LAPORAN
PRAKTIKUM BIOMETRI
"MENGUKUR LUAS DAUN AKASIA"
OLEH :
Endi Nursapikka
F1071131013
Kelompok 6
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2015
KATA PENGANTAR
Bismillahhirahmanirahim…
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT , karena atas petunjuk dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan praktikum Biometri ini dengan baik.
Laporan praktikum Biometri dengan judul "Mengukur Luas Daun Akasia" ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat penilaian pada mata kuliah Biometri semester V.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dra.Entin Daningsih,P.hD. selaku dosen dalam Mata Kuliah Biometri yang telah membimbing penulis dalam penyusunan Laporan Praktikum ini, sehingga hal tersebut dapat menjadikan sebuah wawasan baru bagi penulis.
2. Teman-temanku seperjuangan dan sepenanggungan serta pihak-pihak lainnya yang
telah membantu dalam penyusunan laporan praktikum Fisiologi tumbuhan ini, baik dengan materil maupun non materil.
Penulis sadar bahwa dalam penyusunan laporan praktikum Biometri ini masih terdapat kekurangan dan mungkin jauh dari kesempunaan, penulis pun sadar bahwa kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Namun sebagai manusia, kita pun harus berusaha mempersembahkan yang terbaik dalam hal apapun. Untuk itu, penulis sangat terbuka dalam menerima segala kritik maupun saran sebagai pembangun agar penulis dapat menyusun laporan dengan lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar laporan praktikum Biometri ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan juga bermanfaat bagi para pembacanya. Semoga Allah mencatat amal kita untuk memperoleh ilmu pengetahuan sebagai amal shaleh. Amin...
Pontianak, 22 September 2015
Endi Nursapikka
F1071131013
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Daun merupakan organ fotosintesis utama dalam tubuh tanaman, yang merupakan tempat terjadinya proses perubahan energi cahaya menjadi energy kimia dan tempat produksi karbohidrat (glukosa) yang diwujudkan dalam bentuk bahan kering. Dalam analisis pertumbuhan tanaman, perkembangan daun menjadi perhatian utama. Berbagai ukuran dapat digunakan, seperti pengukuran indeks luas daun (ILD), nisbah luas daun (NLD) dan nisbah berat daun (NBD) pada waktu tertentu. Perubahan-perubahan selama pertumbuhan mencerminkan perubahan bagian yang aktif berfotosintesis.
Pengukuran adalah penentuan angka yang menggambarkan suatu sifat tertentu kepada suatu benda. Sistem pengukuran merupakan kesatuan dari prosedur, peralatan, personil yang digunakan untuk menentukan angka yang menggambarkan suatu sifat tertentu kepada suatu benda (Ibrohim, 2008). Dalam pengukuran sering kali ditemukannya perbedaan nilai yang diperoleh dari hasil pengukuran. Perbedaan hasil nilai inilah yang disebut variasi data. Terjadinya variasi data dapat disebabkan oleh beberapa faktor-faktor penyebabnya. Untuk mengetahui hal tersebut, maka dilakukanlah pengukuran luas 30 sampel daun akasia pada bagian-bagian yang berbeda namun tetap dalam satu pohon. Sehingga nantinya dapat diperoleh variasi data, dan analisis mengapa terjadi perbedaan luas daun pada bagian-bagian akasia yang berbeda itu.
Rumusan Masalah
Bagaimana cara mengukur luas daun akasia?
Apakah rata-rata luas daun yang diukur tiap orang sama dalam satu kelompok?
Bagaimana hasil perbandingan luas rata-rata daun yang diukur perorangan dengan luas rata-rata luas daun kelompok?
Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui cara mengukur luas daun akasia dengan menggunakan metode gravimetri .
Mahasiswa dapat mengetahui rata-rata luas daun yang diukur tiap orang dalam satu kelompok .
Mahasiswa dapat mengetahui perbandingan luas rata-rata daun yang diukur perorangan dengan rata-rata luas daun kelompok.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian pertumbuhan membutuhkan ukuran secara tepat dan dapat dibaca dengan bentuk kuantitatif yang dapat diukur. Analisis pertumbuhan merupakan suatu cara untuk mengikuti dinamika fotosintesis yang diukur oleh produksi bahan kering. Pertumbuhan tanaman dapat diukur tanpa mengganggu tanaman, yaitu dengan pengukuran tinggi tanaman atau jumlah daun, tetapi sering kurang mencerminkan ketelitian kuantitatif. Akumulasi berat kering sangat disukai sebagai ukuran pertumbuhan. Akumulasi berat kering mencerminkan kemampuan tanaman dalam mengikat energi dari cahaya matahari melalui proses fotosintesis, serta interaksinya dengan faktor-faktor lingkungan lainnya. Distribusi akumulasi berat kering pada bagian-bagian tanaman seperti akar, batang, daun dan bagian generatif, dapat mencerminkan produktivitas tanaman.
Daun
Daun merupakan organ fotosintetik utama dalam tubuh tanaman, di mana terjadi proses perubahan energi cahaya menjadi energi kimia dan mengakumulasikan dalam bentuk bahan kering. Pertumbuhan dan perkembangan daun menjadi perhatian utama. Berbagai ukuran dapat digunakan, seperti pengukuran luas daun dan berat daun pada waktu tertentu. Perubahan-perubahan selama pertumbuhan mencerminkan perubahan bagian yang aktif berfotosintetsis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi luasan daun yaitu:
Faktor cuaca panas
Jika pada cuaca panas maka akan menyebabkan kekeringan dan meningkatnya partikel debu, dimana debu ini nantinya akan menutupi stomata, sehingga jika stomata ditutupi akan menghambat proses fotosintesis, sehingga daun akan lebih kecil jika dibandingkan dengan cuaca normal.
Faktor nutrisi tanah
Seperti yang kita ketahui bahwa tumbuhan juga sama dengan manusia, jika kita diberikan makan yang cukup maka akan terlihat lebih sehat jika dibandingkan dengan yang jarang makan maka tumbuhan juga sama. Semakin banyak makanan maka daun akan lebih lebar jika dibandingkan dengan daun yang zat haranya kurang.
Faktor naungan daun
Penaungan sangat berperan dalam perbedaan lebar daun. Pada daun daerah yang lebat dan luas, daun akan semakin besar (Widiyanti, 2003).
Gravimetri Pada Daun
Gravimetri dalam ilmu kimia merupakan salah satu metode kimia analitik untuk menentukan kuantitas suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan. Analisis gravimetri melibatkan proses isolasi dan pengukuran berat unsur senyawa tertentu. Metode gravimetri memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji bila perlu faktor-faktor koreksi dapat digunakan (Gardner et al., 2007).
Metode ini pada prinsipnya luas daun ditaksir melalui perbandingan berat (gravimetri). Ini dapat dilakukan pertama dengan menggambar daun yang akan ditaksir luasnya pada sehelai kertas, yang menghasilkan replika (tiruan) daun. Replika daun kemudian digunting dari kertas yang berat dan luasnya sudah diketahui. Luas daun kemudian ditaksir berdasarkan perbandingan berat replika daun dengan berat total kertas (Harjadi, 1991).
BAB III
METODOLOGI PRATIKUM
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini diadakan pada:
Hari/tanggal : Rabu / 16 September 2015
Waktu : Pukul 11.00 s.d. 12.30 WIB
Tempat : Laboratorium Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu Alat tulis, penggaris, neraca digital, gunting dan kalkulator.
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu daun dari pohon akasia pada bagian ujung, tengah dan pangkal serta kertas millimeter blok untuk sampel contoh dari luas daun.
C. Cara Kerja
1. Alat dan bahan dipersiapkan.
2. Daun akasia dengan berbagai ukuran diambil yaitu sebanyak 10 lembar
3. Luas standar dan berat standar ditentukan terlebih dahulu.
4. Daun yang telah diambil, digambar pada kertas Hvs menyesuaikan dengan bentuk
daun tersebut.
5. Daun tersebut dipotong.
6. Daun yang telah dipotong ditimbang dengan menggunakan timbangan.
7. Masing-masing daun dihitung luasnya dengan menggunakan rumus :
Luas Daun=Berat Kertas jiplakan daun grBerat Kertas sesunguhnya gr x Luas Kertas cm2
Setelah melakukan perhitungan luas daun, kemudian dilakukan perhitungan standar deviasi dengan menggukan rumus:
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Luas daun yang dihitung oleh Endi Nursapikka F1071131013
0,33 gr
Dik :
Berat kertas jiplakan daun = 0,33gr
Berat kertas sesunguhnya =0,04 gr
Luas kertas = 4 cm2
Jawab :
Luas Daun=Berat Kertas jiplakan daun grBerat Kertas sesunguhnya gr x Luas Kertas cm2
Luas Daun=0,33(gr)0.04 (gr) x 4 cm2
= 33 cm2
0,40 gr
Dik :
Berat kertas jiplakan daun = 0,40 gr
Berat kertas sesunguhnya = 0,04 gr
Luas kertas = 4 cm2
Jawab :
Luas Daun=Berat Kertas jiplakan daun grBerat Kertas sesunguhnya gr x Luas Kertas cm2
Luas Daun=0,40(gr)0.04 (gr) x 4 cm2
= 40 cm2
0,41 gr
Dik :
Berat kertas jiplakan daun = 0,41 gr
Berat kertas sesunguhnya =0,04 gr
Luas kertas = 4 cm2
Jawab :
Luas Daun=Berat Kertas jiplakan daun grBerat Kertas sesunguhnya gr x Luas Kertas cm2
Luas Daun=0,41(gr)0.04 (gr) x 4 cm2
= 41 cm2
0,43 gr
Dik :
Berat kertas jiplakan daun = 0,43 gr
Berat kertas sesunguhnya =0,04 gr
Luas kertas = 4 cm2
Jawab :
Luas Daun=Berat Kertas jiplakan daun grBerat Kertas sesunguhnya gr x Luas Kertas cm2
Luas Daun=0,43(gr)0.04 (gr) x 4 cm2
= 43 cm2
0,46 gr
Dik :
Berat kertas jiplakan daun = 0,46 gr
Berat kertas sesunguhnya =0,04 gr
Luas kertas = 4 cm2
Jawab :
Luas Daun=Berat Kertas jiplakan daun grBerat Kertas sesunguhnya gr x Luas Kertas cm2
Luas Daun=0,46(gr)0.04 (gr) x 4 cm2
= 46 cm2
0,44 gr
Dik :
Berat kertas jiplakan daun = 0,44 gr
Berat kertas sesunguhnya =0,04 gr
Luas kertas = 4 cm2
Jawab :
Luas Daun=Berat Kertas jiplakan daun grBerat Kertas sesunguhnya gr x Luas Kertas cm2
Luas Daun=0,44(gr)0.04 (gr) x 4 cm2
= 44 cm2
0,42 gr
Dik :
Berat kertas jiplakan daun = 0,42 gr
Berat kertas sesunguhnya =0,04 gr
Luas kertas = 4 cm2
Jawab :
Luas Daun=Berat Kertas jiplakan daun grBerat Kertas sesunguhnya gr x Luas Kertas cm2
Luas Daun=0,42(gr)0.04 (gr) x 4 cm2
= 42 cm2
0,31 gr
Dik :
Berat kertas jiplakan daun = 0,31 gr
Berat kertas sesunguhnya =0,04 gr
Luas kertas = 4 cm2
Jawab :
Luas Daun=Berat Kertas jiplakan daun grBerat Kertas sesunguhnya gr x Luas Kertas cm2
Luas Daun=0,38(gr)0.04 (gr) x 4 cm2
= 31 cm2
0,45 gr
Dik :
Berat kertas jiplakan daun = 0,45 gr
Berat kertas sesunguhnya =0,04 gr
Luas kertas = 4 cm2
Jawab :
Luas Daun=Berat Kertas jiplakan daun grBerat Kertas sesunguhnya gr x Luas Kertas cm2
Luas Daun=0,45(gr)0.04 (gr) x 4 cm2
= 45 cm2
0,49 gr
Dik :
Berat kertas jiplakan daun = 0,49 gr
Berat kertas sesunguhnya =0,04 gr
Luas kertas = 4 cm2
Jawab :
Luas Daun=Berat Kertas jiplakan daun grBerat Kertas sesunguhnya gr x Luas Kertas cm2
Luas Daun=0,49(gr)0.04 (gr) x 4 cm2
= 49 cm2
Rata-rata= 33+40+41+43+46+44+42+31+45+4910=41,4
Luas daun yang dihitung oleh Rany Rahmadhania :
0,41 gr
Dik :
Berat kertas jiplakan daun = 0,41 gr
Berat kertas sesunguhnya =0,04 gr
Luas kertas = 4 cm2
Jawab :
Luas Daun=Berat Kertas jiplakan daun grBerat Kertas sesunguhnya gr x Luas Kertas cm2
Luas Daun=41(gr)0.04 (gr) x 4 cm2
= 41 cm2
0,50 gr
Dik :
Berat kertas jiplakan daun = 0,50 gr
Berat kertas sesunguhnya =0,04 gr
Luas kertas = 4 cm2
Jawab :
Luas Daun=Berat Kertas jiplakan daun grBerat Kertas sesunguhnya gr x Luas Kertas cm
Luas Daun=0,50(gr)0.04 (gr) x 4 cm2
= 50 cm2
0,40 gr
Dik :
Berat kertas jiplakan daun = 0,40 gr
Berat kertas sesunguhnya =0,04 gr
Luas kertas = 4 cm2
Jawab :
Luas Daun=Berat Kertas jiplakan daun grBerat Kertas sesunguhnya gr x Luas Kertas cm2
Luas Daun=0,40(gr)0.04 (gr) x 4 cm2
= 40 cm2
0,33 gr
Dik :
Berat kertas jiplakan daun = 0,33 gr
Berat kertas sesunguhnya =0,04 gr
Luas kertas = 4 cm2
Jawab :
Luas Daun=Berat Kertas jiplakan daun grBerat Kertas sesunguhnya gr x Luas Kertas cm2
Luas Daun=0,40(gr)0.04 (gr) x 4 cm2
= 33 cm2
0,61 gr
Dik :
Berat kertas jiplakan daun = 0,61 gr
Berat kertas sesunguhnya =0,04 gr
Luas kertas = 4 cm2
Jawab :
Luas Daun=Berat Kertas jiplakan daun grBerat Kertas sesunguhnya gr x Luas Kertas cm2
Luas Daun=0,61(gr)0.04 (gr) x 4 cm2
= 61 cm2
0,43 gr
Dik :
Berat kertas jiplakan daun = 0,43 gr
Berat kertas sesunguhnya =0,04 gr
Luas kertas = 4 cm2
Jawab :
Luas Daun=Berat Kertas jiplakan daun grBerat Kertas sesunguhnya gr x Luas Kertas cm2
Luas Daun=0,59(gr)0.04 (gr) x 4 cm2
= 43 cm2
0,45 gr
Dik :
Berat kertas jiplakan daun = 0,45 gr
Berat kertas sesunguhnya =0,04 gr
Luas kertas = 4 cm2
Jawab :
Luas Daun=Berat Kertas jiplakan daun grBerat Kertas sesunguhnya gr x Luas Kertas cm2
Luas Daun=0,45(gr)0.04 (gr) x 4 cm2
= 45 cm2
0,43 gr
Dik :
Berat kertas jiplakan daun = 0,43 gr
Berat kertas sesunguhnya =0,04 gr
Luas kertas = 4 cm2
Jawab :
Luas Daun=Berat Kertas jiplakan daun grBerat Kertas sesunguhnya gr x Luas Kertas cm2
Luas Daun=0,43(gr)0.04 (gr) x 4 cm2
= 43 cm2
0,57 gr
Dik :
Berat kertas jiplakan daun = 0,57 gr
Berat kertas sesunguhnya =0,04 gr
Luas kertas = 4 cm2
Jawab :
Luas Daun=Berat Kertas jiplakan daun grBerat Kertas sesunguhnya gr x Luas Kertas cm2
Luas Daun=0,57(gr)0.04 (gr) x 4 cm2
= 43 cm2
0,45 gr
Dik :
Berat kertas jiplakan daun = 0,45 gr
Berat kertas sesunguhnya =0,04 gr
Luas kertas = 4 cm2
Jawab :
Luas Daun=Berat Kertas jiplakan daun grBerat Kertas sesunguhnya gr x Luas Kertas cm2
Luas Daun=0,45(gr)0.04 (gr) x 4 cm2
= 45 cm2
Rata-rata= 41+50+40+33+61+43+45+43+51+4510=45,3
Luas daun yang dihitung oleh Sofia Rustadi :
0,51 gr
Dik :
Berat kertas jiplakan daun = 0,51 gr
Berat kertas sesunguhnya =0,04 gr
Luas kertas = 4 cm2
Jawab :
Luas Daun=Berat Kertas jiplakan daun grBerat Kertas sesunguhnya gr x Luas Kertas cm2
Luas Daun=0,51(gr)0.04 (gr) x 4 cm2
= 51 cm2
0,32 gr
Dik :
Berat kertas jiplakan daun = 0,32 gr
Berat kertas sesunguhnya =0,04 gr
Luas kertas = 4 cm2
Jawab :
Luas Daun=Berat Kertas jiplakan daun grBerat Kertas sesunguhnya gr x Luas Kertas cm2
Luas Daun=0,32(gr)0.04 (gr) x 4 cm2
= 32 cm2
0,51 gr
Dik :
Berat kertas jiplakan daun = 0,51 gr
Berat kertas sesunguhnya =0,04 gr
Luas kertas = 4 cm2
Jawab :
Luas Daun=Berat Kertas jiplakan daun grBerat Kertas sesunguhnya gr x Luas Kertas cm2
Luas Daun=0,51(gr)0.04 (gr) x 4 cm2
= 51 cm2
0,49 gr
Dik :
Berat kertas jiplakan daun = 0,49 gr
Berat kertas sesunguhnya =0,04 gr
Luas kertas = 4 cm2
Jawab :
Luas Daun=Berat Kertas jiplakan daun grBerat Kertas sesunguhnya gr x Luas Kertas cm2
Luas Daun=0,49(gr)0.04 (gr) x 4 cm2
= 49 cm2
0,41 gr
Dik :
Berat kertas jiplakan daun = 0,41 gr
Berat kertas sesunguhnya =0,04 gr
Luas kertas = 4 cm2
Jawab :
Luas Daun=Berat Kertas jiplakan daun grBerat Kertas sesunguhnya gr x Luas Kertas cm2
Luas Daun=0,41(gr)0.04 (gr) x 4 cm2
= 41 cm2
0,45 gr
Dik :
Berat kertas jiplakan daun = 0,45 gr
Berat kertas sesunguhnya =0,04 gr
Luas kertas = 4 cm2
Jawab :
Luas Daun=Berat Kertas jiplakan daun grBerat Kertas sesunguhnya gr x Luas Kertas cm2
Luas Daun=0,45(gr)0.04 (gr) x 4 cm2
= 45 cm2
0,47 gr
Dik :
Berat kertas jiplakan daun = 0,47 gr
Berat kertas sesunguhnya =0,04 gr
Luas kertas = 4 cm2
Jawab :
Luas Daun=Berat Kertas jiplakan daun grBerat Kertas sesunguhnya gr x Luas Kertas cm2
Luas Daun=0,47(gr)0.04 (gr) x 4 cm2
= 47 cm2
0,64 gr
Dik :
Berat kertas jiplakan daun = 0,64 gr
Berat kertas sesunguhnya =0,04 gr
Luas kertas = 4 cm2
Jawab :
Luas Daun=Berat Kertas jiplakan daun grBerat Kertas sesunguhnya gr x Luas Kertas cm2
Luas Daun=0,64(gr)0.04 (gr) x 4 cm2
= 64 cm2
0,44 gr
Dik :
Berat kertas jiplakan daun = 0,44 gr
Berat kertas sesunguhnya =0,04 gr
Luas kertas = 4 cm2
Jawab :
Luas Daun=Berat Kertas jiplakan daun grBerat Kertas sesunguhnya gr x Luas Kertas cm2
Luas Daun=0,44(gr)0.04 (gr) x 4 cm2
= 44 cm2
0,47 gr
Dik :
Berat kertas jiplakan daun = 0,47 gr
Berat kertas sesunguhnya =0,04 gr
Luas kertas = 4 cm2
Jawab :
Luas Daun=Berat Kertas jiplakan daun grBerat Kertas sesunguhnya gr x Luas Kertas cm2
Luas Daun=0,47(gr)0.04 (gr) x 4 cm2
= 47 cm2
rata – rata = 51+32+51+49+41+45+47+64+44+4710=47,1
rata-rata luas seluruh daun = = 414+453+47130=44,6
Standar Deviasi :
S = ni=nnn-1
i
xi
xi2
1
33
1089
2
40
1600
3
41
1681
4
43
1489
5
46
2116
6
44
1936
7
42
1764
8
31
961
9
45
2025
10
49
2401
11
41
1681
12
50
2500
13
40
1600
14
33
1089
15
61
3721
16
43
1489
17
45
2025
18
43
1489
19
51
2601
20
45
2025
21
51
2601
22
32
1024
23
51
2601
24
49
2401
25
41
1681
26
45
2025
27
47
2209
28
64
4096
29
44
1936
30
47
2209
1337
60067
Diketahui :
n = 30
n-1 = 30-1 = 29
i=1nxi= 1337
i=1nxi2=60067
i=1nxi2=1337 x 1337=1787569
Dengan demikian, jika dimasukkan ke dalam rumus varian, maka hasilnya adalah sebagai berikut.
s2 = 30(60067)-178756930(29)=160961870=16. 60
Dari penghitungan, diperoleh nilai varian sama dengan 16.60.
Dari nilai tersebut bisa langsung diperoleh nilai standar deviasi (simpangan baku) dengan cara mengakarkuadratkan nilai varian.
Sd =16,60 = 4.07
Keterangan:
s2 = varian
s = standar deviasi (simpangan baku)
xi = nilai x ke-i
= rata-rata
n = ukuran sampel
B. Pembahasan
Pada praktikum pengukuran luas daun akasia ini digunakan suatu metode yaitu metode gravimetric. Metode gravimetric adalah Metode pengukuran luas daun dengan perbandingan dapat dilakukan dengan menggunakan kertas yang seragam. Daun yang akan diukur luasnya digambar pada kertas, digunting kemudian ditimbang. Luas daun dapat ditentukan dengan membandingkan berat potongan ketras dengan berat kertas yang sudah diketahui luasnya. Adapun alasan mengapa digunakannya metode ini tidak metode yang lain karena metode gravimetric lebih mudah digunakan dan berkaitan dengan jumlah daun, metode ini dapat digunakan untuk jumlah daun yang banyak walaupun tetap harus memakan waktu juga namun berbeda dengan metode-metode lainnya seperti metode kertas millimeter, area meter dan plong yang mana metode-metode ini sedikit lebih rumit dan tidak cocok digunakan untuk jumlah daun yang banyak sehingga akan memakan waktu yang lebih lama dibandingkan metode gravimetric.
Berdasarkan hasil pengukuran luas daun yang dilakukan oleh perorangan dengan jumlah 10 daun perorang dengan rumus : Luas Daun=Berat Kertas jiplakan daun grBerat Kertas sesunguhnya gr x Luas Kertas cm2
Maka didapatkan lah rata-ratanya yaitu 41,4 untuk hasil pengukuran yang dilakukan oleh Endi Nursapikkan , dan 45,3 untuk hasil pengukuran rata-rata oleh Rany Rahmadhania dan 47,1 adalah hasil rata-rata pengukuran luas daun oleh Sofia Rustadi. Perbedaan hasil rata-rata pengukuran disebabkan oleh berat daun dan ukuran daun akasia yang bervariasi sehingga ketika data dimasukkan kedalam rumus maka akan menghasilkan variasi angka rata-rata tersebut.
Pada perbandingan rata-rata pengukuran perorangan dengan rata-rata pengukuran kelompok didapatkan hasil bahwa nominalnya yaitu 44,6. Hasil pengukuran ini merupakan hasil penggabungan dari rata-rata pengukuran perorangan dan dibagi tiga, atau jumlah total tiga puluh daun dibagi tiga puluh. Pada dasarnya saat pengambilan daun tidak menggunakan system pemilihan, daun-daun akasia tersebut diambil secara acak dari berbagai bagian ranting pohon. Sehingga besar daun yang diambil masing-masing orang tidaklah sama. Pada tanaman dewasa ukuran helaian daun akan bervariasi dari yang berukuran kecil, berukuran sedang hingga berukuran besar. Ukuran daun yang lebih kecil biasanya terdapat pada percabangan yang terletak di bawah. Daun-daun yang berada ditengah biasanya ukurannya lebih besar, dan kemudian berukuran kecil lagi pada bagian ujung percabangan (Finkedey, 2005).
Setelah rata-rata daun akasia kita ketahui lalu kita lanjutkan ketahap selanjutnya yaitu perhitungan varian dengan menggunakan data-data sebelumnya dan rumusnya yaitu
S = ni=nnn-1
Dan hasilnya adalah 16. 60. Nilai varians ini menunjukan penyimpangan kuadrat ukuran keberagaman data yang kita miliki dan semakin kecil nilai varians maka semakin homogen data yang dimiliki.
Dari nilai tersebut bisa langsung diperoleh nilai standar deviasi (simpangan baku) dengan cara mengakarkuadratkan nilai varian.
Sd =16,60 = 4.07. Semakin besar standar deviasi maka semakin besa pula variasi datanya dan sebaliknya semakin kecil standar deviasinya maka semakin kecil pulalah variasi datanya.
Faktor yang penting untuk diperhatikan dalam mengukur luas daun adalah ketepatan hasil pengukuran dan kecepatan pengukuran.Faktor-faktor yang mempengaruhi luasan daun yaitu:
Faktor cuaca panas: pada cuaca panas maka akan menyebabkan kekeringan dan meningkatnya partikel debu, dimana debu ini nantinya akan menutupi stomata, sehingga jika stomata ditutupi akan menghambat proses fotosintesis, sehingga daun akan lebih kecil jika dibandingkan dengan cuaca normal.
Faktor nutrisi tanah: Seperti yang kita ketahui bahwa tumbuhan juga sama dengan manusia, jika kita diberikan makan yang cukup maka akan terlihat lebih sehat jika dibandingkan dengan yang jarang makan maka tumbuhan juga sama. Semakin banyak makanan maka daun akan lebih lebar jika dibandingkan dengan daun yang zat haranya kurang.
Faktor naungan daun: Penaungan sangat berperan dalam perbedaan lebar daun. Pada daun daerah yang lebat dan luas, daun akan semakin besar(Widiyanti,2003).
Keberagaman ukuran daun ini juga menunjukan tingkatan fungsi dalam fotosintesis.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada pengukuran luas daun akasia maka metode yang paling tepat untuk digunakan yaitu metode gravimetric karena metode ini sangat mudah dan cocok untuk mengukur luas daun dalam jumlah yang banyak. Hasil data pengukuran pada sepuluh daun perorangan hasil yang diperoleh diperoleh tidaklah sama yaitu 41,4 , 45,3 , dan 47,1 serta hasil rata-rata perorangan tersebut berbeda dengan hasil pengukuran data perkelompok yaitu 44,6 sehingga menunjukkan adanya variasi dari berat dan ukuran daun yang mana pengambilannya dilakukan secara acak tanpa pilih memilih selain itu nilai standar deviasi yang diperoleh yakni 4,07 yang menandakan bahwa kecilnya variasi data yang diperoleh dan adapun factor penting yang perlu diperhatikan pada saat mengukur luas daun yakni cuaca panas, nutria tanah serta naungan daun.
B. Saran
Untuk praktikum yang berbasi pengukuran sebaiknya diperlukan ketelitian dalam melakukan pengukuran agar data yang diperoleh lebih akurat dan tidak terjadinya kesalahan pada penyusunan laporannya
DAFTAR PUSTAKA
Finkeldey, R. 2005. An Introduction to Tropical Forest Genetics. Diterjemahkan Djamhuri, E. et.al. Pengantar Genetika Hutan Tropis. Bogor : ASEAN-EU University Network Programme (AUNP).
Gardner, F. P ; R. B. Pearce dan R. L. Mitchell., 2007. Fisiologi Tanaman. PT Gramedia.
Jakarta.
Harjadi, S. S. M. M. 1991. Pengantar Agronomi. PT Gramedia: Jakarta.
Ibrohim. 2008. Statistik Pendidikan. CV Pustaka Setia : Bandung.
Widiyanti. 2003. Tumbuhan Dan Lingkungan. Jakarta : Erlangga