BAB I PENDAHULUAN
Seri Sering ngny nyaa
terj terjad adii
pema pemanj njan anga gan n
pada pada
kala kala
peng pengel elua uara ran n
memb membua uatt
meningkatnya resiko kematian ibu dan bayi. Angka Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) Indonesia masih tertinggi di Asia. Berdasarkan SDKI 202! rata"rat rata"rataa angka angka kematian kematian ibu (AKI) di Indone Indonesia sia
ter#ata ter#atatt men#ap men#apai ai $%& per
00.000 kelahiran hidup. 'ata"rata kematian ini jauh melonjak dibanding hasil SDKI 200 yang men#apai 22 per 00.000 atau meningkat sekitar % persen bila dibandingkan dengan kondisi pada 200! dimana &* diantaranya disebabkan oleh persalinan yang lama. +leh karena itu diperlukan tindakan langsung untuk memban membantu tu memper memper#epa #epatt kala kala pengel pengeluar uaran an yang yang lama! lama! salah salah satuny satunyaa dengan dengan ekstraksi #unam,-or#eps. kstra kstraksi ksi #unam, #unam,-or -or#ep #epss adalah adalah suatu suatu persali persalinan nan buatan buatan dimana dimana janin janin dilahirkan dilahirkan dengan suatu tarikan tarikan #unam yang dipasang dipasang pada kepalanya. kepalanya. kstraksi #unam,-or#eps adalah tindakan obstetrik yang bertujuan untuk memper#epat kala pengeluaran dengan jalan menarik bagian ba/ah janin (kepala) dengan alat #unam. indakan ini dilakukan karena ibu tidak dapat mengedan e-ekti- untuk melahirkan janin. erdapat erdapat beberapa keadaan keadaan pada persalinan persalinan yang perlu dilakukan dilakukan tindakan ekstraksi ekstraksi -orsep! -orsep! seperti pada ibu dengan pre"eklampsi! pre"eklampsi! eklampsi! eklampsi! atau ibu"ibu dengan penyakit jantung! jantung! paru! partus kasep! keadaaan ga/at janin dan kala dua lama. lama. Kont Kontrai raind ndik ikas asii
-or#e -or#eps ps jika jika
dilat dilatasi asi ser1i ser1ik k
belu belum m lengk lengkap ap!a !ada dany nyaa
disproporsi #epalo pel1ik! pasien bekas operasi 1esiko 1agina -istel! kepala masih tinggi! presentasi dan posisi kepala janin tidak dapat ditentukan dengan jelas dan lain sebagainya. or#e or#eps ps mempu mempuny nyai ai berb berbag agai ai ma#am ma#am ukur ukuran an dan dan bent bentuk uk!! tetap tetapii pada pada dasa dasarn rny ya terd terdir irii dari dari 2 tang tangka kaii -or# -or#ep epss yang ang sali saling ng meny menyil ilan ang g dan dan bisa bisa dimasukkan sati persatu kedalam 1agina. iap tangkai -or#eps dapat diputar dalam posisi yang sesuai dengan kepala bayi dan kemudian dikun#i. 3ada dasarnya dasar nya tiap tangkai -or#eps mempunyai 4 komponen. Komponen tersebut adalah daun! leher! 1
2
kun#i! dan gagang. iapdaun mempunyai dua lengkungan! yakni lengkung se-alik (lengkung (lengkung kepala) dan lengkung lengkung pel1ik pel1ik (lengkung (lengkung panggul). 5engkung 5engkung kepala sesuai dengan bentuk kepala bayi! sedangkan lengkung panggul sesuai dengan bentuk kepala bayi! sedangkan lengkung panggul sesuai s esuai dengan jalan lahir. Daun -or#eps berbentuk o1al sampai bulat panjang dan ada beberapa 1ariasi lain yang lebih -leksibel agar dapat memegang kepala bayi dengan lebih kuat.
BAB II
3
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi Ekstraksi Cunam/!"e#s
6enurut buku kesehatan 3elayanan Kesehatan 6aternatal 7 8eonatal ektr ektrak aksi si
-or# -or#ep epss
adal adalah ah
tind tindak akan an
obst obstet etri rik k
yang ang
bert bertuj ujua uan n
untu untuk k
memper#epat kala pengeluaran dengan jalan menarik bagian terba/ah janin (kepala) dengan alat -or#eps. indakan ini dilakukan karena ibu tidak dapat mengedan e-ekti- untuk melahirkan janin. 9alaupun sebagian besar proses pengeluaran dihasilkan dari ekstraksi -or#eps tetapi bukan berarti kekuatan menjadi tumpuan keberhasilan. Suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan dengan suatu tarikan -or#eps yang dipasang pada kepalanya. or#eps ialah suatu alat kebidanan untuk melahirkan janin dengan tarikan pada kepalanya: disamping itu alat tersebut tersebut dapat digunakan untuk menyelengg menyelenggarakan arakan putaran kepala janin. -or#eps dipakai untuk membantu atau mengganti his! akan tetapi sekali"kali tidak tidak boleh boleh diguna digunakan kan untuk untuk memaks memaksaa kepala kepala janin janin mele/a mele/ati ti rintan rintangan gan dalam jalan lahir yang tidak dapat diatasi oleh kekuatan his yang normal. ;ik ;ika
prin prinsi sip p
poko okok
ini ini
tida tidak k
diind iindah ahka kan! n! maka aka
ekst ekstra raks ksii
#una #unam m
menga engak kibat ibatk kan luka luka pada ada ibu ibu dan dan teru teruta tama ma pada ada anak anak (Sar (Sar/o /ono no 3ra/irohardjo! 2000). 2.2
Ba$ian%Ba$ian Ekstraksi Cunam/!"e#s
or#eps terdiri dari dua bagian! yaitu sendok kanan dan sendok kiri kedua sendok dihubungkan dihubungkan dengan kun#i! tiap sendok terdiri atas< . Daun Daun =unam,o =unam,or#ep r#eps! s! daun merupak merupakan an bagian bagian yang men#ekr men#ekram am kepala. kepala. Supaya Supaya daun sendok dapat men#engkram men#engkram kepala. Bagian yang ang
dip dipasan asang g
di
kepa kepala la jan janin saat saat melak elaku ukan kan
ekst ekstra rak ksi
#una #unam, m,-o -or# r#ep eps. s. erdir rdirii dari dari dua dua leng lengku kung ngan an ( curve)! curve)! yaitu aitu lengkung kepala janin (cephalic ( cephalic curve)! curve)! misalnya -or#ep 8aegele
4
dan Simpson dan lengkung panggul ( cervical curve)! misalnya -or#ep Kjelland. Daun #unam,-or#eps dapat memiliki lubang dan ujung. Batas lubang tersebut dinamakan iga atau kostae. 2. angkai =unam,or#eps! adalah bagian yang terletak antara daun #unam,-or#eps dan kun#i #unam,-or#eps. erdiri dari 2 ma#am! yaitu< . angkai terbuka! 2. angkai tertutup. $. Kun#i =unam,or#eps! kun#i #unam,-or#eps ada beberapa ma#am! antara lain Kun#i 3ran#is< angkai #unam,-or#eps disilangkan kemudian • •
diskrup. Kun#i Inggris< Kedua tangkai #unam,-or#eps disilangkan dan dikun#i dengan #ara kait"mengait (interlocking )! misalnya
•
-or#eps 8aegele. Kun#i ;erman< Bentuk kun#i #unam,-or#eps yang merupakan kombinasi antara bentuk 3ran#is dan Inggris! misalnya
•
-or#eps Simpson. Kun#i 8or/egia< Bentuk kun#i #unam,-or#eps yang dapat dilun#urkan ( sliding lock )! misalnya -or#eps Kielland.
&am'ar 1. Kun#i =unam,or#eps (3ran#is! ;erman! 8or/egia! Inggris)
2.(
Jenis%Jenis Cunam/!r"e#s
. ipe
Simpson.
Bentuk
#unam,-or#eps
ini
mempunyai
tangkai
#unam,-or#eps yang terbuka sehingga lengkungan kepala lebih mendatar dan lebih besar. Bentuk #unam,-or#eps ini baik untuk kepala janin yang sudah mengalami molase. 2. ipe lliot. Bentuk #unam,-or#eps ini mempunyai tangkai yang tertutup! sehingga
lengkungan
kepala
lebih
bundar
dan
lebih
sempit.
5
=unam,-or#eps ini baik untuk kepala yang bundar dan belum mengalami molase. $. ipe khusus.
Ada
bentuk
khusus
#unam,-or#eps!
misalnya
#unam,-or#eps 3iper yang dipakai untuk melahirkan kepala janin dengan letak sungsang dimana leher #unam,-or#eps mempunyai lengkung perineum dan daun #unam,-or#eps mempunyai lengkung kepala! tetapi tidak mempunyai lengkung panggul. 4. ipe 8aegele. Daun sendok berbentuk lengkung kepala dengan jarak terpanjang & #m yang disesuaikan dengan diameter kepala dan mempunyai lengkung panggul yang sesuai dengan lengkung paksi panggul. Ada lengkung panggul dan kepala jarak antara ujung daun -orsep "> #m dan panjang -orsep 40"42 #m! kun#inya adalah kun#i 5.
mati (Inggris)! konstruksinya berat. ipe Kielland. ?anya ada lengkung kepala! kun#i hidup (dapat digeser) dan digunakan untuk kepala yang masih tinggi sedangkan konstruksinya lebih ringan. Karena daun sendok tidak mempunyai lengkung panggul! #unam,-or#eps Kielland selalu dapat dipasang biparietal terhadap kepala! tidak tergantung posisi kepala terhadap panggul.
&am'ar 2. ;enis"jenis =unam,or#eps
2.)
un$si Cunam/!r"e#s
. raksi! yaitu menarik anak yang tidak dapat lahir spontan! yang disebabkan oleh karena satu dan lain hal. 2. Koreksi! yaitu merubah letak kepala dimana ubun"ubun ke#il di kiri atau dikanan depan atau sekali"kali @@K melintang kiri dan kanan
6
atau @@K kiri atau kanan belakang menjadi @@K depan (di ba/ah sim-isis pubis). $. Kompresor! untuk menambah moulage kepala. 4. Sebagai dilator jalan lahir %. Sebagai pengungkit kepala pada se#tio se#area digunakan satu sendok -or#ep untuk mengeluarkan kepala. 2.*
Pem'a$ian Pemakaian Cunam/!r"e#s
kstraksi #unam,-or#eps pada presentasi belakang kepala dibedakan atas penurunan dan posisi kepala di dalam rongga panggul pada saat melakukan ekstraksi #unam,-or#eps. 1. High Forceps kstraksi #unam,-or#eps yang dilakukan pada saat kepala janin belum masuk pintu atas panggul ( floating ). kstraksi #unam,-or#eps ini dapat menimbulkan trauma yang berat untuk ibu maupun janinnya oleh karena itu saat ini tidak dilakukan lagi. Se#tio #esarea lebih direkomendasikan. 2. Mid Forceps kstraksi #unam,-or#eps yang dilakukan pada saat kepala janin sudah masuk pintu atas panggul (engaged )! namun belum men#apai dasar panggul. Saat ini tidak dilakukan lagi. 3ada ekstraksi #unam,-or#eps tengah! -ungsi #unam adalah ekstraksi dan rotasi karena harus mengikuti putaran paksi dalam. Sekarang ekstraksi #unam,-or#eps sudah jarang dipakai. Se#tio =esarea ataupun 1akum lebih direkomendasikan. 3. Low Forceps / Outlet Forceps kstraksi #unam,-or#eps yang dilakukan pada saat kepala janin sudah men#apai pintu ba/ah panggul dan sutura sagitalis sudah dalam anteroposterior. =ara ini yang masih sering dipakai hingga saat ini.
7
&am'ar (. 3emakaian =unam,or#eps
2.+
In,ikasi Cunam/!r"e#s
. Indikasi 'elati- kstraksi #unam,-or#eps yang bila dikerjakan akan menguntungkan ibu ataupun janinnya! tetapi bila tidak dikerja kan! tidak akan merugikan! sebab bila dibiarkan! diharapkan janin akan lahir dalam % menit berikutnya. 3ada indikasi relati-! #unam,-or#eps dilakukan se#ara elekti- (diren#anakan)! ada dua< Indikasi menurut e Lee • kstraksi #unam,-or#eps dengan syarat kepala sudah di pintu ba/ah panggul! putaran paksi sudah sempurna! m.le1ator ani sudah teregang! dan syarat"syarat ekstraksi #unam,-or#eps lainnya sudah •
terpenuhi. Indikasi menurut !inard kstraksi #unam,-or#eps yang mempunyai syarat sama dengan
menurut e Lee! namun ibu harus sudah mengejan selama 2 jam. Keuntungan indikasi pro-ilaktik! adalah< a. 6engurangi keregangan perineum yang berlebihan b. 6engurangi penekanan kepala pada jalan lahir #. Kala II diperpendek d. 6engurangi bahaya kompresi jalan lahir pada kepala 2. Indikasi Absolut
8
a. Indikasi ibu< pre"eklampsi! eklampsi! atau ibu"ibu dengan penyakit jantung! paru! partus kasep! tenaga ibu sudah habis! ruptura uteri mengan#am! artinya lingkaran retraksi patologik band sudah setinggi $ jari diba/ah pusat! sedang kepala sudah turun sampai ? III" ? I. b. Indikasi janin< ga/at janin #. Indikasi /aktu< kala dua lama 2.-
K!ntrain,ikasi Cunam/!r"e#s
. Dilatasi ser1ik belum lengkap. 2. ;ika lingkaran kontraksi patologi bandl sudah setinggi pusat atau lebih. $. Adanya disproporsi #epalo pel1ik. 4. 3asien bekas operasi 1esiko 1agina -istel. %. Kepala masih tinggi. . 3resentasi dan posisi kepala janin tidak dapat ditentukan dengan jelas. . ;anin sudah lama mati sehingga sudah tidak bulat dan keras lagi sehingga kepala sulit dipegang oleh #unam,-or#eps. . Anense-alus &. Kegagalan ekstraksi 1akum. 0. asilitas pemberian analgesia yang memadai tidak ada. . asilitas peralatan dan tenaga pendukung yang tidak memadai. 2. +perator tidak kompeten. $. 3asien menolak tindakan ekstraksi #unam,-or#eps obstetrik. 2.
Sarat%Sarat Cunam/!r"e#s
. 3asien dan keluarga sudah paham dan menyetujui tindakan ini serta bersedia menandatangani "infor#ed consent" 2. idak terdapat cephalo pelvic disproporsion sehingga janin diperkirakan dapat lahir per1aginam. $. Kepala sudah engage< . 3embentukan caput atau #olase berlebihan sering menyulitkan penilaian derajat desensus kepala janin. 2. Kesalahan dalam menilai derajat desensus akan menyebabkan kesalahan pena-siran dimana tindakan yang semula dianggap sebagai
9
ekstraksi
#unam,-or#eps
rendah
sebenarnya
adalah
ekstraksi
#unam,-or#eps tengah. 4. 3resentasi belakang kepala! letak muka dengan dagu didepan atau $after co#ing head% pada persalinan sungsang per1aginam. %. 3osisi kepala janin dalam jalan lahir dapat diketahui se#ara pasti oleh operator. . Dilatasi ser1ik sudah lengkap. . Selaput ketuban sudah pe#ah. . Kepala janin dapat di#ekap dengan baik oleh kedua daun #unam. 2.0
Pr!se,ur Ekstaksi Cunam/!r"e#s
A. 3ersetujuan medik 1.
Sapa pasien dan keluarganya! perkenalkan bah/a anda petugas
2.
yang akan melakukan tindakan medik ;elaskan tentang diagnosis dan penatalaksanaan! misal< kala 2
3.
lama! kala 2 tak maju!preeklampsia berat,eklampsia ;elaskan bah/a tindakan medik mengandung risiko! baik yang
4.
telah diduga sebelumnya maupun tidak 3astikan bah/a pasien dan keluarganya telah mengerti dan jelas
5.
tentang penjelasan tersebut di atas Beri kesempatan pada pasien
dan
keluarganya
untuk
mendapatkan penjelasan ulang apabila masih ragu dan belum 6.
mengerti Setelah pasien dan keluarganya mengerti dan memberikan persetujuan untuk dilakukan tindakan ini! mintakan persetujuan se#ara tertulis dengan mengisi dan menandatangani -ormulir
7.
yang telah disediakan 6asukkan lembar 3ersetujuan indakan 6edik yang telah diisi
8.
dan ditandatangani ke dalam #atatan medik pasien Serahkan kembali #atatan medik pasien setelah diperiksa kelengkapannya #atatan kondisi pasien dan pelaksanaan instruksi
B. 3ersiapan ibu . 2.
=airan dan selang in-us sudah terpasang 3asien berbaring dalam posisi litotomi. Daerah 1ul1a dan sekitarnya (perut ba/ah dan paha) dibersihkan dengan larutan
$. 4.
antiseptik Kandung ken#ing dikosongkan Siapkan alas bokong! sarung kaki dan penutup perut ba/ah
10
=. 3ersiapan alat . @terotonika (ergometrin! maleat! oksitosin) 2. =unam 8aegele < pasang $. Klem o1um < 2 4. =unam tampon < %. Spuit % ml dan jarum suntik no.2$ < 2 . Spekulum SimCs atau 5 < 2 . Kateter karet < . 5arutan antiseptik (po1idone iodine 0*) &. +ksigen dan regulator D. 3ersiapan janin . 2. $. 4.
Alat"alat pertolongan persalinan Alat penghisap lender ( suction) +ksigen Alat"alat resusitasi bayi
. 3ersiapan penolong . Baju kamar tindakan! pelapis plastik! masker dan ka#amata pelindung < $ set 2. Sarung tangan D,steril < 4 pasang $. Alas kaki (sepatu,boot karet) < $ pasang 4. Instrumen < a. lampu sorot b. 6onoaural stetoskop dan stetoskop! tensimeter < . 3rosedur 3emasangan =unam,or#ep =ara pemasangan #unam,-or#eps adalah< . 3emasangan se-alik (&ephalic forceps' Dimana #unam dipasang biparietal! atau sumbu panjang #unam sejajar dengan diameter mento"o##iput kepala janin! sehingga kepala daun #unam,-or#eps terpasang se#ara simetris di kanan kiri kepala. 3emasangan se-alik adalah #ara yang paling aman baik untuk ibu maupun janin 2. 3emasangan pel1i# ( !elvic forceps)
11
Dimana
pemasangannya
dalam
keadaan
sumbu
panjang
#unam,-or#eps sejajar dengan sumbu panjang panggul.
&am'ar ). 3emasangan =unam,or#eps (=ephali# or#eps! 3el1i# or#eps)
;adi pemasangan #unam,-or#eps yang baik adalah bila #unam,-or#eps terpasang biparietal kepala dan melintang panggung. ?al ini hanya terjadi bila kepala janin sudah di pintu ba/ah panggul dan @@K berada di depan! di ba/ah sim-isis. +leh karena itu! pemasangan #unam,-or#eps sempurna! jika memenuhi kriteria berikut< . =unam,-or#eps terpasang biparietal kepala! atau sumbu panjang #unam,-or#eps sejajar dengan sumbu diameter mento"oksiput kepala janin! melintang terhadap panggul. 2. Sutura sagitalis berada di tengah kedua daun #unam,-or#eps yang terpasang dan tegak lurus dengan #unam,-or#eps. $. @bun ubun ke#il berada kira"kira #m di atas bidang tersebut. 3engertian sempurna di sini ialah! bila ekstraksi #unam,-or#eps dengan kriteria tersebut dikerjakan akan memberi trauma yang paling minimal untuk ibu maupun janin. kstraksi #unam,-or#eps akan menimbulkan trauma berat pada janin! bila ekstraksi #unam,-or#eps dikerjakan dalam posisi daun #unam,-or#eps melintang dalam panggul tetapi miring pada kepala.
12
&am'ar *. 3emasangan Daun =unam,or#eps yang Ideal di Dalam 3anggul
. Aturan Dasar kstraksi =unam,or#eps . 6emasang #unam,-or#eps =unam,-or#eps dipasang sedemikian rupa sehingga letak #unam,-or#eps sedapat mungkin tegak lurus pada sutura. Sendok #unam,-or#eps yang dipasang terlebih dahulu sedapat mungkin sendok kiri! dipegang tangan kiri! dan dimasukkan ke dalam rongga panggul sebelah kiri. 5engkung #unam,-or#eps dipasang sesuai dengan lengkung panggul. 2. Arah ekstraksi Arah tarikan #unam,-or#eps sesuai dengan arah paksi panggul! di dalam praktek! arah tarikan #unam,-or#eps sesuai dengan arah gagang #unam,-or#eps. . Sebelum ? I! arah tarikan ke ba/ah sampai di dasar panggul. 2. Setelah mendatar! arah tarikan mendatar sampai hipomoklion ada di ba/ah sim-isis. $. Setelah hipomoklion berada di ba/ah sim-isis! #unam,-or#eps digerakkan ke atas dan selanjutnya sesuai dengan mekanisme persalinan. 4. =unam,-or#eps tidak boleh diputar atau dirotasi! baik sebelum maupun setelah ekstraksi! tetapi #unam,-or#eps ditarik sambil mengikuti putaran paksi dalam.
13
&am'ar +. Aturan Dasar kstraksi =unam,or#eps
?. 5angkah"5angkah kstraksi =unam,or#eps 3'SA5I8A8 =@8A6,+'=3S +@"5 D8A8 @@K DI A8'I+' (oksiput anterior) 3ada umumnya presentasi kepala belakang dengan ubun"ubun ke#il di depan menunjukkan bah/a putaran paksi dalam telah selesai! yang berarti kepala sudah sampai atau hampir sampai di dasar panggul +rientasi! -or#ep dalam keadaan terkun#i dipegang di depan 1ul1a dan penolong membayangkan bagaimana seharusnya -or#ep akan dipasang! yaitu terletak biparietal terhadap kepala dan melintang terhadap panggul.
14
&am'ar -. =unam,-or#eps dalam keadaan terkun#i! dipegang operator yang
berdiri di depan 1ul1a sambil membayangkan posisi #unam,-or#eps kelak di dalam jalan lahir.
6emasang -or#eps! sendok sebelah kiri harus dipasang terlebih dahulu! jika sendok kanan yang dipasang lebih dulu ! sendok baru
dapat dikun#i setelah sendok bersilanganlebih dulu angkai sendok kiri dipegang tangan kiri seperti memegang pensil yaitu dengan ujung ibu jari dan jari telunjuk! pegangan pada tangkai
#unam,-or#eps dalam keadaan tegak lurus di depan 1ul1a. 2"4 jari tangan kanan operator dimasukkan pada sisi kiri belakang
1ul1a di samping kepala anak. @jung daun sendok kiri dimasukkan 1agina antara kepala anak dan sisi palmar jari"jari tangan kanan operator: dengan dorongan ibu jari tangan kanan dan tuntunan jari"jari tangan kanan melalui gerakan horiEontal! sendok #unam,-or#eps ditempatkan di samping kiri kepala anak.
&am'ar . 3emasangan daun #unam,-or#eps kiri pada sisi kiri panggul ibu: ;ari
telunjuk dan tengah tangan kanan dimasukkan 1agina. Ibu jari diarahkan ke atas. Daun #unam,-or#eps dilun#urkan sepanjang jari telunjuk tangan kanan dengan menekan tangkai #unam,-or#eps.
angan kanan dikeluarkan dan sendok kiri yang telah terpasang dipegang oleh asisten.
15
&am'ar 0. angan kanan dikeluarkan dan sendok kiri yang telah terpasang
dipegang oleh asisten.
Dengan #ara yang sama! daun sendok kanan ditempatkan di samping kanan kepala anak.
&am'ar 1. 3emasangan sendok kanan: Sendok kiri yang sudah terpasang
dipegang oleh asisten (atau ditahan dengan kelingking tangan kiri). Ibu jari! jari telunjuk! dan jari tengah tangan kanan menuntun pemasangan sendok kanan yang tangkainya dipegang tangan kanan.
Dilakukan reposisi sendok #unam bilamana diperlukan untuk memudahkan pengun#ian #unam,-or#eps.
16
&am'ar 11. 3engun#ian: 6asing"masing tangan memegang tangkai
#unam,-or#eps. Kedua ibu jari saling berdekatan di atas gagang #unam: Kun#i harus dipasang tanpa paksaan! bila perlu dapat dilakukan reposisi daun #unam,-or#eps untuk memudahkan pengun#ian.
Setelah pengun#ian! dilakukan pemeriksaan dalam ulangan untuk mengetahui apakah< . Kedua daun #unam sudah dipasang se#ara benar. 2. erdapat bagian anak selain kepala atau jalan lahir ibu yang
terjepit. $. or#eps sudah men#engkram kepala dengan baik. Setelah #unam terpasang dan dikun#i dengan benar! dilakukan traksi per#obaan.
&am'ar 12. raksi 3er#obaan: angan kiri men#ekap #unam diatas kun#i:
elunjuk kanan digunakan untuk mengetahui apakah kepala anak ikut tertarik saat melakukan traksi per#obaan.
17
Setelah traksi per#obaan menunjukkan bah/a pemasangan dan pengun#ian #unam sudah dilakukan dengan benar! maka tindakan ini dilanjutkan dengan traksi de-initi- .
&am'ar 1(. raksi de-initi-: angan kanan ditempatkan di leher #unam dekap
dengan kepala janin. angan kiri operator di sebelah distal tangan kanan.
raksi de-initi- dia/ali dengan tarikan horiEontal se#ara intermiten sampai perineum teregang. pisiotomi dikerjakan saat perineum teregang. Supaya tarikan tidak terlalu kuat hendaknya tarikan dilakukan pada /aktu his yang disertai tenaga mengedan. Supaya tidak mendapatkan tekanan terus menerus maka terdang tarikan
dihentikan dan dikendorkan. Setelah oksiput meregang 1ul1a! tangkai #unam diele1asi dengan #ara meletakkan empat jari tangan di atas permukaan atas Fpegangan #unamG dan dorongan ibu jari dan sisi belakang
permukaan ba/ah Fpegangan #unamG. Setelah 1ul1a teregang dan dahi teraba pada perineum! lahirnya kepala anak selanjutnya dapat dilakukan dengan #unam yang masih terpasang atau #unam yang sudah dibuka (dilepas) dan selanjutnya kepala anak dilahirkan dengan maneu1er 'itgen.
18
&am'ar 1). 6elakukan ekstraksi kepala dengan tangan kanan sambil menahan
perineum dengan tangan kiri agar tidak regangan perineum yang berlebihan.
3ersalinan tubuh anak lebih lanjut dilakukan seperti pertolongan
persalinan presentasi belakang kepala seperti biasanya. Setelah bayi lahir! dilakukan plasenta manual sambil melakukan eksplorasi jalan lahir untuk melihat adanya #edera pada jalan lahir.
3'SA5I8A8 =@8A6,+'=3S '8DA? D8A8 @@K KI'I
D3A8 (posisi oksipitalis kiri depan) Dengan tangan kanan! operator menentukan posisi telinga kiri janin
yang berada di sebelah kiri posterior. Dengan tuntunan jari"jari kanan dalam 1agina! tangan kiri
memasang #unam,-or#eps kiri setinggi telinga kiri janin. Sendok #unam,-or#eps kiri yang sudah terpasang ditahan oleh asisten
atau
dibiarkan
saja
dan
hendaknya
berada
pada
kedudukannya tanpa paksaan. Dua jari tangan kiri masuk pada sisi kanan belakang 1agina dan sendok #unam,-or#eps kanan yang dipegang dengan tangan kanan dimasukkan 1agina dengan tuntunan jari"jari tangan kiri tersebut dan segera digeser ke depan untuk ditempatkan setinggi telinga depan janin! sehingga sendok #unam,-or#eps kanan berada pada posisi yang tepat berhadapan dengan sendok #unam,-or#eps kiri yang sudah terpasang sebelumnya.
19
Setelah kedua sendok #unam,-or#eps dikun#i! maka posisi masing" masing sendok #unam,-or#eps berada di depan dan di belakang (pada diameter obliHue pel1ik).
3'SA5I8A8 =@8A6,+'=3S '8DA? D8A8 @@K KA8A8 D3A8 (posisi oksipitalis kanan depan) 3emasangan sendok #unam,-or#eps dilakukan dengan #ara yang
sama! tetapi dengan arah yang berbeda. 3ada keadaan ini! telinga kanan janin adalah telinga posterior dan
sendok #unam,-or#eps kanan harus dipasang lebih a/al . 3engun#ian hanya dapat dilakukan setelah tangkai sendok #unam kanan disilangkan dan ditempatkan di atas tangkai sendok kiri.
3'SA5I8A8 =@8A6,+'=3S '8DA? D8A8 @@K 65I8A8 ;enis #unam,-or#eps obstetrik yang tepat digunakan adalah
#unam,-or#eps u#ker 6# 5ane atau #unam,-or#eps Kielland. 3emasangan tidak berbeda! sendok #unam,-or#eps pertama yang dipasang adalah sendok #unam,-or#eps yang akan ditempatkan setinggi telinga posterior dan sendok #unam,-or#eps kedua dipasang
setinggi telinga depan (setelah digeser ke depan). Dengan pemasangan di atas! satu sendok #unam,-or#eps akan berada di depan sakrum dan satu sendok lagi di belakang sim-isis pubis.
3'SA5I8A8 =@8A6 '8DA? D8A8 @@K 3+S'I+' (posisio oksipitalis posterior persisten) 3ersalinan dengan posisi oksipitalis posterior persisten sering terjadi pada persalinan dengan anaestesi epidural. 3osisi oksipitalis posterior kiri atau kanan! artinya< . idak terjadi -leksi kepala yang maksimal. 2. 3ada beberapa kasus! tindakan 1aginal tou#her saat menentukan lokasi telinga posterior dapat menyebabkan oksiput berputar spontan ke depan dengan sendirinya. $. Agar oksiput berada di sebelah depan! maka dapat dilakukan tindakan<
20
. 'otasi manual Bila oksiput berada di sebelah kiri belakang! operator menggunakan tangan kanannya untuk memutar kepala dan sebaliknya bila oksiput di sebelah kanan belakang maka operator menggunakan tangan kirinya untuk memutar kepala. erakan pronasi lebih mudah dikerjakan dibandingkan gerakan supinasi. eknik yang dilakukan! ialah< . 3ersiapan persalinan dengan ekstraksi #unam,-or#eps. 2. angan yang sesuai dimasukkan 1agina dan men#ekap sinsiput! jari"jari berada pada satu sisi telinga dan ibu jari pada sisi telinga yang lain. $. angan luar men#ari bahu depan anak dan menghelanya ke depan bersamaan dengan gerakan tangan untuk memutar kepala dari dalam. 4. angan dalam memutar kepala sehingga oksiput berada di sebelah depan. %. 3ada posisi kepala seperti itu diharapkan dapat terjadi persalinan spontan atau dengan ekstraksi #unam,-or#eps (dengan #unam Kielland). 'otasi manual dari posisio oksipitalis posterior kiri dengan #ara< . angan kiri operator ditempatkan di atas abdomen dan menarik bahu kanan ke arah kanan ibu. Se#ara serentak! tangan kanan operator memegang kepala janin pada diameter biparietal
dan
memutarnya
dengan
gerak
pronasi sejauh 00 2. 3ada akhir tindakan! oksiput janin berada di sebelah anterior.
21
&am'ar 1*. 'otasi 6anual
3emutaran dengan #unam,-or#eps Kielland Bila tak dapat melakukan rotasi manual! maka persalinan per1aginam dapat diusahakan dengan
bantuan ekstraksi #unam. 3ersalinan dengan #unam dapat dilakukan dengan oksiput tetap di posterior atau oksiput di anterior. eknik yang dilakukan! ialah< . Dikerjakan traksi horiEontal sampai pangkal hidung berada di ba/ah sim-isis. 2. Dilakukan gerakan ele1asi pada FpeganganG #unam se#ara perlahan sampai oksiput se#ara bertahap
mun#ul di depan perineum. 6engarahkan FpeganganG #unam ke ba/ah dan lahirlah pangkal hidung! muka dan dagu di depan 1ul1a. indakan ini memerlukan episotomi yang #ukup luas.
&am'ar 1+. 3ersalinan #unam,-or#eps rendah pada posisi oksipitalis posterior persisten: ambar GpanahG menunjukkan titik saat kepala mengalami -leksi setelah bregma mele/ati ar#us pubis: 3ada saat ini harus di#egah terjadinya ruptur perinei yang luas dengan episiotomi luas.
22
3'SA5I8A8 =@8A6,+'=3S '8DA? 3ADA 3'S8ASI 6@KA ?anya dapat dikerjakan pada kasus presentasi muka mento anterior. 3ada a/alnya dilakukan traksi #unam,-or#eps ba/ah sampai dagu
nampak di ba/ah sim-isis. Kemudian dilakukan traksi ele1asi ke atas! setelah dagu nampak di
ba/ah sim-isis maka se#ara berurutan lahir hidung! mata! dahi dan oksiput di tepi anterior perineum.
&am'ar 1-. raksi =unam,or#eps Atas Setelah Dagu 5ahir
3emasangan #unam,-or#eps dikatakan gagal apabila< . =unam,-or#eps tidak dapat dipasang 2. =unam,-or#eps tidak dapat dikun#i $. iga kali traksi janin tidak lahir 3enyebab kegagalan ekstraksi #unam,-or#eps! antara lain< . Kesalahan menentukan denominator kepala 2. Adanya lingkaran konstriksi. $. Adanya disproporsi se-alopel1ik yang tidak ditemukan sebelumnya. Bila sebuah persalinan operati- per1aginam diperkirakan menemui kesulitan
maka
tindakan
tersebut
dinamakan
Fekstraksi
#unam,-or#eps per#obaanG. indakan Fekstraksi #unam,-or#eps per#obaanG dilakukan dengan kamar bedah yang telah dipersiapkan untuk se/aktu"/aktu dapat digunakan melakukan tindakan se#tio #aesar manakala Fekstraksi #unam,-or#eps per#obaanG tersebut menemui kegagalan. Bila aplikasi daun #unam,-or#eps tidak dapat dilakukan
dengan
baik!
maka
persalinan
dengan
ekstraksi
#unam,-or#eps dianggap gagal dan persalinan harus segera diakhiri dengan ekstraksi 1akum atau se#tio #aesar. Bila aplikasi dan
23
#unam,-or#eps dapat dilakukan! namun pada traksi per#obaan tidak diikuti dengan desensus kepala yang berarti maka persalinan #unam,-or#eps dianggap gagal (F failed forcepsG) dan persalinan harus diakhiri dengan se#tio #aesar atau ekstraksi 1akum. I. =ontoh kasus ekstraksi #unam,-or#eps =ontoh ekstraksi -orseps 3resentasi belakang kepala dengan ubun"ubun ke#il di depan! kepala di ?odge I! dengan memiliki -orseps 8aegele (outlet forceps -orseps
1.
rendah). kstraksi -orseps terdiri dari tujuh langkah! yaitu< Pen!!n$ 3em'aan$kan Ba$aiman !rse#s Akan Di#asan$ Setelah semua persiapan selesai! penolong berdiri di depan 1ul1a sambil memegang kedua -orseps pemegang -orseps dalam keadaan tertutup dan membayangkan bagaimana -orseps akan dipasang. 3emegang -orseps dipegang sedemikian rupa sehingga kedua ibu jari sejajar dengan sumbu -orseps.
&am'ar 1. 6embayangkan Bagaimana =unam Akan Dipasang
2.
Pemasan$an Daun !rse#s #a,a Ke#aa Janin Sendok -orseps yang akan dipasang lebih dahulu ialah sendok
-orseps kiri! karena pada sendok kiri terletak kun#i -orseps. orseps kiri dipegang dengan tangan kiri penolong seperti memegang pen#il! dengan tangkai -orseps sejajar lipatan paha depan kanan. Bersamaan dengnan itu 4 jari tangan kanan dimasukkan ke dalam 1agina. Kemudian daun -orseps sendok kiri dimasukkan ke dalam 1agina dan dengnan tuntunan dan dorongan ibu jari tangan kanan daun -orseps dimasukkan ke dalam jalan lahir! sehingga daun
24
-orseps berada setinggi pun#uk kepala. ;adi yang mendorong daun -orseps masuk ke dalam jalan lahir ialah ibu jari tangan yang di dalam! bukan tangan yang di luar. angan kanan penolong dikeluarkan dari 1agina dan bergantian memegang sendok -orseps kanan. Ketiga jari tangan kiri penolong dimasukkan ke dalam 1agina antara kepala dan jalan lahir. orseps kanan dipegang sebagai memegang pensil dan sejajar lipatan paha depan kiri. Daun -orseps kanan sekarang dimasukkan ke dalam 1agina dan dengan tuntunan dan dorongan ibu jari tangan kiri daun -orseps dimasukkan ke dalam jalan lahir sampai setinggi pun#ak kepala.
&am'ar 10. 6emasang orseps
(.
3en$un"i Sen,!k !rse#s
&am'ar 2. 6engun#i -or#eps
25
).
3eniai Hasi Pemasan$an Daun !rse#s 5akukan pemeriksaan dalam untuk menilai apakah daun -orseps
telah terpasang dengan benar dan adakah bagian jalan lahir yang terjepit oleh daun -orseps.
*.
Ekstraksi !rse#s Per"!'aan 5angkah pertama adalah tangan kiri dan tagnan kanan penolong
menggenggam pemegang -orseps! sedang jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan penolong diluruskan sampai menyentuh pun#ak kepala. Bila pada /aktu traksi dilakukan! kedua jari terlepas dari pun#ak kepala! berarti kepala tidak ikut tertarik. etapi bila traksi dilakukan kedua jari tetap menyentuh pun#ak kepala! berarti kepala ikut tertarik. Bila pada /aktu traksi per#obaan kepala janin tidak ikut tertarik! maka berarti daun -orseps belum terpasang dengan benar! sehingga -orseps harus dilepaskan dan dipasang lagi. Bila traksi per#obaan ternyata berhasi baik maka dilakukan traksi de-initi-.
&am'ar 21. kstraksi or#eps 3er#obaan
+.
Ekstraksi !rse#s Definitif
26
kstraksi -orseps de-initi1e dilakukan dengan men#engkaram pemegang -orseps oleh tangan kiri penolong. angan kanan penolong men#engkam pemegang -orseps di atas tangan kiri sambil jari tengah berada di antara kedua tangkai -orseps. raksi dilakukan dengan arah tangkai -orseps sesuai dengan sumbu panggul! yaitu -orseps ke ba/ah bila kepala masih agak tinggi! dan mendatar bila kepala di pintu ba/ah panggul (3B3)! sampai suboksiput tampak di ba/ah sim-isis.
&am'ar 22. kstraksi orseps De-initi-
-.
3em'uka ,an 3ee#askan Sen,!k !rse#s Segera setelah suboksiput berada di ba/ah sim-isi! sunam
dipegang hanya tangan kanan sedang tangan kiri menahan perineum. orseps diele1asi ke atas! sehingga melakukan gerakan de-leksi dengan suboksiput sebagai hipomoklion sehingga berturut" turut lahir ubun"ubun besar! dahi"mata! hidung! mulut dan dagu. Akhirnya lahirlah seluruh kepala. orseps dilepaskan pada /aktu gerakan de-leksi ini atau bila kepala sudah lahir seluruhnya. Setelah kepala janin lahir! kepala dibiarkan melakukan putaran paksi luat! kemudian badan baru dilahirkan sebagaiman laEimnya. ali pusat dipotong dan dira/at. Bayi baru lahir diserahkan kepada pembantu untuk dibersihkan jalan napasnya. Bila ekstraksi -orseps dilakukan dengan nar#osis yang #ukup dalam! maka plasenta harus
27
dilakukan se#ara manual! dan sekaligus dilakukan eksplorasi jalan lahir untuk mengetahui adanya robekan jalan lahir.
&am'ar 2(. 6elepaskan orseps
E#isi!t!mi . Bila diperlukan episiotomi pada /aktu ekstraksi -or#eps! maka
episiotomy dilakukan pada saat sebelum memasang #unam: kepala meregang perineum. 2. 6elakukan ekstraksi -or#eps pada primigra1ida! episiotomi harus dikerjakan. Sedangkan pada multigra1ida! episiotomy dikerjakan bila diperlukan. ;. kstraksi #unam,-or#eps gagal 3emasangan -orseps dinyatakan gagal! bila< Sendok -or#eps tidak dapat dikun#i meskipun pemasangan sudah
2.1
betul. iga kali traksi dengan tenaga #ukup janin tidak dapat lahir.
K!m#ikasi Ekstraksi Cunam/!r"e#s
Komplikasi yang dapat terjadi pada tindakan ekstraksi -orse ps adalah< a Ibu 3erdarahan< akibat atonia utri atau trauma jalan lahir. In-eksi< akibat dari pemasangan alat atau dari pemeriksaan dalam • rauma jalan lahir • " rauma jaringan lunak < robekan 1agina sampai rupture uteri " rauma tulang"tulang < sim-isiolosis! -raktur os koksigis! dll. •
28
"
erjadinya -istula 1esiko 1aginal! terjadinya -istula rekto 1aginal dan terjadinya -istula utero 1aginal.
b
;anin • • •
2.0
U#aa Pen"e$a4an K!m#ikasi
. 2. $. 4. %. . . 2.1
Bekas -orseps pada /ajah! memar! laserasi! se-alohematoma rauma sara- -asial raktur tengkorak! perdarahan intra#ranial
3astikan indikasi dan syarat penggunaannya 3enempatan mangkuk yang tepat ?indari terjepitnya jaringan lunak ibu Arah tarikan yang benar ?indari kekuatan tarikan yang berlebihan Koordinasikan tarikan dengan usaha meneran A/asi penurunan,pengeluaran
Pera5atan Setea4 Ekstraksi !r"e#s
3ada prinsipnya tidak berbeda dengan pera/atan post partum biasa! hanya memerlukan perhatian dan obser1asi yang lebih ketat! karena kemungkinan terjadi trias komplikasi lebih besar yaitu perdarahan robekan jalan lahir dan in-eksi. +leh karena itu pera/atan setelah ekstraksi -or#eps memerlukan pro-ilaksis pemberian in-us sampai ter#apai keadaan stabil! pemberian uterotonika sehingga kontraksi rahim menjadi kuat dan pemberian anti biotika untuk menghindari in-eksi. 2.11
K!m#etensi D!kter Umum Tin$kat kemam#uan ( 6 Shows78 Perna4 meakukan atau #erna4 menera#kan ,i'a5a4 su#er9isi
5ulusan dokter menguasai pengetahuan teori keterampilan ini termasuk latar belakang biomedik dan dampak psikososial keterampilan tersebut! berkesempatan untuk melihat dan mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien,masyarakat! serta berlatih keterampilan tersebut pada alat peraga dan,atau standardi)ed patient .
29
3engujian
keterampilan
menggunakan O*+ective
,tructured
tingkat
kemampuan
&linical
$
-a#ination (+S=)
atau O*+ective ,tructured ssess#ent of 0echnical ,kills(+SAS). 2.12
dengan
Penuntun Bea:ar Keteram#ian Kinik Ekstraksi !r"e#s
Ta'e 1. 3enuntun Belajar Keterampilan Klinik kstraksi or#eps 5A8KA? K5I8IK 3'S@;@A8 I8DAKA8 6DIK . Sapa pasien dan keluarganya! perkenalkan bah/a anda petugas yang akan melakukan tindakan medik. 2. ;elaskan tentang diagnosis dan penatalaksanaan! missal< kala II lama! kala II tak maju! preeklamsia berat,eklamsia $. ;elaskan bah/a tindakan medi# mengandung resiko! baik yang telah diduga sebelumnya maupun tidak. 4. 3astikan bah/a pasien dan keluarganya telah mengerti dan jelas tentang penjelasan tersebut. %. Beri kesempatan pada pasien dan keluarganya untuk mendapat penjelasan ulang apabila masih ragu dan belum mengerti . Setelah pasien dan keluarganya mengerti dan memberikan persetujuan untuk dilakukan tindakan ini! mintakan persetujuan se#ara tertulis dengan mengisi dan menandatangani -ormulir yang telah disediakan. . 6asukkan lembar persetujuan tindakan medik yang telah diisi dan ditandatangani ke dalam #atatan medik. . Serahkan kembali #atatan medi# pasien setelah diperiksa kelengkapannya #atatan kondisi pasien dan pelaksanaan instruksi. 3'SIA3A8 SB5@6 I8DAKA8 I. 3ASI8 &. =airan dan in-us 0. 3osisi litotomi. Daerah 1ul1a dan sekitarnya (perut ba/ah dan paha) dibersihkan dengan larutan anti septik. . Kandung ken#ing dikosongkan 2. Alas bokong! sarung kaki dan penutup perut ba/ah $. Instrumen a @teroronika b kstraktor #unam< set (8aegele)! atau kielland atau Boerma # Klem o1um< 2 d =unam tampon< e abung % ml dan jarum suntik 8o.2$ (sekali pakai)< 2 - Spekulum SimCs atau 5
30
II.
III.
A.
B.
g Kateter karet< 2 dan h 5arutan aniseptik (3o1idon Iodin 0*) i +ksigen dengan regulator 38+5+8 4. Baju kamar tindakan! pelapis plasti#! masker dan ka#amata pelindung< $ set %. Sarung tangan D,steril< 4 pasang. . Alas kaki (sepatu,GbootG karet)< $ pasang. . Instrumen a 5ampu sorot< b 6onoaural stetoskop dan stetoskop! tensimeter< . A8AK . Instrumen a 3enghisap lender dan sudep,penekan lidah< set. b Kain penyeka muka dan badan< 2 # 6eja bersih! kering! dan hangat (untuk tindakan)< d Inkubator< set. e 3emotong dan pengikat tali pusat< set. - Semprit 0 ml dan jarum suntik 8o.2$ (sekali pakai)< 2 g Kateter intra1ena atau jarum kupu"kupu< 2 h 3opok dan selimut< &. 6edikamentosa a. 5arutan Bikarbonas 8atrikus !%* atau !4* b. 8alokson (8arkan) 0!0 mg,kg BB #. -ine-rin 0!0* d. Antibiotika e. Akuabidestilata dan Dekstrose 0* 20. +ksigen dan regulator 38=A?A8 I8KSI SB5@6 I8DAKA8 2. =u#i tangan dan lengan (hingga siku) dengan sabun! diba/ah air mengalir 22. Keringkan tangan dengan handuk D 2$. 3akai baju dan alas kaki kamar tindakan! masker dan ka#amata pelindung 24. 3akai sarung tangan D,steril 2%. 3asang alas bokong! sarung kaki dan penutup perut ba/ah! -iksasi dengan klem kain I8DAKA8 2. Instruksikan asisten untuk menyiapkan #unam dan pastikan petugas dan alat untuk menolong bayi telah siap. 2. 3emeriksaan dalam memastikan pembukaan lengkap! kepala engaged dan kosongkan kandung ken#ing dengan kateterisasi. 2. angan dimasukkan ke dalam larutan ;erin 0!%* dan
.
2.
2.
31
sarung tangan dilepaskan se#ara terbalik dan direndam dalam larutan tersebut. 2&. 3akai sarung tangan D,steril yang baru.
=. 3'I8SI3 DASA' 36ASA8A8 $0. =unam dipasang biparietal! sebelum pemasangan dilakukan prekonstruksi di depan 1ul1a! dengan meletakkan #unam didepan 1ul1a seperti posisi #unam yang akan dipasang sesuai dengan posisi kepala janin $. 3ada posisi depan dipasang #unam kiri terlebih dahulu 3ada posisi kiri depan,kanan belakang! dipasang #unam kanan terlebih dahulu 3ada posisi kanan depan,kiri belakang! dipasang #unam kiri terlebih dahulu 3ada posisi kiri lintang! dipasang #unam kanan terlebih dahulu 3ada posisi kanan lintang! dipasang #unam kiri terlebih dahulu $2. =unam kanan dipegang dengan ibu jari telunjuk dan jari tengah seperti memegang tangkai biola $$. =unam dimasukkan pada jam % atau $4. 6asukkan #unam kanan dengan tangkai #unam dari arah lipat paha kanan dan #unam kiri dari lipat paha kiri D. 36ASA8A8 =@8A6 $%. Sarung tangan dipasang! -undus uteri ditahan asisten operator. =unam dimasukkan dengan bimbingan tangan! dimasukkan diantara telapak tangan dan kepala janin (dua jari telunjuk dan jari tengah atau empat jari)! masukkan #unam dengan dorongan ringan pada tangkai #unam dibantu dengan dorongan ibu jari sebelah dan #unam masuk dilanjutkan dengan wondering #unam kearah biparietal janin. indakan ini dilakukan bergantian #unam kiri"kanan atau sebaliknya. $. Dilakukan pengun#ian! dengan penyilangan ataupun tanpa penyilangan $. 6enilai kedudukan #unam dan menilai bagian jaringan ibu yang mungkin terjepit #unam dengan memasukkan jari kanan untuk menilai daerah #unam kiri dan memasukkan jari kiri untuk menilai daerah #unam kanan. $. Setelah kedudukan baik dan tidak ada bagian ibu yang
32
terjepit! dilakukan tarikan per#obaan. Dengan ibu jari dan telunjuk jari tengah kanan mengait tangkai #unam dan jari" jari tangan kiri diletakkan diatas jari"jari tangan kanan dengan telunjuk jari kiri melekat kekepala!dilakuka tarikan ringan! bila dengan tarikan ringan dirasakan oleh jari tengah tangan kiri menurun berarti tarikan per#obaan berhasil dan dilanjutkan dengan tarikan #unam. $&. angkai #unam dipegang oleh tangan kanan dengan mengaitkan tangkai #unam yang terletak diantara ibu jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan. angan kiri seperti menggenggam #unam! dilakukan tarikan sesuai dengan sumbu jalan lahir se#ara intermittent. Bila tarikan berat maka tarikan dihentikan. Bila tarikan terasa ringan maka tarikan dilanjutkan sampai kepala janin lahir. 40. pisiotomi dilakukan saat kepala mendorong perineum 4. Saat subo##iput berada diba/ah sim-isis! arahkan tarikan keatas hingga lahir berturut"turut dahi! muka dan dagu! #unam dilepas
. 65A?I'KA8 BAI 42. Kepala bayi dipegang biparietal! gerakkan keba/ah untuk melahirkan bahu depan! kemudian gerakkan ke atas untuk melahirkan bahu belakang! kemudian lahirkan seluruh tubuh bayi. 4$. Bersihkan muka bayi (hidung dan mulut) bayi dengan kain bersih! potong tali pusat dan serahkan bayi pada petugas bagian anak.
. 5A?I'KA8 35AS8A 44. unggu tanda lepasnya plasenta! lahirkan plasenta dengan menarik tali pusat dan mendorong uterus ke arah dorsokranial. 4%. 3eriksa kelengkapan plasenta (perhatikan bila terdapat bagian"bagian yang lepas atau tidak lengkap). 4. 6asukkan plasenta ke dalam tempatnya. . KS35+'ASI ;A5A8 5A?I' 4. 6asukan spekulum SimCs,5 atas dan ba/ah pada 1agina.
33
4. 3erhatikan apakah terdapat robekan perpanjangan luka episiotomi dan robekan pada dinding 1agina! portio atau ditempat lahir. 4&. Ambil klem o1um sebanyak 2 buah! lakukan penjempitan se#ara bergantian ke arah samping searah jarum jam! perhatikan ada tidaknya robekan portio. %0. 5akuka penjahitan apabila ditemukan pendarahan dari robekan lain. Keluarkan spekulum apabila eksplorasi selesai. ?. 38;A?IA8 3ISI++6I %. 3sang penopang bokong ( beri alas kain). Suntikan 3rokain * (yang telah disiapka dalam tabung suntik) pada sisi dalam luka episiotomi (otot! jaringan! submukosa dan subkutis) bagian atas dan ba/ah. @ji hasil in-iltrasi dengan menjepit kulit perineum yang dianastesi dengan pinset bergigi. %2. 6asukkan tampon 1agina kemudian jepit tali pengikat tampon dan kain penutup perut ba/ah dengan ko#her. %$. Dimulai dari ujung luka episiotomi bagian dalam! jahit luka bagian dalam se#ara jelujur bersimpul kearah luar. 3ertautkan kembali luka kulit dan mukosa se#ara subkutikuler atau jelujur matras. %4. arik tali pengikat tampon 1agina se#ara perlahan"lahan sehingga tampon dapat dikeluarkan! kemudian kosongkan kandung kemih. %%. Bersihkan noda darah! #airan tubuh dan air ketuban dengan kapas yang telah diberi larutan antiseptik. %. 3asang kasa yang dibasahi oleh 3a1idon Iodin pada tempat jahitan episiotomi. I. DK+8A6I8ASI %. Sementara masih menggunakan sarung tangan kumpulkan instrumen dan masukkan kedalam /adah berisi #airan klorin 0!%* %. 6asukkan sampah habis pakai ke tempat yang tersedia %&. Benda atau bagian yang ter#emar darah atau #airan tubuh dibubuhi dengan larutan klorin 0!%* 0. 6asukkan tangan kedalam /adah yang berisi larutan klorin 0!%* bersihkan darah atau #airan tubuh pasien yang melekat pada sarung tangan! lepaskan terbalik dan rendam dalam /adah tersebut. ;. =@=I A8A8 3AS=AI8DAKA8 . =u#i tangan dan lengan hingga kesiku dengan sabun di ba/ah air mengalir 2. Keringkan tangan dengan handuk atau tissue yang bersih K. 3'A9AA8 3AS=A I8DAKA8
34
$. 3eriksa kembali tanda 1ital pasien! kontraksi uterus dan perdarahan per1aginam. 4. =atat kondisi pasien pas#a tindakan dan buat laporan tindakan pada kolom yang telah tersedia pada status pasien. %. Buat instruksi pengobatan lanjutan dan pemantauan kondisi pasien (pertahankan in-us bila diperlukan! bila keadaan umum pasien #ukup baik lepaskan in-us) . Beritahu kepada pasien bah/a tindakan telah selesai dan pasien masih memerlukan pera/atan lanjutan . Bersama petugas yang akan melakukan pera/atan jelaskan jenis dan lama pera/atan serta laporkan kepada petugas tersebut jika ada gangguan dan keluhan pas#a tindakan . egaskanpada petugas yang mera/at untuk melaksanakan instruksi pengobatan dan pera/atan serta laporkan segera bila pada pemantauan lanjutan terjadi perubahan"perubahan seperti tertulis dalam #atatan pas#a tindakan.
BAB III KESI3PULAN
or#eps mempunyai berbagai ma#am ukuran dan bentuk! tetapi pada dasarnya terdiri dari 2 tangkai -or#eps yang saling menyilang dan bisa dimasukkan sati persatu kedalam 1agina. iap tangkai -or#eps dapat diputar dalam posisi yang sesuai dengan kepala bayi dan kemudian dikun#i. 3ada dasarnya tiap tangkai -or#eps mempunyai 4 komponen. Komponen tersebut adalah daun! leher! kun#i! dan gagang. iapdaun mempunyai dua lengkungan! yakni lengkung se-alik (lengkung kepala) dan lengkung pel1ik (lengkung panggul). 5engkung kepala sesuai dengan bentuk kepala bayi! sedangkan lengkung panggul sesuai dengan bentuk kepala bayi! sedangkan lengkung panggul sesuai dengan jalan lahir. Daun -or#eps berbentuk o1al sampai bulat panjang dan ada beberapa 1ariasi lain yang lebih -leksibel agar dapat memegang kepala bayi dengan lebih kuat. indakan ini tentu saja harus sudah dipenuhi syarat"syarat untuk melaksanakannya yang melihat dari segi indikasi ibu! /aktu dan janin. 3enyakit jantung! eklampsia! seksio sesarea pada persalinan sebelumnya! trauma paru!