LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS ANALISA KUALITATIF REAKSI-REAKSI KATION TERPENTING, ANION TERPENTING, DAN KHUSUS TERPENTING
Disusun oleh: Nama
: Gina Puspitasari
NRP
: 13020039
Grup/Jurusan
: K 2/Kimia Tekstil
Dosen/Asisten
: Octianne D.,M.T. Siti Si.,M.Pd. Rosmaya Dewi,S.Pd.,M.Si.
Tanggal Praktikum
: 22 September 2014 29 September 2014 06 Oktober 2014 20 Oktober 2014
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG 2014
UJI KATION dan ANION I.
Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari praktikum kimia analis ini yaitu :
Agar praktikan praktikan mengenal reaksi kation – kation – anion anion terpenting
Agar praktikan memiliki kemampuan untuk mengamati setiap hasil percobaan dari pemisahan dan pengendapan hasil dari kation dengan pereaksi, sehingga membentuk suatu perubahan tertentu, seperti endapan maupun perubahan warna larutan yang diuji.
II.
TEORI DASAR
Analisa kimia adalah penyelidikan kimia yang bertujuan untuk mencari susunan persenyawaan atau campuran persenyawaan di dalam suatu sampel. Dua langkah utama dalam analisisa kimia adalah identifikasi dan estimisi komponen-komponen suatu senyawa. senyawa. Langkah identifikasi dikenal sebagai analisis kualitatif sedangkan langkah estimasinya adalah analisis kuantitatif. Analisis kualitatif berkaitan dengan identifikasi zat-zat kimia, kimia, mengenali unsur atau senyawa apa yang ada dalam suatu sampel. Analisis kuantitatif berkaitan dengan penentapan berapa banyak suatu zat tertentu yang terkandunng dalam sutu sampel. Analisis kualitatif terdapat dua aspek penting yaitu, identifikasi dan pemisahan, aspek ini didasari oleh kelarutan, keasaman, kebasaan, pembentukan senyawa kompleks, oksidasi-reduksi, sifat penguapan dan ekstraksi. ekstraksi. Analisi kualitatif biasanya diguakan dalam identifikasi kation dan anion dengan melakukan uji sesifik. Uji spesifik dilakukan dengan penambahan reagen (pereaksi) tertentu yang akan memberikan larutan atau endapan warna yang merupakan karakteristik (khas) untuk ion-ion tertentu. Berdasarkan hal tersebut maka percobaan identifikasi identifikasi kation dan anion ini dilakukan.
A.
Kl asif asif ikasi ikasi An alisi Kation
Untuk analisis kualitatif kualitatif sistematik kation-kation kation-kation dikalsifikasi dalam lima golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap beb erapa reagen. Reagen golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida dan amonium karbonat. Klalisfikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagen[1]
reagen ini dengan membentuk endapan atau tidak .
Menurut G. Svehla (1985), Kelima golongan kation dan ciri-ciri khas golongangolongan ini adalah sebagai berikut: 1.
Golongan I, kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer. Ion-ion golongan ini adalah timbal, merkurium(I) (raksa), dan perak.
2.
Golongan II, kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Ion-ion golongan ini adalah merkurium(II), tembaga, bismut, kadmium, arsenik(III), arsenik(V), stibium(III), stibium(V), timah(II), dan timah(III) (IV). (IV). Keempat ion yang pertama merupakan merupakan sub-golongan IIa dan keenam yang terakhir sub-golongan IIb. Sementara sulfida dari kation dalam golongan IIa IIa tak dapat larut dalam ammonium polisulfida, sulfida dari kation dalam golongan IIb justru dapat larut.
3.
Golongan III, kation golongan ini tak bereaksi dengan asam klorida encer, ataupun dengan hidrongen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Namun, kation ini membentuk endapan dengan ammonium sulfida dengan suasana netral atau amoniakal. Kation-kation golongan ini adalah kobalt(II), nikel(II), besi(II), besi(III), kromium(III), aluminium, zink, dan mangan(II).
4.
Golongan IV, kation golongan ini tak bereaksi dengan reagen golongan I, II, III. Kation-kation ini membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya ammonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Kation-kation golongan ini adalah kalsium, strontium, strontium, dan barium.
5.
Golongan V, kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan reagen-reagen golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir, yang meliputi ion-ion magnesium, natrium, kalium, amonium, litium, dan hidrogen.
B.
Kl asif asif ikasi ikasi An alisis An ion
Anion merupakan ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya kenaikan jumlah elektron. Misalnya : atom klorin (Cl) dapat memperoleh tambahan satu elektron untuk mendapat
-
ion klorida (Cl ). Natrium klorida (NaCl), yang dikenal sebagai garam dapur, disebut senyawa ionik (ionik compound) karena dibentuk dari kation dan anion. Atom dapat kehilangan atau memperoleh lebih dari satu elektron. Contoh ion-ion yang terbentuk dengan kehilangan atau 2+
3+
-
3-
+
-
memperoleh lebih dari satu elektron adalah Mg , Fe , S2 , dan N , Na dan Cl Ion-ion ini [2]
disebut ion monoatomik karena ion-ion ini mengandung hanya satu atom. atom.
Pengujian anion dilakukan setelah uji kation. Pengujian terhadap anion relatif lebih sederhana karena gangguan-gangguan dari ion-ion lain yang ada dalam larutan minimal (dapat diabaikan). Pada umumnya anion-anion dapat digolongkan sebagai berikut : 1.
2-
2-
3-
2-
3-
2-
3-
3-
Golongan sulfat: SO4 , SO3 , PO4 , Cr 2O4 , BO3 -, Cr 2O4 , AsO4 ,AsO3 . Anion-anion ini 2+
mengendap dengan Ba dalam suasana basa. 2.
-
-
Golongan halida : Cl , Br , I, S
2+
Anion golongan ini mengendap dengan Ag dalam larutan asam (HNO3). 3.
3-
-
-
Golongan nitrat : NO , NO2 ,C2H3O2 . -
-
- [3]
Semua garam dari golongan ini larut. NO3 , NO2 , CH3OO .
Menurut G. Svehla (1985), Proses reaksi anion dapat dibagi kedalan dua bagian yaitu: 1.
Kelas A
a.
Gas dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer: Karbonat, hidrogen karbonat (bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfide, nitrit, hipoklorit, sianida, dan sianat.
b.
Gas atau uap asam dilepaskan dengan asam sulfat pekat.
2.
Kelas B
a.
Reaksi pengendapan: sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit, arsenat, arsenit, kromat, dikromat, silikat, heksafluorosilikat, salisilat, benzoate, dan suksinat.
b.
Oksidasi dan reduksi dalam larutan
UJI KATION I.
ALAT DAN BAHAN
ALAT
:
-
Tabung reaksi
-
Batang pengaduk
-
Rak tabung reaksi
-
Plat tetes
-
Pipet tetes
-
Gelas kimia
-
Penangas listrik
PEREAKSI : AgNO3 Hg(NO3)2
Na2S2O3
CuCl2
NH4OH
CdSO4
NaOH
AlCl3
KOH
CrCl3
K
FeCl3
CNS
MnSO4
K 4Fe(CN)6
NiSO4
Aluminon
Co(NO3)2
H3PO4
ZnSO4
amylalkohol
CaCl2
(NH4)2C2O4
BaCl2
H2SO4
MgSO4
K 2CrO4
HCl
Na3PO4
KCN
NaHPO4
II.
CARA KERJA
-
Pereaksi-pereaksi ditambahakan setetes demi setetes.
-
Mencuci endapan, mengencerkan larutan selalu denga aquades (air suling)
-
Penguapan selalu dalam ruang asam (juga mengalirkan H2S)
-
Penguapan pada pinggang porselen sebaiknya ditutup dengan corok terbalik untuk mencegah pengotoran.
-
Memutuskan (menayring) endapan yang tidak dipakai, lebih baik dengan kertas saring berlipat.
II.
No
1.
Kation
+
Ag
DATA PERCOBAAN DAN REAKSI
Nama Zat
Nama Zat
(Kation)
(Anion)
AgNO3
Reaksi
-
HCl
AgNO3 + HCl
Kesimpulan
→AgCl↓ + Endapan putih
HNO3
a. KCN
AgCl↓
-
+
2KCN
[Ag(CN)2]KCl
b.
Na2S2O3
AgCl↓
→ Endapan larut
-
+
Na2S2O3→ Endapan larut
3-
[Ag(S2O3)2] + NaCl
c. NH4OH
AgCl↓ + 2NH3 → [Ag(NH3)2] Endapan larut -
+ Cl
NaOH
-
2AgNO3 + 2OH → Ag2O↓+ Endapan Hitam NaNO3 + H2O
KOH
Ag2O↓ + 4NH3
+ -
2[Ag(NH3)2] + 2OH
H2O→ Endapan larut
+/-
+
2.
Hg
+
Hg(NO3)2
NaOH
-
Hg(NO3)2+ 2NaOH → HgO↓ Endapan Kuning
+
+ NaNO3 + H2O
NH4OH
2+
-
2Hg
+ NO3 + 4NH3 + Endapan putih
+
H2O→ HgO.Hg(NH2)NO3↓ + 3NH4 3.
Pb
+
+
Tidak tersedia zat 2+
Pb di lab 4.
Cu
+
CuCl2
NaOH
-
CuCl2+
2NaOH
→ Endapan biru
+
Cu(OH)2↓+ NaCl -
OH berlebih
Cu(OH)2 →↑ CuO↓ + H2O
NH4OH
2Cu
2+
+ SO4
2-
+ NH3 + 2H2O Endapan biru
→ Cu(OH)2CuSO4↓ + 2NH4 -
OH berlebih
Endapan hitam
Cu(OH)2CuSO4↓
+
2+
+
+
NH3→ Endapan larut
2-
+
+
-
2[Cu(NH3)4] + SO4 + 2OH
KCNS
-
CuCl2 + 2SCN → Cu(SCN)2↓ + KCl
K 4Fe(CN)6
2CuCl2
Endapan hitam
+
K 4[Fe(CN)6]
Cu2[Fe(CN)6]↓+ KCl 5.
Al
+
AlCl3
NaOH
Al(SO4)3
+
merah +
coklat -
3NaOH
Al(OH)3↓ + Na2SO4
→ Endapan
→ Endapan putih
-
selai
Endapan larut -
OH lebih
-
Al(OH)3 + OH →[Al(OH)4]
-
3+
Al + 3NH3 + 3H2O → NH4OH
4+
Al(OH)3↓ + 3NH
Endapan putih
Aluminon
Endapan
merah
terang 6.
Cr
+
CrCl3
NaOH
-
CrCl3 + 3NaOH → Cr(OH)3↓ Endapan + NaCl
-
OH lebih
NH4OH
hijau
kelabu
-
Cr(OH)3 + OH
[Cr(OH)4]
-
Endapan larut
3+ Cr + 3NH3 + 3H2O → Endapan hijau
Cr(OH)3↓ -
OH lebih
Cr(OH)3↓
+
→ Mengendap
6NH3
3+
-
kembali
[Cr(NH3)6] + 3OH
H3PO4
CrCl3 + H 3PO4→ Cr 3(PO4)2↓ + Endapan hijau HCl
7.
Fe
+
FeCl3
NaOH
-
FeCl3 + 3NaOH → Fe(OH)3↓ Endapan coklat + NaCl
K 4Fe(CN)6
4FeCl3 +
4-
3[Fe(CN)6]
→ Endapan biru
Fe4[Fe(CN)6]3 + KCl
KCNS
3+
-
Fe + 3SCN → Fe(SCN)3 + Larutan KCl
8.
Mn
+
MnSO4
NaOH
merah
darah -
MnSO4+
2NaOH
→ Endapan putih
Mn(OH)2↓ + Na2SO4
Udara
Mn(OH)2↓ + O2 + H2O → Endapan coklat -
MnO(OH)2 + 2OH
NH4OH
2+
Mn + 2NH3 + 2H2O Mn(OH)2↓ + 2NH4
+
Endapan lalu
putih menjadi
coklat
9.
Ni
+
NiSO4
NaOH
-
NiSO4 + 2NaOH → Ni(OH)2
Larutan hijau
+ Na2SO4
NH4OH
2+
Ni + 2NH3 + 2H2O → Endapan hijau Ni(OH)2↓ + 2NH4
+
Endapan larut, -
OH lebih
Ni(OH)2↓
+
6NH3
2+
→
-
[Ni(NH3)6] + 2OH
10..
Co
+
Co(NO3) 2
NaOH
-
larutanmenjadi biru
-
Co(CO)3 + NaOH + NO3 → Endapan Co(OH)NO3↓ + Na2CO3
biruan
kebiru-
Co(OH)NO3↓ -
+
-
OH
→↑ Endapan coklat
-
OH ↑
Co(OH)2↓ + NO3
Udara
4Co(OH)NO3↓+ O2+ 2H2O → 4Co(OH)3↓
Lapisan biru,
11.
Zn
+
ZnSO4
-
KCNS+
Co(CO)3
amylalkohol
[Co(SCN)4] + KCO3
-
OH
+
4SCN
→
2-
ZnSO4
lapisan merah
muda -
+
bawah
atas
2NaOH
↔ Endapan putih
Zn(OH)2↓ + Na2SO4
-
OH lebih
Zn(OH)2↓
+
[Zn(OH)4] 12.
Ca
+
CaCl2
(NH4)2C2O4
-
2OH
+
Endapan larut
2-
Ca(Cl)2 + (NH4)2C2O4
Endapan putih
→ CaC CaC2O4 + NH4Cl
H2SO4
CaCl2 + H2SO4 → CaSO4↓ + Endapan putih HCl
Na3PO4
CaCl2
+
Na3PO4
→ Endapan putih
Ca3(PO4)2↓ + NaCl 13.
Ba
+
BaCl2
(NH4)2C2O4
BaCl2 + (NH4)2C2O4 BaC2O4↓
H2SO4
Endapan putih
+ HCl
BaCl2 + H2SO4 → BaSO4↓ + Endapan putih
HCl
K 2CrO4
BaCl2 + K 2CrO4 → BaCrO4↓ Endapan kuning + KCl
Na3PO4
BaCl2
+
H3PO4
→ Endapan putih
Ba3(PO4)2↓ + HCl 14.
Mg
+
MgSO4
NaOH
MgCl2
+
-
2NaOH
→ Endapan
Mg(OH)2↓ + NaCl
NaHPO4
Mg
+
NH3
+
putih
selai
H3PO4→ Endapan putih
Mg(NH4)PO4↓
NH4OH
MgSO4
+
NH4OH
Endapan putih
Mg(OH)2 + (NH4)2SO4
VI.
PEMBAHASAN +
Identifikasi kation Ag menggunakan larutan AgNO3
ditambahkan HCl 2M, menghasilkan endapan putih dari senyawa AgCl. Penambahan HCl berfungsi untuk mempercepat adanya endapan karena Ag (perak) tidak dapat larut dengan HCl.
Dengan Sianida Bila sianida ditambahkan tetes demi tetes kepada larutan netral perak netral akan terbentuk endapan putih perak sianida.
Dengan Natrium Tiosulfat
Natrium Tiosulfat melarutkan endapan dengan membentuk kompleks ditiosulfatoargentat.
Dengan larutan ammonia Larutan ammonia akan membentuk endapan coklat perak oksida.
Dengan larutan Natrium Hidroksida Larutan Natrium Hidroksida akan membentuk endapan coklat perak oksida, endapan tidak larut dalam kelebihan endapan hanya melarut dalam larutan ammonia dan asam nitrat. 2+
Identifikasi kation Hg .
Dengan larutan Natirum Hidroksida
Bila ditambahkan dalam jumlah sedikit akan terbentuk endapan merah kecoklatan dengan komposisi yang berbeda-beda, jika ditambahkan dalam jumlah yang stoikiometris endapan end apan berubah menjadi kuning ketika terbentuk merkurium (II) oksida. Endapan tersebut tidak larut dalam kelebihan Natrium Hidroksida, hanya larut dengan asam.
Dengan larutan ammonia
Dua endapan putih akan tercampur, yang terdiri atas merkurium(II) oksida dan merkurium(II) amidonitrat
Identifikasi kation Cu
2+
Dengan Natrium HIdroksida
Akan terbentuk endapan endapan biru tembaga(II) hidroksida, endapan tidak akan larut dalam kelebihan. Apabila dipanaskan endapan akan berubah menjadi tembaga(II)oksida hitam.
Dengan Ammonium Hidroksida
Apabila ditambahkan dengan jumlah sedikit akan terbentuk endapan biru suatu garam basa (tembaga sulfat basa). Endapan akan larut dalam kelebihan dan akan terjadi warna biru tua yang disebabkan oleh terbentuknya ion kompleks tetraaminokuprat(II).
Dengan Kalium Sianida
Bila ditambahkan dengan jumlah sedikit sekali, mula-mula akan terbentuk endapan kuning tembaga(II)sianida. Endapan akan cepat terurai menjadi tembaga (I) sianida putih dan sianogen gas yang sangat beracun.
Dengan Kalium Heksasianoferat(II)
Dalam suasana netral akan terbentuk endapan coklat-kemerahan yaitu tembaga heksasianoferat(II). Identifikasi kation Al
3+
Dengan Natrium Hidroksida
Akan terbentuk endapan putih aluminium hidroksida, endapan akan melarut dalam kelebihan reagnesia, karena akan terbentuk ion-ion tetrahidroksoaluminat.
Dengan Ammonium Hidroksida
Akan terbentuk endapan putih seperti gelatin, yaitu aluminium hidroksida yang sedikit larut dalamreagnesia berlebih. Kelarutan berkurang karena adanya garamgaram ammonium, disebabkan oleh efek ion sekutu. Sebagian kecil endapan masuk kedalam larutan sebagai aluminium hidroksida koloid
Dengan Aluminon
Zat pewarna ini diadsorbsi oleh aluminium hidroksida, mengahasilkan suatu kompleks adsorpsi atau bubuk pewarna merah-terang. 3+
Identifikasi kation Cr
Dengan Natrium Hidroksida Akan terbentuk endapan kromium (III)hidroksida. Endapan akan larut dalam kelebihan reagnesia.
Dengan Ammonium Hidroksida Endapan seperti gelatin yang berwarna abu-abu hijau smapai warna abu-abu biru, yaitu kromium (III) hidroksida hidroksida yang sedikit larut dalam zat pengendap.
Dengan Natrium Fosfat akan terbentuk endapan hijau kromium (III). 3+
Identifikasi katoin Fe
Dengan Natrium Hidroksida Akan terbentuk endapan coklat kemerahan besi (III) hidroksida yang tidak larut dalam reagnesia berlebih.
Dengan Kalium Heksasianoferat Akan terbentuk endapan biru tua, besi(III) heksasianoferat (biru prusia). Endapan tak larut dalam asam encer, tetapi tertai dalam asam klorida pekat. Reagnesia yang sangat berlebihan melarutkannya sebagian atau seluruhnya, maka akan diperoleh larutan yang berwarna biru tua. Natrium hidroksida mengubah endapan menjadi merah, karena terbentuk besi (III) oksida dan ion heksasuanoferat.
Dengan Kalium Sianida Bila ditambhakna secara perlahan akan terbentuk endapan merah kecoklatan besi(III) sianida.
Identifikasi kation Mn
2+
Dengan Natrium Hidroksida
Akan terbentuk endapan mangan (II) hidtroksida yang mula-mula berwarna putih. Endapan tidak larutn dalam kelebihan reagnesia, endapan akan cepat teroksidasi bila terkena udara, endapan akan menjadi coklat.
Dengan Ammonium Hidroksida Akan terbentuk endapan mangan (II) hidroksida, yang semula berwarna putih. Pengendapan tidak akan terjadi jika ada garam-garam ammonium, disebabkan oleh
turunnya
konsentrasi
ion-hidroksil,
yang
mengakibatkan
ketidakmampuan untuk menghasilkan mangan hidroksida. Setelah terkena udara mangan dioksida berhidrat yang coklat mengendap dari larutan ini.
Dengan Pengoksida Akan terbentuk larutan mangan(II)sulfat sangat asam dengan asam sulfat. Dalam larutan tidak boleh mengandung klorida, jika ada harus dihilangkan dengan cara menguapkan asam sulfat sebelum menguji.
Identifikasi Kation Ni
2+
Dengan Natrium Hidroksida Akan terbentuk endapan hijau nikel (II) hidroksida. Endapan tidak akan larut dalam kelebihan, tidak akan terjadi endapan jika ada tartat atau sitrat, karena akan terbentuk ion kompleks.
Dengan Ammonium Hidroksida Akan terbentuk endapan hijau nikel (II) hidroksida. Endapan akan larut dlaam kelebihan reagnesia. Larutan akan berubah menjadi berwarna biru tua. Jika terdapat garam ammonium tidak akan terjadi pengendapan.
Identifikasi kation Co
2+
Dengan Natrium Hidroksida Dalam keadaan dingin akan mengendap suatu garam basa berwarna biru. Hidroksida ini perlahan-lahan berubah menjadi kobalt (III) hidroksida yang hitam kecoklatan karena terbuka pada udara.
Dengan Amonium Tiosianat Dengan menambahkan beberapa butir Kristal ammonium tiosianat kepada larutan kobalt (II) yang netral atau asam, akan muncul warna biru karena terbentuk ion tetratiosianatokobaltat (II).
Dengan Kalium Sianida Akan terbentuk endapan coklat kemerahan kobalt (II) sianida.
2+
Identifikasi kation Ca
Dengan Ammonium Karbonat Akan terbentuk endapan amorf putih kalsium karbonat.
Dengan Ammonium Oksalat Akan terbentuk endapan putih kalsium oksalat.
Dengan Asam Sulfat Akan terbentuk endapan putih kalsium sulfat.
Dengan Natrium Posfat
Identifikasi kation Ba
2+
Dengan Ammonium Karbonat Akan terbentuk endapan putih barium karbonat yang larut dalam asam asetat dan dalam asam mineral encer. Endapan akan larut sedikit dalam larutan
garam-garam ammonia dari asam-asam kuat, karena ion ammonium sebagaai suatu asam kuat bereaksi dengan basa yaitu ion karbonat dengan mengakibatkan terbentuknya ion hidrogen karbonat, maka konsentrasi ion karbonat dari larutan mebjadi berkurang.
Dengan Ammonium Oksalat Akan terbentuk endapan putih barium oksalat yang sedikit larut dalam air dan hanya larut dalam asam asetatencer dan oleh asam mineral.
Dengan Asam Sulfat Akan terbentuk endapan putih barium sulfat yang berbutir halus, berat, dam tak larut dlaam air. Dan larut dalam asam sulfat pekat mendidih.
Dengan Kalim Kromat Akan terbentuk endapan kuning barium kromat, yang tidak larut dalam air.
Dengan Natrium Posfat
Identifikasi kation Mg
2+
Dengan Dinatrium Hidrogen Fosfat Akan terbentuk endapan kristalin putih magnesium ammonium fosfat.
Dengan Amonium Hidroksida Akan terbentuk endapan parsial magnesium hidroksida yang puti dan seperti
gelatin.
Dengan Amonium Karbonat Akan tebentuk endapan putih magnesium karbonat yang bersifat basa.
Dengan Magneson
Uji ini bergantung pada adsorpsi reagnesia, yang merupakan suatu zat pewarna diatas magnesium hidroksida (II) dalam suasana basa maka akan menghasilkan warna biru.
Dengan Tittan Yellow Titan yellow merupakan zat pewarna kuning yang larut dalam air. Ia diadsorbsi oleh magnesium hidroksida, menghasilkan warna atau endapan merah tua.
UJI ANION 1.
ALAT DAN BAHAN ALAT
:
-
Tabung reaksi
-
Batang pengaduk
-
Rak tabung reaksi
-
Botol semprot
PEREAKSI :
-
MgSO4 5%
- HCl 4 N
- Am. molibdat
- Na2S2O3 5%
- BaCl2
- FeCl3
-
MgCl2 5%
- H2SO4
- Air
-
KI 5%
- HNO3 4 N
-
AgNO3 5%
- AgNO3
- NaNO2 5%
- FeSO4
- Na3PO4 5%
- H2SO4 pekat
-
- CH3COOH
KCNS 10%
- Na2ClO3 5 %
2.
- CSNH2 10 %
CARA KERJA
-
Pereaksi-pereaksi ditambahakan setetes demi setetes.
-
Mencuci endapan, mengencerkan larutan selalu denga aquades (air suling)
-
Penguapan selalu dalam ruang asam (juga mengalirkan H2S)
-
Penguapan pada pinggang porselen sebaiknya ditutup dengan corok terbalik untuk mencegah pengotoran.
-
Memutuskan (menayring) endapan yang tidak dipakai, lebih baik dengan kertas saring berlipat.
3.
NO
Anion
DATA PERCOBAAN DAN REAKSI
Nama
Nama Zat
Zat
Kation
REAKSI ION
KESIMPULAN
Anion 1.
-
SO4
MnSO4
HCl
Larutan contoh + HCl 4N + Terbentuk endapan putih BaCl2 MnSO4 + BaCl2 → BaSO4↓ + MnCl2
2.
S2O3
-
Na2S2O3
Larutan
contoh
+ Tercium
0
H2SO4↑100 C
gas
SO2 (bau
belerang)
- Na 2S2O3 + H2SO4↑→ SO2↑ + NaS
Warna I2 hilang
- NaS2O3 +I2 → 2NaI + 2-
S4O6 3.
-
Cl
CaCl2
AgNO3
Larutan contoh + HNO3 4N Terbentuk endapan putih + AgNO3 - MgCl2 + AgNO3 → AgCl↓ + MgNO3 -
AgCl↓
+ +
2NH3
→
-
[Ag(NH3)2] + Cl +
-
+
- [Ag(NH3)2] + Cl + 2H → AgCl↓ + 2NH4 4.
-
I
KI
HNO3
+
Larutan contoh + HNO3 + Terbentuk endapan kuning AgNO3
AgNO3
- KI + AgNO3 → AgI↓ +
+/-
KNO3 5.
-
NO3
NaNO3
+
H
Larutan contoh + H2SO4 + Terbentuk cincin coklat FeSO4 serbuk
dikocok
+
H2SO4 pekat melalui dinding 2+
- 2NaNO3 + 4H2SO4 + 6Fe 3+
→ 6Fe
2-
+ 2NO↑ + 4SO4 +
4H2O 2+
- Fe
6.
-
PO4
Na3PO4
HNO3
+ NO↑→[Fe(NO)]2
+
Larutan contoh + HNO3 + Terbentuk endapan kuning Am. Molibdat 3-
- HPO4 + 3NH4 2-
MoO4
+ +
+
+ 12
23H
→
(NH4)3[P(Mo3O10)2]↓
+
12H2O 7.
-
CNS
KCNS
Larutan contoh + H2SO4 + Terbentuk warna merah FeCl3 - KCNS + H2SO4 + H2O → +
COS↑ + NH4 + K 2SO4 -
3+
- 3SCN + Fe 8.
CO3
-
Na2CO3
H2SO4
↔ Fe(SCN)3
Zat asli + H2SO4+ air
-
Terbentuk gas CO3 (seperti
- CaCO3↓ + CO2 + H2O → soda) ketika ditambah air 2+
-
Ca + 2HCO3
terbentuk endapan putih
4.
PEMBAHASAN
1. Sulfat Dengan barium klorida terbentuk endapan putih barium sulfat, tidak larut dalam asam klorida encer panas dan asam nitrat encer, tetapi larut sedang-sedang saj dalam asam klorida pekat yang mendidih. Uji ini biasa dilakukan dengan menambahkan reagnesia kepada larutan yang diasamkan dengan asam klorida encer, karbonit, sulfit, dan fosfat tidak diendapakan pada kondisi-kondisi ini. Asam klorida pekat atau asam nitrat tidak boleh dipakai karena dapat membentuk endapan barium klorida atau endapan barium nitrat, namun endapan-endapan ini melarut setelah diencerkan dengan air. 2. Tiosulfat Dengan asam sulfat tidak terjaid perubahan dengan cepat dalam keadaan dingin, larutan yang diasamkan tersebut segera menjadi keruh karena pemisahan belerang. Dengan pemanasan belerang dioksida dilepaskan yang dpat dikenali dari baunya. Warna tepat hilang saat ditambahkan larutan iodium. 3. Klorida Dengan perak nitrat terbentuk endapan perak klorida seperti dadih dan berwarna putih. Tidak larut dalam air dan dalam asam nitrat encer, tetapi larut dalam larutan ammonia encer dan dalam larutan-larutan kalium sianida dan tiosulfat dan juga pada ion-ion kompleks. 4. Iodida Dengan perak nitrat terbentuk endapan seperti dadih yang kuning, yaitu perak iodide, yang mudah larut dalam kelarutan kalium sianida dan dalam larutan natrium tiosulfat, sangat sedikit larut dalam larutan ammonia pekat dan tak larut dalam asam nitrat encer. 5. Nitrat
Uji cincin coklat dengan penambahan asam sulfat dan serbuk besi, 2+
cincin coklat terbentuk disebabakan pembentukan [Fe(NO)] . Setelah larutan campuran dikocok dan dipanasakan warna coklat itu hilang, nitrogen(II)oksida dilepaskan dan tinggallah larutan ion besi (III) yang kuning. 6. Nitrit Nitrit dalam asam asetat yang encer ditambahkan dengan sedikit tiourea nitrogen akan dilepaskan dan menghasilkan asam tiosianat. Terakhir dapat diidentifikasi dari warna merah yang dihasilkannya dengan HCl encer dan larutan FeCl3. Tiosianat dan iodida dapat mengganggu, maka sebaiknya dihilangkan dengan perak sulfat padat atau dengan perak nitrat encer sebelum menambahkan asam asetat dan tiourea. 7. Fosfat Penambahan ammonium molibdat dan asam nitrat akan membentuk endapan kuning kristalin. Larutan yang dihasilkan harus bersifat asam kuat dengan asam nitrat. Endapan larut dalam ammonia dan dalam larutan basa alkali. Asam klorida dalam jumlah yang besar menganggu uji ini, maka sebaiknya dihilangkan dengan menguapkan dengan asam nitrat pekat yang berlebih. 8. Tiosianat Dengan larutan besi(III)klorida terbentuk warna merah darah yang ditimbulkan dari terbentuknya suatu senyawa kompleks. 9. Karbonat 10. Sulfida Dengan asam sulfat maka gas hidrogen sulfide dilepaskan yang bisa diidentifikasi dari baunya yang khas, dan hasilnya dapat diketahui dengan menghitamnya pada kertas saring yang telah dibasahi larutan timbel asetat.
REAKSI PENENTUAN ( REAKSI KHUSUS) KATION ANION
UJI REAKSI KHUSUS KATION 1.ALAT DAN BAHAN ALAT
:
-
Tabung reaksi
-
Batang pengaduk
-
Rak tabung reaksi
-
Botol semprot
-
Gelas kimia
-
Penangas listrik
PEREAKSI :
-
AgNO3 5%
- HCl 2N
- Dimetyl glioksima 1%
-
PbNO3 5%
- K 2CrO4 5%
- KCNS 5%
-
HgCl2 5 %
- NaOH 2 N
- Amyl Alkohol
-
CuSO4 5%
- H2SO4 2 N
- Na-dihydroxytartat
-
Bi(NO3)2 5%
- Alkohol
- (NH4)2C2O4 5%
-
MnCl2 5%
- keeping tembaga
- Na-Rhodizonat
-
Al(Cl)3 5%
- Benzoinoxim
- Magneson
-
CrCl3 5%
- K 4Fe(CN)6
- NaOH 4N
- NiSO4 5%
- Chinconin
- Titan Yellow
-
Co(NO3)2 5%
- Na2SnO2
- Na3CO(NO)3
-
Zn Asetat 5%
- HNO3 6N
- ZnUO2 Asetat
-
Ca(NO3)2
- KIO4
-
Ba(OH)3 3%
- NH4Asetat 6N
-
MgCl2 5%
- Aluminon 1%
-
KI 5%
- Morine Alkohol
- NaNO2
- NaAsetat 2N
- NH4OH
- NH4OH 6N
2. CARA KERJA
-
Pereaksi-pereaksi ditambahakan setetes demi setetes.
-
Mencuci endapan, mengencerkan larutan selalu denga aquades (air suling)
-
Penguapan selalu dalam ruang asam (juga mengalirkan H2S)
-
Penguapan pada pinggang porselen sebaiknya ditutup dengan corok terbalik untuk mencegah pengotoran.
-
Memutuskan (menayring) endapan yang tidak dipakai, lebih baik dengan kertas saring berlipat. 3. DATA PERCOBAAN DAN REAKSI
NO 1.
KATION +
Ag
ANION Cl
-
REAKSI Larutan + HCl 2N -
(AgNO3)
KESIMPULAN
AgNO3 + HCl
→AgCl↓ + Endapan
HNO3
2.
Cu
+
kasar
Larutan pada kertas saring+ Kertas
(CuSO4)
putih
Benzoinoxim + uap NH3
saring
menjadi berwarna biru
Larutan
+
HCl
2N
+
K 4Fe(CN)6 2CuSO4 + K 4[Fe(CN)6] → K 4Fe(CN)6
Cu2[Fe(CN)6]↓+ K 2SO4
Endapan merah
coklat 3.
+
Bi
Kertas saring+chinconin+KI
Pada
Bi(NO3)2
saring
kertas terdapat
noda merah Larutan
+
NaOH
2N
+
Na2SnO2 3+
-
Bi + 3OH → Bi(OH)↓ + -
OH
H2O
Terbentuk 2-
2Bi(OH)3↓ + 3[Sn(OH)4] Bi↓+3[Sn(OH)6]
4.
Al
+
Aluminon
(ACl3)
→ endapan
2-
coklat
hitam
LArutan+NH4Asetat
Endapan merah
6N+Aluminon 1%
terang
Morine
Larutan + morine alkohol+ Terbentuk warna
Alkohol
alkohol 96%
florensen hijau
Larutan + K 2CrO4 + AgNO3
Endapan merah
5. 3+
Cr
(CrCl3) 6.
Ni
+
Larutan + NaAsetat + NH4OH
(NiSO4)
7.
Co
Endapan merah
+ dimetyl glioksima
+
Larutan + KCNS + amyl
Co(NO3)2
alkohol -
CNS
Co(NO3)2
+
-
4SCN
→ Lapisan
atas
-
[Co(SCN)4] + KNO3
biru,
lapisan
bawah
merah
muda 8.
9.
Zn
+
-
[Fe(CN)6]
Zn(CH3COO)2 + 2[Fe(CN)6]
Zn(CH3CO
→
O)2
CH3COO
Ca
K 2Zn3[Fe(CN)6]2
-
Endapan putih
+
-
+
Larutan + ammonium oksalat
Ca(NO3)2
5% 2-
C2O4
Ca(NO3)2
+
H2(COO)2
→ Endapan putih
Ca(COO)2↓ + HNO3
SO4
2-
Ca(NO3)2
+
H2SO4
→ Endapan putih
CaSO4↓ + HNO3
10.
Ba
+
Larutan pada kertas saring + Terbentuk warna
Ba(OH)3 11.
Mg
Na Rhodizonat
+
merah
Larutan + magneson +NaOH
MgCl2
5N Magneson
12.
+
Endapan biru
Titan
Larutan + titan yellow + Endapan
Yellow
NaOH 4N
merah
K
Larutan + Na3CO(NO)3
(Kl)
3KI
+
jonjot
[Co(NO2)6]
K 3[Co(NO2)↓] + NaI
3-
→ Endapan kuning
+
13.
Na
Larutan + ZnUO asetat +
(NaNO2)
NaOH 2N 2+
NaNO2 + Mg + 3UO
22+
-
9CH3COO
+ Endapan kuning →
NaMg(UO2)3(CH3COO)9↓
4. PEMBAHASAN
1. Perak (Ag) -
Dengan Asam Klorida Akan terbentuk endapan putih perak klorida. 2+
2. Tembaga (Cu ) -
Dengan Benzoinoxim Terbentuk endapan hijau, tembaga(II) benzoinoksima yang tak larut dalam ammonia encer.
-
Dengan Kalium Heksasianoferat(II) Dalam suasana netral akan terbentuk endapan coklat-kemerahan yaitu tembaga heksasianoferat(II). 3+
3. Bismut (Bi ) -
Dengan Kalium Iodida Bila ditambahakan tetes demi tetes makan akan terbentuk endapan hitam, endapan mudah melarut dalam reagnesia berlebihan dan akan terbentuk ion tetraiodobismutat yang berwarna jingga. 2+
4. Mangan (Mn ) -
Dengan Pengoksid
Akan terbentuk larutan mangan(II)sulfat sangat asam dengan asam sulfat. Dalam larutan tidak boleh mengandung klorida, jika ada harus dihilangkan dengan cara menguapkan asam sulfat sebelum menguji. 3+
5. Alumunium (Al ) -
Dengan Aluminon Zat pewarna ini diadsorbsi oleh aluminium hidroksida, men gahasilkan suatu kompleks adsorpsi atau bubuk pewarna merah-terang. 2+
6. Nikel (Ni ) -
Dengan Dimetilglioksima Akan terbentuk endapan merah nikel n ikel dimetilglioksima dari larutan yang tepat basa dengan ammonia, atau larutan asam yang dibufferkan dengan natrium asetat. 2+
7. Kobalt (Co ) -
Dengan Amyl Alkohol Larutan ditambahkan dengan KCNS dan amyl alkohol akan terbentuk lapisan biru yang menandakan adanya Co, setelah diencerkan dengan air suling lapisan biru tersebut menjadi hilang. 2+
8. Zink (Zn ) -
Dengan Kalium Heksasianoferat(II) Akan terbentuk endapan putih, endapan tidak larut dalam asam encer tetapi mudah larut dalam Natrium Hidroksida. 2+
9. Kalsium (Ca ) -
Dengan Ammonium Oksalat Akan terbentuk endapan putih kalsium oksalat.
-
Dengan Asam Sulfat dan alkohol Akan terbentuk endapan putih kalsium sulfat. 2+
10. Barium (Ba ) -
Dengan Na-Rhodizonat pekat
Akan terbentuk endapan coklat kemerahan, yaitu garam barum dari asam rhodizonat dalam larutan netral. 2+
11. Magnesium (Mg ) -
Dengan Magneson Uji ini bergantung pada adsorpsi reagnesia, yang merupakan suatu zat pewarna diatas magnesium hidroksida (II) dalam suasana basa maka akan menghasilkan warna biru.
-
Dengan Tittan Yellow Titan yellow merupakan zat pewarna kuning yang larut dalam air. Ia diadsorbsi oleh magnesium hidroksida, menghasilkan warna atau endapan merah tua. +
12. Kalium (K ) -
Dengan Natrium Kobaltrinitrat Akan terbentuk endapan kuning ku ning kalium heksanitritokonalt (III).
UJI REAKSI KHUSUS ANION 1. ALAT DAN BAHAN ALAT
:
-
Tabung reaksi
-
Batang pengaduk
-
Rak tabung reaksi
-
Botol semprot
-
Sentrifuge
-
Pipet tetes
PEREAKSI :
-
CaCl2 5%
- AgNO3 5%
- MgCl2 5%
-
KI 5%
- HNO3 1N
- alkohol 90%
- NaNO3 5%
- NH4OH 6N
- KMnO4 0,1N
- NH3PO4 5%
- (NH4)2CO3
- Alkohol 96%
-
(NH4)2C2O4
- FeCl3 5%
- BaCl2 5%
-
KCNS 5%
- Kanji
- HCl 2N
-
CH3COOH
- H2SO4 4N
- KIO4
-
FeS
- FeSO4 5%
- Air
-
H2SO4 6N
- H2SO4 pekat
- NaS2O3 5%
- HNO3 6N
-
K 4Fe(CN)6 5%
- (NH4)3Mo3O10
-
K 3Fe(CN)6 5%
- NH4Cl 5%
2. CARA KERJA
-
Pereaksi-pereaksi ditambahakan setetes demi setetes.
-
Mencuci endapan, mengencerkan larutan selalu denga aquades (air suling)
-
Penguapan selalu dalam ruang asam (juga mengalirkan H2S)
-
Penguapan pada pinggang porselen sebaiknya ditutup dengan corok terbalik untuk mencegah pengotoran.
-
Memutuskan (menayring) endapan yang tidak dipakai, lebih baik dengan kertas saring berlipat.
3. DATA PERCOBAAN DAN REAKSI
NO 1.
ANION -
REAKSI
KESIMPULAN
Cl
Larutan contoh + HNO3 4N + AgNO3
Terbentuk
(CaCl2)
- CaCl2 + AgNO3 → AgCl↓ + CaNO3
endapan putih
+
-
- AgCl↓ + 2NH3 → [Ag(NH3)2] + Cl - [Ag(NH3)2] 2NH4 2.
-
+
-
+
+ Cl + 2H
→ AgCl↓ +
+
I
Larutan contoh + HNO3 + AgNO3
Terbentuk
(KI)
- KI + AgNO3 → AgI↓ + KNO3
endapan kuning
Larutan contoh + FeCl3 + kertas saring
Warna biru pada
- KI + FeCl3 → 3FeI + KCl
kertas saring
3.
NO3
-
Larutan contoh + H2SO4 + FeSO4 serbuk Terbentuk cincin
(NaNO3)
dikocok + H2SO4 pekat melalui dinding 2+
- 2NaNO3 + 4H2SO4 + 6Fe
coklat 3+
→ 6Fe
+
2-
2NO↑ + 4SO4 + 4H2O 2+
- Fe
4.
PO4
-
+ NO↑→[Fe(NO)]2
+
Larutan contoh + HNO3 + Am. Molibdat 3-
(Na3PO4)
+
2-
Terbentuk +
- HPO4 + 3NH4 + 12 MoO4 + 23H → endapan kuning (NH4)3[P(Mo3O10)2]↓ + 12H2O
Serbuk padat posfat + NH4Cl + MgCl2
Terbentuk
a. HPO43- + NH4Cl → NH4(PO4)3 + HCl
endapan
b. NH4(PO4)3 b. NH4(PO4)3 + MgCl2 → Mg(PO4)3↓ + larut NH4Cl2 5.
C2O4
-
dalam
kelebihan
Larutan contoh + CaCl2 + alkohol
(NH4)2C2O4
putih,
Terbentuk
c. (NH4)2C2O4 + CaCl2 → (COO)2Ca↓ + endapan putih NH4Cl
Endapan + H2SO4+KMnO4↑ 2-
d.
5(COO)2 +
+
2MnO4
-
Warna
ungu
hilang
dan
+ endapan larut
2+
16H →10CO2↑ + 2Mn + 8H2O 6.
-
CNS
Larutan contoh + H2SO4 + FeCl3
Terbentuk warna
(KCNS)
- KCNS + H2SO4 + H2O → COS↑ + NH4 +
+
merah
K 2SO4 -
3+
- 3SCN + Fe 7.
-
CH3COO
↔ Fe(SCN)3
Larutan contoh + alkohol↑
Tercium
bau
(CH3COOH) CH3COOH + C2H5OH↑→CH3COOC2H5 + pisang ambon H2O
8..
S
-
Zat asli + H2SO4 + kertas Pbastetat -
(FeS)
Terbentuk
+
- S2 + 2H → H2S↑
hitam,
2+
→ PbS↓
tercium
bau
2+
→ CdS↓
belerang.
Pada
- H2S + Pb
- H2S + Cd 2+
endapan
-
- Pb + 2OH → Pb(OH)2↓
kertas
Pb
menjadi berwarna hitam. 9.
SO4
-
(MgSO4) 10.
S2O3
-
Larutan contoh + HCl 4N + BaCl2
Terbentuk
MgSO4 + BaCl2 → BaSO4↓ + MgCl2
endapan putih
Larutan contoh+ HCl
(Na2S2O3)
e.
S2O32- + 2H+ → S↓ + SO2↑ + H2O
Larutan + KIO4 + kanji
Terbentuk
f.S↓ f.S↓ + KIO4 → SIO4↓ + K+
endapan kuning coklat
11.
Fe(CN)6
-
(K 4Fe(CN)6)
Larutan contoh + FeCl3 g.
3K 4Fe(CN)6
Terbentuk +
FeCl3
→ endapan biru
Fe4[Fe(CN)6]3↓ + 12KCl
Larutan contoh + NH4OH + AgNO3
Terbentuk
h.
endapan putih
K 4Fe(CN)6 + 4AgNO3 →
Ag4[Fe(CN)6]↓+KNO3
12
Fe(CN)6
3-
(K 3Fe(CN)6)
Larutan contoh + AgNO3
Terbentuk
- K 3Fe(CN)6 + 3AgNO3 → Ag3[Fe(CN)6]↓ + endapan
merah
KNO3
jingga
Larutan contoh + KI + Kanji
Terbentuk warna
i. K 3Fe(CN)6 + KI → K 3Fe(CN)6 + KI
biru
4. PEMBAHASAN -
1. Klorida (Cl ) a. Dengan Perak Nitrat Dengan perak nitrat terbentuk endapan perak klorida seperti dadih dan berwarna putih. Tidak larut dalam air dan dalam asam nitrat encer, tetapi larut dalam larutan ammonia encer dan dalam larutan-larutan kalium sianida dan tiosulfat dan juga pada ion-ion kompleks. -
2. Iodida (I ) o
Dengan perak nitrat Akan terbentuk endapan seperti dadih yang kuning, yaitu perak iodide, yang mudah larut dalam kelarutan kalium sianida dan dalam larutan natrium tiosulfat, sangat sedikit larut dalam larutan ammonia pekat dan tak larut dalam asam nitrat encer. -
3. Nitrat (NO3 ) -
Cincin coklat Uji cincin coklat dengan penambahan asam sulfat dan serbuk besi, 2+
cincin coklat terbentuk dsebabakan pembentukan [Fe(NO)] . setelah campuran dikocok dan dipanasakan wana coklat itu hilang, nitrogen(II)oksida dilepaskan dan tinggallah larutan ion besi (III) yang kuning. 4. Posfat -
Dengan Ammonium Molibdat Penambahan ammonium molibdat dan asam nitrat akan membentuk endapan kuning kristalin. Larutan yang dihasilkan harus bersifat asam
kuat dnegan asam nitrat. Endapan larut dalam ammonia dan dalam larutan basa alkali. Asam klorida dalam jumlah yang besar menganggu uji ini, maka sebaiknya dihilangkan dengan menguapkan dengan asam nitrat pekat yang berlebih. 2-
5. Oksalat (C2O4 ) -
Dengan Kalsium Klorida dan Kalium Permanganat Dengan kalsium klorida akan terbentuk endapan kristalin putih, kalsium oksalat dari larutan-larutan netral yang tak larut dalam asam asetat encer, asam oksalat dan ammonium oksalat, hanya larut dalam asam klorida encer dan asam nitrat encer. Dengan Kalium Permanganat warnanya akan hilang apabila 0
0
dipanaskan dalam larutan asam sampai 60 C-70 C. penghilangan warna larutan permanganate ini juga ditimbulkan oleh banyak senyawa organik lainnya. -
6. Tiosianat(CNS ) -
Dengan larutan besi(III)klorida terbentuk warna merah darah yang ditimbulkan dari terbentuknya suatu senyawa kompleks. -
7. Asetat (CH3COO ) -
Dengan alkohol Ketika dipanaskan akan terbentuk etil asetat yang tercium baunya seperti pisang ambon. 2-
8. Sulfida(S ) -
Dengan Asam Sulfat Gas hidrogen akan dilepaskan yang bisa diidentifikasi dari baunya yang khas, dan dari menghitamnya kertas saring yang telah dibasahi larutan timbel asetat. 2-
9. Sulfat (SO4 ) -
Dengan Barium klorida
Dengan barium klorida terbentuk endapan putih barium sulfat, tidak larut dalam asam klorida encer panas dan asam nitrat encer, tetapi larut sedang-sedang saj dalam asam klorida pekat yang mendidih. Uji ini biasa dilakukan dengan menambahkan reagnesia kepada larutan yang diasamkan dengan asam klorida encer, ence r, karbonit, sulfit, dan fosfat tidak diendapakan pada kondisi-kondisi ini. Asam klorida pekat atau asam nitrat tidak boleh dipakai karena dapat membentuk endapan barium klorida atau endapan barium nitrat, namun endapan-endapan ini melarut setelah diencerkan dengan air. 4-
10. Heksasianoferat(K 4Fe(CN)6 ) -
Dengan besi(III)klorida Terbentuk endapan biru prusia, dari larutan netral atau asam.
-
Dengan Perak Nitrat Akan terbentuk endapan putih perak heksasianoferat(II). 3-
11. Heksasinoferat (III) (Fe(CN) 6 ) -
Dengan Perak Nitrat Terbentuk endapan berwarna merah jingga yaitu endapan perak heksasianoferat(III). Endapan akan larut dalam ammonia tetapi tidak larut dalam asam nitrat.
-
Dengan Kalium Iodida Iod akan dibebaskan dengan adanya asam klorida encer, dan dapat diintefikasi dari warna biru yang dihasilkan dengan larutan kanji.
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa untuk menentukan adanya kation dan anion secara kualitatif melalui uji spesifik dapat dilakukan dengan penambahan pereaksi. Identifikasi dilakukan berdasarkan ada tidaknya endapan warna serta terjadinya perubahan warna yang terjadi pada larutan. Dari percobaan ini saya pun mengenal reaksi kation dan anion terpenting yang -
telah terlampir pada data percobaab yang salah satu reaksinya yaitu AgNO3 + HCl →AgCl↓ + HNO3 .
DAFTAR PUSTAKA
Shevla,G, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, Universitas Queen, Belfast, 1979.
Hafiyahaziz.blogspot.com/2011/05/laporan-uji-kation-anion-.html?m=1 (Dikutip pada hari Sabtu, 25 Oktober pukul 21.00 WIB)
http://wahyunijaris.blogspot.com/2011/05/laporan-praktiku-kation-dananion.html (Dikutip pada hari Minggu ,26 Oktober pukul 09.56 WIB) http://hafiyahaziz.blogspot.com/2011/05/laporan-uji-kation-dan-anion.html (Dikutip pada hari Minggu,26 Oktober 2014 pukul 09.58)