LAPORAN KASUS
“P1A1 Post Ekstraksi Forceps dan Post Rehecting Ruptur Perineum Grade IV”
Tugas Tugas Kepanitraan Klinik Bagian Ilmu Kandungan dan Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Jayapura J ayapura Periode 31 Januari !1" # $ %pril !1"
Pembimbing:
1& dr. Daniel H. Usmany, SpOG 2. dr. dr. Ariel Ariel Timy Timy !ip !ipri" ri"n n
Dis#s#n "le! : K#rnia Sari $%%$&'$$''
D(PART()(N * S)+ OST(TR- DAN G-N(KOLOG+AKULTAS K(DOKT(RAN UN-(RS-TAS (ND(RA/AS-H RSUD 0A1APURA
L()AR P(NG(SAHAN
'aporan Kasus Ilmu Kandungan dan Kebidanan dengan (udul ) P1A1 Post Ekstraksi Ekstraksi Forceps Forceps dengan Ruptur Ruptur Perineum Grade Grade IV 3 IV 3
Nama : KURN-A SAR- 4$%%$&'$$''5
Telah diterima dan disetu(ui oleh Dr. Daniel H. Usmany, SpOG *ari
)
Tanggal
)
Sebagai salah satu syarat mengikuti dan menyelesaikan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandungan dan Kebidanan di Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura
Jayapura+
!1"
&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& Dr& Daniel *& Usmany+ Sp,-
KATA KATA P(NGANTAR P(NG ANTAR
Pu(i syukur kepada Tuhan .ang /aha 0sa+ karena berkat rahmat#ya penulis dapa dapatt meny menyel eles esai aika kann lapo lapora rann kasu kasuss kepa kepani nite teraa raann klin klinik ik ilmu ilmu kand kandun unga gann dan dan kebidana kebidanann yang yang ber(udul ber(udul P1A1 Post Ekstraksi Forceps dengan Ruptur Perineum Grade IV I V.
%dapun penyusunan laporan kasus ini untuk memenuhi tugas yang diberikan pada kepaniteraan klinik di RSUD Kota Jayapura+ dan (uga membantu penyusun+ untuk memahami lebih lan(ut mengenai laporan kasus ini& ini & Penyusun Penyusun ingin mengu2ap mengu2apkan kan terima terima kasih kepada kepada dr& Daniel *&Usamny *&Usamny++ Sp,- selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dengan sabar hingga akhirnya laporan kasus ini dapat diselesaikan& Terima Terima kasih kepada dokter residen+ dr& %ril %ril dan dan dr& dr& Sula Sulaem eman an yang yang tela telahh melu meluan angk gkan an akt aktu+ u+ ilmu ilmu dan dan tena tenaga ga dala dalam m penyelesain laporan laporan kasus ini& Terima Terima kasih (uga saya sampaikan sampaikan kepada orangtua dan teman# teman yang telah memberikan dukungan selama kami men(alan kepaniteraan klinik di RSUD Kota Jayapura& Penyusun menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan laporan kasus ini yang menyebabkan laporan kasus ini (auh dari sempurna& ,leh karena itu+ kritik dan saran yang membangun kami harapkan dari berbagai pihak& Semoga laporan kasus ini dapat berman4aat bagi berbagai pihak&
Jayapura+
!1"
A P(NDAHULUAN
Persal Persalina inann tindak tindakan an merup merupaka akann pro prosed sedur ur kebid kebidana anann dimana dimana tindak tindakan an akti4 akti4 diambil oleh penolong untuk menyelesaikan persalinan+ apabila proses persalinan tidak dapat ber(alan se2ara normal& Proses persalinan dipengaruhi oleh beker(anya tiga 4aktor yang berperan yaitu kekuat kekuatan an mend mendoro orong ng (anin (anin keluar keluar 5 power 6 yang yang melip meliputi uti his 5kekua 5kekuatan tan uterus6 uterus6++ kontraksi otot dinding perut+ kontraksi dia4ragma dan ligamentum a2tion+ 4aktor lain adalah 4aktor (anin 5 passager 6 dan 4aktor (alan lahir 5 passage6& %pabila ketiga 4aktor ini ini dala dalam m kead keadaa aann baik baik++ seha sehatt dan dan seim seimba bang ng++ maka maka pros proses es persa persali lina nann akan akan berlangsung se2ara normal7spontan& amun apabila salah satu dari ketiga 4aktor tersebut tersebut mengalami mengalami kelainan kelainan++ misalnya misalnya keadaan keadaan yang yang menyebabk menyebabkan an kekuatan kekuatan his tidak adekuat+ kelainan pada bayi atau kelainan (alan lahir maka persalinan tidak dapat ber(alan se2ara normal& Setiap Setiap persal persalina inann mempu mempuny nyai ai risiko risiko baik baik pada pada ibu maupu maupunn (anin+ (anin+ berupa berupa kesakitan sampai pada risiko kematian& %pabila ibu maupun (anin dalam kondisi yang menyebabk menyebabkan an ter(adiny ter(adinyaa penyulit penyulit persalinan persalinan++ maka untuk untuk segera segera menyelama menyelamatkan tkan keduan keduanya ya++ perlu perlu segera segera dilaku dilakukan kan persal persalina inann dengan dengan tindak tindakan an yaitu yaitu persal persalina inann per8aginam dengan dengan suatu tindakan alat bantu tertentu+ tertentu+ seperti dengan 4orsep+ ekstraksi 8akum+ atau tindakan perabdominam yaitu seksio sesarea& Persalinan tindakan per8aginam dengan 4orsep atau ekstraksi 8akum dilakukan apabila syarat persalinan per8aginam dipenuhi dan apabila ada indikasi antara lain ) gaat (anin+ kelelahan ibu+ partus tidak ma(u pada kala II+ preeklamsia berat+ eklamsia mengan2 mengan2am& am& Sedangka Sedangkann persalinan persalinan seksio seksio sesarea sesarea dilakuka dilakukann apabila apabila ada indikasi indikasi dispro dispropor porsi si kepala kepala panggu panggul+ l+ plasen plasenta ta pre8ia pre8ia++ malpo malposisi sisi dan malpr malprese esenta ntasi+ si+ serta serta riayat obstetri buruk& Sampai saat ini data mengenai persalinan dengan tindakan se2ara se2ara nasion nasional al belum belum banya banyakk diketa diketahu hui& i& Data Data yang yang ada menge mengenai nai hal hal terseb tersebut ut terdap terdapat at pada pada hasil hasil peneli penelitia tiann di sebagi sebagian an rumah rumah sakit sakit pendid pendidika ikann di Ind Indone onesia sia&& Persalinan dengan tindakan menun(ukkan adanya 4aktor penyulit ataupun komplikasi persalinan& Sebagian besar persalinan dengan tindakan disebabkan karena persalinan
lama atau ma2et& *al ini sering disebabkan oleh disproporsi kepala panggul+ kelainan letak dan gangguan kontraksi uterus 5his yang tidak adekuat6& A -T-N0AUAN PUSTAKA
A. D(+-N-S-
0kstraksi 4or2eps adalah suatu persalinan buatan untuk melahirkan (anin dengan tarikan pada kepala dengan menggunakan alat yang disebut 2unam atau 4or2ep&1+ 9unam dipakai untuk membantu atau mengganti his+ akan tetapi sekali# kali tidak boleh digunakan untuk memaksa kepala (anin meleati rintangan dalam (alan lahir yang tidak dapat diatasi oleh kekuatan his yang normal& Jika ini tidak diindahkan+ maka ekstraksi dengan 2unam akan mengakibatkan luka pada ibu dan terutama pada anak& 9unam ialah suatu alat yang sangat berguna untuk melahirkan (anin+ akan tetapi berbahaya bagi ibu dan (anin apabila disalahgunakan& Kesalahan yang dibuat dalam hal ini ialah tidak diindahkannya syarat#syarat yang harus dipenuhi dan kesalahan dalam 2ara pemasangan dan ekstraksi& 9unam yang banyak dipakai di Indonesia adalah 2unam aegele yang mempunyai lengkungan kepala+ lengkungan panggul+ dan se(enis kun2i yang menghubungkan kedua sendok dalam dalam posisi yang tetap&
1+3
. S(0ARAH
Riayat 9unam ,bstetrik teramat pan(ang+ sekitar tahun 1:!! S/ sudah terdapat tulisan bahasa sansekerta yang mengulas tentang alat ini& 9unam ,bstetrik modern yang digunakan untuk (anin hidup diperkenalkan pertama kali oleh Peter Chemberlen 51;!!6 dan setelah itu dikenal lebih dari "!! (enis 2unam obstetrik& William Smellie 51"<:6 memberikan pen(elasan tentang rin2ian aplikasi
2unam yang benar pada kepala (anin dalam panggul& Sir James Simpson 51$<:6 mengembangkan (enis 2unam obstetrik yang
sesuai dengan lengkungan kepala dan lengkungan panggul& Joseph DeLee 51=!6 membuat modi4ikasi dari 2unam obstetrik yang telah
ada dan menyarankan sebuah tindakan yang disebut sebagai “Prophylactic Forceps Delivery”.
Pada praktek obstetrik modern+ dimana sudah dikenal tran4usi darah dan berbagai (enis antibiotika serta semakin langkanya ahli obstetri yang memiliki ketrampilan melakukan ekstraksi 2unam maka ekstraksi 2unam sebagai alternati4 persalinan per8aginam nampaknya semakin (arang digunakan dan digantikan dengan tindakan seksio sesar& Pada tahun 1=$!+ beberapa penelitian menun(ukkan baha persalinan 2unam tengah (“mi !orceps elivery”" seringkali menimbulkan adanya e4ek samping (angka pan(ang terhadap anak& >aktor#4aktor ini menyebabkan banyak ahli obstetri yang semakin enggan menggunakan persalinan ekstraksi 2unam&
. (NTUK UNA) OST(TR-K
9unam ,bstetrik terdiri dari sepasang sendok yang masing#masing terdiri dari )
•
Daun
•
Penahan
•
Tangkai 5leher6
•
Pegangan 5?handle@6
•
Kun2i
Pemasangan 2unam sendok kiri dan kanan harus diker(akan se2ara terpisah& Daun 2unam ) •
Fenestrate 5 berlubang6
•
Soli 5 tidak Aberlubang6
Tangkai 5leher 6 2unam) •
#erb$%a 52unam Simpson6
•
#ert$t$p 52unam Kielland6
C$nam &iellan engan ciri'ciri tertent$ &$nci geser) leng%$ngan pelvi% minimal an ringan D. KLAS-+-KAS- P(RSAL-NAN UNA) OST(TR-K
Klasi4ikasi persalinan dengan ekstraksi 2unam 09 dan ekstraksi 8akum 0C berdasarkan Americian
College
!
"stetricians
and
G#necologists dan American Academ# o! Pediatrics $%%$ )
Tabel % ) Klasi4ikasi Persalinan 0kstraksi 9unam dan 0kstraksi Cakum
berdasarkan desensus dan putar paksi dalam. PROS(DUR
KR-T(R-A •
Kulit kepala terlihat pada introitus tanpa melakukan tindakan memisahkan labia
•
Tengkorak kepala sudah men2apai dasar panggul
•
Sutura sagitalis berada pada diameter anteroposterior oksiput berada di kanan atau kiri
0kstraksi 9unam
depan atau di posterior
“*+#L,#” • • •
0kstraksi 9unam ”L*W”
Kepala (anin berada pada perineum Putar paksi dalam tidak lebih dari <: ! Bagian terendah kepala berada pada station E F dan tidak didasar panggul
•
Putar paksi dalam G <: !5oksiput kiri atau kanan depan men(adi oksiput anterior oksiput kiri atau kanan belakang men(adi oksiput posterior6
•
Putar paksi dalam H <: !
0kstraksi 9unam ”mi pelvic”
Stasion diatas F 2m tetapi kepala sudah engage
0kstraksi 9unam ?*I-*@
Tidak termasuk dalam kriteria
Dari -merican -caemy o! Peiatrics an -merican College o! *bstetricians an ynecologists (/00/"
Se(umlah ahli menyarankan agar pembagian panggul menggunakan terminologi “station” 1F + F dan 3F yang sesuai dengan (arak 2m + < 2m dan : 2m dibaah spina ischiaica& Kriteria persalinan ekstraksi 2unam dibedakan men(adi ) %.
Persalinan 0kstraksi 9unam O#67le6
2.
Persalinan 0kstraksi 9unam Renda!
8.
Persalinan 0kstraksi 9unam Tenga! 5mid# pel8ik6
Persalinan 2unam tinggi yang dilakukan sebelum engagemen kepala 5berarti diatas station !6 sudah tidak digunakan lagi dalam obstetri modern&
(. +UNGS- DAN P()-L-HAN 0(N-S UNA) OST(TR-K
>ungsi 2unam obstetrik terutama adalah traksi+ namun pada kasus oksiput melintang atau oksiput posterior+ 4ungsi 2unam selain traksi adalah untuk rotator& 9unam ,bstetrik (enis Simpson biasanya digunakan untuk melahirkan anak dengan kepala yang sudah mengalami molase pada nullipara& 9unam ,bstetrik (enis #$c%er 1c Lane digunakan untuk kepala anak yang bundar pada multipara& +. -ND-KAS- T-NDAKAN (KSTRAKS- UNA)
Indikasi Ibu) 1& Penyakit Jantung & Penyakit Pulmonar 3& In4eksi Intrauterin <& -angguan eurologik :& Kelelahan Ibu ;& Kala II meman(ang "& /empersingkat kala II ) pre eklampsia+ eklampsia Indikasi %nak) 1& -aat (anin & Prolapsus talipusat dengan kepala sudah didasar panggul 2.
“-!ter coming hea”
Persalinan ekstraksi 2unam pro4ilaksis seperti pada persalinan preterm tidak terbukti memberikan man4aat bagi perkembangan anak& G. KONTRA-ND-KAS- T-NDAKAN (KSTRAKS- UNA)
1& Terdapat kontra#indikasi berlangsungnya persalinan per8aginam& & Pasien menolak tindakan ekstraksi 2unam obstetrik& 3& Dilatasi ser8ik belum lengkap& <& Presentasi dan posisi kepala (anin tidak dapat ditentukan dengan (elas& :& Kegagalan ekstraksi 8akum& ;& >asilitas pemberian analgesia yang memadai tidak ada& "& >asilitas peralatan dan tenaga pendukung yang tidak memadai& $& ,perator tidak kompeten&
H. S1ARAT T-NDAKAN (KSTRAKS- UNA)
3.
Pasien dan keluarga sudah paham dan menyetu(ui tindakan ini serta bersedia menandatangani 4in!orme consent4
/.
Tidak terdapat 9PD#cephalo pelvic isproporsion sehingga (anin diperkirakan dapat lahir per8aginam&
2.
Kepala sudah engage )
Pembentukan cap$t atau molase berlebihan
sering
menyulitkan
penilaian dera(at desensus kepala (anin&
Kesalahan dalam menilai dera(at desensus akan menyebabkan kesalahan pena4siran dimana tindakan yang semula dianggap sebagai 0kstraksi 9unam Rendah sebenarnya adalah 0kstraksi 9unam Tengah&
3.
Presentasi belakang kepala+ letak muka dengan dagu didepan atau “a!ter coming hea” pada persalinan sungsang per8aginam&
/.
Posisi kepala (anin dalam (alan lahir dapat diketahui se2ara pasti oleh operator&
2.
Dilatasi ser8ik sudah lengkap&
5.
Kepala (anin dapat di2ekap dengan baik oleh kedua daun 2unam&
6.
Selaput ketuban sudah pe2ah&
-. T(HN-K P(RSAL-NAN UNA) OST(TR-K OUT L(T3
1&
Pemasangan 9unam
Pemasangan
2unam
obstetrik
yang
dilakukan) melintang
kepala dan melintang panggul& Pemasangan atau penempatan daun sendok cunam #ang ideal di dalam panggul a5 P(RSAL-NAN UNA) OUT7L(T D(NGAN UUN7UUN K(-L DANT(R-OR 4 "9sip#6 an6eri"r 5
Persiapan untuk pasien+ operator dan instrumen medis yang akan
3.
digunakan /.
Ibu dalam posisi lithotomi dan dilakukan disin4eksi sekitar perineum&
2.
Kosongkan kandung kemih&
5.
Berikan %naesthesia &etamin 3 7 / mg 8 %g 99 5kontra indikasi pada pasien hipertensi6& ,perator berdiri didepan pasien dengan memegang 2unam obstetrik dalam
6.
keadaan terkun2i dan membayangkan bagaimana 2unam kelak akan dipasang dalam (alan lahir (“ghosting”" 9unam akan dipasang melintang kepala dan melintang panggul ) C$nam alam %eaaan ter%$nci) ipegang operator yang beriri iepan v$lva sambil membayang%an posisi c$nam %ela% ialam :alan lahir
Tehnik pemasangan 2unam ) 1.
Tangkai sendok kiri dipegang tangan kiri seperti memegang pensil yaitu dengan u(ung ibu (ari dan (ari telun(uk+ pegangan pada tangkai 2unam dalam keadaan tegak lurus didepan 8ul8a
$.
Dua 5atau lebih6 (ari tangan kanan operator dimasukkan pada sisi kiri belakang 8ul8a disamping kepala anak&
&.
U(ung daun sendok kiri dimasukkan 8agina antara kepala anak dan sisi palmar (ari#(ari tangan kanan operator dengan dorongan ibu (ari tangan kanan dan tuntunan (ari#(ari tangan kanan melalui gerakan horisontal sendok 2unam ditempatkan disamping kiri kepala anak ( gambar bawah "
Pemasangan daun sendok kiri paa sisi %iri pangg$l ib$ ; Jari tel$n:$% an tengah tangan %anan imas$%%an vagina.
Tangan kanan dikeluarkan dan sendok kiri yang telah terpasang dipegang oleh asisten
(.
Dengan 2ara yang sama+ daun sendok kanan ditempatkan disamping kanan kepala anak
Pemasangan sendok kanan Seno% %iri yang s$ah terpasang ipegang oleh asisten (ata$ itahan engan %eling%ing tangan %iri".
pengun2ian 2unam
Penguncian ; 1asing'masing tangan memegang tang%ai c$nam. &e$a ib$ :ari saling bere%atan iatas gagang c$nam. ; &$nci har$s ipasang tanpa pa%saan) bila perl$ apat ila%$%an reposisi a$n seno% $nt$% mem$ah%an peng$ncian. *. Setelah pengu2ian+ dilakukan pemeriksaan ulangan untuk mengetahui
apakah ) a& Kedua daun 2unam sudah dipasang se2ara benar& b& Terdapat bagian anak selain kepala atau (alan lahir ibu yang ter(epit&
+.
Setelah 2unam terpasang dan dikun2i dengan benar+ dilakukan traksi per2obaan
,raksi Perco"aan ; #angan %iri mence%ap c$nam iatas %$nci ; #el$n:$% %anan ig$na%an $nt$% mengetah$i apa%ah %epala ana% i%$t tertari% saat mela%$%an tra%si percobaan. -. Setelah traksi per2obaan menun(ukkan baha pemasangan dan pengun2ian
2unam sudah dilakukan dengan benar+ maka tindakan ini dilan(utkan dengan 6ra9si deini6i. ,raksi de!initi! #angan %anan itempat%an ileher c$nam e%ap engan %epala :anin. #angan %iri operator isebelah istal tangan %anan.
-rah tra%si yang ses$ai engan :enis %lasi!i%asi e%stra%si c$nam ; Paa c$nam o$t'let) arah tra%si elevasi tang%ai c$nam sei%it %earah atas.
1%. Traksi de4initi4 diaali dengan tarikan horisontal se2ara intermiten sampai
perineum teregang& 0pisiotomi diker(akan saat perineum teregang& 11. Setelah oksiput meregang 8ul8a+ tangkai 2unam diele8asi dengan 2ara
meletakkan empat (ari tangan diatas permukaan atas ?pegangan 2unam@ dan dorongan ibu (ari dan sisi belakang permukaan baah ?pegangan 2unam@ 1$. Setelah 8ul8a teregang dan dahi teraba pada perineum+ lahirnya kepala anak
selan(utnya dapat dilakukan dengan 2unam yang masih terpasang atau 2unam yang sudah dibuka 5dilepas6 dan selan(utnya kepala anak dilahirkan dengan maneu/er Ritgen & 1ela%$%an e%stra%si %epala engan tangan %anan sambil menahan
perine$m engan tangan %iri agar tia% regangan perine$m yang berlebihan 1&. Persalinan tubuh anak lebih lan(ut dilakukan seperti pertolongan persalinan
presentasi belakang kepala seperti biasanya& 1'. Setelah bayi lahir+ dilakukan manual plasenta sambil melakukan eksplorasi
(alan lahir untuk melihat adanya 2edera pada (alan lahir&
0. P(RSAL-NAN UNA) R(NDAH D(NGAN UUN7UUN K(-L K-RD(PAN 4 p"sisi "9sipi6alis 9iri depan 5
1& Dengan tangan kanan+ operator menentukan posisi telinga kiri (anin yang berada disebelah kiri posterior& & Dengan tuntunan (ari#(ari kanan dalam 8agina+ tangan kiri memasang 2unam kiri setinggi telinga kiri (anin&
3& Sendok 2unam kiri yang sudah terpasang ditahan oleh asisten atau dibiarkan sa(a dan hendaknya berada pada kedudukannya tanpa paksaan& <& Dua (ari tangan kiri masuk pada sisi kanan belakang 8agina dan sendok kanan yang dipegang dengan tangan kanan dimasukkan 8agina dengan tuntunan (ari# (ari tangan kiri tersebut dan segera digeser kedepan untuk ditempatkan setinggi telinga depan (anin+ sehingga sendok kanan berada pada posisi yang tepat berhadapan dengan sendok kiri yang sudah terpasang sebelumnya& :& Setelah kedua sendok dikun2i+ maka posisi masing#masing sendok 2unam berada didepan dan dibelakang 5pada diameter obliAue pel8ik6&
K. P(RSAL-NAN UNA) R(NDAH D(NGAN UUN7UUN K(-L KANAN D(PAN 4P"sisi" O9sipi6alis 9anan depan5 •
Pemasangan sendok 2unam dilakukan dengan 2ara yang sama+ tetapi dengan arah yang berbeda&
•
Pada keadaan ini+ telinga kanan (anin adalah telinga posterior dan sendok kanan harus dipasang lebih aal&
•
Pengun2ian hanya dapat dilakukan setelah tangkai sendok 2unam kanan DISI'%-K% dan ditempatkan DI%T%S tangkai sendok kiri&
L. P(RSAL-NAN UNA)
R(NDAH D(NGAN
UUN7UUN
K(-L
)(L-NTANG •
Jenis 2unam obstetrik yang tepat digunakan adalah 2unam T#;9er ); Lane atau 2unam Kielland.
•
Pemasangan tidak berbeda+ sendok pertama yang dipasang adalah sendok yang akan ditempatkan setinggi telinga posterior dan sendok kedua dipasang setinggi telinga depan 5setelah digeser kedepan6&
•
Dengan pemasangan diatas+ satu sendok akan berada didepan sa2rum dan satu sendok lagi dibelakang sim4isis pubis&
). P(RSAL-NAN UNA)
R(NDAH D(NGAN
UUN7UUN
K(-L
POST(R-OR POS-S- OKS-P-TAL-S POST(R-OR K-R- ATAU KANAN : •
Tidak ter(adi 4leksi kepala yang maksimal&
•
Pada beberapa kasus+ tindakan 8aginal tou2her saat menentukan lokasi telinga posterior dapat menyebabkan o22iput berputar spontan kedepan dengan sendirinya&
•
%gar o22iput berada di sebalah depan+ maka dapat dilakukan tindakan)
•
Rotasi manual&
•
Pemutaran dengan 2unam Kielland&
R"6asi man#al : •
Bila o22iput berada disebelah kiri belakang+ operator menggunakan tangan kanannya untuk memutar kepala dan sebaliknya bila o22iput disebelah kanan belakang maka operator menggunakan tangan kirinya untuk memutar kepala&
•
-erakan pronasi lebih mudah diker(akan dibandingkan gerakan supinasi&
Te!ni9 :
1& Persiapan persalinan dengan ekstraksi 2unam& & Tangan yang sesuai dimasukkan 8agina dan men2ekap sinsiput+ (ari#(ari berada pada satu sisi telinga dan ibu (ari pada sisi telinga yang lain& 3& Tangan luar men2ari bahu depan anak dan menghelanya kedepan bersamaan dengan gerakan tangan untuk memutar kepala dari dalam& <& Tangan dalam memutar kepala sehingga o22iput berada disebelah depan& :& Pada posisi kepala seperti itu diharapkan dapat ter(adi persalinan spontan atau dengan ekstraksi 2unam 5dengan 2unam Kielland6&
=otasi man$al ari posisio o%sipitalis posterior %iri (-" . #angan %iri operator itempat%an iatas abomen an menari% bah$ %anan %earah %anan ib$. ; Secara serenta%) tangan %anan operator memegang %epala :anin paa iameter biparietal an mem$tarnya engan gera% pronasi se:a$h 3>0 0 ; (9" paa a%hir tina%an) o%sip$t :anin beraa isebelah anterior POS-S- OKS-P-TAL-S POST(R-OR •
Bila tak dapat melakukan rotasi manual+ maka persalinan per8aginam dapat diusahakan dengan bantuan ekstraksi 2unam&
•
Persalinan dengan 2unam dapat dilakukan dengan o22iput tetap di posterior atau o22iput di anterior
Te!ni9 :
1& Diker(akan traksi horisontal sampai pangkal hidung berada dibaah sim4isis& & Dilakukan gerakan ele8asi pada ?pegangan@ 2unam se2ara perlahan sampai oksiput se2ara bertahap mun2ul didepan perineum 3& /engarahkan ?pegangan@ 2unam kebaah dan lahirlah pangkal hidung+ muka dan dagu didepan 8ul8a& <& Tindakan ini memerlukan episotomi yang 2ukup luas& Persalinan c$nam renah paa posisio occipitalis posterior P,=S
N. P(RSAL-NAN UNA) R(NDAH PADA PR(S(NTAS- )UKA •
*anya dapat diker(akan pada kasus presen6asi m#9a )(NTO ANT(R-OR.
•
Pada aalnya dilakukan traksi 2uram baah sampai dagu nampak dibaah sim4isis&
•
Kemudian dilakukan traksi ele8asi keatas+ setelah dagu nampak dibaah sim4isis maka se2ara berurutan lahir hidung+ mata+ dahi dan oksiput ditepi anterior perineum&
O. KO)PL-KAS)"rbidi6as )a6ernal:
%ngka ke(adian morbiditas persalinan dengan ekstraksi 2unam harus dibandingkan dengan persalinan dengan setio 2aesar atau persalinan operati4 per8aginam lain dan tidak dengan persalinan spontan per8aginam& arm"n dkk 51==:6 ) persalinan dengan 2unam out#let elekti4 dengan rotasi tidak
lebih dari <:! tidak menyebabkan peningkatan angka ke(adian morbiditas maternal yang bermakna& Han9ins dan R"
pada station kepala yang tinggi& S!erman dkk 5 1==36 ) kebutuhan tran4usi darah pada ekstraksi 2unam <&+ pada
ekstraksi 8akum ;&1 dan se2tio 2aesar 1&< & 1&
'aserasi (alan lahir)
•
Robekan ser8ik dapat ter(adi bila dilatasi belum lengkap atau ter(epit diantar daun 2unam dengan kepala (anin&
•
Ruptur perineum Ter(adinya r$pt$re perine$m disebabkan oleh 4aktor ibu 5paritas+ (arak kelahiran dan berat badan bayi6+ pimpinan persalinan tidak sebagaimana mestinya+ riayat persalinan& e%stra%si c$nam) e%stra%si va%$m) trauma alat dan episiotomi 5ikn(osastro+ !!!6& Perdarahan karena robekan (alan lahir banyak di(umpai pada
&
Sim4isiolisis&
3&
Perdarahan&
<&
In4eksi&
:&
Inkontinensia urinae dan inkontinensia al8i&
)"rbidi6as Ana9:
Persalinan operati4 per8aginam khususnya yang diker(akan pada panggul tengah 2enderung meningkatkan kenaikan morbiditas neonatal) 1&
ilai %pgar rendah&
&
9ephal hematoma&
3&
9edera pada daerah a(ah &
<&
0rb paralysa&
:&
>raktura kla8ikula&
;&
Kenaikan kadar bilirubin&
"&
Perdarahan retina&
A -LAPORAN KASUS
-. -D(NT-TAS
ama
) y& >
Umur
) 3 tahun
%lamat
) %rso CII
%gama
) Islam
Pendidikan
) S/%
Peker(aan
) Ibu Rumah Tangga
Suku7 Bangsa
) Indonesia
Tanggal /asuk RS) !; >ebruari !1" pukul) 3&!! IT Keluar RS
) 11 >ebruari !1"
--. ANA)N(S-S
&el$han +tama
) Pasien ru(ukan dari RS Keerom+ dengan keluhan nyeri perut bagian baah ingin melahirkan se(ak pagi hari&
=iwayat &ehamilan Se%arang )
Pasien merupakan ru(ukan dari RS Keerom+ pasien mengaku pergi ke RS Keerom se(ak pukul !=&!! IT& Pasien mengaku hamil = bulan dengan *P*T) 1#!:#!1; TP) 1=#!#!1" hamil 3=#
Riayat hipertensi disangkal+ asma disangkal+ diabetes disangkal+ alergi disangkal+ TB9 disangkal+ hepatitis disangkal+ *IC disangkal&
=iwayat Penya%it &el$arga )
Riayat hipertensi disangkal+ asma disangkal+ diabetes disangkal+ alergi disangkal+ TB9 disangkal+ hepatitis disangkal+ *IC disangkal& B%B7B%K biasa =iwayat *bstetri
1& =iwayat &ehamilan 16 Kehamilan pertama tahun !1:+ post abortus usia kehamilan 1 bulan& Tidak dilakukan kuretase 6 Kehamilan ini & =iwayat 1enstr$asi *aid pertama dialami pada usia 1< tahun dengan siklus yang teratur dan lamanya haid setiap siklus adalah " hari& *P*T 1 /ei !1;+ taksiran tanggal persalinan 1= >ebruari !1"& 3& Pemeri%saan -ntenatal Care (-?C" %9 $L dilakukan di Puskesmas %rso dan L dilakukan suntikan TT& <& =iwayat 1eni%ah Pasien menikah 1 kali& Pernikahan ini sudah berlangsung tahun& :& &el$arga 9erencana Pasien tidak pernah mengikuti KB ---. STATUS G(N(RAL-S
Keadaan umum ) sakit ringan
Kesadaran
) 2ompos mentis
Tinggi Badan
Berat Badan
) :: kg
) 1<: 2m
Tanda#tanda 8ital ) TD ) 1337"$ mm*g
SB) 3;+!9
RR) < L7m Kepala
) "= L7m
) /ata ) Kon(ungti8a ) anemis #7# Sklera ) ikterik #7# Pupil ) isokor F7F
'eher
*idung
) sekret #7#
/ulut
) sekret #7#
Telinga
) sekret #7# ) Pembesaran K-B 5#6
ThoraL
) Jantung Paru
%bdomen
) BJ I#II regular ) Ces F7F+ Rh #7#+ he #7#
) *epar
) tidak teraba
'ien
) tidak teraba
0kstremitas
) %kral hangat+ anemis 5#6+ udem 5#6
Re4leks
) Re4leks 4isiologis normal+ re4leks patologis 5#6
-. STATUS OST(TR-
Pemeri%saan L$ar •
Inspeksi
) 4luksus 5F6+ 4luor 5#6 878) tak ada kelainan
•
T>U
) 3! 2m
•
'etak (anin
) meman(ang+ punggung kiri+ <7:
•
DJJ
) 1
•
*is
) 3#
•
TBBJ
) =<: gr
878
) tidak ada kelainan+ 8alsa8a 5F6+ pooling 5F6
•
Portio
) tidak teraba
Pemeri%saan Dalam •
878
) tidak ada kelainan+ 8alsa8a 5F6+ pooling 5F6
•
Portio
) tidak teraba
•
Pembukaan
) lengkap
•
Ketuban
) 5#6 putih keruh+ mekonium 5F6
•
Presentasi
) kepala *#IC+ 2aput 5F6
Pemeri%saan Pangg$l
Tidak dilakukan . D-AGNOSA S()(NTARA
-P!%1 hamil 3= #
*b
) 11+" g7d'
P'T
) !" L 1!3 7 u'
DDR ) negati4 b. 2G
Tidak sempat dilakukan ;. Foto Rontgen
Tidak dilakukan --.R(SU)( )ASUK
-P!%1+ 3 tahun /RS tanggal !; >ebruari !1" dengan keluhan utama nyeri perut bagian baah ingin melahirkan& Pelepasan lendir 2ampur darah ada+ pelepasan air dari (alan lahir ada+ pergerakan (anin dirasakan akti4 S/RS& yeri ulu hati disangkal+ nyeri kepala disangkal+ pandangan kabur disangkal& Riayat penyakit darah tinggi+ (antung+ gin(al+ paru+ ken2ing manis+ asam urat disangkal& B%B7B%K lan2ar& %9 dilakukan $L di puskesmas %rso& *P*T) 1 /ei !1; TTP) 1= >ebruari !1"& ---. D-AGNOSA K(R0A
-P!%1 hamil 3= #
Diharapkan partus per8aginam ,bser8asi KU+ TTC+ DJJ+ *is tiap 1: menit ,bser8asi gaat (anin dengan melakukan resusitasi intrauterin Konseling sterilisasi postpartum 'apor konsulen
=. OS(RAS- P(RSAL-NAN
Jam 3&3!
*is DJJ 3L71!M7
TD 1!7=!
$!
R !
SB 3"+!
Ket
3&<:
3L71!M7
11!7"!
$$
!
3"+;
Pemeri%saan Dalam •
878
) tidak ada kelainan
•
Portio
) tipis+ lunak+ arah aLial
•
N
) lengkap
•
Ket
) 5#6 mekonium 5F6
•
Presentasi
) kepala+ * IC+ 2aput 5F6
Diagnosis &er:a
-P!%1 hamil 3= #
Ren2ana partus per8aginam per2epat kala II ,bser8asi KU+ TTC+ DJJ+ *is tiap : menit ,bser8asi gaat (anin dengan melakukan resusitasi intrauterin Konseling sterilisasi postpartum 'apor konsulen+ ad8is ) per2epat kala II dengan ekstraksi 4or2eps&
=-. LAPORAN P(RSAL-NAN
Jam !!&!:
,bser8asi Pasien dibaringkan dalam posisi litotomi+ kandung kemih dikosongkan& Dilakukan tindakan disin4eksi dengan kapas 'ysol pada daerah 8ul8a dan sekitarnya& Kemudian dilakukan pemeriksaan dalam) pembukaan lengkap+ ketuban 5#6 sisa putih keruh+ PP kepala * III#IC UUK depan& >or2eps dipegang di depan 8ul8a sebagaimana mestinya akan dipasang+ 4or2eps biparietal terhadap kepala dan miring terhadap panggul& >or2eps yang akan dipasang lebih dahulu adalah 4or2eps kiri& Tangan kanan membuka labia mayora+ empat (ari penolong dimasukkan ke dalam antara kepala anak dan dengan dinding 8agina& -agang 4or2eps dipegang seperti memegang pensil dan 4or2eps dimasukkan di mana gagang 4or2eps dibaa ke lipat paha ibu+ sementara itu daun 4or2eps dimasukkan ke dalam 8agina antara kepala dan empat (ari sebagai rel dan daun 4or2eps didorong oleh ibu (ari masuk ke dalam 8agina& -agang 4or2eps dibaa ke tengah dan ke baah& Setelah daun 4or2eps
kiri terpasang+ gagang 4or2eps dipegang oleh asisten+ selan(utnya labia mayora dibuka dengan tangan kiri dan keempat (ari tangan kiri dimasukkan ke dalam 8agina+ antara dinding 8agina dan kepala bayi& -agang 4or2eps dipegang seperti memegang pensil& Daun 4or2eps kanan dimasukkan ke dalam 8agina dan empat (ari tangan kiri penolong sebagai rel+ sementara daun 4or2eps didorong oleh ibu (ari masuk ke dalam 8agina& -agang 4or2eps di baa ke tengah dan ke baah+ kemudian dilakukan pengun2ian& Setelah daun 4or2eps terkun2i dilakukan pemeriksaan dalam apakah ada (aringan 8agina yang ter(epit+ ternyata tidak ada& Dilakukan traksi per2obaan ternyata kedua daun 4or2eps telah men2ekap kepala bayi dengan baik& Dilakukan episiotomy mediolateral dan dilakukan traksi de4initi4 dengan arah tarikan ke atas+ setelah batas rambut kepala berada dibaah simpisis+ penolong berpindah tempat ke samping kanan pasien kemudian gagang 4or2eps dipegang dengan tangan kiri sementara itu asisten menyokong perineum agar tidak robek& -agang 4or2eps digerakkan kearah perut ibu sehingga dengan demikian lahirlah berturut#turut dahi+ mata+ hidung+ mulut+ dan dagu& Setelah kepala lahir+ 4or2eps dibuka dengan memasukkan (ari IC dan C kiri di antara kedua gagang sehingga 4or2eps terbuka& Setelah itu dilakukan putaran paksi luar sesuai punggung (anin+ kemudain dilakukan traksi ke baah untuk melahirkan bahu depan dan traksi ke atas untuk melahirkan bahu belakang& Jadi telun(uk dikaitkan pada ketiak bayi !!&1!
se2ara hati#hati untuk melahirkan seluruh badan& lahir bayi O+ BB' $!! g+ PB <; 2m+ %S "#$+ anus 5F6+ 2a2at 5#6 Setelah bayi lahir+ tali pusat di(epit dengan 2unam ko2her I 3 2m dari insersionya kemudian diurut ke arah ibu " 2m+ di(epit dengan 2unam ko2her II lalu dipotong diantaranya&
!!&1:
In(eksi oLyto2yn 1 amp7I/ 'ahir plasenta lengkap dengan selaputnya& Selan(utnya dilakukan pemeriksaan (alan lahir+ tampak ruptur perineum grade IC+ dilakukan he2ting (elu(ur situasi& Perdarahan kala III#IC Q !! 22 Ren2ana he2ting ruptur perineum grade IC di kamar operasi besok pagi
=--. LAPORAN KALA - 4P"s6 Par6#m 2 >am5
Jam !1&3! !;&!!
TD 11!7"! 1!!7;!
=; $$
R < !
SB
Ket
3"+ 3"+:
=---. LAPORAN OP(RAS-
Jam 1!&!!
,bser8asi Pasien terlentang diatas me(a operasi dalam spinal anstesi& Dilakukan tindakan asepsis dan antiseptik daerah 8ul8a perineum dan 8agina& Dilakukan eLplorasi+ dilakukan pen(ahitan dengan inreptuel menggunakan 8i2ryl no 3&!& Dilakukan pen(ahitan pada mus2ulus ani interna dengan mutras menggunakan 8i2ryl no &! Dilakukan pen(ahitan pada mus2ulus ani eLterna dengan mutras menggunakan 8i2ryl no &! Selan(utnya
1!&3
dilakukan
perineora4i
dengan
(ahitan
intreptuel
menggunakan 8i2ryl no &! ,perasi selesai
=-. D-AGNOSA AKH-R
P1%1+ post ekstraksi 4or2eps atas indikasi kala II meman(ang dan post rehe2ting ruptur perineum grade IC =. R(NANA T(RAP- POST PARTU)
#
Kontrol tanda#tanda 8ital+ kontraksi uterus dan perdarahan
#
In4us R' ) D: ) ! gtt7menit
#
In( 2e4triaLone 1L gr
#
In( metronidaole
=-.
+OLLO/ UP
0@ Febr$ari /03@
S)
keluhan tidak ada
,)
KU 2ukup
kes 9/
TD =7::
$
R1$L7m
S3;+;!9
St& purpuralis /ammae ) laktasi #7# %bdomen ) T>U
) (ari di baah pusat
Kontraksi ) baik Cul8a
) oedem 56
Perineum ) teraat 'o2hia
) rubra
In4us D: D9 5F6 dipertahankan selama hari %)
P1%1+ post ekstraksi 4or2eps atas indikasi kala II meman(ang dan post rehe2ting ruptur perineum grade IC
P)
# ,bser8asi tanda#tanda 8ital+ kontraksi uterus+ perdarahan # %si on demand # Raat perineum # In(eksi metronidaole :!! mg # In(eksi 2e4triaLone 1L gr
0> Febr$ari /03@
S)
Keluhan tidak ada
,)
KU 2ukup
kes 9/
TD 1!!7"!
$!L7m
R!L7m
S3;+!9
St& purpuralis /ammae ) laktasi #7# %bdomen ) T>U
) (ari di baah pusat
Kontraksi ) baik Cul8a
) oedem 56
Perineum ) teraat 'o2hia
) rubra
In4us R' :!! 22 D9 5F6 dipertahankan %)
P1%1+ post ekstraksi 4or2eps atas indikasi kala II meman(ang dan post rehe2ting ruptur perineum grade IC
P)
# ,bser8asi tanda#tanda 8ital+ kontraksi uterus+ perdarahan # %si on demand # Raat perineum # Terapi in(eksi lan(ut
# Terapi oral 5F6 0A Febr$ari /03@
S)
Keluhan tidak ada
,)
KU 2ukup
kes 9/
TD 11!7$!
"$L7m
R!L7m
S3;+!!9
St& purpuralis /ammae ) laktasi #7# %bdomen ) T>U
) (ari di baah pusat
Kontraksi ) baik Cul8a
) oedem 56
Perineum ) teraat 'o2hia
) rubra
In4us R' :!! 22 D9 5F6 dipertahankan %)
P1%1+ post ekstraksi 4or2eps atas indikasi kala II meman(ang dan post rehe2ting ruptur perineum grade IC
P)
# ,bser8asi tanda#tanda 8ital+ kontraksi uterus+ perdarahan # Raat perineum # Terapi in(eksi lan(ut # Terapi oral 5F6
30 Febr$ari /03@
S)
Keluhan tidak ada
,)
KU 2ukup
kes 9/
TD 1!7=!
$$L7m
R1$L7m
S3"&!!9
St& purpuralis /ammae ) laktasi #7# %bdomen ) T>U
) (ari di baah pusat
Kontraksi ) baik Cul8a
) oedem 56
Perineum ) teraat 'o2hia %)
) rubra
P1%1+ post ekstraksi 4or2eps atas indikasi kala II meman(ang dan post rehe2ting ruptur perineum grade IC
P)
# ,bser8asi tanda#tanda 8ital+ kontraksi uterus+ perdarahan # %44 in4us dan D9
# %44 tampon dan a44 Kasa # Terapi oral 5F6 # ren2ana BP' besok 33 Febr$ari /03@
S)
Keluhan tidak ada+ B%B B%K spontan
,)
KU 2ukup
kes 9/
TD 1!7"!
$!L7m
R!L7m
S3;+!9
St& purpuralis /ammae ) laktasi #7# %bdomen ) T>U
) (ari di baah pusat
Kontraksi ) baik Cul8a
) oedem 56
Perineum ) teraat 'o2hia %)
) rubra
P1%1+ post ekstraksi 4or2eps atas indikasi kala II meman(ang dan post rehe2ting ruptur perineum grade IC
P)
# Terapi oral 5F6 # BP' # Konsul poli kebidanan tgl 13#!#!1"
A --D-SKUS-
Dalam diskusi ini akan dibahas mengenai) 1& Diagnosis & Penanganan 3& Komplikasi <& Prognosis
3iagnosis
Berdasarkan
anamnesis+
pemeriksaan
4isik+
pemeriksaan
kebidanan+
pemeriksaan laboratorium+ serta obser8asi persalinan+ maka pasien didiagnosis dengan) -1P!%1+ 3 tahun+ hamil 3=#
menyatakan baha diagnosis %ala << meman:ang ditegakkan (ika median durasi kala II adalah lebih dari $! menit untuk nulipara dan 3! menit untuk multipara& Selain itu didapatkan gaat (anin dalam persalinan akibat persalinan yang berlangsung lama dengan ge(ala dan tanda yaitu+ mekonium kental berarna hi(au yang terdapat di 2airan ketuban pada letak kepala+ DJJ abnormal& Pada kasus ini 4aktor predisposisi dari gawat :anin yaitu persalinan yang berlangsung lama& *al ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan baha 4aktor predisposisi dari ter(adinya gawat :anin antara lain adalah persalinan berlangsung lama+ induksi persalinan dengan oksitosin 5kontraksi hipertonik6+ ter(adi perdarahan atau in4eksi+ dan insu4isiensi plasenta 5postterm atau preeklampsia6& Pada pasien diambil sikap dari aal yaitu partus per8aginam dengan per2epat kala II dengan 2ara ekstraksi 4or2epss& 'angkah ini diambil berdasarkan indikasi dari ibu dan (anin& Indikasi dari ibu yaitu %ala << meman:ang dan indikasi (anin yaitu gaat (anin& Pada ibu dengan %ala << meman:ang dipilih ekstraksi 4or2eps dengan memperhitungakan keuntungannya yaitu ibu tidak perlu menge(an&
Teknik pemasangan 2unam dan ekstraksinya yaitu ibu dalam posisi litotomi+ dilakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan telah lengkap& Kandung ken2ing dikosongkan Setelah itu prekonstruksi di depan 8ul8a sesuai kepala (anin& Pada posisi ubun#ubun ke2il 5UUK6 di depan+ kanan lintang+ kanan depan+ dan kiri belakang+ dipasang 2unam kiri terlebih dahulu& Sedangkan pada posisi UUK di kiri lintang+ kiri depan+ dan kanan belakang+ dipasang 2unam kanan terlebih dahulu& Pada kasus ini presentasi belakang kepala dengan UUK di depan& 0mpat (ari tangan kanan penolong dimasukkan ke dalam 8agina sebelah kiri& Sendok kiri dengan tangkainya di kanan atas yang dipegag oleh ibu (ari+ (ari telun(uk+ serta (ari tengah tangan kiri seperti memegang pensil+ dimasukkan dengan daunnya ke sebelah kiri 8agina& Sambil menurunkan tangkai+ daun terus dimasukkan ke dalam antara kepala (anin dan empat (ari tangan penolong dengan bantuan ibu (ari& Tangkai 2unam kiri dipegang oleh asisten dan kemudia daun 2unam kanan dimasukkan dari kiri atas dengan 2ara yang sama ke dalam 8agina sebelah kanan dengan meleati depan sendok kiri& Sesudah itu 2unam dikun2i lalu dilakukan pemeriksaan untuk menentukan baha tidak ada (aringan lunak ibu ter(epit antara 2unam dan kepala (anin& Kini 2unam dalam posisi bilateral terhadap kepala (anin dan melintang terhadap panggul ibu& Selan(utnya dilakukan tarikan per2obaan untuk mengetahui apakah kepala (anin terpegang baik oleh 2unam& Jika tarikan per2obaan gagal+ 2unam dibuka kemudian dipasang kembali& Setelah tarikan per2obaan berhasil+ barulah dilakukan esktraksi& Penolong melakukan penarikan dengan kekuatan terkendali& Jurusan tarikan mengikui arah sumbu panggul& %pabila kepala (anin sudah di dasar panggul+ 2unam ditarik mendatar sampai tampak batas rambut kepala (anin di baah simpisis kemudian sambil dengan satu tangan menahan perineum+ 2unam digerakkan ke atas untuk melahirkan ubun# ubun ke2il+ ubun#ubun besar+ dahi+ muka+ dan dagu& 1+3 Sesudah kepala lahir+ 2unam dibuka+ dan sendok dilepas satu persatu& Setelah muka dan hidung dibersihkan+ bayi selan(utnya dilahirkan seperti biasa dan (alan lahir diperiksa untuk mengetahui ada atau tidak ada luka yang berarti& 1+3 Penanganan akti4 berupa ekstraksi 4or2eps dilakukan berdasarkan indikasi ibu dan indikasi (anin& Berdasarkan kepustakaan+ ekstraksi dengan 4or2eps untuk mengakhiri persalinan dilakukan apabila keadaan ibu atau (anin memerlukan penyelesaian aktu singkat& Penyakit (antung+ preeklampsi7eklampsi+ seksio sesarea pada persalinan sebelumnya+ merupakan antara lain indikasi dari ibu& Penanganan akti4 berupa terminasi kehamilan&
<
9ara terminasi kehamilan) < a& Belum inpartu 1& Induksi persalinan %mniotomi F tetes oksitosin dengan syarat skor bishop ≥ ; & Seksio sesarea bila syarat tetes oksitosin tidak dipenuhi atau adanya kontra indikasi tetes oksitosin+ atau bila $ (am se(ak dimulainya tetes oksitosin belum masuk kedalam 4ase akti4& b& Sudah inpartu Kala I Fase laten) %mniotomi F tetes oksitosin dengan syarat skor bishop ≥ ; Fase a%ti! ) Dilakukan amniotomi+ bila his tidak adekuat diberikan tetes
oksitosin dan bila ; (am setelah amniotomi belum ter(adi pembukaan lengkap+ dilakukan seksio sesarea& Kala II Pada persalinan per8aginam+ maka kala II diselesaikan dengan partus buatan& Pada pasien ini telah dilakukan ren2ana partus per8aginam dengan per2epat kala II menggunakan partus buatan yaitu ekstraksi 4or2epss& 4omplikasi
Komplikasi yang biasa ditemukan pada ibu akibat ekstraksi 4or2eps yaitu perlukaan (alan lahir+ perdarahan+ dan in4eksi& Sedangkan pada bayi yaitu te(adinya 4raktur pada tengkorak+ perlukaan pada kepala (anin+ dan paresis ner8us 4asialis& 3 Pada kasus ini komplikasi pada ibu yaitu ruptur perineum grade IC dan pada bayi yaitu perlukaan ringan pada sisi depan kepala& Prognosis
Pada kasus ini keadaan ibu dan bayi setelah persalinan tidak terlalu baik+ dimana terdapat perlukaan ruptur perineum grade IC yang ditangani di kamar operasi serta dan adanya perlukaan ringan pada sisi depan kepala bayi& Tetapi selama peraatan : hari di ruangan kondisi ibu dan bayi dalam keadaan sehat& /aka prognosisnya adalah dubia ad bonam&
A - P(NUTUP
4esimpulan
1& Pada pasien ini dapat ditegakkan diagnosis ekstraksi 4or2eps atas indikasi %ala << meman:ang B gawat :anin berdasarkan anamnesis+ pemeriksaan
4isik+ serta obser8asi persalinan& & Dasar diagnosis %ala << meman:ang untuk kasus ini yaitu durasi median kala II lebih dari $! menit+ serta diagnosis gaat (anin berdasarkan tanda mekonium kental berarna hi(au yang terdapat di 2airan ketuban pada letak kepala& 3& Penanganan dengan ekstraksi 4or2eps atas indikasi ibu yaitu kala II meman(ang dan indikasi (anin yaitu gaat (anin& <& Komplikasi akibat penanganan ekstraksi 4or2eps pada ibu yaitu ruptur perineum grade IC dan pada bayi yaitu perlukaan ringan pada sisi depan kepala bayi&