BAB I PENDAHULUAN
1.1 JUDUL PENGENALAN DAN PENERAPAN INSTRUMEN ANALISIS KIMIA 1.2 TUJUAN 1.2.1 Untuk dapat mengetahui nama dan fungsi alat-alat laboratorium 1.2.2 Untuk dapat mengetahui cara penggunaan alat-alat laboratorium 1.2.3 Untuk
dapat
mengetahui
cara
membersihkan
alat-alat
laboratorium 1.2.4 Untuk dapat mengetahui cara kalibrasi dan penentuan skala pada alat ukur yang digunakan 1.3 PRINSIP PERCOBAAN Pengenalan (nama, fungsi, dan kalibrasi) serta penerapan instrument analisis kimia berdasarkan penggolongannya yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif
Page 1
1.4 DASAR TEORI Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya di akhiri dengan kata meter seperti thermometer, hygrometer, dan spektrofotometer. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan tambahan “graph”, seperti thermograph, barograph (1) Ketetapan hasil analisa kimia sangat tergantung pada mutu bahan kimia dan dan peralatan yang dipergunakan, disamping disamping pengertian pelaksanaan tentang dasar analisa yang sedang dikerjakan serta kecermatan dan ketelitian kerjanya sendiri. Ketelitian dan kecermatan kerja, selain merupakan sifat pribadi seseorang akan dapat pula diperoleh
karena
bertambahnya
pengamatan
kerja
seseorang
sehingga menjadi kebiasaan yang berguna bagi kelancaran kerjanya. Penangan
bahan
kimia
dan
peralatan
pokok
yang
banyak
dipergunakan merupakan persyaratan penting demi keselamatan dan berhasilnya pekerjaan analisa kimia (2) Analisa kimia menentukan macam, struktur, dan jumlah zat, maka setiap cabang kegiatan manusia yang menyangkut materi, langsung atau tidak langsung memerlukan analisis kimia. Yang dimaksud dengan cabang kegiatan adalah segala sesuatu yang
Page 2
manusia, termasuk ilmu pengetahuan, perdagangan, perindustrian, pencegahan penyakit dan penyembuhan bagi yang sakit, produksi bahan pangan, penyemaian, pengolahan, peran, olahraga, penyusutan kegiatan dan sebagainya (3)
Page 3
BAB II METODOLOGI KERJA
2.1 ALAT DAN BAHAN 2.1.1
Alat 1. Labu takar 2. Labu datar 3. Erlenmeyer 4. Beker glass 5. Pipet volum 6. Pipet tetes 7. Tabung reaksi 8. Gelas ukur 9. Rak tabung 10. Sikat tabung 11. Gegep 12. Botol semprot 13. Corong biasa 14. Buret 15. Statif 16. Klem
Page 4
17. Neraca analitik 18. Cawan porselen 19. Kaca arloji 20. Sendok tanduk 21. Batang Batang pengaduk 22. Desikator 23. Kaki tiga 24. Kassa asbes 25. Bunsen 26. Thermometer 27. Vortex 28. Hotplate 29. Oven 2.1.2
Bahan 1. Aquadest 2. Detergen 3. Iodium 4. Na2CO3 5. NaCl
Page 5
2.2 CARA KERJA 2.2.1 PENCUCIAN 1. Dicuci alat yang akan digunakan dengan air kran dingin sampai bersih 2. Dibilas alat sekali lagi dengan menggunakan menggunakan aquadest. aquadest. Hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan zat-zat yang terlarut dalam air kran. 3. Diperiksa
apakah
pada
dinding
alat
tersebut
masih
menempel tetesan-tetesan air. Bila ada maka :
Dicuci alat dengan menggunakan larutan detergen dengan air kran dingin
Dihilangkan detergen dengan air kran kran dingin dingin
Dihilangkan air kran dengan menggunakan aquades
2.2.2 KALIBRASI A. Kalibrasi Neraca Analitik 1. Disambungkan neraca analitik ke ke listrik 2. Ditekan tombol “ON” pada neraca analitik 3. Dinormalkan neraca analitik tersebut 4. Dimasukan kaca arloji, tutup rapat neraca neraca analitik analitik 5. Dinormalkan kembali dengan menekan tombol “TARE” yang pada neraca analitik 6. Diletakkan bahan bahan yang akan ditimbang di atas kaca kaca arloji
Page 6
B. Kalibrasi Buret, Labu Ukur, Pipet Volum 1. Dimasukkan larutan pada pada alat alat atau instrument 2. Disaat
mengamati,
penglihatan
harus
tegak
lurus
terhadap meniscus pada instrument 3. Disaat pengukuran, pembacaan dilakukan pada titik terendah dari meniscus cekung (meniscus bawah) untuk larutan bening. Sedangkan untuk larutan berwarna pembacaan dilakukan pada titik teratas dari meniscus cembung (meniscus atas).
Page 7
BAB III PEMBAHASAN
3.1 HASIL HASIL PENGAMATAN NO
GAMBAR
1.
Labu Ukur
FUNGSI Untuk
CARA PENGGUNAAN
keperluan Masukan
pengenceran
2
larutan
dalam
larutan
sampai pegang
dengan
volume labu
labu
UKURAN
ke 50ml, 10ml,
ukur, 5ml,
ujung
25ml,
atas 100ml,
ukur,
lalu 250ml,
tertentu
goyangkan
agar 200ml,
sebagaimana
larutan tercampur
500ml,
tertera dalam labu
1000ml,
ukur
2000ml
Labu
Untuk
Masukkan larutan ke 1500ml,
Datar
memanaskan
dalam
larutan
kemudian
labu
datar, 250ml,
aduk
goyang-goyang datar
agar
labu larutan
tersebut tercampur
.
Page 8
dan 100ml
3.
Erlenmey er
Untuk menyimpan Dalam
system 25ml, 50ml,
dan memanaskan pengenceran untuk zat 100ml, larutan, dapat pula tidak digunakan
berwarna, 250ml,
untuk penambahan aquades 500ml,
meracik
dan sampai
menunjukan 1000ml,
menghomogenkan
garis meniscus berada 2000ml,
bahan-bahan
di leher labu. Untuk zat 3000ml,
komposisi
media, berwarna,
4000ml,
untuk menampung penambahan aquades 5000ml titran pada proses hingga dasar meniscus hasil titrasi
yang menyentuh leher labu
4.
Beker
Menampung
Glass
bahan kimia atau dalam larutan
Letakkan
dalam kemudian
jumlah banyak,
beker, 30ml, 50ml, panaskan 100ml,
untuk kaki tiga dan kassa 250ml, asbes untuk
memanaskan larutan
ke 10ml, 20ml,
yang dengan Bunsen di atas 200ml,
mencampur cairan,
larutan
500ml, 1000ml, 10000ml
dalam
keperluan lain
Page 9
5.
Pipet
Di gunakan untuk Gunakan propipet atau 1ml,
Volum
mengambil larutan pipet dengan
pump
untuk 5ml,
volum menyedot larutan
50ml, 100ml
Pipet
Untuk mengambil Menambahkan
HCl
Tetes
cairan dalam skala atau
saat
tetesan
NaOH
kecil mengukur pH media,
dengan mengukur letakkan volume
10ml,
20ml, 25ml,
tertentu
6.
2ml,
secara dalam
teliti
pencet
ujung
pipet
larutan,
lalu
karet
pipet,
kemudian dilepas, lalu pindahkan
pipet
ke
tabung lalu tekan karet 7.
Gelas
Untuk
Ukur
volume
mengukur Mata larutan dengan
yang
gelas
sejajar 5ml,
10ml,
ukur, 25ml, 50ml,
tidak kemudian lihat bagian 100ml,
memerlukan tingkat
harus
meniscus bawah untuk 150ml,
ketelitian menentukan
volume 500ml,
yang tinggi dalam larutan
1000ml,
jumlah tertentu
2000ml
Page 10
8.
Tabung
Sebagai
tempat Tabung reaksi harus 5ml,
Reaksi
untuk mereaksikan digoyangkan bahan kimia
10ml,
dengan 14ml, 16ml,
menjepit pada penjepit 19ml, 31ml, tabung
reaksi,
agar 55ml, 75ml
pada pemanasan api tidak
terfokus
pada
satu titik 9.
Rak Tabung
Mentimpan
atau Letakkan tabung reaksi 20
menempatkan tabunga supaya
lubang,
yang sudah berisi atau diameter
reaksi tidak berisi cairan ke 15mm tersusun dalam rak tabung agar
rapit dan terlihat aman indah 10.
Gegep
Menjepit
tabung Jepit
tabung
reaksi 10mm
reaksi, gelas uku, pada bagian atas yang labu ukur dan lain- telah berisi bahan yang lain
setelah akan direaksikan atau
digunakan pemanasan
untuk yang direaksikan
Page 11
sudah
11.
Sikat Tabung
Untuk
Sikat
tabung
membersihkan
gosok
pada
tabung gelas
atau dinding
reaksi, tabung ukur,
labu
ukur dan lain-lain setelah digunakan 12.
Botol Semprot
Menyimpan aquades
Menekan badan botol 200ml, dan sampai
digunakan mencuci
cairannya 500ml,
untuk keluar
1000ml,
atau
1500ml
membilas alat-alat dan bahan 13.
Corong
Untuk memasukan cairan
ke
-
Letakkan kertas
dalam
saring kedalam
tempat
yang
corong tersebut
sempit
mulutnya
- Letakkan
seperti burat, labu
corong kemulut
ukur
alat yang akan kita cairan
Page 12
masukkan
14.
Buret
Meneteskan
Mata
tegak
sejumlah cairan ke dengan
lurus 10ml, 25ml,
permukaan 50ml, 100ml
dalam eksperimen cairan. Bagian bawah yang memerlukan meniscus ketelitian
harus
tinggi, menyentuh
biasanya
bagian
atas garis, dan jika
digunakan
untuk menyentuh
titrasi
bawah
bagian
garis
ketentuannya
maka di
tambahkan cairan 0,02 15.
Statif
Untuk
Letakkan
menegakkan
akan
buret, pisah
alat
ditegak
yang 60 cm pada
corong statif dengan bantuan dan klem
peralatan lainnya 16.
Klem
Untuk memegang Jepitkan dan buret, pisah
alat
yang Diameter
menjepit akan di gunakan pada corong klem dan
peralatan lainnya
Page 13
10mm
17.
Neraca
Mengukur
Analitik
menimbang yang
dan Tekan
tombol
zat menyalakan
akan
untuk neraca,
di beri alas seperti kaca
gunakan
arloji
ketika
akan
menimbang zat, tekan tombol “TARE” “TARE” untuk mengkalibrasi. 18.
Cawan Porselen
Wadah
untuk Masukkan bahan yang 50ml, 75ml,
mereaksikan atau direaksikan mengubah zat
suatu cawan,
pada
tinggi,
suhu cawan
pada 100ml, kemudian 125ml
dumasukkan
tempat pada oven
mencampurkan zat saring pada zat yang
tidak
menguap 19.
Kaca
Sebagai
Arloji
gelas
penutup Letakkan saat akan
dipanaskan,
yang 3,5mm,
ditimbang 5mm,
kedalam kaca arloji
menimbang bahan kimia
zat
yang
berwujud padatan atau Kristal
Page 14
7,5mm, 10mm
20.
Sendok
Untuk mengambil -
Ambil
Tanduk
bahan
dengan
berbentuk
serbuk
padat 4cm, 5cm
zat
menggunakan sendok yang besar
-
Apabila zat padat terlalu banyak dan akan
dikurangi
gunakan
sendok
bagian kecil 21.
Batang Pengaduk
Mengaduk larutan Kocok
atau
aduk 15cm,
kimia di dalam alat larutan yang ada di 20cm, 30cm gelas
hingga dalam gelas
larutan
tersebut
homogeny
22.
Desikator
Tempat
Buka tutup desikator 250ml,
menyimpan
dengan menggesernya 500ml,
sampel yang harus kesamping, bebas
dari
air, sampel
yang
untuk
dikeringkan
mengeringkan
diinginkan
padatan
kembali
Page 15
letakkan 1000ml, akan 2000ml dan lalu
tutup
23.
Kaki Tiga
Sebagai
Letakkan kassa asbes Diameter
penyangga wadah di atasnya dan spritus 13cm, tinggi yang
akan di antara kaki tiga
digunakan
saat
15cm
pemanasan
24.
Kassa
Sebagai
meletakkan 14x14
cm,
Asbes
pemanas
atau kassa asbes di atas 16x16
cm,
pembatas api dan penyangga atau kaki 20x20
cm,
tempat
alat Cukup
wadah tiga
30x30 cm
yang di panaskan 25.
Bunsen
Sumber api untuk Isi
Bunsen
dengan 100ml
memanaskan zat- spritus, lalu diletakkan zat kimia
dibwah
kassa
asbes
dan ditengah kaki tiga, kemudian nyalakan 26.
Thermom
Untuk
eter
suhu
mengukur Celupkan thermometer T. Air raksa: pada
larutan, -10-110oC,
kemudian
tunggu 0-150oC, 0-
sampai air raksanya 250oC, bergerak menunjukkan larutan
Page 16
0-
dan 360oC suhu T. alcohol: -10-160oC,
27.
Vortex
Untuk mencampur Sambungkan vortex ke larutan
dalam listrik, letakkan tabung
tabung
sehingga reaksi di atas vortex
benar-benar
dengan
homogen,
tetap
dan memegang
tabung,
untuk memisahkan kemudian tekan tombol endapan
dalam “ON”
tabung reaksi 28.
Hotplate
Untuk
Panaskan
terlebih
memanaskan
dahulu di atas api atau
suatu
larutan panggang dalam oven
dalam
jumlah panas per suhu 80 oC
besar dan untuk selama 20 menit menghomogenkan suatu larutan 29.
Oven
Mengeringkan peralatan akan
Alat-alat
yang
yang dilaboratorium
yang
digunakan. akan
disterilkan
Hanya untuk alat- dimasukan ke dalam alat
yang
panas
tahan oven,
kemudian
mengatur
suhuyang
diinginkan
untuk
sterilisasi alat
Page 17
III.2 PEMBAHASAN Di dalam laboratorium terdapat berbagai macam instrument kimia. Sebagian besar alat terdiri terdiri atas kaca dan sebagian kecil terdiri atas kayu dan besi. Instrument yang terbuat dari kaca biasa digunakan dalam proses pemanasan karena kaca tidak mudah terbakar, sedangkan yang terbuat dari kayu tidak mudah menghantar panas,
seperti
penjepit
tabung
reaksi
yang
berfungsi
untuk
memegang tabung reaksi yang sedang dalam proses pemanasan sehingga tangan kita tidak terhubung langsung dengan tabung tersebut. Ada beberapa alat yang terbuat dari kaca, seperti gelas arloji, gelas beker, batang pengaduk, gelas ukur, dan Erlenmeyer. Sedangkan beberapa alat yang terbuat dari kayu, seperti rak tabung, gegep. Dan yang terbuat dari besi, seperti klem, statif, kaki tiga, kasa asbes, dan juga rak tabung. III.2.1 Pencucian Instrument
yang
akan
digunakan,
sebelumnya
dibersihkan terlebih dahulu. Tujuannya agar dalam proses larutan yang akan diukur volumenya tepat, karena pada instrument yang kotor akan menimbulkan kesalahan pada perhitungan. Instrument yang telah dibersihkan menggunakan
Page 18
detergen harus dibilas dengan aquades yang ada pada botol semprot. Cara pembersihannya aquades disemprotkan sedikit demi sedikit sampai seluruh bagian instrument terkena aquades. III.2.2
Kalibrasi Pada percobaan ini kita melakukan kalibrasi beberapa instrument
yang
dianalisis
kuantitatif,
instrument
yang
dikalibrasi yaitu: pipet volum, buret, labu ukur, gelas ukur, beker glass dan neraca analitik Tujuan
kalibrasi
pada
instrument
yaitu
agar
mengetahui dan memeriksa apakah instrument tersebut masih dalam keadaan baik atau cacat, maka akan mempengaruhi hasil dari proses titrasi yang akan dilakukan, sedangkan tujuan kalibrasi
pada
neraca
analitik
yaitu
agar
pada
saat
penimbangan suatu bahan atau sampel nilai dari cawan atau kaca arloji tidak terbaca, sehingga nilai yang di dapat adalah nilai bahan atau sampel. III.2.3
Pembacaan Skala Dalam
pembacaan
skala
meniscus atas dan meniscus bawa.
Page 19
haruslah
diperhatikan
Meniscus adalah permukaan cairan dalam tabung. Skala melengkung meniscus terdiri atas meniscus atas (meniscus cembung) dan meniscus bawah (meniscus cekung) 1. Meniscus cembung (meniscus atas), yaitu suatu keadaan dimana permukaan yang tampak cairan zat berada di dalam tabung, bejana sempit yang melengkung ke atas 2. Meniscus cekung (meniscus (meniscus bawah), yaitu yaitu suatu keadaan dimana permukaan zat cairan berada di dalam tabung, bejana sempit yang melengkung ke bawah. Cara pembacaan meniscus pada alat ukur :
-
Untuk larutan larutan tidak berwarna dan bening, bening, pembacaan meniscus yang berlaku adalah meniscus bawah
-
Untuk larutan berwarna dan pekat, pembacaan meniscus yang berlaku adalah meniscus atas Saat sedang membaca skala, alat ukur sebaiknya
diletakkan di tempat yang datar dan dibaca sejajar dengan mata.
Meniscus bawah
meniscus atas
Larutan Bening
Page 20
Larutan Berwarna
BAB IV KESIMPULAN
IV.1 KESIMPULAN Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Analisis kimia adalah mengkaji mengkaji tentang penentuan atau pemisahan dan pengukuran zat kimia 2. Ada dua konsep dasar dasar kimia analisis, analisis, yaitu analisis analisis kuantitatif dan analisis kualitatif 3. Analisis kuantitatif adalah untuk penentuan jumlah zat atau sampel, sedangakan kualitatif mengidentifikasi zat yang belum diketahui 4. Alat laboratorium memiliki prosedur tersendiri sesuai sesuai dengan dengan guna dan fungsinya. Jadi, alat tersebut harus digunakan sebagaimana mestinya 5. Beberapa alat alat laboratorium yang biasa biasa digunakan digunakan untuk mengukur volume zat cair yaitu gelas ukur, gelas kimia dan labu ukur 6. Dalam melakukan melakukan volume volume zat cair, kita harus berhati-hati dan teliti, terutama pada saat memasukan zat cair ke dalam alat ukur
Page 21
yang di gunakan. Kebersihan alat juga harus diperhatikan karena mempengaruhi hasil pengukuran. 7. Dalam pembacaan pembacaan skala, jika larutan bening pembacaan pembacaan yang berlaku adalah meniscus bawah. Jika larutan berwarna pembacaan yang berlaku adalah meniscus atas IV.2 SARAN 1. Peralatan dalam dalam laboratorium lebih di perlengkap lagi 2. Alat yang sudah hamper hamper pecah pecah tidak digunakan lagi 3. Syarat masuk laboratorium harus dipermudah
Page 22
DAFTAR PUSTAKA
1.
Feribiology, 2007, teknik pengenalan, penyiapan dan penggunaan alat laboratorium, mikrobilogi
2.
Day, R.A. Jr. and A.L. Underwood, 1998. Kimia Analisis Kuantitatif. Edisi Revisi. Terjemahan R. Soendoro dkk. Erlangga. Jakarta.
3.
Harjadi, W. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT. Gramedia. Jakarta.
Page 23