Laporan Praktikum Biometri “Mean, Median, dan Standar Deviasi Dari Luas Daun
Sawo”
DI SUSUN OLEH :
Nama
: Hady Nugroho
Nim
: F16112023
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2014
ABSTRAK Kata Kunci: Transpirasi, Faktor luar dan dalam transpirasi, Kecepatan transpirasi.
PENDAHULUAN Daun merupakan organ fotosintesis utama dalam tubuh tanaman, yang merupakan tempat terjadinya proses perubahan energi cahaya menjadi energy kimia dan tempat produksi karbohidrat (glukosa) yang diwujudkan dalam bentuk bahan kering. Dalam analisis pertumbuhan tanaman, perkembangan daun menjadi perhatian utama.Berbagai ukuran dapat digunakan, seperti pengukuran indeks luas daun (ILD), nisbah luas daun (NLD) dan nisbah berat daun (NBD) pada waktu tertentu.Perubahan-perubahan selama pertumbuhan mencerminkan perubahan bagian yang aktif berfotosintesis. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur luas daun antara lain : metode kertas mili meter, area meter, fotografi, gravimetric dan plong.Pada daun juga dapat dihitung luasnya. Ada berbagai cara dapat dilakukan untuk mengukur luas suatu daun. Praktikum ini digunakan ukuran daun yang berbeda untuk melihat mean (nilai rata-rata) dan standar deviasi dari luas daun tersebut. Permasalahan yang dihadapi dalam percobaan ini adalah bagaimana cara menghitung luas daun?. Berapa nilai mean standar deviasi dari luas daun tersebut?. Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui cara mengukur luas daun dan menghitung mean dan standar deviasi dari luas daun tersebut. Faktor yang penting untuk diperhatikan dalam mengukur luas daun adalah ketepatan hasil pengukuran dan kecepatan pengukuran. Masing-masing faktor tersebut memiliki kepentingan sendiri dalam penggunaannya, seperti pada pengukuran laju fotosintesis dan proses metabolisme lain tentunya ketepatan pengukuran yang diperlukan. Untuk pengukuran indek luas daun tentunya kecepatan pengukuran yang diperlukan. Namun demikian ketepatan dan kecepatan pengukuran sangat tergantung pada alat dan cara atau teknik pengukuran (Bambang dan Haryadi 2008). Terdapat beberapa cara untuk menentukan luas daun (Guswanto 2009), yaitu : a) Metode Kertas Milimeter Metode ini menggunakan kertas milimeter dan peralatan menggambar untuk mengukur luas daun.Metode ini dapat diterapkan cukup efektif pada daun dengan bentuk daun relatif sederhana dan teratur.Pada dasarnya, daun digambar pada kertas milimeter yang dapat dengan mudah dikerjakan dengan meletakkan daun diatas kertas milimeter dan pola daun diikuti.Luas daun ditaksir berdasarkan jumlah kotak yang terdapat dalam pola daun.Sekalipun metode ini cukup sederhana, waktu yang dibutuhkan untuk mengukur suatu luasan daun relatif lama, sehingga ini tidak cukup praktis diterapkan apabila jumlah sampel banyak.
b) Gravimetri Metode ini menggunakan timbangan dan alat pengering daun (oven).Pada prinsipnya luas daun ditaksir melalui perbandingan berat (gravimetri). Ini dapat dilakukan pertama dengan menggambar daun yang akan ditaksir luasnya pada sehelai kertas, yang menghasilkan replika (tiruan) daun. Replika daun kemudian digunting dari kertas yang berat dan luasnya sudah diketahui.Luas daun kemudian ditaksir berdasarkan perbandingan berat replika daun dengan berat total kertas. c) Planimeter Planimeter merupakan suatu alat yang sering digunakan untuk mengukur suatu luasan dengan bentuk yang tidak teratur dan berukuran besar seperti peta.Alat ini dapat digunakan untuk mengukur luas daun apabila bentuk daun tidak terlalu rumit.Jika daun banyak dan berukuran kecil, metode ini kurang praktis karena membutuhkan banyak waktu. Suatu hal yang perlu diingat dalam penggunaan planimeter adalah bahwa pergeseran alat yang searah dengan jarum jam merupakan faktor yang menentukan tingkat ketelitian pengukuran. Ini sering menjadi masalah pada pengukuran daun secara langsung karena pinggiran daun yang tidak dapat dibuat rata dengan tempat pengukuran sekalipun permukaan tempat pengukuran telah dibuat rata dan halus. d) Metode Panjang Kali Lebar Metode yang dipakai untuk daun yang bentuknya teratur, luas daun dapat ditaksir dengan mengukur panjang dan lebar daun. e) Metode Fotografi Metode ini sangat jarang digunakan.Dengan metode ini, daun-daun tanaman ditempatkan pada suatu bidang datar yang berwarna terang (putih) dipotret bersama-sama dengan suatu penampang atau lempengan (segi empat) yang telah diketahui luasnya.Luas hasil foto daun dan lempengan acuan dapat kemudian diukur dengan salah satu metode yang sesuai sebagaimana diuraikan diatas seperti planimeter.Luas daun kemudian dapat ditaksir kemudian berdasarkan perbandingan luas hasil foto seluruh daun dengan luas lempengan acuan tersebut. Mean adalah teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut. Rata-Rata (mean) ini didapat dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada pada kelompok tersebut.
Contoh mean dengan data tunggal:
Nilai mata pelajaran Sejarah dari 6 orang siswa SMA Anti Korupsi Jakarta adalah 80, 75, 82, 65, 90, 73. Maka, mean untuk data tunggal tersebut adalah: (80+75+82+65+90+73)/6 = 465/6 = 77,5. Jadi nilai rata-rata dari ke-6 siswa tersebut sebesar 77,5
Untuk Menentukan Mean (rata-rata hitung) data berkelompok, dengan menggunakan rumus :
Median/Nilai Tengah ( Me ) Median adalah nilai yang letaknya di tengah dari data yang telah diurutkan dari nilai terkecil sampai terbesar. Jika banyak data ganjil maka Me adalah data yang terletak tepat yang ditengah setelah diurutkan · Jika banyak data genap maka Me adalah ratarata dari dua data yang terletak di tengah setelah diurutkan. Contoh :Tentukan Median dari data
ª 6, 7, 3, 4, 8, 9, 4 ª 5, 6, 3, 7, 5, 5, 9, 8
Standar deviasi disebut juga simpangan baku. Seperti halnya varians, standar deviasi juga merupakan suatu ukuran dispersi atau variasi. Standar deviasi merupakan ukuran dispersi yang paling banyak dipakai. Hal ini mungkin karena standar deviasi mempunyai satuan ukuran yang sama dengan satuan ukuran data asalnya. Misalnya, bila satuan data asalnya adalah cm, maka satuan standar deviasinya juga cm. Sebaliknya, varians memiliki
satuan kuadrat dari data asalnya (misalnya cm2). Simbol standar deviasi untuk populasi adalah σ (baca: sigma) dan untuk sampel adalah s. Rumus untuk menghitung standar deviasi adalah sebagai berikut :
METODOLOGI Praktikum tentang Mean, Median, dan Standar Deviasi Dari Luas Daun Sawo dilaksanakan pada hari Kamis, 25 September
pukul 10.00-12.00 WIB bertempat di
Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Untan. Alat yang digunakan dalam praktikum transpirasi ini antara lain gunting, penggaris, neraca analitik, alat tulis, sedangkan bahan yang digunakan adalah daun Sawo, kertasmillimeter. Langkah kerja pada praktikum ini yaitu mula - mula memilih daun sawo yang rata pada bagian permukaan daunnya.Diambil sampel daun sebanyak 10 helai daun.Daun dijiplak dalam kertas millimeter kemudian digunting sesuai bentuk daun aslinya.Dibuat patokan untuk mengukur luas daun tersebut. Digunakan patokan setiap 30 cm 2 massanya 0,19 gr. Kemudia kertas millimeter ditimbang massanya satu per satu. Hasil dari menimbang kemudian dibandingkan dengan patokan yang telah ditentukan sehingga didapatkan luas masing-masing sampel daun tersebut. Setelah didapat luas masing-masing percobaan kemudian dihitung Mean, Median, Standar Deviasi masing-masing percobaan
HASIL dan PEMBAHASAN 1. Hasil Pengamatan a. Tabel Pengamatan Tabel Pengamatan Luas, Mean, Median, dan Standar Deviasi Daun N
Sampel
o
Daun
Massa Daun (gr) Ningrum Mulyadi
Luas Daun (cm2)
Hady
Ningru m
Mulyadi
Hady
1
Daun 1
0,33
0,26
0,25
52.11
41.1
39.47
2
Daun 2
0,26
0,18
0,24
41.1
28.42
37.89
3
Daun 3
0,22
0,18
0,17
34.74
28.42
26.84
4
Daun 4
0,16
0,22
0,19
25.26
34.74
30
5
Daun 5
0,31
0,4
0,14
48.95
63.16
22.11
6
Daun 6
0,25
0,35
0,2
39.47
55.26
31,58
7
Daun 7
0,2
0,29
0,22
31.58
47.79
34.74
8
Daun 8
0,25
0,26
0,22
39.47
41.1
34.74
9
Daun 9
0,37
0,19
0,14
58.42
30
22.11
10
Daun 10
0,37
0,2
0,15
42.63
31.58
23.68
Mean
41.37
40.16
30.18
n
40.29
37.92
30.79
SD
9.84
12.01
6.81
Media
b. Grafik Hasil Pengamatan
Grafik Luas Daun 80 60 Luas Daun
Ningrum Mulyadi
40
Hady
20
Sampel Daun
2. Pembahasan Dari hasil pengamatan diatas dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan mengenai luas daun masing-masing percobaan oleh praktikan.Pada percobaan yang dilakukan Ningrum didapat mean (rataan) 41,37 cm2, sedangkan Mulyadi 40,16 cm2, dan Hady 30,18. Nilai ratarata daun yang didapat Ningrum dan Mulyadi mendekati nilainya, hal ini menunjukkan bahwa sampel yang diambil hampir ukurannya.Berbeda dengan Hady yang mendapatkan nilai ratarata luas daun yang cenderung kecil dibandingkan dengan sampel Ningrum dan Mulyadi.Nilai median dari percobaan Ningrum adalah 40,29, sedangkan Mulyadi 37,92 dan Hady 30,79. Setelah didapatkan luas dan rata-rata sampel daun makan didapatkan standar deviasi percobaan Ningrum 9,84, Mulyadi 12,01, dan Hady 6,8 hal ini menunjukkan presisi percobaan Hady lebih tinggi dari pada percobaan Ningum dan Mulyadi karena ukuran presisi yang sering digunakan adalah standar deviasi (σ). Presisi tinggi nilai standar deviasinya kecil dan sebaliknya. Dari pengukuran luas daun dapat dihitung Mean, Median dan Standar Deviasi masingmasing percobaan. Untuk menghitung mean digunakan rumus :
Untuk mengukur median dilihat nilai tengah dari data yang diperoleh oleh masingmasing percobaan.Standar deviasi merupakan ukuran dispersi yang paling banyak dipakai.
Hal ini mungkin karena standar deviasi mempunyai satuan ukuran yang sama dengan satuan ukuran data asalnya. Misalnya, bila satuan data asalnya adalah cm, maka satuan standar deviasinya juga cm. Sebaliknya, varians memiliki satuan kuadrat dari data asalnya (misalnya cm2). Simbol standar deviasi untuk populasi adalah σ (baca: sigma) dan untuk sampel adalah s. Rumus untuk menghitung standar deviasi adalah sebagai berikut :
Metode yang digunakan untuk mengukur luas daun pada percobaan ini adalah metode menimbang kertas millimeter. Prinsip pengukurannya dengan membuat patokan dari kertas millimeter yang telah ditentukan luasnya kemudian diukur massa. Kertas tersebut yang akan dibandingkan dengan kertas hasil jiplakan dari daun tersebut. Metode ini menggunakan kertas milimeter dan peralatan menggambar untuk mengukur luas daun.Metode ini dapat diterapkan cukup efektif pada daun dengan bentuk daun relatif sederhana dan teratur.Pada dasarnya, daun digambar pada kertas milimeter yang dapat dengan mudah dikerjakan dengan meletakkan daun diatas kertas milimeter dan pola daun diikuti.
KESIMPULAN Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa daun dapat dihitung luasnya, dari luas tersebut dapat dicari mean, median, dan standar deviasi masing-masing pengukuran. Pada percobaan yang dilakukan Ningrum didapat mean (rataan) 41,37 cm2, sedangkan Mulyadi 40,16 cm2, dan Hady 30,18. Nilai rata-rata daun yang didapat Ningrum dan Mulyadi mendekati
nilainya,
hal
ini
menunjukkan
bahwa
sampel
yang
diambil
hampir
ukurannya.Berbeda dengan Hady yang mendapatkan nilai rata-rata luas daun yang cenderung kecil dibandingkan dengan sampel Ningrum dan Mulyadi. Nilai median dari percobaan Ningrum adalah 40,29, sedangkan Mulyadi 37,92 dan Hady 30,79. Setelah didapatkan luas dan rata-rata sampel daun makan didapatkan standar deviasi percobaan Ningrum 9,84, Mulyadi 12,01, dan Hady 6,8 hal ini menunjukkan presisi percobaan Hady lebih tinggi dari pada percobaan Ningum dan Mulyadi karena ukuran presisi yang sering digunakan adalah standar deviasi (σ). Presisi tinggi nilai standar deviasinya kecil dan sebaliknya.
Dari pengukuran luas daun dapat dihitung Mean, Median dan Standar Deviasi masingmasing percobaan. Untuk menghitung mean digunakan rumus :
Untuk mengukur median dilihat nilai tengah dari data yang diperoleh oleh masingmasing percobaan.Rumus untuk menghitung standar deviasi adalah sebagai berikut :
Metode yang digunakan untuk mengukur luas daun pada percobaan ini adalah metode menimbang kertas millimeter. Prinsip pengukurannya dengan membuat patokan dari kertas millimeter yang telah ditentukan luasnya kemudian diukur massa. Kertas tersebut yang akan dibandingkan dengan kertas hasil jiplakan dari daun tersebut. Metode ini menggunakan kertas milimeter dan peralatan menggambar untuk mengukur luas daun.
DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2011. Mean. (online). (http://www.google.co.id). ( Diakses tanggal 29 September 2014). Anonim, 2013. Median. (online). (http://www.wikipedia.com). ( Diakses tanggal 29 September 2014). Anonim, 2014. Standar Deviasi. (online). (http://www.http://hatta2stat.wordpress.com). ( Diakses tanggal 29 September 2014). Anonim, 2014. Akurasi. (online). (http://www.statistika.com). ( Diakses tanggal 29 September 2014). Anonim, 2014. Presisi. (online). (http://www.statistika.com). ( Diakses tanggal 29 September 2014). Faizah, Fenny. 2012. Laporan Praktikum Mengukur Luas Daun. (online). (http://fennyfaizah.blogspot.com/2012/11/laporan-praktikum-mengukur-luasdaun.html). (Diakses pada tanggal 29 September 2014).
Mikhail, E.M. and Gracie, Gordon. 1981. Analysis and Adjustment of Survey Measurement.New York :Van Nostrand Reinhold Company Inc. Mutiara, Ira. 2004. Konsep Pengukuran Dan Kesalahan. Surabaya : ITS Surabaya. Sheimy, Naser. 2001. Lecture Notes : Adjustment Computation. Department of Geomatics Enginering, The University of Calgary. Wolf, Paul R & Ghilani, Charles D. 2002.Elementary Surveying : An Introduction to Geomatics. New Jersey :Prentice Hall.
LAMPIRAN