ANALISIS KADAR SAKARIN MENGGUNAKAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Kimia ahan Makanan
Oleh ! LEL" OKTAVIA
#$$$%$&%
S"IFA UL 'ANNA(
#$$$%$)&
TORA "OSPANA
#$$$%$))
SEKOLA( TINGGI ILMU KESE(ATAN AKTI TUNAS (USADA PROGRAM STUDI S$ FARMASI TASIKMALA"A %*$+ I, Dasa Te.i
Sakarin adalah pemanis tanpa kalori yang 300 kali lebih manis daripada gula meja. Bahan ini telah digunakan sebagai pemanis tanpa kalori pada makanan dan minuman selama lebih dari 100 tahun. Sakarin banyak digunakan saat terjadi kelangkaan gula pada dua Perang Dunia, khususnya di Eropa.
Saat ini, sakarin digunakan dalam bebagai makanan dan minuman bebas kalori, mulai dari makanan dipanggang, selai, permen karet, buah kalengan, permen, taburan pencuci mulut, dan saus salad serta produk kosmetik , itamin, dan !armasi. Sejarah sakarin atau "at pemanis buatan ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang ahli kimia asal #usia bernama $onstantin %ahlberg &1'(0)1*10+. Suatu hari pada tahun 1'* setelah bekerja seharian di dalam laboratoriumnya, ia lupa untuk mencuci tangan. -ari itu dia bermain)main/ dengan bahan campuran arang dan tembakau dalam rangka meneliti kegunaannya. Saat tiba makan malam di rumah, dia menyadari baha kue rolls yang dia santap sebagai makan malam berasa lebih manis dan lain dari biasanya. Ditanyakan kepada istrinya apakah dia memberikan gula ke kuenya, yang dijaab tidak oleh sang istri. ue)kue rolls tersebut berasa normal seperti biasa bagi lidah istrinya. 2alu %ahlberg menyadari baha rasa manis tersebut
berasal dari tangannya, dan keesokan harinya dia kembali ke laboratoriumnya dan mulai meneliti lebih lanjut sampai menemukan sakarin. Sakarin adalah pemanis buatan yang memiliki struktur dasar sul!inida ben"oat. arena tidak strukturnya berbeda dengan karbohidrat, sakarin tidak menghasilkan kalori. Sakarin jauh lebih manis dibanding sukrosa, dengan perbandingan rasa manis kira)kira 00 kali lipat sukrosa. 4amun sayangnya dalam konsentrasi sedang sampai tinggi bersi!at meninggalkan aftertaste pahit atau rasa logam. 5ntuk menghilangkan rasa ini sakarin dapat dicampurkan dengan siklamat dalam perbandingan 1610 untuk siklamat. Sakarin diperkenalkan pertama kali oleh %ahlberg pada tahun 1'* secara tidak sengaja dari industri tar batubara. Penggunaannya secara komersial sudah diterapkan sejak tahun 1''. 4amun sakarin baru terkenal oleh masyarakat luas setelah perang dunia 7, di mana sakarin berperan sebagai pemanis alternati! pengganti gula pasir sulit diperoleh. Sakarin menjadi lebih populer lagi di pasaran pada tahun 1*80)an dan 1*0)an. Saat itu, si!atnya sebagai pemanis tanpa kalori dan harga murahnya menjadi !aktor penarik utama dalam penggunaan sakarin. Selain itu sakarin tidak bereaksi dengan bahan makanan, sehingga makanan yang ditambahkan sakarin tidak mengalami kerusakan. Si!at yang penting untuk industri minuman kaleng atau kemasan. arena itulah, sakarin dalam hal ini sering digunakan bersama dengan aspartame9 agar rasa manis dalam minuman tetap bertahan lama. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, aspartame tidak bertahan lama dalam minuman kemasan. Si!at !isik sakarin yang cukup dikenal adalah tidak stabil pada pemanasan. Sakarin yang digunakan dalam industri makanan adalah sakarin sebagai garam natrium. -al ini disebabkan sakarin dalam bentuk aslinya yaitu asam, bersi!at tidak larut dalam air. Sakarin juga tidak mengalami proses penguraian gula dan pati yang menghasilkan asam9 sehingga sakarin tidak menyebabkan erosi enamel gigi. Sakarin merupakan pemanis alternati! untuk penderita diabetes melitus, karena sakarin tidak diserap leat sistem pencernaan. :eskipun demikian, sakarin dapat mendorong sekresi insulin karena rasa manisnya9 sehingga gula darah akan turun. Penggunaan sakarin sempat digunakan secara luas sebagai pemanis dalam produk makanan kemasan &minuman atau buah kalengan, permen karet, selai, dan permen+, bahan suplemen &itamin dan sejenisnya+, obat)obatan, dan pasta gigi. Selain itu sakarin juga digunakan sebagai gula di restoran, industri roti, dan bahan kosmetik.
eamanan sakarin mulai diteliti sejak lebih dari 100 tahun yang lalu. ;hli yang pertama kali menentang penggunaan sakarin, karena dianggap merugikan kesehatan9 adalah -arey
Diehl &?00+ menunjukkan baha konsumsi kombinasi pemanis buatan dalam jumlah besar [email protected] gramAhari+ meningkatkan risiko kanker empedu sebanyak hanya 1.3 kali lipat pada manusia. 4amun pemanis manakah yang menimbulkan e!ek ini tidak diketahui. Setelah beberapa tahun meneliti, sebagian besar ahli akhirnya menyimpulkan baha sakarin tidak bersi!at karsinogenik pada manusia.
II, Alat /an ahan
;. ;lat 1. 4eraca analitik ?. Pipet olume 3. Pipet tetes . $orong pisah (. Erlenmeyer 8. $orong . Buret '. Stati! *. lem B. Bahan 1. loro!orm ?. -$l encer 3. Etanol . Sampel &minuman teh manis+
III,
P.se/u pipet sampel sebanyak 25 ml, masukan kedalam corong pisah
tambahkan HCl encer sampai pH 2
kemudian ekstraksi cair-cair dengan menggunakan kloroform
residu dilarutkan dalam etanol
ambil fase kloroform kemudian diuapkan
kocok dan larutan akan terpisah menjadi 2 fase
kemudian di cek kadarnya dengan menggunakan spektrofotometri Uv-Vis
residu yang telah dilarutkan dengan etanol kemudian dimasukan kedalam labu ukur 5 ml
kemudian ditambahkan etanol sampai tanda batas !5 ml"
hitung kadar sakarin yang diperoleh
di cek dengan spektrofotometri Uv-Vis pada panjang gelombang 2#$,5 nm
IV, Data /an (asil 0engamatan A, Ku1a stan/a sakain
Kurva Kalibrasi Sakarin )' )5 )&
absorbansi
f!*" + )%* , )2' -. + )$(
)# /inear !" )2 )% %2 %& %' %( 2 22 2& 2' 2( #
konsentrasi (ppm)
, Penentuan ka/a sakain ristal yang diperoleh sebanyak 30 mg di ad (0 ml menggunakan
etanol Dipipet ( ml menggunakan mikropipet ad 10 ml Diperoleh persamaan 6 y C 0,00' 0,?80 0,8(1 C 0,00' 0,?80 0,00' C 0,3*1 C ','( ppm
? pengenceran
Dikali !aktor pengenceran &? pengenceran+ C ? 11,0* C *,( ppm Bobot C F kadar C
50
x 97,75 1000 4,8875 mg
30 mg
=
4,8875 mg
x 100 =16,292
V, Pem2ahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan penetapan kadar sakarin pada suatu sampel bahan makanan. Sakarin merupakan pemanis buatan yang memiliki struktur dasar sul!inida ben"oat. arena strukturnya tidak sama dengan karbohidrat, sakarin tidak menghasilkan kalori.
Sakarin jauh lebih manis dibanding sukrosa, dengan
perbandingan rasa manis kira)kira 00 kali lipat sukrosa. Pada bahan makanan, sakarin memiliki berbagai e!ek berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan jika penggunaannya diluar batas ;D7 & Acceptance Daily
Intake+, karena sakarin
dieksresikan keluar tubuh tanpa dimetabolisme terlebih dahulu, dapat dibayangkan seandainya orang yang mengkonsumsi sakarin dalam produk makananA minuman padahal dia penderita gagal ginjal atau masih anak)anak sehingga !ungsi ginjal masih belum berkembang sempurna. Penetapan kadar sakarin dapat dilakukan dengan beberapa metode, misalnya alkalimetri ataupun spektro!otometri. Dalam praktikum kali ini dipilih sampel minuman =eh Poci/ yang dijual diarea kampus dengan menggunakan metode spektro!otometri
5)Gis.
Sebelum
dianalisis
menggunakan
spektro!otometer,
dilakukan preparasi sampel terlebih dahulu, yaitu dengan cara di E$$ &ekstraksi cair) cair+. Sebanyak ?( ml sampel dimasukan dalam corong pisah, kemudian tambahkan ?( ml kloro!orm dan beberapa tetes -$l encer sampai p- ?. emudian dikocok kuat
selama 1( menit dan didiamkan hingga larutan terpisah menjadi ? !ase. Setelah itu ambil !ase kloro!orm dan uapkan sampai kering, kristal yang dihasilkan dari hasil penguapan kemudian diuji secara kualitati! menggunakan %e$l 3 untuk memastikan apakah pada sampel minuman tersebut mengandung sakarin atau tidak. Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, didapatkan kristal sebanyak 30 mg. Penggunaaan pemanis buatan pada minuman cup didasarkan atas alasan ekonomis, karena tingginya harga gula pasir dibandingkan dengan harga pemanis buatan, dan juga rasa manis pada pemanis buatan jauh lebih manis dibandingkan gula pasir. Batas maksimum penggunaan sakarin berdasarkan Badan etahanan Pangan yaitu 30 gAkg. Dan berdasarkan hasil pengujian secara kualitati! pada sampel minuman cup =eh Poci/ menunjukan hasil positi!. Setelah diketahui baha pada sampel kami menunjukan hasil positi!, maka uji dilakukan dengan pengujian secara kuantitati! menggunakan spekto!otometri 5G)Gis pada panjang gelombang ?3*,( nm. Sebelum dilakukan pengujian pada sampel, terlebih dahulu dilakukan pengujian untuk baku standar. Dan berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, didapatkan persamaan y C 0,00' 0,?80. Selanjutnya dilakukan pengujian pada sampel, sampel hasil penguapan dilarutkan dalam etanol, kemudian di add sampai (0 ml, lalu di cek pada !otometer dengan panjang gelombang ?3*,( nm. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, didapat absorban sebesar 1,318 yang menunjukan baha sampel terlalu pekat, lalu dilakukan pengenceran sebanyak ? kali, setelah diencerkan didapatkan absorban sebesar 0,8(1 Berdasarkan data yang didapat, kemudian dilakukan perhitungan kadar yang terdapat pada sampel, dan berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, didapat kadar sakarin pada sampel minuman cup merk =eh Poci/ sebesar 18,?*?F.
VI, Kesim0ulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, didapatkan kadar sakarin pada sampel minuman cup merk =eh Poci/ yang dijajakan dikampus menggunakan metode spektro!otometri 5)Gis pada panjang gelombang sebesar 18,?*?F
DAFTAR PUSTAKA
1
Saccharin &!rom $alorie $ontrol $ouncil, ;tlanta &H;+, 5nited States+. 2ink 5#26 .saccharin.orgA!actsAsachIbrochI!inalI08.pd!
?
Saccharin &!rom Diehl. ;rti!icial seeteners J do they bear a carcinogenic risk. ;nnals o! Kncology ?00 &1(+6 180)18(.