BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang KKI
Latar belakang diadakannya kunjungan industri ini agar mahasiswa/i Teknik Elektro UM Lampung mengenal dunia kerja, selain itu mahasiswa/i dapat mengetahui mengetahui lebih jauh tentang cara kerja, Mesin-mesin industri yang lebi memadai dll. Dan diharapkan mahasiswa/i tidak menganggap kunjungan industri sebagai rekreasi, namun menganggap kunjungan industri sebagai sarana belajar dengan cara mengunjungi Industri secara langsung, dan melihat proses kerja di industri tersebut. Kunjungan industri dipilih untuk menambah pengetahuan, dan pengalaman mahasiswa/i tentang dunia kerja. Mahasiswa/i dituntut untuk aktif menggali informasi tentang kunjungan industri untuk memperoleh pengetahuan tentang dunia industri. Kunjungan industri dilakukan untuk membelikan gambaran kepada mahasiswa/i tentang industri dan produksi dibidang bisnis dan managemen. Mahasiswa/i harus bisa membandingkan proses produksi didunia kerja dengan ilmu yang diperoleh dikampus. Mahasiswa/i diwajibkan membuat laporan atas informasi yang diperoleh selama kunjungan industri tentang perusahaan atau industri yang telah dikunjungi. 2. Tujuan Pelaksanaan KKI
Tujuan KKI adalah untuk memberikan pendidikan kepada mahasiswa/i, tentang penglompokan dari pengembangan ilmu pengetahuan dalam aplikasi praktis, dalam kunjungan kunjungan ke suatu instansi baik Industri, Perguruan Tinggi, Instansi Pemerintah maupun Instansi swasta lainnya. Selain itu juga, KKI diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Instansi/Lembaga terkait dan Mahasiswa/i yang bersangkutan. Tujuan yang harus dicapai melalui program KKI ini adalah memberikan pengalaman kepada mahasiswa/i antara lain: 1) Memberikan pengetahuan pada Mahasiswa/i prodi teknik Elektro UM Lampung tentang perbandingan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan dengan penerapan pada dunia ketenagalistrikan. 2) Memberikan pengetahuan pada Mahasiswa/i prodi teknik Elektro UM Lampung tentang
dunia
ketenagalistrikan
dan
permasalahan
yang
dihadapi
didunia
ketenagalistrikan. 1
3) Menumbuhkan minat dan ketertarikan Mahasiswa/i prodi teknik Elektro UM Lampung untuk dapat berkarir di Perusahaan-perusahaan dalam negeri, dan berperan serta dalam membangun infrastruktur bangsa ini dari dalam.
3. Waktu Pelaksanaan KKI
Waktu dan tempat kunjungan irencanakan sesuai dengan bidang teknik kelistrikan terutama pada material dan uji coba secara fisik yang tidak dapat dilaksanakan di laboratorium teknik Elektro UM Lampung.
1) 25 Juli 2017 : PT
PLN
(Persero)
Pusat
Penelitian
dan
Phengembangan
Ketenagalistrikan (PLN PUSLITBANG) 2) 26 Juli 2017 : PT GEO DIPA ENERGI DIENG (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) 3) 27 Juli 2017 : PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID (PLTH) Pantai Baru Bantul, Yogyakarta
BAB II
2
PEMBAHASAN 1.
PT PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan (PLN PUSLITBANG)
Institusi ini merupakan salah satu bisnis di lingkungan PT PLN (Persero), berdiri tahun 1964 dengan nama Lembaga Masalah Ketenagaan (LMK) di bawah naungan Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL), dengan tugas utama di bidang RDE (Research, Development & Engineering Services) sebagai penunjang PLN dalam pencapaian sasaran penyediaan tenaga listrik yang cukup, harga harga yang layak, handal dan mutu mutu yang tinggi. Dimana Tahun 1983 LMK berubah nama menjadi Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan (PLN PPMK) dan pada Agustus 1995 menjadi PT PLN (Persero) Jas a Teknik Kelistrikan (PLN JTK). Karena bidang kerjanya PLN JTK semakin luas, maka untuk lebih mengefektifkan kompetisi dan kompetensi, sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Nomor 308.K/010/ DIR/2003 tanggal 19 November 2003 telah dilakukan pemecahan organisasi PT PLN (Persero) Jasa Teknik Kelistrikan Yang pertama : PLN Jasa Sertifikasi dan yang kedua : PLN Penelitian dan Pengembangan Pengembangan Ketenagalistrikan atau disingkat dengan nama PLN P LN LITBANG Ketenagalistrikan. Selanjutnya, berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor : 017.K/DIR/2010 017.K/DIR/2010 sebutannya berubah menjadi PLN Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan (PLN PUSLITBANG) dan dipimpin oleh seorang Kepala Pusat Penelitian Penelitian dan Pengembangan Pengembangan Ketenagalistrikan.
3
Gambar 1.1 Sejarah Perkembangan dari PT PLN (Persero) PUSLITBANG
1.1 Inti PLN Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan meliputi :
a.
Penelitian dan Pengembangan untuk bidang Pembangkitan dan Transmisi & Distribusi.
b.
Kegiatan Jasa Teknik yang mencakup kalibrasi, pengujian Konsultasi Teknik dan Sistem Manajemen bidang ketenagalistrikan.
c.
Manajemen Pengetahuan melalui standardisasi dan inovasi bidang ketenagalistrikan.
1.2 VISI – MISI – MOTTO
4
a. Visi Menjadi sebuah institusi penelitian dan pengembangan di bidang ketenagalistrikan yang unggul dan terpercaya. b. Misi Menyelenggarakan penelitian, pengembangan, Standarisasi dan inovasi di bidang ketenagalistrikan serta menyelenggarakan kegiatan jasa pengujian, kalibrasi, serta konsultasi teknik dan sistem manajemen dibidang ketenagalistrikan
yang meliputi pembangkitan,
transmisi dan distribusi guna memenuhi kebutuhan di lingkungan PLN. c. Motto Puslitbang Mendukung Ketenagalistrikan untuk Kehidupan yang Lebih Baik.
1.3 Budaya PLN PUSLITBANG (4K)
a. Menekankan pada Kompetensi b. Komitmen yang Tinggi Pada Mutu dan Waktu c. Kesesuaian Pada Prosedur d. Kepedulian Terhadap Permasalahan Operasional Unit PLN
1.3.1 Kegiatan Utama
Melaksanakan Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan dengan arah kebijakan sebagai berikut : A. Penelitian Tingkat Perusahaan
Sesuai arahan Direksi/Kepala Divisi, Proposal oleh PLN Puslitbang.
Penelitian jangka pendek & menengah.
a. Penelitian Terapan/Industri
Identifikasi kegiatan R & D oleh PLN Puslitbang.
Penelitian jangka pendek & menengah.
b. Tingkat Unit Bisnis/Anak Perusahaan PLN (Tingkat Unit Bisnis/AP)
5
Sesuai pesanan/kebutuhan Unit Bisnis/Anak Perusahaan.
Penelitian jangka pendek.
Konsultasi teknik, investigasi
c. Penilaian Teknologi dan Litbang
Pengkajian teknologi/sistem/metoda baru sebelum digunakan di lingkungan PLN.
Mengkaji produk R & D dari Institusi non PLN untuk diadopsi di lingkungan PLN.
d. Pengembangan Produk dan Inovasi
Pengembangan peralatan/sistem/metoda untuk mendukung peningkatan daya saing PLN.
e. Pengujian Bidang Kelistrikan
• Peralatan Distribusi, Switchgears, kabel-kabel, pengujian peralatan rumah tangga. • Pengujian LV dan MV. • Tegangan Tinggi mencakup, switching impulse, partial discharge. • Pengujian Tegangan Tinggi dan Hubung Singkat. f. Pengujian Bidang Material/Mekanikal
• Pengujian suku cadang. • NDT dari komponen Pembangkit. • Vibrasi, sistem keseimbangan dan kebisingan dari Pembangkit. g. Pengujian Bidang Sipil dan Lingkungan
• Pengujian seluk beluk tanah di Laboratorium dan pengujian di lapangan, pengujian kepadatan. • Survei geoteknik dan hidrologi. • Pemetaan topografi dan pengukurannya. h. Analisa Bidang Kimia dan Suku Cadang
• Analisa kimia dari minyak pelumas, minyak trafo, air pendingin. • Analisa kekerasan material dan korosi. • Analisa perembesan dan polusi air laut terhadap instalasi kelistrik
6
MULAI DESAIN PERALATAN PEMBUATAN PROTOTYPE UJI DESAIN/JENIS TIDAK SUKSES YA
PRODUKSI MASSAL
UJI RUTIN SETIAP HASIL PRODUKSI
TIDAK
SUKSES
DIBUANG YA
PENJUALAN UJI CONTOH
SUKSES
DITOLAK TIDAK YA
DITERIMA SELESAII Gambar 1.2 Alur Diagram Pengujuan 1.4 Laboratorium
7
a. Laboratorium Sistem Tenaga Listrik Laboratorium Sistem Tenaga Listrik merupakan salah satu Laboratorium Pengujian di PLN Puslitbang yang berdiri sejak tahun 1970 dengan kegiatan utamanya a dalah komisioning gardu induk. Laboratorium ini sudah berganti nama beberapa kali mulai dari Seksi Instalasi Listrik (SIN), Bagian Instalasi Listrik (BIN), kemudian Laboratorium Sistem Tenaga Listrik dan Proteksi (LSTP) dan mulai tahun 2004 sampai sekarang berubah menjadi Laboratorium Sistem Tenaga Listrik (Lab. STL). Tahun 2002 Laboratorium ini telah mendapatkan sertifikat Akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional dan sampai saat ini sudah diperpanjang sebanyak 2 kali. Laboratorium ini berhak mencantumkan logo ILAC KAN di dalam Laporan Pengujian karena sudah memenuhi persyaratan umum kompetensi sebagai Laboratorium Pengujian sesuai standar internasional ISO/IEC 17025:2005 No. LP-005-IDN dengan masa berlaku 19 Februari 2010 sampai dengan 18 Februari 2014 dan MoU No. 004/LP-005-IDN tanggal 27 Agustus 2010 dengan masa berlaku mengikuti masa berlaku sertifikat akreditasi. MoU ini adalah perjanjian sub lisensi tanda gabungan ILAC MRA untuk laboratorium yang telah diakreditasi oleh KAN. Dengan telah melaksanakan secara konsisten standar internasional ISO/IEC 17025:2005, berarti Laboratorium sudah menjalankan proses pelayanan pengujian mulai dari permintaan sampai dengan pengiriman laporan pengujian dan konsisten menjalankan kegiatan ini untuk memuaskan pelanggan terutama PLN. Kegiatan Laboratorium Pengujian mengacu pada standar IEC, NETA, SPLN, dll. Kemampuan Laboratorium Sistem Tenaga Listrik, Pengujian Relay Proteksi dan
Telekomunikasi/SCADA
Pengujian unjuk kerja relai proteksi.
Pengujian fungsi proteksi dan panel kontrol.
Pengujian instalasi sistem proteksi pembangkit dan GI.
Pengujian instalasi sistem telekomunikasi (peralatan SCADA dan PLC).
Pengujian mutu listrik (flicker, harmonic, power system parameters dan res pon freq).
Pengujian Instalasi Sistem Tenaga Listrik
8
Pengujian Instalasi pembangkit.
Pengujian gardu induk 70 kV, 150 kV dan 200 kV.
Pengujian instalasi gardu distribusi. (Presentasi dari institusi PT PLN (Persero) PUSLITBANG)
b. Laboratorium Hubung Singkat Laboratorium Hubung Singkat merupakan salah satu laboratorium di Bagian Penelitian Sistem Transmisi dan Distribusi yang berfungsi melakukan pengujian hubung singkat peralatan listrik. Laboratorium ini semula bernama Laboratorium Daya, dan beroperasi mulai tahun 1997. Desain dan peralatan Laboratorium Hubung Singkat ini berasal dari CESI
Gambar 1.4 Pengujian Laboratorium Hubung Singkat
Laboratorium ini telah mendapatkan akreditasi oleh Lembaga Akreditasi Nasional KAN No. LP-005-IDN di tahun 2002 dan sampai sekarang sudah diperpanjang 2 kali dengan masa berlaku 19 Februari 2010 sampai dengan 18 Februari 2014. Laboratorium berhak mencantumkan logo ILAC KAN di dalam Laporan Pengujian karena sudah memenuhi persyaratan umum kompetensi sebagai Laboratorium Pengujian sesuai standar internasional ISO/IEC 17025:2005 dan MoU No. 004/LP-005-IDN tanggal 27 Agustus 2010 dengan masa berlaku mengikuti masa berlaku sertifikat akreditasi. MoU ini adalah perjanjian sub lisensi tanda gabungan ILAC MRA untuk laboratorium yang telah diakreditasi oleh KAN. Dengan telah melaksanakan secara konsisten standar internasional ISO/IEC 17025:2005, berarti Laboratorium sudah menjalankan proses pelayanan pengujian mulai dari permintaan sampai dengan pengiriman laporan pengujian dan konsisten menjalankan kegiatan ini untuk memuaskan pelanggan terutama PLN. Kegiatan Laboratorium Pengujian mengacu pada standar SPLN, SNI, IEC, ANSI, dll. c. Laboratorium Tegangan Tinggi 9
Laboratorium Tegangan Tinggi merupakan salah satu laboratorium di Bagian Penelitian Sistem Transmisi dan Distribusi, mulai berdiri tahun 1962 dengan nama Laboratorium Pengujian Peralatan Tegangan Tinggi dan kegiatan utamanya adalah pengujian tegangan tinggi
Gambar 1.4 Lokasi Pengujian Laboratorium Tegangan Tinggi
Laboratorium ini telah mendapatkan akreditasi oleh Lembaga Akreditasi Nasional KAN No. LP-005-IDN di tahun 2002 dan sampai sekarang sudah diperpanjang 2 kali dengan masa berlaku 19 Februari 2010 sampai dengan 18 Februari 2014. Laboratorium berhak mencantumkan logo ILAC KAN di dalam Laporan Pengujian karena sudah memenuhi persyaratan umum kompetensi sebagai Laboratorium Pengujian sesuai standar internasional ISO/IEC 17025:2005 dan MoU No. 004/LP-005-IDN tanggal 27 Agustus 2010 dengan masa berlaku mengikuti masa berlaku sertifikat akreditasi. MoU ini adalah perjanjian sub lisensi tanda gabungan ILAC MRA untuk laboratorium yang telah diakreditasi oleh KAN. Dengan telah melaksanakan secara konsisten standar internasional ISO/IEC 17025:2005, berarti laboratorium sudah menjalankan proses pelayanan pengujian mulai dari permintaan sampai dengan pengiriman laporan pengujian dan konsisten menjalankan kegiatan ini untuk memuaskan pelanggan terutama PLN. Kegiatan Laboratorium Tegangan Tinggi mengacu pada standar SPLN, SNI, IEC, IEEE, ANSI, VDE, dll.
Lingkup Kegiatan
Pengujian tegangan tinggi (Pengujian Kabel TR, Jointing TR, dan asesoris konduktor kabel).
Pengujian pengembangan produk.
Pengujian karakteristik. 10
Pengujian peralatan tegangan tinggi.
Studi fenomena tegangan tinggi.
Gambar 1.4 Jenis-jenis Kabel
Gambar 1.4 Alat dan Bahan Pengujian Laboratorium Isolasi pada kabel
1.5 PENGUJIAN ISOLATOR
Bahan Isolator a. Keramik / Porselin b. Gelas c. Sintetis 11
Jenis /Type Isolator Keramik / Gelas 1.5.1 Isolator untuk Transmisi
a. Suspension Isolator suspension adalah isolator gantung yang digunakan sebagai isolator :
Penggantung untuk pemasangan pada sistem suspension
Penarik pada pemasangan dengan cara rigid dan suspension b. Long rod Isolator ini dipakai ditempat dimana tingkat polusi akibat pengotoran udara karena debu
dan garam banyak terjadi 1.5.2 Isolator untuk Gardu Induk
a. Station post Komponen isolator semi-konduktor sebagai alat penyekat / bahan isolasi ( pos / tonggak ) stasiun lapisan kaca yang mempunyai atap anti kontaminasi pencapaian untuk kondisi pencemaran yang banyak kesulitan. b. Hollow Merupakan cekungan alat penyekat / bahan isolasi untuk piranti seperti trafo ( kuasa / tenaga ), transformator tegangan dan pemasang gas pemutus kontak diatas 1000 KV 1.5.3 Isolator untuk Distribusi
a. Pin Isolator pin / pasak tumpu mempunyai kekuatan mekanis yang
rendahdan digunakan
sebagai tiang tumpu ( lintasan lurus ) dan tiang dengan sudut kecil dan sebagai penyangga konduktor, Isolator jenis pin ini digunakan pada tiang pendukung jaringan distribusi hantaran udara. Isolator pin terdiri dari satu atau beberapa lapisan petticoats (rain shed ) yang disemen, dipasang pada poros crossarm pada tiang pendukung. Isolator pin dilengkapi dengan lapisanlapisan (rain shed ) yang cukup panjang untuk memperpanjang jarak rambat isolator sehingga lewat denyar ( flashover ) tidak mudah untuk terjadi. Beberapa kelebihan dari isolator pin adalah sebagai berikut :
Berdasarkan perbandingan jarak rambat (creepage distance) dengan jarak percik (arching distance), isolator pin termasuk dalam kategori isolator kelas B. 12
Isolator pin dirancang dengan profil yang sedemikian sehingga pada saat hujan membasahi permukaan isolator, maka air hujan dapat diteteskan dari permukaannya agar tidak terjadi penimbunan polusi pada permukaan isolator.
Isolator pin hanya dapat digunakan pada beban tekan. Artinya isolator pin ini didesain agar dapat menahan beban konduktor yang terpasang pada saluran udara tegangan menegah. b. Post Sama halnya dengan isolator pin, isolator post juga digunakan pada tegangan tinggi,
khususnya pada jaringan distribusi tegangan menengah. Isolator jenis post digunakan pada tiang-tiang pendukung dan tiang sudut distribusi hantaran udara. Isolator post terdiri atas bahan isolator berbentuk silinder padat dengan sisi berlekukan untuk memperpanjang jarak rambat permukaan isolator. Semakin tinggi tegangan isolasinya makin banyak lekukan-lekukan tersebut. Untuk pengoperasian tegangan yang lebih tinggi lebih cocok digunakan isolator post karena harganya lebih murah jika dibandingkan dengan menggunakan isolator pin. Beberapa kelebihan dari isolator post adalah sebagai berikut:
Memiliki kekuatan dielektrik yang lebih tinggi dibandingkan dengan isolator pin post termasuk dalam kategori isolator kelas. Artinya tegangan lewat denyar isolator post lebih tinggi dari tegangan lewat denyar isolator pin.
Isolator post dapat digunakan untuk menahan beban tarik dan beban tekuk. c. Pin post Isolator pin post digunakan pada jaringan distribusi hantaran udara tegangan menengah,
dipasang pada tiang yang mengalami gaya tekuk. Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh isolator pin post , antara lain: 1. Bebas dari cacat, karena semen dan tangkai besi (metal flange) dipasang di sisi luar bahan isolasi, sehingga tidak menyebabkan pemuaian. 2. Mempunyai sifat antikontaminasi yang baik dibandingkan dengan isolator jenis lain, karena :
Mempunyai jarak rambat (creepage distance) yang besar (1.5 kali dari jarak percik) sehingga diklasifikasikan sebagai isolator kelas A. 13
Profil sedemikian rupa sehingga hujan dapat membersihkan isolator dari kontaminan.
Mempunyai jarak celah udara (air gap) yang besar antara bagian dalam sirip dengan permukaan isolator, sehingga air hujan tidak membentuk jembatan air antara satu sirip dengan sirip yang lain.
3. Pada saat terjadi lewat denyar ( flashover ) tidak mudah terbentuk jejak karbon atau tracking . 1.5.4 Pengujian Isolator Glass dan keramik standart high voltage yang diterapkan ANSI C29.9
Specifikasi : Toughened glass disc suspension insulator Disc diameter 280 – 146 10 kV / 60 kN / 4 / 127 kV / 400 V 127000 400 √3 183.09 4
= 183.09 Voltage
= 45.77 Ampere
45.77 x 100 = 4577.29 Ampere ( breaking capacity )
Gambar. 2.2 Toughened glass disc suspension i nsulator dan pengujian
Specifikasi : Keramik isolator sind disc suspension insulator Disc diameter 346 – 190 10 kV/ 100 kN / 4 / 141 kV / 400 V
14
141000 400 √3 203.275 4
= 203.275 Voltage = 50.81 Ampere
50.81 x 100 = 5081.87 Ampere ( breaking capacity )
Gamba 2.2 Keramik isolator sind disc suspension insulator dan pengujian
2.
PT GEO DIPA ENERGI DIENG (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi)
Energi panas bumi, adalah energi panas yang tersimpan dalam batuan di bawah permukaan bumi dan fluida yang terkandung didalamnya. Energi panas bumi telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di Italy sejak tahun 1913 dan di New Zealand sejak tahun 1958. Pemanfaatan energi panas bumi untuk sektor non ‐listrik (direct use) telah berlangsung di Iceland sekitar 70 tahun. Meningkatnya kebutuhan akan energi serta meningkatnya harga minyak, khususnya pada tahun 1973 dan 1979, telah memacu negara‐negara lain, termasuk Amerika Serikat, untuk mengurangi ketergantungan mereka pada minyak dengan cara memanfaatkan energi panas bumi. Saat ini energi panas bumi telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di 24 Negara, termasuk Indonesia. Disamping itu fluida panas bumi juga dimanfaatkan untuk sektor non ‐ listrik di 72 negara, antara lain untuk pemanasan ruangan, pemanasan air, pemanasan rumah kaca, pengeringan hasil produk pertanian, pemanasan tanah, pengeringan kayu, kertas dll. Di Indonesia usaha pencarian sumber energi panasbumi pertama kali dilakukan di daerah Kawah Kamojang pada tahun 1918. Pada tahun 1926 hingga tahun 1929 lima sumur eksplorasi dibor dimana sampai saat ini salah satu dari sumur tersebut, yaitu sumur KMJ ‐3 masih 15
memproduksikan uap panas kering atau dry steam. Pecahnya perang dunia dan perang kemerdekaan Indonesia mungkin merupakan salah satu alasan dihentikannya kegiatan eksplorasi di daerah tersebut. Kegiatan eksplorasi panasbumi di Indonesia baru dilakukan secara luas pada tahun 1972. Direktorat Vulkanologi dan Pertamina, dengan bantuan Pemerintah Perancis dan New Zealand melakukan survey pendahuluan di seluruh wilayah Indonesia. Dari hasil survey dilaporkan bahwa di Indonesia terdapat 217 prospek panasbumi, yaitu di sepanjang jalur vulkanik mulai dari bagian Barat Sumatera, terus ke Pulau Jawa, Bali, Nusatenggara dan kemudian membelok ke arah utara melalui Maluku dan Sulawesi. Survey yang dilakukan selanjutnya telah berhasil menemukan beberapa daerah prospek baru sehingga jumlahnya meningkat menjadi 256 prospek, yaitu 84 prospek di Sumatera, 76 prospek di Jawa, 51 prospek di Sulawesi, 21 prospek di Nusatenggara, 3 prospek di Irian, 15 prospek di Maluku dan 5 prospek di Kalimantan. Sistim panas bumi di Indonesia umumnya merupakan sistim hidrothermal yang mempunyai temperatur tinggi (>225 oC), hanya beberapa diantaranya yang mempunyai temperatur sedang (150‐225oC). Pengalaman dari lapangan‐lapangan panas bumi yang telah dikembangkan di dunia maupun di Indonesia menunjukkan bahwa sistem panas bumi bertemperatur tinggi dan sedang, sangat potensial bila diusahakan untuk pembangkit listrik. Potensi sumber daya panas bumi Indonesia sangat besar, yaitu sekitar 27500 MWe , sekitar 30 ‐40% potensi panas bumi dunia yang salah satunya terdapat di daerah Dataran Tinggi Dieng yaitu PT. Geo Dipa. Secara garis besar perkembangan PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng telah melewati berbagai kejadian penting antara lain: A. Pemerintah Hindia Belanda
Sejarah perkembangan proyek panas bumi Dieng dimulai oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1918 dengan memulai penyelidikan potensi panas bumi Dieng. Pada tahun 1964 hingga 1965 UNESCO mengidentifikasikan dan menetapkan bahwa Dieng sebagai salah satu prospek panas bumi yang sangat bagus di Indonesia. Hal ini ditindaklanjuti oleh USGS, pada tahun 1970 USGS melakukan survey geosfisika dan tahun 1973 melakukan pengeboran 6 sumur dangkal (kedalaman maksimal 150 meter) dengan temperatur 92 – 175° Celcius. B. Pertamina
16
Pada tanggal 17 Agustus 1974 Dieng ditetapkan oleh Menteri Pe rtambangan dan Energi dengan surat keputusan No.491/KPTS/M/Pertamb/1974 sebagai wilayah kerja VI panas bumi bagi Pertamina, meliputi area seluas 107.361.995 hektar. Penyelidikan geologi, geokimia, dan geofisika, serta pengeboran landai suhu berhasil diselesaikan Pertamina pada tahun 1976. Hingga tahun 1994 Pertamina sudah menyelesaikan 27 sumur uji produksi (21 sumur di Sikidang, 3 sumur di Sileri, dan 3 sumur di Pakuwajan). Selama tahun 1981 ± 1983 Pertamina menghasilkan power plant unit kecil berkapaitas 2 MW. C. Himpurna California Energy Ltd. (HCE)
Tahun 1994 lapangan panas bumi di Dieng dipegang oleh Himpurna California Energy Ltd (HCE) yang merupakan perusahaan gabungan antara California Energy Ltd (CE) sebagai pemegang saham mayoritas (90%) dengan Himpurna Erasindo Abadi (HEA) sebagai pemegang saham minoritas (10%). HCE sejak tahun 1995 ± 1996 melakukan kegiatan sebagai berikut: pengeboran 15 sumur produksi dan sumur re-injeksi, sehingga mampu menghasilkan uap di kepala separator sebanyak 194 MW. Membangun jaringan pipa uap, separator, brinesystem, dan gathering system serta membangun pusat pembangkit listrik tenaga panas bumi unit 1 dengan kapasitas terpasang 60 MW. Melakukan komosioning dan operasi komersil PLTP unit 1 selama 72 jam pada tanggal 5 Juli ± 8 Juli 1998. Akibat adanya sengketa antara HCE dan PT.PLN (Persero) serta dikeluarkannya Surat Keputusan Presiden RI No 39tahun 1997 dan Surat Keputusan Presiden No 5 tahun 1998, maka padatahun 1998 California Energi Ltd menggugat PT. PLN (Persero) melalui Mahkamah Arbitrase Internasional dan gugatan terjadi pada tahun 2000 dan dimenangkan oleh HCE. D. Overseas Private Investment Cooperation (OPIC)
Setelah sengketa HCE selesai, untuk sementara klaim California Energy Ltd ini dibayar oleh Overseas Private Investment Cooperation (OPIC) dan kepemilikan saham mayoritas proyek PLTP Dieng dipegangoleh OPIC. Mengingat pemerintah Republik Indonesia turut menjamin proyek ini. OPIC meminta agar pemerintah Republik Indonesia mengganti klaim tersebut. Pada bulan September tahun 2000 sampai bulan Agustus tahun 2002, OPIC dan Pertamina
menandatangani
Intern
Agreement untuk melaksanakan
perawatan
dan
pemeliharaan fasilitas aset yang ditinggalkan oleh HCE, pada tanggal 27 Agustus 2001 pemerintah
Republik
Indonesia
menandatangani
Final
Settlement
Agreement yang
menyatakan kepemilikan saham mayoritas berpindah dari OPIC ke pemerintah Republik Indonesia di bawah Departemen Keuangan. Selanjutnya Menteri Keuangan Republik 17
Indonesia melalui surat No.S,346/MK02/2001 tanggal 4 September 2001 menunjuk PT. PLN (Persero) untuk menerima dan mengelola aset Dieng Patuha. E. Badan Pengelola Dieng Patuha (BPDP)
Melalui surat perjanjian kerjasama antara direksi PT. PLN (Persero) dengan direksi PT. Pertamina (Persero) No. 066-1/C00000/2001 tanggal 14 September 2001 membentuk Badan Pengelola Dieng Patuha (BPDP) yang bertugas untuk melakukan persiapan serta pengelolaan rekomisioning PLTP Unit 1 yang berkapasitas 60 MW serta merawat asset Dieng Patuha. Sejak tanggal 1 Oktober 2002 BPDP dibantu existing Employet, HCE, serta mitra usaha lainnya melaksanakan kegiatan rekomisioning tersebut dengan memperbaiki hampir seluruh peralatan yang ditinggalkan California Energy Ltd serta membangun rock muffler dan mengamati steam purifier sehingga proyek Dieng yang selama ini terbengkalai mampu beroperasi kembali dan menghasilkan menghasilkan listrik dari sumber daya panas bumi ke sistem interkoneksi terpadu Jawa ± Bali.
2.1 Sejarah PT. Geo Dipa Energi
Sejak tanggal 4 September 2002 PT. Geo Dipa Energi mulai berperan dalam pengelolaan aset Dieng Patuha. PT. Geo Dipa Energi merupakan anak perusahaan dari PT. PLN (Persero) dan PT. Pertamina (Persero) yang didirikan pada tanggal 5 Juli 2002, lokasi kantor pusat berada di Jl. Karawitan no. 32 Bandung Jawa Barat, yang kegiatannya melakukan eksplorasi dan eksploitasi sumber panas bumi. PT. Geo Dipa Energi merupakan anak perusahaan dari dua BUMN terbesar di Indonesia, yaitu PT. Pertamina (Persero) memegang saham 67%, dan PT. PLN (Persero) dengan saham sebesar 33%. Adapun visi dan misi PT. Geo Dipa yaitu:
Visi : Menjadi perusahaan raksasa kelas dunia dalam pengelolaan panas bumi dan ketenagalistrikan yang ramah lingkungan.
Misi : 1. Memenuhi kebutuhan listrik nasional dengan mengutamakan efisiensi dan produktivitas sehingga menghasilkan listrik yang berkualitas untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi dan taraf kehidupan yang lebih baik bagi seluruh rakyat Indonesia.
18
2. Menjadi entitas bisnis yang memiliki reputasi tinggi yang dikelola secara profesional, fokus dan memiliki keunggulan kompetitif dengan menggunakan teknologi modern sehingga memberikan nilai tambah terutama kepada para stakeholders pemegang saham, pelanggan, pekerja, dan masyarakat luas.
Moto : Keterbukaan ± Kebersamaan ± Keunggulan Leader in geothermal.
Dalam melaksanakan misi perusahaan, seluruh insan PT. Geo Dipa Energi selalu berpegang teguh kepada Tata Nilai Unggulan sebagai berikut: 1. Visioner : memiliki wawasan dan jangkauan ke depan untuk tumbuh dan berkembang dengan menangkap peluang dan mengantisipasi resiko. 2. Komitmen : memiliki komitmen untuk bekerja secara professional, dengan penuh tanggung jawab serta melakukan pembelajaran terus menerus. 3. Keunggulan : mencapai keunggulan kinerja dalam segala aspek melalui perencanaan, mutu, safety, dan semangat kompetisi sehat. 4. Keteladanan dan Penghargaan : menciptakan suasana salig percaya,memberikan apresiasi terhadap prestasi, senantiasa terbuka dalam bekerja sama, serta saling memberikan teladan. 2.2 Lokasi PT. Geo Dipa Energi
Lokasi PT. Geo Dipa Energi terletak di daerah dataran tinggi Dieng. Disamping sebagai lokasi perusahaan, dataran tinggi Dieng juga sebagai lokasi wisata karena lokasi tersebut banyak terdapat peninggalan bersejarah seperti candi dan telaga. Suhu di dataran tinggi Dieng kurang lebih 20° C dengan ketinggian 2000 ± 2100 mdpl (meter di atas permukaan laut). Lokasi perusahaan dapat ditempuh melalui dua jalur, yaitu kota Wonosobo dengan jarak tempuh kurang lebih 25 km, dan jalur kedua melalui kota Banjarnegara. Dataran tinggi Dieng merupakan perbatasan antara dua kabupaten, yaitu Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. PT. Geo Dipa Energi Unit Dieng merupakan perusahaan yang memiliki beberapa tempat atau lokasi, sehingga perusahaan ini tidak memiliki luas area yang sesungguhnya, antara lokasi satu ke lokasi lainnya saling berjauhan. Kompleks PLTP Dieng Unit 1 terletak di 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Batur, Kabupaten Banjanegara dan Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, meliputi areal seluas 107.351,995 hektar. Agar tidak terjadi kebingungan maka
19
perusahaan memberikan kode pada setiap lokasi. Adapun nama-nama lokasi menurut wilayahnya : 2.2.1 Wilayah Hilir
Pad 7 : lokasi ini terdapat 3 sumur produksi yaitu HCE 7A, HCE 7B, dan HCE 7C. Lokasi ini berada pada ketinggian 1909,5 meter di atas permukaan laut.
Pad 9 : lokasi ini terdapat 2 sumur produksi yaitu sumur HCE 9B danDNG 9. Lokasi ini berada pada ketinggian 2028,6 meter di ataspermukaan laut.
Pad 28 : lokasi ini terdapat 2 sumur produksi yaitu sumur HCE 28Adan HCE 28B. Lokasi ini berada pada ketinggian 2076,3 meter di ataspermukaan laut.
Pad 31 : pada lokasi in hanya terdapat satu sumur produksi. 2.2.2 Wilayah Hulu
Pad 17 : merupakan sumur injeksi. Lokasi ini berada pada ketinggian 2062,5 meter di atas permukaan laut.
Pad 29 : lokasi ini terdapat satu sumur produksi yaitu DNG 29. Nomo block, lokasi ini berada pada ketinggian 2062,5 meter di atas permukaan laut. Power Plant merupakan lokasi pembangkit listrik tenaga panas bumi, tempat dimana steam dapat menggerakkan turbin yang menghasilkan daya listrik berkapasitas 60 MW.
Saat ini kapasitas produksi PT. Geo Dipa Energi Unit 1 Diengadalah 60 MW. Untuk mengoptimalkan potensi panas bumi yang terdapat di Dieng dan Patuha serta menyokong 20
kebutuhan energi di masa depan, PT. Geo Dipa Energi telah membangun prospek panas bumi Dieng Unit 2. Pengembangan terus dilaksanakan dan diharapkan dapat segera beroperasi untuk menambah kapasitas produksi. 2.3 Kegiatan Produksi Perusahaan 2.3.1
proses produksi uap (steam)
Secara umum proses produksi uap (steam) sebagai penggerak turbin yang bersumber dari panas bumi mengalami berbagai penyaringan. Uap yang keluar dari sumur dimasukkan ke dalam separator untuk dipisahkan antara uap dengan air. Kemudian uap dialirkan melaui steamline untuk menggerakkan turbin, sebelum masuk untuk menggerakkan sudu – sudu turbin uap disaring dalam scrubber. Scrubber ini berada padalokasi power plant. Untuk mencapai sumber panas bumi dilakukan pengecekan lokasi dan pengeboran yang mencapai kedalaman kurang lebih 2000 ± 2500meter, dari kedalaman tersebut dihasilkan uap (steam) yang digunakan untuk menggerakkan turbin. Turbin digunakan sebagai penggerak generator dengan kecepatan putar 3000 rpm, sehingga menghasilkan daya sebesar 60 MW. Sebagian besar listrik hasil produksi disalurkan kejaringan PLN sebesar 55 MW sedangkan yang 5 MW digunakan oleh PT.Geo Dipa Energi unit Dieng untuk menggerakkan pompa dan kegiatan produksi lainnya. 2.4 Sumur Produksi
Sumur produksi merupakan tempat pengeboran yang menghasilkan uap panas. Potensi uap (steam) yang dihasilkan di Dieng menghasilkan 60% uap berupa cairan dan 40 % berupa uap. Untuk mendapatkan uap dilakukan proses pemisahan dengan separator, sehingga dimungkinkan steam akan benar-benar murni dan dialirkan menuju power plant untuk menggerakkan turbin. Ketika brine dan steam masuk separator melalui pipa inlet, brine akan jatuh ke bagian bawah separator dan steam akan terangkat keluar melalui pipa outlet. Hal ini dapat terjadi karena berat jenis brine lebih berat dari pada steam. Setelah uap keluar dari separator akan dialirkan menuju power plant, sedangkan brine dikeluarkan melalui pipa dibagian bawah separator dan akan dibantu brine injection pump untuk mengalirkannya ke sumur ± sumur injeksi. Di dalam separator level dan tekanannya harus dijaga. Untuk menjaga tinggi permukaan brine yang ada di separator digunakan LCV (Level Control Valve), dan untuk menjaga tekanan dari brine yang ada didalam separator digunakan PCV (Pressure Control Valve) adalah valve yang bekerja pada tekanan tertentu, valve ini membuka ketika tekanan yang ada di dalam separator lebih besar dari tekanan yang telah diatur dan begitu juga 21
sebaliknya. PCV merupakan partner kerja dari dump valve. Dump valve berfungsi untuk, mengatur aliran brine apabila LCV sudah membuka100% brine akan dialirkan ke silencer kemudian dari silencer akan didinginkan di balong (kolam). Jalur pipa yang terdapat di industry tersebut di lapisi dengan Kalsit yang dapat menjaga agar pipa tersebut tidak panas, karena panas yang asli dikeluarkan dari bumi adalah 240 0C yang jika terkena kulit dapat melepuh, namun jika telah dilapisi Kalsit, panas berkurang hingga menjadi kurang lebih 20 0C. Hasil produksi dari perusahaan ini berupa listrik yang dibeli oleh PT. PLN (Persero) dan langsung tersambung dengan sistem interkoneksi Jawa ± Bali. Pada PLTP Unit 1 Dieng beban listrik yang ditargetkan untuk dicapai setiap harinya adalah sebesar 60 MW, dimana kurang lebih 5 MW digunakan untuk operasional perusahaan.
Gambar 2.4 Sumur Produksi
22
2.5 Struktur Organisasi PT Geo Dipa Energi
2.6 Sistem manajemen K3 di PT Geo Dipa Energi
23
PT. Geo Dipa Dieng memiliki beberapa Sistem Manajemen dalam industry yang dikelolanya, diantaranya yaitu: 1. Kegiatan Manajemen Resiko GCU / check up jantung, paru-paru, darah, dan lain-lain pada para pekerjanya. 2. Adanya EPP (Equipment Protektif Perusahaan) dengan pemberian berbagai Alat Pelindung Diri (APD) kepada para pekerjanya sesuai dengan titik rawan masing-masing. 3. Sertifikasi pemeliharaan pipa setiap setengah tahun sekali dengan mengukur ketebalan pipa yang masih layak digunakan atau tidak.
3.
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID (PLTH) Pantai Baru Bantul,
Yogyakarta
3.1 Sejarah PLTH Pantai baru
Mulai tahun 2010, di Desa Ngentak, Srandakan, kabupaten Bantul Yogyakarta telah beroperasi PLTH (Pembangkit Listrik tenaga Hybrid). Dan sejak saat itu, warga sekitar tidak pernah kuatir akan kekurangan aliran listrik, bahkan saat ketersediaan listrik nasional sedang diributkan. Bahkan untuk menghindari terbuangnya kelebihan produksi listrik, perlu beberapa turbin
angin
harus
dimatikan.
Berkaitan
dengan
pengadaan
energi
terbarukan
seperti Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid di Pantai Baru Bantul Yogyakarta ini, memerlukan pengelolaan secara mandiri oleh masyarakat setempat. Kemandirian energi tidak hanya masalah penyaluran energi listrik ke rumah warga, namun juga berkaitan pengelolaan secara berkesinambungan yang harus melibatkan masyarakat secara aktif. Warga harus ada yang memastikan generator turbin angin serta panel surya berfungsi dengan baik. Perlu adanya pemeriksaan baterai aki sebagai sumber tempat penyimpanan listrik yang dihasilkan. Jika ada kerusakan
terhadap
komponen-komponen
tersebut,
harus
ada
warga
yang
siap
memperbaikinya hari itu juga. Warga yang bertugas sebagai teknisi perlu memastikan turbin angin dan panel surya terintegrasi dalam PLTH dan beroperasi 24 jam. Hal tersebut karena kawasan Pantai Baru ini listriknya dipenuhi dari PLTH ini. Telah lima tahun berjalan, pengelolaan PLTH di Pantai Baru ini dianggap sangat baik dan perlu diapresiasi. Telah terbukti PLTH ini mampu memenuhi 24
kebutuhan listrik masyarakat setempat. Dan saat ini PLTH ini menjadi acuan bagi pengelolaan energi terbarukan di Indonesia. Kunci utama berhasilan pengelolaan PLTH di Pantai Baru ini adalah peran serta masyarakat dalam menggerakkan ekonomi kerakyatan melalui pengelolaan sumber energi mandiri. Masyarakat tidak hanya ditempatkan sebagai konsumen, namun juga dilibatkan dalam peroses produksi, distribusi dan penguasaan faktor produksi. Jadi peran masyarakat tidak hanya mengumpulkan iuran listrik semata. Awal mula pengadaan PLTH di Pantai Baru adalah untuk ketersediaan es Kristal bagi para nelayan, dan hal ini dapat terpenuhi dengan baik, kemudian PLTH dimanfaatkan sebagai sumber listrik penerangan jalan di kawasan Pantai baru, dan kemudian berlanjut ke penyedianan listrik bagi penerangan kios-kios kuliner di kawasan wisata pantai baru. Tiang-tiang besi berdiri kekar menjulang setinggi 18 meter di atas hamparan gumuk pasir. Di pucuknya, baling-baling kincir tak hentinya berputar, menyambut setiap hembusan angin samudera Hindia. Putaran kincir menggerakkan turbin untuk memproduksi energi listrik. Listrik dari puluhan kincir angin ini lantas menggerakkan ekonomi masyarakat di kawasan Pantai Pandansimo, Bantul. Sudah Tujuh tahun ini menikmati listrik yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (PLTH) Pandansimo. Warung kuliner miliknya yang berdiri pada Maret 2010 menjadi kian berkembang setelah mendapat pasokan listrik dari PLTH.Adanya listrik membuat warung saya bisa menyalakan magicjar , kulkas dan blender. Dari alat tersebut, menu makanan dan minuman lebih bervariasi. Kalau malam, warung juga tetap bisa buka karena ada lampu penerangan. Pengunjung jadi lebih banyak.” tutur lelaki yang warungnya buka setiap hari. Di Pantai Pandansimo, setidaknya ada 82 warung kuliner yang mendapatkan manfaat dari listrik PLTH. Hanya dengan mengajukan permohonan pasang listrik kepada pengelola PLTH dan membayar biaya Rp500 perKWH, listrik telah bisa dinikmati. Bahkan, listrik kini bisa dinikmati 24 jam oleh para pedagang yang asli penduduk Desa Poncosari, Srandakan, Bantul. Keberadaan PLTH Pandansimo menghapus kisah gelap Pantai Pan dansimo. Dulunya, pantai yang terletak di pojok barat-selatan Kab. Bantul ini gelap dan sepi tatkala malam mulai datang. Kawasan Pantai Pandansimo tidak terjangkau jaringan listrik PLN. Adanya PLTH mampu menyulap Pantai Pandansimo bergeliat hingga malam. Lampu penerangan kawasan dan jalan bisa menyala terang. Wisata kuliner seafood pun bisa dinikmati hingga malam.
25
Cerita manis pemanfaatan energi terbarukan ini bermula pada Oktober 2010. Saat itu, Kementerian Riset dan Teknologi bekerjasama dengan LAPAN, Kementerian Kelautan dan Perikanan, UGM, Pemerintah Kab. Bantul dan Wind Energy membangun Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (PLTH) seluas 4,7 Hektar di kawasan Pandansimo. Sebanyak 33 menara kincir angin berdaya listrik 56 Kilowatt (KW) berhasil dibangun. Selain itu didirikan pula 218 panel surya berkapasitas 27 KW. Total daya PLTH Pandansimo mencapai 83 KW. Teknologi PLTH ini memanfaatkan potensi sumber daya angin laut dan angin darat di pantai Pandasimo Bantul yang berkecepatan rata-rata 3-4 meter/detik dan intensitas sinar matahari yang besar.
Dinamakan hibrid karena mengombinasikan tenaga angin dan surya. Kadangkala angin tidak berhembus atau matahari terhalang mendung, sehingga untuk mencukupi pasokan listrik harus didapat dari keduanya.
Warung-warung di Pantai Baru dan Pandansimo yang diterangi PLTH.
26
Hybrid. Paduan energi surya dan angin.
Kincir angin di Pantai Pandansimo tergantung angin yang tak selalu datang.
3.2 Cara kerja PLTH
27
Cara kerja PLTH tidaklah rumit. Putaran kincir angin akan menggerakkan generator yang menghasilkan arus listrik. Begitu juga, panel surya akan menyerap sinar dan panas matahari yang kemudian dikonversi menjadi arus listrik. Arus listrik ini disalurkan ke Rumah Kontrol. Dari sini lalu disinkronisasi oleh Integrated Solar and Wind Regulator untuk mengisi arus listrik ke baterai Terdapat 268 buah baterai yang disimpan pada Bank Baterai bertegangan 220V. Di Bank Baterai, arus listrik berjenis DC ini disimpan. Kemudian agar diperoleh arus listrik yang bisa dikonsumsi, dari baterai dialirkanlah ke inverter sebagai pengubah arus dari DC ke AC. Setelah itu, arus listrik baru akan disalurkan kepada para pengguna. PLTH Pandansimo melibatkan peran masyarakat setempat agar mereka tak hanya sebagai pengguna. Dalam operasionalnya, PLTH menggandeng masyarakat untuk merawat instalasi. Wijiyo adalah salah satu warga yang direkrut menjadi petugas di PLTH Pandansimo. Terhitung ada enam warga lainnya yang menjaga 24 jam di pos operasi P LTH. Selain itu, demi mewujudkan masyarakat mandiri teknologi, PLTH Pandansimo memiliki sebuah workshop atau bengkel PLTH. Di sini beberapa masyarakat dilatih tentang cara merawat dan memperbaiki teknologi PLTH Pandansimo. Tercatat tiga dari li ma teknisi adalah warga Poncosari, Srandakan. Workshop PLTH Pandansimo ini terletak di Desa Trimurti, tetangga Desa Poncosari. Seringkali angin terlalu besar, membuat kincir bisa rusak. Workshop bisa memperbaiki kerusakan pada baling-baling, generator maupun kumparan kincir angin. Selain itu, workshop juga bisa memproduksi baling-baling dengan harga yang lebih murah.
3.3 Solusi Energi Terbarukan Tidak sekedar untuk keperluan wisata, PLTH Pandansimo dimaksudkan pula untuk menggerakkan aktivitas ekonomi masyarakat seperti pertanian, perikanan dan kelautan. Para petani sangat merasakan dampak positif PLTH. Sebelum ada PLTH, budidaya pertanian hanya mengandalkan curah hujan. Sekarang, petani dapat mengairi tanamannya kapanpun diperlukan. Air dipompa dengan menggunakan energi listrik dari PLTH. Air lalu dialirkan melalui pipa untuk ditampung dalam tandon-tandon. Petani bisa menyirami tanaman, diambil dari tandon setiap kali dibutuhkan. Sejak PLTH beroperasi, kami bisa bertani di lahan berpasir. Pasokan air terjamin karena tinggal dipompa menggunakan listrik dari PLTH. 28
Hasilnya, para petani Pandansimo bisa memetik manfaat dari P LTH. Setiap musimnya, mereka memperoleh berlimpah penghasilan dari tomat, pisang, kacang tanah, cabai, ubi, pisang, dan terong yang ditanamnya. Untuk sektor perikanan darat, PLTH berguna memasok air untuk mengairi kolam-kolam milik warga. Setidaknya ada 40 kolam dengan rata-rata berukuran 8x4 meter yang mendapatkan air dari mesin pompa air yang digerakkan energi listrik hibrid. Pompa air ini mengangkat air dari sumur renteng di ladang. Di kolam buatannya, masyarakat Pandansimo membudidayakan ikan nila, gurame, mas dan udang. Budidaya ikan air tawar dilakukan dengan sistem akuaponik. Kolam mereka dilapisi dengan plastik agar air tidak merembes ke dalam tanah berpasir. Untuk efisiensi pemakaian air. Air dari kolam tiap pagi dinaikin lewat pompa air. Limpahan kotoran air dari kolam ini lalu bisa digunkan untuk menyiram tanaman” ungkap Wijiyo yang juga bergiat menjadi petani selain sebagai petugas Pos P LTH.
Ada kolam yang digunakan untuk budidaya ikan air tawar. Multifungsi.
Tak hanya itu, berkah PLTH juga dinikmati para nelayan Pandansimo. PLTH dilengkapi dengan mesin pembuatan es balok yang mampu memproduksi 1 ton setiap hari.
29
Para nelayan bisa membeli es balok dengan harga Rp 1000 per satu es balok. Dengan begitu, ikan-ikan hasil tangkapan tetap segar sampai di tempat pelelangan ikan.
Kincir angin telah menggerakkan ekonomi pertanian, perikanan dan wisata setempat.
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari kunjungan industri yang kami laksankan yaitu : 1) Mahasiswa/i dapat mengetahui proses penelitian dan pengembangan untuk bidang Pembangkitan dan Transmisi & Distribusi, Kegiatan Jasa Teknik yang mencakup kalibrasi, pengujian Konsultasi Teknik dan Sistem Manajemen bidang ketenagalistrikan, Pengetahuan melalui standardisasi dan inovasi bidang ketenagalistrikan di PT PLN Puslitbang. 2) Mahasiswa/i dapat mengetahui proses bagaimana cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di PT Geo Dipa Energi Dieng. 3) Mahasiswa/i mendapatkan inovasi baru ataupun pengetahuan baru yang diberikan Oleh PLTH (hybrid) Pantai Baru, Bantul Yogyakarta,
2. Saran
30
Adapun saran yang dapat di berikan adalah sebagi berikut : 1) Diharapkan agenda program kunjungan industri ini tetap berjalan setiap tahunnya. 2) Tetaplah menjadikan kunjungan industri sebagai sarana mahasiswa/i untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan pengelaman. Dan menjadikan para mahasiswa/i yang aktif dan kreatif. 3) Setelah
kunjungan
industri
ini
mahasiswa/i
dapat
mengembangkan
dan
mengimplementasikan didunia kerja dan kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pubinfo.id/instansi-946-pln-litbang-ketenagalistrikan--pusat-penelitian-dan pengembangan-ketenagalistrikan-.html http://www.pln.co.id/puslitbang/ https://www.geodipa.co.id/ https://www.geodipa.co.id/tentang-kami/jejak-langkah/ https://dokumen.tips/documents/profil-geo-dipa-energidocx.html http://www.iqbalkautsar.com/2015/08/kincir-angin-pantai-pandansimo.html https://www.google.co.id/search?q=plth+pantai+baru+pandansimo&oq=laporan+&aqs=9i59l 3j69i57j69i60l2.5904j0j1&sourceid=chrome&ie=UTF-8
31