GELOMBANG STASIONER Herayanti, Muh.Shadiq.K, Rezky Amaliah Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Makassar Abstrak Telah dilakukan praktikum dengan judul gelombang stasioner dengat tujuan untuk memahami prinsip kerja percobaan gelombang tali, memahami hubungan antara tegangan tali dengan cepat rambat gelombang tali, memahami hubungan rapat massa tali dengan cepat rambat gelombang tali, dan menformulasikan persamaan cepat rambat gelombang tali. Cepat rambat gelombang berbanding lurus dengan akar kuadrat gaya tegangan tali dan berbanding terbalik dengan akar kuadrat rapat massa tali. Dari hasil analisis data kegiatan pertama diperoleh besar cepat rambat gelombang dan gaya tegangan tali secara berturut-turut sebesar v1 = 25,95 m/s, v2 = 27,85 m/s v3 = 29,70 m/s, v4 = 32,75 m/s, dan v5 = 34,25 m/s. F1 = 0,35000 N, F2 = 0,40060 N, F3 = 0,44910 N, F4 = 0,55230 N, dan F5 = 0,59560 N. Hasil analisis kegiatan kedua menggunakan persamaan v = λf , diperoleh besar cepat rambat gelombang untuk setiap jenis tali secara berturutturut v1 = 34,25m/s; v2 = 22,825 m/s; v3 = 19,25 m/s. kemudian dengan menggunakan persamaan v =√
F μ
diperoleh hasil v1 = 33,21 m/s; v2 = 22,1 m/s; serta v3 = 18,66 m/s. Berdasarkan hasil
tersebut dapat dikatakan bahwa praktikum ini berhasil karena telah sesuai dengan teori.
Kata kunci: kecepatan gelombang, rapat massa, tegangan
RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana prinsip kerja percobaan gelombang stasioner? 2. Bagaimana hubungan antara tegangan tali dengan cepat rambat gelombang pada tali? 3. Bagaimana hubungan antara rapat massa tali dengan cepat rambat gelombang pada tali? 4. Berapa besar cepat rambat gelombang tali dari hasil formulasi persamaan cepat rambat gelombang tali?
TUJUAN 1. Memahami prinsip kerja percobaan gelombang stasioner. 2. Memahami hubungan antara tegangan tali dengan cepat rambat gelombang pada tali? 3. Memahami hubungan antara rapat massa tali dengan cepat rambat gelombang pada tali?
4. Memformulasikan persamaan cepat rambat gelombang tali?
METODOLOGI EKSPERIMEN Teori Singkat Gerak gelombang mucul hampir ditiap-tiap cabang fisika. Gelombang mekanis berasal didalam pergeseran dari suatu bagian medium elastik dari kedudukan normalnya. Sifat-sifat medium yang menentukan laju sebuah gelombang medium tersebut adalah inersianya dan elastisitasnya. Kedua faktor ini bersama-sama akan menentukan laju gelombang (Halliday & Resnick, 1999: 609). Gerak gelombang dapat dipandang sebagai perpindahan energi dan momentum dari satu titik di dalam ruang ke titik lain tanpa perpindahan materi. Pada gelombang mekanik, seperti gelombang pada tali atau gelombang bunyi di udara, energi dan momentum dipindahkan melalui gangguan dalam medium (Tipler, 1998 : 471). Kecepatan gelombang, v, adalah kecepatan di mana puncak gelombang (atau bagian lain dari gelombang) bergerak. Kecepatan gelombang harus dibedakan dari kecepatan partikel pada medium itu sendiri. Kecepatan gelombang adalah ke kanan, sepanjang tali, sementara kecepatan partikel tali tegak lurus terhadapnya . Menurut Giancolli, 2001: 381-382. Sebuah puncak gelombang menempuh jarak satu panjang gelombang λ, dalam satu periode, T. Dengan demikian kecepatan gelombang sama dengan λ/T; v = λ/T. Kemudian, karena 1/T = f; v=λf Kecepatan gelombang tergantung pada sifat medium dimana ia merambat. Kecepatan gelombang pada tali yang terentang, misalnya bergantung pada tegangan tali ( FT ), dan pada massa tali per satuan panjang ( m/L ). Untuk gelombang dengan amplitudo kecil, hubungan tersebut adalah : v =√
FT m⁄L
Rumus ini secara kualitatif masuk akal dengan dasar mekanika newton. Kita mengharapkan tegangan di pembilang dan massa per satuan waktu di
penyebut. Mengapa? Karena ketika tegangan lebih besar, kita mengharapkan kecepatan lebih besar, karena setiap segmen tali berada pada kontak yang lebih erat dengan tetangganya; dan makin besar massa persatuan panjang, makin besar inersia yang dimiliki tali dan makin melambat gelombang akan merambat (Giancoli, 2001: 382-383). Seutas tali dengan salah satu ujungnya diikat pada suatu penggetar (vibrator) di A, sedangkan pada ujung yang lain dipentalkan pada sebuah katrol dan diberi beban yang bermassa M. Besar tegangan tali adalah besar gaya berat dari massa beban yang digantingkan. Jika vibrator digetarkan listrik dengan frekuensi f, maka energi gelombang melalui akan bergerak dari A ke B, energi gelombang ini menyebabkan tali menjadi bergelombang (Herman, 2015: 51). Pantulan gelombang oleh simpul di B menyebabkan adanya gelombang yang arahnya berlawanan dengan gelombang datang dari sumber (titik A). Perpaduan
(interferensi)
gelombang datang
dan
gelombang pantul
ini
menghasilkan gelombang stasioner (Herman, 2015: 51). Menurut Herman, 2015: 52. Satu gelombang yang terbentuk jika terdapat tiga simpul atau dua perut. Jika frekuensi penggetar dapat diketahui dan panjang gelombang dapat dihitung maka cepat rambat gelombang pada tali dapat ditentukan. Selain itu dengan menggunakan persamaan kecepatan rambat gelombang dapat dihitung. Cepat rambat gelombang pada tali dapat ditentukan dengan persamaan: F
V = √μ
Alat dan Bahan 1. Alat a. Vibrator (penggetar)
1 Buah
b. Variabel Power Supply
1 Buah
c. Neraca Ohauss 311 gram
1 Buah
d. Mistar/Meteran
1 Buah
e. Katrol
1 Buah
f. Kabel penghubung ganda
2 Buah
2. Bahan a. Beban gantung
5 buah
b. Beberapa jenis tali
3 jenis
Identifikasi Variabel Kegiatan 1. Hubungan tegangan tali dengan kecepatan gelombang 1. Variabel kontrol
: frekuensi getaran (Hz) dan jenis tali.
2. Variabel manipulasi
: massa beban (gram).
3. Variabel respon
: panjang tali (cm) dan jumlah gelombang.
Kegiatan 2. Hubungan antara rapat massa tali dengan kecepatan rambat gelombang 1. Variabel kontrol
: rapat massa tali 1, 2, dan 3 (gr/cm), massa beban
(gram), dan frekuensi getar (Hz). 2. Variabel manipulasi
: panjang tali (cm).
3. Variabel respon
: jumlah gelombang.
Definisi Operasional Variabel Kegiatan 1. Hubungan tegangan tali dengan kecepatan gelombang 1. Frekuensi getaran adalah besarnya frekuensi vibrator yang diperoleh dari arus AC sebesar 50 Hz dari power supply dengan satuan Hz. 2. Jenis tali adalah jenis tali yang digunakan pada kegiatan pertama yakni jenis tali I. 3. Massa beban adalah besarnya massa yang digantungkan pada ujung tali yang tidak terikat dengan vibrator yang terhubung dengan katrol dengan satuan gram yang diukur menggunakan neraca ohauss 311 gram. Massa yang digunakan sebanyak 5. 4. Panjang tali adalah besarnya panjang tali setelah terbentuk gelombang stasioner pada tali untuk setiap massa beban yang berbeda. Panjangnya diukur dari tengah katro ke vibrator dengan satuan cm menggunakan meteran.
5. Jumlah gelombang adalah banyaknya gelombang yang terbentuk pada saat terjadi gelombang stasioner. Jumlah gelombang diperoleh dari banyaknya simpul yang terbentuk, 3 simpul sama dengan 1 gelombang. Kegiatan 2. Hubungan antara rapat massa tali dengan kecepatan rambat gelombang tali 1. Rapat massa tali 1 adalah rapat massa yang diperoleh dari hasil pembagian antara massa tali 1 dengan panjang tali 1 dengan satuan gr/cm. 2. Rapat massa tali 2 adalah rapat massa yang diperoleh dari hasil pembagian antara massa tali 2 dengan panjang tali 2 dengan satuan gr/cm. 3. Rapat massa tali 3 adalah rapat massa yang diperoleh dari hasil pembagian antara massa tali 3 dengan panjang tali 3 dengan satuan gr/cm. 4. Massa beban adalah besar massa beban yang digantungkan pada tali, di mana messa beban yang dipakai adalah massa baban ketiga sebesar |59,560 ± 0,005| gram yang diukur menggunakan neraca ohauss 311 gram dengan satuan gram. 5. Frekuensi getaran adalah besarnya frekuensi vibrator penggetar yang diperoleh dari arus AC sebesar 50 Hz dari power supply dengan satuan Hz. 6. Panjang tali adalah besarnya panjang tali setelah terbentuk gelombang stasioner yang diukur dari tengah katrol ke vibrator penggetar menggunakan meteran dengan satuan cm. 7. Jumlah gelombang adalah banyaknya gelombang yang terbentuk pada saat terjadi gelombang stasioner. Jumlah gelombang diperoleh dari banyaknya simpul yang terbentuk, 3 simpul sama dengan 1 gelombang.
Prosedur Kerja Kegiatan 1. Menyelidiki hubungan tegangan tali dengan kecepatan gelombang 1. Menimbang massa beban yang digunakan sebanyak lima macam yang berbeda massanya dengan alat ukur neraca ohauss 310 gram. 2. Mengambil sepotong benang atau tali lalu mengikatkan salah satu ujungnya pada vibrator lalu mementalkan pada katrol dan memberi massa m1 3. Setelah menyusunnya sedemikian rupa, maka selanjutnya menyalakan power supply sehingga vibrator bergetar.
4. Mengatur panjang tali sambil menggeser-geser vibrator sehingga vibrator bergetar. 5. Mengukur panjang tali dari vibrator sampai katrol pada saat terbentuk gelombang stasioner. 6. Menentukan jumlah simpul kemudian menghitung panjang gelombang. 7. Mengulangi kegiatan 1 sampai 5 sebanyak 5 kali dengan massa beban yang berbeda-beda. 8. Mencatat seluruh hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan yang tersedia. Kegiatan 2. Menyelidiki hubungan rapat massa tali dengan kecepatan gelombang 1. Menyiapkan tiga macam tali/benang yang berbeda besarnya. 2. Mengambil sebuah tali/benang, mengukur panjang benang lalu menimbang. 3. Melakukan kegiatan 1 untuk jenis tali lain. 4. Menghitung massa tiap persatuan panjang tali. 5. Mengambil sepotong tali/benang pertama, mengikatkan salah satu ujungnya pada vibrator, sedang ujung yang lain dipentalkan pada katrol dan diberi beban m. 6. Menyalakan power supply sehingga vibrator bergetar kemudian mengatur panjang tali sehingga terbentuk gelombang. 7. Mengukur panjang tali dari vibrator
sampai katrol
pada saat terbentuk
gelombang stasioner. 8. Mencatat banyaknya simpul yang terjadi. 9. Mengulangi kegiatan 4 sampai 8 untuk jenis tali yang lain dengan massa beban tetap 10. Mencatat semua hasil pengamatan pada lembar kerja. 11. Menghitung cepat rambat gelombang tali pada setiap percobaan.
HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS DATA Hasil Pengamatan Spesifikasi alat ukur 1. Alat ukur panjang : meteran batas ukur 1 cm = = 0,1 cm/skala = 1 mm/skala jumlah skala 10 skala
NST alat =
2. Alat ukur massa NST alat =
: Neraca Ohaus 310 gram
batasukur 0,1 cm = = 0,01 gram/skala jumlah skala 10 skala
Kegiatan 1. Hubungan tegangan tali dengan kecepatan rambat gelombang. Frekuensi getar (f)
= 50 Hz
Tabel 1. Hubungan tegangan tali dengan kecepatan rambat gelombang No. Massa Beban (gram) Panjang Tali (cm) Jumlah Gelombang 1
| 35,000 ± 0,005 |
| 51,90 ± 0,05 |
1
2
| 40,060 ± 0,005 |
| 55,70 ± 0,05 |
1
3
| 44,910 ± 0,005 |
| 59,40 ± 0,05 |
1
4
| 55,230 ± 0,005 |
| 65,50 ± 0,05 |
1
5
| 59,560 ± 0,005 |
| 68,50 ± 0,05 |
1
Kegiatan 2. Hubungan antara rapat massa tali dengan kecepatan rambat gelombang Panjang Tali 1
= | 68,50 ± 0,05 | cm
Panjang Tali 2
= | 91,30 ± 0,05 | cm
Panjang Tali 3
= | 77,00 ± 0,05 | cm
Massa Tali 1
= | 0,620 ± 0,005 | gram
Massa Tali 2
= | 1,800 ± 0,005 | gram
Massa Tali 3 Rapat Massa Tali 1
= | 3,700 ± 0,005 | gram = 0,0054 gr/cm
Rapat Massa Tali 2
= 0,0122 gr/cm
Rapat Massa Tali 3
= 0,0171 gr/cm
Massa Beban
= | 59,560 ± 0,005 | gram
Frekuensi getar
= 50 Hz
Tabel 2. Hubungan antara rapat massa tali dengan kecepatan rambat gelombang tali Jenis Tali
Panjang Tali (cm)
Jumlah Gelombang
I
| 68,50 ± 0,005 |
1
II
| 91,30 ± 0,005 |
2
III
| 77,00 ± 0,005 |
2
ANALISIS DATA Kegiatan 1. Hubungan antara tegangan tali dengan kecepatan gelombang 1. Cepat Rambat Gelombang f = 50 Hz Rumus l n v=fλ λ=
a. Massa Beban 1 l = | 51,90 ± 0,05 | cm n=1 Panjang Gelombang λ=
𝑙 51,90 cm 0,5190 m = = = 0,5190 m n 1 1
Cepat Rambat Gelombang v=fλ v = 50 Hz . 0,5190 m v = 25,95 m/s b. Massa Beban 2 l = | 55,70 ± 0,05 | cm n=1 l 55,70 cm 0,5570 m = = = 0,5570 m n 1 1 v=fλ λ=
v = 50 Hz . 0,5570 m v = 27,85 m/s c. Massa Beban 3 l = | 59,40 ± 0,05 | cm n=1 λ=
l 59,40 cm 0,5940 m = = = 0,5940 m n 1 1
v=fλ v = 50 Hz . 0,5940 m v = 29,70 m/s d. Massa Beban 4 l = | 65,50 ± 0,05 | cm n=1 λ=
l 65,50 cm 0,6550 m = = = 0,6550 m n 1 1
v=fλ v = 50 Hz x 0,6550 m v = 32,75 m/s e. Massa Beban 5 l = | 68,50 ± 0,05 | cm n=1 λ=
l 68,50 cm 0,6850 m = = = 0,6850 m n 1 1
v=fλ v = 50 Hz . 0,6850 m v = 34,25 m/s 2. Tegangan Tali (F = m g) g = 10 m/s a. Massa Beban 1 m1 = | 35,000 ± 0,005 | gram F=mg F = 0,035000 kg . 10 m/s
F = 0,35000 N b. Massa Beban 2 m2 = | 40,060 ± 0,005 | gram F=mg F = 0,040060 kg . 10 m/s F = 0,40060 N c. Massa Beban 3 m3 = | 44,910 ± 0,005 | gram F=mg F = 0,044910 kg . 10 m/s F = 0,44910 N d. Massa Beban 4 m4 = | 55,230 ± 0,005 | gram F=mg F = 0,055230 kg . 10 m/s F = 0,55230 N e. Massa Beban 5 m5 = | 59,560 ± 0,005 | gram F=mg F = 0,059560 kg . 10 m/s F = 0,59560 N
Tabel 3. Hubungan antara Tegangan Tali dengan Cepat Rambat Gelombang No TeganganTali (N) Cepat Rambat Gelombang (m/s) 1
0,35000
25,95
2
0,40060
27,85
3
0,44910
29,70
4
0,55230
32,75
5
0,59560
34,25
0,7
Tegangan Tali (N)
0,6
y = 0,0006x2 - 0,0032x + 0,0622 R² = 0,999
0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0 0
5
10
15
20
25
30
35
40
Cepat Rambat Gelombang (m/s)
Grafik 1. Hubungan kecepatan gelombang tali dengan gaya tegangan tali Berdasarkan grafik 1, diperoleh nilai y = 0,0006 x2 - 0,0032x + 0,0622. Grafik di atas memperlihatkan bahwa y berbanding lurus dengan x2 dimana y = F dan x2 = v2, sehingga dapat ditulis: v2 ~ F atau v2 = F→v = √F. Artinya kecepatan rambat gelombang berbanding lurus dengan akar kuadrat gaya tegangan tali . Kegiatan 2. Hubungan antara rapat massa dengan kecepatan rambat gelombang tali 1. Cepat Rambat Gelombang Tali f = 50 Hz Rumus : λ=
l n
v=fλ a. Untuk jenis tali I l = | 68,50 ± 0,05 | cm n=1 Panjang Gelombang Tali λ=
l 68,50 cm 0,6850 m = = = 0,6850 m n 1 1
Cepat Rambat Gelombang Tali v=fλ v = 50 Hz . 0,6850 m v = 34,25 m/s b. Untuk jenis tali II l = | 91,30 ± 0,05 | cm n=2 λ=
l 91,30 cm 0,9130 m = = = 0,4565 m n 2 2
v=fλ v = 50 Hz . 0,4565 m v = 22,825 m/s c. Untuk jenis tali III l = | 77,00 ± 0,05 | cm n=1 l 77,00 cm 0,7700 m = = = 0,385 m n 2 2 v=fλ λ=
v = 50 Hz . 0,385 m v = 19,25 m/s m
2. Rapat massa tali (μ = l ) a. Untuk jenis tali I Massa Tali 1
= | 0,620 ± 0,005 | gram
Panjang Tali 1
= | 68,50 ± 0,05 | cm
μ1 =
m 0,00062 kg = = 0,00054 kg/m l1 0,6850 m
b. Untuk jenis tali II Massa Tali 2
= | 1,800 ± 0,005 | gram
Panjang Tali 2
= | 91,30 ± 0,05 | cm
μ2 =
m 0,0001800 kg = = 0,00122 kg/m l2 0,9130 m
c. Untuk jenis tali III Massa Tali 3
= | 3,700 ± 0,005 | gram
Panjang Tali 3
= | 77,00 ± 0,05 | cm
μ3 =
m 0,00370 kg = = 0,00171 kg/m l3 0,7700 m
Tabel 4. Hubungan rapat massa tali dengan kecepatan gelombang tali No. v (m/ss) Rapat Massa (kg/m) 1
34,25
0,00054
2
22,825
0,00122
3
19,25
0,00171
0,0018
Rapat Massa Tali (kg/m)
0,0016 y = 5E-06x2 - 0,0004x + 0,0066 R² = 1
0,0014 0,0012 0,001 0,0008 0,0006 0,0004 0,0002 0 0
5
10
15
20
25
30
35
40
Cepat Rambat Gelombang Tali (m/s)
Grafik 2. Hubungan antara rapat massa tali dengan kecepatan gelombang tali Berdasarkan grafik 2 hubungan antara rapat massa tali dengan kecepatan gelombang tali,
diperoleh:
y = 5E - 06x2 - 0,000x + 0,006. Grafik di
atas
memperlihatkan bahwa y berbanding terbalik dengan x dimana y = μ dan x2 = v2, 1
1
1
sehingga dapat ditulis: v2 ~ μ atau v2 = μ → v =√μ. Artinya kecepatan rambat gelombang berbanding terbalik dengan akar kuadrat rapat massa tali.
1
Jika persamaan v = √F digabungkan dengan persamaan v =√μ, maka F
persamaan kecepatan gelombang tali menjadi v =√μ. F
Nilai kecepatan gelombang tali berdasarkan persamaan v =√μ 1. Untuk jenis tali I m =|59,560 ± 0,005|gram = |59,560 ± 0,005|10-3 kg g =10 m/s2 F = m.g = (0,05956 kg)(10 m/s2 ) = 0,5956 N μ1 = 0,00054 kg/m F
0,5956 N
v1 =√μ =√0,00054 kg/m = √1102,9629 m2 /s2 = 33,21 m/s 1
2. Untuk jenis tali II m =|59,560±0,005|gram = |59,560 ± 0,005|10-3 kg g =10 m/s2 F = m.g = (0,05956 kg)(10 m/s2 ) = 0,5956 N μ2 = 0,00122 kg/m F
0,5956 N
v2 =√μ =√0,00122 kg/m = √488,1967 m2 /s2 = 22,1 m/s 2
3. Untuk jenis tali III m =|59,560 ± 0,005|gram = |59,560 ± 0,005|10-3 kg g =10 m/s2 F = m.g = (0,05956 kg)(10 m/s2 ) = 0,5956 N μ3 = 0,00171 kg/m F
0,5956 N
v3 =√μ =√0,00171 kg/m = √348,3041 m2 /s2 = 18,66 m/s 3
Tabel 5. Perbandingan nilai kecepatan gelombang secara teori (v=λf) dan F
praktikum (v=√μ) F
No.
v = λf (m/s)
v = √μ (m/s)
1
34,25
33,21
2
22,825
22,1
3
19,25
18,66
Persen perbedaan (% diff) : 1. Data pertama % perbedaan = |
praktikum-teori praktikum+teori 2
| ×100% = |
33,21 – 34,25
| ×100% = |
22,1 – 22,825
33,21 + 34,25 2
| ×100% = 3,08 %
2. Data kedua % perbedaan = |
praktikum-teori praktikum+teori 2
22,1 + 22,825 2
| ×100% = 3,22 %
3. Data ketiga praktikum-teori
18,66 – 19,25
2
18,66 + 19,25 2
% perbedaan = | praktikum+teori | ×100% = |
| ×100% = 3,11 %
PEMBAHASAN Berdasaran praktikum yang telah dilakukan terdapat 2 kegiatan. Kegiatan pertama adalah menyelidiki hubungan antara gaya tegangan tali dengan kecepatan gelombang tali dan kegiatan kedua adalah menyelidiki hubungan antara rapat massa tali dengan kecepatan gelombang tali. Berdasarkan hasil analisis data untuk kegiatan pertama di mana digunakan satu jenis tali dengan massa beban yang berbeda-beda sebanyak 5, diperoleh nilai cepat
rambat
gelombang
secara
berturut-turut
adalah
v1 = 25,95 m/s,
v2 = 27,85 m/s v3 = 29,70 m/s, v4 = 32,75 m/s, dan v5 = 34,25 m/s. kemudian untuk
nilai
tegangan
tali
secara
berturut-turut
adalah
F1 = 0,35000 N,
F2 = 0,40060 N, F3 = 0,44910 N, F4 = 0,55230 N, F5 = 0,59560 N. Setelah diproleh
besar nilai cepat rambat gelombang dan tegangan talinya kemudian diplot dan dari hasil plot garafik dapat dikatakan bahwa cepat rambat gelombang berbanding lurus dengan akar kuadrat tegangan tali dimana semakin besar kecepatan rambat gelombang tali, maka semakin besar juga tegangan talinya. Sebaliknya semakin kecil kecepatan rambat gelombang tali, maka semakin kecil pula tegangan talinya. Kemudian untuk kegiatan kedua digunakan satu massa beban yakni massa beban ketiga sebesar |59,560 ± 0,005| gram yang sama setiap data dan jenis tali yang digunakan sebanyak tiga. Dari hasil analisis sebelum mencari cepat rambat gelombang terlebih dahulu menghitung besar rapat massa tali setiap data. Dari hasil perhitungan diperoleh hasil untuk rapat massa ketiga tali secara berturutturut yaitu μ1 = 0,00054 kg/m; μ2 = 0,00122 kg/m; dan μ3 = 0,00171 kg/m. Setelah diperoleh besar rapat massa tali maka diperoleh besar cepat rambat gelombang tali menggunakan rumus v = λf , hasilnya secara berturut-turut untuk setiap jenis tali yakni sebesar v1 = 34,25m/s; v2 = 22,825 m/s; v3 = 19,25 m/s. Sedangkan cepat F
rambat gelombang tali menggunakan rumus v =√μ, di peroleh hasil secara beturut-turut yakni sebesar v1 =33,21 m/s; v2 =22,1 m/s; serta v3 = 18,66 m/s. Dari hasil plot grafik antara cepat rambat gelombang dengan rapat massa tali, dapat dikatakan bahwa cepat rambat gelombang tali berbanding terbalik dengan akar kuadrat rapat massa tali, dimana semakin besar cepat rambat gelombang pada tali maka semakin kecil rapat massa talinya. Sebaliknya semakin kecil cepat rambat gelombang tali maka semakin besar rapat massa talinya. Adapun persen perbedaan (% diff) untuk cepat rambat gelombang tali antara rumus v = λf dengan F
v =√μ diperoleh untuk cepat rambat gelombang tali secara berturut-turut (v1) yaitu 3,08 %, (v2) yaitu 3,22 %, dan (v3) yaitu 3,11 %. Dengan melihat besar persen perbedaan (% diff) antara hasil yang diperoleh secara praktikum dengan hasil secara teori itu tidak terlalu besar bahkan tidak sampai 5 %, hal ini membuktikan bahwa praktikum yang kami lakukan berhasil karena hasilnya tidak jauh berbeda dengan teori.
Dengan demikian dari hasil analisis secara keseluruhan dapat disimpulakn bahwa praktikum ini berhasil karena hasil yang diperoleh berdasarkan praktikum tidak jauh berbeda dibandingkan secara teori. Adapun kesalahan yang terjadi mengkin disebabkan oleh praktikan yang kurang teliti dan alat yang digunakan sudah tidak terlalu bagus dan bekerja secara maksimal.
SIMPULAN DAN DISKUSI 1. Gelombang tali yang terbentuk adalah gelombang stasioner. Di mana untuk memperoleh gelombang tali yang stasioner menggunakan vibrator yang dihubungkan dengan catu daya yang nantinya akan menggetarkan tali yang terpasang pada vibrator dan ujung satunya digantungkan dengan massa beban melalui katrol. Pada saat catu daya dinyalakan maka vibrator bergetar sehingga akan terbentuk gelombang. Kita perlu menggeser vibrator untuk memperoleh gelombang stasioner yang baik. 2. Cepat rambat gelombang berbanding lurus dengan akar kuadrat gaya tegangan tali. Semakin besar tegangan talinya, maka semakin besar pula cepat rambat gelombangnya. Begitupun sebaliknya, semakin kecil tegangan talinya maka semakin kecil pula cepat rambat gelombangnya. 3. Cepat rambat gelombang berbanding terbalik dengan rapat massa tali. Semakin besar rapat massa talinya, maka semakin kecil cepat rambat gelombang talinya. Begitupun sebaliknya, semakin kecil rapat massa tali maka semakin besar cepat rambat gelombang talinya. 4. Cepat rambat gelombang pada tali dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : F
v = λ.f dan v =√μ
Diharapkan kepada praktikan agar lebih teliti dan konsentrasi pada saat pengambilan data dan tidak terburu-buru agar data yang diperoleh tidak salahsalah yang nantinya akan berpengaruh pada hasil praktikum. Untuk kakak asisten agar lebih memperhatikan praktikannya agar tidak terjadi kesalahan yang fatal saat pengambilan data.
DAFTAR PUSTAKA D.C. Giancoli. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Hallida, David & Resnick. 1999. Fisika Jilid 2 Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga Herman & Asisten LFD. 2015. Penuntun Praktikum Fisika Dasar 2. Makassar: Laboratorium Fisika Jurusan Fisika FMIPA UNM. Tipler, Paul A. 1998. Fisika Untuk Sains dan teknik. Jakarta: Erlangga