LAPORAN KEGIATAN PROMOSI GIZI
PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BUKAN LAGI 4 SEHAT 5 SEMPURNA PADA SISWA/I KELAS IX-E SEKOLAH MENENGAH PERTAMA 240 NEGERI JAKARTA, JAKARTA SELATAN TAHUN 2015
Anggota : HELENA LISA ROSALIN (1310714006) LESTAMI INDAH MAHARDHIKA (1310714008) VERONICA DEWI BINTANG Y. P. (1310714009) LINTANG YUNARITA (1310714010) DEBINITA STEFANI (1310714020 ) SILMI SETYO PERTIWI (1310714023)
S1 ILMU GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA KEMETERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DESEMBER 2015
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas Rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan laporan ini tepat waktu. Laporan ini disampaikan kepada pembina mata kuliah Promosi Gizi Ibu Nurintania Sofianita, S.I.Kom, MKM sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah tersebut. Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada beberapa banyak pihak yang telah membantu dan memotivasi kami selama menyusun dan mengerjakan laporanh ini. Tanpa bantuan dari pihak tersebut, laporan ini tidak akan selesai tepat pada waktunya. Kami sangat mengharapkan lapran ini dapat berguna untuk kedepannya dan juga dapat menambah wawasan bagi yang membaca. Kami juga menyadari bahwa dalam makalah ini masih ada beberapa kekurangan maka dari itu, kami sebagai tim penyusun mengharapkan kritik, saran maupun usulan demi perbaikan dimasa yang akan datang. Karena kami menyadari di dunia ini tidak ada yang sesempurna diri-Nya.
Waalaikumsalam Wr.Wb
Jakarta, 18 Desember 2015 Hormat Kami,
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Halaman Kata Pengantar
i
Daftar Isi
ii
A. PENDAHULUAN
1
B. RUMUSAN MASALAH
2
C. TINJAUAN PUSTAKA
3
D. TUJUAN KEGIATAN
4
E. MANFAAT KEGIATAN
4
F. KHALATAK SASARAN
5
G. METODE KEGIATAN
5
H. KETERKAITAN
6
I. EVALUASI
6
J. PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN
8
K. PETA LOKASI KEGIATAN
10
DAFTAR PUSTAKA
iii
DATA KELOMPOK
iv
LAMPIRAN
3
DAFTAR PUSTAKA
SUMBER BUKU: Sunita Almatsier. 2010. PRINSIP DASAR ILMU GIZI. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama KEMENKES RI. 2014. PEDOMAN GIZI SEIMBANG. (pdf)
SUMBER INTERNET: Anonim. 2013. Kesehatan. https://id.wikipedia.org/wiki/Gizi_seimbang. 15 November 2015 Gizinet. 2014. Berita Utama, Info Nasional. http://gizi.depkes.go.id/pgs-2014-2. 15 November 2015
4
A. PENDAHULUAN Salah satu ciri bangsa maju adalah bangsa yang memiliki tingkat kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas kerja yang tinggi. Ketiga hal ini dipengaruhi oleh keadaan gizi. Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 memberikan batasan: Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Batasan yang diangkat dari batasan kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang paling baru ini memang lebih luas dan dinamis dibandingkan dengan batasan sebelumnya yang mengatakan, bahwa kesehatan adalah keadaan sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial, dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat. Pada batasan yang terdahulu, kesehatan itu hanya mencakup tiga aspek, yakni: fisik, mental, dan sosial, tetapi menurut UU No. 36Tahun 2009, kemudian kesehatan itu mencakup lima aspek yakni fisik (badan), mental (jiwa), sosial, spiritual, ekonomi. Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi. Hal ini disebabkan karena kuantitas dan kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsi akan mempengaruhi tingkat kesehatan individu dan masyarakat. Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit kronis atau penyakit tidak menular (PTM) terkait gizi, maka pola makan masyarakat perlu ditingkatkan kearah konsumsi gizi seimbang. Keadaan gizi yang baik dapat meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat. Gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan bayi, anak-anak, serta seluruh kelompok umur. Gizi yang baik membuat berat badan normal atau sehat, tubuh tidak mudah terkena penyakit infeksi, produktivitas kerja meningkat serta terlindung dari penyakit kronis dan kematian dini. Gizi yang tidak optimal berkaitan dengan kesehatan yang buruk. Gizi yang tidak baik adalah faktor risiko PTM, seperti penyakit kardiovaskular (penyakit jantung dan pembuluh darah, hipertensi dan stroke), diabetes serta kanker adalah penyebab utama kematian di Indonesia. Lebih separuh dari semua kematian di Indonesia merupakan akibat PTM. [Depkes, 2008]. Untuk mengoptimalkan penyampaian pesan gizi seimbang kepada masyarakat, diperlukan KIE yang tepat dan berbasis masyarakat. Pendidikan dan penyuluhan gizi dengan menggunakan slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang dimulai 1952, telah berhasil
5
menanamkan pengertian tentang pentingnya gizi dan kemudian merubah perilaku konsumsi masyarakat. Prinsip 4 Sehat 5 Sempurna yang diperkenalkan oleh Bapak Gizi Indonesia Prof. Poorwo Soedarmo yang mengacu pada prinsip Basic Four Amerika Serikat yang mulai diperkenalkan pada era 1940-an adalah : Menu makanan yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan, serta minum susu untuk menyempurnakan menu tersebut. Namun slogan tersebut sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan ilmu dan permasalahan gizi dewasa ini sehingga perlu diperbarui dengan slogan dan visual yang sesuai dengan kondisi saat ini. Prinsip Nutrition Guide for Balanced Diet hasil kesepakatan konferensi pangan sedunia di Roma Tahun 1992 diyakini akan mampu mengatasi beban ganda masalah gizi, baik kekurangan maupun kelebihan gizi. Di Indonesia prinsip tersebut dikenal dengan Pedoman Gizi Seimbang. Perbedaan mendasar antara slogan 4 Sehat 5 Sempurna dengan Pedoman Gizi Seimbang adalah: Konsumsi makan sehari-hari harus mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah (porsi) yang sesuai dengan kebutuhan setiap orang atau kelompok umur. Konsumsi makanan harus memperhatikan prinsip 4 pilar yaitu anekaragam pangan, perilaku hidup bersih, aktivitas fisik dan mempertahankan berat badan normal. Pendidikan atau promosi kesehatan pada hakikatnya adalah upaya intervensi yang ditujukan pada faktor perilaku. Namun pada kenyataannya tiga faktor yang lain perlu intervensi pendidikan atau promosi kesehatan juga, karena perilaku juga berperan pada faktor-faktor tersebut. Apabila lingkungan baik dan sikap masyarakat positif maka lingkungan dan fasilitas tersebut niscaya akan dimanfaatkan atau digunakan oleh masyarakat. B. RUMUSAN MASALAH Konsumsi pangan masyarakat masih belum sesuai dengan pesan gizi seimbang. Hasil penelitian Riskesdas 2010 menyatakan gambaran sebagai berikut. Pertama, konsumsi sayuran dan buah-buahan pada kelompok usia di atas 10 tahun masih rendah (63,3% dan 62,1%). Kedua, kualitas protein yang dikonsumsi rata-rata perorang perhari masih rendah karena sebagian besar berasal dari protein nabati seperti serealia dan kacang-kacangan. Ketiga, konsumsi makanan dan minuman berkadar gula tinggi, garam tinggi dan lemak tinggi, baik pada masyarakat perkotaan maupun perdesaan, masih cukup tinggi. Keempat, konsumsi cairan pada remaja masih rendah. Kelima,
6
cakupan pemberian Air Susu Ibu Eksklusif (ASI Eksklusif) pada bayi 0-6 bulan masih rendah (61,5%). Riskesdas 2007, 2010, 2013 menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki masalah kekurangan gizi. Kecenderungan prevalensi kurus (wasting) anak balita dari 13,6% menjadi 13,3% dan menurun 12,1%. Sedangkan kecenderungan prevalensi anak balita pendek (stunting) sebesar 36,8%, 35,6%, 37,2%. Prevalensi gizi kurang (underweight) berturut-turut 18,4%, 17,9% dan 19,6%. Prevalensi kurus anak sekolah sampai remaja Riskesdas 2010 sebesar 28,5% [Kemenkes, 2007, 2010, 2013]. Untuk mencegah timbulnya masalah gizi tersebut, perlu disosialisasikan pedoman gizi seimbang yang bisa dijadikan sebagai pedoman makan, beraktivitas fisik, hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal. C. TINJAUAN PUSTAKA 1. Promosi Kesehatan Gizi Sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1114/MENKES/SK/VII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah, promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. 2. Media Cetak Media cetak adalah suatu media yang statis dan mengutamakan peran-peran visual. Media ini terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna dan halaman putih. Fungsi utama media cetak adalah memberi informasi dan menghibur. Media komunikasi adalah wadah atau sarana didalam bidang komunikasi. Media komunikasi juga suatu benda atau alat yang digunakan sebagai perantara untuk berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Media komunikasi sangat berperan dalam mempengaruhi perubahan masyarakat. Media cetak adalah suatu alat yang digunakan sebagai perantara untuk menginformasikan suatu hal atau masalah kepada masyarakat dalam bentuk cetak.
7
Contoh- contoh media cetak antara lain: Koran, Majalah, Pamflet, Spanduk Media cetak dapat berpengaruh besar bagi masyarakat, bisa berpengaruh positif maupun negatif. Berpengaruh positif antara lain: menambah pengetahuan atau wawasan, mengetahui dunia global, bisa mempelajari hal-hal yang belum diketahui, meningkatkan suatu karya. Berpengaruh negatif antara lain: tidak semua umur bisa membaca media cetak (khususnya anak-anak karena di media cetak terdapat suatu kolom yang tidak pantas di baca jika belum cukup umur). 3. Remaja Usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, perubahan psikologis dan perubahan sosial. Menurut WHO remaja merupakan individu yang sedang mengalami masa peralihan yang secara berangsur-angsur mencapai kematangan seksual, mengalami perubahan jiwa dari jiwa kanak-kanak menjadi dewasa, dan mengalami perubahan keadaan ekonomi dari ketergantungan menjadi relatif mandiri (buku kesehatan masyarakat, Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo). D. TUJUAN KEGIATAN Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk menambahkan pengetahuan serta memberikan informasi tentang Pedoman Gizi Seimbang dikalangan remaja. Selain itu, khalayak sasaran dapat merubah sikap dan perilaku yang sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang dan dapat menerapkannya dikehidupan sehari-hari. E. MANFAAT KEGIATAN 1. Bagi remaja sekolah menengah pertama Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat bermanfaat bagi remaja sekolah menengah pertama dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan terutama tentang gizi yang dijelaskan dalam Pedoman Gizi Seimbang sehingga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Bagi pihak sekolah Pihak sekolah yang ikut serta dalam kegiatan ini secara tidak langsung membantu dalam pelaksanaan penyebaran promosi kesehatan terutama Pedoman
8
Gizi Seimbang sehingga, dapat menciptakan lingkungan yang sadar tentang kesehatan dan gizi. F. KHALAYAK SASARAN Sasaran khalayak pada kegiatan promosi gizi ini adalah siswa-siswi kelas IX E SMP Negeri 240 Jakarta yang berjumlah 29 murid dan terbilang masih awam dengan pedoman gizi seimbang. Dari hasil penelitian dengan metode pembagian kuisioner secara acak kepada murid SMP Negeri 240 Jakarta, tidak ada yang mengetahui tentang pedoman gizi seimbang. G. METODE KEGIATAN Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan 1 kali tepatnya pada tanggal 4 Desember 2015, yang dilakukan dalam bentuk penyuluhan gizi dengan bertemakan Pedoman Gizi Seimbang Bukan Lagi Empat Sehat Lima Sempurna dengan membagikan media berupa poster, leaflet serta kipas kepada siswa/i kelas 9E SMP Negeri 240 Jakarta dengan jumlah seluruh peserta yaitu sebanyak 29 anak. Selain media yang diberikan, dipaparkan juga materi menyangkut tentang Pedoman Gizi Seimbang dalam bentuk Powerpoint dengan menggunakan proyektor. Media dan materi yang diberikan dalam penyuluhan ini bertujuan untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan mengenai Pedoman Gizi Seimbang. Media yang diberikan berupa: 1. Leaflet Leaflet diberikan kepada seluruh peserta penyuluhan saat mengikuti penyuluhan gizi yang berjumlah sebanyak 29 peserta. Materi yang terdapat pada leaflet ini berisikan mengenai pengetahuan tentang Pedoman Gizi Seimbang berupa prinsip, pilar serta pesan khususnya yang kemudian membandingkannya dengan 4 Sehat 5 Sempurna. 2. Poster Materi poster berisikan tentang 10 pesan Pedoman Gizi Seimbang. Poster yang disediakan berjumlah 3 buah yang kemudian diserahkan kepada pihak sekolah untuk ditempatkan pada mading sekolah agar seluruh siswa/i SMP Negeri 240 Jakarta dapat mengetahui tentang Pedoman Gizi Seimbang.
9
3. Kipas Kipas berisikan tentang 10 pesan Pedoman Gizi Seimbang pada sisi pertama dan pada sisi kedua berisikan tentang Tumpeng Pedoman Gizi Seimbang. Kipas diberikan kepada seluruh peserta penyuluhan saat mengikuti penyuluhan gizi yang berjumlah sebanyak 29 peserta. H. KETERKAITAN Kegiatan penyuluhan gizi ini merupakan salah satu bentuk pendidikan gizi yang melibatkan remaja usia sekolah menengah pertama yang dapat meningkatkan status gizi melalui penambahan informasi tentang pengetahuan gizi yang pada akhirnya akan berdampak pada sikap serta perubahan sikap yang menjadi lebih baik sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit kronik. Bagi pihak sekolah, dapat ikut berperan serta dalam membentuk kualitas status gizi siswa/i-nya menjadi lebih baik dengan ikut menerapkan pengetahuan tentang Pedoman Gizi Seimbang dalam kehidupan sehari-hari sehingga akan berdampak pada nilai akademik siswa/i-nya. I. EVALUASI Evaluasi dilakukan setelah pelaksanaan promosi gizi berlangsung. Evaluasi ini dilakukan dengan cara membandingkan hasil pre test dengan hasil post test setiap siswa-siswi. Evaluasi ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh paparan yang disampaikan oleh komunikator kepada khalayak sasaran, serta mengetahui apakah kegiatan ini berhasil menambah pengetahuan tentang pedoman umum gizi seimbang yang nantinya dapat di implementasikan dikehidupan sehari-hari. Hasil dari evaluasi menyatakan bahwa terjadi peningkatan yang bermakna dalam nilai persen antara pre test dengan post test. Hal tersebut dapat disimpulkan dengan melihat nilai rata-rata yang didapat dari nilai pre-test terhadap nilai post-test. Hasil tersebut dapat dilihat dalam tabel 1 dibawah.
10
Tabel 1. Data Hasil Kuesioner Pre-Test dan Post-Test dalam persentase Data
Pengatahuan
Kategori
Pre-Test (%)
Post-Test (%)
Baik (>60)
62.1%
96.6%
Kurang (<60)
37.9%
3.4%
TOTAL
100%
100%
Berdasarkan data diatas, terjadi perubahan yang cukup bermakna antara hasil dari pretest dengan hasil dari post-test. Didapatkan data hasil dari pre-test dalam kategori baik dengan nilai >60 sebesar 62.1% atau sebanyak 18 siswa/i yang nilainya termasuk dalam kategori baik. Kemudian pada kategori kurang dengan nilai <60 sebesar 37.9% atau sebanyak 11 siswa/i yang nilainya termasuk dalam kategori kurang dengan total keseluruhan dari peserta penyuluhan yaitu sebanyak 29 siswa/i. Sedangkan pada hasil post-test didapatkan dalam kategori baik dengan nilai >60 sebesar 96.6% atau sebanyak 28 siswa/i dan pada kategori kurang dengan nilai<60 didapatkan sebesar 3.4% atau sebanyak 1 siswa/i dengan total keseluruhan dari peserta penyuluhan yaitu sebanyak 29 siswa/i. Berdasarkan hasil yang didapat, dapat disimpulkan bahwa kegiatan penyuluhan yang telah dilakukan berjalan secara baik dengan melihat hasil yang menunjukkan peningkatan yang baik. Hal tersebut dapat terlihat pada peningkatan persentase dalam kategori baik pretest (62.1%) dengan post-test (96.6%) sebesar 34.5% setelah pemberian materi pada siswa/i kelas IX-E SMP Negeri 240 Jakarta.
11
J. PELAKSANAAN PROGRAM/ KEGIATAN Kegiatan promosi gizi dilakukan di SMP Negeri 240 Jakarta pada hari Rabu, 2 Desember 2015, lama kegiatan promosi gizi dilakukan selama 100 menit pada 29 siswa-siswi yang di ambil dari kelas IX E yang dipilih oleh pihak sekolah. Kegiatan promosi gizi berlangsung lancar dengan jumlah tim pemateri sebanyak enam orang. Kegiatan di awali dengan memperkenalkan diri masing-masing kepada siswasiswi SMP Negeri 240 Jakarta terlebih dahulu di sebuah ruangan. Sebelum menyebarkan pre test, moderator bercerita sedikit mengenai pedoman gizi seimbang dan empat sehat lima sempurna. Setelah bercerita, mulailah pembagian dan pengisian pre test kepada siswa-siswi dengan waktu yang diberikan selama sepuluh menit. Kemudian hasil pre test di kumpulkan dilanjutkan pembagian media promosi gizi yaitu leaflet, kipas dan poster. Pemateri mulai memaparkan materi “Pedoman Gizi Seimbang bukan lagi Empat Sehat Lima Sempurna” yang berisi pentingnya gizi, 4 sehat 5 sempurna, tumpeng seimbang, pedoman umum gizi seimbang dan isu-isu gizi. Setelah pemaparan materi selama kurang lebih 30 menit, kemudian salah satu peserta melakukan review tentang materi yang telah dipaparkan oleh pemateri, setelah itu diadakan sesi tanya jawab dan pemberian hadiah kepada penanya terbaik. Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian snack dan post tes dengan soal yang sama dengan lembaran pre test. Sebelum acara ditutup, moderator memberikan kesimpulan dan pesan-pesan tentang hidup sehat dan mengajak untuk menerapkan pedoman gizi seimbang dan kemudian kegiatan dtutup dengan foto bersama diruangan. Namun terdapat beberapa hambatan yang ditemukan oleh tim pemateri saat pada kegiatan promosi gizi, antara lain:
1. Pihak sekolah meminta kepada tim pemateri untuk mengadakan promosi gizi di empat kelas dengan waktu yang bersamaan, namun dari persiapan tim pemateri tidak memungkinkan untuk mengambil tawaran tersebut, karena keterbatasan dana, waktu dan SDM.
2. Kondisi kelas yang tidak kondusif karna adanya kecemburuan sosial pada kelas yang mendapatkan materi dari tim pemateri. Untuk
selanjutnya
diharapkan
kegiatan
ini
dapat
dilakukan
secara
berkelanjutan dan diharapkan terjadinya perubahan prilaku hidup bersih dan sehat.
12
Media yang digunakan dalam kegiaan promosi gizi “Pedoman Gizi Seimbang bukan lagi Empat Sehat Lima Sempurna” di SMP Negeri 240 Jakarta, antara lain:
1. Leaflet Dalam kegiatan promosi gizi, terdapat pembagian leaflet kepada 29 siswasiswi SMP Negeri 240 Jakarta yang mengikuti promosi gizi. Leaflet dibagikan pada peserta setelah melakukan pre test atau sebelum pemaparan materi dimulai. Isi yang terdapat dalam leaflet antara lain, pengertian tentang pedoman gizi seimbang dan sepuluh pesan gizi seimbang, empat sehat lima sempurna dan tumpeng gizi seimbang. Sebelum diperbanyak, leaflet sudah melakukan pre test media, untuk menilai apakah sudah layak untuk dipergunakan untuk kegiatan promosi gizi, apakah media tersebut mudah dimengerti dan dipahami oleh peserta kegiatan promosi gizi.
2. Poster Poster dicetak sebanyak tiga lembar untuk ditempatkan di tempat-tempat yang mudah terlihat oleh orang-orang yang berjalan disekitar sekolah, seperti kantin, dinding dekat toilet dan ruang guru. Poster sudah di pre test media terlebih dahulu pada siswa-siswi SMP Negeri 240 Jakarta, untuk mengetahui apakah sudah layak untuk dipergunakan, apakah media tersebut mudah dimengerti dan dipahami. Poster dalam kegiatan ini berisikan sepuluh pesan umum gizi seimbang dengan penambahan gambar tumpeng gizi seimbang.
3. Kipas Media promosi gizi lainnya yaitu kipas, setiap siswa-siswi yang mengikuti kegiatan promosi gizi diberikan masing-masing satu kipas yang dibuat oleh tim pemateri. Kipas tersebut berisikan sepuluh pesan umum gizi seimbang, dengan desain yang eye catching sehingga selain bermanfaat memberikan efek sejuk juga dapat memberikan informasi penting didalamnya. Tim pemateri memilih media ini karena beranggapan peserta pasti menyukai dan bermanfaat dalam jangka waktu yang lama.
13
K. PETA LOKASI KEGIATAN
SMP Negeri 240 Jakarta Jl. H. Raya No. 16B Gandaria Utara, Kebayoran Baru - Jakarta Selatan
14
LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN PENYULUHAN GIZI : PEDOMAN GIZI SEIMBANG BUKAN LAGI 4 SEHAT 5 SEMPURNA DI SMP NEGERI 240 JAKARTA
Pengarahan dari salah satu guru sebelum memulai penyuluhan gizi
Pembukaan penyuluhan gizi yang diwakili oleh Helena selaku MC
Pengisian pre-test yang dilakukan oleh siswa/i kelas IX-E selaku peserta penyuluhan
15
Pembagian media penyuluhan (leaflet dan kipas)
Pemaparan materi yang dijelaskan oleh Veronica dan Silmi
16
Penayangan video tentang 10 Pesan Pedoman Gizi Seimbang
Antusiasme siswa/i dalam sesi tanya-jawab
17
Pembagian snack kepada peserta penyuluhan
Pengisian post-test oleh peserta penyuluhan
18
Penyerahan sertifikat kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 240 Jakarta sebagai tanda terima kasih
19
MEDIA PENYULUHAN: POSTER
20
LEAFLET
21
KIPAS
22
MATERI POWERPOINT
23
24
25
26
27
BIAYA KEGIATAN PENYULUHAN GIZI Tanggal 03/11/2015 27/11/2015
03/11/2015 27/11/2015
26/11/2015 26/11/2015 26/11/2015 26/11/2015 26/11/2015
26/11/2015 26/11/2015 26/11/2015
01/12/2015 01/12/2015 01/12/2015 01/12/2015
01/12/2015 01/12/2015 01/12/2015
02/12/2015
Nama Barang
Banyak
Media Publikasi: Poster 102012 Print Warna AC 230 1 lbr 102012 Print Warna AC 230 A3 3 lbr SUB TOTAL Media Publikasi: Leafet 102015 Print Warna AP A4 BB 2 lbr 102015 Print Warna AP A4 BB 41 lbr SUB TOTAL Media Publikasi: Kipas 102023 Print Sticker Krom A3 6 lbr 102039 Print Warna Art Carton 11 lbr 260 102040 Print Warna Art CAR 1 lbr Stick Es krim 4 pcs Lem Aibon 1 pcs SUB TOTAL Kuisioner Print Warna 3 lbr Foto Copy 80 lbr Print BW 3 lbr SUB TOTAL Sertifikat Fr Min 20x30 Hitam Coklat 1 lbr 01063 - 0037 1 jam edit 1 jam Via Felt Bright White 216 gr 1 lbr Print Colour A3 1 lbr SUB TOTAL Souvenir Bingkisan Kue Lapis Legit 2 box Souvenir Wafer Gery 4 box Botol Minum Hadiah 3 btl SUB TOTAL Transport Premium 6,75 ltr SUB TOTAL TOTAL KESELURUHAN
28
Harga Satuan (Rp.)
Jumlah (Rp.)
5.000 5.000
5.000 15.000 20.000
5.000 3.500
10.000 143.500 153.000
8.500
51.000
5.000
55.000
13.000 2.500 12.500
13.000 10.000 12.500 141.500
1.000 800 500
3.000 10.000 1.500 14.500
55.000 3.000 6.000 17.000
55.000 3.000 6.000 17.000 81.000
23.000 12.500 5.000
46.000 50.000 15.000 111.000
7.400
50.000 50.000 571.000