PRAKTIKUM STRATIGRAFI LABORATORIUM DINAMIS JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KOLOM STRATIGRAFI BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Stratigrafi adalah studi mengenai sejarah, komposisi dan umur relative relative serta dist distri ribu busi si
perl perlap apis isan an
batu batuan an
dan dan
inte interp rpre reta tasi si
lapi lapisa sann-la lapi pisa san n
batu batuan an
untu untuk k
menjelaskan menjelaskan sejarah bumi. Dari hasil perbanding perbandingan an atau korelasi antar lapisan lapisan yang berbeda-beda
dapat
dikembangkan
lebih
lanjut
studi
mengenai
litologi
(lit (litos ostr trati atigr grafi afi), ), kand kandun unga gan n fosi fosill (bio (biostr strat atig igra rafi) fi),, dan dan umur umur relative relative maupun absol absolut utny nyaa (kro (krono nost strat ratig igraf rafi), i), strati stratigr grafi afi kita kita pela pelajar jarii untu untuk k meng menget etah ahui ui luas luas penyebaran lapisan batuan. Ilmu stratigrafi muncul di britania raya pada abad ke-1. !erintisnya adalah "illiam smith. #ala itu diamati bah$a beberapa lapisan tanah muncul pada urutan yang sama (superposisi). #emudian ditarik kesimpulan bah$a lapisan tanah yang terendah terendah merupakan merupakan lapisan yang tertua, dengan dengan beberapa beberapa pengecualia pengecualian. n. #arena banyak lapisan tanah merupakan kesinambungan yang utuh ke tempat te mpat yang berbeda beda maka, bisa dibuat perbandingan pada sebuah daerah yang luas. Setelah beberapa $aktu, dimiliki sebuah sistem umum periode-periode geologi meski belum ada penamaan $aktunya !enampang stratigrafi terukur adalah suatu cara untuk menerangkan uruturutan urutan lapisan lapisan batuan batuan berdasarkan berdasarkan kedudukan kedudukan dan ketebalanny ketebalannya. a. %engukur %engukur suatu penampang stratigrafi dari singkapan mempunyai arti penting dalam penelitian geologi dan pengukuran penampang stratigrafi merupakan salah satu pekerjaan yang biasa dilakukan dalam pemetaan geologi lapangan. Dari hasil hasil perban perbandin dingan gan atau atau korelas korelasii antar antar lapisan lapisan yang yang berbed berbedaa dapat dapat dikemb dikembang angkan kan lebih lebih lanjut lanjut studi studi mengen mengenai ai litolo litologi gi (litos (litostrat tratigr igrafi afi), ), kandun kandungan gan fosi fosil( l(bi bios ostr trati atigr grafi afi), ),
dan dan
umur umur
relat relatif if
maup maupun un
abso absolu lutn tnya ya
(kro (krono nost strat ratig igraf rafi) i)..
Stratigrafi kita pelajari untuk mengetahui luas penyebaran lapisan batuan. &ntuk meng mengga gamb mbark arkan an susu susuna nan n berb berbag agai ai jeni jeniss batu batuan an serta serta hubu hubung ngan an anta antarr batu batuan an atausatuan batuan mulai dari yang tertua hingga termuda menurut umur geologi, keteba ketebalan lan setiap setiap satuan satuan batuan batuan,, serta serta genesa genesa pemben pembentuk tukan an batuan batuanny nyaa maka maka di pelajarilah kolom stratigrafi. 1.
Mak!"# #an T"$"an
ASTIKA ASTI KA ()* (1+ (1,
M. RE%K& AGUNG SETIA' SETI A'AN AN ()* (1* (1(
PRAKTIKUM STRATIGRAFI LABORATORIUM DINAMIS JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KOLOM STRATIGRAFI 1.'.1
%aksud dapun maksud kami melakukan praktikum mengenai kolom stratigrafi yaitu
untuk mengetahui susunan batuan secara bersistem yang menyusun bumi terutama pada batuan sedimen 1.'.'. ujuan dapun tujuan praktikan mempelajari kolom stratigrafi, yaitu untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut* 1.
!raktikan dapat memahami apa yang dimaksud dengan kolom stratigrafi
'.
!raktikan dapat membuat kolom stratigrafi yang benar sesuai dengan aturan yang ada
+.
!raktikan dapat menjelaskan hasil dari kolom stratigrafi
1.*
Alat Dan Ba-an
1.+.1
lat dapun alat yang digunakan dalam pratikum ini yaitu sebagai berikut *
a. b. c. d.
lat tulis menulis %istar + cm #alkulator !ensil "arna
1.+.'
ahan dapun bahan-bahan yang digunakan pada saat pratikum yaiku *
a. b.
#ertas hs / 0aporan penampang stratigrafi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA '.1
!engertian dan #lasifikasi Stratigrafi
ASTIKA ()* (1+ (1,
M. RE%K& AGUNG SETIA'AN ()* (1* (1(
PRAKTIKUM STRATIGRAFI LABORATORIUM DINAMIS JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KOLOM STRATIGRAFI Stratigrafi tersusun dari ' kata, yaitu “strati” berasal dari kata “stratus” yang berarti perlapisan dan kata “grafi” yang berasal dari kata “graphic/graphos” yang berarti gambar atau lukisan. Dalam arti sempit Stratigrafi adalah ilmu pemerian lapisan-lapisan batuan. Dalam arti luas Stratigrafi adalah ilmu yang mempelajari tentang, aturan, hubungan dan pembentukan (genesa) macam-macam batuan di alam dalam ruang dan $aktu. Ilmu stratigrafi muncul pertama kali di ritania aya pada abad ke-1. !erintisnya adalah "illiam Smith. #etika itu dia mengamati beberapa perlapisan batuan yang tersingkap yang memiliki urutan perlapisan yang sama (superposisi). Dari hasil pengamatannya, kemudian ditarik kesimpulan bah$a lapisan batuan yang terba$ah merupakan lapisan yang tertua, dengan beberapa pengecualian. #arena banyak lapisan batuan merupakan kesinambungan yang utuh ke tempat yang berbeda-beda maka dapat dibuat perbandingan antara satu tempat ke tempat yang lainnya pada suatu $ilayah yang sangat luas. erdasarkan hasil pengamatan ini maka kemudian "illiam Smith membuat suatu system yang berlaku umum untuk periode periode geologi tertentu $alaupun pada $aktu itu belum ada penamaan $aktunya. era$al dari hasil pengamatan "illiam Smith dan kemudian berkembang menjadi pengetahuan tentang susunan, hubungan dan genesa batuan yang kemudian dikenal dengan Stratigrafi.
'.' !rinsip Dasar Stratigrafi Dalam pembahasan mengenai Stratigrafi tidak lepas dari hukum-hukum yang berlaku dan mengatur tentang strata atau perlapisan batuan yang dikemukakan oleh beberapa ahli seperti 2icolas Steno, 3ames 4utton, "illiam Smith, Selley, bble 5iraud dan Soulaie. 1.
4ukum Steno (166) 2icolas Steno mengemukakan + hukum dasar mengenai perlapisan batuan
yaitu * a. 4ukum Superposisi (Superposition Law) Dalam suatu urutan suatu perlapisan batuan maka lapisan paling ba$ah relatif lebih tua umurnya daripada lapisan yang berada diatasnya selama belum mengalami deformasi.
ASTIKA ()* (1+ (1,
M. RE%K& AGUNG SETIA'AN ()* (1* (1(
PRAKTIKUM STRATIGRAFI LABORATORIUM DINAMIS JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KOLOM STRATIGRAFI
5ambar '.1. 4ukum superposisi oleh steno b. 4ukum #ejadian 4ori7ontal (Law of Origin Horiontality) 0apisan sedimen pada mulanya diendapkan dalam keadaan mendatar (hori7ontal) sedangkan akumulasi pengendapannya secara ertikal. 3adi apabila sekarang dijumpai batuan sedimen dengan kedudukan lapisannya miring, berarti batuan tersebut telah mengalami proses tektonik (endogen) maupun perlapukan (eksogen).
5ambar '.' 4ukum kejadian hori7ontal c. 4ukum #emenerusan 0ateral (Lateral !ontinousity Law) 0apisan yang diendapkan pada suatu cekungan akan terendapkan terus-menerus secara lateral dan akan membaji pada tepian pengendapan pada masa cekungan itu terbentuk.
ASTIKA ()* (1+ (1,
M. RE%K& AGUNG SETIA'AN ()* (1* (1(
PRAKTIKUM STRATIGRAFI LABORATORIUM DINAMIS JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KOLOM STRATIGRAFI
5ambar '.+ 4ukum kemenerusan lateral '.
4ukum &niformitarianisme oleh 3ames 4utton (189:) !roses-proses yang terjadi pada masa lampau mengikuti hukum yang berlaku
para proses-proses yang terjadi sekarang atau dengan kata lain masa kini adalah kunci dari masa lampau (the present is the "ey to the past ), jadi proses-proses geologi yang terlihat sekarang ini dipergunakan sebagai dasar pembahasan proses geologi masa lampau.
ASTIKA ()* (1+ (1,
M. RE%K& AGUNG SETIA'AN ()* (1* (1(
PRAKTIKUM STRATIGRAFI LABORATORIUM DINAMIS JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KOLOM STRATIGRAFI
5ambar '. / !ontinental #rift adalah salah satu penerapan dari hukum uniformitarianisme +.
4ukum 4ubungan !otong %enyilang oleh " !otter ; 4. obinson 4ukum hubungan potong menyilang (cross cutting relationship) menyatakan
bah$a apabila satuan batuan yang menerobos
5ambar '.: 4ukum hubungan potong menyilang oleh " !otter ; 4 obinson ASTIKA ()* (1+ (1,
M. RE%K& AGUNG SETIA'AN ()* (1* (1(
PRAKTIKUM STRATIGRAFI LABORATORIUM DINAMIS JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KOLOM STRATIGRAFI /. 4ukum Suksesi =auna oleh De Souloie (1888) Dalam urut-urutan batuan sedimen sekelompok lapisan dapat mengandung kumpulan fosil tertentu dengan sekelompok lapisan di atas maupun diba$ahnya.
5ambar '. 6. 4ukum suksesi fauna oleh De Souloie :.
!rinsip #umpulan =osil oleh "illiam Smith (1916) &rutan lapisan sedimen dapat dilacak (secara lateral) dengan mengenali
kumpulan fosilnya yang didiagnostik jika kriteria litologinya tidak menentu. 6. 4ukum #atastrofa oleh 5eorge >uier (186 ? 19+') Dalam suatu urutan stratigrafi, lapisan batuan yang lebuh muda mengandung fosil yang mirip dengan makhluk yang hidup sekarang dibandingkan dengan lapisan batuan yang umurnya lebih tua. '.+
&nsur-&nsur Stratigrafi &nsur-unsur stratigrafi meliputi tentang elemen unsur batuan, elemen
perlapisan yang mencakup kontak dan hubungan stratigrafi serta elemen struktur sedimen. 1. @lemen !erlapisan @lemen perlapisan mencakup kontak dan hubungan stratigrafi seperti keselarasan dan ketidakselarasan serta hubungan membaji. #eselarasan adalah dalam
ASTIKA ()* (1+ (1,
M. RE%K& AGUNG SETIA'AN ()* (1* (1(
PRAKTIKUM STRATIGRAFI LABORATORIUM DINAMIS JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KOLOM STRATIGRAFI satu bidang lapisan batuan memiliki jenis batuan yang sama dalam lingkungan yang sama pula dan terendapkan dalam $aktu yang sama. #etidakselarasan adalah perlapisan yang memiliki perbedaaan $aktu atau jeda yang lama sehingga memiliki proses pengendapan yang berbeda pula. #etidakselarasan terbagi menjadi /, yaitu A angular unconformity$ non%conformity$ &isconformity$ paraconformity. a. 'ngular unconformity adalah ketidakselarasan yang membentuk sudut antar bidang perlapisannya akibat adanya perbedaan jeda pengendapan dan adanya proses tektonik.
5ambar '.8. #etidakselarasan angular unconformity b. on%conformity adalah ketidakselarasan yang memiliki perbedaan litologi akibat dari hasil intrusi batuan beku.
5ambar '.9 #etidakselarasan non%conformity c. #isconformity adalah ketidakselarasan yang terdapat bidang erosi pada kontak perlapisannyadan juga tanah purba atau paleosoil karena adanya proses eksogen pada lapisan diba$ahnya.
ASTIKA ()* (1+ (1,
M. RE%K& AGUNG SETIA'AN ()* (1* (1(
PRAKTIKUM STRATIGRAFI LABORATORIUM DINAMIS JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KOLOM STRATIGRAFI
5ambar '.. #etidakselarasan &isconformity d. araconformity adalah ketidakselarasan pada lapisan litologi yang sama namun memiliki umur yang berbeda sehingga fosil yang terkandung pada setiap lapisan berbeda.
5ambar '.1 #etidakselarasan paraconformity litologi sama namun memiliki jeda pengendapan yang lama Selain keselarasan dan ketidakselarasan elemen perlapisan juga mencakup tentang pembajian yang terbaagi menjadi + yaitu A membaji (we&ging)$ melensa (lenses) dan menjari (interfingering). a. %embaji (*e&ging) adalah perlapisan batuan sedimen yang menipis ke satu arah. b. %elensa (lenses) adalah pembajian yang terjadi di dua arah. c. %enjari (+nterfingering) adalah pembajian yang berulang-ulang antar dua satuan batuan yang umurnya sama. './ 4ubungan Stratigrafi dengan Sedimentologi Dalam mempelajari stratigrafi kita akan selalu membahas tentang perlapisan batuan yang mana perlapisan batuan ini terdapat pada batuan sedimen, jadi dalam mempelajari stratigrafi kita juga harus mempelajari unsur-unsur sedimentologi untuk mengetahui proses sedimen yang terjadi. ASTIKA ()* (1+ (1,
M. RE%K& AGUNG SETIA'AN ()* (1* (1(
PRAKTIKUM STRATIGRAFI LABORATORIUM DINAMIS JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KOLOM STRATIGRAFI '.:
0ingkungan !engendapan 0ingkungan pengendapan adalah tempat mengendapnya material sedimen
beserta kondisi fisik, kimia, dan biologi yang mencirikan terjadinya mekanisme pengendapan tertentu (5ould, 18'). Interpretasi lingkungan pengendapan dapat ditentukan dari struktur sedimen yang terbentuk. Struktur sedimen tersebut digunakan secara meluas dalam memecahkan beberapa macam masalah geologi, karena struktur ini terbentuk pada tempat dan $aktu pengendapan, sehingga struktur ini merupakan kriteria yang sangat berguna untuk interpretasi lingkungan pengendapan. erjadinya struktur-struktur sedimen tersebut disebabkan oleh mekanisme pengendapan dan kondisi serta lingkungan pengendapan tertentu. 0ingkungan pengendapan merupakan keseluruhan dari kondisi fisik, kimia dan biologi pada tempat dimana material sedimen terakumulasi. (#rumbein dan Sloss, 16+) 3adi, lingkungan pengendapan merupakan suatu lingkungan tempat terkumpulnya material sedimen yang dipengaruhi oleh aspek fisik, kimia dan biologi yang dapat mempengaruhi karakteristik sedimen yang dihasilkannya. Secara umum dikenal + lingkungan pengendapan, lingkungan darat transisi, dan laut. eberapa contoh lingkungan darat misalnya endapan sungai dan endapan danau, ditransport oleh air, juga dikenal dengan endapan gurun dan glestsyer yang diendapkan oleh angin yang dinamakan eolian. @ndapan transisi merupakan endapan yang terdapat di daerah antara darat dan laut seperti delta,lagoon, dan litorial. Sedangkan yang termasuk endapan laut adalah endapan-endapan neritik, batial, dan abisal. >ontoh 0ingkungan !engendapan !antai * !roses =isik * ombak dan akifitas gelombang laut, !roses #imia * pelarutan dan pengendapan dan !roses iologi * urro$ing. #etiga proses tersebut berasosiasi dan membentuk karakteristik pasir pantai, sebagai material sedimen yang meliputi geometri, tekstur sedimen, struktur dan mineralogi.
'.6
#lasifikasi 0ingkungan !engendapan #lasifikasi lingkungan pengendapan dapat dibedakan menjadi*
ASTIKA ()* (1+ (1,
M. RE%K& AGUNG SETIA'AN ()* (1* (1(
PRAKTIKUM STRATIGRAFI LABORATORIUM DINAMIS JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KOLOM STRATIGRAFI a. kontinetal, antara lain gurun atau eolian, fluial termasuk braided rier dan point bar rier, dan limnic b. peralihan, termasuk delta. lobate, esturine, litoral (pantai, laguna, dan barrier islands, offshore bar, tidal flat. c. marine, meliputi neritis atau laut dangkal, deep neiritis, batial, abisal.
ASTIKA ()* (1+ (1,
M. RE%K& AGUNG SETIA'AN ()* (1* (1(