LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 2 BLOK KURATIF DAN REHABILITA REHABILI TATIF TIF 1
Tutor Pembimbing: drg. Hengky Bowo Ardhiyanto, MD. Sc.
Disusun oleh: elom!ok Tutorial "# $. *. &. . . '. 5. 7.
Achm Achmad ad Hend Hendra rawa wan n Suma Sumarn rnaa %$&$ %$&$'$ '$($ ($($ ($(( (($) $) +ahyu Hidayat %$&$'$($($((*) arina Sa Saraswati "c "chwani %$&$'$($($((') hurin "n Sa Salamat amatu ul -mm -mmah %$& %$&$'$($($(&$) /urin /urin 0a1ar 0a1ar 2ha3ari 2ha3arina na %$&$'$ %$&$'$($( ($($( $(&) &) Melisa /o4itasari %$&$'$($($(&') Meirisa 6unastia %$&$'$($($(78) Akhmad 6usu3 S %$&$'$($($(8*) 8. /urint /urintaa #irgi #irgiani ani Andia Andiasti%$&$' sti%$&$'$($ $($($( ($(8) 8)
FAKULT FAKULTAS KEDOKTERAN KEDO KTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER 2015 KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Pu1i dan syukur kehadirat Tuhan 6ang Maha 9sa sehingga kami da!at menyelesaikan la!oran tutorial skenario * !ada blok urati3 dan ehabilitati3 "
!ada minggu kedua dengan 1udul Anastesi ;okal dan 9ksodonsia . ;a!oran ini disusun untuk memenuhi hasil diskusi tutorial kelom!ok "# !ada skenario kedua. Penulisan Penulisan makalah ini semuanya semuanya tidak le!as dari bantuan berbagai !ihak, oleh karena itu !enulis ingin menyam!aikan terimakasih ke!ada : $. drg. Hengky Hengky Bowo Bowo Ardhiy Ardhiyanto, anto, MD. MD. Sc. selaku tutor tutor !embimbin !embimbing g yang telah membimbing membimbing 1alannya diskusi diskusi tutorial tutorial kelom!ok kelom!ok "# 0akultas 0akultas edokteran edokteran
t eman>tema eman n kelom!ok kelom!ok tutori tutorial al "# dan semua semua !ihak !ihak yang telah telah memban membantu tu dalam !enyusunan la!oran ini. Dalam !enyusunan la!oran ini tidak le!as dari kekurangan dan kesalahan. ?leh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat !enulis hara!kan demi !erbaikan@!erbaikan di masa mendatang demi kese m!urnaan la!oran ini. Semoga la!oran ini da!at berguna bagi kita semua.
=ember, $( Se!tember *($
Tim Penyusun DAFTAR ISI
ata Pengantar ............................................ ................................................................... .............................................. .............................................. ....................... ..... Da3tar "si ........................................... .................................................................. .............................................. ................................................... ............................ ......... BAB " P9/DAH-;-A/ 2
$.$ ;atar belakang ............................................................................................................ $.* umusan masalah ....................................................................................................... $.& Tu1uan ......................................................................................................................... $. Ma!!ing ...................................................................................................................... BAB "" P9MBAHASA/ *.$ Anastesi ;okal............................................................................................................. *.$.$ "nstrumen -ntuk Anastesi ;okal ........................................................................ *.$.* Bahan>bahan Anastesi.......................................................................................... *.$.& Teknik Anastesi ;okal.......................................................................................... *.$. om!likasi Anestesi ;okal................................................................................
*.* 9ksodonsiaPencabutan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaa!"
ontrol nyeri sangat !enting dalam !raktek o!erasi kedokteran gigi. ontrol nyeri yang baik akan membantu o!erator dalam melakukan o!erasi dengan hati>
3
hati, tidak terburu>buru, tidak men1adi !engalaman o!erasi yang buruk bagi !asien dan dokter bedah. Sebagai tambahan !asien yang tenang akan sangat mambantu bagi seorang dokter gigi. ?!erasi dentoal4eolar dan !rosedur o!erasi gigi minor lainnya yang dilakukan !ada !asien rawat 1alan sangat tergantung !ada anestesi lokal yang baik. Dalam dunia kedokteran gigi kegiatan eksodonsi dan !enggunaan anestesi local adalah dua hal yang saling terkait dan tidak da!at di!isahkan satu sama lain. Hal ini untuk menca!ai tu1uan ideal dari tindakan eksodonsi sendiri yaitu !encabutan gigi atau akar gigi tan!a rasa sakit dengan kerusakan minimal dari 1aringan !endukung gigi sehingga tidak timbul adanya gangguan !rostetik di masa mendatang.
1.2 R#$#%a! $a%ala&
$. *. &. . . '. 5.
A!a sa1a instrumen yang digunakan untuk anastesi lokal Bagaimana bahan dan dosis obat yang digunakan untuk anastesi lokal Bagaimana teknik yang digunakan untuk anastesi lokal A!a sa1a kom!likasi akibat obat anastesi lokal A!a sa1a instrumen yang digunakan untuk eksodonsia Bagaimana teknik dan !enatalaksanaan eksodonsia A!a sa1a kom!likasi akibat eksodonsia
1.' T#(#a!
$. Mahasiswa mam!u memahami dan men1elaskan instrumen anastesi lokal. *. Mahasiswa mam!u memahami dan men1elaskan bahan dan dosis obat anastesi lokal. &. Mahasiswa mam!u memahami dan men1elaskan teknik anastesi lokal. . Mahasiswa mam!u memahami dan men1elaskan kom!likasi dari obat anastesi lokal. . Mahasiswa mam!u memahami dan men1elaskan instrumen eksodonsia. '. Mahasiswa mam!u memahami dan men1elaskan !enatalaksanaan eksodonsia. 5. Mahasiswa mam!u memahami dan men1elaskan kom!likasi eksodonsia.
1.) Ma**+!"
4
BAB II PEMBAHASAN 2.1. ANASTESI LOKAL 2.1.1 I!%tr#$e! U!t# A!a%te%+ L,al
a. Syringe Adalah !eralatan anestesi lokal yang !aling sering digunakan !ada !raktek gigi. Terdiri dari kotak logam dan !lugger yang disatukan melalui mekanisme
5
hinge s!ring. Banyak macam dari dental syringes yang da!at digunakan, yang !aling sering adalah breech>loading, metallic, cartridge>ty!e, as!irating syringe. Syringe terdiri dari thumb ring, 3inger gri!, barrel containing the !iston with a har!oon, dan needle ada!tor b. Cartridge Cartridge biasanya terbuat dari kaca bebas alkali dan !irogen untuk menghindari !ecah atau kontaminasi dari larutan. Catridge mem!unyai 4ariasi design yang cuku! banyak, terytama hubungannya dengan !enutu! yang da!at ditembus 1arum hi!odermik saat syringe di!asang. om!resi !lunger karet sering menimbulkan as!irasi ringan ketika tekanan dile!askan, sehingga larutan dalam cartridge terkontaminasi. arena itu larutan sisa 1angan !ernah digunakan untuk !asien yang lain karena bisa ter1adi !enularan in3eksi, larutan anastesi yang kelebihan tersebut harus dibuang. c. =arum =arum hi!odermik yang di kedokteran gigi dibagi men1adi !endek dan !an1ang. =arum suntik yang !endek biasanya digunakan untuk anastesi in3iltrasi , biasanya !an1angnya * atau *, cm. Sedang 1arum yang digunakan untuk teknik blok biasanya !an1angnya &, cm. =arum yang digunakan harus da!at melakukan !enetrasi sebelum seluruh 1arum dimasukkan kedalam 1aringan. Tindakan !engamanan ini akan membuat 1arum tidak masuk seluruhnya ke 1aringan. Sehingga bila ter1adi 3raktur !ada hub, !otongan 1arum da!at ditarik keluar dengan tang atau sonde. Bebera!a ahli berangga!an bahwa !enggunaan 1arum yang kecil dari!ada yang besar akan merusak !embuluh darah. ?tot dan ligamen sehingga terbentuk haematoma danatau trismus.
2.1.2 Ba&a!-a&a! A!a%te%+
om!onen dalam sediaan larutan anatesi terdiri dari :
6
a) Agen anastesi lokal Berdasarkan struktur kimianya dikelom!okkan men1adi : a.
!ro!aEicaine, *>chloro!acaine, !rocaine dan isuthetamine. Meta>amino Acid 9ster : metabutethamine, !rimacaine. b.
Tabel dosis maksimum anastesi lokal : ;arutan Anastesi ;okal
Dosis Maksimum
Bu!i4icaine Bu!i4icaine>adrenalin 9tidocaine 9tidocaine>adrenalin ;inguocaine ;inguocaine>adrenalin Me!i4acaine Me!i4acaine>adrenalin Prolocaine Prolocaine>adrenalin
$( mg $( mg &(( mg (( mg *(( mg (( mg &( mg &( mg (( mg (( mg
Dosis maksimal anastesi lokal dalam sediaan Am!ul: ;arutan Anastesi ;okal Procaine ;idocaine Me!i4acaine Prilocaine Tetracaine
F *> * & (,*
MaE (( mg &(( mg &(( mg (( mg &( mg
ml *( ml $ ml $ ml *( ml $, ml
b) #asokontsriktor Adalah obat yang mengkonstriksikan !embuluh darah dan mengontrol !er3usi 1aringan. ?bat yang biasa digunakan adalah adrenalin %e!ine3rin) dan 3ely!ressin %octa!ressin) yang di!erkuat oleh !rilocaine karena si3at 4asokonstriksinya yang lemah. Adrenalin meru!akan suatu alkaloid sintetik yang ham!ir miri! dengan sekresi medulla adrenalin alami.
7
Sedangkan 3ely!ressin adalah suatu !oli!e!tid sintetik yang miri! dengan sekresi glandula !ituitary !osterior manusi. Macam 4asokontsriktor: 9!ine!rin %adrenalin) $:(.(((>*(.((( ;e4arterenol %nor adrenalinGnor e!ine!rin) $:&(.((( ;e4onorde3rin %neo>cobe3rin) $:(.(((>*(.((( Phenyle!hrine Hcl %neo>syne!hrine) #aso!hresin B! %!itersin) 0ely!ressin ?rni!ressin
Penambahan se1umlah kecil agen 4asokontriktor !ada larutan anastesi local da!at memberi bebera!a keuntungan, antara lain :
Mengurangi e3ek toksik melalui e3ek !enghambat absorbs
konstituen. Membatasi agen anastesi hanya !ada daerah yang terlokalisir
sehingga da!at meningkatkan kedalaman dan durasi anastesi. Menimbulkan daerah ker1a yang kering %bebas bercak darah) untuk
!rosedur o!erasi. c) Sodium metabisul3ite %antioksidan untuk 4aso!ressor) d) Methil!arabean %!engawet) e) Sodiumclorida
2.1.' Te!+ A!a%te%+ L,al
Bebera!a Teknik Anestesi ;okal : a. I!(e%+ S#*ra*er+,%teal U!t# Me!"a!e%te%+ G+"+ I!%+%+/#% Setral Ata%
8
-ntuk menganestesi gigi insisi4us sentral atas menggunakan 1arum $ 57 in >* gauge hub !an1ang atau $ in >* gauge hub !endek atau $ in >*5 gauge hub !endek. ?bat anestetikum kira>kira sebanyak $>* cc. Titik suntikan terletak !ada li!atan mukolabial. Anastetikum dide!onir sedikit di atas a!eks akar gigi. "n1eksikan !erlahan sedikit demi sedikit. arena adanya !ersitum!angan serabut sara3 dari sisi lain maka !erlu dilakukan in1eksi !ada a!eks gigi insisi4us sentralis sisi lain, dengan mengarahkan 1arum menyilang garis tengah in1eksi ini da!at di!eroleh hanya satu kali tusukan.
. I!(e%+ S#*ra*er+,%teal U!t# Me!"a!e%te%+ Ner/#% Al/e,lar+% S#*er+,r P,%ter+,r
-ntuk menganestesi ner4us al4eolaris su!erior !osterior menggunakan 1arum $ 57 in >* gauge hub !an1ang atau $ in >* gauge hub !endek atau $ in >*5 gauge hub !endek. ?bat anestetikum kira>kira sebanyak $>* cc. Sebelum melakukan in1eksi, membran mukosa harus di!ersia!kan terlebih dahulu dengan cara dikeringkan, kemudian diolesi dengan antise!tik sam!ai saat dianastesi !asien tidak boleh menutu! mulut. Titik suntikan terletak !ada li!atan mukobukal diatas gigi molar kedua atas, 1arum digerakkan ke arah distal dan su!erior, kemudian anestetikum dide!onir kira>kira diatas a!eks akar gigi molar ketiga. Molar ketiga, kedua dan akar distal dan !alatal molar !ertama akan teranestesi !ada in1eksi ini. . I!(e%+ Bl, Ma!+#lar
9
-ntuk in1eksi blok mandibular menggunakan 1arum $ 57 in >*& gauge hub !an1ang atau $57 in >* gauge hub !endek. ?bat anestetikum kira>kira sebanyak * cc. Teknik ineksi yaitu !al!asi 3ossa retromolaris dengan 1ari telun1uk sehingga kuku 1ari menem!el !ada linea obliua. Dengan barrel %bagian anastetikum) syringe terletak di antara kedua !remolar !ada sisi yang berlawanan, arahkan 1arum se1a1ar dengan dataran oklusal gigi>gigi mandibula ke arah ramus dan 1ari. Tusukkan 1arum !ada a!eks trigonum !retygomandibulare dan teruskan gerakkan 1arum di antara ramus dan ligamentum serta otot yang menutu!i 3acies interna ramus sam!ai u1ungnya berkontak !ada dinding !osterior sulcus mandibularis. De!onirkan kurang lebih $,cc anestetikum disekitar ner4us al4eolaris in3erior %kedalaman insersi 1arum rata>rata $mm). /er4us ;ingualis biasanya teranastesi dengan cara mende!onirkan !ada !ertengahan !er1alanan masuknya 1arum. -ntuk tindakan ekstraksi, in1eksi ini !erlu ditambah dengan in1eksi ner4us buccalis longus. . I!(e%+ S#*ra*er+,%teal U!t# Me!"a!a%te%+ G+"+ I!%+%+/#% Baa&
-ntuk menganastesi gigi insisi4us bawah menggunakan 1arum $ 57 in >* gauge hub !an1ang atau $ in >* gauge hub !endek atau $ in >*5 gauge hub
10
!endek. ?bat anestetikum kira>kira sebanyak $>* cc. Titik suntikan terletak !ada li!atan mukolabial dan arahkan 1arum hati>hati kebawah sam!ai u1ung 1arum setinggi a!eks akar gigi. =ika 1arum dimasukkan terlalu dalam maka akan terde!onir kedalam ner4us mentalis dan mengakibatkan kegagalan anastesi. eem!at gigi anterior bawah da!at dianastesi dengan melakukan in1eksi !ada kedua sisi lateral garis tengah. "n1eksi ini 1uga akan memblok serabut>serabut yang bersitum!ang menu1u gigi insisi4us bawah setelah dilakukan in1eksi n.mentalis dan n.mandibularis. -ntuk ekstraksi gigi harus ditambah in1eksi lingual. e. I!(e%+ Ner/#% Palat+!#% Ma(,r
-ntuk in1eksi ner4us !alatinus ma1or menggunakan 1arum $ 57 in >* gauge hub !an1ang atau $ in >* gauge hub !endek atau $ in >*5 gauge hub !endek. ?bat anestetikum kira>kira sebanyak $* cc. "ner4asi 1aringan lunak *& !osterior !alatum berasal dari n.!alatinus ma1or dan n.!alatinus medius. Tekniknya yakni tentukan titik tengah garis kayal yang ditarik antara te!i gingi4a molar ketiga atas se!an1ang akar !alatalnya terhada! garis tengah rahang. "n1eksikan anastetikum sedikit mesial dari titik tersebut dari sisi kontralateral. arena hanya bagian n.!alatinus ma1or yang keluar dari 3oramen !alatinus ma1us %3oramen !alatinum !osterior) yang dianastesi, 1arum tidak !erlu diteruskan sam!ai masuk ke 3oramen. "n1eksi ke 3oramen atau de!onir anastesikum dalam 1umlah besar !ada ori3isum 3oramen akan menyebabkan teranastesinya n.!alatinus medius yang akan menyebabkan !alatum mole kebas dan menyebabkan gagging. "n1eksi ner4us !alatinus ma1or ini menganastesi muko!eriosteum !alatum dari tuber maksila sam!ai ke regio caninus dan dari garis tengah ke crista gingi4a !ada sisi bersangkutan.
11
3.
Te!+ A!a%te%+ Bl, N. Al/el,lar+% I!3er+,r a! Bl, N. L+!"#al+%
Teknik ;angsung : e!ala !asien menghada! kede!an dan waktu membuka mulut mandibula se1a1ar dengan lantai $. Dilakukan !erabaan !ada mukobukal 3old sam!ai linea obliua eEterna dan batas amterior ramus ascendans 2. Carilah cekungan yang terdahulu dari ramus yang disebut coronoid notch &. =ari digerakkan dari trigonom retromolare sam!ai linea obliua interna yang meru!akan !erlekatan ra3e !terygomandibularis . =arum dimasukkan dari arah berlawanan %kontra lateral ) antara !remolar !ertama dan kedua dari sisi yang lain dan 1arum diinsersikan setinggi !ertengahan kuku kurang lebih (, cm . =arum sam!ai menyentuh tulang dari !ermukaan dalam ramus mandibula menu1u 3oramen mandibula '. ;arutan anastesi di de!onir kira @ kira $ @ $, ml 5. =arum ditarik kurang lebih cm dan dide!onir lagi untuk anastesi lingualis Teknik Tidak ;angsung : $. =ari ditem!atkan !ada linea obliua eEterna *. "nsersi 1arum dari arah kontra lateral antara !remolar !ertama dan kedua dari sisi yang lain sam!ai 1arum menyentuh tulang &. Arah syringe diubah se1a1ar dengan gigi !osterior !ada sisi yang sama sam!ai melewati linea obliua interna . Syringe diubah lagi ke arah semula sam!ai 1arum menyentuh tulang . =arum ditarik kira @ kira $ mm, larutan anastesi dide!onir $ @ $, mm '. =arum ditarik $ cm dan di!enoir lagi untuk anastesi lingualis sebanyak (, ml
2.1.) K,$*l+a%+ A!e%te%+ L,al A. K,$*l+a%+ 4a!" +a+ata! a%,r%+ a!a%te%+ l,al a) Toksisitas
Ter1adi karena terda!at konsentrasi obat yang cuku! tinggi didalam aliran darah sehingga mem!engaruhi sistem susunan sara3 !usat, sistem res!irasi, dan sirkulasi darah. 0actor !enyebab
lainnya antara lain kondisi 3isik !asien dan status
12
emosional !enderita. $((mg untuk mencegah 3ase de!resi b) "diosinkrasi Meru!akan setia! reaksi terhada! anastesi local atau obat lain dimana ge1ala yang timbul bukan karena e3ek 3armakologi teta!i karena emosional !enderita. Management : Penangannya sesuai kondisi yang ter1adi teta!i !ada !rinsi!nya adalah mem!ertahankan 1alan na3as !enderita dan menge4aluasi sistem sirkulasi darah c) Alergi dan reaksi ana3ilaktoid Alergi meru!akan reaksi hi!ersensiti3itas terhada! suatu at. Management : Perawatannya dengan memberikan Benadryl *(>( mg secara intra4ena atau intramuscular, e!ine3rin hidroklorid (,&>(, mg atau e!ine3rin sul3at (,* mg secara intraoral. B. K,$*l+a%+ 4a!" +a+ata! (ar#$ %#!t+ ata# te!+ *e!4#!t+a! a. Sinko! atau 3ainting
Meru!akan bentuk neurogenic shock yang disebabkan karena ter1adi ishkemia serebral sebagai akibat dari 4asodilatasi dan turunnya tekanan darah.
13
b. Anastesi berke!an1angan "ni ter1adi oleh karena trauma 1arum suntik yang menyebabkan !erdarahan !aa sela!ut !embungkus serat sara3. Akibatnya da!at ter1adi !arastesia. Parastesi adalah mati rasa selama bebera!a 1am atau bahkan berhari>hari setelah anastesi local. Penyebabnya adalah karena adanya trauma !ada bebera!a sara3. Management : Da!at ditangani dengan !emberian obat metakobalamin.
c. Hematoma "ni te1adi akibat kesalahan teknik dalam anastesi yang mengakibatkan terkoyaknya !embuluh darah sehingga ter1adi !erdarahan kedalam 1aringan. Management : Da!at dicegah dengan sebelum mende!onir obat anastesi, terlebih dahulu lakukan as!irasi. A!abila saat dias!irasi ada darah yang masuk, maka 1arum bukan mengenai sara3 melainkan masuk ke !embuluh darah. 6ang benar adalah ketika dias!irasi, tidak ada darah yang kedalam syringe. Setelah benar maka obat anastesi da!at dide!onir sesuai dosis yang dibutuhkan d. Patahnya 1arum suntik =arum in1eksi yang digunakan da!at sa1a !atah dalam 1aringan, bebera!a !enyababnya adalah tekanan ke lateral dari lidah atau !i!i terhada! tekan syringe sewaktu melakukan in1eksi, gerakan ke!ala !asien yang mendadak, masuknya 1arum in1eksi dibawah !eriosteum %1ika 1arum getas akan !atah ketika ditarik) dan lain>lain. e. asa sakit asa sakit disebabkan karena 1arum tum!ul, !engeluaran anastetikum dengan terlalu ce!at, o!erator tidak menguasai teknik dari anastesi lokal. Management : Menggunakan anastesi to!ikal sebelum insersi 1arum dan anastetikum dilakukan !erlahan. 3. ;esi intraoral ;esi intraoral disebabkan karena trauma 1arum !ada saat insersi.
14
Management : Da!at dihindari dengan !emberian anastesi to!ikal, !emberian obat kumur dan antibiotik a!abila ter1adi in3eksi. g. "n3eksi "n3eksi ter1adi akibat kontaminasi dari 1arum yang diinsersikan sehingga da!at menyebabkan trismus. Management : A!abila berkelan1utan lebih dari & hari da!at diberikan antibiotik.
2.2 EKSODONSIA 2.2.1 I!%tr#$e! U!t# Pe!a#ta! G+"+ 1. Peralata! +a"!,%t+
Alat>alat dasar yang digunakan !ada waktu !emeriksaan ialah : a. Pinset < dengan atau tan!a !ermukaan yang bergores !ada u1ung !en1e!it. Digunkan untuk mengambil atau men1e!it ka!as atau tam!on. b. Sonde %dental Probe) lurus dan bengkok digunakan untuk !emeriksaan kedalam karies dan mengetahui 4italitas gigi. c. aca mulut dalam bebera!a ukuran %mm) digunkan untuk melihat ob1ek di rongga mulut. d. 9ksa4ator e. /eirbeken 2. Peralata! *e!a#ta! "+"+ a. F,re* ta!" *e!a#ta!6 $e!,r,!" ata# $e!ar+ Ta!" Ra&a!" Ata% Bentuk ;urus untuk !encabutan gigi anterior bermahkota dan sisa akar. Bentuk S untuk !encabutan gigi yang letaknya ditengah %!remolar atau
molar) bermahkota atau sisa akar. Bentuk Bayonet untuk !encabutan M& atau sisa akar. Tang untuk !encabutan gigi molar rahang atas bermahkota dibedakan atas kiri dan kanan sesuai dengan bentuk !aruh. Sedang untuk gigi ", C, dan P tidak dibedakan. Ta!" Ra&a!" Baa&
15
Tang yang digunakan untuk gigi>gigi B mem!unyai ciri antara !aruh dan !egangan membentuk sudut 8( dera1at atau dimodi3ikasi lebih dari 8( dera1at %untuk gigi yang letaknya di sudut mulut). Tang rahang bawah umumnya tidak dibedakan antara kanan dan kiri, ta!i ada 1uga yang dibedakan. -ntuk gigi ", C, dan P bentuk beak !ada umumnya tum!ul, yang membedakannya terletak !ada lebar !aruh %beak) dalam ukuran mesio>distal. -ntuk tang molar ditandai yaitu !ada beaknya ada u1ung yang ta1am !ada kedua sisi dan tengah. •
Tang Trismus yaitu tang rahang bawah dengan !embukaan horiontal biasanya di!akai untuk !encabutan gigi !ada !enderita yang sukar
•
membuka mulut. Tang Tanduk Cow Horn yaitu yang di!ergunakan untuk mencabut gigi
•
yang tidak bermahkota dimana bi3urkasi masih baik. Tang modi3ikasi yaitu bentuk beak dan handle tidak membentuk sudut
•
8( dera1at. Tang S!lit se!arasi yang digunkan untuk memecah bi3urkasi.
. Ele/at,r *e!"#!"+t6 Alat ini digunakan untuk mengungkit gigi dari al4oelaris. Pergerakan
da!at beru!a mendorong atau menarik untuk mengeluarkan ob1ek ke
•
arah atas. Menurut bentuknya : Straight %lurus) 9le4ator ;ecluse dengan bentuk blade yang datarata. Digunakan untuk
•
rahang bawah. 9le4ator Barry dengan bentuk handle dan shank lebih 8( dera1at. -ntuk
•
sisa akar B. 9le4ator Cryer>+hite dengan blade dan shank lebih luas. Digunkan
•
• • •
untuk sisa akar B. Menurut !enggunaannnya : 9le4ator yang didesain untuk menyingkirkan segala gigi. 9le4ator yang didesain untuk akar gigi setinggi gingi4a line. 9le4ator yang didesain untuk akar yang 3raktur $& !an1ang akar.
16
•
9le4ator yang didesain untuk menyingkirkan m1uko!eriosteal sebelum
•
!enggunaan tang ekstrtaksi. "ndikasi !enggunaan : Menggoyangkan dan menyingkirkan gigi yang tidak tercaku! dengan
• •
3orce! se!erti gigi mal!osis atau im!aksi Menyingkirkan akar gigi yang disebabkan oleh 3raktur atau karies. Mele!askan gigi dari 1aringan !eriodontal sebelum dicaku! dengan 3orce!.
2.2.2 Pe!atala%a!aa! Pe!a#ta! G+"+ Per%+a*a! E7,!,!%+a a! a!a%te%+
Taha!>taha! !reo!erasi meli!uti bebera!a !ersia!an yang harus dilakukan, antara lain !ersia!an !asien, !ersia!an alat>alat dan ruangan serta !ersia!an o!erator. a. Per%+a*a! *a%+e! 94aluasi dan seleksi !asien yang akan dilakukan tindakan. • Persia!an 3isik dan mental !asien. Dokter gigi •
akan
mengomunikasikan dengan !asien !erawatan yang akan dilakukan dan segala kom!likasinya. Hal tersebut tertuang dalam !er1an1ian
•
!erawatan yang disebut "n3ormed Conseent. iwayat medis !asien %anamnesa) Pre>o!erati4e ;aboratory sebagai !enun1ang keberhasilan !erawatan.
•
Bisa meli!uti !emeriksaan darah, ? dan tes sensiti4itas obat. Physical 9Eamination yang meli!uti 4utak sign, TD, !ulse nadi,
•
res!irasi, suhu badan. Serta !emeriksaan eEtra oral yang meli!uti wa1ah>leher, kelen1ar getah bening dan TM=. -ntuk intra oral 1uga •
!erlu di!eriksa. ontrol in3eksi dan rasa sakit. Dokter gigi harus memutusakan a!akah harus dilakukan kontrol in3elsi, !ro!hilaksis dengan antibiotika atau!un rasa sakit dengan !emberian obat !enghilang
rasa sakit. . Per%+a*a! alat a! r#a!"a! Persia!an alat>alat dan ruangan o!erasi dilakukan sebellum !enderita masuk ke ruangan o!erasi. Alat>alat yang di!erlukan untuk tindakan
17
o!erasi harus sudah ditentukan dengan benar, steril dan tertutu!. Begitu 1uga kamar o!erasi, kebersihan, !enerangan dan !engatur suhu ruangan serta ketenangan dan kenyamanan sudah ditata dengan baik sehingga !asien da!at rileks dan nyaman masuk ruang o!errasi. . Per%+a*a! ,*erat,r ?!erator dan aso! harus memahami se!sis dan ase!sis. Se!sis adalah segala mikroba dan !roduknya yang da!at masuk kedalam tubuh !enderita !ada saat o!erasi yang da!at menimbulkan kom!likasi !ada !enderita atau!un kematian. -ntuk itu o!erator dan aso! harus melakukan ase!sis, yaitu menghilangkan seluruh 3 aktor>3aktor yang da!at menyebabkan se!sis se!erti sterilisasi alat dan menggunakan bahan disin3ektan. Selain itu harus menggunakan masker, ba1u o!erasi yang steril dan hanscond. uangan 1uga harus disterilkan dengan bahan disin3ektan.
Pe!atala%a!aa! Pre-,*erat+3 A!a$!e%+%
iwayat !enyakit umum, ketegangan, ketahanan tubuh terhada! anestesi inhalasi, atau adanya masalah dalam !encabutan gigi terdahulu. Selama anamnesis, da!at dilakukan !enilaian kondisi umum !asien, serta mem!erhatikan ukuran mulut dan rahang !asien. Selan1utnya !erhatikan kebersihan mulut !asien. =ika di!erlukan !embersihan karang gigi sebelum !encabutan maka lakukan seminggu sebelum !encabutan gigi. alkulus, timbunan sisa makanan dan !eradangan
kronis
akan
timbul
bersamaan
sehingga
akan
menghambat
!enyembuhan. Setia! !encabutan gigi atau !embersihan karang gigi !ada !enderita !enyakit kongenital atau !enyakit rematik katu! 1antung, harus dilakukan dengan !emeberian obat antibiotik yang cuku!.
Pe$er+%aa! l+!+%
18
Str#t#r-%tr#t#r *e!##!" "+"+ . Pemeriksaan klinis da!at menun1ukkan
bertambahnya krgoyangan gigi akibat kerusakan tulang dan resesi gingi4a. +alau!un !eningkatan dera1at kegoyangan akan mem!ermudah longgarnya al4eolus,
teta!i
!erhatikan
mengenai
adanya
1aringan
granulasi
yang
menggantikan tulang yang hilang tersebut. =aringan granulasi harus dihilangkan karena
akan
menimbulkan
kecenderungan
!erdarahan
!asca>bedah
dan
mem!erlambat !roses !enyembuhan. Adanya 3istula mukosa dekat gigi yang akan dicabut, !erlu dilakukan eksisi terlebih dahulu. Pe$er+%aa! ra+,l,"+. Pemeriksaan ini sangat mendukung dalam
menilai si3at akar dan 1auh dekatnya dengan struktur didekatnya, misalnya sinus maksilaris atau kanalis mandibularis. Akar gigi yang !an1ang dan ti!is di!erkirakan mudah 3raktur. Akar yang melengkungdelaserasi mudah 3raktur dan memblokir arah !encabutan. Akar bulbus %bulat se!erti lonceng) yang sangat besar dan hi!ersementosis a!ikal meru!akan kontraindikasi !encabutan dengan tang. 0usi sementum dengan tulang biasanya menyertai !erawatan endodontik atau trauma tau resor!si akar dan disebut ankilosis, meru!akan indikasi !embedahan. Pemeriksaan radiologi. 0ilm !eria!ikal memberikan gambaran akurat mengenai ke!adatan dan dera1at mineralisasi tulang serta kondisi celah ligamen !eriodontal. Bila radio!asitas tulang dan gigi ham!ir sama, maka tulang mengalami mineralisasi tinggi. Tulang !adat dan ligamen !eriodontal ti!is mem!ersulit !elonggaran al4eolus. %Pedersen, $88') Sebelum melakukan !erawatan !ada !asien, sediakan !eralatan dan obat> abatan untuk mengatasi syok ana3ilaktik yang beru!a : a. b. c. d. e. 3. g.
Adrenalin $:$(((, am!ul. Antihistamin * am!ul. Hidrokortison am!ul. Amino3ilin *(mg$( ml, am!ul. Do!amin * am!ul. Caira in3us glukosa F atau ringer laktat botol. S!uit dis!osibel * cc, * buah.
Pe!atala%a!aa! *,%t ,*erat+3
19
$. !otongan es dan dibungkus dengan dua la!is kain). Pengo!resan dilakukan selang &( menit yaitu &( menit kom!res, &( menit le!as. . Tidurlah dengan ke!ala agak dinaikkan yaitu dengan digan1al satu atau dua bantal tambahan. "ni da!at mengurangi mengontrl !embengkakan . ;akukan sikat gigi se!erti biasa. lunak. 5. "stirahat, waktu !enyembuhan akan lebih ce!at a!abila cuku! istirahat.
2.2.' K,$*l+a%+ Pe!a#ta! G+"+
Setelah dilakukan !encabutan gigi res!on !asien tertentu diangga! sebagai kelan1utan normal dari !embedahan, ta!i a!abila res!on berlebihan !erlu di!ikir lagi a!akah termasuk morbiditas biasa atau kom!likasi. om!likasi digolongkan men1adi intrao!erati3, segera sesudah o!erasi dan 1auh sesudah o!erasi. A. K,$*l+a%+ I!tra,*erat+/e a) Perdarahan
Perdarahan meru!akan kom!likasi yang !aling ditakuti karena diangga! mengancam kehidu!an. ebanyakan kom!likasi ini sering ter1adi !ada !asien yang memiliki !enyakit hati, se!erti misal !ada indi4idu yang sering mengkonsumsi alkohol sehingga mengalami sirosis hati. Selain itu !asien yang menerima tera!i antikoagulan atau !asien yang minum as!irin dosis tinggi dan agen>agen anti radang lain yang nonsteroid. Management : A!abila riwayat kesehatan dan hasil tes laboratorium menun1ukan kecurigaan !enyakit tertentu, sebaiknya menghubungi dokter yang merawatnya, sebelum melakukakan tindakan. Selain itu !engetahuan mengenai anatomi meru!akan 1aminan terbaik untuk menghada!i ke1adian yang tidak dihara!kan.
20
Bebera!a regio yang beresiko tinggi diantara lain !alatum dengan a.!alatina mayor, 4estibulum bukal molar bawah dengan a.3asialis, margo anterior ramus mandibula meru!akan 1alur !er1alanan dari a.buccalis dan regio a!ikal molar ketiga dekat al4eolaris in3erior, selain itu 1uga !ada bagian mandibula anterior karena 4askularisasi yang melim!ah. Penanganan awal 1ika ter1adi !endarahan arteri adalah dengan !enekanan menggunakan 1ari atau kasa. =ika !endarahan sangat deras misal ter!otong arteri maka diklem dengan hemostat. b) 0raktur Tekanan terkontrol untuk menghindari 3raktur. 0raktur bisa mengenai akar gigi, gigi tetangga atau gigi antagonis, restorasi, !rosesus al4eolaris dan mandibula. Cara terbaik untuk menghindari 3raktur selain tekanan terkontrol adalah dengan menggunakan gambar sinar I sebelum melakukan !embedahan. Akar yang mengalami delaserasi atau yang dirawat endodontik sering mengharuskan dilakukannya !erubahan !ada rencana !embedahan, biasanya dimulai !rosedur !encabutan dengan tang sam!ai !embukaan 3la!. c) 0raktur !ada gigi om!likasi ini !aling sering ditemui selama !encabutan gigi. Biasanya 3raktur ter1adi !ada akar atau mahkota gigi. Hal ini disebabkan oleh bebera!a hal :
urangnya !engontrolan tenaga !ada saat ekstraksi. esalahan menggunakan instrument dan 3orce!.
Management : Penanganan dari 3raktur gigi tergantung dari sebera!a banyak gigi tersebut 3raktur dan bisa di!erbaiki. d) 0raktur tulang al4eolar om!likasi ini mungkin ter1adi ketika gigi sangat susah untuk dicabut sehingga o!erator kehilangan kontrol dalam menggunakan instrument dan tenaga yang
21
digunakan terlalu kuat. Bagian yang !aling sering ter1adi 3raktur adalah sebagai berikut :
Buccal cortical !late di atas gigi caninus maksila dan gigi molar maksila. Bagian dari lantai sinus maksilaris yang terhubung dengan gigi molar
maksila. ;abial bone di gigi "nsisi4us madibula.
Management : Management dari 3raktur !ada tulang al4eolar tergantung bagaimana kondisi dari 3raktur tersebut. =ika 3ragmen atau !atahan tulang kecil dan tidak berhubungan dengan mukosa maka bisa di ambil. /amun, 1ika !atahan dari 3raktur berhubungan dengan mukosa serta ia mensu!lasi dari 4askularisasi, maka !enanganannya di kembalikan se!erti semula kemudian di 1ahit. e) Cedera 1aringan lunak Cedera 1aringan lunak yang umum yaitu lecetluka sobek dan luka bakarabrasi. ;ecet sering diakibatkan karena retraksi berlebihan !ada 3la! yang kurang besar. ;ecet da!at dihindari dengan !erhatian yang cermat dari ahli bedah dan asisten. ;uka bakar abrasi sering diakibatkan karena tertekannya bibir yang dalam keadaan teranastesi oleh !egangan hen!is lurus. Management : ;uka !ada bibir da!at dihindari melalui ker1a sama yang baik antara o!erator dan asisten. ;uka bakar labial bisa diatasi dengan a!likasi sale! antibiotik atau steroid yaitu bacitracin atau bethamethasone %4alisone). 3) Dis!lacement dari akar gigi ke dalam sinus maksilaris om!likasi ini bisa ter1adi a!abila !ada saat !encabutan gigi molar maksila dengan !enggunaan ele4ator yang kuat sehingga tekanan ke arah a!ical berlebih hingga akar bisa masuk ke dalam rongga sinus maksila. Management : =ika dis!lacement dari akar gigi kecil antara *>& mm dan bagian akar tersebut steril atau tidak terin3eksi, maka o!erator harus menggunakan usaha minimum untuk mengeluarkan akar tersebut. g) Cedera Sara3
22
Sara3 yangsering cedera selama !encabutan dan !embedahan gigi adalah di4isiketiga dari /er4us trigeminus. /er4us al4eolaris in3erior sangat dekat dengan regio a!ikal gigi molar ketiga dan kadang molar kedua. Cedera sara3 yang terlambat, hanya kadang>kadang bisa diketahui saat tindakan o!erasi. Management : u1ukan segera di!erlukan, untuk !erawatan sedini mungkin. A!abila kontinuitas sara3 ter1aga, biasanya sensasi kembali setelah *>' bulan. A!abila lebih dari 1angka waktu tersebut maka kesem!atan kembali se!erti semula sangat kecil. B. Kela!(#ta! a! K,$*l+a%+ Pa%a Bea& a. Perdarahan
Perdarahan yang cuku! banyak, lebih dari $ unit %( ml) !ada * 1am !ertama !ada !asien dewasa, harus dilakukan tindakan sesegera mungkin. Management : Tenangkan !asien, !eriksa tanda 4ital %denyut nadi, res!irasi, tekanan darah). =ika !asien syok, maka sece!atnya dilarikan ke rumah sakit yang memiliki 3asilitas yang memadai. =ika ter1adi hematom yaitu !erdarahan setem!at yang membeku bisa diatasi dengan adanya tekanan ekstra4askular !ada tam!on. b. 9dema Pembengkakan menca!ai !uncaknya kurang lebih * 1am sesudah !embedahan. "ni sering bertahan sam!ai satu minggu. Management : Cara terbaik untuk mengatasi !embengkakan adalah dengan kom!res dingin !ada daerah wa1ah di dekat daerah gigi yang dicabut. c. eaksi Terhada! ?bat eaksi obat>obatan yag sering ter1adi adalah mual dan muntah karena menelan analgesik yang da!at memicu emesis atau !erdarahan. Cara untuk mengatasinya adalah mengintruksikan !asien a!abila minum obat sebaiknya dilakukan sebelum
23
makan. Alergi obar yang umum ter1adi yaitu alergi as!irin yang termani3estasi sebagai ruam kulit %urtikaria), angiodema atau asma. Management : A!abila obat ber!otensi merangsang alergi maka dian1urkan untuk menghentikan !emakaian obar sesegera mungkin. es!on alergi da!at diatasi dengan antihidtamin %di!henhydramine, ( mg secara oral atau intramuskular), e!ine3rin %(,& ml dari larutan $:$((( subkutan dan intramuskular), dan steroid %hydrocortisone, (>$(( mg intramuskular). 8. K,$*l+a%+ Beera*a Saat Setela& O*era%+ a. Al4eolitis %dry socket)
Akti3itas 3ibrinolisis mengakibatkan larutnya bekuan darah. 0aktor>3aktor yang meningkatkan insidensi dry socket adalah trauma, in3eksi, berkurangnya 4askularisasi lokal dan !eradangan. Daerah yang !aling sering terserang adalah regio molar bawah. Ter1adi !ada hari ke & sam!ai ke setelah o!erasi. Tanda dan ge1ala yang timbul biasanya sakit yang hebat, bau mulut dan rasa tidak enak, tulang al4eolus kosongterbuka, radang !ada gingi4a dan lim3adeno!ati. Management : Pencegahan yang bisa dilakukan yaitu dengan mengurangi trauma, !embersihan al4eolus dan dilakukan !acking sebagai !ro3ilaksis dengan !embalut obat. Perawatannya dengan !emantauan, anastesi lokal bila !asien tidak bisa menahan sakit, irigasi larutan saline hangat, dilakukan !acking dengan !embalut obat tia! *>7 1am, a!abila tidak membaik dalam >5 hari dilakukan rontgen. b. "n3eksi "n3eksi !asca bedah, abses atau selulitis bisa ter1adi !ada awal atau bersama dengan edema. Trismus yag !ersisten setelah !enca butan gigi dengan !embedahan 1arang ter1adi, teta!i meru!akan kom!likasi yang membingungkan, !enyebabnya adalah in3eksi yang termani3estasi sebagai miosistis kronis yakniradang otot masseter. Pencabutan gigi yang melibatkan !roses in3eksi akut yaitu !erikoronitis dan abses bisa mengganggu !roses !embedahan. Management : Tera!i antibiotik %!enisilin tera!etik dalam darah dica!ai $ 1am setelah !emberian oral) dan bila diindikasikan drainase dan insisi digunakan
24
sebagai !engontrolan akut.!emberian !ro3ilaksis sebelum !encabutan dilakukan *>& hari sebelum !encabutan meru!akan cara e3ekti3 untuk kontaminasi lokal.
BAB III KESIMPULAN
Anestetik lokal ialah obat yang menghambat hantaran sara3 bila dikenakan secara lokal !ada 1aringan sara3 dengan kadar cuku!. ?bat ini beker1a !ada tia! bagian susunan sara3. Secara kimia anestetik lokal digolongkan atas senyawa ester dan senyawa amid. 9ksodonsia meru!akan tindakan !engambilan gigi dari soketnya dengan aman dan tan!a rasa sakit. Tekanan terkontrol adalah kunci dari !enggunaan ele4ator dan tang. Mencegah kom!likasi meru!akan 3ungsi dari !engu1ian riwayat kesehatan, !emeriksaan klinis dan radiogra3is. Anatesi local mau!un eksodonsia memiliki teknik tersendiri serta memiliki indikasi dan kontraindikasi yang nantinya akan mem!engaruhi suatu keberhasilan dalam !erawatan.
25
TAMBAHAN
Soal : $. Dosis maksimal lidokain &((mgkg barat badan. =ika berat badan Ahmad 7(kg. $ am!ul J *cc. Bera!a dosis lidokain untuk Ahmad *. =ika !erbandingan adrenalin $:$(((. Bera!a kandungan lidokain dan adrenalinnya =awab : $. ;idokain *F dalam am!ul, dosis !erhari 5mgkg berat badan. Bb J 7(kg =awab : Dosis maksimal 5mgkg E 7( kg J '( mg '( mg J *7cc, =adi *7cc J $ am!ul %dosis untuk Ahmad) *. Diketahui : $ ml J $(((mg. $ am!ul J *ml. ;idokain * F dalam am!ul. 2
=awab :
;idokain J
100
2000
J
100
J *( mg
26
arena $ am!ul J * ml =adi *( mg E * J ( mg 1 ml
Adrenalin J
1000
1000 mg
J
1000
J $ mg
DAFTAR PUSTAKA
Pederson,
27