasien menular menggunakan briting circuit dan filter yang sekali pakai. 4. Dibenahinya ruang kamar Operasi dengan menggunakan Oksigen central. 5. Letak kamar operasi dekat dengan ICU 6. Adanya monitor diruang RR. 7. Adanya Petugas RR 8. Ditambahkannya mesin anastesi minimal satu kamar operasi satu mesin anestesi. 9. Adanya warmer / penghangat buat pasian anak – anak untuk meminimalkan terjadinya hipotermi pada pasien anak - anak. 10. Selalu menggunakan APD saat melakukan tindakan pada pasien
L. Penutup Dengan selesainya pelatihan perawat terampil anestesi di RSUD Dr Saiful anwar malang selama 6 bulan semoga membawa perubahan besar, berguna dan
bermanfaat bagi pelayanan RSU Bhakti Husada Krkilan di bidang kamar operasi utamanya instalasi anestesi dan ruang perawatan yang lain. Demikian laporan ini kami buat semoga bermanfaat bagi pelayanan di RSU Bkati Husada Krikilan.
Krikilan, 02 juli 2017 Yang Mengikuti Pelatihan
Ary Teguh M, Amd.Kep