LAPORAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG KELOMPOK 9 DESA BETUNG INDUK KEC. ABAB KAB. PALI
DISUSUN OLEH : KETUA KELOMPOK
: Soni Candra
ANGGOTA
:
- Dwi Febrian
- Nipi Nurhaliza
- Shelly H.R
- M. Daulas P
- Suci Armia G.
- Mareta
- Syamsul Huda
- Sundari
- Siti Elawati
- Sukmawati
- Nerica Nasila
- Zuraini
- Jeppri Sagura
- Sepi Sulastri
- Shelly A UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG T.A 2017/2018
LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA NYATA TERPADU
DESA BETUNG INDUK KECAMATAN ABAB KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR
Laporan ini telah disetujui dan Dan disahkan pada tanggal Maret 2018
Mengetahui
Menyetujui
Kepala Desa Betung Induk
Dosen Pembimbing Laporan
(SUHARDI)
(Rizki Amalia SST., M.Kes.)
Mengesahkan Ketua pelaksana
(Hazairin Effendi, DFSN SKM, MM ,M.Kes)
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu
Wata’ala yang
telah
memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Nyata Universotas Kader Bangsa Palembang dengan baik tanpa ada halangan yang berarti. Laporan ini telah kami selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya sampaikan banyak terima kasih kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian laporan ini. Diluar itu, kami sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati , kami selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Dengan laporan ini kami berharap pemerintah dapat meningkatkan kesehatan masyarakat di desa-desa. Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga laporan ini dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas.
Betung Induk, maret 2018
penulis
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Kata Pengantar Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Permasalahan 1.2 Tujuan Dan Manfaat BAB II PENYUSUNAN PROGRAM KERJA 2.1 Pendataan Dan Pemetaan 2.2 Rancangan Program Kerja BAB III PENDAHULUAN 3.1 Program Kerja Dan Sasaran 3.2 Langkah-Langkah Pelaksanaan 3.3 Pencapaian Program Kerja 3.4 Hasil Yang Telah Dicapai Dari Program Kerja 3.5 Dukungan Yang Diperoleh Dan Masalah-Masalah Yang Masih Dijumpai BAB IV PENDAHULUAN 4.1 Kesimpulan Dan Saran 4.2 Evaluasi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 ANALISIS PERMASALAHAN
A. Latar Belakang Profil poskesdes betung tahun 2017 adalah gambaran pelayanan kesehatan di poskesdes betung tahun 2017. Dalam profil poskesdes betung memuat data desa betung dan data penduduk lainnya seperti data tenaga, sarana prasarana dan kependudukan. Data di analisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk grafik. Dengan diketahuinya hasil pencapaian pelayanan kesehatan poskesdes betung tahun 2107 maka dapat diketahui program-program yang telah tercapai target dan belum tercapai. Berdsarkan data-data tersebut dapat dilakukan rencana kegiatan program kuliah kerja nyata (KKN) di desa betung induk. Dengan demikian program kuliah kerja nyata (KKN) di desa betung induk dapat dilaksanakan sesuai arahan dan pembekalan yang didapat serta mengikuti langkah-langkah yang terdapat pada modul kegiatan KKN tersebut. B. Indikator Indikator PHBS rumah tangga : 1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 2. Memberi ASI ekslusif 3. Menimbang bayi dan balita 4. Menggunakan air bersih 5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 6. Menggunakan jamban sehat 7. Memberantas jentik di rumah 8. Makan buah dan sayur setiap hari 9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari 10. Tidak merokok di dalam rumah Indikator Desa Sehat : 1. Peningkatan kapasitas kader PKK dan Posyandu Kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dituntut untuk meningkatkan peran pemberdayaan guna mendukung terwujudnya kesejahteraan keluarga. Meliputi : kebersihan
lingkungan,
PHBS),
gizi
keluarga,
pendidikan
keluarga,
home
industri
(peningkatan pendapatan keluarga). 2. Bentuk
usaha
peningkatan
kapasitas
(kemampuan)
kader
PKK
adalah
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam a. menciptakan keluarga sehat (melalui PHBS, gizi seimbang, kebersihan lingkungan keluarga, dan lain-lain) b. menciptakan keluarga yang pusat pendidikan anak c. meningkatkan pendapatan keluarga Tugas Kader Posyandu Tugas kegiatan kader akan ditentukan, mengingat bahwa pada umumnya kader bukanlah tenaga profesional melainkan hanya membantu dalam pelayanan kesehatan.
C. Faktor Penyebab 1. faktor genetik 2. faktor pendidikan 3. faktor pengetahuan 4. faktor lingkungan
D. Rumusan Masalah -
Permasalaham kesehatan di desa Betung Induk kec. ABAB. Kaab. PALI ?
1.2 TUJUAN DAN MANFAAT A. TUJUAN -
Menerapkan ilmu yang di peroleh selama menempuh kuliah dan menerapkannya ke masyarakat desa betung induk kec. ABAB kab. PALI
-
mengangkat masalah kesehatan yang dapat diberikan penyuluhan baik pada tingkat remaja, anak-anak, dan masyarakat desa
B. MANFAAT -
Mendapatkan ilmu dan pengalaman dalam berbakti dan turun kepada masyarakat langsung
-
Meningkatkan pengatahuan dan mutu kesehatan masyarakat desa tersebut yang terlibat dalam KKN ini
BAB II PENYUSUNAN PROGRAM KERJA 2.1
PENDATAAN DAN PEMETAAN
A. Letak Dan Kondisi Geografi Desa Sebelah Utara
: berbatasan dengan desa Karang Agung
Sebelah Selatan
: berbatasan dengan desa Betung Selatan
Sebelah Barat
: berbatasan dengan desa Betung Utara
Sebelah Timur
: berbatasan dengan desa Prambatan
B. Geografi Dan Transportasi Menggunakan transportasi kendaraan roda dua dan roda empat dengan kondisi jalan baik.
C. Penduduk Jumlah penduduk desa betung kecamatan abab 2017 terdapat 2.312 jiwa dengan 1.221 laki-laki dan 1091 perempuan dengan mayoritas pekerjaan petani karet (98%)
D. Pembagian Administrasi Daerah Jumlah Desa
:-
Jumlah Dusun
:4
Jumlah RW
:-
Jumlah RT
:-
2.2
RANCANGAN PROGRAM KERJA
No. 1
2
Waktu Kegiatan
Uraian Kegiatan
Tempat
Selasa, 20 feb
Pertemuan kades, perangkat desa,
Rumah kades
2018
karang taruna, linmas, dll
betung induk
Rabu, 21 feb 2018
Kunjungan ke kantor desa betung
Desa betung
Kunjungan puskesmas ABAB
Puskesmas abab
Pertemuan dengan BABINSA kec.
Posko 09
ABAB
3
Kuisioner survey mawas diri
Desa betung
Kamis, 22 feb
Kunjungan ke puskesmas kec.ABAB
Puskesmas ABAB
2018
lanjutan Kuisioner survey mawas diri
Desa betung
Kunjungan ke bidan desa betung kec.
Desa betung
ABAB Rapat / diskusi posko 09
Posko 09
Ikut kegiatan DMD Di desa Batu Tugu
Desa Batu Tugu
bersama DinKes kab. PALI 4
Jumat, 23 feb 2018
Rapat bersama seluruh kadus betung
Rumah kades betung
Pertemuan perwakilan puskesmas
Posko 10
didesa Karang agung
5
Sabtu, 24 feb 2018
Kuisioner survey mawas diri
Desa betung
Tabulasi data survey mawas diri
Posko 09
Senam lansia
Kantor desa betung
Rapat MMD desa Betung
Kantor desa betung
6
Tensi darah gratis warga di MMD
Desa betung
Survey lokasi SDN 1 ABAB
SDN 1 ABAB
Minggu, 25 feb
Rapat seluruh kel. KKN di kec. ABAB
Kec. Abab
2018
Gotong royong
Desa betung
Mandi bersama di air payah bersama
Desa betung
ibu PKK
7
8
Persiapan sosialisasi di SDN 1 ABAB
Posko 09
Penyuluahan di SDN 1 ABAB
SDN 1 ABAB
Rapat seluruh kel. KKN di kec. ABAB
Posko 09
Selasa, 27 feb
Rapat seluruh kel. KKN di kec. ABAB
Posko 08
2018
Persiapan penyuluhan di SMAN 1
Posko 09
Senin, 26 feb 2018
ABAB 9
10
Rabu, 28 feb 2108
Kamis, 1 mar 2018
Penyuluahan di SMAN 1 ABAB
SMAN 1 ABAB
Rapat seluruh kel. KKN di kec. ABAB
Posko 07
Persiapan penyuluhan di kecamatan
Posko 09
Penyuluahan IMS dan HIV/AIDS
Kantor camat
Rapat pengangkatan masalah didesa
Posko 09
betung 11
12
Jumat, 2 mar 2018
Sabtu, 3 mar 2108
Penyuluhan didesa betung induk
Desa betung
Penyebaran brosur dan leaflet
Desa betung
Simbolis pembuatan tugu kenang-
Kantor desa
kenangan
betung
Acara perpisahan posko 09 KKN UKB
Posko 09
Penyusunan data dan laporan
Posko 09
Pembersihan posko 09
Posko 09
Pembersihan posko 09
Posko 09
Pamit pulang pada perangkat desa dan
Desa betung
warga sekitar Back to home
Road to palembang
BAB III PELAKSANAAN PROGRAM KERJA 3.1 PROGRAM KERJA DAN SASARAN 1. Musyawarah Masyarakat Desa
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA Topik
: Mengangkat permasalah kesehatan didesa Betung Induk
Sub Topik
: ISPA Dan Hipertensi
Sasaran
: warga desa Betung Induk
Hari/Tanggal
: Sabtu, 24 februari 2018
Waktu
: 13.00 - selesai
Tempat
: Kantor desa Betung Induk
Penyuluh
: Mahasiswa KKN Universitas Kader Bangsa Palembang
A.
Tujuan Umum
Setelah di lakukan Musyawarah Masyarakat Desa di harapkan peserta mampu Mendapatkan pengetahuan mengenai ISPA, Hipertensi dan Masalah kesehatan tentang tersebut
Tujuan Khusus:
B.
C.
1.
Menjelaskan tentang ISPA
2.
Menjelaskan tentang Hipertensi
3.
Menjelaskan tentang grafik / kurva pernyakit tersebut hasil survey
4.
Menjelaskan tentang cara mencegah dini penyakit tersebut
5.
Menjelaskan tentang pentingnya konsultasi ke Dokter tersebut
Materi
a. Pengertian ISPA dan Hipertensi b. Grafik / Kurva data penyakit ISPA dan Hipertensi c. mengetahui penyebab ISPA dan Hipertensi d. Langkah pencegahan terhadap ISPA dan Hipertensi e. Pengenalan mahasiswa KKN UKB Posko 09 di desa Betung Induk
D.
Metode
1.
Ceramah
2.
Tanya jawab
3.
Demonstrasi
E. Media
1.
Plif Chart (lembar balik)
F. Pengorganisasian
1. Ketua pelaksana : - Dwi Febrian. S 2. Moderator - sukmawati 3. Pemantau dan Dokumentasi : - M. Daulas Fernando - Shelly harni rezika 4. Pemberi Materi : - Soni Candra - Nerica Nasila 5. Pelaksana tensi darah : - Nipi Nurhaliza - Suci Armia G. - Mareta 6. kegiatan senam lansia - Zuraini - Siti Elawati - Shelly astriani 7. doa penutup - syamsul huda 8. Fasilitator : - Jeppri Sagura - Sundari - Sepi Sulastri
G.
Kegiatan No.
Waktu
1.
5 menit
Kegiatan Pendidikan Kesehatan
Respon Sasaran
Pembukaan : a.
Mengucapkan salam
a.
Menjawab salam
b.
Memperkenalkan diri
b.
Mendengarkan
c.
Menjelaskan tujuan yang telah
dan
disepakati pada saat pengkajian
memperhatikan
d. Menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan disampaikan 2.
20 menit
Pelaksanaan : a.Menjelaskan materi penyuluhan
Memperhatikan
secara teratur dan berurutan
penjelasan materi
Pengertian ISPA dan Hipertensi
yang akan
Mengetahui
penyebab
ISPA
dan
diberikan
Hipertensi Alasan mencuci tangan harus di air yang mengalir Langkah pencegahan terhadap ISPA dan Hipertensi Pengenalan mahasiswa KKN UKB Posko 09 di desa Betung Induk
3.
10 menit
Evaluasi : a.
Memberikan pertanyaan berkaitan
a.
Merespon
b.
Menjawab
dengan materi yang sudah dijelaskan b.
Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk bertanya
pertanyaan yang akan diberikan 4.
5 menit
Penutup : a.
Menyimpulkan hasil penyuluhan (Di dampingi pihak puskesmas)
b. Mengakhiri dengan salam
a.
Mendengarkan dan memperhatikan
b. Menjawab salam H.
Evaluasi
1.
Diharapkan masyarakat dapat mampu mengetahui apa ISPA dan Hipertensi
2.
Diharapkan masyarakat mengetahui cara mencegah dini penyakit tersebut
I. Sumber
Lampiran Materi A. Pengertian ISPA
ISPA adalah kepanjangan dari Infeksi Saluran Pernafasan Akut yang berarti terjadinya infeksi yang parah pada bagian sinus, tenggorokan, saluran udara, atau paru paru. ISPA seringkali disebabkan oleh virus maupun bakteri.
Seseorang yang terkena ISPA maka fungsi pernapasan menjadi terganggu. Jika tidak segera ditangani, ISPA dapat menyebar ke seluruh sistem pernapasan tubuh. Tubuh tidak bisa mendapatkan cukup oksigen karena infeksi yang terjadi dan kondisi ini bisa berakibat fatal, bahkan mungkin bisa berujung pada kematian.
Gejala yang muncul akibat ISPA, di antaranya :
1. Hidung tersumbat atau berair. 2. Para-paru terasa terhambat. 3. Batuk-batuk dan tenggorokan terasa sakit. 4. Kerap merasa kelelahan. 5. Tubuh merasa sakit. Apabila ISPA bertambah parah, gejala yang lebih serius akan muncul, seperti: 1.
Pusing
2.
Kesulitan bernapas.
3.
Demam tinggi dan menggigil.
4.
Tingkat oksigen dalam darah rendah.
5.
Kesadaran menurun dan bahkan pingsan.
Penyebab ISPA
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ISPA ditularkan oleh virus dan bakteri. Berikut ini adalah beberapa mikroorganisme yang menjadi penyebab munculnya ISPA:
Adenovirus. Gangguan pernapasan seperti pilek, bronkitis, dan pneumonia bisa
disebabkan oleh virus yang memiliki lebih dari 50 jenis ini.
Rhinovirus. Virus ini menyebabkan pilek. Tapi pada anak kecil dan orang dengan
sistem kekebalan yang lemah, pilek biasa bisa berubah menjadi ISPA pada tahap yang serius.
Pneumokokus. penyakit meningitis disebabkan oleh virus jenis ini. Bakteri ini juga
bisa memicu gangguan pernapasan lain, seperti halnya pneumonia. Sistem kekebalan tubuh seseorang sangat berpengaruh dalam melawan infeksi virus maupun bakteri terhadap tubuh manusia. Risiko seseorang mengalami infeksi akan meningkat ketika kekebalan tubuh lemah. Hal ini cenderung terjadi pada anak-anak dan orang yang lebih tua, serta siapa pun yang memiliki penyakit atau kelainan dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Pencegahan ISPA
Pencegahan adalah cara terbaik dalam menangani ISPA. Berikut ini adalah beberapa pola hidup higienis yang bisa dilakukan sebagai tindakan pencegahan terhadap ISPA.
Mencuci tangan secara teratur terutama setelah beraktivitas di tempat umum.
Hindari menyentuh bagian wajah, terutama mulut, hidung, dan mata dengan tangan
agar Anda terlindung dari penyebaran virus dan bakteri.
Hindari merokok.
Perbanyak konsumsi makanan kaya serat dan vitamin untuk meningkatkan daya tahan
tubuh.
Ketika Anda bersin, pastikan menutupnya dengan tisu atau tangan. Hal ini dilakukan
untuk mencegah penyebaran penyakit kepada orang lain.
Berolahraga secara teratur juga bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan
mengurangi risiko penularan infeksi. Semakin sering berolahraga, semakin kecil pula risiko tertular ISPA.
Pengobatan yang Dilakukan pada ISPA
Belum ada obat yang efektif membunuh kebanyakan virus yang menyerang manusia. Pengobatan yang dilakukan selama ini biasanya hanya untuk meredakan gejala yang muncul akibat infeksi virus.Istirahat yang cukup dan mengonsumsi banyak air mineral bisa membantu meredakan gejala itu. Beberapa jenis obat yang sering diberikan dokter untuk meredakan gejala-gejala ISPA diantaranya:
Obat anti inflamasi non-steroid (OAINS) dan asetaminofen, untuk mengurangi efek
demam dan nyeri di tubuh.
Obat antihistamin, dekongestan, dan ipratropium, untuk mengatasi hidung yang berair
dan tersumbat.
Obat batuk antitusif, untuk mengurangi batuk-batuk. Madu juga bisa digunakan untuk
mengatasi masalah ini.
Obat steroid, seperti deksametason dan prednison, mungkin diresepkan pada kondisi
tertentu untuk mengurangi peradangan dan pembekakan yang terjadi di saluran pernapasan bagian atas. Apabila infeksi yang terjadi disebabkan oleh bakteri, serangkaian tes akan dilakukan untuk mengetahui jenis bakteri. Setelah itu, dokter bisa menentukan antibiotik yang paling tepat untuk membasmi bakteri penyebab infeksi. Agar tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya, antibiotik harus sesuai dengan resep dokter. Jika dibiarkan tanpa penanganan, komplikasi yang terjadi akibat ISPA sangat serius dan bisa berakibat fatal. Komplikasi yang sering kali terjadi bersamaan dengan ISPA adalah gagal napas dan gagal jantung kongestif. B. Hipertensi
Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi. Tekanan darah itu sendiri adalah kekuatan aliran darah dari jantung yang mendorong melawan dinding pembuluh darah (arteri). Kekuatan tekanan darah ini bisa berubah dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh aktivitas apa yang sedang dilakukan jantung (misalnya sedang berolahraga atau dalam keadaan normal/istirahat) dan daya tahan pembuluh darahnya.
Tekanan darah tinggi adalah kondisi di mana tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 milimeter merkuri (mmHG). Angka 140 mmHG merujuk pada bacaan sistolik, ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Sementara itu, angka 90 mmHG mengacu pada bacaan diastolik, ketika jantung dalam keadaan rileks sembari mengisi ulang bilik-biliknya dengan darah. Penderita hipertensi biasanya tidak menunjukkan ciri apapun atau hanya mengalami gejala ringan. Namun, darah tinggi yang parah mungkin menyebabkan:
Sakit kepala parah
Pusing
Penglihatan buram
Mual
Telinga berdenging
Kebingungan
Detak jantung tak teratur
Kelelahan
Nyeri dada
Sulit bernapas
Darah dalam urin
Sensasi berdetak di dada, leher, atau telinga Menurut Riset Kesehatan Dasar 2013, lebih dari 25% penduduk Indonesia yang
berusia di atas 18 tahun menderita tekanan darah tinggi maupun prehipertensi. Sebagian besar kasus tekanan darah tinggi pada remaja diklasifikasikan sebagai hipertensi primer. Seperti orang dewasa, penyebab hipertensi primer tidak sepenuhnya dipahami. Beberapa remaja tampak mewarisi kecenderungan terkena tekanan darah tinggi dari orangtua mereka, sementara yang lain menjadi korban gaya hidup buruk, yang mengakibatkan obesitas dan bentuk tubuh tidak ideal yang istilahnya disebut dokter sebagai “menurunnya kebugaran kardiovaskular”. Pada beberapa kasus, hipertensi pada remaja didasari oleh kondisi medis tertentu yang sudah lebih dulu diidapnya, seperti penyakit jantung maupun ginjal. faktor-faktor berikut ini bisa meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi:
Kelelahan
Diabetes
Asam urat
Obesitas
Kolesterol tinggi
Penyakit ginjal
Kecanduan alkohol
Wanita yang menggunan pil KB
Orang yang memiliki orangtua atau kakek nenek dengan tekanan darah tinggi.
Pengobatan di rumah Apa saja perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk mengatasi hipertensi (tekanan darah tinggi)?
Dilansir dari rilis media yang diunggah pada laman PD PERSI, dikatakan bahwa penurunan tekanan darah hingga 2 mmHg bisa mengurangi 7 persen risiko kematian akibat serangan jantung dan 10% risiko kematian akibat stroke. Di sisi lain, gejala hipertensi tak melulu harus ditangani dengan obat-obatan medis. Di samping konsumsi obat-obatan, perubahan gaya hidup positif seperti diet seimbang dan rendah garam, olahraga, tidak merokok dan tidak minum alkohol, dan manajemen berat badan dapat banyak membantu menurunkan tekanan darah agar tekanan darah normal selalu — sekaligus menekan risiko Anda terhadap komplikasi risiko penyakit lain akibat hipertensi, seperti penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Itu artinya, mengelola tekanan darah adalah komitmen seumur hidup. Pengobatan alami seperti bernapas dalam perut, relaksasi otot, dan lain-lain dapat membantu menghilangkan stres yang mungkin muncul sebagai efek samping dari hipertensi. Terlebih, stres emosional memengaruhi tekanan darah Anda. Jadi belajarlah untuk memilah-milih prioritas hidup dan menjauhi diri dari pemicu stres sebagai upaya dampingan yang sama penting untuk mengelola tekanan darah Anda. Memang benar bahwa kombinasi resep obat dan perubahan gaya hidup sehat dapat membantu Anda mencegah mengalami peningkatan tekanan darah. Tapi Anda juga harus
rutin memeriksakan tekanan darah secara berkala dan mengikuti rencana perawatan dokter untuk dapat mengawasi dan mengendalikan kondisi kesehatan Anda. Semakin Anda bertambah tua, tindakan pencegahan menjadi lebih penting. Tekanan sistolik biasanya akan pelan-pelan naik setelah Anda mencapai usia 50 tahun. Tetaplah jaga berat badan agar ideal, yang dapat dicapai dengan pola makan sehat dan olahraga. Memiliki berat badan sehat akan mengurangi peluang Anda terkena hipertensi.
LAMPIRAN 1.
Absensi Peserta
2.
Foto Kegiatan
2. Penyuluhan cuci tangan di SDN 1 ABAB
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) CUCI TANGAN Topik
: Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) Cuci Tangan
Sub Topik
: 7 Langkah Cara Mencuci Tangan
Sasaran
: Siswa/i SD Kelas 1
Hari/Tanggal
: 26 februari 2018
Waktu
: 40 menit
Tempat
: SD Negeri 01 Abab
Penyuluh
: Mahasiswa KKN Universitas Kader Bangsa Palembang
A.
Tujuan Umum
Setelah di lakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 1 x 40 menit di harapkan peserta mampu cuci tangan dengan benar.
B.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan 1x pertemuan, diharapkan Siswa/i SD kelas 2 : 1.
Menjelaskan tentang pengertian mencuci tangan
2.
Menjelaskan tentang tujuan mencuci tangan
3.
Menjelaskan tentang alasan mencuci tangan harus di air yang mengalir
4.
Menjelaskan tentang 5 waktu yang tepat mencuci tangan
5.
Menjelaskan tentang langkah mencuci tangan yang baik dan benar
C.
Materi
-
Pengertian Mencuci Tangan
-
Tujuan Mencuci Tangan
-
Alasan Mencuci Tangan dengan Air yang Mengalir
-
5 Waktu yang Tepat Mencuci Tangan
-
Langkah Mencuci Tangan yang Baik dan Benar
D.
Metode
1.
Ceramah
2.
Tanya jawab
3.
Demonstrasi
E. Media
1.
Plif Chart (lembar balik)
E. Pengorganisasian 1. Moderator :
-
Dwi Febriansyah
2. Pemantau dan Dokumentasi :
-
Jeppri sagura
-
Sundari
3. Pemberi Materi :
-
Sukmawati
4. Peraga Cuci Tangan : - Nivi Nurhaliza -
-
Mareta
Moh. Daulas Pernando
5. Fasilitator : - Siti Elawati
- Sepi Sulastri
- Suci A.G
- Shelly Astriani
- Shelly Harni R
- Syamsul Huda
- Nerica Nasila
- Soni Candra
- Zuraini
G. No.
1.
Kegiatan Waktu
5 menit
Kegiatan Pendidikan
Respon
Kesehatan
Sasaran
Pembukaan : a.
Mengucapkan salam
b.
Memperkenalkan diri
c.
Menjelaskan tujuan yang
a.
Menjawab salam
b.
Mendengarkan
telah disepakati pada saat
dan
pengkajian
memperhatikan
d. Menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan disampaikan 2.
20 menit
Pelaksanaan : a.
Menjelaskan materi
Memperhatikan
penyuluhan secara teratur dan
penjelasan
berurutan
materi yang
Pengertian mencuci tangan
akan diberikan
Tujuan mencuci tangan Alasan mencuci tangan harus di air yang mengalir 5 waktu tepat mencuci tangan Langkah mencuci tangan yang baik dan benar 3.
10 menit
Evaluasi : a.
Memberikan pertanyaan
a.
Merespon
b.
Menjawab
berkaitan dengan materi yang sudah dijelaskan b.
Memberikan kesempatan kepada siswa/i untuk bertanya
pertanyaan yang akan diberikan
4.
5 menit
Penutup : a.
Menyimpulkan hasil
a.
penyuluhan b.
Membagikan leaflet
c.
Mengakhiri dengan salam
Mendengarkan dan memperhatikan
b.
Menerima leaflet
c.
Menjawab salam
H.
Evaluasi
1.
Diharapkan siswa/i dapat menyebutkan pengertian mencuci tangan
2.
Diharapkan siswa/i dapat menyebutkan tujuan mencuci tangan
3.
Diharapkan siswa/i dapat menyebutkan alasan mencuci tangan harus di air yang mengalir
4.
Diharapkan siswa/i dapat menyebutkan 5 waktu tepat mencuci tangan
5.
Diharapkan siswa/i dapat menyebutkan langkah mencuci tangan yang baik dan benar a.
Prosedur
: pre test dan post test
b.
Jenis test
: lisan
c.
Butir soal
: 5 soal
d.
Pertanyaan
:
1.
Jelaskan pengertian mencuci tangan ?
2.
Sebutkan tujuan mencuci tangan ?
3.
Mengapa mencuci tangan harus di air yang mengalir ?
4.
Sebutkan 5 waktu tepat mencuci tangan ?
5.
Bagaimana langkah mencuci tangan yang baik dan benar ?
I.
Sumber
A. Poter, Patricia, Pery. (2002). Ketrampilan dan Prosedur Dasar . Mosby : Elsevier Science. Media Sehat Edisi 4 terbitan Januari 2010 Penuntun Umum Untuk Petugas Puskesmas. (1995). Jakarta : Departemen Kesehatan. Pedoman Pelatihan. Modul dan Materi Dokter Kecil . Jakarta
Lampiran Materi A. Pengertian Mencuci Tangan
Mencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun secara bersama-sama seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas kemudian dibilas dibawah aliran air ( Larsan, 1995). Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air (DEPKES, 2007). Mencuci tangan adalah membasuh kedua telapak tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah melakukan tindakan dengan tujuan untuk menghilangkan kuman. Membiasakan mencuci tangan sejak dini merupakan langkah awal untuk mencegah masuknya kuman dan resiko tertularnya penyakit.
B. Tujuan Mencuci Tangan
Mencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar untuk menghindari masuknya kuman kedalam tubuh. Dimana tindakan ini dilakukan dengan tujuan yaitu : 1.
Supaya tangan bersih.
2.
Membebaskan tangan dari kuman dan bakteri.
3.
Terhindar dari sakit perut dan diare.
C. Alasan Mencuci Tangan dengan Air yang Mengalir
Dengan mencuci tangan di air mengalir maka kotoran dan kuman akan ikut terbawa air. Jadi mulai sekarang bila kita makan di rumah makan atau di warung makan yang ada keran cuci tangan, sebaiknya cuci tangan di keran saja walaupun di sediakan mangkuk tempat mencuci tangan di meja adik-adik
D. 5 Waktu yang Tepat Mencuci Tangan
Bagi setiap orang, mencuci tangan adalah satu tindakan yang takkan lepas kapanpun. Karena merupakan proteksi diri terhadap lingkungan luar. Nah sebenarnya kapan waktu yang tepat untuk melakukan cuci tangan ? 1.
Sebelum dan sesudah makan. Untuk menghindari masuknya kuman kedalam tubuh saat kita makan.
2.
Setelah dari WC dan buang air. Besar kemungkinan tinja masih tertempel di tangan, sehingga diharuskan untuk mencuci tangan.
3.
Setelah bermain . Kebiasaan anak kecil adalah bermain ditempat yang kotor. Contohnya seperti tanah. Dimana kita tahu bahwa banyak sekali kuman didalam tanah, jadi selesai bermain harus mencuci tangan supaya kuman dari tanah hilang dan tidak menempel ditangan.
4.
Sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. Bagi adik-adik mencuci tangan ini juga bisa dilakukan sebelum dan sesudah belajar, sebelum dan sesudah bangun tidur dan sesudah melakukan kegiatan yang lain.
5. .
Tangan terlihat kotor.
E. Langkah Mencuci Tangan yang Baik dan Benar
1.
Langkah 1
Berikut ini adalah langkah mencuci tangan sesuai anjuran WHO 2005 yakni 7 lagkah yang di kembangkan menjadi 10 langkah. Bisa dilihat pada gambar untuk lebih jelasnya. a.
Basuh tangan dengan air mengalir
b.
Ratakan sabun dengan kedua telapak tangan
c.
Gosok punggung tangan dan sela – sela jari tangan kiri dan tangan kanan, begitu pula sebaliknya
d.
Gosok kedua telapak dan sela – sela jari tangan
e.
Jari – jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci.
f.
Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya
g.
Gosokkan dengan memutar ujung jari – jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan sebaliknya
h.
Gosok pergelangan tangan kiri dengan menggunakan tangan kanan dan lakukan sebaliknya
i.
Bilas kedua tangan dengan air
j.
Keringkan dengan lap tangan atau tissue
2.
Langkah 2
Jangan lupa menutup kran dengan tangan di alasi tissue atau lap tangan.Nah sekarang tangan anda sudah bersih dan aman. Catatan ! Bila tidak ada wastafel atau kran air, kita bisa menggunakan air yang di tuangkan dengan gayung. Idealnya memang menggunakan sabun cair, tetapi bisa digunakan sabun batangan.
3.Penyuluhan di SMAN 1 ABAB
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENYULUHAN PKPR DAN NAPZA Topik
: Penyuluhan PKPR
Sub Topik
: Kesehatan reproduksi, NAPZA dan PKPR
Sasaran
: Siswa/i SMA N 1 ABAB, SMK Bina Bakti, SMK Amania
Hari/Tanggal : 28 Februari 2018
A.
Waktu
: 60 menit
Tempat
: SMA N 1 ABAB
Penyuluh
: Mahasiswa KKN Universitas Kader Bangsa Palembang
Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 1 x 90 menit diharapkan peserta mampu memahami mengenai PKPR dan NAPZA
B.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan selama 1 x 90 menit diharapkan Siswa/i SMA N 1 ABAB, SMK Bina Bakti, dan SMK Amania : 1. Memahami tentang PKPR 2. Memahami tentang NAPZA 3. Memahami tentang bahaya NAPZA
C.
Materi
1. Pengertian PKPR 2. Pengertian NAPZA 3. Penjelasan bahaya NAPZA
D.
Metode
1. Ceramah 2. Tanyajawab
E.
Media
1. Leaflet dan Powerpoint
F.
Pengorganisasian
1. Moderator : -
Sukmawati
2. Pemantau dan dokumentasi : -
Roni Akbar
-
Shelly harni rezika
-
Ronaldo Novri Saputra
-
Suyudi
3. Pemberi materi : -
Octavianus Jusin Isharman
-
Pihak Puskesmas
4. Fasilitator : -
Rivihandri Andayati
-
Rosa Liza Tiara Sagita
-
Wira Darma
-
Soni Candra
-
M. Faqih Albarokah
- Novita Sari -
Shelly Astrani
-
Siti Ellawati
-
Tina Damayanti
-
Mareta
-
Zuraini
-
Yupika Wulandari
- Nabila Dwi Adha
G.
Kegiatan No
1.
Waktu
5 menit
Kegiatan
Respon Saran
Pembukaan :
Menjawab salam,
a.
Mengucapkan salam
mendengarkan, dan
b.
Memperkenalkan diri
memperhatikan
c.
Menjelaskan tujuan yang telah disepakati pada saat pengkajian
d. Menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan disampaikan 2.
15 menit
Kata sambutan
Menjawab salam, mendengarkan, dan memperhatikan
3.
30 menit
Menjelaskan materi penyuluhan secara teratur
Memperhatikan
dan berurutan
penjelasan dari
a. Menjelaskan PKPR
pemateri
b. Menjelasakan Kenakalan Remaja c. Menjelasakan NAPZA d. Menjelaskan bahaya NAPZA e. Menjelaskan pencegahan NAPZA 4.
10 menit
Evaluasi :
Merespon
a. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan materi yang sudah dijelaskan b. Memberikan kesempatan kepada siswa/i untuk bertanya 5.
10 menit
Penutup
Menjawab pertanyaan yang akan diberikan a. Mendengarkan
a. Menyimpulkan hasil penyuluhan
dan
b. Membagikan leaflet
memperhatikan
c. Mengakhiri dengan salam
b. Menerima leaflet c. Menjawab salam
H.
Evaluasi
1. Diharapkan siswa/i mampu memahami PKPR 2. Diharapkan siswa/i mampu memahami pengertian NAPZA 3. Diharapkan siswa/i mampu memahami bahaya NAPZA 4. Diharapkan siswa/i mampu memahami dampak NAPZA
Lampiran Foto Kegiatan
Lampiran MMD
1.
Pemyuluhan IMS dan HIV/AIDS
Satuan acara penyuluhan IMS dan HIV / AIDS Topik
: Infeksi Menular Seksual & HIV/AIDS
Sub Topik
: IMS dan HIV/AIDS
Tempat
: kantor camat
Sasaran
: muda-mudi kecamatan ABAB
Hari / Tanggal
: Kamis, 01 Maret 2018
Waktu
: 60 Menit
Penyuluhan
: Mahasiswa KKN Universitas Kader Bangsa Palembang
A. Tujuan
1. Tujuan Intstruksi Umum Setelah mengetahui penyuluhan ini, diharapkan Audience mampu memahami apa itu IMS & HIV/AIDS
2. Tujuan instruksional khusus Setelah mengetahui : 1. Audience dapat memahami apa itu IMS & HIV/AIDS 2. Audience dapat menjelaskan apa dampak dari IMS & HIV/AIDS 3. Audience dapat menjelaskan cara pencegahan IMS & HIV/AIDS
B. Materi ( Terlampir )
1. Pengertian IMS & HIV/AIDS 2. Dampak IMS & HIV/AIDS 3. Pencegahan IMS & HIV/AIDS
C. Metode Penyuluhan
1. Ceramah 2. Tanya Jawab
D. Media
1. Clip Chart 2. proyektor
E. Setting Tempat
1
3
2
4
6 5
Keterangan : 1. Clip Chart 2. Moderator 3. Observer 4. Penyuluh 5. Fasilitator 6. Peserta
F. Pengorganisasi
1. Moderator :
Yupuka wulandari
2. Penyuluh :
Dr. M. Aulia rahman
3. Fasilittor :
Suci armia G.
Jeppri Sagura
Symasul Huda
Moh. Daulas pernando
Dwi febrian
Mareta
Sundari
Sepi sulastri
Nerica nasila
Nipi nurhaliza
Pembagian Tugas :
Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
G. Kegiatan Penyuluhan
No
Waktu
Kegiatan Penyuluahan
Respon Peserta
. 1
Pembukaan (5 Menit)
1. Memberi salam
1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri
2. Mendengarkan
3. Menggali
pengetahun
dan
memperhatikan
audience tentang IMS &
3. Menjawab pertanyaan
HIV/AIDS
4. Mendengarkan
4. Menjelaskan
tujuan
penyuluhan 5. Membuat kontrak waktu
dan
memperhatikan 5. Menyetujui kontrak
2
Kegiatan Inti
1. Penyampaian dengan
materi
tema
IMS
&
HIV/AIDS
1. Mendengarkan
dan
memperhatikan 2. Aktif bertanya
Pengertian
IMS
3. Baersemangat
& HIV/AIDS
mempraktikkan
Dampak dari IMS
mencuci tangan.
dalam
& HIV/AIDS
Pencegahan IMS & HIV/AIDS
2. Sesi tanya jawab Audience di persilahkan untuk bertanya 3
Penutup
1. Menyimpulkan materi
1. Mendengarkan dan
yang
sampaikan
di oleh
penyuluh
2. Manjawab pertanyaan
2. Mengevaluasi peserta atas penjelasan yang sampaikan
dan
penyuluh menayakan kembali
memperhatikan
mengenai
materi penyuluhan 3. Salam penutup
3. Menjaawab salam
3.2 LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
A. Program-program yang dilaksanakan 1. musyawarah masyarakat desa 2. Penyuluahan Cuci Tangan di SDN 1 ABAB 3. Penyuluahn PKPR di SMAN 1 ABAB 4. Penyuluhan IMS dan HIV/AIDS di kantor Camat
B. Reaksi masyarakat dan bantuan instansi terkait 1. bantaun dan bimbingan pihak puskesmas ABAB 2. peminjaman kendaraan oleh Kades Betung, Bpk. SUHARDI 3. pemberian izin dan antusias Ka. SMAN 1 ABAB, SMK BINA BAKTI ABAB, SMA, dan SMA AMANIA BETUNG
3.3 PENCAPAIAN PROGRAM KERJA
1. musyawarah masyarakat desa 2. Penyuluahan Cuci Tangan di SDN 1 ABAB 3. Penyuluahn PKPR di SMAN 1 ABAB 4. Penyuluhan IMS dan HIV/AIDS di kantor Camat 5. Tensi gratis 6. Pemberian Vitamin A pada Bayi dan Balita 7. Senam Lansia 8. Pemberian Informasi Obat (PIO) Pada warga 9. Asuhan Keperawatan (AsKep) mengenai ISPA di kec. ABAB 3.4 HASIL YAMG TELAH DICAPAI DARI PROGRAM KERJA
1.
7 cara cuci tangan yang baik dan benar pada siswa SDN 1 ABAB
2.
Informasoi mengenai ISPA dan Hipertensi pada warga
3.
Informasi bahaya dari NAPZA dan Free Sex di SMAN 1 ABAB
BAB IV PENUTUP 4.1
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN Masalah kesehatan di Desa Betung Induk yang paling tinggi adalah ISPA, selain desa Betung Induk, seluruh wilayah kecamatan ABAB memiliki nilai masalah kesehatan utama adalah ISPA. Ispa adalah infeksi saluran pernafasan akut yang berarti infeksi yang parah pada bagian sinus, tenggorokan, saluran udara, atau paru-paru. ISPA seringkali disebabkan oleh virus maupun bakteri. Gejala yang muncul akibat ISPA, di antaranya : 1. Hidung tersumbat atau berair. 2. Para-paru terasa terhambat. 3. Batuk-batuk dan tenggorokan terasa sakit. 4. Kerap merasa kelelahan. 5. Tubuh merasa sakit.
B. SARAN -
4.2
Perlunya perbaikan dan bimbingan atas ketidaksempurnaan laporan ini.
EVALUASI
A. EVALUASI KEGIATAN KKN - Kurangnya waktu KKN dengan banyaknya jadwal ke giataan yang harus dilakukan - Kurangnya koordinasi dengan pihak puskesmas, sehingga kurangnya bantuan maksimal dari puskesmas akibat kedatangan mahasiswa KKN yang dadakan - Masalah transportasi yang sulit setiap melaksanakan kegiatan B. EVALUASI DESA - melakukam survey oleh mahasiswa/i sebulan sebelum kegiataan KKN - adanya kerjasama dan pemberitahuan instansi kesehatan di wila yah KKN tersebut - persiapan bahan2 KKN jauh-jauh hari sebelum kegiataan KKN.
LAMPIRAN SPSS Statistics
N
Pendidikan
Pengetahuan
kejadian
Kejadian
Warga
Warga
ispa
Hipertensi
Valid
140
140
140
140
0
0
0
0
Mean
1,79
1,21
1,15
1,81
Std. Error of Mean
,034
,034
,030
,033
Median
2,00
1,00
1,00
2,00
2
1
1
2
,407
,407
,358
,396
Minimum
1
1
1
1
Maximum
2
2
2
2
Missing
Mode Std. Deviation
Pendidikan Warga
Frequenc y Valid tinggi
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
29
20,7
20,7
20,7
rendah
111
79,3
79,3
100,0
Total
140
100,0
100,0
Pengetahuan Warga
Frequenc y Valid tinggi rendah Total
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
111
79,3
79,3
79,3
29
20,7
20,7
100,0
140
100,0
100,0
kejadian ispa
Frequenc y Valid tinggi rendah Total
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
119
85,0
85,0
85,0
21
15,0
15,0
100,0
140
100,0
100,0
Kejadian Hipertensi
Frequenc y Valid tinggi
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
27
19,3
19,3
19,3
rendah
113
80,7
80,7
100,0
Total
140
100,0
100,0
Pendidikan Warga tinggi rendah
Pengetahuan Warga tinggi rendah
kejadian ispa tinggi rendah
Kejadian Hipertensi tinggi rendah
Descriptive Statistics
N kejadian ispa Kejadian Hipertensi Valid N (listwise)
Minimu
Maximu
m
m
Std. Mean
Deviation
140
1
2
1,15
,358
140
1
2
1,81
,396
140